BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Sejarah Singkat AXA Group
AXA yang dikenal saat ini telah berdiri lebih dari 190 tahun. Saat
didirikan pertama kalinya di kota Rouen, Prancis pada tahun 1816 perusahaan ini
tidak menggunakan nama AXA melainkan Ancienne Mutuelle. Nama dan logo
AXA seperti yang dikenal sekarang baru muncul pada tahun 1985. Beberapa
tahun penting yang dicatat dalam sejarah grup AXA adalah sebagai berikut :
•
Tahun 1816
Ancienne Mutuelle yang merupakan perusahaan asuransi lokal didirikan di
kota Rouen, Prancis.
•
Tahun 1958
Claude Bébéar bergabung dengan Ancienne Mutuelle sebagai seorang senior
manager.
•
Tahun 1968
Beberapa asuransi lokal di provinsi Canada yang perkembangan bisnisnya
dibantu oleh Claude Bébéar memutuskan untuk bergabung dengan Ancienne
Mutuelle.
•
Tahun 1975
Claude Bébéar diangkat menjadi CEO di Ancienne Mutuelle.
•
Tahun 1978
Ancienne Mutuelle berganti nama menjadi Mutuelles Unies dan pada tahun ini
pula mengakuisisi Compagnie Parisienne de Garantie. Setelah akuisisi
dilakukan, nama Compagnie Parisienne de Garantie dirubah menjadi
Mutuelle Parisienne de Garantie.
•
Tahun 1982
Mutuelles Unies mengambil alih grup perusahaan Drouot. Claude Bébéar
diangkat menjadi Chairman dan CEO di grup perusahaan yang baru ini, yang
1
dengan cepat menjadi perusahaan asuransi terbesar di Prancis yang tidak
dimiliki oleh Pemerintah.
•
Tahun 1985
Nama dan logo AXA digunakan karena dalam kurun waktu 3 tahun sejak
Mutuelles Unies mengambil alih grup perusahaan Drouot, publik dan media
menyebut grup perusahaan ini sebagai “Grup Bébéar.” Nama dan logo AXA
ini didesain untuk merefleksikan image grup AXA, yaitu professional, united,
vibrant, ambitious.
•
Tahun 1988
AXA dan Compagnie du Midi – perusahaan induk dari Assurances Générales
de Paris memutuskan untuk melakukan merger untuk sektor bisnis asuransi.
•
Tahun 1989
AXA mengakuisisi mayoritas saham kepemilikan di Compagnie du Midi
sehingga menjadi pemain terbesar kedua di bisnis asuransi di Prancis setelah
perusahaan asuransi UAP.
•
Tahun 1991
AXA mengakuisisi mayoritas saham kepemilikan di The Equitable, sebuah
perusahaan asuransi yang didirikan pada tahun 1859.
•
Tahun 1994
AXA mengakuisisi Boréal Assurances di Kanada dan Victoire Belgium di
Belgia. Pada tahun ini pula, AXA Asset Management Europe didirikan dan
AXA memulai kampanye periklanannya secara global untuk pertama kalinya.
•
Tahun 1995
AXA mengakuisisi mayoritas saham kepemilikan di National Mutual, sebuah
perusahaan asuransi jiwa terbesar kedua di benua Australia.
•
Tahun 1996
Saham AXA mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange. Pada tahun
ini pula AXA melakukan merger dengan perusahaan UAP, perusahaan
asuransi terbesar di Prancis.
2
•
Tahun 1999
AXA mengakuisisi Guardian Royal Exchange, perusahaan asuransi yang
berasal dari Inggris dan mengakuisisi pula Nippon Dantai, perusahaan
asuransi lokal dari Jepang. Pada tahun ini pula, seluruh anak perusahaan AXA
di Asia, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat mulai menggunakan
nama AXA.
•
Tahun 2000
Henri de Castries diangkat menjadi Chairman AXA Management Board,
sementara Claude Bébéar diangkat menjadi Chairman Supervisory Board.
•
Tahun 2001
Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui stock split atas saham AXA
dengan ketentuan empat banding satu. Pada tahun ini pula terjadi serangan
teroris di bulan September, dimana AXA membayar klaim hingga sebesar 650
juta Euro.
•
Tahun 2003
Grup AXA menambahkan frase “Financial Protection” pada logo AXA yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai transformasi
jaringan bisnis AXA dari asuransi tradisional menjadi konsep perlindungan
finansial yang lebih luas. Pada tahun ini pula diadopsi tagline “Be Life
Confident” yang didesain untuk memberi penekanan pada nilai-nilai dasar
hidup manusia yaitu life dan confidence.
Gambar 1.1 Logo dan Tagline AXA Group
•
Tahun 2004
AXA memperkuat pasarnya di Amerika Serikat dengan mengakuisisi Mutual
of New York. Pada tahun ini pula AXA menciptakan wilayah operasi
3
Mediterania yang mencakup negara Spanyol, Portugal, Italia, Turki, Moroco,
Libanon dan Saudi Arabia. Sementara itu, AXA di Asia mulai bekerjasama
dengan bank-bank lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya. Kerjasama
dengan perbankan ini terjadi di negara Philipina, Thailand dan Indonesia. Di
Indonesia, kerjasama ini dilakukan dengan Bank Mandiri sebagai bank
pemerintah terbesar di Indonesia.
•
Tahun 2005
AXA menciptakan wilayah operasi Eropa Utara untuk mempercepat
pertumbuhan secara organik dan meningkatkan efisiensi operasional di
wilayah yang mencakup negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Jerman dan
Swiss.
Pada tahun 2005, AXA dinyatakan sebagai grup asuransi terbesar di dunia
menurut majalah FORTUNE edisi bulan Juli 2005. Pada tahun yang sama, AXA
berhasil membukukan kinerja keuangan yang sangat baik dengan jumlah aset
yang dikelola sebesar 1,06 triliun Euro, pendapatan konsolidasi sebesar 72 miliar
Euro dan laba bersih setelah pajak sebesar 3,3 miliar Euro. Pada akhir tahun fiskal
2006, pendapatan konsolidasi AXA meningkat menjadi 79 miliar Euro dan laba
bersih setelah pajak meningkat menjadi 5,1 miliar Euro. Karena itu, AXA Group
dinyatakan sebagai grup yang sangat sehat dan memperoleh peringkat kredit
jangka panjang AA- dari Standard & Poor’s, peringkat kredit jangka panjang Aa3
dari Moody’s Investor Services dengan outlook stabil dan peringkat kredit jangka
panjang AA dari Fitch Ratings, dimana ketiganya merupakan lembaga
pemeringkat independen terkemuka di dunia.
Saat ini grup AXA merupakan pemimpin global dalam penyedia jasa
perlindungan finansial dan manajemen kekayaan. Dengan dukungan lebih dari
110.000 orang karyawan profesional, grup AXA kini melayani 51,5 juta orang
nasabah di lebih dari 60 negara di 5 benua. Secara internasional, penyebaran
wilayah operasional AXA dibagi menjadi 5 wilayah yaitu Afrika, Amerika, Asia
Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah. Di Asia Pasifik, AXA memiliki 22.227 orang
4
karyawan yang tersebar di berbagai negara yaitu di Philipina, China dan
Hongkong, Jepang, India, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Di Indonesia, grup AXA terbagi dalam lima perusahaan yaitu :
•
AXA Financial Indonesia (100% saham dimiliki oleh grup AXA)
•
AXA Life Indonesia (70% saham dimiliki oleh grup AXA sedangkan 30%
sisanya dimiliki oleh grup TEMPO)
•
AXA Mandiri (51% saham dimiliki oleh grup AXA sedangkan 49% sisanya
dimiliki oleh Bank Mandiri)
•
AXA Asset Management (merupakan perusahaan pemberi jasa pengelolaan
keuangan yang berfokus pada pengelolaan investasi seperti Reksadana dan
pengelolaan dana korporasi)
•
AXA Services Indonesia (merupakan perusahaan yang secara khusus
melayani segala kebutuhan administrasi dan back office bagi keempat
perusahaan AXA yang disebutkan diatas)
1.2
Sejarah Singkat AXA Financial Indonesia
AXA Financial Indonesia merupakan bagian dari grup AXA, sebuah grup
asuransi terbesar di dunia yang merupakan grup perusahaan yang sangat adaptif
terhadap kemajuan jaman. Di Indonesia, AXA Financial Indonesia telah memiliki
pengalaman selama lebih dari 10 tahun di bidang industri asuransi jiwa. AXA
Financial Indonesia beroperasi di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Bau-Bau, Denpasar, Lampung, Lombok,
Malang, Makassar, Medan, Palembang, Samarinda, Surabaya, dan Sorong.
Pada tahun 2004, AXA Financial Indonesia mendapatkan penghargaan
Superbrands yang menandakan bahwa AXA Financial adalah salah satu brand
paling dipercaya di Indonesia. Pertumbuhan bisnis AXA Financial Indonesia juga
meningkat sangat signifikan dengan premi bisnis sebesar Rp 28.000.000.000,00
pada tahun 2000 menjadi Rp 162.950.000.000,00 pada tahun 2005.
5
Saat ini, AXA Financial Indonesia memiliki lebih dari 200 karyawan dan
lebih dari 1000 tenaga pemasaran yang berdedikasi dan profesional serta memiliki
lisensi resmi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Gambar 1.2 Logo dan Tagline AXA Financial Indonesia
1.3
Lingkup Bidang Usaha
AXA Financial Indonesia bergerak di bidang penyediaan jasa keuangan
yang secara khusus sangat berpengalaman di industri asuransi jiwa. AXA
Financial Indonesia secara profesional membantu anggota masyarakat yang
membutuhkan perencanaan keuangan yang terpadu dan sekaligus menginginkan
jaminan atas masa depan finansialnya. Dengan dukungan penasehat keuangan
yang terlatih dan profesional, AXA Financial Indonesia membantu anggota
masyarakat untuk melindungi kekayaan, mengelola keuangan, merencanakan
masa depan pendidikan anak-anak dan mempersiapkan masa pensiun dengan
lebih terencana.
AXA Financial Indonesia menawarkan produk unggulan yang dikenal
dengan nama Maestro Link Plus. Melalui produk ini, seluruh anggota masyarakat
mendapatkan proteksi atas risiko kecelakaan, risiko kesehatan, dan risiko
kematian. Tidak hanya menawarkan proteksi yang menyeluruh, Maestro Link
Plus juga dapat digunakan sebagai alternatif produk investasi yang menawarkkan
return yang jauh lebih tinggi daripada produk investasi tradisional seperti
deposito. Secara khusus, lingkup bidang usaha AXA Financial Indonesia meliputi:
•
Pemberian proteksi kepada nasabah AXA Financial Indonesia. Adapun
proteksi yang dimaksud adalah proteksi terhadap kecelakaan, sakit kritis, cacat
tetap total, rawat inap atau operasi di Rumah Sakit, serta kematian.
6
•
Pemenuhan kebutuhan nasabah AXA Financial Indonesia atas variasi produk
investasi melalui produk unit link.
1.4
Visi, Nilai, Motto dan Strategi AXA Financial Indonesia
1.4.1 Visi Visi AXA Financial Indonesia adalah:
“Menjadi perusahaan penyedia layanan keuangan dan manajemen
kekayaan No. 1 di Indonesia”
Dengan visi ini, AXA Financial Indonesia menyadari bahwa Indonesia
merupakan pasar dengan potensi sangat tinggi untuk industri jasa keuangan secara
umum dan asuransi jiwa pada khususnya sehingga AXA Financial Indonesia akan
terus meningkatkan investasinya di Indonesia dan berupaya menjadi perusahaan
penyedia layanan keuangan dan manajemen keuangan nomor satu.
1.4.2 Nilai Nilai-nilai yang dianut oleh AXA Financial Indonesia adalah :
•
Profesionalisme
•
Inovasi
•
Pragmatisme
•
Semangat Tim
•
Kesatuan
Nilai-nilai yang dianut ini berfungsi sebagai pegangan yang menginspirasi
semua tindakan dan keputusan yang diambil oleh karyawan AXA Financial
Indonesia. Nilai-nilai ini juga mencerminkan cara berpikir dan bertindak AXA
Financial Indonesia untuk keuntungan nasabah, pemegang saham, karyawan,
rekan bisnis, masyarakat, dan lingkungan.
7
1.4.3 Motto Motto AXA Financial Indonesia adalah ”Be Life Confident”. Melalui
motto yang sederhana, natural, optimis dan intim ini AXA Financial Indonesia
berharap budaya kerja dan kemampuannya untuk terus maju dan bertumbuh akan
selalu didasari atas penekanan terhadap nilai-nilai dasar hidup manusia yaitu life
dan confident. AXA Financial Indonesia merasa bahwa dengan memiliki asuransi
jiwa, seseorang akan lebih menjadi life confident karena merasa dilindungi,
diproteksi dan didukung pada saat melakukan pekerjaan atau aktivitas apapun
didalam kehidupannya. Motto ini juga mencerminkan aspek kemanusiaan dan
aspek sosial dari perlindungan finansial terhadap seseorang.
1.4.4 Strategi Perusahaan
Strategi yang digunakan AXA Financial Indonesia mengacu pada strategi
utama yang digunakan oleh grup AXA diseluruh dunia yaitu bertumbuh secara
organik dan berfokus pada operational excellence dalam lima area utama :
•
Product Innovation
Inovasi produk merupakan sumber deferensiasi yang mencerminkan keinginan
dan kemampuan AXA untuk memberikan nilai tambah secara terus-menerus
atas produk jasa keuangan yang telah ada sehingga memberikan alternatif
pilihan bagi masyarakat.
•
Core Business Expertise
AXA memiliki tujuan utama untuk menawarkan pelayanan terbaik dengan
harga terbaik.
•
Distribution Management
Merupakan sumber deferensiasi kedua yang mencerminkan keinginan AXA
untuk
meningkatkan
kinerja
penjualan
dengan
meringankan
beban
administrasi bagi para financial consultant yang dimilikinya.
8
•
Quality of Service
AXA berupaya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien
yang telah dimilikinya sekaligus berupaya menjaring klien-klien baru melalui
pelayanan berkualitas yang diberikan oleh para karyawannya.
•
Productivity
Secara kontinyu, AXA berusaha mengurangi biaya operasi dan sekaligus
meningkatkan kualitas kerja.
Peningkatan kualitas pada kelima area utama ini sekaligus dilakukan untuk
menetapkan prioritas operasional AXA di seluruh dunia. Model bisnis AXA
sendiri adalah memperkokoh, mengkonsolidasikan dan membangun pertumbuhan
perusahaan secara organik dengan mempertahankan klien yang sudah ada dan
menjaring klien-klien baru untuk memastikan AXA terus berkembang semakin
besar, berfokus pada segmen yang paling menguntungkan dan mempertahankan
posisinya di pasar yang tumbuh dengan pesat.
1.5
Struktur Organisasi
1.5.1 Struktur Organisasi AXA Financial Indonesia AXA Financial Indonesia sebagai bagian dari grup AXA, dipimpin oleh
seorang Chief Executive Officer AXA Financial Indonesia (saat ini dijabat oleh
Randy Lianggara) yang bertanggung jawab langsung kepada Chief Executive
Officer AXA Group wilayah Asia Tenggara (saat ini dijabat oleh Mr. David
Matthews). Struktur Organisasi AXA Financial Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut :
9
CEO
Randy Lianggara
CAO
Ardin Lauhatta
CMO
Albertus Wiroyo
CFO
Henry Then
CIO
Edhi Widjojo
Gambar 1.3 Struktur Organisasi AXA Financial Indonesia
1.5.2 Hirarki Organisasi di Kantor Pemasaran Bandung
Untuk masing-masing kantor pemasaran yang dimiliki AXA Financial
Indonesia di setiap kota, hirarki organisasi dapat dilihat sebagai berikut:
Recruit & Development Director (RDD)
SRDM
Senior Recruit&Development Manager (SRDM)
SRDM
RDM
Recruit&Development Manager (RDM)
RDM
DM
Development Manager
(DM)
DM
RM
Recruitment Manager
(RM)
RM
Financial Officer
(FO)
Financial Officer
(FO)
Financial Officer
(FO)
Gambar 1.4 Hirarki Organisasi AXA Financial Indonesia di Kantor Pemasaran
10
Pada saat ini, jabatan tertinggi yang terisi pada kantor pemasaran di kota
Bandung adalah Recruitment and Development Manager. Jabatan tertinggi
berikutnya adalah Recruitment Manager yang langsung memimpin para Financial
Officer. Adapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan
dalam hirarki organisasi kantor pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Financial Officer (FO)
•
Melakukan aktivitas penjualan
•
Memberikan pelayanan purna jual kepada klien
•
Mengembangkan diri untuk mencapai kompetensi professional agent
2. Recruiting Manager (RM)
•
Merekrut kandidat baru untuk menjadi Financial Officer
•
Memotivasi Financial Officer yang telah direkrutnya
•
Menentukan target kerja dari para Financial Officer
•
Melakukan pengawasan atas aktivitas para Financial Officer dibawahnya
•
Mengembangkan diri untuk mencapai kompetensi professional manager
3. Development Manager (DM)
•
Memotivasi Financial Officer yang berada dibawah supervisinya
•
Menentukan target kerja dari para Financial Officer yang berada dibawah
supervisinya
•
Melakukan pengawasan atas aktivitas para Financial Officer dibawah
supervisinya
•
Melakukan dan membawakan presentasi mengenai profil perusahaan,
pengetahuan produk dan sistem kompensasi kepada kandidat-kandidat
baru.
•
Mengembangkan diri untuk mencapai kompetensi professional manager
4. Recruit and Development Manager (RDM)
•
Melakukan dan membawakan presentasi mengenai profil perusahaan,
pengetahuan produk dan sistem kompensasi kepada kandidat-kandidat
baru.
11
•
Melakukan
pengawasan
atas
aktivitas
Recruiting
Manager
dan
Development Manager dibawahnya
•
Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap Financial Officer,
Recruiting Manager dan Development Manager dibawahnya
•
Menentukan target kerja tim yang dipimpinnya sehingga memenuhi target
perekrutan, produktivitas, aktivitas dan produksi yang baik
•
Mengikuti secara penuh program-program pelatihan yang dipersiapkan
bagi dirinya
•
Melakukan proses kontrol atas budget
5. Senior Recruit and Development Manager (SRDM)
•
Melakukan
pengawasan
atas
aktivitas
Recruiting
Manager
dan
Development Manager dibawahnya
•
Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap Financial Officer,
Recruiting Manager dan Development Manager dibawahnya
•
Menentukan target kerja tim yang dipimpinnya sehingga memenuhi target
perekrutan, produktivitas, aktivitas dan produksi yang baik
•
Mengikuti secara penuh program-program pelatihan yang dipersiapkan
bagi dirinya
•
Melakukan proses kontrol atas budget
6. Recruit and Development Director (RDD)
•
Melakukan
pengawasan
atas
aktivitas
Recruiting
Manager
dan
Development Manager dibawahnya
•
Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap Financial Officer,
Recruiting Manager dan Development Manager dibawahnya
•
Menentukan target kerja tim yang dipimpinnya sehingga memenuhi target
perekrutan, produktivitas, aktivitas dan produksi yang baik
•
Mengikuti secara penuh program-program pelatihan yang dipersiapkan
bagi dirinya
•
Melakukan proses kontrol atas budget
12
1.6
Sumber Daya
Di seluruh dunia, grup AXA mempekerjakan 110.347 orang dengan
komposisi 48% pria dan 52% wanita. Usia rata-rata pekerja adalah 41,5 tahun.
Tenaga pemasaran di grup AXA telah bekerja rata-rata selama 8,6 tahun
sedangkan tenaga non pemasaran telah bekerja rata-rata selama 12,2 tahun.
Menurut tingkatan hirarki di grup AXA, terdapat 2.225 orang senior manager,
18.011 orang middle manager, dan 55.436 orang karyawan non-manajerial.
Pada saat ini, kantor pemasaran AXA Financial Indonesia kota Bandung
memiliki 1 orang Sales Office Manager, 3 orang Recruit & Development
Manager, 5 orang Recruitment Manager, dan 33 orang Financial Officer dengan
status aktif.
Untuk meningkatkan kompetensi para karyawan baik yang bekerja sebagai
tenaga pemasaran maupun sebagai tenaga non pemasaran, secara rutin diadakan
berbagai seminar dan pelatihan setiap bulan. Beberapa kegiatan pelatihan tersebut
antara lain:
•
Fast Start
Fast Start merupakan program pengenalan AXA Financial Indonesia kepada
para kandidat yang baru direkrut. Dengan durasi program kira-kira selama 3
jam, para kandidat diperkenalkan dengan company profile AXA Financial
Indonesia dan product knowledge Maestro Link Plus.
•
Basic Training 1
Basic Training 1 merupakan program pelatihan dengan durasi 3 hari dan
diperuntukkan bagi para kandidat yang telah mengikuti Fast Start. Selama
pelatihan ini, para kandidat mempelajari lebih jauh lagi mengenai Company
Profile AXA Financial Indonesia, mengetahui pertumbuhan bisnis dan
prestasi-prestasi yang telah diperoleh AXA Financial Indonesia, memahami
konsep dan sejarah asuransi jiwa, mengenal lebih dalam mengenai Maestro
Link Plus, mencari calon pembeli, mempelajari tehnik-tehnik penawaran dan
penjualan asuransi jiwa serta kode etik penjualan. Pada akhir pelatihan, para
kandidat diharuskan menjalani tes tertulis yang menjadi syarat mutlak
13
dikeluarkannya ijin menjual produk Maestro Link Plus kepada kandidat yang
lulus tes.
•
Basic Training 2
Basic Training 2 merupakan program pelatihan dengan durasi 2 hari yang
diperuntukkan bagi kandidat yang telah berhasil menjual produk Maestro Link
Plus dan memperoleh surat pengangkatan sebagai Financial Officer dari
kantor pusat AXA Financial Indonesia di Jakarta. Di dalam pelatihan ini,
Financial Officer mempelajari lebih dalam mengenai back office procedure,
pemahaman mengenai dasar-dasar investasi, instrumen-instrumen investasi
beserta profil risikonya, dan klausa-klausa yang termuat dalam polis asuransi
jiwa.
•
Basic Sales
Basic Sales merupakan program pelatihan dengan durasi 2 hari yang dapat
meningkatkan kompetensi Financial Officer dalam menciptakan terjadinya
penjualan. Didalam pelatihan ini, peserta mempelajari lebih dalam bagaimana
menemukan calon pembeli yang potensial, mengembangkan keahlian
pendekatan terhadap calon pembeli, mengatasi keberatan, dan memberikan
pelayanan purna jual yang memuaskan.
Keempat pelatihan tersebut merupakan program-program pelatihan yang
secara rutin diadakan di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung.
Selain pelatihan-pelatihan tersebut, ada pula pelatihan yang secara khusus
diberikan bagi level manajerial yang diadakan di Jakarta, antara lain Leadership
Training, dan Communication Training.
Sebagai tambahan, setiap Financial Officer yang dimiliki AXA Financial
Indonesia memiliki paspor AXA yang berisi cap dan stempel dari masing-masing
pelatihan yang diikutinya. Untuk menjaga kualitas Financial Officer, AXA
Financial Indonesia mewajibkan mereka mengikuti secara bertahap pelatihanpelatihan yang diadakan, termasuk didalamnya adalah pelatihan khusus untuk
menghadapi ujian tertulis dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang akan
memberikan lisensi resmi AAJI bagi Financial Officer seluruh perusahaan
asuransi.
14
1.7
Tantangan Bisnis
Hingga akhir tahun 2006, pertumbuhan nasabah asuransi jiwa di Indonesia
diperkirakan hanya sebesar 10%. Angka ini berada jauh lebih rendah dari
ekspektasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia untuk tahun yang sama yaitu sebesar
30% hingga 40%. Diperkirakan, agen pemasaran yang produktif sebagai ujung
tombak perusahaan dalam memasarkan produk asuransi hanya sekitar 60% dari
keseluruhan agen yang terdaftar di AAJI. Bahkan menurut data AAJI, rata-rata
hanya 10% dari agen pemasaran yang mampu bertahan selama 2 tahun, padahal
80% hingga 90% dari pendapatan premi perusahaan asuransi diperoleh dari agen
pemasarannya. Kondisi ini tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi
pertumbuhan industri asuransi jiwa pada umumnya dan pertumbuhan AXA
Financial Indonesia pada khususnya mengingat visi AXA Financial Indonesia
untuk menjadi perusahaan penyedia layanan keuangan dan manajemen kekayaan
No. 1 di Indonesia.
15
16
Download