BAB IV

advertisement
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai
persiapan komponen-komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan data hasil pengukuran yang didapat dari hasil
pengukuran. Pelaksanaan pendataan dengan menggunakan sebuah rangkaian dan
dilakukan secara berulang-ulang supaya dihasilkan data yang benar-benar tepat.
Sebelum melakukan pendataan terlebih dahulu mempelajari alat tersebut
kemudian menentukan titik pengukuran. Adapun hasil pendataan ini akan dijadikan
perbandingan dengan teori yang menunjang.
4.1 Persiapan Alat Dan Bahan
Sebelum membuat rangkaian yang akan digunakan sebagai pendataan bahan
ilmiah, terlebih dahulu mempersiapkan alat yang diperlukan sebagai penunjang pada
saat melakukan pengujian pada rangkaian.
Adapun alat dan bahan yang diperluakan adalah sebagai berikut :
1. Satu buah alat rangkaian pengukur suhu
2. Satu buah power supply yang diguanakan untuk memberikan catu daya pada
rangkaian dengan data teknis sebagai berikut :
a. Tegangan Input
: 220 Volt/AC
b. Tegangan Output
: (+)5 Volt/DC, (-)5 Volt/DC
3. Multimeter digital digunakan untuk mengukur nilai tegangan pada tiap-tiap titik
pengukuran, dengan data teknis sebagai berikut :
a. Merk : Masda
b. Type : Dt830b
c. Buatan : China
46
47
4.2 Pengujian Setiap Blok
Sebelum melaksanakan pendataan pada rangkaian terlebih dahulu memeriksa
hubungan-hubungan pada rangkaian. Langkah selanjutnya adalah menentukan test
point untuk pengujian pada rangkaian yang akan didata. Adapun proses pengujian
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
4.2.1 Pengujian sensor LM 35
Sensor suhu LM35 diuji dengan cara memberikan catu 5V dan memberikan
pemanasan secara tidak langsung, sedangkan tegangan keluaran langsung diamati
dengan voltmeter. Dari pengujian didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil pengujian sensor LM 35
Suhu
Tegangan Keluaran
35ºC
0.35
40ºC
0.40
45ºC
0.45
50ºC
0.51
55ºC
0.55
60ºC
0.65
65ºC
0.71
70ºC
0.76
Dari hasil pengujian diketahui tegangan keluaran sensor naik sebesar 50mV
untuk setiap 5°C atau 10mV/°C, maka sensor telah bekerja dengan baik.
4.2.2 Pengujian rangkaian pengkondisi sinyal
Pengujian rangkaian pengkondisi sinyal dilakukan dengan cara memberikan
tegangan berubah-ubah pada bagian masukan penguat non inverting, kemudian
48
mengukur keluarannya untuk kemudian dihitung tingkat penguatan tegangan, berikut
data hasil pengujiannya :
Tabel 4.2 Hasil pengujian pengkondisi sinyal
Vin
Vout
Av = (Vout / Vin )
0.10
0.30
3
0.20
0.60
3
0.30
0.90
3
0.40
1.20
3
0.50
1.50
3
0.60
1.80
3
4.2.3 Pengujian ADC 0804
Pengujian dilakukan dengan cara memberi tegangan masukan pada ADC dan
mencatat data digital keluaran yang dihasilkan melalui tampilan led 8 bit. Berikut data
hasil pengujian :
Tabel 4.3 Hasil pengujian ADC 0804
Tegangan Masukan
Data digital
0.48 v
29 H
0.99 v
54 H
1.5 v
80 H
1.98 v
A9 H
2.49 v
D4 H
3v
FF H
49
Data hasil pengujian ADC menunjukkan bahwa komponen ini dapat bekerja dengan
baik
Keterangan: data digital untuk proses perhitungan dalam bentuk desimal
Tabel 4.4 Hasil pengujian tampilan suhu
Data
Suhu Tertampil
Suhu terhitung
29 H
37 °C
37,058 °C
54 H
49 °C
49,705 °C
80 H
62 °C
62,647 °C
A9 H
74 °C
74,705 °C
D4 H
87 °C
87,352 °C
FF H
100 °C
100 °C
Digital
Dari tabel diketahui bahwa antara suhu tertampil di seven segment dengan
suhu hasil perhitungan terdapat perbedaan dalam hal ketelitian, dimana suhu tertampil
di seven segment adalah nilai bulat tanpa menampilkan nilai dibelakang koma,
sedangkan suhu terhitung adalah sebagai patokan suhu yang harus tertampil.
Penghilangan nilai koma ini bertujuan untuk memudahkan proses pembuatan
program, namun dengan konsekuensi adanya tingkat error suhu tertampil akibat
penghilangan tersebut. Software telah dapat mengkalibrasi data digital dan
menampilkan nilai suhu dari suatu plant, maka software telah dapat bekerja dengan
baik
50
4.2.4 Pengujian program mikrokontroler
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah secara software syntax pada
program mikrokontroler sudah benar atau perlu adanya perbaikan. Pengujian ini
dilakukan dengan cara mengubah program assembly yang telah dibuat di Notepad
menjadi bentuk file dengan ekstensi berbeda. Proses ini biasa disebut proses
assembling.
Salah satu file yang dihasilkan dari proses assembling ini adalah file yang berekstensi
LST. File dengan ekstensi LST berisi tentang listing program lengkap, alamat yang
digunakan, serta pesan kesalahan penulisan assembly. Hasil program mikrokontroler
yang telah di assembling menjadi file ekstensi LST dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Informasi listing kesalahan program mikrokontroler
Dari hasil pengujian tidak didapatkan adanya kesalahan. Secara software
syntax pada program ini sudah benar.
51
4.3 Pengujian Secara Keseluruhan
Pengujian sistem keseluruhan dilakukan dengan menempatkan sensor LM35
dan thermometer air raksa dalam plant suhu yang sama kemudian membandingkan
antara suhu penunjukan yang tertampil pada seven segment terhadap penunjukan suhu
pada termometer selama 30 menit
Tabel 4.6 Hasil pengujian secara keseluruhan
Tampilan Suhu
Tampilan Suhu
Seven segment
Termometer
30 °C
29,7 °C
0,3 °C
35 °C
38 °C
42 °C
48 °C
50 °C
35 °C
38,6 °C
42,5 °C
48 °C
49,8 °C
0 °C
0,6 °C
0,5 °C
0 °C
0,2 °C
1,6 °C
∑ error
Error
Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem akuisisi data suhu memiliki error
rata-rata sebesar 0,266 °C, nilai ini didapat dengan menjumlahkan semua nilai error
dari setiap pengujian dibagi jumlah pengujian ( 6 kali ). Secara rumus adalah sebagai
berikut.
Download