13 BAB II Landasan Teori 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB II
Landasan Teori
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa.
Pengertian media massa disini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok
yaitu: media massa cetak dan media massa elektonika. Media massa cetak antara lain
meliputi surat kabar, majalah, dan bulletin. Sedangkan,media massa elektronika
mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar)
yaitu televisi dan film.
Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa
komunikasi massa itu harus menggunakan media massa, jadi sekalipun komunikasi itu
disampaikan kepada khalayak yang banyak.
Definisi komunikasi massa lainnya dikemukakan oleh Gerbner, yaitu komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Dari definisi tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu
produk berupa pesan-pesan komunikasi. produk tersebut disebarkan, didistribusikan
kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya
harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat
dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu
13
14
teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak di lakukan oleh masyarakat
industri.
Menurut model pengaruh-terbatas (limited-effects model), yang disajikan dalam buku
Joseph Klapper, The effect of mass communication (1960). Orang dianggap mempunyai
resistensi (penolakan) yang lumrah terhadap pesan-pesan komunikasi massa. Resistensi
(penolakan) ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk mendukung pendapatpendapat yang diterima dari orang lain dan bermacam-macam jenis penyaringan
psikologis yang terjadi ketika orang menerima pesan-pesan.
2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Laswell, Harold memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut “Who Says What in Which Channel to Whom With What
Effect?”
1. Unsur Who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa
adalah lembaga atau organisasi. Lembaga yang dimaksud meliputi, perusahaan
surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah dan sebagainya.
2. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam
jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak.
Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.
3. Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua
peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi
massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah, televisi, surat kabar,
majalah, radio, internet dan sebagainya.
15
4. Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Penerima pesan-pesan komunikasi
massa bisa disebut audien atau khalayak. Orang yang menonton televisi,
membaca surat kabar, mendengarkan radio, browsing internet merupakan
beberapa contoh audien.
5. Unsur with what effect (efek/dampak). Efek atau dampak yang dimaksud adalah
perubahan-perubahan di dalam diri audien, sebagai akibat dari pesan-pesan yang
disampaikan media. David Berlo, mengklasifikasikan efek atau perubahan ini ke
dalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan
perilaku nyata. Perubahan ini biasannya berlangsung secara berurutan.
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik komunikasi massa di sini, dibatasi pada lima jenis media massa
dikenal sebagai the big five of mass media, yakni koran, majalah, radio, televisi dan film.
Berikut adalah penjelasan dari karakteristik komunikasi massa.
1) Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang
luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural.
Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang
bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan,
apapun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu
dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Khalayak juga
tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasanbatasan yang lainnya.
2) Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan
perorangan atau pribadi.
16
Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak
hanya untuk kepentingan perorangan atau pibadi, pengertian dari ciri ini, bahwa
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan
mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media. Misalnya
pada media televisi, di samping memiliki struktur organisasi sendiri, juga
bekaitan dengan organisasi yang lain seperti Direktorat Jendral Televisi,
Production House atau studio-studio kecil yang memproduksi (cerita-cerita
sinetron, sandiwara, dan lain-lain). Disamping itu isi pesan media adalah
peristiwa-peistiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
3) Pola penyampaian pesan media massa
Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas,
bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Oleh
karena itu media massa disebut sebagai massages multiplier (memiliki
kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak
luas). Dalam hal ini di antara media cetak dan elektronika memiliki keunggulan
tersendiri. Televisi memiliki keunggulan menyampaikan pesan dalam bentuk
gambar dan suara, sehingga khalayak dapat langsung melihat, membayangkan,
dan menilai suatu kejadian tertentu.
4) Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah
Umpan balik atau tanggapan dari khalayak lazimnya berlangsunng secara
tertunda. Di sini isi pesan diliput dan diolah oleh sumber yakni organisasi
elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas
menerima pesan–pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan umpan balik adalah
tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan suatu media
17
massa dapat berupa tindakan-tindakan meneruskan atau berhenti menonton atau
mendengar. Sedangkan umpan balik yang ditujukan kepada media massa dapat
berupa mempermasalahkan kebenaran suatu berita , kritik
atas cara-cara
penyampaian pesan atau dukungan. Biasanya pada televisi menyediakan PO
BOX khusus untuk surat-surat tanggapan dan komentar dari khalayak.
5) Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan
secara terencana,
terjadwal, dan terorganisasi
Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan
pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan adalah identitas organisasi
atau kelompok.
6) Penyampaian pesan melalui media massa
Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer.
Dalam televisi seperti TPI, RCTI, TRANS TV selalu menayangkan acaranya
secara teratur.
7) Isi pesan yang di sampaikan melalui media massa
Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan
manusia (social, eknomi, budaya, dan lain-lain) baik yang bersifat informatif dan
edukatif maupun hiburan. Contohnya dalam media televisi dapat menayangkan
berita informatif seperti kebijakan–kebijakan pemerintah tentang penarikan
subsidi minyak tanah dan sebagainya.
2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa
1. Informasi, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan
pesan, opini, dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang
18
terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau
internasional.
2.
Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana
orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota
masyarakat secara efektif.
3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui
apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media massa.
4. Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut
orang banyak.
5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara
luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di
luar sekolah.
Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan
mengesankan.
6. Memajukan kebudayaan, media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan
melalui pertukaran program siaran televisi. Pertukaran ini akan memungkinkan
peningkatan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masingmasing negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan antar negara.
7. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan
usia dengan difungsikanya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat
estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu , lirik, dan bunyi maupun gambar
dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya
kebutuhan pokok lainya.
19
8. Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini di guncang oleh kepentingankepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras.
Dari berbagai macam fungsi komunikasi massa yang ada, maka dapat
disederhanakan menjadi empat fungsi saja, yakni:
1. Menyampaikan Informasi
Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini, dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah
itu dalam lingkungan daerah, nasional, atau internasional.
2. Mendidik
Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk
pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan
kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan.
3. Menghibur
Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia
dengan difungsikanya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang
dituangkan dalam bentuk lagu , lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa,
membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok
lainya.
4. Mempengaruhi
Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk
atau editorial, features, iklan, berita atau tayangan lainnya. Yang dapat
mempengaruhi khalayak televisi.
20
2.1.5 Isi Pesan Komunukasi Massa
Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang. Oleh karenanya, pesan
komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta,
perstiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa
yang terjadi di
sekeliling kita dapat dimuat di media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas
dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting
sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.
Kriteria tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Novely (sesuatu yang baru)
Khalayak akan tertarik jika isi pesan dipandang mengungkapkan suatu hal
yang baru atau belum diketahui.
2. Jarat (dekat atau jauh)
Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikan peristiwa,
mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
3. Popularitas
Peliputan tentang tokoh, organisasi/kelompok, tempat dan waktu yang
penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak.
4. Pertentangan (Conflict)
Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan
ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai.
5. Komedi (Humor)
Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal yang lucu dan menyenangkan.
Oleh karena itu bentuk-bentuk penyampain pesan yang bersifat humor lazimnya
21
disenangi khalayak. Unsur-unsur komedi ini mencakup ketidakwajaran, keadaan
memalukan dan sebagainya.
6. Seks dan Keindahan
Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan, sehingga
kedua unsur tersebut bersifat universal
7. Emosi
Hal-hal yang menyentuh kebutuhan dasar manusia, seringkali bisa
menimbulkan emosi dan simpati khalayak. Menurut Abraham A Maslow kebutuhan
dasar manusia mencakup kebutuhan fisik, rasa aman, emosi, harga diri, sosial dan
aktualisasi diri. Peristiwa-peristiwa yang menyentuh kebutuhan dasar tersebut akan
menimbulkan emosi dan simpati khalayak.
8. Nostalgia
Pengertian nostalgia di sini adalah menunjuk pada hal-hal yang
mengungkapkan pengalaman di masa lalu.
9. Human Interest
Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang
menyangkut kehidupan orang lain.
2.1.6 Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri
penerima, karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi
perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata. Komunikasi dikatakan efektif apabila
menghasilkan pengaruh atau efek-efek perubahan sebagai yang diharapkan oleh sumber,
22
seperti pengetahuan, sikap, perilaku. Perubahan di pihak penerima ini diketahui dari
tanggapan yang diberikan sebagai umpan balik.
Seperti dikatakan Donald K. Robert dalam (Schramm dan Roberts, 1977:359),
ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah
diterpa media massa” karena fokusnya pesan, maka pengaruh haruslah berkaitan dengan
pesan yang disampaikan media massa. Ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan
sosial dari media, yakni karena perpanjangan diri kita, timbul karena skala baru yang
dimaksudkan pada diri kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru. Media
adalah pesan karena media membentuk hubungan dan tindakan manusia (McLuhan,
1964:23-24).
2.2
Media massa
Media Massa ( Mass Media ) adalah saluran, media, sarana, atau alat yang
dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan
kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri
merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with
media).
Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi,
dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (
media online).
23
2.2.1
Jenis Media Massa
Media massa terdiri atas 5 jenis, yaitu :
1.
Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam
lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa
cetak secara rinci meliputi
(a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano),
(b) tabloid (1/2 broadsheet),
(c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
(d) buku (1/2 majalah),
(e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8),
(f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8).
Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan:
1.
berita, opini, dan feature.
2.
Media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan
melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi
elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3.
2.2.2
Media Online, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet.
Peran Media Massa
Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media
massa selama ini, yakni :
1.
Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan
industri lain utamanya dalam periklanan/promosi.
2.
Sumber kekuatan –alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
24
3.
Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
4.
Wahana pengembangan kebudayaan –tatacara, mode, gaya hidup, dan
norma.
2.2.3
Karakteristik Media Massa
Ada beberapa karakteristik Media Massa, antara lain;
1.
Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang
banyak.
2.
Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan
dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan
umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat
umum).
3.
Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau
siaran sekian jam per hari.
4
.Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.
5.
Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik.
2.2.4
Fungsi Media Massa
Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa, menurut Harold
D. Laswell bahwa media massa mempunyai fungsi memberikan informasi, mendidik dan
menghibur. Menurut Wright fungsi dari media massa itu sendiri adalah sebagai :
25
1.
Pengawasan terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses
peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya –tahu, panik,
terancam, gelisah, apatis, dsb.
2.
Menghubungkan mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu
peristiwa atau masalah.
3.
Transmisi Kultural pewarisan budaya, sosialisasi.
4.
Hiburan.
Lain halnya seperti yang telah dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan wright,
menurut De Vito komunikasi memiliki fungsi untuk :
1.
Menghibur
2.
Meyakinkan – e.g. iklan, mengubah sikap, call for action.
3.
Menginformasikan
4.
Menganugerahkan status – menunjukkan kepentingan orang-orang
tertentu; name makes news. “Perhatian massa = penting”.
2.2.5
5.
Membius – massa terima apa saja yang disajikan media.
6.
Menciptakan rasa kebersatuan –proses identifikasi.
efek – efek media massa
2.2.5.1 Pengertian Efek
Suatu peristiwa yang dikomunikasikan pasti mempunyai tujuan, yakni
memberikan efek khalayak. Efek adalah perbedaan antara yang difikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
26
Efek adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk
mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Efek bisa terjadi dalam
bentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan efek bisa terjadi
dalam bentuk perubahan persepsi dan pendapat.
Sementara itu, perubahan pendapat terjadi bilamana terdapat perubahan penilaian
terhadap suatu objek karena adanya informasi yang lebih baru. Antara perubahan
persepsi dan perubahan pendapat terdapat hubungan yang sangat erat, sebab persepsi
yang dilakukan dengan interpretasi dapat diorganisasi menjadi pendapat.
Adapun yang dimaksud perubahan sikap, ialah adanya perubahan internal pada
diri seseorang yang diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai evaluasi yang
dilakukannya terhadap suatu objek. Baik yang terdapat didalam maupun di luar dirinya.
Dalam banyak hal, terutama yang berkaitan dengan kepercayaan atau ideology, orang
bisa berubah sikap karena melihat bahwa apa yang tadinya dipercaya tidak benar. Oleh
karena itu, ia berubah sikap untuk mengganti dengan kepercayaan lain. Sementara itu,
yang dimaksud dengan perubahan perilaku ialah perubahan yang terjadi dalam bentuk
tindakan.
2.2.5.2 Jenis-Jenis Efek Media Massa
1. Kognitif, terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau
dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,
keterampilan, dan informasi. Yang teramsuk kegiatan psikis pengetahuan adalah
gejala-gejala seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, asosiasi, fantasi, berfikir,
dan intlegnsi.
27
2. Afektif, timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau
dibenci khalayak. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap, atau nilai.
3. Konatif atau behafioral, merunjuk pada perilaku nyata yang diamati, meliputi
pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan perilaku.
Didalam penelitian ini, peneliti hanya sampai pada efek Afektif karena sikap
tidak banyak berhubungan dengan perilaku atau Behavioral
(LaPiere,1934LaPiere,1934).
Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Festinger (1946) bahwa faktor-faktor
lingkungan yang menghasilkan sikap asli biasanya akan tetap berlaku setelah sikap
berubah. Dengan demikian, akan ada tendensi sikap untuk kembali pada posisi semula
setelah mendapatkan paparan pesan persuasive, Ia juga menyatakan mengenai
kemuingkinan gangguan dalam ratusan eksperimen tentang fariabel-fariabel yang sedikit
menghasilkan perbedan dalam perilaku manusia.
2.3 Internet
Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah
sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan
Internet.
Cara
internetworking.
menghubungkan
rangkaian
dengan
kaedah
ini
dinamakan
28
2.3.1 Sejarah Internet
Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai
ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced
Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh
ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori
queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke
TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.
Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan
pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
2.3.2
Facebook
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada
Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc.[1] Pengguna dapat
membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan,
termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu,
pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu,
diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik
lainnya. Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa
pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di AS dengan tujuan
membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang
berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.
29
2.3.2.1 Sejarah facebook
Mark Zuckerberg menciptakan Facemash, pendahulu Facebook, tanggal 28 Oktober
2003 ketika berada di Harvard sebagai mahasiswa tahun kedua. Menurut The Harvard
Crimson, situs ini mirip dengan Hot or Not, dan menggunakan "foto yang diperoleh dari
Facebook (buku wajah) daring di sembilan asrama, menempatkan dua foto
berdampingan pada satu waktu dan meminta pengguna memilih yang mana yang paling
seksi".
Untuk menyelesaikannya, Zuckerberg meretas ke bagian jaringan komputer Harvard
yang dilindungi dan menyalin gambar-gambar ID pribadi asrama. Harvard pada waktu
itu tidak memiliki "buku wajah" (direktori berisi foto dan informasi dasar) mahasiswa.
Facemash menarik 450 pengunjung dan 22.000 tampilan foto pada empat jam pertama
mengudara.
Situs ini langsung diteruskan ke beberapa server grup kampus, namun dimatikan
beberapa hari kemudian oleh administrasi Harvard. Zuckerberg dihukum karena
menembus keamanan kampus, melanggar hak cipta, dan melanggar privasi individu, dan
terancam dikeluarkan. Namun, hukuman tersebut dibatalkan. Zuckerberg memperluas
proyek awalnya ini pada semester tersebut dengan membuat peralatan studi sosial untuk
menghadapi ujian final sejarah seni, dengan mengunggah 500 lukisan Augusta ke situs
webnya, dengan satu gambar per halaman disertai kotak komentar. Ia membuka situs
tersebut kepada teman sekelasnya, dan mereka mulai saling berbagi catatan.
Pada semester berikutnya, Zuckerberg mulai menulis kode untuk situs web baru pada
Januari 2004. Ia terinspirasi, katanya, oleh editorial The Harvard Crimson tentang
30
insiden Facemash. Pada 4 Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan "The Facebook"
yang awalnya berada di situs web TheFacebook.com.
Enam hari setelah situs ini diluncurkan, tiga senior Harvard, Cameron Winklevoss, Tyler
Winklevoss, dan Divya Narendra, menuduh Zuckerberg sengaja mengalihkan mereka
agar mereka percaya ia membantu mereka membuat jejaring sosial bernama
HarvardConnection.com, sementara ia menggunakan ide mereka untuk membuat sebuah
produk saingan. Ketiganya mengeluh kepada Harvard Crimson, dan surat kabar ini
memulai sebuah investigasi. Tiga senior tersebut mengajukan tuntutan hukum terhadap
Zuckerberg yang akhirnya diselesaikan.
Keanggotaan awalnya dibatasi kepada mahasiswa Harvard College saja, dan pada bulan
pertama, lebih dari setengah mahasiswa sarjana di Harvard terdaftar di situs ini.[20]
Eduardo Saverin (pebisnis), Dustin Moskovitz (programer), Andrew McCollum
(seniman grafis), dan Chris Hughes segera bergabung dengan Zuckerberg untuk
membantu mempromosikan situs web ini. Bulan Maret 2004, Facebook memperluas diri
ke Stanford, Columbia, dan Yale. Situs ini kemudian dibuka ke sekolah Ivy League lain,
Universitas Boston, Universitas New York, MIT, dan secara perlahan beberapa
universitas di Kanada dan Amerika Serikat.
2.4
Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang hitam putih maupun berwarna, "Televisi"
juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, Kata "televisi" merupakan gabungan dari
kata tele ( jauh )yang berasal dari bahasa Yunani dan visio ( pengelihatan )yang berasal
31
dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat
dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak
formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
2.4.1
Media Televisi
Media massa, khususnya televisi telah memasyarakat saat ini. Menurut KBBI
(2001:919) televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang
disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan
alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat
didengar. Teknologi yang memungkinkan penontonnya dapat menyaksikan langsung
gambar hidup atau merasakan situasi yang mendekati keadaan yang sebenarnya dan juga
dapat menggabungkan langsung suara dengan gambar membuat televisi sebagai media
massa yang paling banyak diminati.
Televisi sebagai pesawat sistem penyiaran gambar bergerak yang disertai bunyi
merupakan media komunikasi modern. Televisi disebut sebagai media yang modern
karena dirancang dengan menggunakan teknologi modern. Di dalam program acara
televisi terdapat proses komunikasi, yakni terdapat proses pesan yang disampaikan dari
sumber (TV) kepada penerima serta jalannya pesan melalui media massa (TV) dapat
mempengaruhi masyarakat penerimanya. Di dalam komunikasi terdapat pesan yang
disampaikan dan pesan tersebut merupakan informasi.
Televisi sebagai media informasi mempunyai dampak negatif dan dampak positif
bagi masyarakat. Dampak negatif dan dampak positif tersebut berkaitan dengan program
32
acara yang dibuat oleh orang-orang yang terlibat dalam pembuatan acara televisi.
Dampak negatif yang disebabkan oleh program acara televisi lebih menonjol daripada
dampak positifnya. Hal inilah yang menjadi permasalahan, sehingga dibutuhkan solusi
yang tepat untuk mengurangi dampak negatif televisi.
“Televisi adalah media komunikasi, sedangkan komunikasi adalah suatu bisnis yang
besar. Sebagai layaknya setiap motivasi dan kebutuhannya adalah untuk mendapatkan
keuntungan, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” ( Cross, 1983 )
2.4.1
Karakteristik Televisi
Media televisi mempunyai berbagai macam karakteristik yang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Daya jangkau luas
Jangkauan siaran televisi semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan
adanya stasiun penyiaran lokal yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah
Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini
didukung pula dengan harga televisi yang semakin murah, sehingga siaran televisi
semakin terjangkau oleh masyarakat.
2.
Selektifitas dan fleksibilitas
Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam menjangkau
penontonnya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk
konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen
penonton yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau
segmen penonton tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi penonton sebagai
33
hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi(Morrisan:
2007:187).
Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits
adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian
terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat
membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik
wilayah setempat (Morrisan: 2007:188). Beberapa televisi nasional di Indonesia
memungkinkan adanya local break untuk diisi dengan iklan lokal sesuai dengan target
penonton dan segmen yang dituju.
3.
Fokus perhatian
Karena sifatnya yang audio visual, maka penonton membutuhkan waktu khusus
serta harus fokus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
4.
Kreatifitas dan efek
Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan
yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok.
Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar
oleh program yang tengah ditayangkan (Morrisan: 2007:189). Efek dan kreatifitas ini
membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan
kesenangan dan hiburan bagi penonton.
5.
Prestisius
Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil
di televisi menjadi suatu prestisius tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi
akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televisi bisa menjadi public figure.
34
2.4.2 Fungsi Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya, yakni memberi informasi,
mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada
media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyatakan bahwa
pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh
hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
2.4.4 Efek Media Televisi
Efek media televisi terbagi menjadi beberapa macam, yakni:
Efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Dalam sebuah pemberitaan yang
ditayangkan di televisi, kita tidak bisa yakin perihal sikap khalayak dalam satu bulan
atau satu tahun kemudian. Kendati sejumlah efek jangka pendek televisi bisa dengan
mudah dibuktikan tetapi efek jangka panjanglah yang kini lebih menarik minat para
peneliti.
Efek Kumulatif, merepresentasikan sebuah gagasan yang dikombinasikan
dengan gagasan efek jangka panjang. Efek umum dan khusus, menyatakan diri sebagai
sejenis kategorisasi. Pembunuhan mungkin bisa dikutip sebagai salah satu efek yang
sangat khusus. Namun, harus diingat bahwa menciptakan tipologi efek tidak sama
dengan menyatakan bahwa semua itu ada.
Efek umum dan khusus, menyatakan diri sebagai kategorisasi. Orang-orang yang
meniru-niru orang lain mungkin biss dikutip sebagai satu efek yang sangat khusus.
Efek fungsional dan disfungsional, memfokuskan pada segi positif dan negatif.
Umumnya terdapat sikap kultur negatif. Riset boleh jadi diubah dan dilaporkan dengan
35
cara yang tidak seharusnya. Sementara itu, umumnya terdapat sikap kultur negatif yang
rumit terhadap televisi, tentunya di kalangan kelas menengah yang sangat berpengaruh
dalam menetapkan agenda.
2.4.5
Program Televisi
2.4.5.1 Pengertian Program Televisi
Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat
audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi tersebut.
Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual
kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang,
sehingga mereka bersedia mengikutinya.
2.4.5.2 Jenis Program Televisi
Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu :
1. Program Informasi
Program informasi pada stasiun televisi merupakan program berita
(news).
2. Program Hiburan (entertainment)
Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam
bentuk lagu, musik, cerita dan permainan.
36
2.4.5.3 Karakteristik Program Televisi
Karakteristik suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program
acara tersebut itu digemari atau dapat diterrima oleh penonton. Berikut ini empat hal
yang terkait dalam karakteristik suatu program televisi :
1.
Produk, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan
diharapkan akan disukai penonton yang dituju.
2.
Harga, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau
membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang
berminat memasang iklan pada program bersangkutan.
3.
Tempat, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan
waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu
keberhasilan program bersangkutan.
4.
Promosi, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual
acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor .
2.4.5.4 Jenis Program Televisi
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat
dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai
oleh penonton, dan selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan
berlaku.
Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis
program terbagi menjadi dua bagian yaitu :
37
1.
Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk
memberitahuakan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak
penonton.
1.1.
Berita keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang
penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media
penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar
dapat diketahui oleh khalayak penonton secepatnya.
1.2
.Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya
menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa
yang diberitakan.
1.3..
Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan
namun menarik.
1.4.
Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai
kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity).
1.5.
Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat
harus segera ditayangkan.
1.6.
Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang
terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya
namun dibuat secara lengkap dan mendalam.
1.7.
Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan
dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu
informasi ketimbang aspek pentingnya.
38
1.8.
Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
1.9.
Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk
membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang
pembawa acara.
2.
Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan
permainan.
2.1.
Drama , adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)
yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan
emosi.
2.1.1
Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari
berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh
memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus
dirangkum menjadi suatu kesimpulan.
2.1.2. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat
manayangkan film sebagai salah satu programnya karena
pada
awalnya
tujuan
dibuatnya
film
untuk
layar
lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi
VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di
televisi.
39
2.2.
Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang
melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok
yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
2.3.
Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan
kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik
di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat
ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara
namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya
agar menjadi lebih menarik.
2.4.
Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio
ataupun di luar studio
2.4.5.5 fungsi televisi
Banyak para pakar memberikan pendapat tentang fungsi televisi bagi kehidupan
masyarakat, menurut pakar komunikasi Harold D. Laswell mempunyai tiga fungsi,
dimana setiap fungsi tidak berdiri sendiri melainkan akan saling menunjang:
a. Media massa bertindak sebagai pengamat lingkungan danselalu akan
memberikan berbagai informasi atas hal-hal yang tidak dapat terjangkau
khalayak.
b. Media massa sebagai gate keeper artinya lebih menekankan kepada pemilihan,
penilaian, penafsiran tentang apa yang patut di sampaikan kepada khalayak.
c. Media massa berfungsi sebagai jembatan tata nilai dan budaya dari generasi
satu ke generasi berikutnya, atau dapat di katakan sebagai media pendidikan.
40
Selain fungsi televisi menurut Laswell, dalam bukunya Onong Uchana Effendy
“Dinamika Komunikasi”, di jelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan
programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada
program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai
pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiyah manusia. Setiap orang
dimana pun juga, ingin mengetahui apa yang terjadi, baik didalam negeri maupun di luar
negeri dalam waktu yang secepat - cepatnya. Hal ini bisa dipenuhi oleh radio atau
televisi.
Namun pendapat dari Wilburn Schramm, televise mempunyai fungsi yang sangat
menonjol yaitu media massa televisi dapat di manfaatkan sebagai “to sell goods for us”
artinya bahwa media massa dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Maka dapat di
gabungkan pendapat dari para pakar agar dapat saling melengkapi, sehingga fungsi
televisi adalah:
a) Sebagai media penerangan.
b) Sebagai media pendidikan.
c) Sebagai media hiburan.
d) Sebagai media promosi
Efektivitas televise Suatu media massa dikatakan efektif jika media massa itu
memenuhi hajat hidup orang banyak. Artinya dengan adanya media menjadikan media
lebih besar dirasakan manfaatnya bagi komunikan seperti halnya dalam komunikasi.
Sebuah tayangan televisi bila mengharapkan tayangannya tetap efektif, maka isi siaran
harus memenuhi kebutuhan khalayak atau pemirsanya seperti membuat pemirsa senang
akan hadirnya tayangan yang di suguhkan televisi, acara kuiz, sinetron, talk shaw, olah
raga, dan lain sebagainya.
41
Selain itu juga tayangan harus mengandung unsure yang menarik pemirsa untuk di
tonton, dan terlebih lagi harus mengandung manfaat bagi pemirsa agar pemirsa dapat
meniru, dan hal ini berhubungan dengan perubahan perilaku pemirsanya. Atau
menghadirkan tayangan yang berupa kepentingan dan kebutuhan pemirsa tentang
fenomena – fenomena yang sedang terjadi di tempat lain seperti berita, baik tentang
politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya.
Wilburn Schramm dalam karyanya yang terkenal yaitu “how komunication
work” mengetengahkan apa yang dinamakan “the condition of success in
communication work” yang secara gampang di ringkas sebagai berikut:
a) Pesan harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian
sasaran yang di maksud.
b) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertentu kepada pengalaman yang
sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
c) Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
d) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang
layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat itu ia di
gerakkan untuk memberikan tanggapan yang di kehendaki.
Maka dapat dikatakan keefektifan suatu tayangan dapat di lihat sejauh mana tayangan
itu memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat bagi pemirsanya.
42
2.5
Talk show
Talk show adalah ungkapan bahasa Inggris yang berasal dari dua kata: show dan
talk. Show artinya tontonan, pertunjukan atau pameran, sedangkan talk artinya omongomong, ngobrol-ngobrol. Dengan begitu talk show berarti pertunjukan orang-orang yang
sedang ngobrol. Istilah Talkshow merupakan aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di
Inggris sendiri, istilah Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian Talkshow
adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul
bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang
dipandu oleh seorang moderator. Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu
berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga,
seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini
biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton yang berada di
rumah, mobil, ataupun ditempat lain. Sejak era reformasi, di Indonesia talk show
merupakan acara yang populer di media televisi dan radio. Kadang-kadang juga off air,
berupa seminar-seminar, saresehan, diskusi atau debat yang mengambil tempat di hotel
atau di kafe dan tentu saja dengan menjual tiket yang tidak murah. Yang ditampilkan
dalam talk show itu biasanya pembicara-pembicara yang dianggap sedang top dan
membahas issue yang sedang hangat dibicarakan.
Kenapa masyarakat lebih senang menggunakan istilah Talkshow daripada Temu Wicara,
atau Diskusi Interaktif, ataupun Rapat Bersama ?. mungkin istilah asli Indonesia masih
belum mampu memberikan ‘rasa’ yang tepat untuk kegiatan diatas. Bila kita disodorin
dengan kata Temu Wicara, maka otak kita akan menvisualisasikan sebuah kegiatan yang
dihadiri oleh para pejabat/orang penting dengan sekumpulan masyarakat ‘blo’on’
43
sebagai pendengar dan penanya. Bagaimana dengan istilah Diskusi Interaktif, pikiran
kita akan melayang membayangkan 2 kubu yang ditengahi oleh seorang moderator,
berdebat dan mempertahankan argumentasi masing-masing serta dibumbui dengan
permainan urat saraf. Klo Rapat Bersama ? .. Ini identik dengan pemerintah dan partai
politik. Nah lo . Sepertinya Talkshow akan masuk ke ranah pemahaman baru dalam ber
Bahasa Indonesia.
Di luar negeri juga ada talk show. Salah satu di antaranya yang sangat popular
adalah talkshow yang dibawakan Larry King di CNN. Acara itu mengupas berbagai isyu
yang menarik dengan menghadirkan pakar-pakar yang sangat handal di bidangnya dan
yang terpenting adalah dengan olahan dan pancingan-pancingan pertanyaan yang jitu
oleh Larry King sendiri. Show itu menjadi begitu menarik karena sangat memenuhi
kebutuhan intelektual para pemirsanya.
Program Kreasi Dapur Sehat adalah program talkshow berbasis kuliner yang
menimbulkan pengaruh bagi penonton tergerak dan memicu emosional penonton
terhadap program ini. Program ini menyajikan resep-resep dan tips-tips dalam membuat
masakan vegetarian dan dalam program ini, adanya pakar kuliner yang dapat
memberikan inovasi dan kreasi dalam memasak menu baru pada vegetarian. Kelebihan
lainnya dari acara Kreasi Dapur Sehat ini adalah kita dapat mengakses account facebook
acara ini bila kita tidak sempat menonton acara ini ditelevisi. Dengan mengakses
account facebook tersebut kmita bisa langsung melihat bahkan mungkin mencatat dan
langsung mencoba dirumah jika bahan-bahan yang dibutuhkan sudah ada.
44
2.6 Teori Uses dan Effect
Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional
engenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting
atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan
penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil
dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41).
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti
”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks
lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi
tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan
terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih
kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2004: 41).
a. Efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan , dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
b. Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau
dipersepsi
khalayak.
Efek
ini
berkaitan
dengan
transmisi
pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.
c. Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan
pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang
berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai.
d. Konatif adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk
perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7).
45
Isi media dan penggunaan media, Kan isi media menghasilkan effect, Penggunaan
menghasilkan konsekuensi, Keduanya menghasilkan conseffect.
2.7 Minat
2.7.1 Pengertian Minat
Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemampuan mempelajari
(learning) dan mencari sesuatu. Secara terminology, minat adalah keinginan, kesukaan,
dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu
melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk
suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan
segi kognisi, namun minat lebih dekat dengan perilaku.
Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat
secara umum menjadi tiga yaitu: minat pribadi, minat situasi, dan minat dalam ciri
psikologi.
1. minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relative
stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya
langsung membawa seseorang pada aktivitas atau topic yang spesifik. Minat
pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadi sebuah aktivitas atau topic sebagai
pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topic atau aktivitas tersebut,
menimbulkan kesenangan pribadi serta topic atau aktivitas yang dijalani
memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.
2. Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi
lingkungan.
46
3. Minat dalam cirri psikologi merupakan interaksi dari minat seseorang dengan ciri
– ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini
tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai aktivitas atau topic, tetapi
karena aktivitas atau topic tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui
lebih banyak mengenai topic atau aktivitas tersebut.
Berikut adalah pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian minat:
1. Hilgar (1988)
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan
diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas.
2. Andi Marpare
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.
3. Sutjipto (2001)
Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau
situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang
sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis
seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan
mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat,
bahwa minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang
menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan
dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar
47
yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan
gembira.
2.7.2 Faktor Timbulnya Minat
Berdasarkan teori ”Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,
bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya
individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya
akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap
objek,subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika
individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan
menolaknya.
Penentuan
minat
ini
didasarkan
pada
reaksi
individu
(menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak
berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71).
Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari
tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) :
a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan
diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat
untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan
48
dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan
dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan
minat seseorang.
2.7.3 Aspek – Aspek atau Kategori Minat
Atkinson dan Hilgard (1976) mengemukakan bahwa minat termasuk dalam
taksonomi afektif (istilah dari Bloom).
Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard,
Pengantar Psikologi, 2000) :
1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk
menerima perhatian yang terpilih.
2. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan
untuk menanggapi kemauan dan kepuasan.
3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan,
pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu.
4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran
dan pengorganisasian terhadap nilai.
5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan
pemasyarakatan nilai.
49
2.8 Model Analisis
Tabel 2.1 model analisis
Pengaruh
tayangan
Kreasi
Kreasi
Dapur
Sehat
Dapur Sehat di DAAI TV
Minat
Minatpenonton untuk
menjadi vegetarian
Variabel x
variabel Y
2.9 Definisi dan Operasionalisasi Konsep
2.9.1 Definisi Konsep
Maksud dari definisi konsep ini adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep
masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah :
1. Variabel bebas (independent) atau variabel X
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah
pengaruh program Kreasi Dapur Sehat dimana dari variable ini
dioperasionalisasi menjadi 2 dimensi yaitu isi media, dan penggunaan media.
Dalam dimensi isi media, terdapat subdimensi yaitu tentang presenter, chef,
dan resep. Dari tiap – tiap subdimensi akan dioperasionalisasikan menjadi
indikator-indikator yang mewakili efek kedua yaitu kognitif, afektif, dan
konatif. Subdimensi dari dimensi penggunaan media adalah frekuensi, durasi,
intensitas, dan hubungan dengan media.
50
2. Variabel terikat (dependent) atau variabel Y
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
menonton (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terikat ini adalah
minat penerimaan, tanggapan, penilaian, organisasi, pencirian.
2.9.2 Operasionalisasi Konsep
Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi
khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan,
atau informasi.
Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap
dan nilai.
Konatif adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7).
.
Penelitian ini menggunakan tayangan program Kreasi Dapur Sehat di DAAI TV
yang terdiri sebagai isi media dan penggunaan media (X) dan minat menonton sebagai
variabel terikat (Y).
Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada tabel di
bawah ini. Berdasarkan dimensi dari definisi operasional akan dibuat suatu darter
pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.
51
TABEL OPERASIONALISASI KONSEP
No
1
Variabel
Dimensi
Kreasi Dapur Isi Media
Sehat
Sub Dimensi
Presenter
Indikator
1. Presenter berbicara
dengan jelas
2. Gaya penyampaian
presenter
memperjelas
penjelasan chef
Chef
1. Chef banyak
memberikan
informasi tentang
pengolahan
masakan
2. Chef mampu
menyampaikan
bahan dan cara
memasak dengan
tepat
3. Penonton
terpengaruh dengan
penyampaian chef
sehingga mencari
tahu lebih lanjut
tentang menu yang
52
dihadirkan
1. Menu yang dihadirkan
Resep atau menu
merupakan variasi
menu baru
2. Menu yang diberikan
memberikan
pemahaman terhadap
masakan vegetarian
3. Menu yang disajikan
membuat penonton
tertarik untuk mencoba
1. Menonton DAAI Tv
Penggunaan
Media
Frekuensi, durasi,
intensitas
2. Menonton kreasi dapur
sehat DAAI tv
3. Waktu menonton kreasi
dapur sehat DAAI tv
Hubungan dengan
media
1. mendapatkan informasi
Kreasi Dapur Sehat
melalui facebook.
2. Memberi komentar pada
setiap resep.
3. Berinteraksi dengan
53
sesame teman di
facebook setelah
menonton tayangan
tersebut.
54
No
1
Variabel
Minat
Dimensi
Penerimaan
Indikator
1.mengenai pengolahan
masakan vegetarian.
2.memberikan tips-tips
dalam cara memasak.
3. Program Kreasi Dapur
Sehat tidak melebih –
lebihkan tentang
makanan vegetarian.
Tanggapan
1. Program Kreasi Dapur
Sehat merupakan
program kuliner yang
dapat memberikan
banyak info mengenai
masakan vegetarian.
2. Program Kreasi Dapur
Sehat merupakan
program kuliner yang
memberikan tips dalam
memasak.
3. Menjadi vegetarian
merupakan keinginan
sendiri.
1. Banyak jenis makanan
Penilaian
55
vegetarian yang dapat
diolah secara variatif.
2. Menjadi vegetarian
membuat sehat.
3. Menjadi vegetarian
membuat rileks
1.Facebook Kreasi Dapur
Sehat memberikan
Organisasi
informasi mengenai
menu vegetarian.
2.Facebook Kreasi Dapur
Sehat memberikan tips
cara memasak.
3.Dengan mengikuti
jejaring facebook
program Kreasi Dapur
Sehat dapat memberi
pengetahuan tentang
bahan-bahan
pembuatan masakan
vegetarian.
1.Dunia kuliner
pencirian
vegetarian memberikan
56
warna tersendiri dalam
perkulineran
2.Presenter program ini
membuat penonton
ingin memasak
makanan tersebut.
3.Chef dalam program ini
membuat orang ingin
memasak makanan
tersebut.
Download