MEDIA KREATIF SEBAGAI SIKAP POLITIK PEMUDA INDONESIA

advertisement
MEDIA KREATIF SEBAGAI SIKAP POLITIK PEMUDA INDONESIA
Oleh :
Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom.
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No.52-60 Salatiga
[email protected]
Abstrak
Kampanye pemilihan presiden 2014 tidak hanya dilakukan dengan rapat umum, silahturahmi ke tokoh masyarakat
atau bahkan tidak hanya melalui konvoi kendaraan keliling kota dengan membawa atribut bendera, akan tetapi bentuk-bentuk
kampanye baru dimunculkan lewat berbagai media. Menjelang pemilihan presiden beberapa waktu yang lalu, para relawan
dari masing-masing kubu yang didominasi oleh kaum pemuda sedang berlomba-lomba menunjukkan kreatifitasnya dalam
menyampaikan pesan politik melalui berbagai media, baik media musik, media tulisan, media gambar, dan media kreatif
lainnya. Ditengah situasi yang semakin memanas, kedua kubu calon presiden mencoba unjuk gigi siapa yang lebih unggul
dalam kreativitas. Berbagai cara dilakukan mulai dari cara konvensional seperti pemasangan alat peraga kampanye dipinggir
jalan hingga gaya berkampanye yang lebih menarik dan kreatif. Gaya berkampanye politik yang kreatif inilah yang menjadi
kelebihan dari gaya kampanye sebelumnya. Kampanye-kampanye kreatif yang muncul menjelang pemilihan presiden
merupakan ide-ide cerdas yang lahir dari para pemuda. Lalu yang menjadi tanda tanya adalah media kreatif seperti apa yang
digunakan untuk menunjukkan sikap politik kaum Muda Indonesia? bagaimanakah media kreatif ini dapat menjadi wadah
bagi pemuda Indonesia untuk terlibat dalam proses komunikasi politik? Metode deskripsi eksploratif dicoba untuk mengkaji
media kreatif yang digunakan oleh para pemuda untuk terlibat dalam proses komunikasi politik. Hasil analisis menunjukkan
bahwa media kreatif yang digunakan untuk berkampanye adalah fenomena yang menarik yang tidak dijumpai dalam pesta
demokrasi sebelumnya di Indonesia. Ide-ide kreatif yang muncul dari para pemuda tidak hanya sekedar unjuk gigi
kemampuan mereka tapi kaum muda Indonesia juga mulai sadar bahwa mereka yang selama ini dianggap apolitis, sekarang
ini mereka tidak ragu lagi menunjukkan sikap politik mereka. Kaum muda Indonesia sadar bahwa mereka juga mempunyai
kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses komunikasi politik. Selain itu juga sejumlah gagasan kreatif yang
dituangkan dalam kampanye itu menunjukkan bahwa media kreatif yang kebanyakan ditopang anak-anak muda memiliki
pasar yang prospektif sehingga melalui media kreatif tersebut juga dapat menjadi media yang efektif untuk menarik perhatian
dan suara masyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya, keikutsertaan mereka dalam kampanye melalui media kreatif ini
juga menujukkan sikap politik mereka yang mengharapkan adanya perubahan politik yang lebih baik dari sebelumnya.
Kata kunci : media kreatif, pemuda, kampanye, sikap politik.
PENDAHULUAN
Sekumpulan pemuda-pemudi Indonesia berkumpul untuk merumuskan kelangsungan bangsa Indonesia
ke depannya dengan bersumpah untuk bersatu supaya bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan dan berdaulat
penuh untuk menentukan nasibnya sendiri, itulah hari sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Sejarah bangsa ini juga
mencatat beberapa pergerakan yang menentukan perubahan nasib bangsa Indonesia, dan kembali lagi kaum
muda yang memberi andil dalam perubahan tersebut. Peran penting pemuda dimulai dari pergerakan Budi
Utomo tahun 1908, peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai akhirnya peristiwa reformasi menjadi
salah satu kisah yang memberi efek terbesar selama negara ini berdiri.
Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam setiap
perubahan yang mewarnai negeri ini. Meskipun pergerakan kepemudaan jaman dahulu masih berlandaskan
primordialisme kesukuan (misalnya Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi)
akan tetapi dalam pergerakannya memiliki tujuan besar nasional yang sama. Melalui sentuhan dan semangat
pemuda Indonesia, peristiwa-peristiwa bersejarah lahir dan menjadi saksi bahwa pemuda tidak hanya berpangku
tangan ketika bangsanya terpuruk, tetapi juga berkontribusi bagi kemujuan bangsa.
Apabila kita lihat kondisi sekarang ini, pergolakan politik di Indonesia sedang mengkhawatirkan, apalagi
ulah dari elite politik yang bisa dibilang tidak normatif yang hanya mementingkan diri sendiri, kelompoknya
bahkan kepentingan partainya. Maraknya praktek KKN yang dilakukan oleh para politikus masih belum
berakhir, perebutan kursi jabatan di dewan perwakilan rakyat, pencucian uang, konflik antar politikus, dan masih
banyak lagi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para aktor politik di Indonesia. Lalu apakah ini yang
menjadi cita-cita reformasi yang di dengung-dengungkan oleh para pemuda Indonesia pada peristiwa Mei 1998
silam? Ditambah lagi munculnya sikap apatis dari generasi muda saat ini terhadap perpolitikan di Indonesia.
Para pemuda seolah sudah tidak peduli lagi bahkan mungkin mereka alergi ketika mendengar kata “Politik”.
Mereka selalu menghindar dan menjauh ketika media massa sedang membahas tentang politik. Kebingungan
politik generasi muda sebagai implikasi dari situasi politik saat ini yang tidak pasti. Berbagai persoalan politik
seperti korupsi, masalah hukum, akan membuat pemuda cenderung apatis terhadap politik. Apatisme politik ini
disebabkan oleh rusaknya kredibilitas lembaga-lembaga penyelenggara negara dan pergeseran orientasi partai
politik.
944
Namun, karena alasan itu juga, beberapa pemuda di Indonesia mulai bangkit bahkan ikut berpartisipasi
didalam menentukan pemimpin bangsa ini. Bangkitnya semangat pemuda Indonesia dikarenakan inilah saatnya
pemuda menunjukkan partisipasinya didalam perpolitikan negara ini dan bahwa pemuda mempunyai kesempatan
untuk ikut menentukan nasib bangsa ini ke depannya. Jika dahulu, gelora semangat jiwa muda diaplikasikan
pada perjuangan untuk melepaskan Indonesia dari penjajahan bangsa lain, sekarang setelah reformasi pemudapemudi Indonesia dapat ikut serta mengembangkan peradaban bangsa Indonesia, salah satunya adalah dengan
berpartisipasi dalam pemilihan umum. Momen Pemilu sekarang menjadi ajang pemuda untuk mengapresiasikan
hak pilih mereka serta menunjukkan salah satu sikap politik dan demokrasi. Kehadiran pemuda selain sebagai
peserta dalam pemilu, partai politik juga memanfaatkan pemuda sebagai alat “mempromosikan” partai politik
mereka agar terpilih dalam pemilu. Pemuda tidak hanya berperan sebagai pemilih, namun juga sebagai sosok
yang mendukung keberhasilannya suatu pemilu. Banyak pemuda yang ikut aktif terlibat dalam proses pemilihan
umum di TPS yang disediakan dan juga dalam kampanye-kampanye yang dilakukan oleh partai, capres dan
cawapres.
Kampanye pemilihan presiden 2014 kemarin tidak hanya dilakukan dengan rapat umum, silahturahmi ke
tokoh masyarakat atau bahkan tidak hanya melalui konvoi kendaraan keliling kota dengan membawa atribut
partai, akan tetapi bentuk-bentuk kampanye baru dimunculkan lewat berbagai media kreatif. Menjelang
pemilihan presiden beberapa waktu yang lalu, para relawan dari masing-masing kubu yang didominasi oleh
kaum pemuda sedang berlomba-lomba menunjukkan kreatifitasnya dalam menyampaikan pesan politik melalui
berbagai media, baik media musik, media tulisan, media gambar, dan sosial media. Ditengah situasi yang
semakin memanas, para tim sukses dan relawan kedua kubu calon presiden mencoba unjuk gigi siapa yang lebih
unggul dalam kreativitas. Berbagai cara dilakukan mulai dari cara konvensional seperti pemasangan alat peraga
kampanye dipinggir jalan hingga cara gaya berkampanye yang lebih menarik dan kreatif. Gaya berkampanye
politik yang kreatif inilah yang menjadi kelebihan dari gaya kampanye sebelumnya. Lalu yang menjadi tanda
tanya adalah media kreatif seperti apa yang digunakan untuk menunjukkan sikap politik Pemuda Indonesia?
bagaimanakah media kreatif ini dapat menjadi wadah bagi pemuda Indonesia untuk terlibat dalam proses
komunikasi politik?
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi Politik
Ketika mendengar kata politik, maka yang terpikirkan oleh kita adalah birokrasi pemerintahan atau
ketatanegaraan, karena kegiatan politik biasanya dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintahan maupun para
intelektual yang memiliki pemahaman dibidang politik. Politik berasal dari kata “polis” yang berarti negara,
kota, yaitu secara totalitas merupakan kesatuan antara negara (kota) dan masyarakatnya. Kata “polis” ini
berkembang menjadi “politicos” yang artinya kewarganegaraan. Dari kata “politicos” menjadi ”politera” yang
berarti hak-hak kewarganegaraan (Sumarno, 1989:8).
Politik berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara, sehingga tidak salah jika kita
menghubungkan antara politik dan pemerintahan. Komunikasi politik adalah proses komunikasi untuk
menyampaikan aspirasi yang bersifat politik, yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan media. Jika pada kegiatan komunikasi biasa, pesan yang disampaikan bisa bersifat pribadi atau
informasi umum, maka komunikasi politik berisi pesan yang berunsur politik.
Menurut McQuail, komunikasi politik adalah sebuah studi yang interdisipliner yang dibangun atas
berbagai macam disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara proses komunikasi dan proses politik. Ia
merupakan wilayah pertarungan dan dimeriahkan oleh persaingna teori, pendekatan, agenda dan konsep dalam
membangun jati dirinya. Oleh karena itu pula, komunikasi membicarakan tentang politik kadang diklain sebagai
studi tentang aspek-aspek politik dari komunikasi publik dan sering dikaitkan sebagai studi tentang aspek-aspek
politik dari komunikasi publik, dan sering dikaitkan sebagai komunikasi kampanye Pemilu karena mencakup
masalah persuasi terhadap pemilih, debat antarabinet dan penggunaan media massa sebagai alat kampanye
(Cangara, 2009:16).
Dari definisi diatas diartikan bahwa komunikasi politik terdiri atas disiplin ilmu komunikasi dan ilmu
politik yang bahasannya sering dikaitkan dengan komunikasi kampanye pemilu karena mencakup masalah
persuasi terhadap pemilih, debat antarkandidat dan penggunaan media massa sebagai alat kampanye.
Komunikasi politik juga berisi informasi atau pesan-pesan yang bersifat politik. Seperti proses komunikasi pada
hakekatnya, komunikasi politik berlangsung dari pesan-pesan yang disampaikan oleh seseorang atau kelompok
(melalui media) kepada orang lain untuk mempengaruhi sasaran komunikasi. Komunikasi politik ialah suatu
bidang atau disiplin yang menelaah perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat
politik, atau berpengaruh terhadap perilaku politik. Dengan demikian pengertian komunikasi politik dapat
dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi
pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepadda orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan
dan cara berpikir serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik (cangara
2009:35)
945
Teori Sikap dan Sikap Politik
Teori Sikap
Menurut G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk
bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap
adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh
dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sedangkan Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap
adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau
nilai. Kedua, sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Ketiga, sikap lebih menetap. Keempat, sikap
mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kelima, sikap
timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat
diperteguh atau diubah. Dari kedua definisi tersebut, secara generalnya, konsep sikap adalah kesiapan individu
atau kelompok untuk betindak, berpersepsi, dan berpikir dalam menghadapi situasi, objek, fenomena-fenomena
yang terjadi di sekitarnya. Sikap mengandung berbagai nilai-nilai seperti afektif, kognitif, dan kolatif. Sikap
bukan hanya tidakan, tapi juga pemikiran-pemikiran yang diungkapkan untuk merespon suatu masalah. Struktur
sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu (Azwar S., 2000 : 23) :
1) Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen
kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan
penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.
2) Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang
biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif
disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi terhadap
sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk
mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
Sikap Politik
Bila konsep sikap dihubungkan dengan politik, maka dapat sikap tersebut dapat dilakukan individu atau
berbagai kelompok. Sikap politik dapat diartikan sebagai suatu kesiapan bertindak, berpersepsi seseorang atau
kelompok untuk mengahadai, merespon masalah-masalah politik yang terjadi yang diungkapkannya dengan
berbagai bentuk.
Sebagai contoh, ada kebijakan yang dikeluarkan pihak yang berwenang akan menimbulkan reaksi yang
bermacam-macam. Ada yang menerima sebagaimana adanya, ada yang menyatakan penolakan, ada yang
melakukan protes secara halus, ada yang melakukan unjuk rasa dan ada pula yang lebih suka diam tanpa
memberikan reaksi apa-apa. Menurut Sudijono, diam juga dapat dikatakan sebagai sikap politik, sebab dengan
diam tidak berarti bahwa yang bersangkutan tidak memiliki penghayatan terhadap objek atau persoalan tertentu
yang ada disekitarnya. Diam dapat berarti setuju, dapat berarti netral, dapat berarti menolak, akan tetapi merasa
tidak berdaya untuk membuat pilihan.
Sikap politik dapat diungkapkan dalam berbagai bentuk. Bila sikap politik tersebut bersifat positif, maka
perilaku politik yang ditunjukan juga akan bersifat positif. Sebaliknya, bila sikap politik yang ditunjukan bersifat
negatif, maka perilaku politik yang ditunjukan juga bersifat negatif. Positif atau negatifnya suatu sikap politik,
tergantung pada beberapa hal, yakni ideologi dari aktor sikap politik tersebut, organisasi yang menunjukan sikap
politik tersebut, budaya politik yang dimiliki oleh aktor sikap politik tersebut.
Budaya politik adalah pola-pola sikap atau perilaku serta keyakinan-keyakinan yang dipraktekkan oleh
seseorang atau sekelompok orang karena sistem politik yang mereka anut. Beberapa tipepolitik yang
berkembang di Indonesia yaitu :
a) Sikap politik radikal, yaitu kebiasaan menyelesaikan setiap masalah dengan kekerasan, bahkan bila perlu
dengan pendekatan militer. Sikap ini muncul dari adanya rasa tidak puas dengan keadaan sekarang dan
ingin mengubahnya sampai ke akar-akarnya.
b) Sikap politik moderat, yaitu suatu sikap yang luak dan kooperatif yang pada dasarnya tetap menginainkan
perubahan hanya caranya lebih moderat dan menyelesaikan masalah dengan diskusi dan megnhargai
pendapat dari pihak lainnya.
c) Sikap politik liberal, yaitu suatu sikap yang menjunjung tinggi kebebasan individu dalam semua aspek
kehidupan serta memperluaskan kepada rakyat untuk memperoleh hak-hak mereka.
d) Sikap politik status quo, yaitu sikap politik yang tidak menghendaki adanya perubahan situasi dan kondisi
yang ada demi memtahankan rezim yang ada.
946
Kampanye
Kampanye adalah alat untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran, untuk meningkatkan
kepedulian dan perubahan perilaku dari target audien. Kampanye juga dapat dilihat sebagai alat advokasi
kebijakan untuk menciptakan tekanan publik pada aktor-aktor kunci, misalnya peneliti / ilmuwan, media massa,
dan pembuat kebijakan.
Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang
dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rogers dan
Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan
tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada
kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat melihat bahwa dalam setiap aktivitas kampanye
komunikasi setidaknya mengandung empat hal, yaitu tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan
efek atau dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang besar, dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan
melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.
Selain empat pokok ciri diatas, kmpanye juga memiliki ciri atau karakteristik yang lainnya, yaitu sumber
yang jelas, yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu produk
kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi
bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. Selain itu pesan-pesan kampanye juga
terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan-gagasan pokok yang melatarbelakangi diselengarakannya
kampanye juga terbuka untuk dikritisi. Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan
kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye
dilandasi olehprinsip persuasi, yaitu mengajak dn mendorong public untuk menerima atau melakukan sesuatu
yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dengan demikian kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan
persuasi secara nyata. Dalam ungkapan Perloff (1993) dikatakan “Campaigns generally exemplify persuasion in
action”. (Venus, 2004:7).
Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) N0. 35 Tahun 2004 Tentang Kampanye Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden mengatur semua jenis atau bentuk kampanye, ada 9 jenis kampanye yaitu :
Pertemuan Terbatas; Tatap muka dan dialog; Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik; Penyiaran
melalui radio dan atau televisi; Penyebaran bahan kampanye kepada umum; Pemasangan alat peraga di tempat
umum; Rapat umum; Debat publik / debat terbuka antar calon; Kegiatan Lain yang tidak melanggar peraturan
perundang-undangan
HASIL ANALISA
Partisipasi Pemuda dalam Politik Indonesia
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda mempunyai peran yang besar
disetiap momennya. Peristiwa tersebut dimulai dari ketika para pemuda mempereburkan kemerdekaan Indoensia
dari penjajah, kemudian ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), kemudian tahun 1998 pemuda
menjatuhhkan rezim Soeharto (orde baru) disitulah terlihat bahwa pemuda menjadi pelopor gerakan perubahan,
apalagi ketika setiap peristiwa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Semangat juang pemuda pada masa
itu sangat tinggi, generasi muda mempunyai idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial.
Kemudaian apakah semangat seperti ini masih ada di generasi muda saat ini?
Melihat Kondisi kepemudaan Indonesia saat ini dapat dikatakan pada posisi yang stagnan atau mungkin
bisa dikategorikan telah terjadi degradasi kepemudaan di Indonesia. Pemuda kini apatis terhadap permasalahan
yang berakar di tanah air kita saat ini. Mungkin hanya sebagian kecil saja pemuda yang masih mau berjuang
untuk masa depan bangsa ini. Berdasarkan hasil pengamatan, penulis melihat bahwa pemuda akan bersikap aktif
jika kondisi atau suasana disekitarnya mengalami kerumitan atau permasalah yang terjadi tidak ada ujung
penyelesaiannya. Sebaliknya jika suasana disekitarnya tidak terjadi permasalahan atau dalam keadaan aman dan
nyama maka para pemuda akan bersikap pasif atau berdiam diri, bersikap apatis dan mempertahankan diri di
zona nyamannya.
Degradasi partisipasi dan ketidakngintahuan pemuda mengenai politik adalah sebuah awal dari
munculnya pemuda buta politik yang berdampak pada kualitas perpolitikan dan demokrasi yang rendah sehingga
output dari politik dan demokrasi juga tidak sesuai dengan kehendak masyarakat karena tingkat partisipasinya
juga rendah. Tidak sedikit pemuda Indonesia yang merasa bahwa politik di Indonesia sekarang ini kotor, bahkan
beberapa pendapat muncul tentang ketidak ikut sertaan dalam berpolitik termasuk ketika terjadi pemilihan bupati
sampai pemilihan presiden. Kondisi ini semakin buruk ketika kaum pemuda belum paham mengenai bagaimana
sebuah sistem demokrasi berjalan di bangsa ini dan bagaimana mereka dapat berperan dan mendapat akses untuk
memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dahulu para pemuda memperjuangkan hak-
947
hak rakyat, berkutat dengan politik, bergulat dengan problem sosial, namun pemuda kini lebih sering disibukkan
dengan kehidupan pribadi seperti cinta, harta, jabatan, hiburan, hoby sampai gaya hidup. Mereka pasif dalam
politik. Sebagai bagian dari komponen bangsa, pemuda tidak dapat melepasdkan diri dan menghindar dari
politik. Oleh karena hakekat manusia termasuk pemuda adalah zoon politicon atau mahluk politik. Keberadaan
dan kiprah manusia termasuk pemuda merupakan bagian dari produk politik dan terlibat baik langsung maupun
tidak langsung, nyata maupun tidak nyata dalam kehidupan politik.
Peran politik pemuda dapat dilihat dari: Pertama, partisipasi politik pemuda sebagai bagian dari sistem
politik yakni dalam supra struktur politik dan infra struktur politik. Dalam supra struktur politik, pemuda
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pemerintahan. Sebagai warga negara setiap pemuda harus
memahami tentang hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, termasuk melakukan bela Negara. Dalam infra
struktur politik, pemuda dapat berkiprah dalam kegiatan partai politik, pada kelompok kepentingan, kelompok
penekan maupun kelompok anomalis. Inilah arena politik yang dapat digunakan oleh pemuda dalam
berpartisipasi.
Pemilu langsung sebagai arena politik, memberikan ruang yang luas bagi pemuda untuk berpartisipasi.
Pemilu langsung sebagai bentuk pengajawantahan sistem demokrasi langsung merupakan proses politik lokal,
dimana rakyat di daerah diberikan hak politiknya untuk menentukan secara langsung pemimpinnya tanpa melalui
perwakilan sebagaimana sistem pemilu tidak langsung. Keterlibatan pemuda dalam berpartisipasi akan sangat
memberikan arti bagi proses penyelenggaraan pemilu dapat berjalan aman damai dan demokratis. Partsipasi
politik pemuda dalam pemilu langsung menjadi sangat penting dan strategis oleh karena:
1) Pemuda sebagai agen perubahan harus dapat mengawal proses transisi demokrasi kearah yang lebih
substantif yakni terlaksananya pemilu secara free dan fair.
2) Untuk mengawal proses tersebut, pemuda dapat berkiprah baik sebagai penyelenggara, peserta ataupun
pengawas proses penyelenggaraan pemilu;
3) Pemuda harus dapat tampil sebagai agen penjaga moral dan etika politik dalam proses demokrasi, artinya
pemilu langsung harus dapat berjalan sesuai aturan hokum yang berlaku, sikap dan prilaku politik yang
dijalankan harus menjunjung tinggi etika dan sopan santun politik sehingga tidak menerapkan praktikpraktik politik yang kotor, menghalalkan segala cara dan menggunakan cara-cara kekerasan atau
premanisme politik.
4) Pemuda harus dapat tampil sebagai penjaga demokrasi; menghormati hak dan kewajiban orang lain,
menghargai perbedaan pilihan dan tidak terjebak pada pragmatisme politik.
Kampanye Kreatif dan Media Kreatif
Pilpres yang telah berlangsung tanggal 9 Juni tampaknya berlangsung seru. Dua pasangan kandidat yaitu
Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, masing-masing mempunyai tim sukses yang tujuannya untuk memperkenalkan
dan mempromosikan kandidatnya. Selain mempunyai tim sukses, kedua kandidat tersebut juga mempunyai
relawan-relawan yang siap membantu dari mulai proses kampanye sampai perhitungan suara. Sebagian besar
dari relawan tersebut adalah anak muda. Kehadiran para relawan yang terdiri dari masyarakat awam, artis,
seniman, pengusaha dan bermacam-macam profesi lainnya juga emnjadi hal yang berbeda dari kampanye tahuntahun sebelumnya. Bahkan kehadiran relawan ini atas kemauan sendiri dan mungkin tidak ada upah dibalik kerja
keras mereka.
Menyaksikan model kampanye menjelang Pilpres, penulis merasa ada sesuatu yang unik. Salah satunya
adalah munculnya beragam kampanye kreatif. Pilpres 9 Juli 2014 menjadi ajang "perang" karya kreatif para
pemuda pendukung kedua pasangan capres dan cawapres. Karya-karya kreatif seperti video musik dan lagu,
serta munculnya tim relawan kreatif, secara menonjol turut mewarnai pesta demokrasi Indonesia kali ini. Sejak
masa kampanye berlangsung, masyarakat Indonesia disuguhi beraneka macam pesan politik melalui kampanye
melalui televisi, media elektronik lainnya, sosial media serta situs Youtube, tim sukses para kandidat
melancarkan berbagai bentuk ‘serangan udara’. Misalnya saja, para pendukung Prabowo-Hatta yang
mengatasnamakan Sahabat Prabowo membuat video berjudul Happy yang diunggah di YouTube. Begitu pula
pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang tergabung dalam Jogja Hip-Hop Foundation menciptakan sebuah
lagu berjudul Bersatu Padu Coblos Nomor 2. Tidak hanya itu saja para seniman, komposer lagu, videografer,
hingga masyarakat biasa, mereka tergerak untuk mengekspresikan dukungan bagi kandidatnya masing-masing.
Banyak cara yang dilakukan oleh para tim sukses dan relawan dari masing-masing calon presiden untuk
mengkampanyekan capres dukungan mereka. Salah satunya dilakukan oleh tim sukses dan relawan Capres Joko
Widodo yang diberi nama “Generasi Optimis”. Tim sukses dan relawan yang didominasi sebagian besar adalah
anak muda ini membuat suatu kampanye kreatif yang lahir dari ide-ide segar mereka. Kampanye kreatif ini
tentunya bukan seperti kampanye-kampanye yang biasanya dilakukan oleh pendukung capres dengan konvoi di
jalan, konser dangdut ataupun berorasi. Kampanye yang dilakukan oleh Generasi optimis ini sangat kreatif yaitu
mereka mengkampanyekan Capres mereka melalui sebuah media kreatif, dan menebarkan semangat-semangat
positif kepada masyarakat, bahkan mereka juga mengikutsertakan masyarakat dalam berkampanye. Para pemuda
relawan Jokowi menggunakan berbagai media untuk berkampanye, yaitu media film, media musik, media
gambar dan tulisan, media permainan dan sosial media. Berikut beberapa kampanye yang dilakukan yaitu :
948
1.
Games Jokowi Go!
(sumber: http://www.generasioptimis.org/main/content/game)
Games ini tersedia di platform mobile yang dapat didownload melalui google play. Games ini
mengangkat kebiasaan Jokowi yaitu blusukan yang dikemas lewat sebuah gameendless runner. Generasi
Optimis sendiri merupakan sekelompok relawan Jokowi yang terdiri dari beberapa pelaku industri kreatif
Indonesia, seperti Arief Widhiyasa (CEO Agate Studio), Sweta Kartika (kreator komik Nusantaranger), dan
Alfi Zachkyelle (founder studio animasi Kampong Monster).
2.
Kampanye Kreatif Fans Jokowi-JK Melalui Video di Youtube
Video yang berjudul “Jokowi-JK Presiden Kita, Owl City - Good Time” diunggah oleh Fajrina
Maya dengan durasi 3.19 menit. Video dengan konsep musik dengan full beat ini dibuka dengan tayangan
anak muda yang jenuh melihat situasi politik sekarang. Scene berikutnya muncul beberapa anak-anak muda
di pasar, perkantoran, taman yang berbicara bahwa Indonesia ke depan butuh pemimpin yang mau bekerja.
“Butuh orang yang bisa mengubah. Bukan cuma orang yang mau disembah. Sederhana dan juga bisa
merakyat. Bukan gaya konglomerat. Janganlah kau resah. Ada dua orang. Dialah Jokowi bersama Jusuf
Kalla.” begitulah bunyi salah satu penggalan lirik di video ini. Sebagian besar pemain di dalam video ini
adalah anak muda. Dan mereka pun mengenakan kemeja kotak-kotak dengan berbagai motif. Lokasi
pengambilan scene ada di beberapa tempat. Mulai dari Pasar Tanah Abang hingga Waduk Pluit, Jakarta
Utara. Dua lokasi yang menjadi salah satu bukti kinerja Jokowi salam menjabat Gubernur DKI. Saat
terakhir kali dilihat pada pukul 23.15 WIB, Selasa (17/6/2014), visitor video ini bahkan sudah mencapai
38,339 viewers.
949
3.
Gambar Jokowi ala Tintin dan Komik Jokowi
Hari Prast dan Yoga Adhitrisna, kedua sosok muda ini menggambar beberapa karikatur Jokowi ala Tintin
yang blusukan ke beberapa daerah di seluruh Indonesia seperti Jogja, Jawa Timur, Makassar, Jawa Barat,
Papua, dan ada juga kisah blusukan hingga ke Gang Potlot, Jakarta, tempat “markas” grup musik kondang
Slank. Sedangkan untuk komik Jokowi, berisikan kisah perjalanan hidup Jokowi.
4.
Film Jokowi
Jokowi adalah film drama Indonesia tahun 2013. Film ini dibintangi
oleh Teuku Rifnu Wikana dan Prisia Nasution. Film ini dirilis pada
tanggal hari Kamis, 20 Juni 2013. Ini adalah cerita seorang anak
tukang kayu bernama Joko Widodo, yang tinggal dan hidup di rumah
kecil pinggiran sungai. Masa kanak-kanak yang jauh dari istilah
berkecukupan telah dilaluinya. Namun hal itu tidak menyurutkan
semangat anak kampung pemburu telor bebek ini untuk meneruskan
sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi. Kecintaannya pada Musik
Rock yang tetap bertahan hingga saat ia menjadi pemimpin besar
nantinya itu, seolah mampu memotivasi semangat hidupnya. Kisah
cinta dengan Iriana, seorang gadis sederhana, teman sekolah adiknya
menjadi pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini untuk
menghadapi berbagai tantangan. Sepeninggal Pak Notomiharjo, orang
tua, guru sekaligus sahabatnya, Joko seperti tak mau tenggelam dalam
kedukaan. Usahanya untuk membuktikan semua pelajaran dari sang
ayah, makin keras ia lakukan. Dan waktu mengantarkan anak bantaran
kali ini, menjadi sosok yang bukan hanya besar dimata orang-orang
disekitarnya namun juga rendah hati dan selalu memanusiakan
sesamanya. Dari pinggiran sungai di desa kecil bernama Srambatan, Joko telah mampu tampil menjadi
pemimpin kota yang menulis lembar sejarah baru. (Sumber : Sinopsis Film Jokowi)
5.
Video
Video : Bersatu Padu Coblos no.2
Lagu kampanye ini diciptakan oleh Marzuki
Mohamad, seorang penyanyi Hip Hop dan
pendiri Jogja Hip Hop Foundation. Disini
Marzuki didandani semirip mungkin dengan
Jokowi.
(sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=4k3Qe5elzdk)
950
Video ini berjudul Mister Jokowi.
Lagu yang diciptakan oleh Goldwin Yustantio ini
berisikan dukungan terhadap Jokowi dan lagu ini
dinyanyikan menggunakan 3 bahasa yaiatu
bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
Video kreatif untuk mengkampanyekan Jokowi
tidak hanya dunia video ini saja, tapi masih
banyak yang lainnya, misalnya Lagu Salam Dua
Jari, Jokowi Presiden kita, Pemimpinku, Revolusi
Mental, dan Jalan Bareng Jokowi.
(sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=bgZQXoeYMHI)
Tidak hanya relawan Jokowi, para relawan prabowo pun tidak mau kalah berunjuk gigi. Sahabat prabowo
(sebutan untuk relawan Prabowo) juga membuat kampanye-kampanye kreatif. Selain di dunia maya, Sababat
Prabowo juga melakukan kampanye kreatif di dunia nyata. Setiap Minggu, mereka tampil pada hari bebas
kendaraan di sejumlah kota, seperti Jakarta, Riau, Bali, dan Bandung, dengan berbagai atraksi. Misalnya, lari
pagi, marching band, parade, dan bagi-bagi susu disertai maskot Mas Garuda yang bentuknya komikal. Mas
Garuda ini mencerminkan sosok yang humanis, tegas, dan berani. Sahabat Prabowo, juga memiliki relawan yang
mendatangi rumah-rumah untuk bercerita tentang visi dan misi Prabowo-Hatta. Berikut ini beberapa video untuk
mengkampanyekan prabowo :
1. Garuda di dadaku, Prabowo Presidenku
Lagu kampanye ini merupakan gubahan dari lagu
Garuda di Dadaku karya band Netral, yang
sebelumnya juga pernah menciptakan lagu
kampanye untuk Partai Gerindra.
(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=dDejJYaCKg)
2.
Lagu Indonesia Bangkit
Lagu kampanye yang diciptakan oleh musisi
ternama Indonesia Ahmad Dhani ini menjadi
topik perbincangan hangat di ranah media
sosial. Selain karena videonya yang provokatif
dimana Ahmad Dhani mengenakan seragam
militer Nazi, lagu ini juga menuai kontroversi
terkait penggubahan lagu “We Will Rock You”
yang dilakukan tanpa seijin pemiliknya, band
rock legendaris Queen.
(sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=2n8wRNxiYL8)
3.
Lagu Ahmad Dhani untuk Prabowo
Selain lagu ‘Indonesia Bangkit’, Ahmad Dhani juga
mendedikasikan sebuah lagu khusus untuk Pabowo
Subianto. Lagu ini menonjolkan sosok Prabowo yang
tegas dengan latar belakang militer. Video lagu ini
menampilkan foto-foto Prabowo pada masa karir
kemiliterannya.
(sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=GgTQznYzzGE)
Kampanye kreatif yang dilakukan oleh anak-
951
anak muda ini merupakan sebuah kampanye model baru karena secara literatur ataupun teori belum ada definisi
tentang kampanye kreatif. Kampanye model baru ini dapat merefleksikan generasi politik yang baru. Munculnya
perang karya kreatif antar kubu kandidat dalam kampanye pilpres kali ini adalah fenomena menarik yang tak
dijumpai dalam pesta demokrasi sebelumnya. Nampaknya, ini perkembangan yang positif karena sekaligus
menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia yang selama ini dianggap apolitis, kini tak ragu lagi menunjukkan
sikap politik mereka. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kampanye kreatif tersebut merupakan media atau
saluran untuk menyampaikan sikap politik pemuda Indonesia.
Media merupakan salah satu sarana alat penyampai informasi yang sangat penting dalam konteks
kehidupan sosial bermasyarakat. Media juga merupakan corong penyampai informasi utama kepada
masyarakat. Dalam hal ini media sangat berperan penting sebagai alat kampanye. Berdasarkan konsep tersebut
maka, kampanye kreatif yang dirancang oleh anak-anak muda merupakan sebuah media untuk menyampaikan
pesan politik dari komunikator (yaitu tim sukses atau relawan dari masing-masing capres) kepada komunikan
(yaitu masyarakat). Jadi kampanye itu sendiri adalah media. Sebagai sebuah media, kampanye kreatif
mempunyai pesan yang disampaikan sehingga dapat mempengaruhi publik untuk menggalang dukungan.
Dengan adanya kampanye kreatif biasanya lebih efektif digunakan untuk menarik simpati pemilih.
Media Kreatif dan Sikap Politik Pemuda Indonesia
Mengapa sebagian pemuda Indonesia tidak menunjukkan sikap politiknya dan cenderung apatis terhadap
politik? Hal ini disebabkan adanya kecenderungan pola pikir pemuda yang tidak peduli terhadap politik dan
sistem pemerintahan yang selalu sama tanpa ada perubahan yang lebih baik, dan hal ini merupakan akumulasi
ketidakpercayaan pemuda terhadap pemerintahnya dengan melihat segala kebobrokan yang ada. Fenomena
korupsi, politik transaksional, dan perilaku ambetenaar elite parpol menjauhkan keinginan mereka (kaum muda)
untuk terlibat aktif di politik praktis. Berbagai persoalan kebangsaan hari-hari ini hanya menjadi angin lalu yang
tidak menarik untuk mereka sikapi. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini, sejumlah politisi muda seperti
Angelina Sondakh (36), Wa Ode Nurhayati (33), Anas Urbaningrum (45), Andi Mallarangeng (51) dan
Nazarrudin (36) menghuni jeruji besi karena korupsi. Akibat ulah politisi tersebut citra politik kian terpuruk dan
anak-anak muda semakin enggan terlibat aktif ke partai politik. Karena hal tersebut maka anak-anak muda
sebagian menjadi apatis terhadap politik. Selain itu pada masa orde lama dan orde baru, pemuda kurang diberi
kebebasan untuk berkecimpung dalam politik.
Seperti yang penulis sebutkan sebelumnya diatas bahwa tidak semua anak muda menjadi apatis. Karena
mereka sudah bosan dengan situasi politik dan negara yang semprawut dan mengharapkan adanya sebuah
harapan baru untuk menjadi jauh lebih baik, maka ketika pemilu pilpres tiba, ini seolah-olah menjadi kesempatan
yang baik untuk mereka (kaum muda) ikut ambil bagian dalam penentuan nasib bangsa Indonesia lima tahun
kedepan. Semangat itulah yang kemudian menggugah kaum muda untuk berpartisipasi dalam politik sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki. Partisipasi politik yang dilakukan oleh kaum muda yaitu melalui
kampanye dan keikut sertaan mereka dapat menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai sikap politik.
Sikap politik pada umumnya mempengaruhi partisipasi politik yaitu keterlibatan seseorang pada berbagai
tingkatan didalam sistem politik. Sikap politik terbagi dalam dua bentuk, yaitu sikap positif dan sikap negatif.
Sikap positif tercermin dalam sikap mendukung, memihak, setuju, dan mengiyakan. Sikap politik negatif
tercermin dalam sikap tidak mendukung. Sikap politik merupakan hubungan atau pertalian diantara keyakinan
yang telah melekat dan mendorong seseorang untuk menanggapi situasi politik dengan cara tertentu.
Pemuda selalu diidentikan dengan kreativitas, maka melalui kreativitas itulah mereka menunjukkan sikap
politiknya. Sikap politik tersebut ditunjukkan melalui partisipasinya dalam kampanye politik. Ide-ide kreatif
pemuda akhirnya menciptakan kampanye kreatif. Seperti yang sudah penulis bahas sebelumnya bahwa
kampanye itu sendiri merupakan media yang mampu menciptakan pesan politik yang disampaikan kepada
masyarakat. Melalui media film, media gambar, media musik, media permainan dan sosial media, pemuda
menujukkan sikap politiknya, bahwa mereka mempunyai hak untuk ikutserta dalam menentukan masa depan
bangsanya. Pemuda dapat menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan politik asalkan media
tersebut dapat menuangkan ide-ide kreatif dan pesan yang disampaikkannya pun adalah pesan positif.
Melalui media kreatif ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk terlibat dalam proses komunikasi
politik. Hal ini terlihat ketika mereka berkampanye, disitulah mereka melakukan komunikasi politik, karena
didalam kampanye itu sendiri ada pesan politik yang disampaikan kepada khalayak. Kampanye dalam Pemilu
pada dasarnya dianggap sebagai suatu ajang berlangsungnya proses komunikasi politik tertentu, yang sangat
tinggi intensitasnya. Ini dikarenakan dalam proses kampanye pemilu, interaksi politik berlangsung dalam tempo
yang mengingkat. Setiap peserta kampanye berusaha meyakinkan para pemberi suara/konstituen, bahwa
kelompok atau golongannya adalah calon-calon yang paling layak untuk memenangkan kedudukan. Komunikasi
politik yang terjadi tidak hanya dari partai ke masyarakat tapi juga antar partai ketika mereka saling berkoalisi
satu dengan yang lainnya. Dan terakhir inti dari tulisan ini adalah melalui media kreatif anak muda bebas
berkreasi sesuai keinginan mereka untuk menunjukkan sikap politik mereka yang mungkin selama ini
terkungkung sehingga menjadikan mereka pesimis dan apatis terhadap politik. Tetapi ketika ada harapan baru
pemuda kembali bangkit dan menunjukkan sikap politiknya dengan ikut ambil bagian dalam kampanye politik.
952
Semakin tinggi partisipasi politik pemuda Indonesia maka nantinya akan semakin berkualitas pelaksanaan
demokrasi dalam mewujudkan kedaulatan rakyat.
KESIMPULAN
Media kreatif yang digunakan untuk berkampanye adalah fenomena yang menarik yang tidak dijumpai
dalam pesta demokrasi sebelumnya di Indonesia. Ide-ide kreatif yang muncul dari para pemuda tidak hanya
sekedar unjuk gigi kemampuan mereka tapi kaum muda Indonesia juga mulai sadar bahwa mereka yang selama
ini dianggap apolitis dan apatis, sekarang ini mereka tidak ragu lagi menunjukkan sikap politik mereka. Kaum
muda Indonesia sadar bahwa mereka juga mempunyai kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses
komunikasi politik. Pemilu memberi ruang untuk pemuda berkreasi melalui kampanye kreatif dengan
bermacam-macam media hingga terciptalah media kreatif. Selain itu juga sejumlah gagasan kreatif yang
dituangkan dalam kampanye itu menunjukkan bahwa media kreatif tersebut dapat menjadi media yang efektif
untuk menarik perhatian dan suara masyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya, keikutsertaan mereka dalam
kampanye melalui media kreatif ini juga menujukkan sikap politik pemuda dimana pemuda mulai sadar dan
peduli akan politik dan mengharapkan adanya perubahan politik yang lebih baik dari sebelumnya.
Partisipasi politik pemuda merupakan cerminan Indonesia masa mendatang. Kiprah pemuda dalam dunia
perpolitikan seyogianya dapat memberikan stimulus dalam realitas politik yang cenderung dimonopoli oleh
”politik instan” yang tidak kompeten dan hanya bermodalkan popularitas semata. Ditambah sentuhan idealisme
dan pemikiran kritis yang kebanyakan dimiliki kaum muda, kita berharap ada angin segar yang sekaligus
mengawal Indonesia menuju arah yang lebih baik dalam proses demokratisasi.
Daftar Pustaka
Antar, Venus. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengekfektifkan kampanye
Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Azwar, S.2000. Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Liberty
Cangara, H. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumarno, A.P. 1989. Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Widayatun, Tri Rusmi. 1999. Ilmu Perilaku. Jakarta: Sagung Seto
http://www.generasioptimis.org/main/content/game
https://www.youtube.com/watch?v=4k3Qe5elzdk
https://www.youtube.com/watch?v=bgZQXoeYMHI
https://www.youtube.com/watch?v=dDejJ-YaCKg
https://www.youtube.com/watch?v=2n8wRNxiYL8
https://www.youtube.com/watch?v=GgTQznYzzGE
http://www.slideshare.net/firdauscahyadi/komik-jokowi
http://www.generasioptimis.org/main/content/game
953
Download