1 BAB I PENDAHULUAN 2.2. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
2.2. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dan perdagangan dihadapkan pada
suatu kondisi persaingan yang ketat. Hal ini tidak dapat lepas dari semakin
banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bergerak dibidang yang sama.
Persaingan antara perusahaan ini sangat menguntungkan, karena dengan
persaingan yang sehat akan semakin meningkatkan perekonomian dalam
negeri.
Andi (2011), pajak termasuk salah satu sumber pendapatan yang
utama negara disamping sumber minyak bumi dan gas alam yang sangat
penting peranannya bagi kelangsungan hidup negara. Sedangkan bagi
perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih.
Penerimaan sektor pajak dari tahun ke tahun diharapkan akan selalu
meningkat seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan di
segala bidang.
Bagi negara pajak merupakan sumber penerimaan, sedangkan disisi
lain pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan
mengurangi laba perusahaan. Beban pajak yang dipikul subjek pajak
khususnya subjek pajak badan, memerlukan perencanaan yang baik, oleh
karena itu strategi perpajakan menjadi mutlak untuk mencapai laba
perusahaan yang optimal, strategi dan perencanaan yang baik dan benar
1
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
2
tentu saja harus legal, akan mampu mendorong perusahaan untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lain (Hidayat dan Edi, 2006).
Murphy (dalam Noor et al., 2010) menyatakan, sebagian besar
perusahaan melakukan perencanaan pajak dengan tujuan untuk mengurangi
pajak penghasilan mereka karena mereka merasa beban pajak penghasilan
yang
besar
akan
mengurangi
keuntungan
mereka.
Upaya
untuk
meminimalisasi pajak sering disebut dengan teknik Tax Planning (Rori,
2013).
Menurut Clotfetler (1983) ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan
untuk melakukan perencanaan pajak, yaitu penggelapan pajak (tax evasion)
dan penghindaran pajak (tax avoidance). Perusahaan atau manajemen
memiliki kecenderungan untuk melakukan penghindaran pajak karena
masih dalam lingkup undang-undang perpajakan. Secara umum diakui
bahwa penggelapan pajak merupakan tindakan di luar hukum sedangkan
penghindaran pajak dianggap suatu tindakan dalam hukum (Mclaren, 2008).
Potas, 1993 (dalam Febriani, 2013) meminimalkan jumlah beban
pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara baik cara penghindaran pajak
(tax avoidance) maupun dengan cara penggelapan pajak (tax evasion).
Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan istilah dalam perencanaan
pajak yang digunakan untuk menandakan bahwa pembayar pajak telah
menggunakan skema yang sah untuk mengurangi kewajiban perpajakan
mereka. Menurut Logue (dalam Mclaren 2008), secara sederhana
penghindaran pajak (tax avoidance) dapat didefinisikan sebagai mengatur
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
3
segala urusan perpajakan perusahaan untuk meminimalkan pajak dengan
cara yang konsisten dengan hukum, sedangkan penggelapan pajak (tax
evasion) melibatkan sebuah unsur kesengajaan untuk melanggar hukum
dalam pembayaran pajak. Menurut Adawiah, 2011 (dalam Febriani, 2013),
untuk melaksanakan tax avoidance secara baik dan tidak terjebak ke dalam
tax evasion, maka diperlukan adanya suatu manajemen pajak (tax
management).
Dari hasil penelitian Rori (2013), diperoleh manfaat dapat
meminimalisasi beban pajak sebagai unsur biaya sehingga dapat menghemat
arus kas yang keluar dan dapat mengestimasi kebutuhan kas untuk
membayar beban pajak terhutang serta menentukan waktu pembayaran yang
tepat sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara akurat.
Penerapan sistem administrasi yang tertib dan rapi dapat berjalan dengan
lancar sesuai rencana sehingga menghasilkan penghematan pajak guna
mendukung strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Semakin baik
faktor-faktor pendukung tax planning, maka semakin optimal beban pajak
yang dapat dihemat serta semakin kecil resiko sanksi atau denda pajak yang
akan diderita oleh perusahaan.
Suandy (2011:8) menjelaskan, manajer wajib menekan biaya pajak
seoptimal mungkin untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan
dengan melakukan
pengelolaan kewajiban
perpajakan. Pengelolaan
kewajiban perpajakan ini dilakukan dengan melakukan suatu manajemen
pajak (tax management) yang merupakan bagian dari manajemen keuangan,
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
4
sehingga tujuan dari manajemen pajak harus sejalan dengan tujuan dari
manajemen keuangan, yaitu memperoleh likuiditas dan laba yang memadai.
Menurut Permatasari (2004), manajemen pajak merupakan suatu
pengelolaan kewajiban perpajakan perusahaan agar kewajiban perpajakan
perusahaan dapat dilakukan dengan benar sesuai perundang-undangan
perpajakan yang berlaku, agar jumlah pajak yang terutang dapat
diminimalkan seefisien mungkin untuk bisa mendapatkan keuntungan yang
diharapkan dengan tidak melakukan upaya-upaya pelanggaran terhadap
peraturan perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi perpajakan. Suandy
(2011:6) menyatakan, tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua,
yaitu menerapkan dengan benar segala ketentuan perpajakan dan upaya
efisiensi pajak penghasilan untuk dapat mencapai laba dan likuiditas yang
seharusnya. Tujuan manajemen pajak dapat tercapai dengan cara
menerapkan secara efektif fungsi-fungsi manajemen pajak, yang meliputi
tax planning, tax implementation, dan tax control.
Perencanaan pajak dapat dilakukan untuk semua jenis pajak baik
pajak langsung maupun pajak tidak langsung. Menurut Cao dan Xiaohui,
2009 (dalam Suarningrat, 2013) menyatakan bahwa Pajak Penghasilan
perusahaan menempati status yang sangat penting dalam membayar pajak
perusahaan, dan memiliki ruang besar untuk perencanaan pajak.
Perencanaan pajak untuk pendapatan biasanya lebih sulit daripada
perencanaan pajak untuk pemotongan, terutama dengan pajak capital gain,
secara praktis tidak mungkin untuk mengubah pendapatan wajib pajak
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
5
menjadi pendapatan bebas pajak (Robert,1996). Menurut Zain (2007:87)
perencanaan Pajak Penghasilan karyawan dapat dilakukan dengan
memaksimalkan pengurang-pengurang (maximizing deduction), ialah
pengalihan pemberian dalam bentuk natura ke bentuk tunjangan-tunjangan
yang dapat dikurangkan sebagai biaya sesuai prinsip dapat dipajaki
(taxable) dan dapat dikurangkan (deductible) yang dianut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Perencanaan pajak adalah langkah awal yang dilakukan dalam
upaya efisiensi pajak penghasilan dengan cara menyusun suatu strategi
penghematan pajak. Pada tahap ini, hal yang harus dilakukan adalah
meneliti dan mengumpulkan ketentuan peraturan perpajakan agar dapat
diketahui jenis upaya efisiensi pajak penghasilan yang akan dilakukan
kedepannya.
Setelah melakukan perencanaan pajak dan telah mengetahui faktorfaktor yang akan dimanfaatkan untuk melakukan penghematan pajak, maka
langkah kedua yang harus dilakukan adalah mengimplementasikannya.
Suandy (2011:10) menyatakan, tujuan manajemen pajak dapat dicapai
apabila perusahaan menguasai dan melaksanakan ada dua hal, yaitu
memahami ketentuan perpajakan dan menyelenggarakan pembukuan yang
memenuhi syarat.
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah pengendalian pajak.
Tujuan dilakukannya pengendalian pajak adalah untuk memastikan bahwa
kewajiban perpajakan dilaksanakan oleh perusahaan sudah sesuai dengan
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
6
yang telah direncanakan sebelumnya dan telah memenuhi syarat formal dan
material dalam manajemen pajak. Pemeriksaan pembayaran pajak
merupakan hal yang terpenting dalam pengendalian pajak, oleh sebab itu
pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dalam strategi
penghematan pajak (Suandy, 2011:10).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industri pengolahan kayu.
Beberapa perusahaaan belum menerapkan perencanaan pajak yang efektif,
sehingga perlu diterapkan perencanaan pajak yang matang dan terorganisir
sejak dini agar pajak penghasilan perusahaan dapat diefisienkan tanpa harus
melanggar peraturan perpajakan yang berlaku. Perencanaan pajak dilakukan
agar terhindar dari segala yang menyebabkan peningkatan pajak
penghasilan. Penelitian ini penting dilakukan dengan pertimbangan bahwa
perusahaan industri pengolahan kayu tersebut apabila dapat menerapkan Tax
Planning pada laporan keuangannya dengan baik maka akan lebih sedikit
atau lebih menghemat jumlah pajak yang dibayarkan kepada kas negara
nantinya, tanpa melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan.
2.3. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini dirumuskan masalah bagaimana analisa yang
akan dilakukan untuk meminimalisasikan pajak penghasilan badan pada
perusahaan industri tersebut?
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
7
2.4. Pembatasan Masalah
Dalam melakukan suatu penelitian terlebih dahulu harus dapat
mengidentifikasi serta merumuskan masalah yang akan dilakukan, hal ini
dimaksudkan agar penelitian tersebut terarah dan tidak menyimpang dari
inti yang diteliti lebih lanjut, serta dengan mempertimbangkan segenap
keterbatasan waktu, biaya serta kemampuan dalam melakukan penelitian
tersebut. Tax Planning dalam penelitian ini hanya meliputi Tax Planning
pajak penghasilan. Pajak penghasilan yang dimaksud adalah pajak
penghasilan badan yang terutang. Perencanaan pajak (Tax Planning) yang
dilakukan dalam penelitian ini terbatas pada perencanaan pajak ditinjau dari
aspek material.
2.5. Tujuan Penelitian
Dalam setiap kegiatan pasti memiliki tujuan untuk mencapai hal
ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan tax planning pada
perusahaan industri pengolahan kayu di Purbalingga berdasarkan undangundang perpajakan yang berlaku
sehingga dapat mengefesienkan pajak
penghasilan badan yang akan dibayarkan nantinya.
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
8
2.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan
dalam mengambil kebijakan manajemen pajak atau strategi perpajakan
yang akan digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan aplikasi dari teori yang diperoleh dari
referensi dengan melihat keadaan senyatanya dan sebagai bahan
perbandingan dengan penelitian sebelumnya.
3. Bagi pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk
memperluas wawasan maupun sebagai acuan bagi penelitianpenelitian selanjutnya yang mungkin akan dilakukan khususnya yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu perpajakan
Penerapan Perencanaan Pajak..., Prita Puspita Sari, Ekonomi UMP, 2014
Download