demam berdarah dengue (dbd)

advertisement
PROGNOSIS
Demam berdarah biasanya penyakit self-limiting dengan angka kematian kurang dari 1 % .
Ketika diobati , demam berdarah dengue memiliki tingkat kematian 2-5 % . Ketika tidak diobati ,
demam berdarah dengue memiliki tingkat kematian setinggi 50 %. (1)
c. Pemeriksaan Jentik Berkala, setiap 3 bulan
sekali oleh petugas Puskesmas
d. Pemantauan Wilayah Setempat dan dikomuni
kasikan kepada pimpinan wilayah pada rapat
bulanan POKJANAL DBD, yang menyangkut
hasil pemeriksaan Angka Bebas Jentik (ABJ). (7)
PENCEGAHAN
Upaya pengendalian vector dilaksanakan pada
fase nyamuk dewasa dan jentik nyamuk.
Pada fase nyamuk dewasa dilakukan dengan cara
pengasapan yaitu melalui 2 siklus.
1. Siklus pertama semua nyamuk yang mengandung virus dengue dan nyamuk nyamuk lainnya
akan mati. Namun, akan muncul nyamuk
nyamuk baru yang berasal dari jentik yang
memang tidak dapat dibasmi pada siklus pertama. oleh karena itu perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua
2. Siklus kedua penyemprotan yang kedua dilakukan 1 minggu sesudah penyemprotan yang
pertama agar nyamuk yang baru tersebut akan
terbasmi sebelum sempat menularkan kepada
orang lain. (6)
Pada fase jentik dilakukan dengan upaya PSN
dengan kegiatan 3M plus :
1. Secara fisik menguras, menutup, dan meman
faatkan barang bekas
2. Secara kimiawi dengan larvadisasi
3. Secara biologis dengan pemberian ikan
4. Cara lainnya menggunakan obat nyamuk
bakar, kelambu , dll
Selain itu kegiatan pengamatan vektor dilapangan dilakukan dengan cara:
a. Mengaktifkan peran dan fungsi Juru Pemantau
Jentik dan dimonitor oleh petugas Puskesmas
b. Melaksanakan bulan bakti “Gerakan 3M” pada
saat sebelum musim penularan .
DEMAM
BERDARAH
DENGUE (DBD)
Gambar 4. Cara pencegahan DBD
Daftar Pustaka
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Sucipto, C, D. Vektor Penyakit Tropis. Gosyen Publishing : Yogyakarta. 2011
Sheperd, suzzane. Dengue. Medscape. 2015. Viewed 12 mei 2016 from (http://emedi
cine.medscape.com/article/215840-overview#a1)
Sudoyo, A. W., Setyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III Edisi V. Interna Publishing : Jakarta. 2010
Tavodova, miliada. Dengue Fever. South Sudan Medical Journal. 2012. Viewed at 20
May 2016 from (http://www. Southsudanmedicaljournal.com/archive/February- 2012/
dengue-fever.html)
Pusat data dan Informasi Kemenkes RI 2014
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatran Lingkungan. Modul Pen
gendalian Demam Berdarah Dengue. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. 2011
BULETIN DISEASE EDISI XVII
23 MEI - 27 JUNI 2016
BULETIN DISEASE EDISI XVII
23 MEI - 27 JUNI 2016
DEMAM
BERDARAH
DENGUE (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit demam akut yang disebabkan
oleh empat serotipe virus Dengue. (1)
PATOGENESIS
Gambar 2. Nyamuk Aedes sp. vektor penyakit
DBD
EPIDEMOLOGY
Berdasarkan statistik internasional :
Setiap tahun , diperkirakan 50-100000000 kasus
demam berdarah dan 500.000 kasus demam
berdarah dengue terjadi di seluruh dunia , dengan
angka
kematian
22.000
(terutama
pada
anak-anak) Diperkirakan 2,5-3000000000 orang
(sekitar 40 % dari populasi dunia ) di sekitar 112
negara-negara tropis dan subtropis di seluruh
dunia yang berisiko terinfeksi dengue. (2)
ETIOLOGI
Demam berdarah Dengue disebabkan oleh
virus Dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. (3)
Terdapat empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4. Serotipe DEN-3 merupakan
jenis yang sering dihubungkan dengan kasus-kasus parah. Infeksi dari salah satu serotipe akan
menimbulkan kekebalan terhadap serotipe yang
bersangkutan, tetapi tidak untuk serotipe yang
lain. Keempat jenis serotipe tersebut semunya
terdapat di Indonesia. Didaerah endemik DBD,
seseorang dapat terkena inveksi semua seroptipe virus pada waktu yang bersamaan. (1)
Gambar 1. Perkembangan kasus DBD
di dunia
Dua teori yang banyak dianut dalam menjelaskan patogenesis infeksi dengue adalah hipotesis
infeksi sekunder (secondary heterologous infectiontheory) dan hipotesis immune enhancement.(4)
Ini menunjukan bahwa pasien yang memiliki
yang memiliki infeksi sekunder dengan heterelog
serotip virus secara signifikan mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk dapat terjadi DBD dan
DSS. (4)
Antibodi yang sudah ada akan berekasi silang
dengan bentuk antigen antibodi virus yang kompleks. Yang kemudian berikatan dengan membrane sel leukosit. Karena antibody yang heterelog , virus tersebut tidak ternetralisir. Ini memfasilitasi virus sehingga membuat virus masuk ke
dalam sel mengakibatkan tingginya angka replikasi titer virus dengue. Titer virus yang tinggi ini akan
mengakibatkan kuatnya kaskade dari sitokin yang
selanjutnya akan mengaktivasi sitem komplemen
yang menyebabkan disfungsi dari endotel ,
destruksi trombosit, dan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya
cairan ke ekstravaskuler sehingga terjadi kebocoran plasma dan perdarahan . (4)
Hipotesis immune enhancement menjelaskan
secara tidak langsung bahwa mereka yang terkena
infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai
risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD
berat. Antibodi herterolog yang telah ada akan
mengenali virus lain kemudian membentuk kompleks antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc
reseptor dari membran leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini, akan
terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian
menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.(4)
MANIFESTASI KLINIK
Pasien dengan dengue biasanya akan menggigil ,
terdapat bintik-bintik eritematosa kulit , dan kemerahan pada wajah , yang berlangsung selama 2-3
hari . Anak-anak dibawah 15 tahun biasanya
memiliki sindrom demam yang tidak spesifik ,
yang mungkin disertai dengan ruam makulopapular . (5)
PHOTO HERE
Gambar 3. Siklus hidup virus Dengue dalam
sel darah
PENATALAKSANAAN
Pengobatan demam berdarah bersifat simtomatik dan suportif. Istirahat dan terapi analgesik antipiretik ringan cara yang tepat dalam menghilangkan kelesuan, malaise , dan demam. Acetaminophen ( parasetamol ) direkomendasikan
untuk pengobatan nyeri dan demam. Pasien
demam berdarah dengue atau demam berdarah
shock syndrome memerlukan penggantian
volume intravena . Mengganti kehilangan cairan
akibat kebocoran plasma dan memberikan terapi
substitusi komponen darah bilamana diperlukan.Terapi rehidrasi oral direkomendasikan
untuk pasien dengan dehidrasi sedang yang disebabkan oleh demam tinggi dan muntah . Pemberian cairan intravena diindikasikan untuk pasien
yang memberikan tanda-tanda dehidrasi. Dalam
pemberian terapi cairan, hal terpenting yang
perlu dilakukan adalah pemantauan baik secara
klinis maupun laboratoris.(1)
Download