Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual (VCD Pembelajaran

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini. Untuk itu pemerintah telah melakukan banyak
upaya dan usaha, yakni salah satunya peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan, yang termasuk didalamnya yaitu media-media untuk proses
pembelajaran.
Soedjadi (2000) dalam Heruman (2007:1) menyatakan bahwa hakikat
matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan
pola pikir deduktif. “Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang
disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan symbol (lambang)
dan penalaran deduktif” Sutawijaya (1997:176) dalam Siti Hawa (2012). Menurut
Hudoyo (1990:3) dalam Siti Hawa (2012) matematika berkenan dengan ide
(gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis
sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Sebagai guru
matematika dalam menanamkan pemahaman seseorang belajar matematika
utamanya bagaimana menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman konsep,
sedangkan pengetahuan procedural mengacu pada keterampilan melakukan suatu
algoritma atau prosedur menyelesaikan soal-soal matematika. Sutawijaya
(1997:177) dalam Siti Hawa (2012) mengemukakan bahwa memahami konsep
saja tidak cukup, karena dalam praktek kehidupan sehari-hari siswa memerlukan
keterampilan matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan
ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar
1
2
pembelajaran bermakna. Menurut Ruseffendi (1991) dalam Heruman (2007:5)
menyatakan bahwa belajar bermakna adalah belajar memahami apa yang sudah
diperolehnya, dan dikaitkan dengan keadaan lain sehingga apa yang ia pelajari
akan lebih dimengerti.
Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih bermakna,
maka fungsi media pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan. Pemakaian
media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempermudah daya cerna
siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan, Salah satu media tersebut
adalah media audio visual video compact disk (VCD Pembelajaran). Menurut
Rinanto (1982 : 21) ”audio visual adalah suatu media yang terdiri dari media
visual yang disingkronkan dengan media audio yang sangat memungkinkan
terjadinya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses
PBM”. Selain itu media ini juga disesuaikan dengan kondisi perkembangan anak
SD.
Menurut teori perkembangan intelektual Piaget dalam Aunnurahman
(2011:77) usia kurang lebih tujuh tahun sampai 12 tahun perkembangan anak
lebih ke skema kognitif. Pada perkembangannya anak mulai berpikir secara logis
tentang kejadian-kejadian konkret. Pembelajaran dengan menggunakan referensi
benda konkrit sangat membantu anak memahami simbol-simbol abstrak. Tahap
operasional konkret (concrete operations) dicirikan dengan adanya sistem operasi
berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret.
Menurut Bruner dalam Hudoyo (1990:48) dkk
yang dikutip dari Siti
Hawa (2012)” belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta
mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu”.
Siswa belajar melalui keterlibatan aktif dalam memecahkan masalah, dan guru
mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan
yang memungkinkan siswa menemukan, bukan memberi tahu tetapi memberikan
kesempatan atau dengan berdialog agar siswa menemukan sendiri. Untuk itu
bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu
dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk
3
akhir. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Bruner dam Sugiharto (2007:111)
belajar adalah proses yang bersifat aktif terkait dengan ide discovery learning
yaitu siswa berinteraksi dengan lingkungannya melalui eksplorasi dan manipulasi
obyek,membuat
pertanyaan dan
menyelenggarakan eksperimen. Menurut
Heruman (2007:4) menyatakan bahwa penemuan kembali adalah menemukan
suatu penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Walaupun
penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah
mengetahui tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan hal yang baru.
Dengan mengajukan suatu masalah, peserta didik secara bertahap dibimbing oleh
guru untuk menguasai konsep matematika yang akan diajarkan.
Bruner
dalam Siti
Hawa
(2012)
mengemukakan
bahwa
untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media
lainnya. Dari keterangan tersebut diketahui bahwa penyampaian teori Bruner
dengan penggunaan media terutama media audio visual video compact disk (VCD
pembelajaran)
diharapkan
dapat
memotivasi
siswa
untuk
belajar
dan
membangkitkan keingintahuan siswa untuk bekerja sampai menemukan
jawabannya sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif. Siswa
belajar memecahkan secara mandiri dengan ketrampilan berpikir sebab mereka
harus menganalisis dan memanipulasi informasi sehingga siswa dapat lebih
mudah memahami konsep-konsep matematika yang abstrak melalui media audio
visual (VCD Pembelajaran). Media audio visual video compact disk (VCD
Pembelajaran) memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari media audio
visual antara lain memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh
siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sangat bagus untuk menerangkan
suatu proses misalnya proses terbentuknya bangun ruang (membuat konsep yang
abstrak menjadi kongkrit), mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, lebih realistis
maksudnya dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan, dapat pula
menampilkan gerak yang bisa dipercepat atau diperlambat sehingga lebih mudah
diamati, memberikan kesan mendalam yang mempengaruhi sikap siswa.
Sedangkan kelemahannya adalah pengadaan film atau video umumnya
4
memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama, pada saat film atau
video ditayangkan gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa dapat
mengikuti informasi yang disampaikan, film atau video tidak selalu tersedia
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan.
Pembelajaran matematika menggunakan media gambar juga efektif
digunakan dalam pembelajaran di kelas. Media gambar memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari media gambar antara lain Sifatnya konkret yaitu lebih
realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata,
gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, media gambar/foto dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita, gambar/ foto harganya murah dan gampang didapat
serta digunakan dan tanpa memerlukan peralatan khusus. Kelemahannya antara
lain gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata, gambar/foto benda
yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, ukurannya
sangat terbatas untuk kelompok besar.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari kedua media masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu pada media audio visual video
compact disk (VCD Pembelajaran) dan media gambar. Akan tetapi media audio
visual (VCD Pembelajaran) memiliki lebih banyak kelebihan dibanding media
gambar. Pembelajaran lebih efektif apabila menerapkan teori Bruner ke dalam
media audio visual (VCD Pembelajaran) sehingga diharapkan mampu membantu
dalam mempermudah siswa dalam memahami konsep matematika dan
pembelajaran matematika akan lebih efektif dibanding dengan pembelajaran
biasa. Oleh karena itu menarik bagi penulis untuk membandingkan mengenai
efektivitas penggunaan media audio visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori
Bruner dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika. Suatu
pembelajaran matematika dapat dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Hasil belajar matematika merupakan hal yang sangat penting karena hasil
belajar matematika merupakan produk dari proses pembelajaran itu sendiri. Hasil
belajar matematika siswa sedikit banyak akan tergantung pada cara guru
menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu kemampuan serta
5
kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi keberhasilan
proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan
antara hasil belajar matematika siswa dengan pendekatan dan media mengajar
yang digunakan oleh guru.
1.2
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien dan
terarah. Adapun yang membatasi dalam penelitian adalah peneliti hanya meneliti:
1) Pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan matematika dengan
penggunaan media audio visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori Bruner. 2)
Pendekatan
matematika
yang
digunakan
dibatasi
pada
pembelajaran
menggunakan media audio visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori Bruner
untuk kelas eksperimen dan media gambar untuk kelas control. 3) Efektivitas
pembelajaran matematika dalam penelitian ini dibatasi pada pencapaian hasil
belajar mata pelajaran matematika sub pokok bahasan mengenal bangun ruang
sederhana kelas IV Semester II SD Negeri 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/ 2012.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “Apakah ada perbedaan efektivitas antara penggunaan media
audio visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan
media gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV Semester II SD
Negeri 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/
2012?”
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara penggunaan media audio
visual (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media
6
gambar dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV Semester II SD Negeri 1
Mojowetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/ 2012.
1.5
1.5.1
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan secara teoritis
dapat memberikan sumbangan dalam pembelajaran matematika, lebih utamanya
pada peningkatan pemahaman belajar siswa melalui penerapan teori Bruner
melalui media audio visual (VCD Pembelajaran). Mengingat pembelajaran
dengan teori Bruner melalui media audio visual (VCD Pembelajaran) memiliki
peranan yang cukup besar dalam matematika dan dalam pembelajaran dapat
menumbuhkan semangat siswa untuk belajar matematika. Selain itu hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah khasanah referensi ilmu
pengetahuan, sehingga dapat memperluas wawasan para calon guru,khususnya
mengenai pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
1.5.2
Manfaat Praktis
Pada manfaat praktis penelitian ini memberikan acuan dalam pemilihan
media yang lebih signifikan antara media audio visual (VCD pembelajaran)
berdasarkan teori Bruner dengan media gambar terhadap hasil belajar Matematika
siswa sekolah dasar khususnya.
Download