Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Adaptasi

advertisement
Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Adaptasi
Fisiologis Selama Kehamilan
Sondang April Yani Manurung*, Siti Saidah Nasution **
*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
** Dosen, Departemen Keperawatan maternitas
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Phone : 082162822047
Email : [email protected]
Abstrak
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Primigravida ialah seorang wanita hamil untuk pertama kalinya. Adaptasi fisiologis selama
kehamilan meliputi adaptasi pada sistem reproduksi, sistem urinaria, sistem kardiovaskular, sistem
gastrointestinal, metabolisme, sistem muskuloskeletal, sistem integumen, payudara, sistem endokrin, indeks
massa tubuh dan berat badan, sistem pernafasan serta sistem neurologi.
Kata kunci : pengetahuan, primigravida, adaptasi fisiologis kehamilan
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu keadaan
fisiologis yang normal, dan selama kehamilan
berlangsung banyak perubahan yang terjadi
dalam tubuh seorang wanita untuk itu
diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan
berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Perubahan-perubahan yang terjadi selama
kehamilan
umumnya
menimbulkan
ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi
sebagian besar ibu hamil.
Kekhawatiran dan ketakutan yang
sering terjadi pada ibu hamil ini sebenarnya
tidak berdasar, tetapi sebagian besar ibu hamil
khususnya primigravida belum mengetahui
sepenuhnya akan perubahan yang terjadi
tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor yaitu usia, pendidikaan dan pekerjaan.
Untuk itu ibu hamil memerlukan penjelasan,
nasihat dan saran mengenai perubahanperubahan yang terjadi selama kehamilan
khususnya dari bidan, perawat dan dokter
sehingga ibu hamil tidak lagi khawatir dengan
perubahan yang dialaminya.
AKI Maternal dan AKB merupakan
indikator keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah
kematian ibu mulai dari masa kehamilan,
persalinan dan nifas. Masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Bayi Baru Lahir
(AKB) serta lambatnya penurunan angka
kematian dimaksud, bisa dilihat dari hasil
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI). Tahun 2002 AKI 307/100.000 KH
(Kelahiran Hidup) dan AKB 35/1.000 KH
sedangkan
hasil (SDKI)
2007 AKI
228/100.000 KH dan AKB 34/1.000 KH.
Target Millennium Development Goals
(MDGs) yang sudah harus dicapai pada tahun
2015 yaitu AKI 102/100.000 KH dan AKB
23/1.000 KH. Ini tentunya harus ditindak
lanjuti dengan Upaya Percepatan (Akselerasi)
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Baru Lahir (Upaya PP-AKI dan AKB).
Berdasarkan
laporan
dari
profil
kabupaten/kota, AKI maternal yang dilaporkan
di Sumatera Utara 123/100.000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan estimasi bahwa AKI di
Sumut tahun 2008 adalah 260/100.000
kelahiran hidup. Bila kita lihat angka nasional,
hasil SDKI terakhir menyebutkan AKI sebesar
228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun
dibandingkan tahun 2002 yang mencapai
307/100.000 kelahiran hidup. Badan Pusat
Statistik
Provinsi
Sumatera
Utara,
mengestimasi AKB tahun 2010 sebesar 24,5
per 1000 kelahiran hidup. Bila dilihat
kabupaten/kota, AKB terendah di Karo sebesar
11,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Pematang
Siantar sebesar 13,70/1000 kelahiran hidup
dan Medan sebesar 13,80/1000 kelahiran
hidup.
Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu, pengetahuan umumnya datang dari
penginderaan yang terjadi melalui panca indra
manusia,
yaitu:
indra
penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba,
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).
Primigravida ialah seorang wanita
hamil untuk pertama kalinya. (Mochtar,
Rustam, 1990;100). Tanda – tanda kehamilan
primigravida, meliputi: Perut tegang, pusar
menonjol, rahim tegang, payudara tegang,
labia mayora tampak bersatu, hypen seperti
pada beberapa tempat, vagina sempit dengan
rugae yang utuh, servicks licin bulat dan tidak
dapat dilalui oleh satu ujung jari, perineum
utuh dan baik. Pada servix terdapat
pembukaan yang didahului dengan pendataran
dan setelah itu baru pembukaan (pembukaan
rata-rata1 Cm dalam 2 jam). Pada bagian
terbawah janin turun pada 4-6 minggu akhir
kehamilan, dan pada persalinan hampir selalu
dengan episiotomi (Mochtar, Rustam, 1998;
46).
Perubahan-perubahan fisiologis selama
kehamilan
1) Sistem Reproduksi
1. Ukuran. Pada kehamilan cukup bulan,
ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi
pertumbuhan janin. Pada saati ini rahim
membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik, dan endometrium
menjadi desidua.
2. Berat. Berat uterus naik secara luar
biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada
akhir bulan.
3. Posisi rahim dalam kehamilan
4. Vaskularisasi. Arteri uterine dan
ovarika bertambah dalam diameter, panjang,
dan anak-anak cabangnya, pebuluh darah vena
mengembang dan bertambah.
5. Serviks uteri. Bertambah
vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi
ini yang disebut dengan tanda Goodell
6. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih
terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil
alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
7. Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh esterogen,
terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan
vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat
lebih merah ataiu kebiruan, kondisi ini yang
disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati,
2011).
2) Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih
berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang
puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar).
3) Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan, jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya atau
biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac
output)
meningkat
sampai
30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh
karena curah jantung yang meningkat, maka
denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal 70
kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Pada ibu
hamil dengan penyakit jantung, ia dapat jatuh
dalam keadaan decompensate cordis.
4) Sistem Gastrointestinal
Perubahan sistem pencernaan yang
dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut:
1) Trimester 1
Pada bulan-bulan pertama kehamilan,
terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini
mungkin dikarenakan kadar hormon esterogen
yang meningkat. Tonus otot-otot traktus
digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama berada di dalam lambung dan apa
yang telah dicernakan lebih lama berada dalam
usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi,
tetapi menimbulkan konstipasi yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil. Tidak jarang dijumapai adanya gejala
muntah (emesis) pada bulan-bulan pertam
kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari,
dikenal sebagai morning sickness. Apabila
emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak
dikeluarkan (hiperemesis gravidarum), maka
keadaan ini patologik. Hipersalivasi sering
terjadi sebagai kompensasi dari mual dan
muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya ngidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan persepsi individu
wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah. Kondisi
lainnya dalah Pica (mengidam) yang sering
dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu tradisi (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97).
2) Trimester 2 dan 3
Biasanya terjadi konstipasi karena
pengaruh
hormon
progesteron
yang
meningkat. Selain itu, perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak
organ-organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, ke arah atas dan
lateral. Wasir (hemoroid) cukup sering terjadi
pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi
akibat konstipasi dan naiknya tekanan venavena di bawah uterus termasuk vena
henoroidal. Panas perut terjadi karena
terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam
esofagus bagian bawah (Sunarsih, 2011).
5) Metabolisme
Pada metabolisme mineral yang terjadi
adalah sebagai berikut:
1. Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram
sehari, sedangkan untuk pembentukan
tulang terutama di trimester akhir
dibutuhkan 30-40 gram.
2. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari.
3. Air.
Wanita
hamil
cenderung
mengalami retensi air (sulistyawati,
2011).
6) Sistem Muskuloskeletal
Esterogen dan progesteron memberi
efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen
pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini
digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya menguatkan posisi janin pada
akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Ligamen pada simfisis pubis dan sakroiliaka
akan menghilang karena berelaksasi sebagai
efek dari esterogen. Simfisis pubis melebar
sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu
dan sakrooksigeus tidak teraba, diikuti
terabanya koksigis sebagai pengganti bagian
belakang.
7) Sistem Integumen
Perubahan
sistem
intugumen
yang
dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut.
1. Trimester 1
a. Palmar eritema (kemerahan di
telapak tangan) dan spider nevi.
b. Linea alba/nigra.
2. Trimester 2 dan 3.
a.Chloasma dan perubahan warna
areola.
b. Striae gravidarum (bulan 6-7)
(Sunarsih, 2011).
8) Payudara
Payudara sebagai organ target untuk
proses laktasi mengalami banyak perubahan
sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa
perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah
sebagai berikut:
a. Selama kehamilan payudara bertambah
besar, tegang, dan berat.
b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat
hipertropi kelenjar alveoli.
c. Bayangan vena-vena lebih membiru.
d. Hiperpigmentasi pada areola dan puting
susu.
e. Kalau diperas akan keluar air susu
jolong (kolostrum) berwarna kuning
(Mochtar, 1998).
9) Sistem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis
anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle
stimulating hormone (FSH) merangsang
folikel de graaf untuk menjadi matang dan
berpindah ke permukaan ovarium di mana ia
dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal
sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH
untuk memproduksi progesteron. Progesteron
dan esterogen merangsang poliferasi dari
desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan
terjadi. Plasenta, yang terbentuk secra
sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas
korpus luteum untuk memproduksi esterogen
dan progesterone.
10) Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Berat
Badan
Peningkatan berat badan selama kehamilan
juga mencakup produksi konsepsi (janin,
plasenta dan cairan amniotik), dan hipertropi
beberapa jaringan maternal (uterus, payudara,
darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular
dan ekstravaskular). Sebagian besar protein
terdapat pada janin, tetapi terdapat juga pada
uterus, darah, plasenta dan payudara.
Sebaliknya, sebagian besar deposit lemak
terdapat pada jaringan adipose maternal,
terutama regiogluteal dan paha atas, dan juga
janin yang merupakan satu-satunya hal penting
utama lainnya.
11) Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh
karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukan
hormon
progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit
berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas
lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin
dan untuk dirinya (Sulistyawati, 2011).
12) Sistem neurologi
Perubahan fisiologis spesifik akibat
kehamilan dapat menyebabkan timbulnya
gejala neurologis dan neuromuskular berikut:
a. Kompresi saraf panggul atau stasis vaskular
akibat
pembesaran
uterus
dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai
bawah.
b. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan
nyeri tarikan pada saraf atau kompresi akar
saraf.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat
menyebabkan carpal tunnel syndrome
selama trimester akhir kehamilan. Edema
menekan saraf median di bawah
ligamentum karpalis pergelangan tangan.
Sindrom ini ditandai oleh parestesia
(sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau
gatal akibat gangguan pada sistem saraf
sensori) dan nyeri pada tangan yang
menjalar ke siku. Tangan yang dominan
biasanya paling banyak terkena.
d. Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan)
yang timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk dirasakan oleh beberapa
wanita selama hamil. Keadaan ini berkaitan
dengan tarikan pada segmen pleksus
brakialis.
e. Nyeri kepala akibat ketegangan umum
timbul saat ibu merasa cemas dan tidak
pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala
dapat juga dihubungkan dengan gangguan
penglihatan, seperti kesalahan refraksi,
sinusitis, atau migren.
f. “nyeri kepala ringan”, rasa ingin pingsan,
dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi
pada awal kehamilan. Ketidakstabilan
vasomotor, hipotensi postural, atau
hipoglikemia mungkin merupakan keadaan
yang bertanggung jawab atas gejala ini.
g. Hipokalsemia
dapat
menyebabkan
timbulnya masalah neuromuskular, seperti
kram otot atau tetani.
KESIMPULAN
Selama kehamilan seorang wanita
hamil akan banyak mengalami perubahan
untuk itu diperlukan waktu untuk beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Perubahan selama kehamilan meliputi
perubahan pada sistem reproduksi, sistem
urinaria, sistem kardiovaskular, sistem
gastrointestinal,
metabolisme,
sistem
muskuloskeletal, sistem integumen, payudara,
sistem endokrin, indeks massa tubuh dan berat
badan, sistem pernafasan serta sistem
neurologi. Khususnya primigravida yang
belum
sepenuhnya
mengetahui
akan
perubahan yang terjadi, sering kali perubahan
tersebut menimbulkan kekhawatiran. Hal ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia,
pendidikan, dan pekerjaan. Untuk itu ibu hamil
memerlukan penjelasan, nasihat dan saran
mengenai perubahan-perubahan yang terjadi
selama kehamilan khususnya dari bidan,
perawat dan dokter sehingga ibu hamil tidak
lagi khawatir dengan perubahan yang
dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Managemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Erfandi. (2009). Duniabaca.com/defenisipengetahuanserta-faktor-yangmempengaruhi pengetahuan.html. from:
http://www.faktor-faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan.
Farer, Helen. (2009). Perawatan Maternal.
Jakarta : EGC.
Hani, Ummi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri:
Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologi,
(Edisi 2). Jakarta: EGC.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2003).
Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip
Dasar). Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan, (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. (2007) .
Kebidanan. Jakarta: YBS-SP.
Ilmu
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan, (Edisi 1). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sulistyawati, A. (2011). Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Sunarsih, Tri. (2011). Asuhan Kehamilan
Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Download