PENDAHULUAN Latar Belakang Pakan dalam industri

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pakan dalam industri peternakan mempunyai pengaruh yang
penting dalam industry peternakan karena fungsinya dalam memlihara
tubuh, baik untuk kebutuhan hidup pokok, reproduksi dan produksi ternak.
Kualitas pakan atau kandungan nutrien dalam pakan juga perlu
diperhatikan
karena
kandungan
nutrien
tersebut
yang
nantinya
dimanfaatkan oleh ternak maupun mikroba di dalam rumen (ruminansia).
Kekurangan nutrien dalam pakan dapat menyebabkan ternak mengalami
penurunan produktivitas, sebaliknya kelebihan nutrien dalam pakan juga
dapat meningkatkan biaya produksi. Oleh sebab itu, kandungan nutrien
dalam pakan harus memenuhi kebutuhan ternak, baik untuk hidup pokok,
reproduksi, maupun untuk produksi.
Ternak
ruminansia
mempunyai
keistimewaan
dalam
hal
pencernaannya. Dalam rumen ternak ruminansia, hidup dan berkembang
mikroba yang dapat membantu proses pencernaan. Mikroba tersebut
menghasilkan enzim yang mampu mencerna bahan pakan berserat kasar
tinggi. Keberadaan mikroba tersebut dapat dilakukan manipulasi untuk
meningkatkan nilai guna pakan kualitas rendah dengan mengoptimalkan
pencernaan di dalamnya. Kecernaan bahan pakan berserat tinggi sangat
bergantung pada bakteri selulotik. Untuk memaksimalkan degradasi bahan
pakan berserat maka pertumbuhan bakteri di dalam rumen perlu
ditingkatkan. Salah satu upaya peningkatan populasi bakteri di dalam
rumen
adalah
dengan
memanipulasi
kecukupan
nutrien
untuk
pertumbuhannya.
Bakteri di dalam rumen membutuhkan energi dan protein untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Rasio protein-energi yang sinkron
akan menghasilkan efisiensi fermentasi yang optimal; dalam hal ini, energi
pakan yang dimanfaatkan untuk proses tersebut akan optimal pula (Ginting,
2005). Oleh sebab itu, perlu juga diperhatikan untuk menyediakan
kecukupan nutrien sumber energi dan protein yang sesuai untuk bakteri
tersebut. Bakteri rumen memperoleh energi dari hasil perombakan molekul
C, H, dan O yang berasal dari sumber pakan berserat kasar tinggi terutama,
sedangkan kebutuhan protein mikroba dipenuhi dari hasil perombakan
protein dan nitrogen non-protein.
Salah satu upaya untuk mengurangi biaya pakan pada ternak
ruminansia dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah pertanian yang
melimpah, seperti jerami padi yang ketersedianya melimpah pada musim
panen raya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber serat bagi
ternak ruminansia. Jerami padi memiliki kualitas nutrien yang rendah
sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas nutriennya, salah
satunya adalah dengan cara dibuat menjadi jerami padi fermentasi.
Jerami padi fermentasi sudah umum dilakukan oleh peternak karena
cara pembuatannya yang mudah, serta bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatannya relatif mudah ditemukan oleh peternak. Ternak
ruminansia yang diberi pakan basal berupa jerami padi fermentasi hanya
mampu menyediakan energi dari karbohidrat struktural (terdegradasi
lambat), sehingga perlu disediakan bahan pakan sumber energi lainnya
yang terdegradasi cepat (karbohidrat non-struktural) di dalam rumen. Untuk
memenuhi kebutuhan protein bakteri serta mengimbangi ketersediaan
energi lambat tergedradasi dari jerami padi fermentasi, di dalam pakan
dapat
ditambahkan
sumber
protein
lambat
terdegradasi
dengan
memanfaatkan dedaunan tanaman yang tinggi kandungan proteinnya.
Imbangan energi dan protein yang tepat tersebut, diharapkan dapat
meningkatkan jumlah populasi mikroba di samping juga meningkatkan
produksi volatile fatty acids (VFA) yang bermanfaat untuk ternak.
Tanaman ketela pohon merupakan komoditas pangan lokal di
Indonesia. Ketersediaannya yang melimpah sepanjang tahun menjadikan
bahan pakan ini menjadi mudah diperoleh dan juga harganya relatif murah.
Umbi ketela pohon dikenal sebagai sumber karbohidrat yang terdegradasi
cepat, sedangkan daunnya diketahui mempunyai kandungan protein kasar
(PK) yang cukup tinggi, yaitu sebesar 20 – 36% (daun dan tangkai daun)
(Askar, 1996). Ketersediaan karbohidrat yang terdegradasi cepat dan PK
yang lambat terdegradasi dalam umbi dan daun ketela ini menunjukkan
potensinya sebagai pakan tambahan pada sapi yang diberi pakan dasar
jerami fermentasi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diadakan
penelitian lebih jauh tentang penggunaan umbi dan daun ketela pohon
dalam pakan basal jerami padi fermentasi serta imbangan yang tepat antara
keduanya untuk meningkatkan kecernaannya secara in vitro.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imbangan yang paling
tepat antara umbi dan daun ketela pohon dalam pakan basal jerami padi
fermentasi untuk meningkatkan kecernaan secara in vitro.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai bahan
pertimbangan
dalam
manajemen
pakan
ternak
ruminansia
agar
pemanfaatan pakan lebih efisien dalam proses fermentasi di dalam rumen.
Download