BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek
Gereja merupakan salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai-nilai
religi yang tinggi dan memiliki standarisasi berdasarkan GIRM (General
Instruction of The Roman Massal) sebagai acuan dalam menata peribadatan
maupun interior sebuah gereja sesuai dengan peraturan Gereja Katolik Roma.
Sekarang banyak Gereja Katolik di Indonesia yang mengadaptasi melalui
budaya lokal masyarakat supaya bangunan Gereja Katolik dapat lebih
membaur dengan lingkungan sekitar dan umat dapat menerima Gereja Katolik
dengan baik.
Katolik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “untuk umum”. Katolik
terbagi dalam dua suku kata yaitu “Cathos” yang berarti untuk clan dan
“Lichus” yang berarti umum. Jadi Cahtoslichus berarti untuk umum atau
universal. Gereja Katolik memiliki keyakinan yang didasari oleh keselamatan
yang bersifat Satu, Kudus, Am (Katolik), dan Apostolik yang bertujuan untuk
menjadikan gereja sebagai tempat dimana seluruh umat kristiani yang berada
di seluruh dunia berkumpul dalam satu visi dan misi untuk memuji Tuhan.
Gereja Katolik tidak pernah memandang label suku atau budaya yang
membedakan umat-Nya. Oleh karena itu dengan adanya sifat-sifat gereja
tersebut, Gereja Katolik harus berperan untuk menjadikan gereja tersebut
sebagai tempat ibadah yang bersifat universal.
Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah
Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah utama yang muncul pada perencanaan interior Gereja Katolik di
Bandar Lampung adalah :
1. Bagaimana caranya agar masyarakat di sekitar Gereja Katolik St.
Maria Emaculata dapat menerima dan merasakan keberadaan Gereja
St. Maria Emaculata tersebut sebagai “rumah kedua” mereka?
a. Bagaimana cara menginterpretasikan karya seni maupun falsafah
hidup masyarakat Lampung pada interior Gereja Katolik St. Maria
Emaculata tanpa menghilangkan nilai religi dari gereja tersebut?
b. Bagaimana cara agar kemasan unsur-unsur tradisional suku
Lampung yang diaplikasikan pada interior Gereja St. Maria
Emaculata dapat diterima oleh seluruh masyarakat baik kristiani
dan non-kristiani di lingkungan sekitar Gereja tesebut?
1.3 Tujuan Perencanaan Interior
Tujuan dari perencanaan interior Gereja Katolik St. Maria Emaculata
antara lain :
1. Mengemas
unsur-unsur
tradisional
suku
Lampung
dengan
mengaplikasikannya pada interior Gereja St. Maria Emaculata sehingga
terbentuk kesucian yang bisa diterima menurut budaya masyarakat
Lampung.
2. Mengoptimalkan fungsi gereja melalui pendekatan interior dengan
mengangkat nilai yang terdapat pada tarian , falsafah hidup, dan juga
karya seni masyarakat Lampung yang diterjemahkan dalam bentuk,
material, dan warna yang dapat menginterpretasikan budaya Lampung
pada interior Gereja Katolik St. Maria Emaculata dengan porsi yang
seimbang.
1.4 Manfaat Proyek
Dengan adanya topik yaitu Perencanaan Interior Gereja di Bandar
Lampung,
diharapkan
dapat
memberikan
dampak
baik
pada
perkembangan gereja-gereja Katolik di Bandar Lampung antara lain :
1. Mengangkat budaya-budaya lokal di Indonesia, khususnya di Bandar
Lampung, dengan mengangkat budaya lokal ke dalam sebuah gereja
melalui pengaplikasian karya seni maupun cara hidup masyarakat
sekitar pada interior maupun arsitektur dari gereja Katolik itu sendiri.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.5.1 Kawasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada proyek pembangunan Gereja Katolik St.
Maria Emaculata terletak di daerah Way Kandis, Bandar Lampung.
1.5.2 Batasan Penelitian
Batasan-batasan penelitian yang ada seperti :
1. Data
Meliput data internal Gereja Katolik St. Maria Emaculata di Bandar
Lampung, yaitu gambar kerja , dokumentasi gambar interior, dan data
lingkungan makro-mikro sekitar Gereja Katolik St. Maria Emaculata.
2. Aktivitas dan Fasilitas
Meneliti aktivitas dari umat yang berada di Gereja Katolik St. Maria
Emaculata dari anak-anak hingga lansia dengan batasan umur dari 5
hingga 60 tahun.
3. Survei Lokasi
Batasan survey yang dilakukan adalah pada lokasi Gereja St. Maria
Emaculata.
4. Costumer Behaviour
Meneliti aktifitas yang dilakukan pengunjung saat berada di gereja ,
dan apa saja yang dibutuhkan pengunjung saat di gereja. Kawasan
penelitian akan ditujukan pada para anggota muda mudi gereja, umat
dengan batasan usia 16 tahun keatas, pastor, dan penjaga gereja di
Gereja St. Maria Emaculata.
1.5.3 Sampel Penelitian
Sampel Penelitian didapat melalui wawancara yang dilakukan pada :
1. Para penghuni Gereja Katolik St. Maria Emaculata, meliputi :
a) Pastur yang bertugas membawakan upacara-upacara gereja di St.
Maria Emaculata.
b) Penjaga gereja yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan
kebersihan gereja.
2. Para jemaat Gereja Katolik St. Maria Emaculata, yaitu :
a) Muda-mudi Gereja St. Maria Emaculata
b) Umat yang aktif dalam kegiatan rutin gereja dari batas usia 16
tahun ke atas.
c) Sekertariat Gereja St. Maria Emaculata yang bertugas menjaga dan
mengurus semua keuangan maupun perijinan gereja.
1.6 Metode dan Prosedur Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah :
1. Metode penelitian langsung.
a) Survei
Survei dilakukan untuk :
1. Memperoleh data keadaan lingkungan Gereja St. Maria Emaculata
2. Mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan Gereja
St. Maria Emaculata baik perayaan ekaristi maupun diluar ekaristi,
seperti bakti sosial atau kegiatan pertunjukan oleh muda mudi
Gereja St. Maria Emaculata.
b) Obervasi
Melakukan penelitian dengan secara langsung mengikuti prosesi
upacara yang rutin maupun upacara hari raya yang dilakukan di Gereja
Katolik St. Maria Emaculata, untuk mengetahui kebiasaan dan
kebutuhan pastor dan umat di gereja tersebut.
2. Metode penelitian tidak langsung.
a) Studi Literatur
Mencari
sumber-sumber
pasti
dari
buku
dan
internet
yang
berhubungan dengan penelitian karya seni dan budaya suku Lampung
yang dapat diangkat pada Gereja Katolik St. Maria Emaculata.
1.7 Kerangka Pikiran
Gereja Katolik St. Maria Emaculata berada di Bandar Lampung
yang masyarakatnya masih kental akan budaya lokal mereka. Sehingga
dengan adanya kondisi masyarakat Lampung yang masih melestarikan
nilai-nilai dari budaya mereka, maka gereja harus melakukan pendekatan
dengan mayarakat sekitar dengan inkultirasi budaya. Inkulturasi budaya
diharapkan dapat membantu umat lokal dapat merasakan kesakralan gereja
dengan budaya mereka sendiri.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang pembuatan proyek, rumusan
permasalahaan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,
metode dan prosedur penelitian, sistematika penulisan, dan tinjauan pustaka.
BAB II TINJAUAN UMUM
Menjelaskan mengenai objek penelitian, fungsinya, studi ergonomis, dan
anthopometri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS
Menjabarkan latar belakang sejarah, visi misi, aktifitias dan fasilitas,
pengunjung, lokasi proyek, dan layout proyek.
BAB IV ANALISA PERMASALAHAN
Menjelaskan mengenai permasalahaan yang ada pada perencanaan desain
baik secara fisik maupun non-fisik.
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
Berisikan konsep perencanaan interior baik dari pengaplikasiaan desain,
penentuan konsep desain, konsep citra, bentuk, material, warna , pencahayaan,
dan penghawaan.
BAB VI PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
Mencantumkan daftar sumber-sumber yang membantu dan berguna dalam
proses pembuatan laporan proyek ini.
1.9 Tinjauan Pustaka
Ensiklopedi Gereja III ,oleh A. Heuken SJ
Buku ensiklopedi jilid 3 ini membantu dalam memperluas dan
memperdalam pandangan umat beriman Kristiani, terutama dalam pengertian
istilah-istilah dan kata-kata yang berhubungan dengan Gereja.
Arsitektur Gereja Katolik, oleh Danang Priadmodjo
Buku ini menjelaskan alur perkembangan arsitektur gereja Katolik dan
aktivitas fasilitas yang ada di dalam gereja tersebut. Selain itu, buku ini juga
menjelaskan fungsi dari setiap pembagian ruang dalam sebuah gereja.
Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah Gereja, oleh Mark Shaw
Buku ini menjelaskan mengenai pemikiran-pemikiran yang berkaitan
dengan sifat-sifat Gereja, perkembangan Gereja di dunia, dan Sejarah Gereja
itu sendiri.
General Instruction Of The Roman Missal, oleh Institutio Generalis
Missalis Romani
Buku ini memberikan kajian mengenai peraturan-peraturan mengenai tata
upacara Ekaristi dan penataan interior maupun eksterior sebuah gereja
berdasarkan Gereja Katolik Roma.
Arsitektur Tradisional Daerah Lampung, oleh Drs. H. Ahmad Yunus
Buku ini menjelaskan makna arsitektural dan asal usul adat istiadat
masyarakat Lampung yang memiliki berbagai macam falsafah hidup,
keanekaragaman bahasa, dan kesenian.
Download