A. Latar Belakang lndonesia adalah negeri yang kaya akan

advertisement
http://www.mb.ipb.ac.id
A.
Latar Belakang
lndonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Dengan kekayaan sumber daya alam ini rnaka banyak manfaat yang bisa
diperoleh antara lain sebagai bahan baku berbagai jenis produk seperti :
pengharum, penyegar, kosmetik, senyawa organik , obat, dan lain-lain.
Keanekaragaman hayati sebagai surnber bahan baku obat alam
sudah sejak lama
digunakan.
Sebagai bahan baku obat alam,
keanekaragaman hayati yang biasa digunakan antara lain : jasad renik,
flora dan fauna serta biota laut. Kekayaan keanekaragaman hayati yang
berbentuk flora yang dipunyai bangsa Indonesia berupa lebih dari 30.000
spesies tanaman dan 940 spesies di antarar~yadiketahui berkhasiat
sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Puslitbangtri, 1992).
Bentuk pernanfaatan untuk bahan baku obat yang paling mudah
dan sederhana antara lain sebagai jamu yang kita kenal sejak zaman
nenek rnoyang kita hingga sekarang dilestarikan sebagai warisan budaya.
Hal ini pun terlihat dari relief yang ada di candi Borobudur, yang
rnenggambarkan orang sedang merecik obatljamu yang berasal dari
tumbuhan. Selain itu juga bisa kita baca pada naskah lama seperti Serat
Primbon Jampi,dan sebagainya
Dengan meningkatnya harga obat-obatan moderen (yang sebagian
besar bahan bakunya diirnpor) akibat krisis moneter yang melanda
lndonesia dan berlanjut menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan,
bagian dari pernecahan permasalahan kenaikan harga obat modern. Hal
http://www.mb.ipb.ac.id
ini ditunjang juga dengan kebijakan Ftlenteri Kssehatan RI tahun 1999
untuk rnengembangkan dan rnernanf~satkantanarnan obat asli Indonesia
untuk kebutuhan farrnasi di Indonesia.
Selain itu, kecenderungan gaya hidup kembali ke alam semakin
menguat bukan saja di negara berkembang bankan juga di negara yang
sudah maju seperti Amerika. Dengan semboyan " Back To Nature" rnaka
pada tahun 70 an muncul kecenderungan gaya hidup kernbali ke alarn
dengan narna Gelombang Hijau Raru (new green wave). Hal ini ditandai
dengan kemunculan berbagai toko makanan kesehatan seperti herbal tea.
Di AS, beberapa obat yang berasal dari tumbuhan antara lain herbal drug,
herbal medicine dan phytomedicine.
Dari Majalah Time edisi 10 Juni 2002, diperoleh data penjualan
obatan alam di AS pada tahun 2001, mencapai US$ 40 rniliar dan tahun
2002 pernerintah AS rnenganggarkan dana sebesar US$220 juta hanya
untuk penelitian obat-obatan alarn. Hel ini dikarenakan sistirn pengobatan
alarn diyakini mempunyai efek sarnping yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan obat modern kimiawi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) rnernperkirakan 80 persen
penduduk negara berkernbang rnasih rnengandalkan perneliharaan
kesehatan dengan pengobatan tradisional dan 85 persen pengobatan
tradisional ini rnenggunakan tumbuhan sebagai obat. Di Indonesia,
sarnpai akhir tahun 2002, diperkiraken ada sekitar 87 perusahaan
bahan baku tumbuh-turnbuhan. Yang rnenarik, ada kecenderungan
http://www.mb.ipb.ac.id
industri farrnasi yang selarna ini mernproduksi obat dari senyawa sintesis
yang dipakai oleh kedokteran formal; mulai berminat pada produk
tumbuhan obat.
Sebenarnya telah ada beberapa rumah sakit yang
rnen~anfaatkantumbuhan obat dalam proses perawatan rnedis. Rumah
sakit itu antara lain : RS Kanker Dharmais Jakarta yang rnenjual obat
alam yang bisa digunakan untuk pengobatan kanker di apotiknya dan juga
RS Dr Soetomo Surabaya (sejak tahun 1999 telah memiliki Poliklinik Obat
Tradisional).
Perkembangan produksi dan penggunaan obat tradisional pun
setiap tahun sernakin rneningkat. Dalam tahun 2001, Badan POM telah
menerima daftar dan telah rnenyetului delapan ratus lirna puluh sediaan
obat tradisional dalam berbagai bentuk. Mulai dari bentuk rajangan,
serbuk bungkus: sachet, pil, tablet, kaplet, kapsul, sirup, balsem, salep
hingga obat gosok.
Sudah selayaknya pengembangan obat alami rnendapatkan
perhatian yang lebih besar. Menteri Pertanian Prof Dr lr Bungaran Saragih
mengernukakan, Indonesia saat ini termasuk negara terkaya dalam ha1
keanekaragarnan turnbuhan obat di dunia. Akan tetapi, kekayaan itu
masih belurn ditangani dengan sungguh-sungguh. Dari puluhan ribu jenis
tumbuhan yang berkhasiat obat ternyata baru sekitar 465 jenis saja yang
terjaring dalam daftar industri obat tradisional. Menurut dia, peluang binis
turnbuhan yang berkhasiat obat ini sangat rnenjanjikan, karena selain
penjualan di dalarn negeri diperkirakan rnencapai Rp 1,s trilyun tiap
http://www.mb.ipb.ac.id
tahunnya. Sedangkan perrnintaan
pasar dunia terhadap suplernen diet
yang terbuat dari berbagai carnpuran bahan obat rnencapai 40 rnilyar
dolar AS. Produk yang bahan bakunya berasal dail turnbuhan rnencapai
19,8 rnilyar dolar AS pada tahun 1998 (Kornpas, 0610412001).
Dengan sernakin berkembangnya penggunaan obat alarn, rnaka
akan rnakin besar potensi peningkatan pendapatan para petani dan
nelayan rnaupun peningkatan penyerapan jurnlah tenaga kerja baik
dalarn budidaya rnaupun pengolahannya sehingga rnenjadi produk jadi.
Penggunaan obat-obat alarni berasal dari produk kelautanpun
rnulai ditingkatkan oleh pernerintah Indonesia. Melalui lembaga LIP1 rnaka
t
PAL) yang diresrnikan
didirikanlah Laboratoriurn Produk Alam ~ a u(Lab.
tahun 1993 oieh Ketua LIP1 Prof. Samaun Samadikun.
Lab. PAL rnempunyai tugas rnelakukan penelitian terhadap biotabiota laut untuk rnendapatkan produknya baik berupa rnetabolit primer
rnaupun metabolit sekunder. Pendirian Lab. PAL pada waktu itu didasari
pada kenyataan bahwa penelitian terhadap produk alarn dari laut beiurn
banyak dilakukan atau belurn dirninati padahal produk laut sangat
beragarn dan rnerniliki potensi pernanfaatan yang luas.
Sesuai dengan tugas dan fungsi Pusat Penelitian Oseanografi-LIP1
yang pokok penelitiannya adalah laut dengan segala ha1 yang berkaitan
dengan laut, rnerasa bertanggungjawab untuk rnenyusun program
(metabolit primer dan sekundernya) serta melakukan penelitian.
http://www.mb.ipb.ac.id
Tujuan penelitian dari Lab. PAL adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan nilai tambah sumberdaya biota laut melalui
pemanfaatan metabolit yang dikandungnya.
b. Peningkatan pemanfaatan produk laut melalui pengenalan
kandunaan kimianya.
c. Meningkatkan kepakaran dalam bidang produk laut.
d. Memberikan sumbangan untuk bidang IPTEK kelautan.
Dalam penelitiannya Lab. PAL mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :
a. Penelitian dasar meliputi penelitian marin bioprospekting yaitu
untuk mendapatkan "lead compound' dari biota laut yaitu
rumput laut, spons, karang lunak, ikan dan biota laut lainnya
yang potensil. Target aktivitas adalah: arrtimikroba, arrtikanker,
antihiv, antidegeneratif.
b. Penelitian terapan berupa pengembangan teknologi produksi
mencakup beberapa produk laut yang sudah dikenal antara lain:
polisakarida algae. squalen dari minyak hati ikan Hiu, Omega-3,
EPA 1 DHA dari minyak hati ikan lemuru; chitin dan chitosan dari
kulit crab dan lain-lain.
Adapun sasaran penelitian Lab. PAL adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya
data
penyebaran biota
menghasilkan produk alam.
laut yang
potensil
produk alam yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
http://www.mb.ipb.ac.id
makanan kesehatan, dan obat-obatan.
c. Tersedianya data substansi dan karakteristik produk alam laut
yang dapat dimanfaatkan untuk makanan, makanan kesehatan.
dan obat-obatan.
d. Diterapkannya hasil temuan dalam industri untuk substitusi
Impor
e. Tersusunnya SNI tiap produk
f. Tersedianya teknologi proses untuk produk tertentu.
Salah satu perusahaan yang .melihat potensi perobat alam ini
adalah PT. Wahida Indonesia (PT.WI). PT. WI memproduksi dan
memasarkan produk-produk kesehatan dan kecantikan berbahan baku
alami. PT WI menggunakan bahan-bahan baku alami berupa tanaman
obat (yang terbebas dari sembarang bahan kimia dan menggunakan
sistim organic farm ) dan hasil laut yaitu ikan laut dan ganggang biru
hijau. PT. WI, mempunyai target untuk membuat dan memperbanyak
variasi produk kesehatan dan kecantikan dari hasil perkebunan rnaupun
perikanan dan kelautan dan memperluas pasar dari pasar lokal menuju
pasar ekspor pada masa yang akan datang. PT. WI sebagai perusahaan
PMDN ( Penanaman Modal dalam negeri) yang berdiri atas kerjasama
modal, teknologi dan SDM antara Herba Penawar Al-Wahida (HPA)
Industries Malaysia dan PT. Garmaputra Gestraco Indonesia. Saat ini
PT.WI secara bertahap sedang mengalihkan produksi (khususnya untuk
Oleh karena itu, PT. WI perlu rnelakukan kajian analisis portofolio produk
http://www.mb.ipb.ac.id
untuk bisa mengalokasikan
sumber daya yang ada dengan baik untuk
rneningkatkanefisiensi dan efektifitas penggunaan surnber daya yang ada
sehingga bisa terus berkembang bahkan rnenjadi pernimpin di industri ini.
Pada tesis ini yang akan dikaji adalah produk-produk obat alam berbahan
alarni kelautan PT.WI.
Produk obat alam yang dipasarkan PT WI dari bahan alami
kelautan saat ini adalah sharkcatilage, omega 3 Gel, Omega 3 kapsul dan
Spirulina .
Data hasil penjualan produk- produk PT. WI dari hasil
perikanan selama tahun 2002 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel I.Data Penjualan Produk Alarni Kelautan Tahun 2002 PT.WI
Tahun
2002
Bulan
Total
Jml
BOtOI
1,735
Nilai (Rp)
dalam
ribuan
277,600
-
Omega3 Gel
Sharkcart~lagePlus
Jml
Botol
Nilai (Rp) I Jml
dalam
Botol
ribuan
Omega 3
Gel
N ~ l a(Rp)
i
dalam
ribuan
6,693
214,176
512,456
I
Sumber : Departemen Keuangan PT.WI
9,151
Spirulina
Jml
Botol
Nilal (Rp)
dalam
ribuan
7,073
396,088
1.
Bagairnana rnengalokasikan surnber daya perusahaan dengan
http://www.mb.ipb.ac.id
efektif dan efisien
pada masing-masing produk obat alarni
kelautan?
2.
Bagairnana posisi masing-masing produk obat alarni kelautan
dalam matriks portofolio produk?
3.
Bagairnana alternatif strategi yang sebaiknya dikernbangkan
perusahaan untuk
masing-masing produk
obat alarni
kelautan?
C.
Tujuan Geladikarya
1.
Mengidentifikasi faktor lingkungan baik eksternal maupun
internal yang rnernpengaruhi kinerja perusahaan
2.
Mernberikan alternatif strategi yang dapat diarnbil oleh
perusahaan sesuai dengan posisi masing-masing produk obat
alarni kelautan tersebut dengan mernpertirnbangkan kondisi
internal dan eksternal perusahaan
D.
Manfaat
Dari penelitian ini akan dihasilkan alternatif strategi yang dapat
dipertirnbangkan oleh perusahaan untuk dilaksanakan sehingga dapat
rneningkatkan efisiensi perusahaan dalarn pengalokasian surnber daya.
Kajian ini dibatasi hanya pada produk obat alami kelautan dan hasil
http://www.mb.ipb.ac.id
kajian ini hanya sebagai
masukan untuk perusahaan dalam bentuk
alternatif strategi sedangkan penerapannya diserahkan sepenuhnya
kepada kebijakan perusahaan.
Download