Tahap Kedua Perlucutan Senjata tanggal 14 – 16 Oktober 2005

advertisement
Tahap Kedua Perlucutan Senjata tanggal 14 – 16 Oktober 2005
Pengumuman untuk Media – 13 Oktober 2005
Banda Aceh, Indonesia: Tahap kedua perlucutan persenjataan GAM akan dilaksanakan mulai
tanggal 14 – 16 Oktober 2005. Persenjataan, amunisi dan bahan peledak akan dikumpulkan
dan dihancurkan di tiga tempat yang berbeda: Aceh Utara pada 14 Oktober, Aceh Timur pada
15 Oktober dan Aceh Tamiang pada 16 Oktober. Sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan
disepakati pada pertemuan Komisi Pengaturan Keamanan (COSA), lokasi tepatnya untuk
setiap area akan dikomunikasikan oleh GAM kepada AMM tiga jam sebelum dimulainya
perlucutan senjata.
Perlucutan persenjataan GAM dimulai pada 15 September 2005 dan akan dilaksanakan dalam
empat tahap dan akan diselesaikan pada 31 Desember 2005. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
telah berkomitmen untuk menyerahkan persenjataannya yang berjumlah total 840 senjata.
Kesepakatan menyebutkan bahwa sedikitnya 210 senjata harus dikumpulkan dalam setiap
tahap.
Hari Senin tanggal 17 Oktober pukul 10.00 pagi, AMM mengundang seluruh media untuk
menghadiri konferensi pers di Markas Besar AMM di Banda Aceh. Dalam konferensi pers ini
hasil-hasil dari perlucutan senjata tahap kedua akan dipresentasikan. Konferensi pers akan
dipimpin oleh Ketua AMM Pieter Feith. Deputi Ketua Operasional Jaakko Oksanen juga akan
hadir untuk memberikan informasi terkini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
***
Catatan untuk Redaksi:
1. AMM merupakan misi sipil yang terdiri dari para pemantau dari negara-negara Uni
Eropa dan lima negara ASEAN, telah mendirikan kantor pusat di Banda Aceh dan 11 kantor
wilayah di seluruh Propinsi Aceh yaitu: Banda Aceh, Sigli, Bireun, Lhokseumawe, Langsa,
Tapaktuan, Blang Pidie, Meulaboh, Lamno, Banda Aceh, Kutacane dan Takengon. Misi juga
meliputi 4 tim perlucutan senjata yang berpindah-pindah (Mobile Decommissioning Team)
2. Uni Eropa dan ASEAN menghormati sepenuhnya integritas wilayah Indonesia dan
memandang masa depan Aceh sebagai bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia.
AMM bersifat imparsial dan tidak mewakili kepentingan pihak manapun.
Untuk informasi selanjutnya silahkan menghubungi:
Jüri Laas, AMM Press Officer/Jurubicara (Media Internasional) +62 813 750 864 08
Faye Belnis, AMM Press Officer/Jurubicara (Media Nasional) +62 816 187 91 67
Aceh Monitoring Mission: Jalan Tgk. Abdul Rauf No. 19
KPA Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, INDONESIA
Download