MENINGKATKAN HASIL BELAJAR - I

advertisement
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16, No. 3, Juli 2015
ISSN 2087-3557
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBANDINGKAN NOVEL DAN
HIKAYAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Swisnu Nuhun Sejati
SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar, aktifitas dan sikap positif
terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia berbasis karakter pada materi membandingkan Novel dan
Hikayat melalui pembelajaran kooperatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi
hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa dan sikap siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia
selama proses pembelajaran dan pemberian soal tes pada setiap akhir siklus serta hasil
refleksi siswa pada setiap akhir pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah apabila dalam kelas siswa yang memperoleh nilai 74 atau lebih sebanyak 85% atau lebih,
65% atau lebih siswa memperoleh kriteria sangat aktif dan 65% atau lebih siswa bersikap positif
terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh aktivitas siswa siklus I
pertemuan ke 1 dan ke 2 memperoleh kriteria aktif dan pada siklus II pertemuan ke 1 memperoleh
kriteria aktif dan pertemuan ke 2 diperoleh kriteria sangat aktif. Hasil yang diperoleh pada siklus I
adalah 65,63% siswa memperoleh nilai 74 atau lebih dan pada siklus II 87,5% siswa memperoleh
nilai 74 atau lebih.
© 2015 Didaktikum
Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif; Novel; Hikayat
PENDAHULUAN
Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tiaptiap jenjang sekolah dari mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Setiap siswa perlu memiliki
penguasaan Bahasa dan Sastra Indonesia pada setiap jenjang tersebut. Tujuan dalam Kurikulum
Bahasa dan Sastra Indonesia antara lain agar siswa mampu menghadapi perubahan dunia yang
selalu berkembang. Hal ini jelas merupakan tuntutan sangat tinggi yang tidak mungkin bisa dicapai
hanya melalui hapalan, latihan pengerjaan soal yang bersifat rutin, serta proses belajar biasa. Oleh
karena itu, kemampuan menganalisis hasil karya sastra bagi siswa merupakan hal yang sangat
penting dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Memasuki era globalisasi ini diperlukan
sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan
sumber daya manusia yang kreatif berpikir sistematis logis, dan konsisten, dapat bekerja sama serta
tidak cepat putus asa. Untuk memperoleh sifat yang demikian perlu diberikan pendidikan yang
berkualitas dengan bermacam-macam mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang merefleksikan
sifat di atas adalah mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Makalah ini memaparkan hasil penelitian penulis pada kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Februari 2013. Pada
penelitian tersebut penulis menentukan fokus penelitian pada Meningkatkan Hasil Belajar dengan
Pembelajaran Kooperatif Materi Membandingkan Novel dan Hikayat Kelas IX IPS 1 SMA N 1
32
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 3. Juli 2015
Pangkah. Fakta yang ada, pencapaian hasil belajar siswa tiap kompetensi dasar dalam pembelajaran
matematika sering tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 74.
Salah satunya pada materi Membandingkan Novel dan Hikayat, banyak siswa yang mengalami
kesulitan dan tidak dapat mencapai KKM.
Penulis menemukan refleksi awal bahwa rendahnya prestasi hasil belajar siswa disebabkan
penggunaan model pembelajaran yang monoton, metode mengajar yang digunakan tidak variatif,
serta pengelolaan kelas yang kurang mendukung. Berdasarkan refleksi tersebut rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran Kooperatif materi membandingkan Novel dan
Hikayat dapat meningkatkan hasil belajar, aktifitas, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra
Indonesia?
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menganalisis peningkatan hasil belajar,
aktifitas dan terbentuknya sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia berbasis karakter pada
materi Membandingkan Novel dan Hikayat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
Bagi siswa untuk memperkaya cara belajar baru di luar pendekatan atau model pembelajaran
inovatif lain dan pembelajaran konvensional selama ini. Sehingga cara belajar mandiri ini dapat
diteruskan siswa selepas dari pendidikan formal, guru semakin berpengalaman dalam menentukan
metode yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, dan bagi sekolah
hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat dengan adanya informasi yang
diperoleh sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas
sekolah.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran Kooperatif pada materi
Membandingkan Novel dan Hikayat dapat meningkatkan hasil belajar, aktifitas, dan bersikap positif
terhadap Bahasa Indonesia.
Perkembangan intelektual terjadi pada saat individu menghadapi tantangan dan
pengalaman baru, serta untuk memecahkan masalah yang muncul. Dalam upaya mendapatkan
pemahaman, individu yang bersangkutan berusaha mengkaitkan pengalaman baru dengan
pengalaman yang telah dimilikinya kemudian membangun pengertian baru. Menurut Vygotsky
(dalam Murata dan Fuson, 2006), bahwa pembelajaran terjadi apabila bantuan yang ditawarkan
masih berada dalam Zone of Proximal Development (ZPD). ZPD adalah jarak antara perkembangan
aktual siswa dengan potensinya. Satu ide kunci yang menarik dari teori Vygotsky tentang aspek
sosial belajar mengenai Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development) (Suherman,
2001).
Pembelajaran kooperatif ini diharapkan terjadi interaksi dialogis sehingga terjadi proses
transformasi konsep secara kolektif (collective concept transformation). Collective concept transformation
merupakan proses menjalankan dan menggali secara terus menerus pada konflik kognitif dan
memecahkannya dengan cara dialektis, dialog bersama, mengintegrasikan alasan-alasan, membagi
pemikiran, menyatukan argumen, dan saling mempengaruhi secara dinamis. Pembelajaran
kooperatif juga merupakan pembelajaran yang sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial
yang penuh ketergantungan dan selalu membutuhkan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung
jawab bersama, pembagian tugas, dan perasaan senasib. Kenyataan menunjukkan bahwa belajar
berkelompok secara kooperatif melatih siswa untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Selain itu siswa juga berlatih untuk saling membantu,
berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi secara positif. Pembelajaran kooperatif dapat
dianggap sebagai miniatur hidup bermasyarakat dan belajar menyadari kekuarangan dan kelebihan
masing-masing.
Sintaks dari pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan strategi, membentuk
kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok dan pelaporan (Suherman, 2009).
Penelitian telah menunjukkan kesuksesan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif pada grup
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBANDINGKAN NOVEL DAN HIKAYAT
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Swisnu Nuhun Sejati
33
yang heterogen (Snyder & Shickley, 2006). Ashtiani et al (2007) menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajan
tradisional, sehingga efektifitas pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif lebih kuat
dibandingan model pembelajaran tradisional. Sedangkan Leikin & Zaslavsky (dalam Snyder &
Shickley, 2006) menyatakan bahwa dengan pengelompokan pada grup kecil memungkinkan
terjadinya interaksi dan kerjasama antara siswa dengan kemampuan rendah dengan siswa kelompok
menengah.
Hasil penelitian Snyder & Shickley (2006) menyatakan siswa membutuhkan untuk belajar
secara kooperatif. Pembelajaran kooperatif tidak harus selalu dikemas agar situasi belajar itu
menarik, tetapi dikemas untuk menghasilkan sebuah produk. Siswa yang tertarik bekerja dalam grup
kecil menunjukkan hasil positif pada aktifitas mereka dan dapat membantu dalam memahami
konsep.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Pangkah sebanyak 32 siswa dan peneliti sebagai guru yang mengajar. Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini berupa data utama dan data pendukung. Teknik pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan cara sebagai berikut: a) hasil belajar siswa
diperoleh dari hasil tes tertulis.; b) keaktifan siswa diperoleh dari lembar pengamatan siswa; c) sikap
siswa terhadap Bahasa Indonesia diperoleh dari hasil lembar pengamatan. Penelitian tindakan kelas
ini dirancang dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus meliputi beberapa tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Tahap perencanaan mempersiapkan pembentukan kelompok yang heterogen, serta guru
lain untuk menjadi pengamat. Dalm pelaksanaan siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, yang mana
pertemuan ke 1 dan ke 2 masing-masing 2 x 45 menit. Sedangkan pertemuan ke 3 berlangsung 2 x
45 menit. Pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan yang masing-masing 2x45 menit untuk
pelaksanaan tindakan dan 2x45 menit untuk evaluasi. Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan yang
terjadi selama pembelajaran diperlukan lembar pengamatan bagi siswa serta lembar pengamatan
bagi guru. Keberhasilan pelaksanaan tindakan yang berupa meningkatnya aktifitas siswa dengan
peningkatan hasil belajar diamati dengan pelaksanaan tes akhir setelah penyajian materi selesai. Tes
yang diberikan berupa tes tertulis yang dilakukan setiap akhir siklus. Dari pengamatan melalui
lembar pengamatan guru dan siswa, hasilnya diseleksi dan difokuskan ke arah tujuan penelitian.
Data yang masuk direduksi dan diklasifikasikan dalam data kelompok siswa dan guru.
Pembelajaran/tindakan dikatakan berhasil jika 1) sekurang-kurangnya 85%
siswa
memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 74 pada materi pokok Membandingkan Novel dan
Hikayat; 2) apabila dalam kelas 65% atau lebih memperoleh kriteria sangat aktif; 3) apabila dalam
kelas 65% atau lebih bersikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
Berdasarkan analisis hasil evaluasai mandiri diperoleh hasil dengan nilai rata-rata
71,29 dan prosentase ketuntasan 65,63%, ini juga berarti nilai hasil belajar belum seperti yang
diharapkan. Berdasarkan analisis hasil pengamatan guru, hasil pengamatan siswa dan hasil
belajar siswa maka dapat diketahui bahwa pada siklus I indikator keberhasilan belum tercapai
sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan pada siklus II agar hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
34
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Vol. 16. No. 3. Juli 2015
Siklus II
Berdasarkan analisis lembar observasi siswa diperoleh hasil sebagai berikut: peran
pembelajaran kooperatif sudah mulai ada peningkatan baik dalam kemampuan memimpin
maupun menyelesaikan soal, kerjasama siswa dalam kelompok sudah lebih baik sehingga siswa
tidak bicara sendiri lagi, keaktifan siswa dalam berdiskusi sudah baik, keberanian siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusi ada peningkatan, prosentase skor 85,42% artinya secara keseluruhan
hasil obervasi siswa baik.
Berdasarkan analisis hasil evaluasi mandiri diperoleh hasil dengan nilai rata-rata 76,40 dan
prosentase ketuntasan 87,50%, ini menunjukkan hasil belajar sudah sesuai harapan. Berdasarkan
analisis hasil observasi guru, hasil observasi siswa dan hasil belajar siswa pada siklus II dapat
diketahui bahwa indikator keberhasilan telah tercapai.
Melihat hasil yang sudah dicapai pada siklus I dan hasil refleksi dapat diketahui bahwa
hasil belajar siswa belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran
masih ada kekurangan yaitu dalam pengelolaan waktu guru masih belum bisa membagi dengan
baik sehingga pada saat memberikan penjelasan dan bimbingan terkesan tergesa-gesa akibatnya
untuk siswa yang kemampuannya rendah semakin bingung. Pengelolaan waktu yang tidak baik
juga mengakibatkan guru tidak dapat membimbing siswa dengan baik dalam membuat simpulan.
Disamping faktor diatas ada faktor lain yaitu banyak siswa yang bicara sendiri, belum mampu
bekerjasama dengan baik. Pelaksanaan pada siklus II diusahakan adanya perbaikan dalam
pengelolaan waktu dengan memperhatikan materi dan kemampuan siswa, agar hasil belajar
yang diperoleh lebih baik.
Hasil kajian di atas pada pelaksanaan siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar. Pada siklus I observasi siswa 83,33% sedangkan pada siklus II observasi siswa 85,42%. Dari
hasil evaluasi hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata 71,29 dan prosentase ketuntasan 65,63%
sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 76,40 dan prosentase ketuntasan 87,50%. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan
yaitu: 1) Siswa yang memperoleh nilai 74 atau lebih sebanyak 87,50%; 2) Keaktifan siswa dalam
kelas 85,42% (sangat aktif); 3) Sikap siswa terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kelas
bersikap positif.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melaui pembelajaran
Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan sikap positif siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Pangkah pada materi Membandingkan Novel dan Hikayat.
DAFTAR PUSTAKA
Ashtiani et al. 2007. A Comparison of the Cooperative Learning Model and Traditional Learning Model on
Academic Achievement. Journal of Applied Sciences, 7 (1): 137-140
Murata, A. dan Fuson, K. 2006. Teaching as Assisting Individual Constructive Paths Within an Interdependent
Class Learning Zone; Japanese First Graders Learning to Add Using 10. Journal for Research in
Mathematics Education. 37 (5): 421-456
Snyder, S & Shickley, N.E. 2006. Cooperative Learning Groups in the Middle School Mathematics Classroom. A report
on an action research submitted in parsial fulfillment of the requirement for participation in the
Mathematics in the Middle Institute. University of Nebraska-Lincoln
Suherman, dkk. 2001. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Jurnal Educare. 6 (2)
_________ 2009. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Jurnal Educare. 6 (2)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBANDINGKAN NOVEL DAN HIKAYAT
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Swisnu Nuhun Sejati
35
Download