Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
kegiatan pembangunan yang sedang berkembang di Indonesia sekarang ini,
terlihat tuntutan tugas bagi semua pihak yang turut terlibat di dalamnya. Hal
tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas - aktivitas yang harus dilakukan dalam
rangka memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi. Faktor manusia (man)
merupakan salah satu faktor yang harus mendapat perhatian, dimana peranan
manusia sangatlah penting artinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh suatu perusahaan.
Dalam menjalankan aktivitas manajemen, selalu memerlukan orang lain
sebagai tenaga operasional yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, manajemen harus dapat menggerakan sekelompok
manusia untuk bekerja dengan penuh kemauan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Akan tetapi, mengingat setiap manusia memiliki motif, emosi,
aspirasi, serta kepentingan yang berbeda-beda seringkali upaya manajemen dalam
menggerakan orang lain mendapatkan berbagai hambatan dan kesulitan.
Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dan kesulitan yang dialami oleh
pihak manajemen tersebut, diperlukan adanya pemberian motivasi. “Motivasi
adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Lebih lanjut lagi beliau menekankan bahwa Motivasi yang ada pada
diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan
suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya” (T. Hani Handoko
(2003:252). Motivasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab dengan
motivasilah karyawan¬karyawan dapat bekerja dengan baik sehingga pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Studi tentang motivasi merupakan suatu usaha untuk mendapatkan
jawaban - jawaban terhadap permasalahan yang kompleks mengenai perilaku
1
2
manusia, khususnya manusia dalam organisasi perusahaan, sikap karyawan
berbeda antara satu dengan yang lainnya, bukannya berbeda dalam kemampuan
mereka untuk mengajukan sesuatu, tetapi berbeda juga dalam hal kemauannya.
Untuk memberikan motivasi kepada para karyawannya, terlebih dahulu
seorang manajer harus mengetahui dorongan atau kebutuhan karyawannya agar
mau melakukan aktivitas tetentu. Selain itu, perlu dipahami juga bahwa karyawan
yang satu sering berbeda dengan yang lainnya dimana perbedaannya itu selain
terletak pada kemampuan untuk bekerja juga tergantung pada keinginan mereka
untuk bekerja atau tergantung pada motivasi.
PT.INTI (Persero) Bandung adalah sebuah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
yang
berada
di
bawah
Badan
Pengelola
Industri
Telekomunikasi Strategis (BPITS) yang bergerak dalam bidang jasa dengan
penekanan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia. PT INTI (Persero)
merupakan salah satu badan yang berdiri sendiri dengan status perusahaan perseroan
yang bekerja sama dengan
perusahaan
telekomunikasi. Karena
perusahaan
ini
bergerak di bidang pelayanan jasa, maka perusahaan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang memuaskan terhadap semua pihak yang berkepentingan. Tuntutan ini
akan terpenuhi ketika pihak perusahaan memiliki karyawan yang berprestasi. Oleh
karena
itu,
sangatlah
penting
bagi
organisasi
untuk
meningkatkan
kinerja
karyawannya, agar perusahaan dapat berhasil mencapai semua tujuan yang mereka
miliki. “Kinerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara (2004:67).
Kinerja karyawan inilah yang pada akhirnya akan turut mempengaruhi kinerja
organisasi secara keseluruhan, oleh karena itu PT INTI (persero) Bandung selalu
mengupayakan untuk mempunyai karyawan dengan kinerja yang optimal
sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Kinerja seseorang atau
karyawan kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki,
karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja serta
faktor-faktor lainnya yang dapat memotivasi sesorang untuk bekerja dengan baik.
Bab I Pendahuluan
3
Berdasarkan hasil pengamatan, masalah yang timbul dan dapat
mempengaruhi kinerja karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero) Bandung
ditunjukkan oleh hal-hal berikut:
1. Tingkat Kehadiran dan Tingkat Kedisiplinan
Tingkat kehadiran ditunjukkan oleh data absensi karyawan yang dari bulan
ke bulan masih ditemukan karyawan yang tidak masuk kerja karena
ijin,cuti,dan alfa. Sementara itu ketidakhadiran karena alfa selalu
mengalami kenaikan dalam setiap bulannya. Hal ini mengindikasikan
bahwa kehadiran karyawan masih belum optimal.
Tingkat Kedisiplinan ditunjukkan oleh adanya karyawan yang terlambat
masuk pada saat pekerjaan sudah dimulai yang cenderung mengalami
kenaikan pada tiap bulannya. Selain itu tingkat kedisiplinan juga
ditunjukkan oleh karyawan yang cepat pulang pada saat jam pekerjaan
belum selesai. Apabila hal ini terjadi terus menerus,
maka dapat
merugikan perusahaan dan tingkat produktivitas perusahaan akan sulit
dicapai.
2. Berdasarkan data hasil penilaian kinerja karyawan,menunjukkan bahwa
Kinerja individu karyawan dari tahun 2009-2011 cenderung mengalami
penurunan.
3. Kurangnya kerja sama antar karyawan, kurang adanya inisiatif untuk
bekerja,suasana kerja yang kurang kondusif serta kreativitas karyawan
rendah. Hal ini menunjukkan perlunya faktor pendorong dari manajemen
perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh karena itu, berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik
untuk
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Divisi SDM PT. INTI (persero) Bandung”.
Bab I Pendahuluan
4
1.2
Identifikasi Masalah
Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian
tujuan perusahaan dan ukuran berhasil tidaknya pemberian motivasi, diantaranya
adalah dapat dilihat dari kinerja karyawan. Dengan pemberian motivasi yang tepat
diharapkan karyawan dapat bekerja lebih giat,bersemangat,disiplin dan berprestasi
kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat tercapai. Kinerja
karyawan yang tinggi dapat terwujud apabila karyawan mempunyai motivasi
dalam bekerja, selalu puas terhadap hasil kerja dan kondisi perusahaan serta
didukung dengan adanya keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi
perusahaan di masa kini dan mendatang.
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas, maka beberapa
masalah yang dapat diidentifikasikan diantaranya:
1. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero)
Bandung?
2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero)
Bandung?
3. Seberapa kuat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Divisi
SDM di PT INTI (persero) Bandung?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui motivasi karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero)
Bandung.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero)
Bandung.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada Divisi SDM di PT INTI (persero) Bandung.
Bab I Pendahuluan
5
1.4
Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi, bahan
pertimbangan serta memberikan masukan dan informasi untuk pengembangan
perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja yang optimal di masa
mendatang dengan dasar variabel penelitian yang digunakan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima di bangku kuliah
dengan membandingkan teori dengan permasalahan yang ada di lapangan dan
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama.
3. Bagi Pihak-pihak lain
Diharapkan sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan, penelitian lebih lanjut dan menembah serta meningkatkan wawasan
ilmu pengetahuan bagi penulis lain yang meneliti permasalahan yang sama.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Di dalam kehidupan organisasi,sumber daya manusia mempunyai peranan
yang paling penting dalam proses produksi. Melihat betapa pentingnya peranan
manusia dalam organisasi,maka para karyawan sebagai penggerak organisasi
harus mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan martabatnya sebagai
manusia,diberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan agar dapat bekerja
dengan sungguh-sungguh,bersemangat,bergairah,dan penuh rasa tangung jawab.
Agar maksud tersebut dapat terwujud,maka setiap karyawan dalam
organisasi harus memiliki motivasi yang tinggi. Pemberian motivasi bagi setiap
karyawan sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan. Seorang individu
mau bekerja di perusahaan karena adanya tujuan pribadi yaitu untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang belum tercapai. Pemenuhan kebutuhan dan
keinginan karyawan dapat menimbulkan rasa puas dan hal ini akan meningkatkan
Bab I Pendahuluan
6
gairah dan semangat kerja. Perusahaan harus mampu memotivasi karyawan,yaitu
bagaimana caranya mengarahkan potensi kemampuan karyawan agar mau bekerja
sama secara produktif dengan perusahaan tempatnya bekerja sehingga berhasil
mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
Berikut pengertian motivasi menurut T. Hani Handoko (2003:252) ,
mengemukakan bahwa:
“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Lebih lanjut lagi beliau menekankan bahwa
Motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan kekuatan
pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai
tujuan kepuasan dirinya”
Jadi pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan karyawan dalam
perusahaan,semuanya ditentukan oleh dorongan/motivasi yang terdapat didalam
dirinya sendiri. Perusahaan hanya berusaha untuk memotivasi para karyawannya
dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kinerja para karyawannya.
Berikut pengertian kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara
(2004:67), mengemukakan bahwa:
“Kinerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Banyak perusahaan yang menginginkan agar dapat bersaing dan lebih
berkembang dibandingkan perusahaan lainnya. Salah satu cara yang dilakukan
perusahaan yaitu dengan cara meningkatkan kinerja para karyawannya. Untuk
menghasilkan kinerja karyawan yang optimal,para atasan didalam perusahaan
harus lebih berperan untuk memberikan motivasi atau suatu dorongan kepada
karyawan untuk bekerja lebih semangat dan berprestasi tinggi.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas,penulis menyimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif antara motivasi dengan kinerja artinya karyawan yang
Bab I Pendahuluan
7
mempunyai motivasi tinggi cenderung memiliki kinerja yang tinggi, sebaliknya
mereka yang kinerjanya rendah dimungkinkan karena motivasinya rendah.
Kemampuan atau skill yang dimiliki seorang karyawan tidak akan menjamin ia
memperoleh kinerja yang baik tanpa adanya motivasi dari dalam dirinya untuk
bekerja dengan giat dan bersungguh-sungguh. Jadi motivasi kerja seseorang pasti
akan mempengaruhi terhadap kinerjanya. Faktor motivasi sangat penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi menjadi pendorong seseorang untuk
melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk itu
pihak perusahaan harus bisa menjadi motivator yang baik bagi para pegawainya.
Berdasarkan uaraian diatas,penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
“Apabila motivasi karyawan meningkat, maka kinerja karyawan akan
meningkat”.
1.6
Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Deskriptif
Menurut Sukardi (2004: 157) pengertian metode deskriptif adalah sebagai
berikut:
“Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa
adanya.”
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat.
2. Metode survey
Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2004:7),definisi metode survey
adalah sebagai berikut:
“Metode survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil,tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut,sehingga ditemukan kejadianBab I Pendahuluan
8
kejadian relatif,distribusi,dan hubungan-hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis”.
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
terdiri dari:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan peninjauan langsung ke objek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data primer,yaitu dengan cara:
a. Wawancara
Yaitu mengadakan Tanya jawab langsung dengan pejabat yang berwenang
dan pihak yang terkait dengan divisi Sumber Daya Manusia untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
b. Observasi
Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terutama kegiatan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Kuesioner
Dengan cara ini penulis membuat dan menyusun pertanyaan melalui
angket secara tertulis kepada responden menyangkut masalah yang akan
diteliti.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang berfungsi
sebagai landasan teoritis guna mendukung analisis terhadap data primer yang
diperoleh selama penelitian. Penulis mengumpulkan materi yang bersumber
dari buku-buku serta referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
Bab I Pendahuluan
9
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada Divisi SDM PT.Inti (persero)
Bandung,yang berlokasi di Jalan Mochamad Toha No.77 Bandung. Adapun waktu
penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Mei 2012.
Bab I Pendahuluan
Download