Kelompok 2 - Website Staff UI

advertisement
3/4/2010
TEKNIK TENAGA LISTRIK
KELOMPOK II
Andinar (0906602401)
Arwidya (0906602471)
Christina (0906602499)
Citra Marshal (0906602490)
Kelompok 2
Christina M.
Citra Marshal
Andinar H. Islamy
Arwidya
y Tantri A.
1
3/4/2010
Motor
listrik
merupakan
sebuah
perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum
sama yaitu:
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
g g
gaya
y menghasilkan
g
tenaga
g p
putar/ torsi untuk memutar kumparan.
p
• Pasangan
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
2
3/4/2010
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan
operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi.
Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).
• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
• Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada
motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia
struktur medan.
• Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk
silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal
ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
• Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus
listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya. .
3
3/4/2010
4
3/4/2010
Electromotive Force (EMF) / Gaya Gerak Listrik
EMF induksi biasanya disebut EMF Counter
Counter. atau EMF kembali.
kembali EMF kembali
artinya adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang
melawan tegangan yang diberikan padanya.
EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik dengan
arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya.
HF Emil Lenz mencatat pada tahun 1834 bahwa “arus
HF.
arus induksi selalu
berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan yang menyebabkannya”.
Hal ini disebut sebagai Hukum Lenz.
Timbulnya EMF tergantung pada:
kekuatan garis fluks magnet
€ jumlah lilitan konduktor
€ sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor
€ kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet
€
Tidak ada arus induksi yang terjadi jika angker dinamo diam.
5
3/4/2010
Arus yang mengalir pada motor dengan hambatan R pada armature dapat
dihitung dengan rumus dibawah ini :
Ketika motor mati(tidak bekerja), maka Eo = 0 Volt. Maka Arus yang mengalir :
Daya dan Torsi adalah 2 bagian yang sangat penting pada Motor DC.
Daya listrik armature dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:
Kita ketahui pada persamaan sebelumnya bahwa Es adalah jumlah dari Eo +
IR.
Kita substitusikan dua persamaan di atas
6
3/4/2010
I2 R menunjukan disipasi panas dari armature. Daya listrik Eo.I sama dengan
daya mekanik dari motor.
P : Daya Mekanik Motor (W)
Eo : GGL Induksi dari armature (Volt)
Hubungan antara torsi dengan daya mekanik adalah sbb:
Jika kita gabungkan 2 persamaan di atas maka akan diperoleh :
Jika motor DC dijalankan dengan beban atau tanpa beban,,,,Eo
mempunyai tegangan yang hampir sama dengan Es,,,dengan asumsi
R selalu kecil…maka
kecil maka dari persamaan sebelumnya:
7
3/4/2010
Armature speed control
€
Kecepatan motor bisa diatur, dengan
mengatur Es dan menjaga flux tetap
konstan.
Armature speed control
8
3/4/2010
Armature speed control
€
€
Untuk mengatur kecepatan motor, dalam
prakteknya motor armature dapat dihubungkan
dengan voltage DC generator. Jika field excitation
dari motor dijaga tetap konstan, dan generator
excitation diatur dari nol sampai maks., maka
generator output Es bisa divariasikan dari nol
sampai maks.
Metode speed control ini disebut sebagai WardWard
Leonard system.
Armature speed control
€
Cara lain untuk mengontrol kecepatan dari motor dc
adalah menempatkan rheostat yang di-seri-kan dengan
armature. Arus dalam rheostat menghasilkan voltage
drop dikurangi dari fixed source voltage Es,
menghasilkan tegangan suplai yang lebih kecil dari
armature. Metode ini memungkinkan kita untuk
mengurangi kecepatan.
9
3/4/2010
Field speed control
€
€
€
Jika flux Φ dinaikkan dan tegangan Es dijaga agar
tetap konstan, maka kecepatannya akan jatuh dan
sebaliknya.
Metode speed control ini sering digunakan saat
motor harus dijalankan di atas kecepatan rata
rataratanya, disebut base speed.
Untuk mengatur flux, dihubungkan dengan
rheostat secara seri dengan fieldnya.
Motor shunt
€
€
Motor shunt : motor dengan sumber daya sendiri
Pada motor shunt
shunt, gulungan medan (medan
shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A).
10
3/4/2010
Motor shunt
Kecepatan motor shunt :
€ Kecepatannya konstan tidak tergantung pada
beban
€ Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara
memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan
memasang tahanan pada arus medan (kecepatan
bertambah).
Motor seri
€
Motor seri hampir sama konstruksinya dengan
motor shunt, kecuali fieldnya. Field dihubungkan
secara seri dengan armature, terdiri dari beberapa
putaran kawat yang mempunyai penampang
cukup besar untuk membawa arus.
11
3/4/2010
Motor seri
Pada motor seri, flux per pole tergantung dari arus
armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya
besar dan sebaliknya.
€ Jika motor seri dioperasikan pada beban penuh,
saat di starts up, arus armature lebih tinggi
daripada normalnya, dan fluxnya juga lebih besar
daripada normal.
Aplikasi motor seri :
€ Kereta listrik
€
Compound Motor
•
•
Terdiri dari kumparan medan seri dan shunt
Medan shunt disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo
12
3/4/2010
Cont.
•
Medan seri disambungkan secara seri
dengan gulungan dinamo
Pengereman pada motor
Pengereman motor listrik dapat
dilaksanakan secara elektrik
elektrik.
€ Pengereman secara elektrik dapat
dilaksanakan dengan dua cara yaitu
secara:
€
y Dinamis
y Plugging
13
3/4/2010
Pengereman secara Dinamis
Pengereman yang dilakukan dengan
melepaskan jangkar yang berputar dari
sumber tegangan dan memasangkan
tahanan pada terminal jangkar
• Motor listrik seolah-olah berfungsi sebagai
generator
• Gaya gerak listrik yang timbul pada belitan
j
jangkar
k dib
dibebani
b id
dengan resistor
i t
• Jadi energi pengereman terbuang sebagai
panas pada resistor itu.
•
Pengereman secara Plugging
Pengereman yang dilakukan dengan
membalik polaritas motor
€ Membalikan polaritas tegangan pada
jangkar atau pada penguat medan
€ Dengan cara ini motor cepat berhenti
berputar, malah cenderung berbalik arah
€
14
3/4/2010
Reaksi Jangkar
•
•
Disebabkan oleh pengaruh garis gaya magnit
yang ditimbulkan arus jangkar terhadap garis
gaya magnit kutub utama mesin sehingga
membelokkan arah garis gaya magnit utama
dan menggeser garis netral
Pengaruh reaksi jangkar pada motor DC
g diperlukan
p
adalah menurunkan fluksi yyang
ketika beban dinaikkan. Reaksi jangkar
mempunyai pengaruh terhadap komutasi dan
menyebabkan timbulnya bunga api.
Distorsi flux
€
€
€
Distribusi fluks ketika motor berjalan
j
tanpa
p
beban
Fluks yang terjadi akibat beban penuh dari arus
jangkar
Fluks yang terjadi saat motor berjalan dengan
beban penuh
15
3/4/2010
Cara mengatasi reaksi jangkar
•
•
Dengan memasang kutub bantu terletak
diantara kutub utama dan dtengah garis
netral. Lilitan penguat kutub bantu
dihubungkan seri dengan lilitan jangkar
Untuk mesin besar biasanya digunakan
lilitan kompensasi, lilitan kompensasi
dipasang
p
g didalam alur p
pada p
permukaan
kutub utama sehingga akan melawan
medan arus jangkar, lilitan ini
dihubungkan seri dengan lilitan jangkar
16
3/4/2010
Contoh soal
€
Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan
mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
y
y
€
€
€
€
€
€
€
€
€
€
€
€
Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
Jika tahanan jangkar 0
0.417
417 ohm
ohm, keadaan yang lain sama
sama. Berapa GGL lawan (Ea) dan
daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat sebesar 2 volt
untuk soal a dan b.
Jawaban:
Ea = V – Ia Ra – 2∆E
= (230 – 2 ) – (48 x 0.312) = 213 volt
Daya yang dibangkitkan pada jangkar = Ea Ia
= 213 x 48
= 10.224 watt
Eb = V – Ia Ra – 2∆E
= (230 – 2) – (48 x 0.417) = 208 volt
Daya yang dibangkitkan pada jangkar = Ea Ia
= 208 x 48
= 9984 watt
17
Download