PIH_15

advertisement
ASSALAMUALAIKUM WR WB
JENIS DAN LAPANGAN HUKUM
Kelompok 10






Lelih Herlina
YuyunYuniati
Deri Rahadian N.
Zico Octorachman
Aris Fadly
Angki aulia
0900725
0900797
0901513
0901590
0906944
0907327
UUDS 1950 Pasal 102
 Dalam pasal 102 UUDS 1950 menyebutkan :
“Hukum Perdata dan Hukum Dagang, Hukum
Pidana Sipil maupun Hukum Pidana Militer,
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara
Pidana, susunan dan kekuasaan pengadilan,
diatur dengan Undang – Undang menganggap
perlu untuk mengatur beberapa hal dalam Undang
– Undang tersendiri”
HUKUM PERDATA
 Hukum mengatur hak dan kewajiban dalam
hidup bermasyarakat dan juga mengatur
bagaimana cara melaksanakan dan
mempertahankan hak dan kewajiban itu. Hukum
Perdata yang mengatur hak dan kewajiban
dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum
perdata.
 Hukum Perdata adalah keseluruhan peraturan
yang mempelajari hubungan antara orang yang
satu dengan lainnya dalam hubungan keluarga
dan dalam pergaulan masyarakat.
Hukum Acara Perdata
 Pengelompokan hukum berdasarkan
fungsinya meletakkan hukum acara perdata
dalam ranah hukum perdata formal
(adjective law) karena ia merupakan
ketentuan hukum yang mengatur bagaimana
cara mempertahankan, menjamin, sekaligus
menegakkan hukum perdata materiil di
pengadilan.
 Di dalam upaya penegakan hukum perdata
materiil melalui hukum acara perdata di
pengadilan, ada beberapa asas penting harus
diperhatikan. Asas penting tersebut misalnya
adalah asas “pemeriksaan perkara dalam sidang
pengadilan yang terbuka” dan asas “Putusan
hakim harus memuat alasan-alasannya”.
Hukum Pidana by CST Kansil
 “Hukum pidana adalah hukum yang mengatur
pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-
kejahatan terhadap kepentingan umum,
perbuatan yang diancam dengan hukuman yang
merupakan suatu penderitaan atau siksaan,
selanjutnya ia menyimpulkan bahwa hukum
pidana itu bukanlah suatu hukum yang
mengandung norma-norma baru, melainkan
hanya mengatur pelanggaran-pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap norma-norma
hukum mengenai kepentingan umum“.
Hukum pidana dapat dibagi sebagai berikut:
1. Hukum pidana obyektif ( jus punele ), yang
dapat dibagi kedalam
 Hukum pidana material
 Hukum pidana formal ( hukum acara pidana).
2. Hukum pidana subyektif (Jus puniendi)
3. Hukum pidana umum.
4. Hukum pidana khusus.
Menurut Samidjo, S.H. hukum pidana khusus
dapat disebut:
 a. Hukum pidana militer,
 b. Hukum pidana fiskal (pajak),
 c. Hukum pidana ekonomi,
 d. Hukum pidana politik.
Hukum Acara Pidana
 Hukum acara pidana atau hukum
formal atau hukum in konkrito
merupakan sekumpulan norma yang
mengatur cara alat negara untuk
menegakkan hukum pidana materiil.
Tujuan KUHAP
 Tujuan KUHAP adalah untuk mencapai kebenaran
materiil,
 artinya kebenaran yang sesuai dengan peristiwa,
tersangka atau terdakwa belum bisa dinyatakan
bersalah kecuali ada alat bukti yang cukup, terdapat
unsur kesalahan, dan mendapatkan kesempatan
untuk melakukan pembelaan secara wajar. KUHAP
pada prinsipnya mengatur tentang hak-hak
tersangka dan terdakwa serta mengatur pelbagai
tatacara penyidikan, penuntutan, pemeriksaan
sidang, upaya hukum dan eksekusi.
Hukum Dagang
 Hukum Dagang adalah aturan hukum yang
mengatur hubungan orang yang satu dengan
lainnya khususnya dalam hal perniagaan.
Hukum Dagang Indonesia bersumber pada (diatur dalam ) :
1 Hukum Tertulis yang dikodifikasikan :
 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang ( KUHD ) atau
Wetboek van Koophandel Indonesia ( W.K)
 Kitab Undang – Undang Hukum Sipil (KUHS) atau
Burgerlijk Wetboek Indonesia ( BW ).
2 Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yakni peraturan
– peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang
hal – hal yang berhubungan dengan perdagangan.
Hukum Tata Negara
 Menurut Vanvollen Hoven Hukum Tata Negara
adalah mengatur semua masyarakat hukum atasan
dan masyarakat hukum bawahan
menurut tingkatannya dan dari masing-masing itu
menentukan wilayah lingkungan rakyatnya dan
akhirnya menentukan badan-badan dan fungsinya
masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan
masyarakat hukum disana serta menentukan
susunan dan wewenangnya dari badan-badan
tersebut.
 Menurut Scolthen Hukum Tata Negara adalah
hukum yang mengatur organisasi dari pada negara.
Hukum Administrasi Negara
 J.H.P. Beltefroid mengatakan “ Hukum
Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan-
aturan tentang cara bagaimana alat-alat
pemerintahan dan badan-badan kenegaraan dan
majelis-majelis pengadilan tata usaha hendak
memenuhi tugasnya.”
 L.J. Van Apeldoorn mengatakan “ Hukum
Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan
yang hendaknya diperhatikan oleh para
pendukung kekuasaan penguasa yang diserahi
tugas pemerintahan itu.”
 pengertian hukum Administrasi negara luas
terdiri atas tiga unsur
 1. Hukum Tata Pemerintahan
 2. Hukum Administrasi negara
 3. Hukum Tata Usaha Negara
Hukum Agraria
 Hukum Agraria adalah keseluruhan aturan
hukum baik tertulis maupun tidak tertulus
yang mengatur agrarian (Bumi, Air, Ruang
Angkasa, Kekayaan AlamYang Terkandung
Didalamnya).
Hukum Agraria dilaksanakan berdasar UUPA yang
bertujuan untuk:
 (1) Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan
hukum agraria nasional;
 (2) meletakkan dasar-dasar untuk
mengadakan kesatuan dan kesederhanaan
dalam hukum pertanahan;
 (3) Meletakkan dasar-dasar untuk
memberikan kepastian hukum mengenai hakhak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
Adapun Hak penguasaan atas tanah dalam
hukum tanah nasional, secara hirarkhi dibagi
sebagai berikut;
 (1) hak Bangsa Indonesia;
 (2) hak Menguasai dari Negara;
 (3) Hak Ulayat masyarakat-masyarakat
hukum adat; dan
 (4) Hak-hak perorangan [hak-hak atas tanah;
wakaf; hak jaminan atas tanah; hak
Download