boks ker upaya percepatan kegiatan investasi di maluku melalui

advertisement
BOKS KER
UPAYA PERCEPATAN KEGIATAN INVESTASI DI MALUKU
MELALUI PEMBERIAN INSENTIF & KEMUDAHAN
Kegiatan penanaman modal telah menjadi bagian dari penyelenggaraan
perekonomian
nasional
dan
ditempatkan
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
pertumbuhan perekonomian nasional dan daerah. Kegiatan penanaman modal di Provinsi
Maluku selama ini sangat berperan penting antara lain dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat,
menyerap
tenaga
kerja
lokal,
memberdayakan
sumberdaya
lokal,
meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mengembangkan Usaha Mikro
Kecil & Menengah (UMKM). Sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam UU No. 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal yaitu tujuan penanaman modal hanya dapat
berhasil apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat
diatasi. Saat ini pemerintah Provinsi Maluku sedang berusaha untuk mengembalikan iklim
penanaman modal di Maluku dengan berupaya untuk mengembalikan citra Maluku yang
sudah aman dan kondusif (memberikan jaminan keamanan bagi investor) dengan
dicanangkannya Gong Perdamaian Dunia pada tahun 2010 dan rencana pelaksanaan Sail
Banda untuk memperkenalkan wisata bahari di Maluku yang akan berlangsung pada
bulan Juli-Agustus 2010.
Hal ini dipandang perlu untuk terus ditingkatkan mengingat pasca konflik sosial
yang terjadi di Maluku pada tahun 1999 menyebabkan banyak pananam modal khususnya
untuk PMDN yang meninggalkan Maluku dan
masih ragu untuk kembali lagi
menanamkan modalnya. Peningkatan pelayanan terpadu satu pintu dan pelayanan
perizinan online serta melalui perwakilan Provinsi Maluku di Jakarta rupanya belum
optimal dalam mengundang investor ke Maluku. Hal ini ditunjukkan dengan
perkembangan Investasi di Provinsi Maluku yang menunjukan tren menurun. Dari tahun
2006 sampai 2009 tidak ada satupun PMDN yang berencana untuk beriventasi di Maluku,
sedangkan untuk PMA pada tahun 2009 terdapat 5 (lima) investor yang berencana untuk
menanamkan modalnya namun hanya 1 (satu) yang sampai pada tahapan realisasi.
BOKS KER
Faktor lain yang masih menjadi kendala dan perlu menjadi perhatian bagi
pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kegiatan penanaman modal baik itu
PMDN maupun PMA di Maluku yaitu masih kesulitannya PMDN dan PMA dalam masalah
perizinan dan masih kurangnya informasi yang disampaikan tentang peluang-peluang bagi
penanam modal di Maluku.
Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif dan
kemudahan bagi investor, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 45 tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan
Penanaman Modal di Daerah. Beban bagi para investor selama ini dalam menanamkan
modalnya di daerah yaitu banyaknya peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah
serta pungutan-pungutan lainnya. Beban tersebut dapat dihapuskan bilamana pemerintah
daerah telah mengeluarkan Perda tentang Pemberian Insentif dan/atau kemudahan bagi
penanam modal.
Pemberian insentif dapat berbentuk (pasal 3 PP No. 45 tahun 2008) :
a. pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah;
b. pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah;
c. pemberian dana stimulan; dan/atau
d. pemberian bantuan modal
Pemberian kemudahan dapat berbentuk (pasal 3 PP No. 45 tahun 2008) :
a. penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal;
b. penyediaan sarana dan prasarana;
c. penyediaan lahan atau lokasi;
d. pemberian bantuan teknis; dan/atau
e. percepatan pemberian perizinan
BOKS KER
Sehubungan dengan itu pemerintah pusat kiranya dapat segera mengeluarkan
pedoman teknis/draft penyusunan Perda, sebagai dasar oleh pemerintah daerah dalam
rangka membuat Perda tersebut. Karena pemberian insentif dan pemberian kemudahan
dalam penanaman modal di daerah sebagai bentuk jaminan kepastian hukum bagi
investor. Hal ini tentunya akan mendorong minat para investor baik dari dalam maupun
luar negeri untuk menanamkan modalnya, sehingga diharapkan pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pertumbuhan perekonomian di Maluku.
Download