pelaksanaan fungsi badan penanggulangan narkotika di kabupaten

advertisement
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Volume 1 Nomor 1
PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN
NARKOTIKA DI KABUPATEN SIDRAP
Suharman1 , Parakkasi Tjaija2 , Muhammad Idris 3
1)
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
3)
Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
2)
ABSTRACT
The aim of this research was to find out the function of Narcotic Tackling Agency in
Sidrap. The research method is descriptive-quantitative. The research type are survey with
sampling using random sampling techniques as many as 30 people including 20 people and
10 policemen and the employees of BPNK office. The data was collected through
observation, interviews, questionnaires and quantitative analysis. Based on the research
result obtained on the implementation of Narcotic Tackling Agency in Sidrap has been
performing its duties and functions in the prevention of the abuse of illicit traffic of
narcotics that includes overcoming the problem of narcotics, preparation of technical
policy, prevention and eradication of the use of illicit trafficking, law enforcement,
treatment and rehabilitation, education and time on narcotics, prevention strategies and
outreach, law enforcement strategies and strategies Therapy and Rehabilitation. The
factors that affect were the implementation Narcotic Tackling Agencyin Sidrap include the
cost of implementation, lack of awareness factor coordination and cooperation, education
factors and special training (Training), and social factors on the prosecution.
Keywords: the tackling of narcotic
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi Badan Penanggulangan
Narkotika di Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Tipe
penelitian ini adala penelitian survey dengan penarikan sampel menggunakan tehnik
random sampling sebanyak 30 orang diantaranya 20 orang masyarakat dan 10 orang polisi
dan pegawai Kantor BPNK. Data di kumpulkan dengan observasi, wawancara, kuesioner,
dan di analisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh mengenai
Pelaksanaan tugas badan penanggulangan narkotika di Kabupaten Sidrap telah
menjalankan tugas dan fungsinya dalam pencegahan penyalahgunaan peredaran gelap
Narkotika yang meliputi penanggulangan masalah narkotika, penyusunan kebijakan teknis,
pencegahan dan pemberantasan penggunaan peredaran gelap narkotika, penegakan hokum,
terapi dan rehabilitasi, pendidikan dan waktu mengenai narkotika, strategi pencegahan dan
penyuluhan, strategi Penegakan hukum, dan strategi Terapi dan Rehabilitasi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas badan penanggulangan narkotika di Kabupaten
Sidrap meliputi faktor biaya pelaksanaan, faktor kurangnya kesadaran berkoordinasi dan
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Volume 1 Nomor 1
53
bekerjasama, faktor pendidikan dan latihan khusus (Diklat), dan faktor penindakan dalam
sosial.
Kata kunci: penanggulangan, narkotika
PENDAHULUAN
tempat olahraga agar para remaja ada
Secara ekonomi, bisnis narkoba
satu
kegiatan
yang
positif;
(3)
meraih
Gerakan unsur-unsur karang taruna
besar,
dan perangkat desa/ kelurahan untuk
sehingga sasaran penyalahgunaan dan
membuat kegiatan yang positif; (4)
peredaran
gelap
narkoba sudah
Pada hari- hari tertentu lakukan kerja
merambah
ke
semua
gotong royong/ bersih-bersih desa; (5)
sangat menjanjikan untuk
keuntungan
yang
masyarakat
sangat
sampai
bahkan
ke
Sosialisasi
P4GN
di
lingkungan
karena
masyarakat kelurahan/ desa diarahkan
kenyataan yang sedemikian
untuk meningkatkan kesadaran dan
wilayah
pedesaan.
melihat
lapisan
membahayakan,
Oleh
sangat
peran serta seluruh warga masyarakat
memberdayakan
kelurahan/ desa, terutama partisipasi
potensi yang berada di masyarakat
aktifnya dalam kegiatan pencegahan
pedesaan.
bahaya penyalahgunaan dan peredaran
diperlukan
maka
untuk
Dalam
rangka
membangkitkan/memotivasi
masyarakat
ikhlas
mau
mencegah
gelap narkoba sesuai ketentuan yang
pedesaan
agar
dan
mampu
dan
menangkal
dengan
untuk
serta
menanggulangi penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba di wilayah
pedesaan
atau
dilakukan antara
kelurahan
perlu
lain: (1)
Kepala
desa/lurah beserta perangkat desa harus
memberikan motivasi kepada seluruh
potensi masyarakat dan tanggap apabila
ada orang asing masuk ke wilayahnya
/terjadinya sekelompok orang yang
bergerombol; (2) Bentuk
tempat-
ada.
Kegiatan
ini
dimaksudkan
membangun paradigma baru dalam
mencegah bahaya narkoba. Selain itu,
membentuk/ membuat kampung bebas
narkoba sehingga terciptanya kampung
yang bebas dari penyalahgunaan dan
peredaran
gelap
pendekatan potensi
narkoba
melalui
masyarakat di
wilayah kelurahan/ desa dengan tekad
untuk perang terhadap segala bentuk
penyalahgunaan dan peredaran gelap
54
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
narkoba
di
tujuan
segala
secara
rinci
lini.
Adapun
yang
ingin
Volume 1 Nomor 1
masalahan yang ada dalam masyarakat
yakni
pada
kehidupan
sosial
dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini
masyarakat. Suatu sistem penegakan
sebagai berikut: (1) Memiliki daya
hukum dapat dikatakan mempunyai
pencegahan,
dan
nilai- nilai yang baik adalah bila sudah
penanggulangan untuk terwujudnya
menyangkut penyerasian antara nilai
masyarakat yang imun/ menghindarkan
dan kaidah serta dengan prilaku nyata
diri terhadap penyalahgunaan narkoba;
manusia.
(2) Mampu dan mau mensosialisasikan
mempunyai
program pencegahan, pemberantasan,
menjamin kehidupan sosial masyarakat,
penyalahgunaan dan peredaran gelap
karena antara hukum dan masyarakat
narkoba (P4GN) untuk diketahui oleh
terhadap
masyarakat di wilayah kelurahan/ desa
berinteraksi.
sehingga
tangkal
mau
berpera n serta
dan
melaksanakannya.
hakikatnya
kepentingan
hubungan
hukum
untuk
yang
saling
Dalam upaya penegakan hukum
perlu dilihat tentang fungsi sistem
Mengingat ujung tombak dari
segala
Pada
kegiatan
menurut
Frie dman
(2007:
dalam
11-18) fungsi sistem hukum adalah: (1)
mewujudkan kesejahteraan dari segala
Fungsi kontrol sosial (social control)
aspek
bahwa
kehidupan.
sosial
hukum,
Untuk
mencapai
kehidupan keluarga sebagaimana yang
diharapkan keluarga itu sendiri, sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain, kondisi sosial dan ekonomi.
hukum
(2) Fungsi sebagai cara penyesaian
sengketa (dispute settlement) dan
(conflict);
(3)
Fungsi
redistribusi atau fungsi rekayasa sosial
Nasional merupakan suatu bentuk
(redistributive function
upaya untuk
engineering
menegakkan hukum
berfungsi
sebagal kontrol sosial dan pemerintah;
konflik
Pembentukan Badan Narkotika
semua
function);
social
(4)
Fungsi
dibidang pemberantasan narkotika dan
pemeliharaan
psikotropika. Pemecahan permasalahan
maintenance function).Fungsi berguna
narkotika dan
untuk menegakan struktur hukurn. agar
dari pemberantasan
psikotropika
paling
efektif
dilakukan dengan melihat akar
berjalan
sosial
or
(social
bila
tetap
sesuai dengan
per-
aturan mainnya (rule of the game).
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Volume 1 Nomor 1
METODE PENELITIAN
Selanjutnya
Penelitian ini dapat digolongkan
pembinaan juga dilakukan terhadap
dalam
tipe
penelitian
Deskriptif
penyuluhan
55
dan
tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adat,
kuantitatif dengan jumlah sampel
tokoh-tokoh
sebanyak 30 orang. Adapun teknik
masyarakat lainnya, Camat, Lurah,
pengumpulan
Ibu-ibu
data
menggunakan
kuesioner. Wawancara, dan observasi.
serta
unsur-unsur
Menurut sumber data kepolisian
Resort Kabupaten Sidrap Bagian Bina
Mitra
dibuktikan dengan persentase.
PKK
tokoh-tokoh
komponen masyarakat.
Data yang diperoleh dari kuesioner
disusun data bentuk daftar/tabel dan
pemuda,
dan
Badan
Penanggulangan
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penyalahgunaan
seringkali
narkoba
merupakan akibat dari
kompleksitas permasalahan baik yang
bersumber dari dalam diri orang yang
bersangkutan
maupun
faktor
lingkungan. Oleh karena itu kita perlu
melihat
secara
cermat
tentang
penyebabnya maupun tentang cara
pemecahannya yang terbaik.
Berdasarkan hasil olah data
kuesioner di peroleh bahwa sebagaian
besar responden menanggapi bahwa
usaha
penanggulangan
penggunaa
narkotika di Kabupaten Sidrap sudah
baik oleh 17 resonden atau56,7%.
Sedangkan cukup baik sebanyak 8
responden atau 26,% dan sangat baik
sebanyak 5 responden atau 16,7%.
Sidrap telah melakukan pencegahan
penyuluhan pembinaan sebanyak 125
kali
dimasing- masing
pemerintah
maupun
sekolah-sekolah
instansi
swasta
negeri
dan
maupun
swasta serta masyarakat di setiap
kelurahan-kelurahan
kecamatan-kecamatan
dan
di
wilayah
Kabupaten Sidrap dan sekitarnya.
Untuk
mengetahui kegiatan yang
dilakukan oleh Bagian Bina Mitra
Polisi Resort Kota (Polresta) Kabupaten
Sidrap serta Badan Penanggulangan
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
Sidrap
dalam
pencegahan Dan
pemberantasan dan penyuluhan penyuluhan tersebut
yang dimulai
dari Maret 2012 sampai
Maret tahun
2013 dan
dengan
bulan April
sampai bulan April tahun 2014-2015.
56
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Volume 1 Nomor 1
Badan Penanggulangan Narko-
bersangkutan, ini juga tidak bisa
tika Kota (BPNK) Kabupaten Sidrap
dilepaskan begitu saja dari pihak
dalam melaksanakan tugasnya juga
keluarganya.
menyusun
merahasiakan
kebijakan
Penyusunan
kebijakan
teknis.
teknis
Mendiamkan
dan
masalah
karena
ini
anggapan aib bukan cara yang baik
gunanya untuk melihat sasaran yang
untuk menyelesaikan masalah, tetapi
tepat dalam melakukan penyuluhan
justru
dan
tentang
Bahaya yang dapat ditimbulkan bukan
gelap
saja terhadap diri pribadi, juga ada
pencegahan
penyalahgunaan
peredaran
menambah
parah
masalah.
di
bahaya terhadap keluarga, terhadap
Kabupaten Sidrap dimasa yang akan
masyarakat dan terhadap bangsa dan
datang.
negara. Makanya peran dan tanggung
narkotika
terhadap
Berdasarkan
masyarakat
hasil penyebaran
kuesioner diperleh bahwa 50% atau 15
responden
memberikan
tanggapan
jawab
orang
tua
tidak
dapat
dilepaskan begitu saja.
Upaya
pencegahan
dan
bahwa kebijakan tekni yang di lakukan
penanggulangan narkoba di tanggapi
oleh
upaya
sangat baik oleh 40%responden, 43,3%
di
menanggapi sudah baik, dan 16,7%
Kabupatn Sidrap sagat terstrukur dan
responden menanggapi cukup baik.
50% lagi menanggapi sudah terstruktur.
Upaya pencegahan yang lainnya yang
Dalam kebijakan teknis ini Badan
dilakukan
Penanggulangan
Penanggulangan
BPNK
dalam
penanggulangan
(BPNK)
narkotika n
Narkotika
Kabupaten
Kota
Sidrap
(BPNK)
oleh
Badan
Narkotika
Kabupaten
Kota
Sidrap
yaitu
mengadakan koordinasi dengan instansi
diantaranya :
(1)
pemerintah terkait dan pelaksanaan
penyalahgunaan
narkoba
dibidang ketersediaan, pencegahan dan
obat–obat
pemberantasan
secara umum ditiap kecamatan; (2)
peredaran
penyalahgunaan
gelap
narkotika,
terlarang
Melaksanakan
Penyuluhan
ke
masyarakat
kegiatan–kegiatan
psikotropika, precusor dan zat aditif
memperingati hari Mandat
lainnya di Kabupaten Sidrap.
seperti;
Kalau dilihat dari penyebab yang
bersumber dari dalam diri orang yang
gerak
Mengedarkan
atau
jalan
Sedunia
missal;
brosur–brosur
(3)
ke
masyarakat tentang bahaya narkoba.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Penyalahgunaan narkoba dapat
Volume 1 Nomor 1
Penanggulangan
Narkotika
57
Kota
menyebarkan penyakit atau penularan
(BPNK) Kabupaten Sidrap upaya
HIV/AIDS melalui pemakaian bersama
yang telah dilakukan oleh pihak Badan
jarum suntik, jika yang bersangkutan
Penanggulangan
mengidap
(BPNK )
penyakit
Makanya,
Badan
HIV/AIDS.
Penanggulangan
Narkotika
Kota
Kabupaten
Sidrap
melalui Reskrim P olisi Resort (Polresta)
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
Kabupaten Sidrap.
Sidrap ketika melakukan penyuluhan–
Terapi
penyuluhan tentang bahaya narkoba
merupakan usaha
juga
merawat dan merehabilitasi korban
sering
persoalan
menghubungkannya
penyalahgunaan
narkoba
dan
rehabilitasi
untuk menolong,
penyalahgunaan obat terlarang atau
dengan persoalan bahayanya penyakit
narkotika
HIV/ AIDS.
sehingga diharapkan para korban dapat
Penegakan hukum adalah upaya
dalam
kembali
ke
lembaga
dalam
tertentu,
lingkungan
terpadu dalam pemberantasan narkoba
masyarakat atau dapat bekerja dan
secara
belajar dengan layak. Berikut tanggapan
komprehensif,
organisasi
kejahatan narkoba dengan menerapkan
responden
undang– undang
rehabilitasi yang di lakukan BPNK:
dan
peraturan–
peraturan secara tegas, konsisten dan
mengenai
Berdasarkan
terapi
hasil
dan
penyebaran
dilakukan dengan sungguh–sungguh
kuesioner
serta adanya kerja sama antar instansi
bahwa
dan kerjasama internasional yang
tanggapi oleh 5 responden sangat baik,
saling menguntungkan.
16 responden menanggapi baik, dan 9
Berdasarkan penegasan hukum
yang
diterapkan
oleh
BPNK
responden
upaya
menanggapi
penangulangan
di
responden menanggapi cukup baik.
Badan
Penanggulangan
dalam mengurangi dan memberantas
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
penggunaan
Sidrap
sangat
tegas
dan
tegas
narkotikan di tanggapi
oleh 15 responden
15
responden.
Menurut Salah Seorang
Bidang
Narkotik
Bagian
di
Kepala
dalam
pelaksanaan
tugas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan
gelap narkotika
di
peredaran
Kabu- paten
Penanggulangan
Sidrap salah
satunya
Kantor
Mengajak atau
melibatkan
Badan
adalah :
seluruh
58
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
lapisan masyarakat untuk ikut
serta
membantu pelaksanaan tugas
Kabupaten
Sidrap untuk komunikasi,
informasi dan pendidikan pencegahan.
Badan Penanggulangan Narkotika Kota
(BPNK) Kabupaten Sidrap.
Volume 1 Nomor 1
Strategi penegakan hukum yang
dilakukan oleh Badan Penaggulangan
Tanggapan responden mengenai
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
penaggulangan narkotika di tanggapi
Sidrap adalah upaya terpadu dalam
sangat baik sebanyak 10 responden atau
pemberantasan
narkoba
secara
33,3%,
komprehensif,
organisasi
kejahatan
14 responden atau 46,7%
menanggapi sudah baik, sedangkan 6
narkoba
responden atau 20% menaggapi cukup
undang-undang
baik.
peraturan secara tegas, konsisten dan
Keikutsertaan
semua
lapisan
dengan
menerapkan
peraturan–
dan
masyarakat Kabupaten Sidrap terhadap
dilakukan
pelaksanaan
tugas
serta adanya kerjasama antar instansi
Penanggulangan
Narkotika
Badan
Kota
(BPNK)
Kabupaten
Sidrap
secara
otomatis
berarti
turut
serta
dan
Narkotika
Kota
kerjasama
Internasional
lokal
maupun
yang
saling
menguntungkan.
mensukseskan program kerja Badan
Penanggulangan
dengan sungguh–sungguh
Perlu diberikan pengobatan dan
rehabilitasi
secara
gratis
kepada
(BPNK) Kabupaten Sidrap yang juga
penyalahguna
menjadi titik penentu terhadap tingkat
mampu melalui subsidi pemerintah
keberhasilan Badan Penanggulangan
daerah dan sumbangan para donatur,
Narkotika Kota (BPNK) Kabupaten
karena
Sidrap dalam pelaksanaan tugas yakni
terhadap
mencegah
memerlukan waktu dan biaya cukup
dan
memberantas
penyalahgunaan.
Upaya
pengobatan
besar.
pencegahan
dengan
narkoba
yang
tidak
dan rehabilitasi
penyalahguna
Penyalahgunaan
narkoba
merupakan
masalah
strateginya adalah sebagai berikut: (a)
kompleks
meliputi
Strategi pre-emtif; (b) Strategi
spiritual, psikologis, sosial dan biologis
Penanggulangan
(BPNK)
Narkotika
Kabupaten
Kota
Kota
Sidrap usaha
promotif;(c) Strategi Badan
langan Narkotika
Badan
Penaggu(BPNK)
yang
narkoba
sangat
faktor–faktor
bahkan juga bisa menyangkut perilaku
kriminal (criminal behaviour). Oleh
karena itu strategi ini harus meliputi
semua faktor-faktor tersebut diatas dan
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
Volume 1 Nomor 1
59
disiapkan berbagai metoda sesuai
dan Rehabilitasi. Faktor-faktor yang
tingkat penyalahgunaan dari tingkat
mempengaruhi
social user, user dan hard core addicts.
badan penanggulangan narkotika di
Pencegahan
tugas
pemberan-
Kabupaten Sidrap meliputi faktor
tasan penyalahgunaan peredaran gelap
biaya pelaksanaan, faktor kurangnya
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
kesadaran
di Kabupaten Sidrap sebagai berikut: (a)
bekerjasama, faktor pendidikan dan
Faktor
latihan khusus (Diklat), dan faktor
Biaya
Badan
serta
pelaksanaan
Pelaksanaan
Penaggulangan
tugas
Narkotika
berkoordinasi
dan
penindakan dalam sosial.
(BPNK) Kabupaten Sidrap; (b) Faktor
Kurangnya Kesadaran Berkoordinasi
DAFTAR PUSTAKA
dan Bekerjasama; (c) Faktor Pendidikan
dan Latihan Khusus (Diklat); (d)
Budiharjo, Eko. 2008. Reformasi
Kepolisian. Semarang : CV. Sahabat.
Faktor Penindakan Dalam Sosial.
Djoko Prakoso. 2008. Pidana Mati di
Indonesia Dewasa Ini. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
KESIMPULAN
Pelaksanaan
tugas
penanggulangan
badan
narkotika
di
Kabupaten Sidrap telah menjalankan
tugas dan fungsinya dalam pencegahan
penyalahgunaan
peredaran
gelap
Narkotika
yang
penanggulangan
masalah
narkotika,
kebijakan
teknis,
penyusunan
pencegahan
dan
meliputi
Gunarso , Singgih. 2001. Psikologi
Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hasan, M Tolchah, dkk. 2002.
Metodologi Penilitian Kualitatif
(Tinjauan Teoritis
dan
Praktis).
pemberantasan
penggunaan peredaran gelap narkotika,
penegakan
hukum,
rehabilitasi,
pendidikan dan
mengenai
Friedman, M. Lawrence. 2007. The
Legal System A Social Science
Perspective. New York: Russel
Sage Foundation.
narkotik,
terapi
dan
waktu
strategi
pencegahan dan penyuluhan, strategi
Penegakan hukum, dan strategi Terapi
Poernomo, Bambang. 2003. Laporan
Hasil
Penelitian
tentang
Masalah
Remaja,
Seksi
Kepidanaan dan Kriminologi,
Yogyakarta: Fakultas Hukum
Universitas Gajah Mada.
Soekanto,Soerjono. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pene-
60
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2015
gakan Hukum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Volume 1 Nomor 1
Download