model pembelajaran mendengarkan cerita dengan menggunakan

advertisement
MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNIK CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING DI KELAS V SDN KARANGMULYA 4
KECAMATAN KADUNGORA GARUT
MAKALAH
Oleh
Lilis Cintawati
1021.0536
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
SILIWANGI BANDUNG
2012
MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CONTEKSTUAL
TEACHING LEARNING DI KELAS V SDN KARANGMULYA 4 KECAMATAN KADUNGORA
Lilis Cintawati
1021.0536
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Siliwangi Bandung
2012
ABSTRAK
Judul Penelitian ini adalah" Model Pembelajaran Mendengarkan Dengan Menggunakan Teknik Contekstual Teaching Learning
Di Kelas V SDN Karangmulya 4 Karangmulya Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2011/2012"
Berdasarkan Judul di atas, muncul permasalahan sebagai berikut:
a) Bagaimana kemampuan menyimak siswa kelas V SDN 4 Karangmulya Kadungora?
b) Bagaimana pengaruh metode simak ulang ucap terhadap hasil pembelajaran menyimak siswa Kelas V SDN 4
Karangmulya Kadungora?
Bab II Merupakan Landasan Teoritis memaparkan Teori Tentang Model Pembelajaran Menyimak Dengan
Menggunakan Teknik Simak Ulang Ucap Pada Siswa Kelas V SDN Karangmulya 4 Kecamatan Karangmulya meliputi
Pengertian Menyimak, Tujuan Menyimak, Ragam Menyimak, Tahap-tahap Menyimak. Jenis-jenis Menyimak, Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan menyimak, Aspek-aspck Keterampilan Berbahasa, Menyimak Sebagai Suatu Aspek
Keterampilan Berbahasa, Peranan Menyimak dalam Proses Belajar Mengajar, dan Kedudukan Pembelajaran Menyimak dalam
Kurikulum 2006
Bab III memaparkan Metodologi Penelitian, dan Bab IV memaparkan tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Simpulan atas hasil pengolahan data yang diperoleh adalah Pembelajaran menyimak melalui implementasi Teknik Simak
Ulang Ucap berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata Tes Awal (Pretes) dan Tes Akhir (Postes),
yaitu nilai. rata-rata Tes Awal (Pretes) 5,60 dan nilai rata-rata Tes Akhir (Postes) sebesar 8,4. Ini berarti ada kenaikan nilai
sebesar 2.80.
Teknik Simak Ulang Ucap efektif digunakan guru dalam proses pembelajaran mengajar menyimak wacana. Hal ini
terlihat dari sikap antusias siswa pada saat menyimak wacana yang disampaikan dengan Teknik Simak Ulang Ucap.
Komunikasi dan suasana keakraban dengan siswa terjalin dengan baik tanpa mengganggu proses bercerita. Keterampilan
menyimak siswa mengalami peningkatan dalam hal mengungkapkan wacana yang disimak, baik dari segi isi maupun dari
pengaluran wacana. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang mampu menuliskan kembali hasil simakan dengan lengkap.
Kata kunci: mendengarkan cerita/ Contekstual Teaching Learning
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan telah disadari bahwa
bahasa merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan segala
kegiatan pendidikan. Melalui pengajaran bahasa di sekolahsekolah, siswa didorong untuk menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. untuk belajar, untuk bermasyarakal, dan
menjadi warga negara yang memahami bangsa dan
kebudayaannya.
Keterampilan menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa di samping keterampilan lainnya,
yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara.
dan keterampilan membaca. Pada pelaksanaannya keempat
keterampilan berbahasa itu tidak berdiri sendiri, tetapi
saling menunjang antara yang satu dengan yang lainnya
dalam mewujudkan keterampilan berbahasa seseorang.
Menulis sebagai salah satu keterampilan
berbahasa mempunyai tingkatan teratas untuk melatih daya
pikir seseorang dalam mencurahkan ide atau gagasan secara
tulisan. Seringkali keterampilan ini dianggap sebagai
keterampilan yang tidak mudah untuk dilakukan. “Paul T.
Rankin mengadakan penelitian tentang penggunaan waktu
untuk berkomunikasi, yaitu ; 9% untuk menulis, 16% untuk
membaca, 30% untuk berbicara, dan 45% untuk
mendengarkan”(Tarigan, 1983:). Keterampilan menulis
mendapat posisi yang paling sedikit dikerjakan, karena
selain harus mempunyai kemampuan tersendiri dalam
menuangkan ide melalui tulisan, juga menuntut pemahaman
tentang bagaimana cara menulis yang efektif.
Mendengarkan yang merupakan salah satu keterampilan
berbahasa mempunyai peranan yang amat penting dalam
kehidupan manusia, baik dalam kehidupan keluarga,
kehidupan lembaga pendidikan, maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini diperkuat oleh Suhendar yang
mengatakan bahwa : “Dalam tapangan apapun kita bekerja,
perbuatan kita sehari-hari akan lebih banyak ditentukan
oleh apa yang kita simak daripada yang kita lihat, kita
rasakan dan lain sebagainya“. (Suhendar, 1981:2)
KAJIAN TEORI DAN METODE
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan
siswa dengan memanfaatkan tempat belajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Santoso,
KTSP:5.15).
Pengertian Mendengarkan
Menurut Tarigan: 1990:5) Mendengar adalah suatu
proses menerima bunyi bahasa tanpa adanya unsur
kesenjangan, perhatian, dan pemahaman. Sedangkan
mendengarkan adalah proses mendengarkan bunyi bahasa
dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi dan
interpretasi. Sehingga bunyi bahasa tersebut bermakna
Definisi mendengarkan lainnya dikemukakan oleh Prof. Dr.
Henry Guntur Tarigan, sebagai berikut:
Mendengarkan adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian.
Pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menerangkan isi atau pesan, serta memahami
makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lain.
Pengertian Contekstual Teaching Learning
Contekstual Teaching Learning adalah suatu metode dalam
pelajaran mendengarkan yang diberikan kepada siswa
untuk meningkatkan mendengar cerita.
Pengertian mendengarkan cerita
Mendengarkan cerita adalah guru menceritakan sebuah
cerita pendek dan siswa mendengarkan cerita yang di
sampaikan oleh guru
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara yang
diperlukan dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu
tujuan penelitian. Metode penelitian yang penulis gunakan
adalah metode eksperimen. Sudjana (1989: 19)
mengemukakan, “metode eksperimen adalah metode yang
mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih
atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lainnya”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuasi eksperimen dan deskriptif.
Bereksperimen adalah mengadakan percobaan untuk
melihat suatu hasil. Hasil ini yang akan menegaskan
kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel
yang diselidiki.
3.1.2 Teknik Penelitian
. Di bawah ini akan penulis kemukakan teknik-teknik
penelitian yang dibirapkan dapat membantu terkumpulnya
data yang diperlukan. Teknik ini penulis bagi dalam dua
bagian. yakni teknik pengumpulan data dan teknik
pengolahan data.
Teknik penelitian untuk mengumpulkan data yang penulis
gunakan adalah sebagai berikut:
a) Teknik Observasi
Pada teknik ini, penulis seeara langsung terjun ke
lapangan untuk meninjau dan mengamati keadaan sekolah
untuk mendapatkan data yang diperlukan. Tujuannya untuk
mengetahui tingkah laku siswa pada waktu belajar dan
tingkah laku guru pada waktu mengajar.
b) Uji Coba
Teknik ini digunakan, karena penulis ingin
mengujicobakan metode teknik simak ulang dalam
pembelajaran mendengarkan.
c) Teknik Tes
Teknik tes yang penulis lakukan dalam
mengumpulkan data ini dibagi dua bagian, yaitu prites dan
postes. Prites diiakukan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan siswa sebelum pembelajaran dimulai Postes
diiakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa sesudah
menerima pelajaran.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara:
a) Telaah pustaka, yaitu kegiatan membaca buku-buku
yang berhubungan dengan membaca pemahaman.
b) Tes awal, yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum proses belajar mengajar.
c) Uji coba, yaitu menyajikan bahan pelajaran
mendengarkan berdasarkan teknik Contekstual
Teaching Learning
d) Tes akhir. yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan siswa sesudah proses belajar mengajar
dilaksanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan deskripsi proses pembelajaran
mengajar dan hasil analisis data, ada dua jenis data yang
dijaring dalam penelitian ini yaitu, pertama data
kemampuan awal siswa (pretes) yang berupa skor nilai
keterampilan menyimak (berupa karangan sinopsis wacana)
sebelum diberi perlakuan Teknik Simak Ulang Ucap dan
data kemampuan akhir siswa (postes) berupa skor nilai
keterampilan menyimak (berupa karangan sinopsis cerita)
setelah diberi perlakuan Teknik Simak Ulang Ucap.
Terakhir kedua, data pelaksaanaan perlakuan berupa catatan
hasil observasi.
Deskripsi Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh
Penulis. Dalam penelitian ini berlangsung lancar. Semua
siswa sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh
Penulis.
Proses belajar mengajar berjalan.sesuai dengan
satuan pembelajaran yang disusun oleh Penulis. Untuk
lebih jelasnya berikut Penulis deskripsikan proses belajar
mengajar pada saat penelitian.
Deskripsi Hasil Analisis Penilaian Guru Terhadap
Persiapan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui nilai
kemampuan menyimak dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran. Patokan nilai yang digunakan
Penulis dalam lembar observasi dinyatakan dalam bentuk
angka (skala 0-4) dari bentuk huruf (A-B-C-D-E). Bentuk
huruf tersebut ditransfer ke dalam angka dengan ketentuan
sebagai berikut:
A=4B=3C=2D=1E=0
Hasil penilaian guru bidang studi Bahasa dan
Sastra Indonesia Kelas V SDN Karangmulya 4 tahun ajaran
2011/2012
terhadap
persiapan
dan
pelaksanaan
pembelajaran menyimak melalui Teknik Simak Ulang Ucap
dapat dilihat pada lampiran. Hasil rata-rata nilai yang
diperoleh Penulis dalam persiapan dan pelaksanaan
Pembelajaran melalui implementasi Teknik Simak Ulang
Ucap Hasil rata-rata nilai yang diperoleh Penulis dalam
persiapan dan pelaksanaan menyimak melalui implementasi
bercerita dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
Aspek yang dinilai
Rata-rata nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Bahan Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Media Pembelajaran
Evaluasi

rata-rata nilai
4
3,5
3,25
3
3,25
3,4
SIMPULAN
Setelah Penulis menganalisis dan mengolah data ada
beberapa simpulan yang akan Penulis sampaikan di bawah
ini.
1. Teknik Simak Ulang Ucap efektif digunakan guru
dalam proses pembelajaran mengajar menyimak
wacana. Hal ini terlihat dari sikap antusias siswa pada
saat menyimak wacana yang disampaikan dengan
Teknik Simak Ulang Ucap.
2. Teknik Simak Ulang Ucap merupakan salah satu
Teknik yang dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran mengajar. Teknik Simak Ulang Ucap ini
bisa diintegrasikan dengan pembelajaran keterampilan
berbahasa lainnya berbicara, serta tidak menutup
kemungkinan berbahasa yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
AH, Mohamad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan.
Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Dasar-dasar
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Evaluasi
Hasan, E.S. (1997). Metodologi Penelitian. Bandung;
STKIP Siliwangi.
Margono, S. (2000). Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Poerwadarminta. (1984). KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.
Sadikin, Asep dkk. (2001). Mari Mengangkat Martabat
Bahasa Indonesia. Jakarta: Grafindo.
Suhendar, M. E. (1997). MKDU Bahasa Indonesia
Kebahasaan. Bandung. Pionir Java.
Suhendar, M. E dan Pien Supinah. (1997). MKDU Bahasa
Indonesia Pengajaraan dan Ujian Keterampilan
Menyimak dan Keterampilan Berbicara. Bandung:
Pionir Jaya.
Surana. (1994). Materi Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.
Suryabrata, Sumadi. (1997).
Jakarta: Rajawali Pers.
Metodologi
Penelitian.
Tarigan, Djago. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia I.
Jakarta: Depdikbud.
Tarigan.
Henry Guntur. (1994). Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Download