1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bagan di

advertisement
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bagan di Palabuhanratu merupakan alat tangkap yang diperhitungkan.
Menurut data statistik perikanan Palabuhanratu
tahun 2010, usaha perikanan
bagan dengan modal yang relatif kecil mampu menghasilkan jumlah hasil
tangkapan 76.365 kg per tahun. Jika dibandingkan dengan alat tangkap lain yang
memiliki jumlah hasil tangkapan yang sama akan diperlukan modal yang lebih
besar. Penggunaan bagan di Palabuhanratu menurut data statistik tahun 2010
sebanyak 164 unit penangkapan (Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu
2011).
Pengoperasian bagan memerlukan alat bantu cahaya sebagai pengumpul
ikan. Pada awalnya sumber cahaya yang digunakan adalah lampu petromaks.
Penggunaan lampu petromaks kini sudah ditinggalkan, karena harga bahan bakar
minyak tanah sangat mahal. Nelayan mencoba beralih menggunakan jenis lampu
tabung (tubular lamp) dengan sumber listrik yang dihasilkan oleh mesin
pembangkit listrik berukuran kecil (genset).
Nelayan Palabuhanratu masih belum menemukan cara paling efektif untuk
mengoperasikan lampu tabung. Cara operasi yang dilakukan nelayan dengan
menggantungkan lampu di bawah rumah bagan dengan atau tanpa kap lampu.
Untuk kap lampu digunakan helm, wadah plastik (baskom) atau loyang kue
berbentuk persegi. Penelitian ini mencoba cara lain untuk memecahkan
permasalahan tersebut dengan cara menggunakan lampu dalam air. Upaya ini
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas bagan apung.
Penelitian mengenai cahaya pada perikanan bagan telah banyak dilakukan
sehingga pustaka menjadi beragam. Holil (2000) melakukan penelitian mengenai
lampu TL dengan sumber energi listrik dari solar cell system pada pengoperasian
bagan apung. Zulfia (1999) meneliti mengenai pengaruh waktu hauling dan nilai
iluminasi cahaya lampu pada bagan diesel. Penelitian mengenai nilai iluminasi
cahaya yang terbaik dari berbagai merek lampu pijar dan aplikasinya pada
perikanan bagan tancap diteliti oleh Nurdiana (2005). Pada tahun 2008, Tobing
melakukan penelitian mengenai pemusatan cahaya petromaks melalui penggunaan
tudung kerucut dan pengaruhnya terhadap hasil tangkapan bagan. Pemusatan
cahaya juga diteliti oleh Prasetyo (2009) yang melakukan penelitian mengenai
pemusatan cahaya petromaks pada kedalaman 8 m dan pengaruhnya pada
produktivitas bagan.
Penelitian mengenai lampu tabung sebagai alat bantu penangkapan pada
bagan hingga saat ini belum pernah dilakukan. Hal tersebut menjadi nilai unggul
dalam penelitian kali ini. Penggunaan stoples Nutrisari menggambarkan bahwa
barang-barang yang sudah dianggap kurang bermanfaat sebagai wadah dalam
membuat lampu dalam air sebenarnya masih memiliki daya guna yang besar.
Melalui daya kreatifitas, pemanfaatan barang-barang sederhana secara optimal
dapat menjawab permasalahan yang muncul di masyarakat.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara penggunaan lampu tabung
yang efektif pada pengoperasian bagan apung untuk mendapatkan hasil tangkapan
yang banyak.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Sebagai informasi bagi nelayan mengenai penggunaan lampu tabung pada
penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan; dan
2) Sebagai masukan untuk evaluasi kegiatan perikanan bagan dan bahan
pertimbangan untuk penelitian lanjutan dalam mengembangkan alat tangkap
bagan.
Download