strategi mengajar guru dalam meningkatkan

advertisement
STRATEGI MENGAJAR GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI
STRATEGI PENGELOLAAN MOTIVASIONAL ARCS DI
SMP NEGERI 1 ATAP SUKA MAJU MUARO JAMBI
Evy Frapitasari
Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi
E-mail: [email protected]
Abstrak
Dalam proses belajar, masing-masing siswa memiliki motivasi belajar yang
berbada-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dan ada juga siswa
yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Dengan demikian motivasi diperlukan
untuk memperoleh tujuan pembelajaran yang diinginkan. Seorang guru harus bisa
memahami tentang strategi dalam belajar mengajar. Strategi merupakan salah satu cara
yang sangat efektif digunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa, karena dengan menggunakan strategi yang tepat, siswa akan termotivasi untuk
belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi mengajar guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui Strategi
Pengelolaan Motivasional ARCS. Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen
yakni motivasi belajar dan variabel independen yakni Strategi Pengelolaan Motivasional
ARCS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Sedangkan analisisnya menggunakan teknik analisis deskritif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi. Penelitian terdiri
atas dua siklus, setiap siklus meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran
dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan, proses
pembelajaran dilaksanakan dengan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction). Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan aktivitas siswa. Sedangkan
angket untuk mengambil data motivasi belajar siswa. Hasil penelitian pada pelaksanaan
siklus I menunjukkan bahwa hasil angket motivasi siswa pada siklus I berada di 70,28%
yang msih di bawah standar yang diharapkan yaitu 75 %. Sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan, hasil angket motivasi siswa yang menunjukan bahwa tingkat
motivasi siswa berada di 80,44% yang telah melebihi standar yang diharapkan yaitu 75
%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Stategi Pengelolaan
Motivasional ARCS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan disarankan dengan
harapan dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, tenaga pengajar,
para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Strategi Pengelolaan Motivasional ARCS
PENDAHULUAN
Proses
belajar
mengajar
merupakan
suatu
proses
yang
mengandung serangkaian perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa itu
merupakan
syarat
utama
bagi
berlangsungnya
proses
belajar
mengajar. Interaksi dalam peristiwa
belajar mengajar mempunyai arti yang
lebih luas, tidak sekedar hubungan
antara guru dengan siswa, tetapi berupa
interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan
hanya penyampaian pesan berupa
materi pelajaran, melainkan penanaman
sikap dan nilai pada diri siswa yang
sedang belajar.
Strategi
mengajar
adalah
seperangkat
kebijaksanaan
yang
terpilih, yang telah dikaitkan dengan
faktor yang menentukan warna atau
strategi tersebut, yaitu: a) pemilihan
materi pelajaran (guru atau murid), b)
penyaji materi pelajaran (perorangan
kelompok, atau belajar mandiri), c) cara
materi pelajaran disajikan (induktif atau
deduktif, analitis atau sintetis, formal
atau non formal) dan d) sasaran
penerima materi pelajaran (kelompok,
perorangan, heterogin atau homogin)
(Ruseffendi, 1980).
Setiap guru harus berupaya agar
siswa dapat memahami pelajaran dan
membuat siswa tidak bosan mengikuti
pelajaran tersebut. Dalam proses
belajar, masing-masing siswa memiliki
motivasi belajar yang berbada-beda.
Ada siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi dan ada juga siswa
yang memiliki motivasi belajar yang
rendah. Menurut Dalyono (2012:55),
motivasi adalah daya penggerak atau
dorongan untuk melakukan sesuatu
pekerjaan yang bias berasal dari dalam
diri dan juga dari luar.
Motivasi belajar adalah suatu
usaha
belajaratau
usaha
yang
mendorong siswa untuk mencapai
tujuan. Sering ditemukan bahwa siswa
yang kurang berprestasi bukan berarti
disebabkan oleh kemampuan yang
kurang, akan tetapi diduga dikarenakan
kurangnya motivasi belajar sehingga ia
tidak berusaha untuk menggerakkan
segala kemampuannya dalam belajar.
Dengan demikian motivasi
diperlukan untuk memperoleh tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Seorang
guru harus bisa memahami tentang
strategi dalam belajar mengajar. Strategi
merupakan salah satu cara yang sangat
efektif digunakan oleh seorang guru
dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa, karena dengan menggunakan
strategi yang tepat, siswa akan
termotivasi untuk belajar dan tidak
bosan dengan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Oleh karena
kurangnya pemahaman seorang guru
mengenai
strategi
pembelajaran,
akhirnya siswa kurang termotivasi
untuk belajar. Dengan pemilihan
strategi yang tepat oleh guru, siswa
diharapkan termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan dari hasil observasi
di SMP Negeri 1 Atap Suka Maju
Muaro
Jambi,
diketahui
bahwa
rendahnya motivasi belajar siswa
disebabkan kurangnya strategi mengajar
guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, ketidakseriusan siswa dalam
mengikuti proses belajar, kurang
memperhatikan pelajaran,
bercerita
dengan teman sebangku,
malas
mencatat pelajaran, tidak mendengarkan
penjelasan guru dengan baik, tidak mau
bertanya,
susah
mengemukakan
pendapat, bermain handphone di dalam
kelas, dan tidak mengerjakan tugas yang
di berikan oleh guru, suasana ruangan
kelas yang kurang nyaman dan media
pembelajaran yang masih kurang.
Selain itu, penyebab lain adalah metode
yang digunakan guru kurang bervariasi
dalam
mengajar.
Guru
masih
menggunakan metode konvensional
yaitu guru masih mendominasi dalam
kegiatan belajar dengan menggunakan
metode ceramah dan latihan serta siswa
lainnya hanya sebagai pendengar
informasi dari guru.
Mengatasi keadaan seperti itu,
maka guru harus melakukan perbaikan,
agar proses pembelajaran di kelas
tersebut dapat berjalan dengan baik dan
dapat menjadikan siswa termotivasi
untuk
terlibat
dalam
proses
pembelajaran. Salah satu cara yang baik
untuk keluar dari permasalahan kelas
tersebut dalah dengan menerapkan
Strategi Pengelolaan Motivasional
ARCS.
Strategi ARCS adalah strategi
yang terdiri dari attention (perhatian),
relevance
(relevansi),
confidence
(kepercayaan),
dan
satisfaction
(kepuasan), dikembangkan oleh Keller.
Keempat faktor ini merupakan hal yang
penting karena guna untuk mengetahui
seberapa besar motivasi belajar siswa
dapat diketahui dari seberapa jauh
perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran,
seberapa
jauh
siswa
merasakan ada kaitan atau relevansi isi
pelajaran
dengan
kebutuhannya,
seberapa jauh siswa merasa puas
terhadap kegiatan belajar yang telah
dilakukan.
Dalam penelitian ini bertujuan
meningkatkan Strategi Mengajar Guru
dan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Di SMP Negeri 1 Atap
Suka Maju Muaro Jambi.
KAJIAN TEORI
1. Motivasi Belajar
Menurut Suryabrata Motivasi
adalah keadaan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Greenberg
menyebutkan bahwa motivasi adalah
proses membangkitkan, mengarahkan,
dan memantapkan perilaku arah suatu
tujuan Sementara itu Gates dkk
mengemukakan bahwa motivasi adalah
suatu kondisi biologis dan psikologis
yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannya dengan cara
tertentu (Djaali, 2014:101). Belajar
menurut Hamalik (2001:27), adalah
suatu proses , suatu kegiatan dan bukan
satu hasil dan tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas
dari itu, yakni mengalami.Sedangkan
menurut
Gagne
belajar
adalah
seperangkat proses kognitif yang
mengubah sikaf stimulasi lingkungan
melewati pengolahan informasi menjadi
kafabilitas baru (Dimyati dan Mudjiono,
2013:10).
Berdasarkan
pendapatpendapat tersebut di atas dapat
dikemukakan bahwa motivasi belajar
adalah suatu penggerak yang timbul
dari kekuatan mental diri peserta didik
maupun dari penciptaan kondisi belajar
sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
Jenis-jenis
motivasi
yaitu
motivasi
intrinsik
dan
motivasi
ekstrinsik. Menurut Richards Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan oleh
guru membangkitkan motivasi belajar
siswa, baik motivasi instrinsik maupun
ekstrinsik (Yamin, 2013:222), antara
lain dengan cara:
1. Memberikan penghargaan kepada
siswa yang berprestasi.
2. Adanya persaingan atau kompetisi
di dalam kelas.
3. Pemberian hadiah atau pujian
terhadap siswa-siswa yang memiliki
prestasi baik dan memberikan
hukuman kepada siswa yang
prestasinya mengalami penurunan.
4. Adanya pemberitahuan tentang
kemujan belajar siswa.
Menurut Catharina Tri Ani,
(2006:186-187). Ada beberapa strategi
motivasi dalam belajar antara lain
sebagai berikut : 1) membangkitkan
minat belajar, 2) mendorong rasa ingin
tahu, 3) menggunakan variasi metode
penyajian yang menarik, dan 4)
membantu siswa dalam merumuskan
tujuan belajar.
2. Strategi Pengelolaan Motivasional
ARCS
Secara
umum
sering
dikemukakan bahwa strategi merupakan
suatu teknik yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan
Strategi
pembelajaran
ARCS
merupakan strategi motivasional yang
terdiri atas empat komponen yaitu
Attention,
Relevance,
Confidence,
Satisfaction, dikembangkan oleh John
M. Keller. Keempat komponen tersebut
merupakan komponen yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa.
Strategi ARCS ini sebagai jawaban
pertanyaan
bagaimana
merancang
pembelajaran
yang
dapat
mempengaruhi motivasi dan hasil
belajar.
ARCS
ini
memberikan
pendekatan yang sistematis dan
komprehensip untuk meningkatkan
daya tarik instruksi yang bersifat
memotivasi. ARCS bukanlah strategi
yang bisa dilakukan secara mandiri
tetapi sebaliknya adalah sebagai strategi
yang didesain untuk melengkapi strategi
desain pembelajaran. Strategi ini
didasarkan pada premis bahwa motivasi
individu dapat dipengaruhi oleh
perubahan dalam lingkungan belajar
dan
kegiatan
pengajaran
yang
menunjukan persepsi individu mengenai
nilai dan harapannya akan kesuksesan
(Wena, 2014:32).
Komponen Strategi ARCS
a. Komponen Attention (Perhatian)
Attention adalah komponen yang
berhubungan dengan perhatian siswa.
Perhatian adalah bentuk pengarahan
untuk dapat berkonsentrasi atau
pemusatan
pikiran
dalam
menghadapi siswa dalam peristiwa
proses belajar mengajar di kelas.
b. Komponen Relevance (Relevan)
Relevance yaitu komponen yang
berhubungan dengan kehidupan
siswa, baik berupa pengalaman
sekarang atau yang telah dimiliki
maupun yang berhubungan dengan
kebutuhan karir sekarang atau yang
akan datang(Lilies, 2013:120).
c. Komponen Confidence (Percaya
Diri)
Confidence adalah komponen yang
berhubungan dengan sikap percaya
akan berhasil atau yang berhubungan
denngan harapan untuk berhasil.
d. Komponen Satisfaction (Kepuasan)
Satisfaction yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa bangga,
dan
puas
atas
hasil
yang
dicapai.Siswa yang telah berhasil
mengerjakan sesuatu merasa bangga
dan puas atas keberhasilan tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). PTK
yang
dilakukan
oleh
peneliti,
dilaksanakan dengan cara mengamati
proses pembelajaran di dalam kelas.
Subjek yang diamati adalah semua
aktifitas yang dilakukan oleh guru dan
siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan di SMP Negeri 1 Atap Suka
Maju Muaro Jambi kelas VIII untuk
mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) dengan materi Ketenagakerjaan.
Penelitian
tindakan
kelas
ini
dilaksanakan pada tanggal 10 Januari
s.d 17 Februari 2017 pada semester
genap 2016/2017. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari
25 siswa.
Prosedur penelitian ini terdiri dari
pra
tindakan
dan
pelaksanaan.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap
siklus
terdiri
dari
perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi.
Instrumen penelitian ini terdiri dari
observasi dan angket. Analisis data
penelitian ini statistik deskriftif
kuantitatif.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada siklus I dan siklus
II dengan penerapan model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction). Pada awal observasi,
peneliti menemukan banyak siswa yang
memiliki motivasi belajar yang kurang.
Hal ini dapat diketahui bahwa
rendahnya motivasi belajar siswa
disebabkan kurangnya strategi mengajar
guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, ketidakseriusan siswa dalam
mengikuti proses belajar, kurang
memperhatikan pelajaran,
bercerita
dengan teman sebangku,
malas
mencatat pelajaran, tidak mendengarkan
penjelasan guru dengan baik, tidak mau
bertanya,
susah
mengemukakan
pendapat, bermain handphone di dalam
kelas, dan tidak mengerjakan tugas yang
di berikan oleh guru, suasana ruangan
kelas yang kurang nyaman dan media
pembelajaran yang masih kurang. Maka
dari itu guru perlu melakukan inovasi
dalam kegiatan pembelajaran untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
khususnya pokok bahasan permasalahan
angkatan kerja dan angkatan kerja
sebagai sumber daya dalam kegiatan
ekonomi, serta peranan pemerintah
dalam upaya penanggulangannya.
Berikut hasil obeservasi tentang
aktifitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan model ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction)
pada Siklus I yaitu:
No. Urut
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
∑
mean
1 2 3
3 3 4
3 3 3
2 2 2
3 3 3
4 3 4
3 4 3
3 3 3
1 2 2
2 2 2
3 3 3
4 4 4
3 4 3
3 2 3
3 2 2
3 2 4
3 4 4
1 2 1
3 4 4
3 3 2
3 3 4
2 2 2
3 3 4
3 3 3
3 2 3
3 2 3
70 70 75
2,8 2,8 3
Aspek Yang Diamati
4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
3 4 3
4 3 3
3 4 3 3
4 3 2
4 2 3
3 3 4 4
1 2 2
2 2 3
2 2 3 3
3 3 2
3 2 3
3 2 2 3
4 3 3
4 3 4
4 3 4 4
4 4 3
4 2 4
3 4 3 4
3 2 2
3 2 3
3 2 2 3
1 1 2
3 1 3
2 2 2 1
2 2 2
2 3 3
2 3 2 2
3 3 4
3 3 3
3 4 3 3
3 4 4
3 4 4
4 3 4 4
4 4 3
4 3 4
3 4 4 4
2 3 3
3 2 3
3 2 3 2
3 3 2
3 2 3
2 2 2 3
4 2 3
4 2 3
3 2 4 4
4 4 4
3 3 3
3 4 4 3
1 2 3
1 3 2
2 3 1 3
4 4 4
4 2 3
3 3 4 4
3 3 2
2 2 3
3 2 2 3
4 4 3
4 3 4
4 3 4 4
3 2 2
3 2 3
1 2 2 3
4 4 3
4 3 4
4 3 2 4
4 3 3
3 3 3
4 3 3 3
3 2 3
3 2 3
3 2 2 3
2 4 3
3 2 3
3 2 1 4
76 75 70 79 61 80 73 69 70 81
3 3 2,8 3,2 2,4 3,2 2,9 2,8 2,8 3,2
∑
%
43
41
28
35
47
45
34
23
29
41
49
47
34
32
40
46
25
46
33
47
29
45
41
34
35
949
38
82,7
78,8
53,8
67,3
90,4
86,5
65,4
44,2
55,8
78,8
94,2
90,4
65,4
61,5
76,9
88,5
48,1
88,5
63,5
90,4
55,8
86,5
78,8
65,4
67,3
1825
73
ST
1
Kategori
T C R SR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
36
1
1
4 7
3
16 28 12
2
8
Berdasarkan tabel di atas Pada
penerapan di siklus I, hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat 9 orang
siswa (36%) pada kategori sangat
tinggi, 4 orang siswa (16%) pada
kategori tinggi, 7 orang siswa (28%)
pada kategori cukup, 3 orang siswa
(12%) pada kategori rendah, dan 2
orang siswa (8%) pada kategori sangat
rendah. Hal ini menunjukan motivasi
siswa masih kurang.
Selanjutnya dengan instrument
ukur berupa angket, maka diukur
tingkat motivasi belajar siswa kelas
VIII. Berikut hasil angket tingkat
motivasi belajar siswa kelas VIII dalam
siklus I:
cukup, rendah dan sangat rendah tidak
ada. Hal ini menunjukan motivasi
siswatelah mengalami peningkatan.
Selanjutnya dengan instrument
ukur berupa angket, maka diukur
tingkat motivasi belajar siswa kelas
VIII. Berikut hasil angket tingkat
motivasi belajar siswa kelas VIII dalam
siklus II ;
Berdasarkan tabel diatas, dapat
di lihat bahwa motivasi belajar siswa
dengan menggunakan model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) menunjukkan bahwa nilai
rata-rata pada siklus 1 berada di
70,28%.
Untuk itu peneliti melakukan
refleksi dengan langkah yang harus
dilakukan pada proses pembelajaran
yang masih menerapkan model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction). Berikut hasil observasi
siswa dan angket mengenai motivasi
belajar siswa pada Siklu II yaitu:
No. Res
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
∑
mean
Aspek Yang Diamati
∑
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
ST
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
48 92,31 1
4
3
4
4
3
2
3
3
3
4
4
4
4
45 86,54 1
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
41 78,85
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
40 76,92
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
50 96,15 1
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
48 92,31 1
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
44 84,62 1
3
3
2
3
2
3
4
2
4
3
3
3
2
37 71,15
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
41 78,85
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
45 86,54 1
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
50 96,15 1
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
48 92,31 1
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
41 78,85
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
39
75
3
3
4
4
3
3
4
2
3
4
3
4
4
44 84,62 1
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
46 88,46 1
4
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
37 71,15
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
49 94,23 1
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
40 76,92
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
50 96,15 1
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
39
75
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
47 90,38 1
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
4
45 86,54 1
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
42 80,77 1
3
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
2
4
40 76,92 1
89 83 87 87 83 82 86 78 85 87 82 80 87 1096 2108 16
3,56 3,32 3,48 3,48 3,32 3,28 3,44 3,12 3,4 3,48 3,28 3,2 3,48 43,84 84,31 64
Kategori (%)
T
C
R
SR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
36
0
0
0
0
0
0
berdasarkan tabel diatas Pada penerapan
di siklus II, hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat sebanyak 16 orang
siswa (64%) pada kategori sangat
tinggi, 9 orang siswa (36%) pada
kategori tinggi, dan pada kategori
Hasil angket yang menunjukan
bahwa tingkat motivasi siswa berada di
80,44% yang telah melebihi standar
yang diharapkan yaitu 75 %, dan ratarata motivasi siswa dapat dikategorikan
sangat baik.
Berdasarkan uraian di atas,
perbedaaan peningkatan hasil rata-rata
persentase motivasi belajar yaitu siklus
I 70,28% , dan setelah dilakukan siklus
II hasil rata-rata meningkat menjadi
80,44%. Maka dari itu, dapat
disimpulkan
bahwa
menggunakan
strategi ARCS(Attention, Relevance,
Confidence,
Satisfaction)
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa Penerapan
pendekatan
strategi
pembelajaran
melalui Model ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction)
dapatmeningkatkan motivasi belajar
ditunjukkan dengan adanya peningkatan
motivasi belajar siswa pada proses
pembelajaran pada siklus I dan II. Pada
siklus I 70,28% dan siklus II80,44%
yang telah melebihi standar yang
diharapkan yaitu 75 %, dan rata-rata
motivasi siswa dapat dikategorikan
sangat baik.
2. Saran
Hasil penelitian menunjukkan
strategi
mengajar
guru
dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS melalui strategi
pengelolaan motivasional ARCS di
SMPN 1 Atap Suka Maju Muaro Jambi
berhasil meningkatkan motivasi belajar
siswa, sehingga saran yang dapat
disampaikan adalah :
1. Hendaknya dalam proses belajar
mengajar, guru harus benar-benar
paham menyiapkan pembelajaran
dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan secara maksimal.
2. Hendaknya pembelajaran dirancang
sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk
mengantisipasi
kejenuhan
yang
dialami oleh siswa. Dan selalu
memantau
perkembangannya
terutama dari perilaku, pemikiran
dan pemahaman terhadap materi
yang diajarkan.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan
Model ARCS pada mata pelajaran
IPS agar dapat dilakukan tidak hanya
sampai pada selesainya penelitian ini
saja, akan tetapi dilanjutkan dan
dilaksanakan secara kontinyu sebagai
program
untuk
meningkatkan
semangat dan mengurangi kejenuhan
pada
waktu
melaksanakan
pembelajaran.
4. Kepada semua pihak sekolah
terutama
para
guru,
sudah
seharusnya
meningkatkan
kompetensi termasuk kompetensi
profesional serta membekali diri
dengan pengetahuan yang luas,
karena sesungguhnya kompetensi
yang dimiliki oleh guru sangat
mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran yang akhirnya akan
dapat menghasilkan peserta didik
yang berprestasi, berbudi pekerti
luhur, dan berakhlaqul karimah yang
mampu berdampak positif pada
perkembangan
dan
kemajuan
sekolah.
5. Dan untuk Pihak sekolah, untuk
dapat
memfasilitasi
proses
pembelajaran dengan melengkapi
sarana
dan
prasarana
yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen
Penelitian.
Cipta.
Jakarta:
Rineka
Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Danarjati dkk. 2014. Psikologi
Pendidikan. Yogyakrta: Graha
Ilmu.
Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan
Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah. Yogyakarta: Gava
Media
Dimyati Dan Mudjiono. 2013. Belajar
Dan Pembelajaran.
Rineka Cipta.
Jakarta:
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah Saiful Bahri. 2011. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ekawarna, Amin Saib. 2010. Pengantar
Administrasi Dan Manajemen.
Jambi: BukuAjar.
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Hanifah. 2014. Strategi Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa padaMata Pelajaran
Fikih Kelas VIII DI MTSN
Langkapan Srengat BlitarTahun
Ajaran
2014/2015.
Tulung
Agung: Jurnal.
Indiarti,
Titik. 2008.
Penelitian
Tindakan Kelas dan Penelitian
Ilmiah. Surabaya: FBS Unes
Kunandar. 2008. Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: Erangga.
Lilies. 2013. Strategi ARCS Dalam
Pembelajaran Biologi Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa.
Prosiding
Seminar
Nasional Sains dan Matematika
II Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP UNTAD ISBN 978-602-
8824-49-1:1161116-123.
Sulawesi Tengah.
Mulyasa. 2013. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: BumiAksara.
Ruseffendi. 1980. Pengajaran
Matematika Modren. Bandung.
Trasito
Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Sardiman, 2006. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta.: PT
Grafinda Persada
Saudagar, Fachruddin. 2008.Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Jambi:
YayasanFORKKAT.
Slameto. 2013. Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: RinekaCipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Tindakan Kelas
Implementasi
dan
Pengembangannya.
Jakarta:
Bumi Aksara.
Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi
Dan Pengukurannya. Jakarta.
Bumi Aksara.
Wena, Made. 2014. Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual
Operasional.
Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2013. Paradigma
Baru Pembelajaran. Jakarta:
Referensi.
www.risyandoabeisar.wordpress.com.
Diakses tanggal 01 Oktober 2016.
www.idonbiu.com. Diakses tanggal 06
November 2015.
Download