Edisi 282 – 21 Maret 2014

advertisement
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Page 1
Edisi 282 – 21 Maret 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Penginjilan di Perkotaan
Penginjilan Perkotaan
Calon Legislatif
Mujizat Masih Terjadi
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Dilepaskan dari Penjara
Our New Home
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat Berita
Page 2
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Penginjilan di Perkotaan
K
eselamatan bukan hanya milik kaum papa, keselamatan bukan hanya milik mereka yang di
pedesaan, keselamatan yang Tuhan berikan adalah untuk semua manusia tanpa melihat siapa
dan darimana. Keselamatan juga adalah menjadi bagian mereka yang tinggal di perkotaan.
Setelah sekian lama target penginjilan sepertinya hanya ditujukan pada kalangan menengah ke bawah,
hanya kepada mereka yang tergolong ekonomi kembang kempis, sekarang ini, program yang agak
diskriminatif itu telah ditinggalkan. Gereja memperbaiki arah gerak penyebaran injil secara merata dan
berusaha menjangkau semua kalangan. Beberapa tahun terakhir ini begitu gencar “urban mission” yang
bertujuan untuk menjangkau masyarakat kota yang selama ini justru seperti terpinggirkan dalam
mendapatkan kabar keselamatan.
Program Big City Evangelism telah merebak ke semua negara dan bukan sekedar big city namun semua
wilayah perkotaan termasuk kota-kota kecil di daerah yang kecil menjadi sasaran program penginjilan.
Miliaran rupiah dicurahkan untuk program-program seperti ini. Bayangkan saja, sebuah KKR yang
hampir tidak membutuhkan dana bila diadakan di desa-desa, namun dengan diadakan di kota besar
seperti Jakarta, sebuah KKR akbar bisa menghabiskan biaya sampai miliaran rupiah. Program gerakan
missionary yang juga telah menghadirkan pusat pelatihan di Indonesia dalam hal ini di Minahasa, bukan
hanya mengirimkan para sukarelawan misionari di pedalaman namun sebagian juga diarahakan ke
beberapa tempat di perkotaan.
Tehknik penginjilanpun makin beragam. Tidak hanya secara konvensional dengan KKR tatap muka langsung
pada sebuah bangsal atau tenda KKR namun KKR dapat disiarkan melalui televise, radio, internet yang
dipancarkan melalui satelit dan berbagai sarana telekomunikasi lainnya. Seperti gereja di Amerika Selatan yang
melakukan seri penginjilan, dengan menggunakan media komunikasi seperti radio, televisi, satelit dan Internet.
Program, disiarkan langsung oleh May 3 oleh ADSAT Novo Tempo, sebuah stasiun televisi Advent di Brazil.
Penginjilan dengan gaya mutahir memang dirancang untuk menjangkau masyarakat kota yang tidak mudah
dijangkau dengan cara konvensional. Masyarakat kota sudah sangat sulit untuk diajak langsung ke sebuah KKR.
Sering bertabrakan dengan berbagai kesibukan kota yang semakin rumit. Untuk itu kita juga harus semakin
kreatif untuk menjangkau kalangan perkotaan ini.
Advent di Indonesia, baik Uni Timur maupun Uni Barat harus terus bergandengan tangan untuk program
terpadu menjangkau semua lapisan masyarakat dan dalam hal ini masyarakat perkotaan. Kerja sama yang apik
harus dijalin sehingga semua dalap berjalan dengan maksimal. Prgram internet ministry, siaran radio dan
televise tidak harus serta merta merupakan program yang dijalankan oleh gereja sebagai sebuah organisasi.
Program ini justru akan semakin efektif bila dengan saling berkoordinasi dijalankan oleh kaum awam yang
kompeten. Begitu juga dengan siaran radio yang semakin banyak dikelola oleh gereja lokal dan bukan oleh
konfrens atau uni. Meskipun demikian pimpinan organisasi harus ikut memantau dan mengarahkan dan bukan
lepas tangan yang bias saja menimbulkan lepas kendali dan justru dapat merusak program terpadu.
BAIT Ministry sebagai ministry yang mendukung program gereja ikut mensupport program seperti ini
walaupun tidak menutup mata untuk program penginjilan lain.. Hubungan baik dengan pimpinan gereja dalam
hal ini Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur menjadi sebuah modal berharga untuk dapat bersinergi
mensukseskan misi Kristus. BAIT hadir bukan hanya sekedar sebagai motivator dan inisiator namun BAIT akan
hadir secara langsung sebagai salah satu pelaksana dalam program penginjilan ini. Salah satu contoh adalah
dilaksanakan nya KKR BAIT di Gritma Manado belum lama ini. Melalui buletin ini, kami tim redaksi selalu
berusaha menjadi motivator bagi anda semua untuk secara aktif terlibat langsung dalam berbagai usaha
penginjilan. Kami mau mengingatkan apa yang seharusnya menjadi tugas anda. Tugas seorang yang mengaku
sebagai pengikut Kristus. Tugas membawa injil ke seluruh penjuru dunia. Itu adalah misi kita semua. Misi
seorang missionary. Misi anda !!!
Redaksi
Page 3
Edisi 282 – 21 Maret 2014
RENUNGAN
“Penginjilan di Perkotaan”
Oleh: Pdt. Davy Politon
BAIT, Makasar
ersiaplah
menghadapi
tantangan
‘penginjilan
perorangan’ dimanapun anda berada saat ini. Allah
telah memberikan Hikmat yang cukup bagi kita,
sayangnya kita terkadang mengandalkan ‘kemampuan kita
sendiri’ gantinya mengandalkan ‘Metode Kristus’ yang
sebenarnya.
B
Perlu diingat bahwa pengertian Urban sekarang ini agak
berbeda dari cara pandang seorang awam dan ahli
kependudukan. Berikut kutipan dari Guru Besar Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, Bpk. Prijono Tjiptoherijanto
tentang Urbanisasi:
“PENGERTIAN urbanisasi sudah umum diketahui oleh mereka
yang banyak bergelut di bidang kependudukan, khususnya
mobilitas penduduk. Namun demikian, mereka yang awam
dengan ilmu kependudukan sering kali kurang tepat dalam
memakai istilah tersebut. Dalam pengertian yang
sesungguhnya, urbanisasi berarti persentase penduduk yang
tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan mereka yang awam
dengan ilmu kependudukan seringkali mendefinisikan
urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Padahal perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah
satu penyebab proses urbanisasi, di samping penyebabpenyebab lain seperti pertumbuhan alamiah penduduk
perkotaan, perluasan wilayah, maupun perubahan status
wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan
semacamnya itu.” Dengan demikian, jika kita ingin
menghubungkan konsep tersebut dengan Mission sehingga
menjadi Urban Mission maka pemahamannya akan menjadi
seperti kutipan berikut:
“Urban Mission...
...is about working to further God's kingdom of loving justice,
mercy and peace by seeking local and city-wide solutions to the
social, economic and spiritual poverty found in urban areas,
especially town/city centres, multi-cultural inner city areas and
outer estates.” (…adalah mengenai pekerjaan memajukan
Kerajaan Allah tentang Kasih dan KeadilanNya, Kemurahan
dan KedamaianNya dengan mencari solusi di daerah setempat
untuk diterapkan dalam bidang social, ekonomi dan kemiskinan
rohani yang ditemukan di daerah-daerah perkotaan, khususnya
di pusat-pusat kota atau kota kecil, dan ibukota yang memiliki
beragam budaya dan tingkat kehidupan.”
Kata ‘Urban’ sendiri memiliki konotasi ‘perkotaan’ yang
dikaitkan juga dengan ‘urbane’ yang artinya ‘berbudi bahasa’
atau ‘sopan santun’. Kalau begitu, mari kita mencoba
memahami kata ‘Urban Mission’ dengan pengertian sebagai
berikut: “ Misi Pekabaran Injil di daerah Perkotaan maupun di
daerah Perkotaan yang bernuansa ‘pedesaan’
dengan
menggunakan metode yang ‘berbudi bahasa dan sopan santun’
serta bergantung pada Kuasa Ilahi.. (Jangan pernah menginjil
Page 4
Edisi 282 – 21 Maret 2014
dengan tidak beretika dan tidak sopan serta melecehkan
denominasi serta kepercayaan orang lain!)
Dimanakah posisi kita sekarang ? Mari kita introspeksi
penginjilan kita akhir-akhir ini. Yesus hanya memberikan
instruksi yang sederhana dalam Matius 28:19,20: “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Sedangkan di
Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16:16
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa
yang tidak percaya akan dihukum. 16:20 Mereka pun pergilah
memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja
dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya.
Tidak ada batasan kemana dan sampai dimana kita harus
‘menginjil’! Dimanapun kita berada, kita harus menjadi ‘saksi’
serta mengabarkan Injil ke ‘seluruh penjuru’, apakah itu kota
besar, kota kecil, pedesaan, kampung dsb. Masalahnya akan
‘pelik’ jika tiba saatnya kita terfokus hanya pada penginjilan di
‘Kota Besar’. Kita harus tetap bijak dalam penggunaan uang
untuk pekerjaan penginjilan jika kita berada di kota besar. Ellen
White memiliki saran yang sederhana, namun kita banyak tidak
menyadarinya L. “Memang benar, perlu juga menggunakan
uang untuk mengiklankan ceramah kerohanian itu, dan
melaksanakan pekerjaan itu dengan mantap (kita bisa
menterjemahkan kata ini dengan segala macam teknik dan
metode yang dapat kita gunakan melalui peralatan canggih
yang berteknologi tinggi). Namun demikian, kekuatan pekerja
tidaklah terletak pada alat bantu lahiriah ini, melainkan pada
‘KETERGANTUNGAN YANG PENUH PADA ALLAH’,
dalam DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH kepadaNYA
meminta
pertolongan,
dengan
TAAT
KEPADA
FIRMANNYA….Pertunjukkan secara luar dan pemborosan
uang tidak akan menyelesaikan pekerjaan yang akan dilakukan.
“ Pelayan Injil, Hal. 302. Pada paragraph pertama bagian akhir
di halaman yang sama Ellen White menekankan: “Bilamana
mereka bekerja dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan
keagungan yang berkemurahan, menghindarkan segala sesuatu
yang bersifat lahiriah, maka pekerjaan mereka akan
mengadakan kesan abadi demi kebaikan.” Pelayan Injil, Hal.
302. Wah.. jika kita membaca tulisan E.G. White tentang
penginjilan dan metode-metode yang sesuai dengan
kehendakNya,..saya rasa tidak cukup 1,5 halaman menulis
renungan untuk tema ini. Tuhan banyak menegur kita melalui
E.G. White lewat tulisannya sehubungan dengan yg selama ini
kita lakukan. Biarlah Roh Suci yg berbicara pada kita sebagai
‘pekerja-pekerja Allah’ dan dengan ‘rendah hati’ kita
mendengarnya.
Singkatnya, dimanapun saudara dan saya berada, Allah
memberikan pesan yang sama pada kita, ‘Pergilah dan
Bejana Advent Indonesia Timur
jadikanlah segala bangsa muridKu’.. jika kita berada di kota
besar sekalipun, jangan pernah terfokus pada lokasi dan tempat
tertentu di kota tersebut, karena dikotapun banyak lorong dan
gang serta lokasi yang sering tidak pernah kita jangkau. Banyak
rumah yang terlewati! Tidak ada larangan untuk membuat
ceramah besar sekalipun, namun nasihatnya selalu sama,
bijaklah dalam melaksanakannya. Ikuti petunjuk yang
sederhana dan bergantunglah pada ALLAH dan bukan pada
kemampuan dan kekuatan manusia serta financial yang ada.
Kita semua tahu sumber keberhasilan hanya terletak pada
ALLAH! Mari kita menginjil di segala penjuru di mana kita
berada. Tuhan segera datang !!! “A Heart without Christ is a
Mission Field, where a heart with Christ is a Missionary.”
BAIT
Calon Legislatif
Oleh : Pdt. Moldy Mambu
P
esta besar dihadapi Indonesia pada 9 April 2014. Warna
warni atribut peserta pemilu memenuhi berbagai tempat.
Sosialisasi calon peserta datang diberbagai kesempatan
menyapa masyarakat. Misi dan visi dipapar dalam kemasan
janji bila nanti sang calon menjadi pilihan konstituen. Pemilu
yang damai selalu dikedepankan dengan maksud agar
perbedaan warna, atribut, calon dan pandangan akan berakhir
ketika pemilu selesai. Jangan ada yang kecewa berlebihan usai
pemilu karena seluruh komponen adalah kekuatan bangsa
Indonesia.
Semua masyarakat diharap menggunakan hak pilihnya, jangan
ada yang absen karena satu suara boleh jadi sangat menentukan
masa depan bangsa. Kontribusi kita didalam acara pemilu
sangat menentukan arah bangsa dan Negara kita kedepan.
Alkisah seorang kepala suku mengadakan syukuran akan
kepemimpinannya. Dalam pesta gembira itu rakyat diminta
menyumbang sebotol anggur terbaik. Ditengah lapangan tegak
sebuah tempayan raksasa menampung semua sumbangan.
Disana ada si Polan yang berpikir bahwa kalau hanya dia yang
mengisi air, toh apalah artinya sebotol air di tempayan itu.
Pasti tidak akan mempengaruhi cita rasa keseluruhan anggur
Page 5
Edisi 282 – 21 Maret 2014
ditempayan.
Dihari sukacita semua rakyat bergembira
menyaksikan atraksi demi atraksi bersama kepala suku. Lalu
tibalah acara puncak seluruh hadirin mengadakan toast dan
ketika diminum, anggur istimewa tersebut ternyata adalah air.
Rupanya semua rakyat berpikir sama dengan si Polan.
Demikian pula halnya pemilu, jangan menganggap remeh satu
suara anda. Gunakan hak pilih anda dengan bijak.
Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.
Jabatan-jabatan
tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat
diberbagai tingkat pemerintahan sampai kepada kepala desa.
Dalam sistim pemilihan, dapat dilakukan melalui perwakilan
ataupun secara langsung, satu orang satu suara. Asas langsung,
umum, bebas rahasia, jujur dan adil selalu menjadi acuan pada
setiap pemilihan.
Tanggal 9 April 2014 semua rakyat
mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk memilih.
Sekarang ini yang menjadi calon legislatif adalah orang lain
tapi pernahkah terpikir dalam benak anda bahwa sebenarnya
anda juga boleh menjadi calon legislatif? Coba lihat foto,
baliho, poster dan selebaran yang beredar luas dimana-mana
kemudian bandingkan dengan diri anda. Mematut diri dicermin
serta menginventarisir pencapaian selama ini, eh saya juga
dapat menjadi calon, mengapa tidak. Masuk bursa legislatif
perlu ada perhitungan yang harus dikalkulasi sebelum
mencalonkan diri. Pertanyaan seperti apa tujuan menjadi calon
perlu dijawab lebih dahulu. Kalau tujuannya mulia maka
kemudian perlu dipikir kemampuan serta nilai tambah yang
dimiliki agar punya nilai jual. Selanjutnya kendaraan apa yang
akan digunakan. Semua mekanisme yang akan dilalui menuju
caleg perlu biaya. Kemudian perlu berdamai dengan diri
sendiri bila ternyata suara yang diperoleh tidak mencukupi.
Bila masyarakat telah mengenal pelayanan sang caleg jauh
sebelum acara pemilu, tentu akan berpengaruh pada masuknya
jumlah suara.
Sudah pasti bahwa menjadi calon legislatif di tingkat
kabupaten/kota, propinsi, RI maupun DPD memerlukan
persiapan. Apakah nantinya mendapat kursi atau hanya
penggembira bukan soal besar karena itu adalah sebuah resiko,
yah namanya saja usaha.
Di pemilihan manapun, untuk mendapat kursi selalu
mempunyai kriteria untuk para calon dan yang menilai bukan
dirinya sendiri tetapi pihak lain. Demikian juga kesiapan
rohani kita bertemu dengan Yesus Kristus? Bagaimana
kesediaan kita untuk mendapatkan tempat di akhirat? Akankah
kita mendapat kursi di Dunia Baru …. “Lalu aku melihat
takhta-takhta dan orang-orang yang duduk diatasnya; kepada
mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi (Wahyu 20:4).
Kursi ataupun jabatan didunia ini akan berlalu tetapi kursi
dengan Tuhan kemuliaannya tidak terhingga.
Dilepaskan dari
Penjara
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
"K
ira kira pada waktu itu
raja Herodes mulai
bertindak
dengan
keras terhadap beberapa orang dari
jemaat." Pemerintah Yudea pada
waktu itu ada di tangan Herodes Agripa, yang tunduk pada
Klaudius, raja Roma. Herodes juga memegang kedudukan yang
meliputi jajahan Galilea. Ia dikenal sebagai seorang pemeluk
agama baru dari iman Yahudi, dan rupanya amat rajin dalam
membaca upacara dari undang undang orang Yahudi. Ingin
memperoleh kemurahan hati orang orang Yahudi, mengharap
dengan demikian menjadikan ia tetap aman pada jabatan dan
kehormatannya,
ia
meneruskan
untuk
menjalankan
keinginannya dengan menganiaya sidang Kristus, merusakkan
rumah dan harta orang orang percaya, dan memenjarakan
anggota anggota sidang yang terkemuka. Ia membuang
Yakobus, saudara Yohanes, ke dalam penjara, dan mengirim
seorang algojo untuk membunuh dia dengan pedang,
sebagaimana yang lain, Herodeslah penyebabnya sehingga nabi
Yohanes dipancung. Melihat bahwa orang Yahudi amat senang
dengan usaha ini, ia juga memenjarakan Petrus.
Adalah selama Paskah kekejaman ini dipraktikkan. Sementara
orang orang Yahudi merayakan kelepasan mereka dari Mesir,
dan berpura pura dengan semangat besar mengagungkan
hukum Allah, mereka pada waktu yang sama melanggar tiap
tiap prinsip hukum oleh menganiaya dan membunuh orang
orang yang percaya kepada Kristus.
Kematian Yakobus menyebabkan ketakutan dan kekuatiran
yang besar di antara orang orang percaya. Bila Petrus juga
dipenjarakan, seluruh sidang mengambil bagian dalam berpuasa
dan berdoa.
(Bab ini berdasarkan Kisah Rasul rasul 12:1 23.)
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 6
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Tindakan Herodes dalam membunuh Yakobus disambut oleh
orang orang Yahudi dengan kesukaan besar, meskipun
beberapa orang mengeluh karena cara yang rahasia dalam mana
hal itu dilakukan, mengatakan bahwa pengadilan di hadapan
khalayak ramai akan lebih menakuti orang orang percaya dan
mereka yang menaruh simpati kepada mereka. Sebab itu
Herodes menahan Petrus, berarti masih tetap memuaskan orang
orang Yahudi oleh pertunjukan secara umum dari kematiannya.
Tetapi dianjurkan bahwa tidaklah aman membawa rasul
kawakan keluar untuk menjalankan hukuman matinya sebelum
semua orang berkumpul di Yerusalem. Dikhawatirkan bahwa
memandang dia yang dituntun untuk mati boleh
membangkitkan belas kasihan dari orang banyak.
Imam imam dan tua tua juga khawatir jangan jangan Petrus
juga akan membuat satu dari panggilan yang berkuasa itu yang
telah sering membangkitkan orang banyak untuk mempelajari
kehidupan dan tabiat Yesus panggilan yang mereka, dengan
segala bantahan mereka, tidak sanggup untuk menyangkalnya.
Semangat Petrus untuk menyokong pekerjaan Kristus telah
memimpin banyak orang untuk berdiri bagi Injil, dan penghulu
penghulu takut bahwa kalau ia diberi kesempatan untuk
mempertahankan imannya di hadapan orang banyak yang telah
datang ke kota untuk berbakti, kelepasannya akan dituntut di
tangan raja.
Sementara, dengan berbagai bagai dalih, pelaksanaan hukuman
Petrus ditangguhkan sampai sesudah Paskah, anggota anggota
sidang mempunyai waktu untuk menyelidiki hatinya dengan
sepenuhnya dan untuk berdoa dengan sungguh sungguh.
Mereka berdoa tanpa henti hentinya untuk Petrus, karena
mereka merasa ia dapat dilepaskan dari maksud itu. Mereka
menyadari bahwa mereka telah sampai ke tempat di mana,
tanpa pertolongan Allah, sidang Kristus akan dibinasakan.
Dalam pada itu orang yang berbakti dari tiap tiap bangsa
mencari bait suci itu yang telah diserahkan pada perbaktian
kepada Allah. Gemerlapan dengan emas dan batu batu yang
berharga, hal itu adalah suatu pemandangan tentang keindahan
dan kemuliaan. Tetapi Tuhan tidak lagi akan didapat di istana
yang tercinta itu. Israel sebagai suatu bangsa telah memisahkan
dia dari Allah. Bila Kristus dekat kepada akhir tugas Nya di
dunia ini, memandang untuk kali yang terakhir pada bagian
dalam bait suci, Ia mengatakan, "Lihatlah rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi." Matius 23:38. Sampai pada
hari ini Ia tidak menyebut bait suci rumah Bapa Nya; tetapi bila
Anak Allah melewati tembok-tembok itu, hadirat Allah ditarik
untuk selama lamanya dari bait suci yang dibangun bagi
kemuliaan Nya.
Hari pelaksanaan hukuman mati Petrus akhirnya sudah
ditentukan, tetapi doa orang orang percaya masih dipanjatkan
ke surga; dan sementara segala tenaga dan simpati mereka
dipanggil dalam permohonan yang sungguh sungguh untuk
Bejana Advent Indonesia Timur
pertolongan, malaikat malaikat Allah tetap menjaga rasul yang
terpenjara itu.
Teringat akan keluputan yang dulu dari rasul rasul yang
dipenjarakan, Herodes pada kesempatan ini mengambil
tindakan pencegahan yang berganda. Untuk mencegah segala
kemungkinan untuk kelepasan, Petrus telah ditaruh di bawah
pengawasan enam belas serdadu, dalam berbagai bagai
penjagaan, menjaga dia siang dan malam. Dalam selnya
ditempatkan dua serdadu dan diikat dengan dua rantai, tiap
rantai diikatkan pada pergelangan tangan dari salah seorang
dari serdadu itu. Ia tidak sanggup bergerak tanpa diketahui
mereka. Dengan pintu penjara tertutup rapat, dan seorang
penjaga yang kuat di hadapan mereka, segala kesempatan
kelepasan atau jalan keluar melalui jalan manusia terputus.
Tetapi kesulitan manusia adalah kesempatan Allah.
Petrus dikurung dalam sel yang dipahat dari batu karang, yang
pintunya dipalang dan dihalangi dengan kuat; serdadu serdadu
yang menjaga harus bertanggung jawab keselamatan orang
tahanan itu. Tetapi palang dan penghalang dari penjaga Roma
itu, yang berarti memutuskan segala kemungkinan pertolongan
manusia, hanyalah menjadikan kemenangan Allah lebih
sempurna dalam kelepasan Petrus. Herodes sedang mengangkat
tangannya melawan Yang Mahakuasa, dan ia sama sekali
dikalahkan. Oleh menjalankan kuasa Nya, Allah hampir akan
menyelamatkan hidupnya yang berharga yang orang orang
Yahudi sedang rencanakan untuk membinasakan.
Itulah malam yang terakhir sebelum pelaksanaan hukuman
mati. Seorang malaikat yang berkuasa dikirim dari surga untuk
menyelamatkan Petrus. Gerbang gerbang yang kuat yang
tertutup, bagi orang suci dari Allah terbuka tanpa pertolongan
tangan manusia. Malaikat Yang Mahatinggi pun lewat, dan
gerbang tertutup tak kedengaran suaranya. Ia memasuki sel itu,
dan di sana Petrus berada, tertidur dalam kedamaian dalam
kepercayaan yang sempurna.
Terang yang mengelilingi malaikat itu memenuhi sel itu, tetapi
tidak membangkitkan rasul itu. Baru setelah dia merasa
jamahan tangan malaikat itu dan mendengar suatu suara
mengatakan, "Bangunlah segera," dengan perasaan cukup
bangunlah ia untuk melihat selnya yang diterangi dengan terang
surga, dan seorang malaikat yang besar kemuliaannya berdiri di
hadapannya Bagaikan mesin ia menurut akan perkataan yang
diucapkan kepadanya, sementara ia bangun ia mengangkat
tangannya dalam keadaan samar samar dia sadar bahwa rantai
rantai yang mengikat pada pergelangan tangannya telah jatuh
terlepas.
Sekali lagi suara malaikat surga memerintahkan dia, "Ikatlah
pinggangmu dan kenakanlah sepatumu," dan sekali lagi Petrus
dengan segera menurut, sambil tetap pandangannya terpaku
pada tamunya dan dirinya percaya bahwa dia sedang bermimpi
atau sedang dalam khayal. Sekali lagi malaikat itu
Page 7
Edisi 282 – 21 Maret 2014
memerintahkan "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku." Ia
maju menuju pintu, diikuti oleh Petrus yang biasanya cerewet,
sekarang bisu karena keheranan. Mereka melewati penjaga itu
dan tiba pada pintu yang terkunci dengan rapat, yang dengan
sendirinya terbuka dan tertutup lagi dengan cepatnya,
sementara penjaga yang di dalam dan di luar tidak bergerak
pada tempat mereka.
Pintu yang kedua, juga dijaga di dalam dan di luar, dapat
terjangkau. Pintu itu terbuka sebagaimana yang pertama, tanpa
engsel pintu itu berbunyi atau palang pintu yang berderak.
Mereka pun lewat, dan pintu itu tertutup lagi dengan tidak
bersuara. Dengan cara yang sama mereka melewati gerbang
yang ketiga dan mendapati diri mereka berada di jalan raya.
Tidak ada perkataan yang diucapkan; tidak ada bunyi jejak
kaki. Malaikat berjalan begitu cepat di muka, dirinya dikelilingi
oleh terang kemuliaan yang menyilaukan, dalam keadaan
bingung, Petrus tetap percaya bahwa dirinya masih sedang
bermimpi, mengikuti pelepasnya. Demikianlah mereka melalui
satu jalan, kemudian, tugas malaikat itu sudah selesai, tiba tiba
ia menghilang.
Cahaya surga pun pudarlah, dan Petrus merasa dirinya sendiri
dalam keadaan yang amat gelap; tetapi sementara matanya
menjadi biasa kepada kegelapan, hal itu berangsur angsur
berkurang dan ia dapati dirinya sendiri berada di jalan yang
sepi, dengan udara malam yang sejuk bertiup pada keningnya.
Ia sekarang menyadari bahwa ia sudah bebas, ia mengenal
tempat dalam kota itu; ia mengenal tempat itu sebagai salah
satu tempat yang ia pernah kunjungi dan telah mengharapkan
pada hari berikutnya akan dilewatinya untuk waktu yang
terakhir.
Ia mencoba mengingat peristiwa peristiwa pada waktu waktu
yang lampau. Ia teringat bahwa ia tertidur, diikat di antara dua
serdadu, dengan sandalnya dan pakaian luarnya dikeluarkan. Ia
menyelidiki dirinya dan mendapati dirinya berpakaian lengkap
dan berikat pinggang. Pergelangan tangannya bengkak sebab
memakai besi yang kejam, sudah bebas dari belenggu. Ia
menyadari bahwa kebebasannya bukanlah suatu penipuan, tak
ada khayal atau mimpi, tetapi suatu kenyataan yang diberkati.
Pada keesokan harinya ia harus dituntun untuk hukuman mati;
tetapi, lihatlah, seorang malaikat telah melepaskan dia dari
penjara dan dari kematian. "Dan setelah sadar akan dirinya,
Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar benar bahwa
Tuhan telah menyuruh malaikat Nya dan menyelamatkan aku
dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan
orang orang Yahudi."
Rasul itu dengan segera pergi ke rumah di mana saudara
saudaranya berkumpul dan di mana mereka pada saat itu
terlibat dalam doa yang sungguh sungguh untuk dia. "Dan
ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba
perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang
mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena
Bejana Advent Indonesia Timur
girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera
masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di
depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu:
"Engkau mengigau." Tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar
benar demikian. Kata mereka, "Itu malaikatnya."
"Tetapi Petrus terus menerus mengetuk dan ketika mereka
membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang cengang.
Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya
mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan
menuntunnya ke luar dari penjara." Dan Petrus, "ke luar dan
pergi ke tempat lain." Kesukaan dan pujian memenuhi hati
orang orang percaya, sebab Allah telah mendengar dan
menjawab doa mereka dan telah melepaskan Petrus dari tangan
Herodes.
Artikel Rohani
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
lanjutan….
3. Penyesatan Secara Internal Menjelang Masa
Kesukaran Awal
D
alam terbitan Review and Herald bertanggal 4 April
1907, disampaikan sebuah artikel dari pena pekerja
pioneer J. N. Loughborough, berjudul "Seribu Tiga
Ratus Tiga Puluh Lima Hari," yang mana, tidak membuat
rujukan kepada kata sehari-hari itu, yang menjunjung tinggi
pandangan lama. Saat beberapa bulan lewat, editor majalan
Review bernama W. W. Prescott menemukan itu sulit
untukmenahan diri dari memperkenalkan ajaran baru tentang
(korban) sehari-hari, yang mana kepadanya dibawakan terang
besar. Ia berhati-hati sementara berada di Australia, Ellen
White sudah menerima surat dari L. R. Conradi, pemimpin
pekerjaan gereja di Eropa, menyatakan bahwa ia tidak dapat
selaras atas pertanyaan dengan padangan Smith dan bahwa
jikalau ia memiliki suatu terang atas pokok pembicaraan
tersebut, ia akan hargai untuk menerimanya, jikalau ia tidak
memiliki terang, ia bermaksud untuk menerbitkan
Page 8
Edisi 282 – 21 Maret 2014
pandangannya tersebut—selaku pandangan baru. Fakta bahwa
Ellen White tidak menjawab surat Conradimeninggalkan kesan
bahwa ia tidak memiliki terang pada maksud tersebut” (DF
201a, WCW kepada J. E. White, 1 Juni 1910). {Dikutip dalam
Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 247, parag.
4}.
Di dalam buku yang ditulis oleh Uriah Smith (terkait
kekuasaan tanduk kecil dalam Daniel 8) ini harus dipahami
untuk melambangkan Roma dan sejarah secara keseluruhannya
mencakup dua fase, yakni kekafiran dan kepausan. Dua fase
ini sama-sama membicarakan korban "sehari-hari" [korban
adalah kata yang ditambahkan] dan "pelanggaran terhadap
pengrusakan;"[pengrusakan] sehari-hari menunjukkan bentuk
kafir, dan pelanggaran terhadap pengrusakan, kepausan. [lihat
ayat 13.]. Tindakan-tindakan ini menganggap kekuataan ini,
kadang-kadang satu bentuk dibicarakan, kadang-kadang ada
bentuk lain. "Oleh dia" [bentuk kepausan] korban "sehari-hari"
[bentuk kafir] "diambil." Roma kafir dibentuk kembali ke
dalam Roma Kepausan.
Dan tempat dari kaabahnya, atau
penyembahan, kota Roma, dicampakkan. Tahta pemerintahan
dipindahkan oleh kaisar Konstantin pada tahun 330 TM ke
Konstantinopel. Transaksi yang sama ini dibawa kepada
pandangan di dalam Wahyu 13:2, dimana dikatakan bahwa
naga, Roma kafir, memberikan kepada binatang, Roma
kepausan, tahtanya, kota Roma. (lihat Uriah Smith, Daniel and
Revelation, 1912, hlm,154, parag. 6).1Pandangan Uriah Smith
ini akhirnya disempurnakan oleh beberapa peneliti Advent
dewasa ini.
Di satu sisi, Ellen G. White tidak memiliki pernyataan
resmi yang menolak pandangan Uriah Smith terkait tanduk
kecil dalam Daniel 8 yang merujuk kepada Roma kafir dan
Roma kepausan, tetapi di sisi lain ia tidak setujuh adalah
apabila apa yang diistilahkan "pandangan baru" tentang korban
"sehari-hari" dari pasal Daniel 8 bertentangan dengan
pandangan yang sudah diterima secara luas terkait pelayanan
pengantaraan Kristus di sorga sebagai Imam Besar.Ellen G.
White menyatakan: “saya melihat di dalam hubungan
dengan "sehari-hari" (Daniel 8:12) bahwa kata "korban"
diberikan oleh hikmat manusia, dan bukan milik dari ayat
itu, dan bahwa Tuhan memberikan pandangan yang tepat
itu kepada mereka yang memberitakan seruan jam
penghakiman{lihat kembali Early Writings, hlm. 74, parag.
2}.
Ini menunjukkan dengan jelas bahwa pekabaran
tentang penghakiman yang berlangsung sebelum Yesus datang
kedua kali tak dapat dipisahkan dari pekabaran tentang
Pelayanan Pengantaraan Yesus Kristus di sorga sebagai Imam
Besar sejak tahun 1844. Boleh jadi pekabaran tentang tanduk
kecil dalam Daniel 8 dapat dikaitkan kepada kerajaan Roma
Lihat ulasan secara online dalam “Is the little
horn of Daniel 8 Rome?,” Adventist Defense League,
dan Roma Kepausan tetapi ketika datang kepada kata “seharihari”(tāmîḏ), seorang peneliti Alkitab harus berhati-hati untuk
mengkaitkannya dengan kata “korban” karena kata itu hanya
ditambahkan oleh hikmat manusia dalam arti bahwa kata itu
tidak diperoleh dalam khayal oleh Daniel.
Perhatikan bahwa kata “korban” di dalam Alkitab
Authorized Version, menunjukkan bahwa itu adalah kata yang
ditambahkan dan tidak dijumpai di kata asli. Ini membenarkan
pernyataan Ellen G. White di atas sebab ia menerima petunjuk
itu dalam khayal. Jadi ayat 11, 12 itu sebenarnya mengatakan,
"dari dia sehari-hari diambil." Apakah "sehari-hari" yang mana
"diambil" dari Yesus oleh Kepausan?"Sehari-hari " disebutkan
lima kali dalam kitab Daniel (8:11, 12, 13; 11:31; 12:11). Kata
Ibraninya adalah tāmîḏ.Kata Tāmîḏ ditemukan lebih dari
seratus kali dalam Perjanjian Lama, bahkan sebagai kata sifat
atau kata keterangan, biasanya diterjemahkan dengan kata
"berkelanjutan," "terus-menerus," "selalu," atau "pernah." Itu
digunakan di dalam hubungannya dengan setiap aspek dari
pelayan kaabah. Sebagai tambahan, untuk menjelaskan korban
sehari-hari (yang mana secara terbukti adalah apa yang para
penerjemah Alkitab King James miliki di dalam pikiran), tāmîḏ
juga digunakan untuk menjelaskan masing-masing dari fungsifungsi dari kaabah ini. Sehingga sementara KJV membuat itu
menyerupai sama dengan ayat yang sedang dibicarakan
tentang korban-korban sedang dipengaruhi oleh tanduk kecil,
maka kata "korban" itu malahan tidak ada di dalam naskah
Ibarni asli.
Kata asli itu adalah salah satu yang sering
digunakan di dalam Perjanjian Lama untuk menjelaskan semua
fungsi dari kaabah. Untuk alasan ini, beberapa komentator
sudah menyarankan kata tersebut sebagai "pelayanan terusmenerus" atau "pengantaraan berkelanjutan." Dengan kata lain,
tanduk
kecil
sudah
bekerja
untuk
"mengambil"
ataumerusakpekerjaan pengantaraan terus-menerus dari Kristus.
Itulah apa yang "sehari-hari" tunjukkan di dalam Kitab Daniel.2
"Dan Tempat Dari Kaabah-Nya Dihempaskan."
Kata "tempat" di dalam Alkitab King James Version dari
Daniel 8:11 adalah makon, kata yang sama yang dicetak miring
di ayat-ayat berikut ini:
"Siapa yang meletakkan pondasi-pondasi bumi, bahwa
itu tidak akan dilenyapkan selama-lamanya." Psalm
104:5.
"Keadilan dan penghakiman adalah tempat tempat
tinggal [atau pondasi] dari tahta-Mu." Mazmur 89:14.
"Kebenaran dan penghakiman adalah tempat tinggal
[or foundation] of his throne." Mazmur 97:2.
Kata itu membawa pengertian dari "satu basis"
(Strong's Hebrew dictionary #4349). Katamakondari KaabahNya merujuk kepada " basis/pondasidari kaabah Allah di sorga.
Dengan demikian tindakan dari tanduk kecil mencakup satu
gangguan di dalam pengertian membuat tidak berpengaruhnya
1
yang diakses pada tanggal 15 April 2013 dalam situs
http://adventist-defense-league.blogspot.com/
Bejana Advent Indonesia Timur
2
Lihat Eksposisi William H. Shea, terhadap Daniel
Chapter 8 yang diakses tanggal 27 April 2011, dari situs:
http://www.patmospapers.com/daniel/dan8.htm
Page 9
Edisi 282 – 21 Maret 2014
‘pondasi’atau 'basis' (makon) dari kaabah sorga dari mana isyu
kebenaran ilahi dan keadilan berasal . . . Dengan kata lain,
kuasa anti Allah dari tanduk kecil menyerang yang paling dasar
dari pengantaraan kaabah sorga dengan pengantaraan-Nya dan
kegiatan-kegiatan demi orang yang setia."3
Di dalam hal ini jelas bahwa sejak tahun 1844 maka
tidak adal lagi penentuan waktu nubuatan yang harus
ditafsirkan oleh para peneliti Alkitab sebab penentuan waktu
nubuatan sudah berakhir pada tahun 1844. Banyak orang
Advent saat ini masih terus bergelut dengan upaya-upaya
penentuan waktu untuk menguatkan iman mereka pada janji
kedatangan Kristus kedua kali. Tentang waktu kapan masa
kesukaranitu sendiri tidak pernah ditemukan dalam tulisantulisan roh nubuat terkait kapan itu akan dimulai. Banyak
yang sudah menetapkan bagan-bagan (chart) dan skema-skema
yang berusaha menjelaskan pandangan mereka untuk akhirnya
pada ujung-ujungnya mencoba menentukan waktu kedatangan
Kristus kedua kali.
Pernyataan berikut ini penting untuk dicermati agar
kita boleh belajar kepada pengalaman masa lalu dan kita tidak
menjadi kecewa, menunggu dan menunggu padahal kita sendiri
tidak pernah mereformasi diri kita dalam tabit untuk dibawa ke
sorga, satu tabiat yang akan disucikan setelah mendapatkan
kecurahan Roh Kudus selaku Roh hujan akhir. Ellen G. White
menulis, bahwa “banyak orang Advent sudah merasa bahwa
kecuali mereka dapat memancangkan iman mereka ke atas
waktu yang tepat bagi kedatangan Tuhan, mereka tidak
dapat menjadi
giat dan rajin di dalampekerjaan
persediaan. Tetapi saat harapan-harapan mereka lagi-lagi
bergairah, iman mereka menerima suatu kejutan sehingga
itu menjadi hampir mustahil bagi mereka untuk
dikesankan oleh kebenaran agung akan nubuatan.
Semakin sering waktu yang pasti ditentukan bagi masa
Advent kedua, maka semakin luas itu diajarkan, semakin
baik itu sesuai dengan maksud Setan. Sesudah waktu
sudah lewat, ia (Setan) menggairahkan ejekan dan hinaan
terhadap para penganjur waktu masa Advent kedua itu,
dan celaan yang menghempaskan pergerakan waktu yang
benar dari 1843 dan 1844.Mereka yang tetap melakukan
kesalahan ini akan pada akhirnya memancangkan ke atas
satu penanggalan yang terlalu jauh di masa depan bagi
kedatangan Kristus. Sehingga dengan demikian mereka
akan dituntun untuk bersandar di dalam keamanan yang
palsu, dan banyak tidak akan menjadi tak tertipu sampai
itu terlalu terlambat (untuk dihindari)” {Spirit of Prophecy,
vol. 4, hlm. 290, parag. 2}.4
Amaran Ellen G. White ini jelas sedang terjadi saat
ini. Ada sekelompok orang yang masih mengaku MAHK
3
Gerhard Hasel, Symposium on Daniel, Frank B.
Holbrook, editor, Daniel and Revelation Committee Series,
vol. 2, hlm. 414.
4
Penekanan yang cetak miring di dalam tanda
kurung ditambahkan oleh penulis.
Bejana Advent Indonesia Timur
sedang keranjingan mengajarkan konsep futuris dari 1290 hari
dan 1335 hari di dalam Daniel 12:12, 13 yang mereka petakan
ke masa depan. Menurut mereka periode 1290 hari dan 1335
harus ditafsirkan secara harafiah dengan alasan oleh karena
pekabaran di pasal itu sudah berisi pekabaran secara harafiah.
Dan menurut mereka bahwa periode 1290 hari dan 1335 hari
itu dimulaikan pada saat Undang-Undang Hari Minggu
diberlakukan di Amerika Serikat secara nasional. Mereka
mengaku bahwa ulasan mereka ini juga sudah didasarkan pada
tulisan-tulisan roh nubuat dari Ellen G. White. 5Padahal mereka
lupa bahwa Ellen G. sendiri sudah menekankan bahwa sejak
berakhirnya nubuatan 2300 petang dan pagi pada tahun 1884
maka tidak ada lagi perhitungan waktu di masa depan dan ini
jelas ia mengamarkan bahwa tidak ada lagi penerapan nubuatan
waktu ke masa depan secara harafiah. Ellen G. White sendiri
tidak lagi pernah mengadakan perhitungan tanggal-tanggal
penggenapan nubuatan sesudah tahun 1844.
bersambung …..
5
Di antara kaum futuris Advent di Indonesia yang
masih mengajarkan bahwa periode waktu 1290 hari, 1335
hari belum berlaku di masa lalu melainkan masih sedang
ditunggu-tunggu dan bersifat masa depan adalah seorang
kaum awam bernama Joy Walean (anak dari almarhum
Pdt. Arem Walean) yang mana beliau saat ini adalah salah
satu staf dosen di Sekolah Tinggi Teologia Filadelfia
Jakarta. Pada hari Sabat tanggal 11 Januari 2014 yang
lalu, tanpa mendapatkan undangan resmi dari para
pendeta, belau memaksakan diri untuk mengadakan
seminar di acara pertemuan wilayah Nanasi dan Wineru
yanbg diadakan di GMAHK Wineru pada terkait
penggenapan secara harafiah angka-angka nubuatan
dalam Daniel 12. Beliau mengaku sudah menulis beberapa
ulasan terkait kitab Daniel dan Wahyu.Diharapkan supaya
dengan diturunkanya artikel ini maka akan menjadi bahan
pertimbangan bagi para pembaca beraliran historis
Advent sejati untuk waspada dan berhati-hati dan dapat
menampik beberapa ulasan dan pengulas futuris Advent
yang berkembang di Indonesia.
Page 10
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Inpirational Story
Cerita Untuk Anak
Our New Home
(Rumah Kita Yang Baru)
Dikirim oleh Max Kaway
Mukjizat Masih Terjadi
Oleh : Bredly Sampouw
C
BS melaporkan kejaiban yang terjadi di Mesir baru-baru
ini.
Seorang suami membunuh isterinya karena
membaca Alkitab, kemudian menguburnya bersama
bayi dan anak perempuannya yang berusia 8 tahun.
Anak ini dikubur hidup-hidup. Kemudian si pria melaporkan
bahwa seorang paman telah membunuh anak-anak tersdebut.
Lima belas hari kemudian, ada seorang anggota keluarga
mereka yang meninggal.
Ketika hendak menguburnya
berdampingan dengan kuburan anak dan isteri yang dibunuh
tersebut, mereka menemukan kedua anak perempuan itu masih
hidup. Negara sangat kaget mendengar insiden tersebut. Pria
tersebut akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Anak perempuan yang lebih besar ditanyai bagaimana ia dapat
bertahan hidup.
Ia pun
menjawab, “Seorang pria
menggunakan baju putih bersinar dengan luka menganga di
tangannya, datang setiap hari untuk memberi kami makan. Dia
juga membangunkan ibu supaya dapat menyusui adikku.” Ujar
anak perempuan yang diwawancarai di salah satu TV Nasional
di Mesir.
Ia berkata di TV, “Dia tidak lain adalah Yesus, karena tidak ada
lagi yang dapat melakukan hal seperti ini!”
INSPIRASI
Untuk Direnungkan : Apakah anda merasa dunia Anda
runtuh dan tidak seorang pun menolong Anda? Apakah Anda
lelah beribadah, tetapi tidak pernah merasa terjamah? Mari
datang kepada-Nya bukan dengan liturgi yang mati, tetapi
dengan relasi yang berarti.
Untuk Dilakukan : “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin
maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Ibrani 13 : 8
Kuasa Tuhan sering kali dinyatakan justru di tempat yang tidak
kita harapkan. Kita yakin mukjizat Tuhan bisa terjadi dimana
saja, jika itu yang harus dilakukan untuk menunjukkan
kuasanya kepada dunia. Sering kali kita melihat, mendengar
mukjizat Tuhan terjadi justru pada tempat, situasi yang tidak
kita harapkan. Seperti kisah di Mesir diatas, saat manusia
menghalangi injil dibaca orang maka mukjizat-Nya terjadi.
Pernahkah anda mendengar hal seperti ini? Saya yakin banyak
yang kita dengar baik lewat kesaksian anggota, gembala atau
missionaris. Jadi percayalah bahwa Tuhan selalu menunjukkan
kuasa bila hal itu harus dinyatakan, karena justru ada orang
yang sadar dan bertobat ketika melihat mukjizat Tuhan.
“Kalau Kristus dipihak kita siapakah lawan kita?”
Bejana Advent Indonesia Timur
H
oney dan Devi gemetar di sudut rumah kecil mereka.
Ayah mereka mabuk lagi , dan ia mengancam untuk
memarahi dan bertindak kasar terhadap ibu mereka .
Ibu berlari dari rumah menangis . Mereka Hanya bisa
bersenang-sengan pada saat ayah mereka tertidur mendengkur
di atas tempat tidurnya
Suatu hari Ibu mengatakan kepada anak-anak untuk mengepak
pakaian mereka . " Saya telah menemukan tempat di mana kita
bisa hidup , tempat yang aman di mana aya tidak akan
menemukan kita , " katanya . Honey dan Devi mengumpulkan
beberapa pakaian dan
barang-barang pribadi dan
menempatkannya ke dalam tas . Kemudian mereka mengikuti
Ibu ke halte bus . Mereka naik bus kota dan duduk . Setelah
perjalanan panjang Ibu mengangguk kepada Honey dan Devi .
Sudah waktunya untuk turun dari bus .
Mereka berjalan diam-diam menyusuri jalan panjang dan
berhenti di depan sebuah gerbang yang bertuliskan . " Panti
Asuhan Sinar Matahari , " Honey Membaca. Di luar gerbang
mereka bisa melihat beberapa bangunan rapi . Honey dan Devi
mengikuti ibu mereka ke sebuah bangunan rapi . Mereka
disambut oleh Ibu Beulah , direktur Panti Asuhan.
Setelah berbicara beberapa menit , Ibu mencium Honey dan
Devi selamat tinggal dan berbalik , dan berjalan pergi . Ibu
Beulah memeluk anak-anak untuk menghibur mereka Devi dan
Honey menangis pada saat melihat ibunya pergi meninggalkan
mereka, mereka yakin bahwa ibunya menangis juga.
Page 11
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Ibu Beulah menunjukkan gadis-gadis di mana mereka akan
tidur . Honey senang para pelayan Panti Asuhan bisa dekat
satu sama lain .
Honey suka tempat tinggal mereka saat ini, tapi Devi tidak
begitu yakin . Suatu sore sementara anak-anak seharusnya
membaca , Honey tertidur . Devi pelang-pelan keluar dari
kamar dan berjalan cepat ke pintu gerbang dimana dia telah
masuk beberapa hari sebelumnya . Dia melangkah melalui
pintu gerbang dan menatap ke kiri dan kanan tidak ada satupun
orang yang dilihat disana!
Tiba-tiba seseorang melihat Devi dan segera mengatakan
kepada Ibu Beulah , kemudian mengirim anak laki-laki untuk
mengawasinya sehingga tidak ada yang terjadi padanya . Anak
itu melihat Devi berjalan melalui pintu gerbang dan berlari ke
arahnya .
" Kenapa kau di sini ? " Tanyanya , Devi . " Ini berbahaya
untuk berada di luar pintu gerbang .Engkau bisa terluka atau
diculik dan dibawa pergi ! " Devi mengikuti anak itu kembali
ke dalam gerbang dan ke kamar asramanya .
" Dari mana saja kau ? " Tanya Honey . " Aku takut kalau
sesuatu terjadi pada dirimu! "
" Aku ingin pulang , tapi aku tidak tahu cara bagaimana untuk
pergi , " jawab Devi .
" Devi , " kata adiknya memeluknya . " Ini adalah rumah kami
sekarang . Di sinilah kita berada. "
Dalam beberapa hari kemudian Devi belajar untuk mencintai
Rumah di tempat mereka saat itu.
Ketika Honey dan Devi tiba di Panti Asuhan , mereka tidak
tahu tentang Yesus . Ibu Beulah menjelaskan kepada mereka
beberapa hal tentang Tuhan dan bagaimana mereka dapat
menyembah Allah . Mereka belajar bagaimana untuk berdoa
dan membaca Alkitab . Segera Honey dan Devi tumbuh untuk
mengasihi Yesus dan memberikan hati mereka kepada-Nya .
Honey dan Devi belajar banyak hal lain juga . Ada banyak hal
yang dilakukan di tempat mereka sekarang, mencuci pakaian
mereka sendiri dan bergantian membersihkan kamar asrama
dan menyapu di halaman di luar . " Kami memiliki tugas-tugas
lain juga, " kata Honey . " Kami memiliki kebun untuk merawat
tanaman dan air . Kami bergiliran membantu di dapur . Kami
adalah keluarga , yang saling membantu dan saling
mendoakan.”
" Aku senang kita di sini di Panti Asuhan , " kata Honey . "
Kami telah belajar banyak di sini tentang kehidupan dan
tentang Tuhan . Sekarang kita memiliki harapan untuk masa
depan kita dan untuk selamanya . " Betapa Yesus mengasihi
kami”
Bejana Advent Indonesia Timur
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci
makidengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu
memberkati,karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk
memperoleh.”berkat. (1 Petrus 3:9)
Pathfindr Club
Pedoman Administrative
PA Remaja/Pathfinder
Organisasi Advent Hari Ketujuh dilibatkan untuk
memperhatikan orang-orang muda dan memberikan pelatihan
tentang kepemimpinan kepada orang muda dan pelayanan
kepada sesama manusia.
Klub Remaja/Pathfinder adalah pusat program aktifitasrekreasi-kerohanian gereja yang dibentuk untuk anak muda
berumur 10 sampai 15 tahun. Klub remaja/pathfinder dibatasi
untuk usia anak seperti itu karena program-programnya
mencerminkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
kebutuhan and keingintahuan mereka. Banyak dari program
untuk klub remaja dibuat sekitar kegiatan fisik. Hal itu
dikarenakan anak remaja berusia 10 - 15 tahun ada dalam masa
pertumbuhan fisik. Usia ini dipenuhi dengan kegiatan,
petualangan, kelompok-kelompok aktifitas dan tersedianya
kesempatan untuk perkembangan tingkah laku yang baru dan
keahlian yang menghasilkan pertumbuhan diri pribadi, team
atau semangat kelompok dan rasa kesetiaan dan hormat kepada
Allah, Pencipta dan Gerejanya.
Sementara Klub Remaja dibentuk terutama untuk anak muda,
salah satu dasar tujuannya adalah juga mengikutsertakan
orangtua dan anggota jemaat melalui ikatan kegiatan yang aktif
dengan klub dan anggotanya. Disini, kesenjangan generasi
hilang sementara orang muda dan orangtua berbakti, bekerja
dan bermain bersama-sama dalam satu ikatan pengalaman yang
sama. Ikatan yang berarti ditempa oleh para pemimpin dan
penasehat dari Klub Remaja dalam berbagi rasa, membangun
rasa percaya diri, dan bekerja bersama-sama. Seluruh isi
Philosophy dari Klub Remaja dibentuk atas alasan bahwa
“Cara belajar anak-anak yang paling baik adalah melalui
contoh daripada perintah.” Sementara mereka melihat model
dari para orangtua dan pimpinannya secara rohaniah dan social,
mereka juga akan bercita-cita untuk membangun prinsipprinsip moral yang tinggi, mencintai dan membawa tingkah
laku dan ketetapan hati untuk mengatasi semua yang mereka
alami.
Page 12
Edisi 282 – 21 Maret 2014
7.
Orang muda belajar secara efektif dalam suasana yang positif,
bahagia, dan lingkungan yang aman. Tingkah laku dari
pemimpin klub ini adalah unsur vital yang menjamin
keberhasilan dan keefektifan dari kumpulan untuk orang muda.
Kegagalan untuk mendengar dan untuk mengerti kebutuhan
dari orang muda akan hanya menimbulkan rintangan yang
sesungguhnya terhadap pertumbuhan kerohanian dan juga akan
membuktikan adalah menjadi satu faktor dalam membuat
gereja dan misinya tidak menarik bagi orang muda.
TUJUAN
Philosophy ini adalah satu bagian yang utuh dari Klub Remaja.
Curiculum klub remaja yang terdiri dari 6 kelas mendasari
jantung dari program. Tujuan berikut dapat dicapai apabila
pemimpin berusaha untuk memenuhi berikut ini:
1. Menolong anak muda untuk mengerti bahwa Allah dan
Gerejanya mengasihi mereka, memperhatikan dan
menghargai mereka. Sebagaimana pimpinan akan diterima
dan dikuatkan, mereka akan mulai menghargai bahwa cinta
Allah terwujud melalui gereja dan departemennya, dan
merasakan satu kebutuhan untuk lebih dilibatkan dan
diikutsertakan dalam programnya.
2. Memberikan semangat para Pemimpin untuk menemukan
potensi mereka yang telah diberikan oleh Allah dan untuk
mempergunakan pemberian dan kemampuan untuk
memenuhi panggilan Tuhan bagi mereka dan peranan
orang muda dan penyelamatan.
3. Mengilhami orang muda untuk memberikan ekspresi diri
dari cinta mereka kepada Allah dengan jalan
mempersatukan mereka dalam aktifitas jangkauan keluar.
4. Membuat beberapa program pokok mengenai keselamatan
pribadi di setiap program Klub Remaja. Usia remaja
adalah waktu dimana banyak keputusan dibuat yang akan
mempengaruhi hubungan orang muda di masa mendatang
dan perkembangan kepribadiannya sendiri. Puncak usia
untuk mencari dan membuat hubungan dengan Allah
sepertinya pada usia sekitar 12 tahun.
5. Membangun penghargaan untuk hidup yang sehat di dalam
Klub dan mencintai ciptaan Allah dengan jalan menikmati
aktifitas di luar ( berkemah, jalan sehat, dsb). Remaja akan
mengalami rasa takjub dan perbaktian sementara mereka
mengamati dan menggali kecantikan , keagungan dan
kekuatan aktif yang ada di alam. Hubungan dengan Allah
akan menjadi lebih berarti.
6. Mengajar Remaja untuk keahlian dan hobi khusus yang
akan membuat
hidup mereka
lebih berarti
dan
mempergunakan waktu mereka dengan kegiatan yang
bermanfaat. Orang muda mengalami kepuasan dan
kenikmatan sementara mereka menggunakan tangan untuk
mempercantik bahan-bahan dari kayu, plastik, besi, tanah
liat, bulu, benang rajut dan mereka akan menemukan
bagaimana sesuatu yang mereka ciptakan itu bekerja dan
beroperasi.
Bejana Advent Indonesia Timur
8.
9.
Mendorong Remaja untuk mempertahankan tubuh mereka
tetap bugar. Ini adalah satu cara penting untuk menghindari
kemalasan dan kebosanan. Ajari mereka to memperhatikan
tubuh dan membangun kebiasaan yang akan menyediakan
masa depan yang bahagia dan berguna (ef. 2T 536, 537;
Edc. 195)
Beri kesempatan untuk membangun jiwa kepemimpinan
dengan mendorong anggota klub untuk bekerja bersamasama dan berbagi tanggung jawab. Hal ini akan
mengajarkan kepada mereka untuk belajar kepatuhan,
disiplin, mencari akal, jiwa patriotik dan rasa memiliki
didalam kelompok.
Mencari untuk membantu perkembangan keharmonisan
fisik, sosial, intelektual, dan kehidupan rohani dari Remaja.
Kekuatan dari pikiran dan tubuh, perkembangan dari sifat
yang tidak egois, perhatian kepada acara rekreasi dan
aktifitas kebudayaan akan memberikan rangsangan kepada
perkembangan kepribadian dan tingkah laku sebagai bagan
yang tidak kehabisan energy, yang akan juga sering
mengalami benturan yang membahayakan kepada orang
muda.
Page 13
Edisi 282 – 21 Maret 2014
RETREAT PIMPINAN,, STAFF DAN PELAKSANA
RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG, TANGGAL 12 – 14 MARET
PANGANDARAN
Dilaporkan oleh : Bredly Sampouw, Bait Bandung
Bandung [BAIT]. Sampai disini Tuhan menyertai kita (Eben
Haezer). Kita patut menaikkan puji dan syukur atas berkat dan
penyertaannya sehingga RSA dapat mengalami kemajuan yang
sangat berarti. Dibawah kepemimpinan Direktur yang baru
yaitu Dr. Roy David Sarumpaet SpTHT-KL yang baru 3 lebih
menjabat. RSA Bandung telah melaksanakan beberapa program
menjelang diadakannya retreat PSP antara lain program dari
bagian kerohanian dengan mengadakan 10 hari acara khusus
kebangunan rohani dimana tiap department serentak
melaksanakannya.
Dirasakan besar sekali manfaat sesudah acara 10 hari tersebut,
kerohanian dikuatkan, yang menjadi tema pembahasan ialah
Bejana Advent Indonesia Timur
Doa Tuhan Yesus. Dilanjutkan dengan pekan doa kesehatan
RSA yang diselenggarakan PKRS (Penyuluhan Kesehatan
Rumah Sakit) tadinya namanya UPPKM. Kembali seluruh
karyawan mendapat berkat banyak tentang bagaimana hidup
sehat, materinya disediakan PKRS bekerjasama dengan Uni.
Untuk lebih memantapkan program kerja RSA 2014 maka
bertempat di Gedung Serba Guna RSA telah diadakan rapat dua
hari berturut-turu yaitu tanggal 10 dan 11 Maret rapat hari
pertama dibawakan oleh pengurus Yayasan beserta
Page 14
Edisi 282 – 21 Maret 2014
Direksi RSA memaparkan pencapaian dan rencana jangka
menengah dan panjang RSA Bandung, kemudian hari kedua
membahas Goals dan Objective dari tiap-tiap department,
pembahasan diwakili oleh tiap-tiap kepala bidang atau
bagiannya. Melalui rapat kerja dua hari ini, banyak masukkan,
saran kepada manajement bagaimana agar di tahun 2014 ini
kinerja RSA akan lebih baik dari tahun sebelumnya tentu itulah
harapan semua bersama karyawan, ketika harapan terpenuhi
sudah tentu motivasi kerja akan meningkat dan benar hal itu
telah tercapai dengan diberikannya Gaji 13 kepada seluruh
karyawan. Puji Tuhan atas segala berkatnya.
Puncak acara pertemuan PSP diakhiri di Pantai pangandaran
pada tanggal 12 – 14 Maret lalu telah didakan Retreat PSP
dihadiri oleh Pembina, Pengawas dan Pengurus beserta seluruh
anggota PSP yang berjumlah 225 orang. Tempat diadakannya
Retreat di Pantai Indah Resort Hotel Pangandaran nama hotel
sebelum direnovasi ialah Pantai Indah Timur, tempat ini sudah
sering digunakan oleh PSP, dan sebagian lagi di Pantai Indah
Barat. Acara retreat kali ini mengambil tema : Kebangunan dan
Kebenaran Yang Dinubuatkan. Pembukaan acara pada hari
rabu malam dan renungan dibawakan oleh Ketua Pembina yaitu
Pdt. J.S. Peranginangin dan selaku ketua Uni Barat GMAHK.
Dalam renungannya beliau menekankan biarlah kita seluruh
karyawasn boleh menjadi bau yang harus ditengah masyarakat
yang
dilayani.
Kata-kata
sambutan
masing-masing
Bejana Advent Indonesia Timur
dibawakan oleh : Ketua pelaksana bpk. Yoppy Syahailatua,
Wadir Umum kemudian oleh Direktur Dr. Roy David
Sarumpaet SpTHT-KL dalam sambutan beliau menyampaikan
informasi terkini tentang RSA yaitu penghargaan yang
diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup No.
B14062/MENLH/PDAL/12/2013 tanggal 23 Desember 2013
tentang pembinaan RS
dan hasil Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.349 2013 tertyanggal 9 Desember 2013,
tentang hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam
penghelolaan lingkunghan hidup (PROPER) 2012-2013,
dimana terdapat 106 RS yang dinilai. Dan dalam penilaian
tersebut didapatkan hasil 25 RS masuk dalam “Peringkat Biru”
dan RS Advent Bandung masuk dalam peringkat ke-23. Kata
sambutan selanjutnya dari Pengurus Yayasan RSA Bpk.
Thomas Trisno, SH, MBA dan diahiri sambutan Pembina.
Sesudah acara maka seluruh group yang dibagi empat
berkumpul untuk mengatur acara besok harinya.
Untuk memeriahkan kebersamaan selama acara retreat Panitia
telah menyiapkan yel yel sepanjang acara retreat dimana
selama acara dilaksanakan maka peserta diminta mengucapkan
selalu yel yel tersebut yang berbunyi : Bersama Tuhan, I Can
Do it, I Can Do It, I Can do It, Yes, yes yes..! Dengan
mengangkat tangan kanan tiga kali diakhiri tangan ditarik
kebawah untuk kata yes. Luar biasa persiapan dari panitia dan
dalam merancang acara kebersamaan ini, yel yel kali ini seakan
Page 15
Edisi 282 – 21 Maret 2014
mempersatukan tujuan bersama untuk dicapai di tahun 2014
ini. Besok harinya hari Kamis acara didahului dengan
kebaktian bersama di Aula utama lantai 3 dengan pembicar
Bpk. B.F. Sihotang selaku Bendahara Uni, didalam
renungannya beliau membahas bagaimana polla hidup Keristen
yang benar. Selesai makan pagi dilanjutkan dengan acara
Games sampai jam 12.00 siang. Panitia acara telah membagi
peserta menjadi empat group yaitu diberi nama tempat-tempat
di Pangandaran. Green Canyon, Nusawiru, Batu Karas dan
Batu Hiu dimana tiap group memiliki koordinar acaranya.
Acara Games mempersembahan aneka permainan yang
menarik, menantang tetapi perlu kerjasama, pada setiap akhir
permainan para peserta diberi hadiah pemenang. Selesai acara
makan siang bersama, sore harinya acara Games anak-anak dan
Polo Air di kolam renang. Hal yang menarik adalah gawang
adalah wanita sementara pemain pria. Sepanjang pertandingan
para penonton dan pemain tertawa terbahak-bahak karena
uniknya pertandingan dimana penjaga gawang wanita jadi
bulan-bulanan pemain lawan agar bola masuk. Ada juga
pertandingan Badminton dilapangan khusus diluar Hotel para
pemainnya dari Uni dan RSA.
Bejana Advent Indonesia Timur
Sesudah istirahat sebentar dan mandi acara dilanjutkan acara
komitement peserta. Acara didahului dengan kebaktian malam
yang memberikan renungan Pdt. W. Mandolang, Sekretaris
Uni. Pembahasan utama beliau ialah bagaimana pekerja Tuhan
mengabdi, berdedikasi dalam pelayanan, setia walau banyak
rintangan ditemui, beliau memberikan juga kesaksian
bagaimana pimpinan Tuhan dalam karirnya selama ini baik di
Daerah, Divisi dan kembali ke Uni. Acara doa dipandu oleh
pemimpin acara Ns. Merry Nusawakan, MSN semua peserta
mencari pasangan dua atau lebih dan doa Intergated Prayer
yaitu Doa Pujian, Pengampunan dosa, Permohonan dan Ucapan
syukur dan diakhiri doa komitment yang dibawakan Pdt. W.
Mandolang. Selesai acara dilanjutkan acara Tukar kado dan
malam kebersamaan, acara diselingi dengan pertandingan
empat group dengan menyanyikan lagu daerah pilihan masingmasing group disertai yel, yel.
Acara diakhiri dengan doa
penutup rangkaian acara dari pagi sampai malam.
Hari Jumat pagi sesudah kebaktian, diadakan jalan santai
bersama dengan mengambil rute start di depan Hotel mengitari
jalur jalan tengah Pangandaran lewat pantai barat, hotel laut
biru dan berakhir di Hotel. Panitia menyediakan oleh-oleh bagi
setiap peserta pada. Acara diakhiri foto bersama didepan Hotel
dimana setiap peserta mengenakan kaos seragam ayng
disediakan panitia acara Retreat 2014. Acara bebas, peserta
berbelanja di pasar beli sesuai keinginan berupa sayur pakis,
pete, ikan buah-buahan buat oleh-oleh dibawah kembali ke
Bandung. Demikianlah berita acara retreat RSA BAndung
tahun 2014. Sayonara, Sampai jumpa.
Page 16
Edisi 282 – 21 Maret 2014
KPK Jemaat Agape Balikpapan melalui
UKSS Torsina
dilaporkan oleh Pdt Royke Kapahang salah satu Gembalah
Jemaat Agape Balikpapan
Balikpapan [BAIT]. Setelah KPK Kalvari di daerah Sungai
Ampal dan KPK Getsemani di Kilo, Hari minggu tgl 2 maret
2014 UKSS Torsina jemaat Agape Balikpapan meresmikan
kegiatan Kelompok Peduli Kesehatan di KM 29 arah
Samarinda. Salah satu ketua jemaat Agape Bpk A. Marpaung,
menyediakan kebun nya untuk menjadi tempat kegiatan ini.
Para tamu yang datang memeriksakan kesehatan, semua dari
kaum Muslim yang tinggal di sekitar tempat itu. Seminar
kesehatan dibawahkan oleh salah satu dokter di jemaat Agape
Balikpapan. dr. Juna Tumiwa yang bekerja di Rumah Sakit
Pertamina Balikpapan, menjelaskan bagaimana menjaga
kesehatan dengan baik, melalui makanan, minuman, olahraga,
maupun istirahat. Selain seminar ada juga pemeriksaan tekanan
darah, kemudian berat badan, dan juga tinggi badan. Para
perawat yang ada di jemaat Agape termasuk ibu-ibu pdt di
jemaat Agape, ibu L. Kapahang dan ibu G. Habeahan, ibu Susie
Lumbanraja
Bejana Advent Indonesia Timur
Setelah seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan, acara
dilanjutkan dengan makan bersama sebagai tanda persahabatan
dengan mereka, salah satu tokoh masyarakat disana Bapak H.
Mansur, mengsupport kegiatan ini. “kalau ada pemeriksaan
kesehatan seperti ini, mudah-an masyarakat disekitar sini sadar
pentingnya menjaga kesehatan” kata Mansur, yang mengaku
masih merokok. “terima kasih kepada Bapak Marpaung dan
Gereja Advent, tambah tokoh asal Makasar ini.
Kegiatan kelompok peduli kesehatan di jemaat Agape sudah
terbentuk 3 KPK dari 3 UKSS yang ada dan ada beberapa
UKSS yang juga sudah mengusulkan kepada Jemaat bahwa
mereka akan membentuk KPK di UKSS mereka, kegiatan ini
terlaksana oleh karena seluruh majelis jemaat Agape sangat
mendukung, apalagi seluruh jemaat, ini semua berkat doa-doa
setiap anggota jemaat, dengan cara inilah kita dapat
menjangkau saudara/i kita yang mayoritas di balikpapan dan
sekitarnya.
MANADO FLOOD RELIEF BENEFIT
VARIETY SHOW
AT NEW JERSEY, USA
Oleh: Jufrie Wantah, BAIT, USA
New Jersey, USA [BAIT]. Mengenakan blus kebaya modern
Minahasa dua gadis ini memandu acara Manado Flood Relief
Benefit Variety Show yang digelar di Social Center, First
Presbyterian Church, Metuchen, New Jersey, USA. Pada Sabtu
malam (15/3) kedua gadis berdarah Indonesia ini yaitu Jennifer
Kristanto (mengenakan blus warna merah) dan Sarah Malonda
(mengenakan blus warna putih) tampil apik dengan bahasa
Inggris yang fasih dan memukau hadirin malam itu.
Acara ini di paket oleh Pastor Mercy Olga Rumengan
selaku gembala Indonesian Fellowship, First Presbyterian
Church (FPC), Metuchen, New Jersey, USA bekerja sama
dengan Steering Committee of Indonesian Fellowship serta
mendapat dukungan dari Session Board of Trustees, Board of
Deacons, Presbyterian Women, The Mission Commission, The
Evangelism and Nurture Commission of FPC, Metuchen.
Ini merupakan pengumpulan dana gelombang kedua
untuk bencana alam Manado Flood bagi Indonesian Fellowship
FPC, Metuchen, New Jersey, USA. Pada gelombang pertama
Page 17
Edisi 282 – 21 Maret 2014
kami
Indonesian Fellowship FPC, Metuchen, New Jersey, USA
antara lain telah melakukan aksinya, bekerjasama dengan
Posko Bantuan Bencana Alam Gereja Masehi Injili Minahasa
(GMIM) Saptamarga “Solafide” Perkamil.
Pada sesi pertama ditampilkan sembilan pertunjukan
yaitu: 1) Brenda Day (Piano), 2) Jamie Decker and Gabe
Francobandiero (Voice and Guitar), 3) Ethan Kozo (Piano), 4)
Paige Busse (Piano), 5) Scott Randolph (Stand-up Comedy), 6)
Pastor Samuel Massegill (Voice and Piano), 7) Pastor Fred
Black (Piano), 8) Janice Wojcik (Voice Solo with Soundtrack),
9) Donald Clausen (Voice Solo Acapela).
Istirahat sejenak (intermission) berupa tersedia minuman
dan makanan ringan buat cemilan dengan mengeluarkan uang
recehan sebagai sumbangan sukarela sambil menikmati
tayangan lewat Liquid-Crystal Display (LCD), foto waktu
Indonesian Fellowship FPC, Metuchen, New Jersey, USA
mengadakan aksinya pada gelombang pertama, bencana alam
Manado Flood, Indonesia. Resesi ini memakan waktu sekitar
15 menit.
Tampil memakai baju batik sebagai ciri khas pakaian
nasional Indonesia, First Indonesian Seventh-Day Adventist
Church (FISDAC) Choir menarik hadirin yang mayoritas orang
berkulit putih, ketika melantunkan dua buah lagu berturut-turut
satu lagu berupa hymnal versi Bahasa Indonesia dan satu lagu
Bahasa Inggris mengawali sesi kedua dengan enam pertunjukan
terakhir. Nampak Pdt. Steven Rantung sebagai gembala
FISDAC salah satu anggota choir berbicara mewakili grup
sebelum bernyanyi. 1) FISDAC (Choir), 2) Audry Senewe and
Hestler Awuy (Voice and Piano), 3) Pete and Amy Bellisano
(Voice Duet), 4) Pastor Laura Arlo Jones (Poetry), 5) Joke
Malonda (Voice Solo), 6) Dan and Sandy Slobodien (Guitar
and Voice with Piano). Pada sesi kedua ini Sandy Slobodien
membawakam tiga buah lagu berturut-turut.
Acara ditutup dengan sebuah lagu daerah “Opo
Wananatas” di mana para hadirin diwakili oleh ketua-ketua
rukun Minahasa dan organisasi masyarakat Indonesia
khususnya Minahasa yang hadir tampil ke depan. Doa tutup
dilayangkan oleh Pastor Laura Arlo Jones. Tiga pemenang
yang beruntung malam itu berupa hadiah dari raffle drawing
setelah dicabut undi diumumkan oleh panitia. Sebagian dana
didapat lewat kotak sumbangan secara sukarela yang ada pada
meja panitia, selain lewat promosi dari seksi dana.
Bejana Advent Indonesia Timur
Pengaruh yang kita miliki akan sangat terlihat dalam kehidupan
yang kita hidupkan setiap harinya dari pada dalam posisi atau
gelar yang kita punyai. Hal itu bukanlah tentang posisi
melainkan produksi atau hasil. Bukan tentang pendidikan yang
kita telah peroleh, tetapi tindakan memperlengkapi orang lain
yang telah kita berikan, yang akan memberikan perbedaan
kepada orang yang lain. Kata kuncinya adalah kredibilitas.
Kita memperoleh kredibilitas ketika kehidupan kita itu sesuai
dengan perkataan yang kita ucapkan dan ketika kehidupan dan
tutur kata kita itu menambahkan nilai-nilai yang baik kepada
orang-orang lain yang ada di sekitar kita. Apa yang sementara
kita lakukan ketika kita harus diperhadapkan dengan masalah
kredibilitas itu? Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita
menjawab beberapa pertanyaan yang sangat penting di bawah
ini:
Konsistensi: Apakah anda tetap menjadi orang yang sama
walau siapa pun mereka yang ada di sekitarmu?
Pilihan-pilihan: Apakah anda membuat keputusan berdasar
kepada bagaimana hal itu akan menguntungkan orang yang lain
atau akan menguntungkan dirimu sendiri?
Kredit: Apakah anda cepat menyadari usaha orang lain yang
telah membantu anda dalam memperoleh keberhasilan?
Karakter: Apakah anda bekerja keras demi pencitraan diri anda
sendiri atau anda bekerja keras demi mencapai integritas yang
mantap?
Kredibilitas: Apakah anda menyadari bahwa kredibilitas itu
adalah sebuah kemenangan dari suatu usaha yang sungguhsungguh, dan bukannya sebuah hadiah?
Dengan jawaban yang kita berikan bagi setiap pertanyaan, kita
dapat mengetahui sampai sejauh mana kita memiliki
kredibilitas yang sesungguhnya dalam kehidupan ini.
Kami Tim Dapur yang bertugas hari
ini menyampaikan terima kasih atas
kerja sama yang baik dalam
pengiriman artikel dan berita untuk
terbitan hari ini.
An. Tim Redaksi Yang Bertugas
Kedy Malonda
Page 18
Download