PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak

advertisement
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Catatan Atas Laporan Keuangan
30 September 2010 dan 2009
S E & O,
ttd
Direksi
Oktober 2010
PT KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA Tbk dan ANAK
PERUSAHAAN
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
NERACA KONSOLIDASIAN
1-2
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
4
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
6 - 43
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 September 2010 dan 2009
Catatan
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
A S E T
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha - Bersih
Piutang Lain-lain
Persediaan
Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
6
7
8
9
10
11
2,604,223,808
870,885,329
1,172,695,543
557,752,964
1,662,545,504
1,152,728,421
8,020,831,569
828,996,846
3,794,745,151
270,385,025
4,732,108,379
3,347,061,242
1,221,879,350
14,195,175,992
12
13
14
10
15
6,865,331,314
2,261,433,353
1,040,980,685,248
1,728,408,939
6,107,169,406
1,057,943,028,260
7,034,857,320
2,261,433,353
1,085,232,162,265
1,100,184,316
20,246,253,939
1,115,874,891,193
1,065,963,859,829
1,130,070,067,185
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Hubungan Istimewa
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Aset Tetap - Nilai buku bersih
Aset Pajak Tangguhan
Aset Lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
1
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 September 2010 dan 2009
Catatan
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank - Jangka pendek
Hutang Usaha
Hutang Pajak
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Kewajiban Tidak Lancar Jatuh Tempo Setahun
Hutang Hubungan Istimewa
Hutang Bank - Jangka panjang
Hutang Sewa Guna Usaha
Uang Muka Penjualan
Hutang Lain-lain
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang Hubungan Istimewa
Hutang Bank - Jangka panjang
Hutang Sewa Guna Usaha
Pinjaman Jangka Panjang
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Goodwill Negatif
Hak Minoritas atas Aset Bersih
Anak Perusahaan
EKUITAS
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar
- Saham Seri B, 680.028.770 lembar
Agio Saham
Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Laba (Rugi) Ditahan
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
16
17
10
18
1,860,000,000
12,145,194,934
1,650,982,050
3,411,949,364
2,661,500,000
45,420,720,359
9,541,488,278
7,779,438,506
21
22
23
19
20
0
0
83,182,160
64,086,620,910
12,034,235,524
95,272,164,941
2,164,180,800
6,418,507,495
102,811,200
77,041,140,627
16,523,735,813
167,653,523,079
21
22
23
24
25
4
4,928,245,209
0
17,520,973
344,330,184,064
11,776,059,451
361,052,009,697
7,388,094,797
18,472,292,353
19,795,905,210
69,622,560
373,538,829,216
14,094,842,237
425,971,491,576
7,804,325,486
26
2,281,366,794
2,080,709,805
27
27
27
3
28
500,000,000,000
136,005,754,000
201,907,886,304
7,803,435,210
1,648,357,377,084
(1,894,104,228,999)
599,970,223,599
1,065,963,859,829
500,000,000,000
136,000,752,000
201,899,633,004
7,803,435,210
1,648,357,377,084
(1,967,501,180,058)
526,560,017,240
1,130,070,067,185
2
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009
Catatan
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
PENDAPATAN USAHA
29
58,528,668,267
69,160,218,264
BEBAN POKOK USAHA
30
(57,187,558,508)
(75,008,557,518)
1,341,109,759
(5,848,339,253)
(11,325,914,456)
(17,247,547,364)
(9,984,804,697)
(23,095,886,617)
84,156,347,298
45,993,144,281
74,171,542,601
22,897,257,664
0
209,832,776
0
202,227,791
74,381,375,377
23,099,485,455
LABA (RUGI) KOTOR
BEBAN USAHA
31
LABA (RUGI) USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
32
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS
HAK MINORITAS
(70,379,765)
LABA (RUGI) BERSIH
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
33
(82,376,852)
74,310,995,612
23,017,108,604
51.34
7.95
3
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
Modal Saham Awal Tahun
Penambahan Modal Saham
Jumlah Modal Saham
636,005,752,000
2,000
636,005,754,000
636,000,000,000
752,000
636,000,752,000
Agio Saham Awal Tahun
Penambahan Agio Saham
Jumlah Agio Saham
201,907,883,004
3,300
201,907,886,304
201,898,392,204
1,240,800
201,899,633,004
Modal Disetor Akhir Periode
837,913,640,304
837,900,385,004
7,803,435,210
7,803,435,210
1,648,357,377,084
1,648,357,377,084
(1,968,415,224,611)
74,310,995,612
(1,894,104,228,999)
(1,990,518,288,662)
23,017,108,604
(1,967,501,180,058)
PERUBAHAN MODAL DISETOR
SELISIH TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS
ANAK PERUSAHAAN
PERUBAHAN LABA (RUGI) DITAHAN
Laba (Rugi) Ditahan Awal Tahun
Laba (Rugi) Periode Berjalan
Laba (Rugi) Ditahan Akhir Periode
JUMLAH EKUITAS
599,970,223,599
526,560,017,240
4
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Penurunan (kenaikan) uang muka dan biaya dibayar dimuka
Pembayaran beban administrasi dan umum
Pembayaran bunga pinjaman
Pembayaran pajak
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
57,718,956,085
(63,692,691,485)
(387,674,007)
(8,080,095,800)
(1,547,926,371)
(2,053,499,183)
(18,042,930,761)
61,988,534,963
(40,071,804,383)
(128,253,230)
(11,428,514,556)
(3,900,055,894)
(131,214,253)
6,328,692,647
1,374,500,000
24,238,800,000
12,000,000,000
(173,045,001)
(209,816,000)
(1,179,212,850)
36,051,226,150
5,000,000,000
0
0
(444,042,993)
(1,925,311,652)
(18,752,794,412)
(16,122,149,057)
(15,708,227,944)
476,657,519
(801,500,000)
(77,108,400)
5,300
(16,110,173,525)
2,472,292,353
1,876,157,349
2,558,423,046
(77,108,400)
1,992,800
6,831,757,148
1,898,121,863
(2,961,699,262)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pelepasan saham anak perusahaan
Penjualan aset tetap
Uang muka penjualan aset tetap
Penambahan aset tetap
Penambahan aset dalam penyelesaian
Penurunan (kenaikan) aset lain-lain
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan (pembayaran) hutang hubungan istimewa
Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa
Kenaikan (penurunan) hutang bank
Pembayaran hutang sewa guna usaha
Penambahan modal dari pelaksanaan waran
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
706,101,946
3,790,696,108
2,604,223,808
828,996,846
0
2,321,805,013
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Pengalihan kewajiban lancar lain-lain kepada pemegang saham
5
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 September 2010 dan 2009
1
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (dahulu PT Indhasana) didirikan berdasarkan akta No.
21 tanggal 14 Pebruari 1978 dibuat dihadapan Notaris Edison Sianipar, SH di Jakarta, akta ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/231/24 tanggal
12 Oktober 1979. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapakali perubahan, terakhir
berdasarkan RUPS tanggal 17 Januari 2008 dengan akta Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. No. 22
tanggal 5 Pebruari 2008 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI melalui Surat
Keputusan No. AHU-06707.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 12 Pebruari 2008, mengenai
perubahan nama perusahaan menjadi PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk, peningkatan
modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan perubahan anggaran dasar sesuai dengan
ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
Selanjutnya, perubahan susunan pengurus Perusahaan berdasarkan RUPS tanggal 26 Juni 2009
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 30 tanggal 6 Juli
2009, dibuat dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. yang telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan HAM Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-000357.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 6 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan antara lain bergerak dalam
bidang produksi dan distribusi kertas.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Berdasarkan surat dari Bapepam dan LK No. S-4213/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat
sebanyak 1.360.000.000 saham.
Pada tanggal 4, 5 dan 7 Juli 2008 Perusahaan telah melaksanakan penawaran umum perdana
saham dengan hasil sebesar Rp 353.600.000.000,-. Jumlah saham yang dijual kepada publik
adalah sebanyak 1.360.000.000 saham seri B dengan harga Rp 260,- per lembar.
Perusahaan menyatakan penerbitan waran Seri I sebanyak 875.000.000 dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp 265,- per lembar saham, dan dengan ketentuan bahwa setiap pemegang
272 saham baru hasil penawaran umum melekat 175 waran Seri I secara cuma-cuma, dan setiap
pemegang 1 waran Seri I yang terdaftar dalam daftar pemegang waran Seri I berhak untuk
membeli saham baru dengan cara melakukan pelaksanaan pada hari bursa selama masa berlaku
pelaksanaan.
6
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan pengurus Perusahaan per 30 September 2010 sesuai dengan RUPS tanggal 25 Juni 2010
dihadapan Notaris di Jakarta Sutjipto S.H.,M.Kn. dan susunan pengurus Perusahaan per 30
September 2009 sesuai dengan RUPS tanggal 26 Juni 2009 dengan akta perubahan No. 30
tanggal 6 Juli 2009 dihadapan Notaris yang sama adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
30 Sep 2009
(Unaudited)
Anton Hudyana
Farid Harianto
Adam Ariaji
Bambang Susanto
Amor Kodrat
-
Glenn M S Yusuf
Krisman Tarigan
Theo Satria
-
Yusuf Ardhi
Krisman Tarigan
Bassa Suseno
Tiur Simamora
Efektif tanggal 15 Oktober 2009 dan berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Januari 2010, Sdri. Tiur
Simamora telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Perusahaan.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 Perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 255 dan 606
orang.
d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Daftar Anak Perusahaan yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan untuk periode enam bulan
yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset
30 Sep 2010
30 Sep 2009
(Unaudited)
(Unaudited)
PT Kertas Basuki Rachmat
(Kepemilikan: 99,56 %; Jenis usaha: Pabrik
ketas; Lokasi: Banyuwangi, Jawa Timur)
PT Kertas Blabak - 99,16 %
(Kepemilikan: 99,16 %; Jenis usaha: Pabrik
kertas; Lokasi: Magelang, Jawa Tengah)
PT HTI Basuki Rachmat - 90,00 %
(Kepemilikamn: 90,00 %; Jenis usaha: Hutan
tanaman industri; Lokasi: Ketapang,
Kalimantan Barat)
1,042,692,522,498
1,044,329,772,262
0
40,053,894,243
500,073,000
501,121,000
7
Berdasarkan Akata Jual Beli Saham No. 26 dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. tanggal 14
Januari 2010, Perusahaan telah membeli 531 lembar (0.84%) saham Anak Perusahaan (PT
Kertas Blabak) yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp
540.000.000,- sesuai surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. S-559/MBU/2009 tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI pada
PT Kertas Blabak (Catatan 5).
Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka
berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 77 dihadapan Notaris Sutjipto S.H.,M.Kn. tanggal 25
Januari 2010, Perusahaan menjual seluruh saham yang dimiliki sebanyak 63.531 lembar saham
di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya Mitra
Mandiri dengan harga penjualan sebesar Rp 8.874.500.000,-(Catatan 5).
2
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual menggunakan konsep harga
perolehan, dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Republik Indonesia. Laporan arus kas konsolidasian
disusun dengan menggunakan metode langsung yang diklasifikasi masing-masing kedalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional
Perusahaan, dan disajikan dalam rupiah penuh kecuali dinyatakan lain.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan,
yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari
50 %. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas
transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha
Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai kesatuan usaha.
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai
"Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan" dalam Neraca Konsolidasi.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tetap yang telah ditentukan
pada awal bulan transaksi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada akhir
bulan sebelumnya. Pada tanggal neraca, pos-pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing disajikan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal tersebut. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia
masing-masing adalah 1 Dolar AS = Rp 8.924,- dan 1 Dolar AS = Rp 9.681,8
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos-pos aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
d. Transaksi Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa.
Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang diatur dalam
PSAK No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan transaksi modal kerja
dengan tingkat bunga yang ditetapkan sebesar 14,5 % per tahun, dan jangka waktunya tidak
mengikat atau fleksibel.
Berdasarkan PSAK No. 7, transaksi antar Badan Usaha Milik Negara tidak perlu diungkapkan
sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai PSAK No. 7, adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
2)
3)
4)
5)
atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk induk
perusahaan, anak perusahaan dan fellow subsidiaries).
Perusahaan asosiasi.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi dalam
transaksinya dengan Perusahaan.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota
dewan komisaris, dewan direksi dan manajer Perusahaan serta anggota keluarga dekat dari
orang-orang tersebut.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3) atau 4), atau
setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, dewan direksi atau pemegang
saham utama dari Perusahaan, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota
manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas meliputi, kas kecil, dana (tabungan dan giro) tanpa pembatasan yang
ditempatkan di Bank serta deposito yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal
penempatannya dan tidak diagunkan.
9
f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Atas saldo piutang, dibentuk pencadangan piutang ragu-ragu, manajemen meyakini bahwa saldo
cadangan piutang ragu-ragu tersebut telah memadai.
g. Persediaan
Suatu penilaian baru (new assessment) dilakukan atas nilai realisasi netto pada setiap periode
berikutnya. Ketika kondisi yang semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan dibawah
biaya ternyata tidak ada lagi atau ketika terdapat bukti yang jelas terhadap peningkatan nilai
realisasi netto karena perubahan keadaan ekonomi, maka jumlah penurunan nilai harus dibalik
(dalam hal ini pemulihan adalah terbatas untuk jumlah penurunan nilai awal) sehingga jumlah
tercatat yang baru dari persediaa adalah yang terendah dari biaya atau nilai realisasi netto yang
telah direvisi.
h. Taksiran Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final:
Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan
final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada periode berjalan. Sesuai Surat Dirjen Pajak No. S-73/PJ.312/1998 tertanggal 26
Maret 1998 mengenai pembebanan biaya bagi wajib pajak yang memiliki kegiatan yang
dikenakan pajak penghasilan final dan tidak final, selisih antara jumlah pajak penghasilan
final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan
final pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau
hutang pajak.
Pajak Penghasilan Tidak Final:
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kenapajak dalam periode
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban
pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun menandatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, dan aset pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan akumulasi rugi fiskal,
sepanjang kemungkinan besar dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena
pajak pada masa mendatang.
Pajak Tangguhan:
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian atau ke ekuitas apabila pajak tersebut
berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
10
i. Investasi pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
Penyertaan modal pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi merupakan investasi jangka
panjang dalam bentuk saham. Dalam menyusun laporan keuangan sebagai induk Perusahaan,
Perusahaan menggunakan metode ekuitas (equity method) untuk mencatat penyertaan saham
dengan penyertaan lebih dari 20 %, dan metode harga perolehan (cost method) untuk mencatat
penyertaan kurang dari 20 %.
j. Aset Tetap
Sebelum 1 Januari 2008 aset tetap dinyatakan dengan biaya perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
(revisi 2007) tentang "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang "Aktiva
Tetap dan Aktiva Lain-lain" dan PSAK No. 17 tentang "Akumulasi Penyusutan". Berdasarkan
PSAK No. 16 (revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model
revaluasian sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap kecuali tanah, disusutkan menggunakan metode garis lurus (straight line method)
berdasarkan taksiran manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan adalah sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
Bangunan
Mesin dan Perlengkapan
Kendaraan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Manfaat Ekonomis
15-30 Tahun
10-15 Tahun
5 Tahun
5 Tahun
Pengeluaran untuk perbaikan dan perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian
masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan
yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat serta penambahan dalam jumlah besar
dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau
kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aset tetap diakui sebagai laba atau
rugi penjualan aset tetap dalam laporan laba rugi periode berjalan.
k. Aset Dalam Penyelesaian
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya
penyusutan dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan.
11
l. Aset Lain-lain
Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset tetap, dan juga tidak dapat
digolongkan sebagai aset lancar, investasi/penyertaan, piutang hubungan istimewa maupun aset
tidak berwujud, seperti: aset tetap yang tidak digunakan, proyek dalam penyelesaian, beban yang
ditangguhkan dan aset lancar lainnya disajikan dalam kelompok aset lain-lain.
Biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena dianggap memberikan
manfaat bagi periode-periode selanjutnya digolongkan sebagai beban yang ditangguhkan.
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi 1997) tentang "Biaya Pinjaman", beban bunga dan rugi kurs
yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan
instalasi fasilitas-fasilitas penting dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat
aset dalam penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan
aset tersebut dihentikan untuk sementara.
n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang "Ketenagakerjaan". Sesuai
UU tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak jika kondisi tertentu dalam UU terpenuhi.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) tentang "Imbalan
Kerja", secara restrospektif dan mengubah metode akuntansi sebelumnya atas imbalan kerja
karyawan.
Jumlah yang akan diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
o. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Sesuai dengan PSAK No. 40 tentang "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau
Perusahaan Asosiasi", selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional
saham atas nilai buku aset bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas Anak
Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak Perusahaan terkait,
dicatat dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi pada akun "Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan".
12
p. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham, atau
instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang
berada dalam satu kelompok usaha yang sama tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan, dan oleh karena itu, transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi seluruh kelompok perusahaan maupun bagi entitas individu dalam kelompok perusahaan
tersebut. Berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004) mengenai "Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali", transaksi tersebut harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan
usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method).
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitasentitas yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan untuk periode
perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut
telah tergabung sejak permulaan periode perbandingan yang disajikan. Selisih antara harga
pengalihan dan nilai buku dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dalam akun
"Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang disajikan sebagai bagian dari
ekuitas pada neraca konsolidasi.
Jika substansi sepengendali antara entitas yang pernah melakukan transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai laba atau rugi yang direalisasikan pada
laporan laba rugi konsolidasi.
q. Goodwill
Sesuai dengan PSAK No. 22 tentang "Akuntansi Penggabungan Usaha", selisih lebih antara
biaya perolehan dengan bagian kepemilikan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi pada tanggal transaksi diakui sebagai goodwill dan disajikan sebagai aktiva yang
diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian kepemilikan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban
yang dapat diidentifikasi yang terjadi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva nonmoneter yang dibeli harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut
tereliminasi. Apabila setelah nilai wajar aktiva non-moneter telah diturunkan seluruhnya, namun
masih terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai
goodwill negatif yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan secara sistimatis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun.
r. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham adalah biaya yang terjadi terkait publikasi saham Perusahaan yang meliputi
biaya notaris, penasehat hukum, perusahaan penilai, biaya percetakan efek dan prospektus, biaya
pendaftaran, penjamin emisi dan lain-lain. Biaya emisi saham diperlakukan sebagai pengurangan
atas agio saham yang timbul dari selisih nilai saham pada saat penawaran umum perdana dengan
nilai nominal saham.
13
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat penyerahan, beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Disamping itu, tidak terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai arus penerimaan
pendapatan dari penjualan dan biaya-biaya terkait penjualan tersebut serta kemungkinan
terjadinya pengembalian barang (retur).
t. Laba ( Rugi ) Bersih Per Saham
Laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut setelah menghitung
efek retroaktif pemecahan jumlah lembar modal saham yang ditempatkan dan disetor karena
perubahan nilai nominal modal saham.
u. Penurunan Nilai Aset
Berdasarkan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset", nilai aset ditelaah kembali atas
kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan
yang memberi indikasi bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat dipulihkan. Apabila terdapat
indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan menentukan nilai
yang terpulihkan (recoverable value) dari aset yang bersangkutan, dan mencatat penurunan nilai
aset tersebut sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
v. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi
terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat
estimasi, maka hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda
dengan jumlah estimasi tersebut.
w. Informasi Segmen
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (revisi 2000) yang mensyaratkan
penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha
adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda
menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa dengan jenis yang berbeda,
terutama untuk pelanggan diluar entitas Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasi.
14
3
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Bulan Pebruari 2008, Perusahaan menjual tiga Anak Perusahaan (PT Indhasana Purisejahtera, PT
Sinar Pedoman Abadi dan PT Tridiantara Alvindo) dengan nilai transfer sebesar Rp
48.216.000.000,- kepada PT Sinar Semindo Rezeki (sekarang bernama PT Petroneks Energy,
perusahaan asosiasi), transaksi penjualan tidak dalam bentuk tunai tetapi diselesaikan dengan
cara pengalihan piutang Perusahaan atas penjualan saham tersebut kepada Quest Corporation
(Catatan 24), dengan rincian adalah sebagai berikut:
Penjualan Saham
Nilai Transfer Saham
PT Indhasana Purisejahtera
PT Sinar Pedoman Abadi
PT Tridiantara Alvindo
Jumlah Nilai Transfer
Aset Bersih Bagian Induk
di Anak Perusahaan
PT Indhasana Purisejahtera
PT Sinar Pedoman Abadi
PT Tridiantara Alvindo
Jumlah Aset Bersih Bagian Induk
Selisih Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
4,750,000,000
4,043,000,000
39,423,000,000
48,216,000,000
4,750,000,000
4,043,000,000
39,423,000,000
48,216,000,000
4,750,000,000
1,000,000,000
34,662,564,790
40,412,564,790
4,750,000,000
1,000,000,000
34,662,564,790
40,412,564,790
7,803,435,210
7,803,435,210
Atas penjualan saham Anak Perusahaan tersebut di atas, dengan nilai transfer yang lebih besar
dari nilai aset bersih bagian induk dalam Anak Perusahaan, menimbulkan selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 7.803.435.210,-.
4
GOODWILL NEGATIF
Pada tanggal 15 Juli 2008, Perusahaan telah membeli 440.700 lembar saham Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang dimiliki Goal Trading Asstes Ltd (GTA) dengan harga sebesar
Rp 308.750.000.000,- sesuai akta No. 118 tentang perjanjian jual beli saham yang dibuat
dihadapan Notaris Sutjipto, SH di Jakarta. Sumber pendanaan untuk pembelian saham tersebut
berasal dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan.
Sehubungan dengan transaksi pembelian saham Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat)
dibawah nilai wajar aset bersihnya, menimbulkan goodwill negatif yang diamortisasi selama 20
tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dengan perhitungan sebagai berikut:
15
Pembelian Saham
Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat)
Nilai wajar kepemilikan GTA (65,91%)
Harga pembelian saham
Selisih harga pembelian dengan nilai wajar
Penyesuaian nilai wajar aktiva bersih
Goodwill Negatif
Akumulasi Amortisasi:
Saldo Awal
Amortisasi Periode Berjalan
Jumlah Akumulasi Amortisasi
Goodwill Negatif - Bersih
5
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
481,072,088,987
481,072,088,987
317,074,613,851
308,750,000,000
8,324,613,851
0
8,324,613,851
317,074,613,851
308,750,000,000
8,324,613,851
0
8,324,613,851
624,346,035
312,173,019
936,519,054
208,115,346
312,173,019
520,288,366
7,388,094,797
7,804,325,486
PELEPASAN SAHAM ANAK PERUSAHAAN
Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan membeli 531 lembar saham Anak Perusahaan (PT
Kertas Blabak) yang dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga perolehan sebesar Rp
540.000.000,- sesuai surat kesepakatan harga dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. S-559/MBU/2009 tanggal 10 Agustus 2009 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI di PT
Kertas Blabak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, jumlah harga perolehan tersebut telah
dibayarkan Perusahaan ke Pemerintah Negara RI. Atas pembelian saham Anak Perusahaan yang
dimiliki Pemerintah Negara RI dengan harga lebih besar dari nilai aset bersihnya per 31
Desember 2009, maka menimbulkan goodwill positif yang akan diperhitungkan kedalam
perhitungan laba (rugi) atas penjualan keseluruhan saham anak perusahaan tersebut kepada PT
Satya Mitra Mandiri.
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan
Harga pembelian saham
Nilai wajar kepemilikan Negara RI (0,84%)
Goodwill Positif
Akumulasi Amortisasi:
Saldo Awal
Amortisasi Periode Berjalan
Jumlah Akumulasi Amortisasi
Goodwill Positif - Bersih
(161,348,469,375)
540,000,000
(1,355,327,143)
1,895,327,143
0
0
0
1,895,327,143
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Setelah Perusahaan memiliki seluruh saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) maka
berdasarkan akta jual beli saham No. 77 dihadapan Notaris Sutjipto S.H., M.Kn. tanggal 25
Januari 2010, Perusahaan telah melepas 63.531 lembar saham di Anak Perusahaan (PT Kertas
Blabak) dengan harga sebesar Rp 8.874.500.000,- kepada perusahaan tidak terafiliasi PT Satya
Mitra Mandiri. Atas penjualan saham Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dengan harga yang
lebih besar dari nilai aset bersih bagian induk dalam anak perusahaan per 31 Desember 2009,
maka selisih transaksi tersebut diakui sebagai Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan, dengan
perhitungan adalah sebagai berikut.
Pelepasan Saham
Nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan
Nilai Penjualan Saham
Dikurangi dengan:
Piutang Hubungan Istimewa
Goodwill Positif
Aktiva Bersih Bagian Induk Perusahaan
dalam Anak Perusahaan (100,- %)
Laba (Rugi) Pelepasan Anak Perusahaan
6
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
(161,348,469,375)
0
8,874,500,000
0
119,039,249,846
1,895,327,143
0
0
(161,348,469,375)
49,288,392,386
0
0
KAS DAN SETARA KAS
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Kas
Kas Penjualan
Kas Kecil
Jumlah Kas
Bank - Rupiah
Bank DBS Indonesia
Bank BNI
Bank Mandiri
Bank Haga
Bank BCA
Bank Muamalat Indonesia
Bank Panin
Bank Mega
Bank CIMB Niaga
Jumlah Bank - Rupiah
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
339,168,378
17,101,773
356,270,151
345,843,652
30,671,071
376,514,723
0
1,884,684,996
192,815,467
6,789,707
91,351,053
24,425,688
6,141,992
1,581,221
0
68,928,784
39,781,678
108,999,811
7,325,457
9,705,155
17,451,251
6,141,992
120,113,868
1,206,330
2,207,790,124
379,654,325
17
Bank - Dollar AS
Bank DBS Indonesia
Bank BNI
Bank Muamalat Indonesia
Jumlah Bank - Dollar AS
Jumlah Kas dan Setara Kas
0
31,777,740
8,385,793
40,163,533
38,360,412
24,767,193
9,700,193
72,827,798
2,604,223,808
828,996,845
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada unsur kas dan setara kas pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, seluruhnya pada pihak ketiga.
7
PIUTANG USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pihak Ketiga:
UD Siong Khong
CV Tri Inti Pratama
Percetakan Angkasa
Penjilidan Dian
PT Greta Sastra Prima
Koperasi Insani
PT Indonesia Cone
CV Putra Tunggal
PT Tatimel
CV Rema Abadi
PT Sabnani
PT Suryo Renggo
PT Jatismas Paper
PT Yapanto
Lain-lain (dibawah Rp 10 juta)
Jumlah Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa:
PT Indhasana Energy
Jumlah Piutang Usaha
Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
10,868,034
15,739,028
10,549,263
10,118,281
0
15,359,010
0
0
0
0
0
0
0
0
53,869,193
116,502,809
10,868,034
15,739,028
10,549,263
10,118,281
135,271,334
15,359,010
22,879,214
3,331,970,740
38,420,951
19,563,364
90,681,980
110,364,736
29,565,845
55,765,547
111,200,721
4,008,318,048
870,885,329
987,388,138
(116,502,809)
870,885,329
165,591,006
4,173,909,054
(379,163,903)
3,794,745,151
Saldo piutang usaha pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada dalam bentuk mata
uang asing, seluruhnya dalam mata uang Rupiah.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dicadangkan
cukup untuk mengkompensasi kerugian yang mungkin timbul jika ada piutang usaha yang tidak
dapat ditagih.
18
Rincian piutang usaha menurut umur piutang adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
30 hari
60 hari
Lebih dari 60 hari
Jumlah Piutang Usaha
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
0
193,950,442
0
0
987,388,138
987,388,138
2,524,332,104
779,279,200
676,347,308
4,173,909,054
Rincian mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
8
116,502,809
0
0
116,502,809
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
379,163,903
0
0
379,163,903
PIUTANG LAIN-LAIN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pihak Ketiga:
Lainnya
Pihak Hubungan Istimewa:
Karyawan
Jumlah Piutang Lain-lain
Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah Piutang Lain-lain Bersih
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
1,184,398,818
271,372,450
7,074,293
1,191,473,111
(18,777,568)
1,172,695,543
12,061,700
283,434,150
(13,049,125)
270,385,025
19
Rincian mutasi penyisihan piutang lain-lain ragu-ragu adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
9
18,777,568
0
0
18,777,568
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
13,049,125
0
0
13,049,125
PERSEDIAAN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Barang jadi
Bahan baku dan pembantu
Barang dalam proses
Perlengkapan suku cadang
Bahan bakar minyak dan pelumas
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Jumlah Persediaan
0
81,334,311
0
643,865
475,774,788
557,752,964
0
557,752,964
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,236,782,378
641,449,298
718,746,924
566,496,749
568,633,029
4,732,108,379
0
4,732,108,379
Rincian persediaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
SPBU
Kertas
Jumlah Persediaan
475,774,788
81,978,176
557,752,964
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
343,613,444
4,388,494,935
4,732,108,379
Persediaan Perusahaan sebesar Rp 536.300.000,- dijadikan jaminan plafond L/C atau SKBDN
dan fasilitas KMK Post-Financing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 16).
Persediaan Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) sebesar Rp 5.000.000.000,diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian karena kebakaran, kehilangan dan sebagainya
kepada PT Asuransi Wahana Tata.
20
10 PERPAJAKAN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
Pajak Dibayar Dimuka:
PPN-Masukan
PPh 22
PPh 23
PPh 25
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
946,638,765
213,534,274
401,238,543
101,133,922
1,662,545,504
2,965,421,468
206,675,274
73,830,578
101,133,922
3,347,061,242
Hutang Pajak:
PPN-Keluaran
PPh 21
PPh 22 - Final
PPh 23
PBB
Jumlah Hutang Pajak
467,718,912
553,386,495
47,938,722
365,491,498
216,446,423
1,650,982,050
8,432,089,755
913,381,519
47,938,722
148,078,281
0
9,541,488,278
61,676,872,718
5,830,807,124
130,908,728
708,422,376
839,331,104
201,056,322
607,854,843
808,911,165
Taksiran Beban Pajak Kini Perusahaan Induk:
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Estimasi Beda Waktu/Temporer
Beban penyusutan aktiva tetap
Beban manfaat karyawan
Jumlah Beda Temporer
Estimasi Beda Tetap
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Pendapatan yang tidak dapat ditambahkan
Rugi pelepasan saham anak perusahaan
Pendapatan yang telah kena PPh final
Jumlah Beda Tetap
Estimasi Koreksi Fiskal
Taksiran Laba (Rugi) Kena Pajak
Rugi pajak yang dapat diperhitungkan
Jumlah rugi pajak
Taksiran beban pajak kini
1,073,313,456
(49,288,392,386)
(54,656,500,000)
(50,555,763,545)
(153,427,342,475)
(152,588,011,371)
(90,911,138,652)
(5,180,652,272)
(96,091,790,924)
0
2,098,570,735
0
0
(42,019,683,750)
(39,921,113,015)
(39,112,201,850)
(33,281,394,726)
(6,698,562,435)
(39,979,957,161)
0
21
Aktiva Pajak Tangguhan:
Saldo Awal Pajak Tangguhan
Beban penyusutan aktiva tetap
Beban manfaat karyawan
Jumlah Saldo Awal
Manfaat Pajak Tanguhan
Beban penyusutan aktiva tetap
Beban manfaat karyawan
Jumlah Manfaat Pajak Tangguhan
Saldo Akhir Pajak Tangguhan
Beban penyusutan aktiva tetap
Beban manfaat karyawan
Jumlah Saldo Akhir
111,423,447
1,407,152,716
1,518,576,163
67,018,774
830,937,751
897,956,525
32,727,182
177,105,594
209,832,776
50,264,081
151,963,711
202,227,791
144,150,629
1,584,258,310
1,728,408,939
117,282,855
982,901,462
1,100,184,316
11 UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Uang muka pembelian
Proyek/Kontrak dalam penyelesaian
Asuransi
Perjalanan dinas
Lain-lain
Jumlah Uang Muka & Biaya Dibayar Dimuka
29,764,517
396,728,803
638,627
0
725,596,474
1,152,728,421
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
392,530,534
607,973,462
8,078,961
23,686,635
189,609,758
1,221,879,350
12 PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
PT Tridiantara Alvindo
PT Petroneks Energy
PT Indhasana Energy
Pemegang Saham
Jumlah Piutang Hubungan Istimewa
6,720,173,754
10,279,020
0
134,878,540
6,865,331,314
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
6,517,135,469
123,765
332,636,647
184,961,439
7,034,857,320
Piutang kepada PT Tridiantara Alvindo, PT Petroneks Energy dan PT Indhasana Energy
merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga yang tidak mempunyai jadwal pengembalian, dan
tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
Piutang hubungan istimewa kepada Pemegang Saham merupakan pinjaman tanpa bunga yang
digunakan untuk pengembangan usaha, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
22
Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang hubungan istimewa
karena menajemen berpendapat bahwa piutang-piutang tersebut masih dapat ditagih.
13 INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
PT KHI Pipe Industries Tbk
Penambahan investasi
Penurunan nilai wajar (impairment)
Jumlah Investasi - Bersih
2,261,433,353
0
0
2,261,433,353
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,261,433,353
0
0
2,261,433,353
Persentase kepemilikan saham di PT KHI Pipe Industries Tbk adalah sebesar 1,52 %.
23
14 ASET TETAP
Saldo
Awal
Harga Perolehan
Tanah
Mesin dan Peralatan
Bangunan dan Prasarana
Kendaraan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Aset Dalam Penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Mesin dan Peralatan
Bangunan dan Prasarana
Kendaraan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Aset Dalam Penyelesaian
Nilai Buku
30 September 2010 (Unaudited)
Pengurangan
Penambahan
(Reklasifikasi)
Saldo
Akhir
15,401,175,500
11,369,281,513
22,274,704,069
1,676,807,753
1,407,618,231
1,021,827,332,231
1,073,956,919,296
0
0
0
154,850,000
18,195,001
209,816,000
382,861,001
9,119,643,000
0
3,202,274,930
184,505,850
0
0
12,506,423,780
6,281,532,500
11,369,281,513
19,072,429,139
1,647,151,903
1,425,813,231
1,022,037,148,231
1,061,833,356,517
0
7,982,570,558
10,760,573,624
1,381,836,077
1,125,966,117
0
21,250,946,377
0
412,425,841
598,547,925
76,427,499
72,027,856
0
1,159,429,120
0
0
1,373,198,379
184,505,849
0
0
1,557,704,228
0
8,394,996,399
9,985,923,170
1,273,757,727
1,197,993,973
0
20,852,671,269
1,052,705,972,919
1,040,980,685,248
24
Saldo
Awal
Harga Perolehan
Tanah
Mesin dan Peralatan
Bangunan dan Prasarana
Kendaraan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Aset Dalam Penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Mesin dan Peralatan
Bangunan dan Prasarana
Kendaraan
Peralatan dan Inventaris Kantor
Aset Dalam Penyelesaian
Nilai Buku
30 September 2009 (Unaudited)
Pengurangan
Penambahan
(Reklasifikasi)
Saldo
Akhir
17,292,178,484
144,567,854,841
37,787,802,900
4,861,857,731
2,160,714,549
1,020,823,781,484
1,227,494,189,989
0
357,184,993
0
42,000,000
44,858,000
1,925,311,652
2,369,354,645
5,720,000
0
1,294,542
364,005,205
0
0
371,019,747
17,286,458,484
144,925,039,834
37,786,508,358
4,539,852,526
2,205,572,549
1,022,749,093,136
1,229,492,524,887
0
114,270,269,544
17,182,038,298
3,459,065,066
1,714,398,663
0
136,625,771,571
0
6,345,948,074
1,212,011,688
345,238,550
96,692,485
0
7,999,890,797
0
0
1,294,541
364,005,205
0
0
365,299,746
0
120,616,217,618
18,392,755,445
3,440,298,411
1,811,091,149
0
144,260,362,622
1,090,868,418,418
1,085,232,162,265
25
Perhitungan penjualan aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Piutang penjualan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Nilai buku aset tetap
Laba Penjualan Aset Tetap
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
1,140,000,000
24,238,800,000
11,077,047,233
14,301,752,767
0
0
0
0
Aset tetap Perusahaan dijaminkan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk, aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dijaminkan
kepada Quest Corporation dan aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) dijaminkan
kepada PT Bank DBS Indonesia (Catatan 16, 21, 22 dan 24).
Aset tetap Perusahaan sebesar Rp 4.035.336.000,- diasuransikan terhadap kerugian karena
kebakaran kepada PT Asuransi Tri Pakarta dan aset tetap Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) sebesar Rp 84.646.800.000,- diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian "Property
All Risk" kepada PT Asuransi Wahana Tata.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengadaan mesin dan
pembangunan pabrik kertas baru (PM-2) untuk ekspansi kertas HVS serta biaya proyek HTI pada
Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), termasuk biaya pinjaman.
PSAK No. 26 tentang "Biaya Pinjaman", mengatur kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang
timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk pembangunan dan instalasi
fasilitas-fasilitas penting. Kapitalisasi biaya pinjaman ini berakhir pada saat aset dalam
penyelesaian tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan, atau pembangunan aset
tersebut dihentikan untuk sementara.
Kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang dicatat Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) kedalam akun "aset dalam penyelesaian", adalah sebagai berikut:
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Bunga
Rugi Kurs
Jumlah Kapitalisasi Biaya Pinjaman
135,402,042,229
324,163,893,620
459,565,935,849
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
135,402,042,229
324,163,893,620
459,565,935,849
26
15 ASET LAIN-LAIN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Biaya ditangguhkan
Bank garansi
Proyek dalam penyelesaian
Uang jaminan PLN
Cadangan denda proyek dalam penyelesaian
Jumlah Aset Lain-lain Bersih
2,358,004,606
0
3,703,325,000
45,839,800
6,107,169,406
0
6,107,169,406
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,525,550,826
1,296,079,300
16,268,800,000
155,823,813
20,246,253,939
0
20,246,253,939
Proyek dalam penyelesaian merupakan pelaksanaan kontrak Konsorsium (Perusahaan dan PT
PJB Services) dengan PT Pertamina (Persero) yang masih dalam proses sehubungan dengan
pengadaan 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type D3616, kapasitas 14 MW untuk
Kilang Pertama Unit Pengolahan II Dumai, yang merupakan bagian pekerjaan Perusahaan.
Pada tanggal 2 Maret 2009, perusahaan memperoleh fasilitas "Al Wakalah bil Ujrah" dari PT
Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan plafond sebesar US$ 2.255.000,- yang berjangka waktu
12 bulan sejak penandatangan Persetujuan Prinsip Fasilitas pembiayaan tersebut. Fasilitas ini
digunakan untuk pembukaan L/C atas pembelian 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type
D3616, kapasitas 14 MW dalam rangka pelaksanaan kontrak dengan PT Pertamina (Persero).
Jaminan pembiayaan ini berupa Cross Collateral dengan fasilitas PT Sinar Pedoman Abadi,
Corporate Guarantee dari PT Sinar Pedoman Abadi, pengalihan tagihan atas pembayaran kontrak
oleh PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 2.388.225,- dan Cash Collateral minimal sebesar US$
120.000,16 HUTANG BANK - Jangka Pendek
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
1,860,000,000
2,661,500,000
1,860,000,000
2,661,500,000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas KMK Post-Financing
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan plafond maksimum sebesar Rp
1.860.000.000,- yang berjangka waktu satu tahun sejak tanggal 8 April 2010 sampai dengan 7
April 2011 dan suku bunga sebesar 13 % per tahun. Fasilitas KMK Post-Financing ini
dipergunakan untuk penebusan dokumen LC/ SKBDN dan bersifat clean-up system yang harus
lunas maksimum empat bulan setelah pendudukan dokumen LC/SKBDN tersebut. Fasilitas ini
dijamin dengan tanah/bangunan kantor dan persediaan Perusahaan (Catatan 9 dan 14).
27
17 HUTANG USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pihak Ketiga
PT Trakindo Utama
CV Artha Perdana
PT Klorin Inti
PT Inti Kaliasin, Surabaya
PT Indimex SAG
CV Putra Tunggal
PT Karisma
PT Jaya Mandiri
PD Sumber Tehnik
PT CBC Indonesia
PT GSP Teknik
Lain-lain (dibawah Rp 200 juta)
Jumlah Hutang Usaha - Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa
PT Sinar Pedoman Abadi
Jumlah Hutang Usaha
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
0
0
649,823,608
456,173,981
246,129,972
6,143,197,222
645,022,915
0
0
0
0
3,049,692,444
11,190,040,142
17,895,680,000
275,776,650
673,823,608
480,173,981
270,129,972
6,639,677,897
0
814,222,800
384,335,211
362,041,751
1,341,593,873
8,440,173,683
37,577,629,425
955,154,792
12,145,194,934
7,843,090,934
45,420,720,359
Saldo hutang usaha pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak ada dalam bentuk mata uang
asing, seluruhnya dalam mata uang Rupiah.
Hutang usaha kepada pihak ketiga CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT
Kertas Basuki Rachmat) atas penerimaan bahan baku dan bahan kimia sehubungan dengan
transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang jadi kertas
kepada CV Putra Tunggal.
Hutang usaha kepada pihak ketiga PT Trakindo Utama merupakan hutang proyek dalam
penyelesaian sehubungan dengan pengadaan 1 (satu) unit Distillate Genset Caterpillar, type
D3616, kapasitas 14 MW untuk Kilang Pertama Unit Pengolahan II Dumai, yang merupakan
bagian pekerjaan Perusahaan.
Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sinar Pedoman Abadi
merupakan hutang atas penebusan bahan bakar minyak untuk SPBU Mampang.
28
18 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Gaji
Astek/Jamsostek
Listrik, telepon dan air
Asuransi
Bunga
Purna kerja/Pesangon pensiun
Denda pajak
Angkutan Kertas
Lain-lain (dibawah Rp 10 juta)
Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar
1,768,333,595
13,299,624
614,872,383
225,087,973
266,651,429
421,683,114
0
0
102,021,246
3,411,949,364
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
3,687,757,302
12,400,241
1,068,383,109
225,087,973
1,003,117,505
607,449,093
261,889,966
372,037,453
541,315,864
7,779,438,506
19 UANG MUKA PENJUALAN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
PT Greta Sastra Prima
PT Masco Indonesia
CV Putra Tunggal
Dili Machineries Unipessoal, Lda
PT Pusaka Buana Utama
PT Satya Mitra Mandiri
Lain-lain (dibawah Rp 100 juta)
Jumlah Uang Muka Penjualan
51,916,742,076
0
107,000,000
12,000,000,000
0
0
62,878,834
64,086,620,910
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
62,742,306,068
2,614,979,266
6,510,476,936
0
0
5,000,000,000
173,378,357
77,041,140,627
Uang muka penjualan PT Greta Sastra Prima merupakan kewajiban Anak Perusahaan (PT Kertas
Basuki Rachmat dan PT Kertas Blabak) sehubungan dengan transaksi makloon, dimana Anak
Perusahaan menerima pekerjaan untuk memproduksi kertas, bahan baku dan modal kerja
disediakan oleh PT Greta Sastra Prima, dan kewajiban tersebut akan dikompensai dengan
penyerahan kertas jadi kepada PT Gerta Sastra Prima.
Uang muka penjualan PT Masco Indonesia merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas
Blabak) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan
dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang
jadi kertas kepada PT Masco Indonesia.
Uang muka penjualan CV Putra Tunggal merupakan hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) atas penerimaan bahan baku, bahan kimia dan penerimaan uang tunai sehubungan
dengan transaksi makloon, dan hutang tersebut akan dikompensasi dengan pengiriman barang
jadi kertas kepada CV Putra Tunggal.
29
Uang muka penjualan dari Dili Machineries Unipessoal, Lda merupakan uang muka penjualan 4
unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat)
sesuai perjanjian jual beli tanggal 17 Maret 2010 (Catatan 34).
Uang muka penjualan PT Pusaka Buana Utama merupakan uang muka penjualan Tanah dan
SPBU # 34.12706 milik Perusahaan sesuai Akta perjanjian jual beli tanggal 21 Juni 2010.
Sampai dengan tanggal 30 September 2010 serah terima belum terlaksana (Catatan 34).
Uang muka penjualan dari PT Satya Mitra Mandiri merupakan uang muka penjualan seluruh
saham yang dimiliki Perusahaan di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) sebanyak 63.000
lembar saham, sesuai perjanjian pengikatan jual beli saham.
20 HUTANG LAIN-LAIN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pihak Ketiga
PT Valmet Corporation
PT Weltes Energi Nusantara
PT Tirta Kreasi Amrita
Niigata Engineering Co.
PT Grama Bazita
PT Saka
PT Seltech Utama
PT Purna Sentana Baja
HA Simons, Ltd.
PT Arianto Darmawan
PT Dinda Perdana Insurance
Pakaian Dinas Karyawan
Pesangon Karyawan
Taspen dan Astek/Jamsostek
DPLK
Gaji
Dana Kematian
Lain-lain (dibawah Rp 200 juta)
Jumlah Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa
PT Indhatama Laksana Perdana
PT Sinar Pedoman Abadi
Jumlah Pihak Hubungan Istimewa
Jumlah Hutang Lain-lain
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,505,859,200
1,094,800,000
745,385,015
355,208,728
422,297,411
387,763,653
359,029,698
621,609,755
237,027,419
212,430,200
1,440,102,000
374,711,192
0
0
0
0
0
2,039,070,253
10,795,294,524
2,559,492,000
1,094,800,000
745,385,015
362,848,728
422,297,411
387,763,653
359,029,698
609,527,387
242,100,507
212,430,200
1,440,102,000
308,979,038
1,432,893,048
935,687,581
2,452,145,407
388,292,500
278,286,000
1,052,734,640
15,284,794,813
0
1,238,941,000
1,238,941,000
0
1,238,941,000
1,238,941,000
12,034,235,524
16,523,735,813
30
Hutang lain-lain kepada pihak hubungan istimewa (PT Sinar Pedoman Abadi), merupakan
pinjaman modal kerja Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) tanpa bunga yang tidak
mempunyai jadwal pengembalian, dan tidak ditetapkan tanggal jatuh temponya.
21 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pemegang Saham
PT Malindo Nusantara Cemerlang
Ahli Waris Tuan Boediono
PT. Indhasana Energy
PT Sinar Pedoman Abadi
Jumlah Hutang Hubungan Istimewa
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun:
PT Sinar Pedoman Abadi
Jumlah Bagian Yang Jangka Panjang
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,500,000,000
2,321,805,013
106,440,196
0
4,928,245,209
2,500,000,000
2,321,805,013
0
15,814,668,140
20,636,473,153
0
4,928,245,209
2,164,180,800
18,472,292,353
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan adendum tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan mengadakan
"Perjanjian Hutang" dengan perusahaan asosiasi (PT Sinar Pedoman Abadi) berjumlah sebesar
Rp 16.000.000.000,- yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman 72
bulan termasuk masa tenggang 12 bulan dengan bunga 14,50 % pertahun. Pinjaman ini dijamin
dengan tanah dan bangunan SPBU Mampang milik Perusahaan (Catatan 14). Pada tanggal 16
Juli 2010, pinjaman ini telah dilunasi dengan dana dari uang muka penjualan SPBU (Catatan 34).
Hutang kepada pemegang saham PT Malindo Nusantara Cemerlang sebesar Rp 2.500.000.000,merupakan pinjaman tanpa bunga yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, sedangkan
hutang kepada pemegang saham Ahli Waris Tuan Boediono sebesar Rp 2.321.805.013,merupakan piutang PT Indhatama Laksana Perdana dari Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) yang telah dialihkan, sesuai Akta Perjanjian Pengalihan Piutang No. 38 tanggal 27 Juli
2009. Hutang-hutang tersebut tidak mempunyai jadwal pengembalian dan tidak ditetapkan
tanggal jatuh temponya.
22 HUTANG BANK - Jangka Panjang
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Hutang Bank
Bank DBS (TL-1 dan TL-2)
Jumlah Hutang Bank
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun
Bank DBS (TL-1 dan TL-2)
Bagian Yang Jatuh Tempo
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
0
0
26,214,412,705
26,214,412,705
0
0
6,418,507,495
6,418,507,495
0
19,795,905,210
31
Bank DBS
Pada tanggal 21 Juli 2009, pinjaman PT Bank DBS Indonesia yang merupakan pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) direstrukturisasi menjadi Term
Loan-1 dan Term Loan-2 dengan fasilitas sebesar Rp 28.788.438.000,- dan grace period sampai
dengan 25 Desember 2009 serta tingkat suku bunga sebesar 11 % per tahun. Pinjaman ini
dijamin secara fiducia dengan mesin-mesin dan peralatan, dan pemberian hak tanggungan atas 17
bidang tanah milik Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak), (Catatan 14 dan 16).
23 HUTANG SEWA GUNA USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
PT BCA Finance
Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha
Kewajiban Jatuh Tempo Dalam Setahun
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
100,703,133
100,703,133
83,182,160
17,520,973
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
172,433,760
172,433,760
102,811,200
69,622,560
Hutang sewa guna usaha merupakan hutang Perusahaan kepada perusahaan pembiayaan
sehubungan dengan perolehan kendaraan untuk Direktur Perusahaan.
24 PINJAMAN JANGKA PANJANG
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Quest Corporation:
Tranche A - US$ 10.000.000,Tranche B - US$ 19.000.000,Tranche C - US$ 9.584.736,Jumlah Pinjaman Jangka Panjang
89,240,000,000
169,556,000,000
85,534,184,064
344,330,184,064
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
96,810,000,000
183,939,000,000
92,789,829,216
373,538,829,216
Pinjaman jangka panjang kepada Quest Corporation awalnya, merupakan hutang Anak
Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal Trading Assets Ltd yang telah
direstrukturisasi pada tanggal 29 Mei 2006. Selanjutnya, pada tanggal 30 Agustus 2007, Goal
Trading Assets Ltd mengalihkan piutangnya kepada Quest Corporation, yang kemudian
merestrukturisasi hutang tersebut menjadi tiga fisilitas Tranche, adalah sebagai berikut:
a. Tranche A, hutang pokok sebesar US$ 10.000.000,- jatuh tempo 10 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 2 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam
penyelesaian (Catatan 14).
32
b. Tranche B, hutang pokok sebesar US$ 19.000.000,- jatuh tempo 12 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 2,5 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset tetap Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) yang meliputi mesin, tanah dan bangunan termasuk aset dalam
penyelesaian (Catatan 14).
c. Tranche C, hutang pokok sebesar US$ 16.000.000,- jatuh tempo 15 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi, bunga 3 % per tahun dan grace period 4 tahun setelah tanggal
perjanjian restrukturisasi. Pinjaman Tranche C ini tidak ada jaminannya.
Berdasarkan perjanjian tanggal 11 Oktober 2007 antara Perusahaan dengan Quest Corporation,
hutang Tranche C Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Quest Corporation
dialihkan menjadi hutang Perusahaan, pengalihan ini tidak dalam bentuk tunai.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan dan Quest Corporation mengadakan perjanjian
pengalihan hak tagih Perusahaan kepada Pemegang Saham dan PT Petroneks Energy, perusahaan
asosiasi (dahulu bernama PT Sinar Semindo Rezeki) menjadi hak tagih Quest Corporation
(Catatan 3).
25 KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Perusahaan
Anak Perusahaan
Jumlah Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
5,495,991,194
6,280,068,257
11,776,059,451
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
4,753,876,311
9,340,965,926
14,094,842,237
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mensyaratkan Perusahaan untuk
membayar pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan jika
terjadi pemutusan hubungan kerja apabila memenuhi kondisi sesuai dengan ketentuan ini. Pada
tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja masingmasing adalah 255 orang dan 606 orang.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) tentang "Imbalan
Kerja" dalam mengakui estimasi biaya manfaat karyawan. Perhitungan manfaat karyawan
dilakukan oleh aktuaris independen PT Mitra Jasa Prima dengan menggunakan metode
"projected unit credit actuarial cost method", dengan asumsi sebagai berikut:
33
30 Sep 2010
(Unaudited)
Asumsi Keuangan
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Asumsi Demografis
Tingkat mortalita
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
s/d 39 tahun
40 s/d 44 tahun
45 s/d 40 tahun
50 s/d 44 tahun
Usia pensiun normal
30 Sep 2009
(Unaudited)
10 % per tahun
10 % per tahun
10 % per tahun
10 % per tahun
TMI-II 1999
10 % x mortalita
TMI-II 1999
10 % x mortalita
0,05 %
0,03 %
0,02 %
0,01 %
55 tahun
0,05 %
0,03 %
0,02 %
0,01 %
55 tahun
26 HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Hak minoritas pihak ketiga atas aset bersih
masing-masing Anak Perusahaan
2,281,366,794
Jumlah Hak Minoritas
2,281,366,794
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
2,080,709,805
2,080,709,805
27 MODAL SAHAM
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Modal Ditempatkan dan Disetor
Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar:
Ahli Waris Tn. Boediono
Tn. Yusuf Ardhi
PT Malindo Nusantara Cemerlang
Publik/Masyarakat
Saham Seri B, 680.028.770 lembar:
Renier AR Latief
Publik/Masyarakat
Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Agio Saham
Saham Publik/Masyarakat
Pelaksanaan Waran Seri I
Jumlah Agio Saham
Jumlah Modal Saham
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
225,300,000,000
100,000,000
74,000,000,000
200,600,000,000
287,900,000,000
100,000,000
212,000,000,000
0
53,909,938,000
82,095,814,000
2,000
0
136,000,000,000
752,000
636,005,754,000
636,000,752,000
201,907,883,004
3,300
201,907,886,304
201,898,392,204
1,240,800
201,899,633,004
837,913,640,304
837,900,385,004
34
Pada tanggal 16 Januari 2009, 3 Agustus 2009, 1 Oktober 2009 dan 1 Juli 2010 telah terjadi
pelaksanaan waran Seri I menjadi Saham KBRI masing-masing sebanyak 7.500 lembar, 20
lembar, 50.000 lembar dan 20 lembar saham atau jumlah keseluruhan 57.540 lembar saham.
Agio saham per 30 September 2010 berasal dari selisih nilai saham pada saat penawaran umum
perdana sebesar Rp 353.600.000.000,- dengan nilai nominal saham sebesar Rp 136.000.000.000,dan dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 15.701.607.796,- serta ditambah dengan agio
saham atas pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 9.494.100,-.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 87 tanggal 23 Agustus 2010 yang dibuat
dihadapan Notaris Humberg Lie, SH di Jakarta, Perusahaan melakukan penggabungan nilai
nominal saham yaitu; 2 saham menjadi 1 saham dan 2 waran Seri I menjadi 1 waran Seri I
(Reverse Stock), dengan merubah nilai nominal saham Seri A dari Rp 200,- menjadi Rp 400,-,
saham Seri B dari Rp 100,- menjadi Rp 200,-, dan harga pelaksanaan waran Seri I (atas saham
Seri B) dari Rp 265,- menjadi Rp 530,-, saham mana akan ditawarkan kepada pemegang saham
Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD).
Struktur kepemilikan modal pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
30 September 2010 (Unaudited)
Persen Kepemilikan
Jumlah Saham
Saham Seri A, 1.250.000.000 lembar:
Ahli Waris Tn. Boediono
Tn. Yusuf Ardhi
PT Malindo Nusantara Cemerlang
Publik/Masyarakat
Saham Seri B, 680.028.770 lembar:
Renier AR Latief
Publik/Masyarakat
Jumlah
563,250,000
250,000
185,000,000
501,500,000
1,250,000,000
29.18%
0.01%
9.59%
25.98%
64.77%
269,549,690
410,479,080
680,028,770
13.97%
21.27%
35.23%
1,930,028,770
100.00%
35
30 September 2009 (Unaudited)
Persen Kepemilikan
Jumlah Saham
Saham Seri A, 2.500.000.000 lembar:
Ahli Waris Tn. Boediono
Tn. Yusuf Ardhi
PT Malindo Nusantara Cemerlang
Publik/Masyarakat
Saham Seri B, 1.360.007.520 lembar:
Renier AR Latief
Publik/Masyarakat
Jumlah
1,439,500,000
37.29%
500,000
0.01%
1,060,000,000
27.46%
0
0.00%
2,500,000,000
64.77%
0
0.00%
1,360,007,520
35.23%
1,360,007,520
35.23%
3,860,007,520
100.00%
28 TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
Sehubungan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) kepada Goal
Trading Assets Ltd, disepakati bahwa nilai tercatat hutang tersebut sebesar Rp
1.971.951.858.618,- dikonversi menjadi modal saham sebanyak 440.700 lembar dengan nilai
nominal sebesar Rp 440.700.000.000,- dan selisih nilai hutang yang dikonversi dengan nilai
wajar saham yang diperoleh sebesar Rp 1.531.251.858.618,- diakui sebagai agio saham. Jumlah
selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 1.648.357.377.084,- yang
merupakan selisih nilai aset bersih bagian Perusahaan di Anak Perusahaan sesudah dan sebelum
konversi hutang menjadi modal efektif, dengan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah (Rp)
Sebelum perubahan pemegang saham Anak Perusahaan
Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan
Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan
Bagian Perusahaan
Setelah perubahan pemegang saham Anak Perusahaan
Nilai aktiva bersih Anak Perusahaan
Kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan
Bagian Perusahaan
Selish Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(1,513,509,308,527)
98.72%
(1,494,086,188,082)
458,442,550,091
33.65%
154,271,189,056
1,648,357,377,084
36
29 PENDAPATAN USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
SPBU
Perdagangan
Makloon Kertas
Jumlah Pendapatan Usaha
50,757,928,025
0
7,770,740,242
58,528,668,267
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
42,210,187,900
14,043,260,000
12,906,770,364
69,160,218,264
Seluruh transaksi penjualan dilakukan dengan pihak ketiga, tidak ada transaksi penjualan kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi makloon dilakukan oleh Anak Perusahaan
(PT Kertas Basuki Rachmat) dengan cara memproses bahan baku menjadi kertas, yang mana
bahan baku dan modal kerja disediakan oleh rekanan usaha. Penjualan yang melebihi 10 %
berasal dari Publik (konsumen akhir) untuk penjualan BBM dari SPBU dan CV Putra Tunggal
untuk penjualan kertas.
30 BEBAN POKOK USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
SPBU
Perdagangan
Makloon Kertas
Jumlah Beban Pokok Usaha
49,876,882,052
0
7,310,676,456
57,187,558,508
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
40,713,878,308
13,400,177,267
20,894,501,943
75,008,557,518
Beban pokok usaha dan pembelian yang melebihi 10 % berasal dari PT Pertamina (Persero)
untuk pembelian BBM SPBU dan CV Putra Tunggal untuk pembelian bahan baku kertas.
37
31 BEBAN USAHA
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Beban Pemasaran
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
329,021,416
669,411,136
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan tunjangan
Administrasi bank
Listrik, air dan telepon
Penyusutan
Jasa profesional
Biaya kantor
Perjalanan dinas
Perbaikan dan pemeliharaan
Representasi, jamuan tamu dan sumbangan
Asuransi
Pajak
Lain-lain
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
6,383,356,850
60,589,361
324,716,201
314,669,152
921,671,974
399,958,717
188,758,781
133,562,851
78,360,290
99,157,180
2,053,499,183
38,592,500
10,996,893,040
10,316,918,737
52,759,550
671,834,275
2,716,489,813
865,032,259
760,518,459
317,071,839
248,078,659
191,295,156
262,955,405
0
175,182,076
16,578,136,228
Jumlah Beban Usaha
11,325,914,456
17,247,547,364
32 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Pendapatan Lain-lain
Laba penjualan aset tetap
Amortisasi goodwill
Laba selisih kurs
Laba pelepasan anak perusahaan
Pendapatan luar usaha lain-lain
Jumlah Pendapatan Lain-lain
Beban Lain-lain
Penghapusan piutang
Amortisasi goodwill
Rugi selisih kurs
Beban bunga
Beban luar usaha lain-lain
Jumlah Beban Lain-lain
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
14,301,752,767
312,173,019
28,617,993,751
49,288,392,386
4,814,487,562
97,334,799,486
0
312,173,019
49,220,276,246
0
1,547,612,638
51,080,061,903
0
0
10,109,290,495
1,547,926,371
1,521,235,321
13,178,452,187
0
0
336,861,728
3,900,055,894
850,000,000
5,086,917,622
84,156,347,298
45,993,144,281
38
33 LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih sebagai pembilang dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebagai penyebut.
30 Sep 2010
(Unaudited)
Rp
Laba (rugi) bersih
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
Laba (rugi) per saham
30 Sep 2009
(Unaudited)
Rp
61,656,429,226
23,017,108,604
1,447,521,573
2,895,005,630
42.59
7.95
34 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.59/Menhut-II/2007
tanggal 22 Pebruari 2007, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) memiliki Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Tanaman Industri (HTI) atas areal
hutan produksi seluas 100.150 hektar yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan dan Marau,
Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat, terdiri dari Blok Kendawangan seluas
62.170 hektar dan Blok Air Hitam seluas 37.980 hektar. IUPHHK tersebut belum dialihkan
kepada Anak Perusahaan (PT HTI Basuki Rachmat).
b. Perjanjian Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dengan CV Putra Tunggal (pihak
kedua) telah diperpanjang pada tanggal 1 Pebruari 2010. PT Kertas Basuki Rachmat akan
mengolah bahan baku yang disediakan oleh pihak kedua dan hasil produksinya diserahkan
kembali kepada pihak kedua. PT Kertas Basuki Rachmat memperoleh jasa produksi sebesar
Rp 2.500,- per kg kertas jadi dan pihak kedua menyediakan pinjaman modal kerja untuk
menunjang operasional PT Kertas Basuki Rachmat.
c. Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Tagihan tanggal 8 Maret 2010 antara Perusahaan dengan
Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat), piutang Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki
Rachmat) kepada Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) per 31 Desember 2009 sebesar Rp
1.504.274.162,- dialihkan menjadi hak tagih Perusahaan.
d. Pada tanggal 17 Maret 2010, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) mengadakan
perjanjian jual beli Diesel Generator Set (Gen Set) dengan Dili Machineries Unipessoal, Lda
untuk menjual 4 unit Diesel Generator Set merk Niigata milik Anak Perusahaan (PT Kertas
Basuki Rachmat) dengan harga penjualan sebesar Rp 57.000.000.000,-. Atas perjanjian jual
beli Gen Set tersebut, Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah menerima uang
muka dari Dili Machineries Unipessoal, Lda sebesar Rp 12.000.000.000,- (Catatan 19).
39
e. Pada tanggal 21 Juni 2010, Perusahaan (Pihak Pertama) mengadakan perjanjian jual beli
dengan PT Pusaka Buana Utama (Pihak Kedua) untuk menjual Tanah dan SPBU # 34.12706
milik Pihak Pertama yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan Raya dengan harga penjualan
sebesar Rp 23.640.000.000,- yang akan dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
dengan cara sebagai berikut (Catatan 19):
1) Tahap pertama sebesar Rp 500.000.000,- akan dibayar selambat-lambatnya tanggal 23 Juni
2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan per 30 September 2010, jumlah tersebut
telah diterima oleh Perusahaan.
2) Tahap kedua sebesar Rp 22.000.000.000,- akan dibayar selambat-lambatnya tanggal 16
Juli 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan per 30 September 2010, jumlah
tersebut telah diterima oleh Perusahaan.
3) Tahap ketiga sebesar Rp 1.140.000.000,- akan dibayarkan setelah peralihan ijin
pengelolaan SPBU kepada Pihak kedua disetujui oleh Pertamina selambat-lambatnya dua
bulan setelah pembayaran tahap kedua. Sampai dengan laporan keuangan per 30
September 2010, pembayaran atas jumlah ini belum terlaksana.
f. Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah menerima Uncommitted Indicative
Offering Letter dari pihak perbankan untuk fasilitas pinjaman investasi dan modal kerja.
Salah satu persyaratan fasilitas pinjaman tersebut adalah pelepasan jaminan atas aset Anak
Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) yang saat ini masih menjadi jaminan hutang kepada
Quest Corporation, Ltd. Dalam rangka pelepasan jaminan dimaksud, maka pada tanggal 12
Oktober 2010 Perusahaan dan Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) telah
menandatangani perubahan atas perjanjian restrukturisasi hutang dengan Quest Corporation,
Ltd. dengan syarat apabila disetujui pada RUPSLB dalam rangka PUT I.
35 KELANGSUNGAN USAHA
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan dimasa mendatang masih akan dipengaruhi oleh
kondisi perekonomian di dalam negeri dan ekonomi kawasan sekitarnya di luar negeri. Sampai
dengan periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan
dan Anak Perusahaan masih mengalami rugi yang terakumulasi sebesar Rp 1.906.887.123.066,Dalam rangka mempertahankan kelangsungan uasaha Perusahaan dan Anak Perusahaan,
manajemen telah melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Menjual seluruh saham yang dimiliki di Anak Perusahaan (PT Kertas Blabak) kepada pihak
ketiga yang tidak terafiliasi.
b. Menjual Gen Set yang tidak produktif di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat).
c. Menjual Tanah dan Bangunan SPBU # 34.12706 milik Perusahaan.
d. Melanjutkan penyelesaian proyek PM-2 di Anak Perusahaan (PT Kertas Basuki Rachmat) dan
memproses pencarian dana pinjaman kepada pihak perbankan nasional. Pada tanggal 14 Juni
2010, Anak Perusahaan tersebut telah memperoleh Uncommitted Indicative Offering Letter
dari salah satu bank nasional, untuk membiayai rencana investasi sebesar US$ 40 juta dan
modal kerja sebesar US$ 10 Juta.
40
e. Dalam rangka rencana penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Perusahan
telah menyampaikan dokumen-dokumen Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas
I (PUT I) kepada Ketua Bapepam dan LK, sesuai surat pengantar No. 105/KBRI/DIR/X/10
tanggal 20 Oktober 2010.
36 REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2009 yang
disajikan sebagai pembanding telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan konsolidasian per 30 September 2010.
41
37 INFORMASI SEGMEN USAHA
(dalam Rp 000)
SPBU
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Usaha
Laba (Rugi) Kotor
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Manfaat (Beban) Pajak
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas
Hak Minoritas
Laba (Rugi) Bersih
50,757,928
49,876,882
881,046
8,388,567
(7,507,521)
11,997,199
4,489,678
0
4,489,678
0
4,489,678
Perdagangan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30 September 2010 (Unaudited)
Kertas
Jumlah
7,770,740
7,310,676
460,064
2,937,347
(2,477,284)
4,362,052
1,884,769
0
1,884,769
0
1,884,769
Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) :
30 September 2010 (Unaudited)
SPBU
Perdagangan
Kertas
Daerah Khusus Ibukota (DKI)
50,757,928
0
0
Jawa Tengah
0
0
0
Jawa Timur
0
0
7,770,740
Jumlah
50,757,928
0
7,770,740
58,528,668
57,187,559
1,341,110
11,325,914
(9,984,805)
16,359,252
6,374,447
0
6,374,447
0
6,374,447
Penyesuaian
0
0
0
0
0
67,797,096
67,797,096
209,833
68,006,928
(70,380)
67,936,549
Bersih
58,528,668
57,187,559
1,341,110
11,325,914
(9,984,805)
84,156,347
74,171,543
209,833
74,381,375
(70,380)
74,310,996
Jumlah
50,757,928
0
7,770,740
58,528,668
42
(dalam Rp 000)
SPBU
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Usaha
Laba (Rugi) Kotor
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Manfaat (Beban) Pajak
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas
Hak Minoritas
Laba (Rugi) Bersih
42,210,188
40,713,878
1,496,310
7,811,651
(6,315,341)
(984,282)
(7,299,623)
0
(7,299,623)
0
(7,299,623)
30 September 2009 (Unaudited)
Perdagangan
Kertas
Jumlah
14,043,260
13,400,177
643,083
58,263
584,820
0
584,820
0
584,820
0
584,820
12,906,770
20,894,502
(7,987,732)
9,377,634
(17,365,365)
(1,705,902)
(19,071,267)
0
(19,071,267)
0
(19,071,267)
Informasi Segmen Usaha Menurut Geografis (dalam Rp 000) :
30 September 2009 (Unaudited)
SPBU
Perdagangan
Kertas
Daerah Khusus Ibukota (DKI)
42,210,188
14,043,260
0
Jawa Tengah
0
0
3,667,573
Jawa Timur
0
0
9,239,197
Jumlah
42,210,188
14,043,260
12,906,770
69,160,218
75,008,558
(5,848,339)
17,247,547
(23,095,887)
(2,690,184)
(25,786,070)
0
(25,786,070)
0
(25,786,070)
Penyesuaian
0
0
0
0
0
48,683,328
48,683,328
202,228
48,885,556
(82,377)
48,803,179
Bersih
69,160,218
75,008,558
(5,848,339)
17,247,547
(23,095,887)
45,993,144
22,897,258
202,228
23,099,485
(82,377)
23,017,109
Jumlah
56,253,448
3,667,573
9,239,197
69,160,218
43
Download