plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGASINGAN SOEKARNO DI ENDE, FLORES, NUSA
TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
MARIANA FEBRIANI
NIM: 101314046
PROGRAM STUDI PENDIDIIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGASINGAN SOEKARNO DI ENDE, FLORES, NUSA
TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
MARIANA FEBRIANI
NIM: 101314046
PROGRAM STUDI PENDIDIIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rendah hati tugas akhir makalah ini saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua saya Bapak Thadeus Dambur dan Ibu Filomena Sedis, yang telah
memberikan dukungan, doa, dan semangat selama ini.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
 Janganlah meminta bukti bahwa Doamu akan dijawab oleh Tuhan, tapi
buktikanlah kesungguhan dari Doamu.
 Beranilah untuk bermimpi, dan beranikanlah dirimu untuk mewujudkan
semua impian kamu. Karena impian tidak akan tercapai tanpa keberanian.
 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintahnya. Dan
inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih,
sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya. (2 Yohanes 1:6)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Mei 2015
Penulis
Mariana Febriani
NIM :101314046
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGASINGAN SOEKARNO DI ENDE, FLORES
NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938.
Oleh:
Mariana Febriani
Universitas Sanata Dharma
2015
Penulisan makalah ini bertujuan untuk: 1) mendeksripsikan faktor-faktor
pendorong Soekarno diasingkan ke Ende; 2) mendeskripsikan kegiatan politik
Soekarno selama diasingkan di Ende; 3) mendeskripsikan dampak keberadaan
Soekarno di Ende bagi masyarakat Ende.
Makalah ini disusun berdasarkan metode penelitian sejarah dengan
tahapan: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan politik dan sosial. Model penulisannya bersifat
deskriptif analitis.
Hasil penulisan makalah ini menunjukan bahwa: 1) faktor pendorong
Soekarno diasingkan ke Ende disebabkan oleh adanya kegiatan politik yaitu
nasionalisme, Islam dan marhaenisme yang mencakup sosio-nasionalisme dan
sosio-demokrasi yang menurut pemerintah kolonial Belanda dianggap
membahayakan. 2) kegiatan politik Soekarno yaitu merumuskan konsep
bernegara yaitu merancang Pancasila yang sekarang merupakan dasar Negara
Indonesia, sosial: menjalin hubungan dengan masyarakat Ende untuk mematahkan
politik isolasi yang dijalankan oleh Belanda. 3) dampak keberadaan Soekarno
bagi masyarakat Ende dalam bidang politik: Soekarno mengobarkan semangat
juangnya memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah, sosial: mampu membuat
masyarakat Ende lebih berani melawan Belanda, budaya: membentuk sarana
pendidikan bagi masyarakat untuk membangkitkan semangat perjuangan melawan
penjajah.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
SOEKARNO EXILE IN ENDE, FLORES
NUSA TENGGARA 1934-1938.
Mariana Febriani
Sanata Dharma University
2015
The Purposes of this paper are to describe; 1) factors which push
Soekarno, isolation to Ende, 2) Soekarno’s political work during his isolation in
Ende 3) the impact of Soekarno’s existence in Ende for the people there.
This paper is arranged based on the historical research by such phases as :
heuristic, verification, interpretation, and historiography. The Approach which is
used in this paper includes social and political approach. The type of this paper is
reponted in analytical,descriptive fashion.
The result of this paper shows that: 1) Soekarno was isolated to Ende
because political movement: there were nationalism, Muslim and Marhaenism
which include socio-nationalism and socio-democratic which according to the
Nederland colonial government are dangerous. 2) Soekarno’s political work in
Ende was formulating Pancasila, which become Indonesian ideology; Soekarno’s
social work in Ende was building social relationship with Ende’s people for
breaking the Nederland’s isolation politics. 3) the impact of Soekarno’s existence
for Ende’s people in politic: Soekarno fire spirit of the people of Ende to liberate
Indonesia; Soekarno social impact was making Ende’s people brave to fight
against Nederland; Soekarno’s culture impact was establishing school facilities
for rising up Ende’s people spirit to fight against Nederland.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengasingan Soekarno di Ende Flores Tahun 1934-1938”. Makalah ini
disusun sebagai tugas akhir untuk mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan
Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini pula
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Y.R. Subakti, M.Pd., selaku dosen pembimbing tugas akhir.
4. Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakata yang
telah membimbing dan mendidik penulis.
5. Kedua orang tua yang tercinta Bpk Thadeus Dambur dan Ibu Vilomena
Sedis yang selalu mendukung dengan doa dan restunya.
6. Raquel Richard Carlson yang selalu memberi semangat dan dukungan.
7. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini sangat diharapkan penulis.
Yogyakarta, 27 Mei 2015
Penulis
Mariana Febriani
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........ vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................
x
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
9
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan......................................................
9
1. Tujuan Penulisan.......................................................................
9
2. Manfaat Penulisan.....................................................................
9
D. Sistematika Penulisan ...................................................................
10
BAB II: FAKTOR PENDORONG SOEKARNO DI ASINGKAN DI ENDE,
FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938
A. Bidang Politik ...............................................................................
11
1. Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme .....................
13
2. Pemikiran Soekarno Tentang Islam ..................................
14
3. Sikap Soekarno Tentang Komunisme...............................
15
B. Bidang Sosial ................................................................................
17
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Proses pembuangan ke Ende.........................................................
18
BAB III: KEGIATAN POLITIK SOEKARNO SELAMA PENGASINGAN DI
ENDE, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938
A. Bidang Politik .............................................................................. 25
B. Bidang Sosial ...............................................................................
26
BAB IV:DAMPAK KEBERADAAN SOEKARNO BAGI MASYARAKAT
ENDE, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 1934-1938
A. Nilai Nasionalisme dan patriotisme ..............................................
36
B. Nilai perjuangan Soekarno............................................................
37
C. Nilai pantang menyerah ................................................................
38
BAB V: KESIMPULAN ..................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
41
LAMPIRAN ......................................................................................................
42
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ........................................................................................
43
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................
44
Lampiran 3 : Ringkasan Materi ........................................................................
53
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam sejarah Indonesia dikenal banyak pahlawan. Sejarah Nasional
membuktikan bahwa memang setiap masa dan zaman melahirkan pahlawanpahlawan Indonesia. Salah satu dari mereka itu ialah Soekarno, yang oleh Bangsa
Indonesia lebih dikenal sebagai Soekarno yang merupakan seorang Proklamator.
Sampai sekarang merupakan sosok yang paling
dikagumi. Presiden pertama
Republik Indonesia yang lebih akrab di panggil Soekarno ini berasal dari Blitar
Jawa Timur, beliau merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad
Hatta.1
Soekarno dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengannama
asli Koesno Sosrodihardjo. Pada saat itu Soekarno sering menderita sakit yang
mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai maka beliau kemudian berganti
nama menjadi Soekarno. Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan
ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Ketika hidup, Presiden Pertama Indonesia ini
diketahui memiliki tiga orang istri dimana masing-masing istrinya memberinya
keturunan. Istrinya yang bernama Fatmawati memberinya lima orang anak yakni
Megawati, Sukmawati, Rachmawati, Guntur dan Guruh, kemudian dari istrinya
yang lain yang bernama Hartini memberinya dua orang anak yaitu Taufan dan
juga Bayu. Istri yang lain dari Presiden Soekarno merupakan wanita keturunan
Jepang yang bernama Naoko Nemoto dimana ia kemudian berganti nama menjadi
1
Solichin Salam, Bung Karno Putera Fajar, 1966, hlm. V.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Ratna Sari Dewi. Dari pernikahannya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari
Dewi,Soekarno dikarunia seorang anak yang bernama Kartika2.
Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya tidak tinggal
bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Sejak SD hingga kemudian
lulus sekolah tinggal atau indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto di
Surabaya, pendiri dari Serikat Islan (SI). Setelah lulus, Soekarno kemudian
melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burger School atau HBS. Disana ia
mendapat banyak ilmu atau pengetahuan dan jiwa nasionalismenya akan Bangsa
Indonesia menjadi sangat besar.3
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS,
Soekarno muda kemudian masuk ke Technische Hooge School (THS), di THS
kemudian berubah nama menjadi ITB sampai sekarang ini. Soekarno belajar
selama enam tahun dan mendapatkan gelar Insinyur (Ir) pada tanggal 25 Mei
1926.4Setelah lulus, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia
pada tanggal 4 Juli 1927 yang diadakan di Bandung bersama kelompok nasionalis
yang mendukung berdirinya Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) yaitu Mr.
Sartono, Ir. Anwari, Mr. Sunario dan lain-lain, sebuah partai politik yang
memiliki program untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan kemudian mulai
mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan Partai Nasional
Indonesia adalah agar Bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari penjajahan
2
Peter Kasendra, Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926-1933, Jakarta: Komunitas Bambu,
2010, hlm.11.
3
Badri Yatim, Soekarno Islam dan Nasionalisme, Jakarta: Percetakan PT Inti Sarana Aksara, 1985,
hlm. 1-2.
4
Badri Yatim, op.cit., hlm. 8-12.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Belanda.Lahirnya PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio-politik yang kompleks,
yang mau tidak mau organisasi baru itu harus menyesuaikan dengan situasi baru.5
Pemerintah Hindia Belanda mengawasi dengan ketat perkembangan PNI,
meskipun pada waktu itu gerakannya masih ada dalam taraf kewajaran. Akan
tetapi Propaganda Soekarno yang menarik mendapat dukungan masyarakat dan
pembukaan sidang Dewan Rakyat pada tanggal 15 Mei 1928 memandang perlu
memberikan peringatan kepada pemimpin PNI supaya menahan diri dalam ucapan
dan propagandanya. Para pemimpin PNI tidak menghiraukan peringatan itu dan
pemerintah memberikan peringatan kedua dalam bulan Juli 1929. Pada akhir
tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat provokasi bahwa PNI akan mengadakan
pemberontakan pada awal tahun 1930. Pada tahun 1927 Soekarno mempelopori
berdirinya PPPKI (Permufakatan Partai-partai Politik Kebangsaan Indonesia),
sebagai gabungan dari organisasi-organisasi dan partai politik yang berjuang
untuk kemerdekaan Indonesia, di antaranya PNI, PSII, Budi Utomo, Pasundan,
Sumatranen Bond, dan Kaum Betawi.6
Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada
bulan Desember 1929.Soekarno dikenal Belanda sebagai seorang tahanan yang
mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian
dianggap cukup berbahaya. Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit
tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara.
Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus
seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan
5
Solichin Salam, Bung Karno Putera Fajar, Djakarta: Gunung Agung, 1984, hlm. 68-69.
Lambert Giebels, Soekarno Biografi 1901-1950, Jakarta: Penerbit PT Grasindo, Jl. Palmerah
Selatan 22-28, 2001, hlm. 81-82.
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Belanda
agar
topik
pembicaraan
mengenai
bagaimana
caranya
untuk
memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama
Soekarno adalah orang Belanda. topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak
penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulanbulan di Suka Miskin mengakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan temanteman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk
mendapatkan informasi dari luar.
Soekarno dipenjara pada tahun 1929. Selama berada dipenjara, orang
tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua
Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama
berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo orang tua Soekarno
tidak mau menjenguk Soekarno. Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering
beralasan bahwa ia sering bekerja di bawah teriknya sinar matahari sehingga kulitkulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulangtulangnya karena dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga dingin
karena sinarmatahari tidak ada. Kasusnya disidangkan oleh Belanda ketika sudah
delapan bulan berlalu.7
Soekarno dalam pembelaanya yang berjudul "Indonesia Menggugat"
mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah
menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari pembelaannya itu
membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan
7
Daniel Dhakidae, Soekarno Membongkar Sisi-sisi Hidup Putera Sang Fajar, 2013,
hlm. 200-201.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara, beliau kemudian bergabung
dengan Partindo yang merupakan pecahan dari PNI, karena beliau sudah tidak
memiliki partai lagi dimana beliau kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo
namun beliau kembali ditangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933, dan
kemudian diasingkan ke Ende Flores NTT Tahun 1934-1938. 8
Ende adalah tempat Soekarno diasingkan oleh pemerintah kolonial
Belanda selama empat tahun.Soekarno tiba di Ende pada 14 Januari 1934 dengan
kapal Jan van Riebeeck.Ende yang adalah sebuah kota kecil di pesisir selatan
Pulau Flores dan merupakan pusat pemerintahan Belanda untuk daerah jajahan
Pulau Flores dan pulau-pulau lain disekitarnya. Ende, sebuah kota kecil yang
biasa-biasa saja dengan masyarakat yang rutinitas kehidupannya kebanyakan
nelayan kecil dan petani kelapa. Kedatangan Soekarno di Ende bukanlah satu
peristiwa besar seperti di Jawa, manakala Soekarno tiba di suatu tempat untuk
berpidato dan kegiatan politik.
Soekarno dan Ende akhirnya mempunyai hubungan yang patut ditelusuri
kembali.Flores sendiri merupakan pulau kecil pada periferi Soenda Kecil, yang
baru menarik perhatian pemerintah Hindia Belanda pada awal dasawarsa kedua
abad 20.Dengan demikian, Ende dimaksudkan sebagai tempat yang dapat
mengisolasi Soekarno, menjauhkan Dia dari kegiatan Politiknya, dan dari rekanrekan seperjuangannya di Pulau Jawa.
Kehadirannya di kota kecil ini dan
pergaulannya dengan para Misionaris Katolik sampai tingkat tertentu telah
membawa sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia menjadi bagian sejarah
8
http://gerobakpengetahuan.wordpress.com/2011/10/06/analisa-pemikiran-dan-aktivitas-soekarno/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
gereja katolik di pulau ini. Sebaliknya, kehadiran seorang tokoh Nasional dengan
reputasi tak tertandingi pada masa itu telah membawa Ende, Flores, dan sejarah
Gereja di pulau ini menjadi bab kecil dalam sejarah Nasional Indonesia. Ketika
Soekarno tiba di Ende pada 1934,Flores dan Timor sudah menjadi wilayah misi
biarawan SVD (Serikat Sabda Allah), setelah terjadi peralihan misi dari para
biarawan Jesuit ke tangan SVD.9
Pada tahun 1936, tiba di Ende seorang misionaris muda yang bernama Dr.
M. Van Stiphout SVD, iabaru menyelesaikan studi doktoral di Roma bidang
sejarah gereja. Dr M. van Stiphout SVD belajar di Roma pada saat Mussolini
menjadi penguasa Italia. Dia mengalami apa artinya hidup fasisme. Lingkungan
Ende tidak memungkinkan Soekarno melakukan kegiatan politik dan diskusi
politik secara mendalam.Ada dua kegiatan alternatif yang dilakukan Soekarno
dengan kaum terpelajar yaitu Soekarno mengadakan diskusi-diskusi keagamaan,
dan dengan rakyat biasa yang banyak buta huruf Soekarno mengadakan
pertunjukan sandiwara.Tercatat 12 sandiwara yang dikarang oleh Soekarno dan di
pentaskan di Ende.
Selama berada di tanah pembuangannya di Ende, Soekarno tidak tinggal
diam. Meskipun dilarang dalam kegiatan-kegiatan politik namun berhubungan dan
bergaul rakyat. Kepada rakyat Soekarno sering mengucapkan “Merdeka” dan
mengatakan sambil menunjuk kepada anak-anak kecil bahwa: “Anak-anak inilah
nanti yang harus mengenyam kemerdekaan”. Soekarno sering mengajarkan pada
9
Abdullah Taufik dan Abdurrahman Surjomiharjo, Ilmu Sejarah dan Historiografi, BPK Gunung
Mulia, Jakarta.1985.hlm. 63-65.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
rakyat sejarah kebesaran nenek moyang kita di masa lampau, untuk
membangkitkan semangat berjuang melenyapkan penjajahan serta mencapai
kemerdekaan. Di Flores, Soekarno pernah membuat toneel dengan nama:
“Kelimoetoe” (telaga tiga warna).
Kegemaran Soekarno semasa dalam pembuangannya di Flores ialah pergi
ke mana-mana dengan membawa biola. Adapun lagu-lagu yang paling sering
dibawakannya dengan biola ialah “ Rayuan Pulau Kelapa” dan “ Indonesia Raya”.
Perlu diketahui, bahwa biola Soekarno beserta barang milik lainnya kini tetap
disimpan di Museum Flores. Selain itu, di Ende inilah Soekarno secara giat dan
tekun mulai belajar Agama Islam dengan jalan membaca buku-buku tentang Islam
dan ke-Islaman, sebagaimana dapat diketahui dari surat-surat yang dikirimkannya
kepada seorang ulama yang bernama A. Hassan di Bandung (kemudian pindah ke
Bangil).
Surat-surat tersebut sebanyak 12 buah, masing-masing pertama Desember
1934, kedua 25 Januari 1935, ketiga Maret 1935, keempat 17 Juli 1935, kelima 15
September 1935, keenam 25 Oktober 1935, ketujuh 14 Desember 1935, kedelapan
22 Februari 1936, kesembilan 22 April 1936, kesepuluh 12 Juni 1936, kesebelas
18 Agustus 1936, dan keduabelas tanggal 17 Oktober 1936. Surat-menyurat ini
kemudian dikenal sebagai “Surat-surat Islam dari Endeh”.10Adapun surat-surat
tersebut berisi kritik dan kupasan mengenai keadaan kehidupan Islam serta
Umatnya, masalah-masalah sosial, pendidikan Islam, Politik kenegaraan dalam
10
Daniel Dhakidaeop.cit., hlm 122-124.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Islam, tinjauan mengenai sebab musabab dari pada “Ups and downs”-nya sejarah
Islam dan lain sebagainya.
Sebelum meninggalkan Flores, Soekarno pernah menanam Pohon Kokara,
yaitu sejenis pohon yang berdaun lima. Kemudian oleh Soekarno, pohon tersebut
diberi nama “Pohon Pancasila”. Di bawah pohon sukun itu Soekarno
merenungkan kemungkinan dasar negara yang kemudian diberi nama Pancasila.
Lingkungan alam dan masyarakat Ende yang multikultural telah mempengaruhi
alam pikir Soekarno muda untuk mencita-citakan sebuah negara merdeka yang
berdasarkan Pancasila.
Pada tanggal 14 Februari 1938 Soekarno dan keluarganya dipindahkan ke
Bengkulu, karena alasan kesehatan akibat sakit malaria.Soekarno membagikan
barang-barang dan perlengkapan rumahnya kepada sahabat-sahabatnya. Para
sahabat Soekarno melepas kepergiannya dari rumah di Emburaga dengan perasaan
sedih tapi tetap mengiringi langkah Soekarno dengan doa demi perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Saat Soekarno pindah ke Bengkulu, Riwu Ga, salah
seorang sahabat sekaligus pengawal pribadi Soekarno selama di Ende ikut
bersama Soekarno dan keluarga ke Bengkulu.Kurang lebih 14 tahun lamanya
Riwu Ga mendampingi Soekarno dalam segala suka dan duka.Ia menjadi pesuruh,
menjadi pengawal,sekaligus menjadi pelakon dalam tonil karya Soekarno.11
11
Lambert Giebels, Soekarno Biografi 1901-1950, Jakarta : Penerbit PT Grasindo, Anggota Ikapi,
2001. Hlm. 194-202.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian
latar
belakang
tersebut,
dapat
dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah faktor pendorong Soekarno di asingkan ke Ende Tahun 1934-1938?
2. Apakah kegiatan Politik Soekarno selama pengasingan di Ende tahun 19341938?
3. Apakah dampak keberadaan Soekarno di Ende bagi Masyarakat Ende tahun
1934-1938?
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Penulisan ini menjadi sesuatu yang berharga bagi penulis dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengasingan Soekarno di
Ende Flores tahun 1934-1938.Hal tersebut sangat berguna sebagai pembelajaran
dan wawasan penulis supaya mampu menjelaskan pengasingan politik Soekarno
ke Ende Flores kepada peserta didik dengan lebih baik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penulisan makalah ini merupakan usaha untuk melaksanakan salah satu
Tri Dharma perguruan tinggi, yakni dharma bidang penelitian.Makalah ini
diharapkan dapat menambah kajian pustaka sejarah sebagai bahan bacaan yang
berguna bagi pembelajaran sejarah, khususnya mengenai pengasingan Soekarno di
Ende Flores tahun 1934-1938.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
3. Bagi Prodi Pendidikan Sejarah
Makalah ini diharapkan mampu menarik minat mahasiswa Pendidikan
Sejarah untuk mempelajari lebih dalam Mengenai pengasingan Soekarno di Ende
Flores tahun 1934-1938.Hal tersebut dimaksudkan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa.
D. Sistematika Penulisan :
Bab I
:Pendahuluan
yang
terdiri
dari
Latar
Belakang,
Rumusan
Masalah,Tujuan Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
Bab II
:Faktor Pendorong Pengasingan Soekarno di Ende Flores tahun 19341938.
Bab III
:Bentuk kegiatan politik Soekarno selama pengasingan di Ende Flores
tahun 1934-1938
Bab IV
:Dampak keberadaan Soekarno selama pengasingan di Ende Flores
tahun 1934-1938 bagi masyarakat Ende.
Bab V
: Kesimpulan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
BAB II
FAKTOR PENDORONG SOEKARNO DIASINGKAN KE ENDE
TAHUN 1934-1938
Kehidupan politik yang dialami Soekarno tidak lepas dari persoalan politik
bagaimana menuju Indonesia merdeka.Soekarno diasingkan ke Ende disebabkan
oleh kegiatan politiknya yang menurut pemerintah kolonial Belanda dianggap
membahayakan.Pola pemikiran Soekarno dalam memperjuangkan nasib rakyat
Indonesia sangat dipengaruhi faktor-faktor yang berada di luar dirinya yaitu
kenyataan dari Bangsa Indonesia yang berada dalam kondisi terbelakang karena
adanya praktek kolonialisme dan Imperialisme Belanda telah membawa
kesengsaraan dan penderitaan Bangsa Indonesia terutama dalam bidang politik
dan sosial.
A. Faktor Pendorong dari Bidang Politik
Pemikiran politik Soekarno yang paling menonjol diawali dari tulisannya
pada tahun 1926 dengan judul ”Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.Dalam
tulisan itu Soekarno menyerukan pada tiga aliran dalam pergerakan Indonesia saat
itu, Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme untuk bersatu. Gagasan Soekarno
adalah mengenai konsep Marhaenisme.Gagasan tentang “rakyat kecil” yang bagi
Soekarno merupakan sebuah konsep ideal untuk diterapkan di Indonesia.Marhaen
mungkin bukan merupakan sumbangan besar dalam dunia pemikiran politik, tapi
telah menampilkan penilaian yang jujur tentang sifat masyarakat Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Menurut Soekarno, Nasionalisme, Islam dan Marxisme adalah suatu
perjuangan yang luar biasa. Soekarno melihat ketiga hal tersebut ada di Indonesia
menjadi ideologi perjuangan melawan penjajah.Soekarno sangan menyayangkan
perselisihan diantara ketiga golongan tersebut dan menekankan perlunya
kerjasama yang erat bagi ketiga golongan tersebut agar cita-cita kemerdekaan
dapat diraih.Pada tulisannya yang berjudul Nasionalisme, Islam dan Marxisme,
Soekarno ingin menjadi penengah dan pemersatu diantara ketiga golongan
tersebut.Dari uraian-uraiannya Soekarno berusaha menguraikan benang kusut
yang ada diantara ketiga-isme dan meyakinkan kepada semua pihak bahwa
dengan persatuan ketiga golongan kaum kolonialis-imperialis di Indonesia bisa
diusir. Diberbagai kesempatan, Soekarno selalu menampilkan dirinya yang
nasionalis, sekaligus muslim. Soekarno selalu berusaha mengajak bahwa semua
golongan adalah bagian dari Indonesia dan harus bergotong-royong membangun
Negeri.Soekarno mengajak semua pihak yang ada ditanah air ini, apapun
warnanya, muara perjuangan harus untuk kepentingan seluruh bangsa dan Negara
Indonesia.
Konsep penyatuan Nasionalisme, Islam dan Marxisme adalah sebuah
eksperimen yang luar biasa dari Soekarno untuk Indonesia, tetapi memang itulah
yang dinginkan Soekarno untuk Indonesia.Soekarno berusaha untuk mewujudkan
ke-Bhinekaan tiga golongan ini menjadi Tunggal Ika, dalam balutan pertiwi walau
sebenarnya Soekarno sadar bahwa golongan-golongan ini rentan sekali bertikai
karena perbedaan pahamnya yang sangat luas.Hal ini sangat menonjol sejak
tulisannya
yang
berjudul
Nasionalisme,
Islamisme
dan
marxisme
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
diterbitkan.Tulisan ini merupakan pernyataan lebih lanjut dari pemikiran yang
pernah dilontarkan Perhimpunan Indonesia (PI) di negeri Belanda tahun 1923.
Untuk merealisasikan ide tersebut, Soekarno bukan saja terlibat dalam
dialog-dialog ideologis, tetapi kemudian mendirikan sebuah partai politik yang
bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 yang bertujuan untuk
kemerdekaan Indonesia. Gerakan PNI di pimpin oleh tokoh-tokoh, seperti Ir.
Soekarno, Mr. Ali Sastroamijoyo, Mr. Sartono, yang memilikki pengaruh daerah
di Indonesia. Pemerintahan kolonial Belanda mengawasi dengan ketat
perkembangan PNI, karena propaganda yang dilakukan oleh Soekarno mendapat
dukungan dari masyarakat. Pada akhir tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat
provokatif bahwa PNI diduga akan melakukan pemberontakan pada awal tahun
1930. Berdasarkan berita tersebut maka pada tanggal 24 Desember 1929,
Soekarno ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Hukuman terhadap
pemimpin PNI ini membuat anggota yang aktif dalam keadaan bahaya, atas
pertimbangan tersebut ,maka PNI memutuskan pembubaran dan memecahkan
kelompok menjadi dua kubuh yang saling bersaing.
Perbedaan sikap politik Soekarno yang radikal dan revolusioner membuat
PNI kemudian pecah menjadi dua, Sartono mendirikan Partai Indonesia (Partindo)
yang dipimpin oleh Soekarno dan Sjahrir mendirikan PNI-Baru yang dipimpin
oleh Moh.Hatta. Bagi Soekarno, Partindo sangat sesuai dengan keinginanya,
karena Partindo memberikan kebebasan dalam kegiatan politiknya sehingga
Soekarno
memilih
masuk
Partindo.
Inilah
istilah
Marhaenisme
mulai
mendapatkan tempat yang luas.Partindo yang dipimpin oleh Soekarno
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
menjalankan kegiatan politik dengan gerakan protes terhadap kebijakan
pemerintah kolonial dan menggalang partisipasi rakyat dalam bidang politik.Pada
masa ini dapat dipahami bahwa gerakan Soekarno sebagai perwujudan
keterampilan politik dalam mengaplikasikan gagasannya untuk menentang
pemerintah kolonial pada waktu itu.Dalam gerakan penentangan kebijakan
terhadap pemerintah kolonial tersebut, akhirnya pihak pemerintah kolonial
menangkap sejumlah tokoh-tokoh yang berpengaruh pada waktu itu, termasuk
Soekarno yang kemudian dibuang ke daerah Ende, Flores tahun 19341938.Semua ini disebabkan karena pemerintahan Belanda merasa terusik oleh
keberhasilan Soekarno yang terus-menerus membangkitkan kaum marhaen.
Faktor-faktor yang mewarnai pemikiran politik Soekarno adalah
Nasionalisme, Islam dan Marhaenisme
sebagai tiga rumpun ideologi yang
mewarnai seluruh organisasi politik di Indonesia. Hal ini merupakan cara yang
digunakan Soekarno dalam menghadapi masyarakatnya yang pluralistis, yaitu
pertama bersama-sama satu tujuan menentang Imperialisme, kedua mengawinkan
semua ide yang ada dan tumbuh di dalam masyarakat menjadi ide baru yang lebih
tinggi yang bisa di terima oleh semua unsur penting yang ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Pengaruh
Pemikiran
Soekarno
Tentang
Nasionalisme
15
Terhadap
Perjuangan Bangsa Indonesia
Nasionalisme di Indonesia seperti yang telah di kembangkan Soekarno
mencerminkan rasa antinya kepada kolonialisme dan imperialisme.11Adanya hal
tersebut, ingin menguasai semua sektor dari tanah jajahan, baik itu sektor politik,
ekonomi, sosial, dan sebagainya telah menjadikan kehidupan rakyat di tanah
jajahan menderita lahir dan batin. Penderitaan Bangsa Indonesia akibat adanya
penjajahan Belanda sangat mempengaruhi Nasionalisme Soekarno.Nasionalisme
yang diyakininya adalah nasionalisme yang berperikemanusiaan, dalam arti
Soekarno tidak senang terhadap tindakan yang dilakukan oleh kaum penjajah
yang menginjak-injak harkat dan martabat Bangsa Indonesia. Soekarno
menginginkan Nasinalisme yang tidak membenci bangsa lain, yang hidup dalam
taman sarinya Internasionalisme.
Diantara pemikir-pemikir modern di Indonesia, Soekarno adalah yang
terbesar. Hal ini bukan hanya karena kualitas pemikiran-pemikiran yang orisinil
dan brilian, tetapi juga karena pemikiran-pemikirannya itu mampu menjangkau
jauh ke dalam lapisan masyarakat. Sebagai seorang cendikiawan yang mempunyai
kemampuan besar di dalam menuangkan pemikiran-pemikirannya yang jernih,
Soekarno juga seorang ahli pidato yang mempunyai kemampuan tinggi dan
karismatik yang mampu menyampaikan pemkiran-pemikirannya dengan gaya
yang amat menarik dan mudah di mengerti oleh khalayak ramai. Melalui PNI,
Soekarno mengobarkan semangat Nasionalisme rakyat, karena bagi Soekarno
11
Sukarno, “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” dalam Indonesia Moeda, OktoberNovember, 1926, diterbitkan kembali dalam Dibawah Bendera Revolusi I, Jakarta: Panitia
Penerbit Bendera Revolusi, 1964.hlm. 1-23.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
gambaran imperialisme dan kolonialisme tidak pernah berakhir, dan Soekarno
selalu
berusaha
untuk
memeranginya
dengan
jalan
menanamkan
jiwa
Nasionalisme ke dalam setiap warga Negara Indonesia. 12
2. Pengaruh Soekarno terhadap perjuangan orang-orang Islam
Peranan orang-orang Islam dalam perjuangan kemerdekaan maupun dalam
mengisi kemerdekaan tidak kecil, karena satu dari faktor terpenting yang
mendukung Nasionalisme terpadu adalah tingginya derajat homogenitas agama di
Indonesia, sebab Agama Islam bukan hanya suatu ikatan biasa, ini benar-benar
merupakan semacam simbol kelompok dalam (in group) untuk melawan
pengganggu asing yang menindas suatu agama yang berbeda. Ajaran-ajaran
Agama Islam baik secara langsung maupun tidak langsung ikut serta mendasari
atau mewarnai serta mempengaruhi pola pemikiran dan pelaksanaan politik
Soekarno.
Dalam pandangannya, Soekarno melihat bahwa Islam tidak merintangi dan
menghalangi kemajuan zaman, sehingga Islam berjalan seiring dengan kemajuan
zaman walaupun dalam ajaran Islam tidak pernah berubah.Ajaran Islam
menentang Kolonialisme dan Imperialisme, sehingga banyak pemberontakpemberontak melawan penjajahan Belanda pada masa yang lalu, serta organisasiorganisasi pada masa pergerakan nasional berada di bawah panji-panji Islam.
Hal ini sejalan dengan nasionalisme Soekarno yang menentang imperialisme dan
kolonialisme.13
12
Sukarno, “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” dalam Indonesia Moeda, OktoberNovember, 1926, diterbitkan kembali dalam Dibawah Bendera Revolusi I, Jakarta: Panitia
Penerbit Bendera Revolusi, 1964.hlm. 1-23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
3. Sikap Soekarno Terhadap Komunisme
Komunisme adalah suatu paham dimana segala kekuasaan, baik itu
kekuasaan dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan semuanya
dikuasai oleh negara.Soekarno adalah seorang Islam dan seorang nasionalis
sekaligus, dan menganggap kaum Islam dan kaum nasionalis sebagai kawankawan seperjuangannya.Komunis juga menjadi kawan seperjuangannya.
Soekarno disalah satu pemikirannya untuk Indonesia, membela sepenuh
hati konsep komunisme ini.Tidak ada yang salah dengan Soekarno.Setiap orang
memiliki pandangan masing-masing dalam merespon segala sesuatu di
sekitarnya.Soekarno salah satunya.Soekarno tidaklah mungkin jika memilih
komunisme sebagai salah satu acuan negara jika tanpa alasan.Soekarno belajar
komunis dari Karl Marx. Bertempat di Penjara Banceuy, mulai Desember 1929
sampai 18 Agustus 1930, beliau telah mempelajari lebih dari 66 pemikiran tokohtokoh dunia. Salah satunya dan yang paling sesuai dengan keadaan Soekarno saat
itu adalah pemikiran Karl Marx.Soekarno belajar dari buku-buku yang
diselundupkan Inggit, istri keduanya.
Soekarno yang berjiwa pemberontak dan berintelektual tinggi, akan
mencari tahu tentang keadaan di dalam maupun di luar penjara guna untuk
dijadikannya gagasan atau kepercayaan dan dasar pokok atas pergerakannya yang
terisnpirasi dari Kar Marx. salah satu kesimpulan Karl Marx, hukum hanyalah alat
kaum penguasa untuk menundukkan pihak yang dikuasai seakan telah
menginspirasi Soekarno untuk bangkit dan lebih bersemangat memperjuangkan
13
Badri Yatim, Sukarno, Islam, dan Nasionalisme, Jakarta : Penerbit Inti Sarana Aksara, 1985.hlm.
37-40.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
pemikirannya. Dengan adanya kesimpulan Karl Marx, Soekarno menjadi yakin
kalau apa yang dilakukannya selama ini tidaklah melenceng dari pemikiran Karl
Marx.Menghayati pengalaman dan keadaan yang seperti itu, tidak heran, jika
Soekarno sangat mengunggulkan pemikiran Karl marx. Saat tidak ada lagi yang
bisa mendukung pemikirannya, Karl Marx datang sebagai pencerah sekaligus
basis dari semua pemikiran Soekarno.
Dapat disimpulkan bahwa, komunisme yang dulu pernah digagas oleh
sang putra fajar ini bukanlah berorientasi pada wilayah keagamaan, tetapi pada
wilayah konstruksi undang-undang sebuah negara. Maka dari itu, Soekarno
mengimbanginya dengan islamisme dan nasionalisme.Dalam satu bagian, tidak
salah jika dikata komunisme identik dengan pembantaian dan kejahatan.Akan
tetapi di bagian lain, masih banyak kebaikan-kebaikan yang berangkat dari
komunisme.
B.Faktor dari Bidang Sosial
Pada tahun 1930-an Soekarno mulai merumuskan konsepnya yang baru
yaitu Marhaenisme. Konsep marhaenisme ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl
Marx.Teori perjuangan Karl Marx, yang kemudian dikenal dengan Marxisme
banyak berpengaruh dalam benak Soekarno dan menginspirasi Soekarno dalam
pemikiran dan tingkah laku politiknya.
Berkaitan dengan istilah Marhaen, John D. Legge mengatakan bahwa
istilah itu sudah biasa digunakan sejak 1927. Pendapat yang hampir serupa juga
diungkapkan oleh John Ingleson yang menyebutkan bahwa kata Marhaen adalah
suatu kata yang digunakan dalam bahasa Sunda yang digunakan Sarekat Islam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
pada akhir 1910-an dan awal 1920-an yang berarti „petani kecil‟. Pendapat yang
bertolak belakang dengan pendapat di atas adalah pendapat yang dinyatakan oleh
Bernhard Dahm.Menurut pendapatnya, sampai pada 1930-an istilah Marhaen
belum pernah di dengar.Kata ini mulai tersebar luas ketika Soekarno
menggunakannya di dalam pidatonya yang berjudul “Indonesia Menggugat”.
Dalam Indonesia Menggugat, Soekarno secara tajam membedakan Marhaen-nya
dengan konsep proletarnya.14
Menurut pandangan Soekarno, struktur masyarakat Indonesia belum
industrialis seperti di Barat. Bedanya adalah massa Marhaen tidak terdiri dari satu
kelompok saja, tetapi beragam kelompok kecil seperti : petani kecil, pengusaha
kecil, buruh kecil, nelayan kecil dan sebagainya yang semuanya kecil, sama-sama
menanggung beban akibat kekejaman imperialisme. Semua rakyat kecil itu
dinamai kaum Marhaen.Bahkan Soekarno kemudian secara jujur mengakui bahwa
Marhaenisme yang ia ciptakan adalah Marxisme yang diterapkan di Indonesia,
artinya
Marxisme
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
dan
masyarakat
Indonesia.Dalam perkembangannya Marhaenisme kemudian menjadi dasar
perjuangan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partindo yang didirikan
Soekarno.Asas Mahaenisme adalah sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.15
Sosio-nasionalisme adalah faham yang mengandung faham kebangsaan
yang sehat dan berdasarkan perikemanusiaan, persamaan nasib, gotong royong,
hidup kemasyarakatan yang sehat, kerjasama untuk mencapai sama bahagia, tidak
14
Cindy Adams. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.( Jakarta: Media
Pressindo,2007). hlm. 54-56.
15
Peter Kasendra, Sukarno Muda : Biografi Pemikiran 1926-1933, Jakarta : Komunitas Bambu,
2010, hlm. 48-50.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
untuk menggencet dan menghisap. Jadi dalam faham kebangsaan itu harus ada
semangat kerjasama dan gotong royong antar Bangsa Indonesia dan antara Bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Sosio-demokrasi adalah faham yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
yang bertujuan memperbaiki nasib rakyat yang berarti menghilangkan kemiskinan
rakyat.Soekarno berpendapat bahwa sosio-demokrasi mencakup demokrasi politik
dan ekonomi.Gagasan ini merupakan reaksi terhadap demokrasi yang muncul di
barat pada waktu Soekarno mencetuskan ide ini.Demokrasi di Barat yang
dipahami Soekarno adalah Demokrasi yang lebih bersifat liberalistis yang hanya
menjamin kebebasan warganya dalam bidang politik saja dan tidak berlaku di
bidang ekonomi. Oleh karena itu supaya tidak terjadi penindasan dan ada
kebebasan di bidang ekonomi maka sistem kapitalisme didalam masyarakat itu
harus dihapus, karena selama sistem itu masih ada tidak mungkin terjadi
kebebasan ekonomi.Rakyat yang mengatur negaranya, perekonomiannya dan
kemajuannya supaya segala sesuatunya bisa bersifat adil, tidak membeda-bedakan
orang yang satu dengan orang yang lainnya.Rakyat menginginkan berlakunya
demokrasi social yaitu terlaksananya demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.Ia
mempunyai
prinsip
utama
yaitu,
perikemanusiaan,
nasionalisme
yang
berperikemanusiaan, dan demokrasinyapun harus breperikemanusiaan pula seperti
yang dikatakan Gandhi.16
Pikiran-pikiran dasar tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan
kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme seperti yang dimaksudkan dalam
16
Peter Kasendra, Sukarno Muda : Biografi Pemikiran 1926-1933, Jakarta : Komunitas Bambu,
2010, hlm. 52-53.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi tersebut, kemudian dinamakan sebagai
suatu isme atau ideologi yang menggunakan kata Marhaen sebagai simbol
kekuatan rakyat yang berjuang melawan segala sistem yang menindas dan
memelaratkan rakyat. Marhaenisme adalah teori politik dan teori perjuangannya
rakyat Marhaen, teori untuk mempersatukan semua kekuatan revolusioner untuk
membangun kekuasaan, dan teori untuk menggunakan kekuasaan melawan dan
menghancurkan sistem yang menyengsarakan rakyat Marhaen.Marhaenisme yang
merupakan teori politik dan teori perjuangan bagi rakyat Indonesia memperoleh
bentuk formalnya sebagai filsafat dan dasar Negara Republik Indonesia yaitu
sebagai Pancasila.
Menurut Soekarno, untuk mencapai suatu masyarakat tanpa kelas tertindas
di Indonesia, tidaklah cukup bagi kaum Marhaen yang akan memperjuangkannya
untuk menjadi kaum revolusioner borjuis dengan kemerdekaan sebagai tujuan
akhir mereka. Mereka harus menjadi orang-orang revolusioner sosial dan tidak
boleh berhenti sebelum terwujudnya kebahagiaan bagi semua orang, bagi seluruh
komunitas Indonesia. Kepada perjuangan itu, Soekarno memberikan namayaitu
Sosionasionalisme atau nasionalisme Marhaen.17Karena bernada Marxis, maka
gagasan-gagasan di balik asas-asas Marhaenisme: Sosionasionalisme dan
Sosiodemokrasi itu perlu dianalisa untuk mengetahui kandungan Marxis dari
Marhaenisme ciptaan Soekarno itu.
17
http://politik.kompasiana.com/2013/06/09/bung-karno-dan-gagassan-gagasannya-567110.html
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
Marhaenisme adalah tiap-tiap orang Bangsa Indonesia yang menjalankan
Marhaenisme, demikianlah bunyi tesis terakhir dari Sembilan tesis tentang
Marhaen dan Marhaenisme yang dikemukakan dalam sebuah kongres Partai
Indonesia dalam bulan Juli 1933, dan yang tidak lama kemudian diuraikan lebih
lanjut oleh Soekarno.Dengan begitu, maka Marhaenis adalah tiap orang Indonesia
yang bersedia bekerjasama untuk membangun sebuah tatanan social yang adil.
Dengan demikian, tidak saja gagasan tentang perjuangan kelas dihindari, tetapi
juga individu-individu diberi kebebasan untuk bekerjasama dalam perjuangan
kaum miskin dan tertindas bagi masa depan yang lebih baik, tanpa memandang
kedudukan sosial dan ekonomi mereka; ini berlaku bahkan bagi golongan kaya. 18
Sementara teori Marxis berkembang atas dasar antithesis yang eksak,
maka Soekarno tetap berpegang pada sintesisnya, bahkan pada waktu ia merasa
sangat dekat dengan Marxisme. Kata Marhaen itu sendiri merupakan bukti yang
paling baik. Di dalam tesisnya yang ketiga dikatakan, bahwa Partindo
menggunakan kata Marhaen dan bukan proletar, karena kaum proletar sudah
tercakup di dalam kata Marhaen, dan oleh karena perkataan proletar itu bisa juga
diartikan bahwa kaum tani dan lain-lain kaum yang melarat tidak bermaktub di
dalamnya.
Kemudian dalam tahun 1933, Soekarno menulis dalam Fikiran Rakyat
mengenai Marhaen dan proletar, yaitu suatu uraian mengenai keputusan
konperensi Partindo (Partai Indonesia) mengenai ideologi baru itu di Mataram
18
http://politicalphotography.blogspot.com/2013/03/pemikiran-politik-soekarno.html .download 29
Oktober 2014 jam 09.30
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
(Yogyakarta) yang dikemukakan dalam bentuk 9 dasar pokok Marhaen dan
Marhaenisme.
Dalam
artikel
ini
Soekarno
berusaha
menghubungkan
Marhaenisme dengan Marxisme, atau apa yang disebut Bernhard Dahm sebagai
Marhaenist version of Marxism.
Dasar pokok pertama mengemukakan bahwa Marhaenisme berarti sosialnasionalisme dan sosio-demokrasi.Dasar pokok kedua menyatakan bahwa
Marhaen mencakup kaum proletar, kaum tani, dan kaum melarat lainnya. Oleh
karena itu (dasar pokok ketiga) Marhaen lebih luas dari proletar, karena ia
mencakup segala macam kaum yang melarat. Tetapi (dasar pokok kelima) di
dalam perjuangan (Partindo) berkeyakinan bahwa kaum proletar mengambil
bagian yang besar sekali.Soekarno sengaja mengupas dasar pokok kelima ini.
Walaupun Marhaen menunjukkan perbedaan-perbedaan dengan proletar, katanya,
tapi pada “punt” kelima ini diakui bahwa peranan kaum proletar adalah penting
sekali, dan ini disebutkannya sebagai segi modern dari Marhaenisme sebab kaum
proletarlah yang lebih hidup di dalam ideologi modern yang anti-kolonialis dan
anti-imperialis. Ideologi modern yang dimaksud tak lain adalah Marxisme atau
Komunisme.19
19
Marhaen adalah nama Sunda yang umum dipakai di daerah pedesaan Jawa Barat. Nama ini
menimbulkan gambaran seorang petani kecil, sama seperti „Kromo‟ di daerah perkotaan
adalah nama orang kebanyakan. Di kemudian hari Soekarno akan menjuluki pengikutnya
yang berasal dari proletariat Indonesia sebagai „kaum Marhaen‟ dan „kaum Kromo‟
(Giebels, 2001: 59).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
C. Proses Pembuangan ke Ende
Berdasarkan surat keputusan pemerintah kolonial Hindia belanda tanggal
28 Desember 1933 membuat Soekarno harus menjalani hukuman pembuangan
sebagai tahanan politik di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada tanggal 17
Februari 1934, dengan pengawalan polisi, Soekarno dengan didampingi oleh
Inggit Garnasih, ibu Amsi mertua Soekarno dan puteri angkatnya Ratna Djuami
yang ingin menemani Soekarno dalam pengasingan diangkut dari Bandung ke
Surabaya dengan kereta api yang sama. Di Surabaya Albreghs menyerahkan
tahanannya kepada pejabat polisi J. de Vries.Di dalam penjara di jalan Werf,
tempat Soekarno ditahan untuk sementara waktu, Soekarno diperbolehkan
mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya yang telah datang dari Blitar.
Dari Surabaya menuju ke tempat pembuangan ke Ende Flores, Soekarno dan
keluarga di bawah pengawal De Vries dinaikkan ke kapal KPM Jan van Riebeeck
yang dalam perjalanan delapan hari pelayaran dan dikawal dua orang petugas
pemerintah, tibalah Soekarno dan keluarganya di Ende Flores. Soekarno langsung
dimasukkan dalam tahanan rumah milik pemerintah Hindia Belanda hingga
akhirnya tinggal di rumah milik Haji Abdullah Ambuwaru bersama keluarganya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
BAB III
KEGIATAN POLITIK SOEKARNO SELAMA PENGASINGAN DI ENDE
TAHUN 1934-1938.
Soekarno menjalani hukuman penjara pertama tahun 1930, tetapi
mengalami kehancuran mental, ketidakpastian sosial, dan disorientasi politik.Pada
pemenjaraan kedua tahun1933, Soekarno meminta belas kasihan pemerintah
kolonial.Dalam keadaan begitu, Soekarno menjejakkan kakinya di dermaga
Pelabuhan Ende, tanggal 17 Februari 1934.Soekarno yang datang ke Ende adalah
Soekarno yang secara politik mati. Namun di Ende, perlahan Soekarno
membangun kembali kekuatan dirinya tahap demi tahap dan mulai merumuskan
konsep bernegara yaitu merancang Pancasila yang sekarang merupakan dasar
Negara Indonesia.
A. Bidang Politik
Perjuangan Soekarno untuk kemerdekaan Negeri ini merupakan semangat
Nasionalisme kepada bangsa Indonesia.Soekarno ketika di Ende memanfaatkan
sebagian waktu pembuangannya untuk melakukan permenungan mendalam
tentang butir- butir Pancasila yang kini menjadi dasar negara Indonesia.Tokoh
Proklamator ini sering bermain bola bersama masyarakat setempat. Saat lelah ia
bernaung di bawah pohon sukun berbatang lima. Soekarno duduk pada sebuah
bangku kecil, sambil membaca sebuah buku, setelah di baca kemudian Soekarno
menutup bukunya, tangannya disandarkan ke belakang untuk menopang
kepalanya. Kepala Soekarno mendongak ke atas melihat cabang-cabang pohon
sukun yang berjumlah itu lima sambil menikmati hembusan angin dan mulai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
berfikir jauh tentang Indonesia. Di bawah pohon sukun inilah, Soekarno
menemukan konsep dasar Indonesia, Pancasila.20
Di Pulau Flores, Soekarno menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di
bawah pohon sukun di halaman rumahnya, merenungkan ilham yang diturunkan
oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai “Pancasila”. Lima mutiara berharga
itu adalah: Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi,
Keadilan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan inilah yang kemudian
menjadi Pancasila sekarang, dan termuat dalam satu alinea dalam bentuk UUD
1945 alinea IV. Bung Karno mengatakan, apa yang dia kerjakan hanyalah
menggali dari bumi dan tradisi-tradisi Nusantara sendiri. “Dan Sukarno
menemukan lima butir mutiara yang indah”.Guna mengenang keberadaan
Soekarno di Ende dan pengingat lahirnya Pancasila, saat ini patung Bung Karno
berdiri tegak untuk memberikan semangat Nasionalisme kepada Bangsa
Indonesia.
Sejak tahun 1980-an Pohon Sukun itu berganti nama menjadi Pohon
Pancasila. Pohon aslinya sudah mati tahun 1970-an dan Pemerintah setempat
mengganti dengan menanam anakan pohon yang sama di lokasi yang sama.
Soekarno mengobarkan semangat juangnya memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajah, dan berhasil melakukan kegiatan Politiknya di Ende yang di kenal
sebagai “Pancasila”.21
20
Dhaniel Dhakidae, Soekarno : Membongkar Sisi-sisi Hidup Putra Sang Fajar, Jakarta : PT
kompas Media Nusantara, 2013. Hlm. 187.
21
http://resiandriani.com/2009/07/06/inilah-presiden-ri-pertamadikenang-sepanjang-sejarahbangsa-indonesia/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Ende sangat mempengaruhi Soekarno, karena di Ende-lah Soekarno
“menemukan dan merancang” Pancasila. Secara pribadi, Ende menjadi tempat
perkembangan penting dalam diri Soekarno, yaitu perubahan dari manusia “singa
podium” menjadi “ manusia perenung”. Soekarno di Jawa adalah Soekarno
“pembakar massa”. Soekarno di Ende adalah Soekarno reflektif, pemikir, lebih
banyak waktu dipakaiuntuk tenggelam dalam perpustakaan, bertukar pikiran
dengan sekelompok padri, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan
kebangsaan sebagaimana para misionaris lain di Jawa. Kehidupan rakyat Ende,
yang berasal dari berbagai suku bangsa dan agama tetapi hidup rukun dan damai,
benar-benar memperkaya imajinasi Soekarno terhadap Indonesia merdeka
kelak.Bahkan, itu menjadi bahan renungannya setiap hari di bawah sebuah pohon
sukun.22
Soekarno adalah seorang negarawan yang memikirkan masa depan
Bangsanya. Dari seorang aktivis politik menjadi seorang pemikir tentang dasar
Negara yang akan Merdeka, dari hidupnya pada pusat kolonial di Jawa ke
pengalaman tentang “Timur Jauh” dari Hindia Belanda, dan dari seorang yang
sejak muda terobsesi dengan trilogi “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” ke
Pancasila sebagai filsafat Negara yang lebih Universal, yang konon lahir di bawah
naungan sebatang pohon sukun di Ende. Lima dasar negara hasil perenungan di
Ende disampaikan Soekarno dalam pidato Sidang Badan Persiapan Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.Tanggal itu kemudian
ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila.
22
Dhaniel Dhakidae, Soekarno : Membongkar Sisi-sisi Hidup Putra Sang Fajar, Jakarta : PT
kompas Media Nusantara, 2013. Hlm. 196.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Indonesia Merdeka, Soekarno menjadi Presiden RI pertama. Urusan politik
memang menjadi prioritasbagi Soekarno.
B. Bidang Sosial
Masyarakat Ende mempunyai kehidupan sosial yang khas seperti adat
istiadat, bahasa dan stratifikasi sosial yang bervariasi.Agama di Kabupaten Ende
sudah ada sejak lama, diperkirakan sejak abad ke 15.Dapat diperkirakan sejak itu
pula nilai-nilai agama telah menyatu dengan nilai nilai budaya dan selanjutnya
mempengaruhi dan ikut menyumbang penghayatan nilai-nilai dalam kehidupan
bermasyarakat.
Di masa pengasingannya, Bung Karno sangat dekat dengan masyarakat
kecil juga bersahabat dengan para pastor dari lingkungan tarekat Katolik Serikat
Sabda Allah (SVD).Beliau mulai menyusun siasat dan strategi baru dengan
kharismatiknya mampu mempengaruhi rakyat di pulau ini untuk bangkit dan
berjuang melawan penjajah.Beliau menyusun naskah-naskah tonil atau sandiwara
dan dengan bantuan para Misionaris Gereja Katolik yang sekarang menjadi Biara
Santo Yosef Ende dan Gereja Katedral Ende.Sandiwara-sandiwara itu dapat
dipentaskan di Gedung Imakulata yang dulunya adalah gedung pertemuan milik
Misionaris SVD.Para pemain sandiwara ini adalah masyarakat Ende. Pada
awalnya Bung Karno dan sahabat-sahabatnya berkumpul untuk berbicara tentang
apa saja, sekedar untuk mengusir kesepiannya. Tidak ada diskusi formal tentang
politik.Tapi lewat pertemuan-pertemuan yang sederhana ini, Bung karno mulai
mengajar
sahabat-sahabatnya
tentang
perjuangannya
memerdekakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
Indonesia.Semangat perjuangan ditanamkan dalam hati mereka dan harapan
Indonesia merdeka dihidupkan di dalam jiwa mereka
Soekarno menempuh beberapa langkah untuk menciptakan panggung
gerakan.Pertama, ia mengadakan pengajian rutin di rumahnya. Dengan cara ini,
Soekarno berhasil mengumpulkan orang. Tak hanya itu, cara itu juga pelan-pelan
memangkas jarak yang diciptakan kolonial untuk memisahkan dirinya dengan
massa di sekitarnya.Kedua, Soekarno juga menjalin persahabatan dengan pastor
SVD di Ende, yakni P. Johanes Bouma (Regional atau pemimpin SVD Region
Sunda Kecil) dan P. Gerardus Huijtink (Pastor Paroki Ende). Dengan begitu,
Soekarno terus mematahkan politik isolasi yang dijalankan oleh Belanda.Ketiga,
Soekarno membentuk kelompok Tonil (sandiwara).Para pemainnya adalah rakyat
jelata.Sebagian diantara mereka buta-huruf dan tidak bisa berbahasa Indonesia
dengan baik.Bayangkan tingkat kesukarannya, tetapi Soekarno berhasil.Soekarno
menamai kelompok sandiwaranya “Kelimoetoe Toneel Club”.23Di kelompok
sandiwara itu Soekarno bertindak sebagai pelatih, penulis naskah drama, penata
panggung, pembuat iklan pementasan, hingga menjual karcis pertunjukan.
Selama pembuangan di Ende, yakni 1934-1938, Soekarno menghasilkan
13 naskah drama. Antara lain: Rahasia Kelimutu (dua seri), Tahun 1945, Nggera
Ende, Amuk, Rendo, Kutkutbi, Maha Iblis, Anak Jadah, Dokter Setan, Aero
Dinamik, Jula Gubi, dan Siang Hai Rumbai.Melalui sandiwara, Soekarno
memasukkan kesadaran-kesadaran perlawanan. Misalnya, drama “Rahasia
Kalimutu” mencoba mengajarkan rakyat untuk tidak percaya takhyul, Atau drama
23
http://history-verny.blogspot.com/2012/07/skripsi-fungsi-museum-bung-karnoende.html#.VA__rErgyTY
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
berjudul “Dokter Setan”, yang diadopsinya dari novel Mary Shelley,
Frankenstein, yang mengajarkan bahwa tubuh Indonesia yang sudah tak bernyawa
bisa dibangkitkan dan dihidupkan kembali. “Itu perlambang perjuangan.Sesuatu
yang sudah mati bisa hidup kembali.Semangat yang sudah mati bisa hidup
kembali asal ada kerja keras dan keinginan,” kata Soekarno.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
BAB IV
DAMPAK KEBERADAAN SOEKARNO DI ENDE BAGI MASYARAKAT
TAHUN 1934-1938
Keberadaan Soekarno di Ende merupakan bagian dari sejarah besar
Negara Indonesia.Semangatperlawanan Soekarno menggerakan masyarakat Ende
dan kegigihannya bertahan melawan tekanan kolonialisme.Banyak permasalahan
yang terjadi pada Soekarno ketika di asingkan.Soekarno sendiri dengan
pendekatannya mampu membuat masyarakat menjadi lebih berani melawan
Belanda, termasuk masyarakat Ende.
A. Bidang Politik
Dari bidang politik dampak keberadaan Soekarno di Ende terlihat
Soekarno mengobarkan semangat juangnya memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajah, dan berhasil melakukan kegiatan Politiknya di Ende yang di kenal
sebagai “Pancasila”.Ende sangat mempengaruhi Soekarno, karena di Ende-lah
Soekarno “menemukan dan merancang” Pancasila. Secara pribadi, Ende menjadi
tempat perkembangan penting dalam diri Soekarno, yaitu perubahan dari manusia
“singa podium” menjadi “ manusia perenung”. Soekarno di Jawa adalah Soekarno
“pembakar massa”. Soekarno di Ende adalah Soekarno reflektif, pemikir, lebih
banyak waktu dipakai untuk membaca buku dalam perpustakaan, bertukar pikiran
dengan sekelompok padri, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan
kebangsaan sebagaimana para misionaris lain di Jawa. Kehidupan rakyat Ende,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
yang berasal dari berbagai suku bangsa dan agama tetapi hidup rukun dan damai,
benar-benar memperkaya imajinasi Soekarno terhadap Indonesia merdeka kelak.
Soekarno adalah seorang negarawan yang memikirkan masa depan
Bangsanya. Dari seorang aktivis politik menjadi seorang pemikir tentang dasar
Negara yang akan Merdeka, dari hidupnya pada pusat kolonial di Jawa ke
pengalaman tentang “Timur Jauh” dari Hindia Belanda, dan dari seorang yang
sejak muda terobsesi dengan trilogi “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” ke
Pancasila sebagai filsafat Negara yang lebih Universal, yang konon lahir di bawah
naungan sebatang pohon sukun di Ende. Lima dasar negara hasil perenungan di
Ende disampaikan Soekarno dalam pidato Sidang Badan Persiapan Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.Tanggal itu kemudian
ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila.
B. Bidang Sosial
Kota Ende, di pulau Flores, adalah tempat Soekarno dibuang oleh
pemerintah kolonial Belanda selama empat tahun. Soekarno tiba di Ende pada
Februari 1934 dengan kapal Jan van Riebeeck dan meninggalkan kota ini pada
Februari 1938 dengan kapal De Klerk milik KPM menuju Surabaya. Soekarno
dan Ende akhirnya mempunyai hubungan yang patut ditelusuri kembali.Flores
sendiri merupakan pulau kecil pada periferi Soenda Kecil, yang baru menarik
perhatian pemerintah Hindia Belanda pada awal dasawarsa kedua abad 20.Dengan
demikian Ende dimaksudkan sebagai tempat yang dapat mengisolasi Soekarno,
menjauhkan dia dari kegiatan politiknya, dan dari rekan-rekan seperjuangannya di
Pulau Jawa. Kehadirannya di kota kecil ini dan pergaulannya dengan para
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
misionaris Katolik telah membawa sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia
menjadi bagian sejarah Gereja Katolik di pulau ini. 24
Bagi Soekarno, yang telah terbiasa hidup dengan irama perjuangan, Ende
ibarat sebuah ambang kematian. Di Pulau Jawa, gelora semangat hidup Soekarno
telah menyatu dengan revolusi. Di Ende, disamping kesepian, ketiadaan teman
berdiskusi dan massa yang siap mendengarkan pidato-pidatonya, membuat
Soekarno merasa tertekan. Suatu ketika seorang sahabat menyatakan niatnya
untuk menyelundupkan Soekarno keluar dari Pulau Bunga dengan kapal.
Soekarno menjawab dengan tegas, ”Lebih baikjangan.”Soekarno dengan terus
terang mengakui bahwa sering timbul pikiran menggoda untuk melarikan
diri.Mendengar
ini
sahabat
Soekarno
tadi
makin
mendesak
Soekarno
melakukannya, karena di Jawa Soekarno dapat bekerja lagi membantu temanteman seperjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia.Kesetiaannya pada cita-cita
perjuangannya sendiri dan terutama karena harga diri yang dimilikinya, Soekarno
menampik lagi ajakan sahabatnya itu. Beliau dengan tegas berkata;
”Itu bukan cara Bung Karno. Nilaiku adalah sebagai lambang di
atas.Dengan tetap tinggal di sini rakyat Marhaen melihat, bagaimana
pemimpinnya juga menderita untuk cita-cita.Saya telah memikirkan
bujukan hatiku untuk lari dan mempertimbangkan buruk
baiknya.Tampaknya lebih baik bagi Bung Karno untuk tetap menjadi
lambang dari pengorbanan menuju cita-cita.” (Lukas Batmomolin,dkk.
Tim Nusa Indah, 2006:45).
24
Lambert Giebels, Soekarno : Biografi 1901-1950, Jakarta : PT Grasindo, Jl. Palmerah Selatan
22-28, 2001, Hlm. 194-196.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Rumah sederhana ini jadi awal hidup baru bagiSoekarno.Beliau mulai
menyusun siasat dan strategi baru dengan kharismatiknya mampu mempengaruhi
rakyat di pulau ini untuk bangkit dan berjuang melawan penjajah. Beliau
menyusun naskah-naskah tonil atau sandiwara dan dengan bantuan para
Misionaris Gereja Katholik yang sekarang menjadi Biara Santo Yosef Ende dan
Gereja Katedral Ende, sandiwara-sandiwara itu dapat dipentaskan di Gedung
Imakulata yang dulunya adalah gedung pertemuan milik Misionaris SVD. Para
pemain sandiwara ini adalah sahabat-sahabat beliau sendiri yang adalah
masyarakat Ende.
Pada awalnya Soekarno dan sahabat-sahabatnya berkumpul untuk
berbicara tentang apa saja, sekedar untuk mengusir kesepiannya. Tidak ada
diskusi formal tentang politik.Tapi lewat pertemuan-pertemuan yang sederhana
ini, Soekarno mulai mengajar sahabat-sahabatnya tentang perjuangannya
memerdekakan Indonesia.Semangat perjuangan ditanamkan dalam hati mereka
dan harapan Indonesia merdeka dihidupkan di dalam jiwa mereka. Hasil dari
pertemuan-pertemuan itu ialah lahirnya sebuah perkumpulan sandiwara yang
diberi nama“Toneel Club Kelimutu”.
Seorang misionaris yang menjadi teman baik Soekarno adalah Pater
Huijtink SVD yang adalah pastor dari Belanda.Dari Pater Huijtink inilah
Soekarno memperoleh bantuan dalam pementasan drama-dramanya, bahkan salah
satu ruang paroki diizinkan sebagai sanggar dan tempat latihan sandiwara
olehSoekarno.Dari persahabatannya dengan para misionaris ini, Soekarno bisa
memperoleh bahan bacaan dari perpustakaan milik biara.Soekarno juga berdiskusi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
dengan Pater Huijtink dan para pastor senior lainnya tentang kemerdekaan dan
hak asasi manusia yang adalah pola pemikiran bangsa-bangsa Eropa. Diskusi ini
dilakukan di pendopo pastoran yang masih ada sampai sekarang, di pendopo ini
Soekarno bertukar pikiran dengan para pastor dan berdebat secara terangterangan.Dari beberapa kali pertemuan dan diskusi ini Soekarno mendapat
tambahan
pengetahuan
dalam
merumuskan
dasar-dasar
negara
untuk
kemerdekaan Indonesia.
Di rumah sederhana yang terletak di Kampung Emburaga ini telah lahir
ide-ide cemerlangSoekarno. Pulau Bunga, Kota Ende, Rumah sederhana milik
Bapak Haji Abdulah Ambuwaru dan sahabat-sahabatnya selama di Ende serta
kehidupan sosial masyarakat Kota Ende telah menjadi kenangan tersendiri bagi
Soekarno dan tidak terlepas dari perjalanan sejarah berdirinya bangsa ini. 25
Tanggapan masyarakat terhadap pengasingan Soekarno di Ende pada
awalnya memang takut terhadap Soekarno, namun saat disana Soekarno kemudian
membuat banyak perubahan bagi masyarakat Ende dan akhirnya disegani oleh
masyarakat setempat.Oleh karena itu masyarakat Ende sangat antusis sekali
bahwa
pengasingan
tersebut
pada
dasarnya
dilakukan
baik
untuk
kepentinganbangsa Indonesia juga.Hal tersebut terbukti bahwa sampai saat ini
masih banyak kenangan di Ende oleh Soekarno seperti tempat tinggal Soekarno
saat itu, patung Soekarno yang sedang duduk.Dalam hal ini berarti mendapatkan
respon yang baik dari masyarakat setempat dengan adanya pengasingan Soekarno.
25
http://history-verny.blogspot.com/2012/07/skripsi-fungsi-museum-bung-karnoende.html#.VA__rErgyTY
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
Menurut cerita Soekarno kepada wartawati Amerika, Cindy Adams, yang menulis
otobiografinya, Ende pada pertengahan 1930-an mempunyai penduduk tidak lebih
dari 5.000 orang. Tidak ada bioskop, tidak ada perpustakaan umum, tidak ada
pusat hiburan apa pun, dan terbanyak penduduk masih buta huruf. Namun
masyarakat setempat sangat antusias ketika Soekarno berada di Ende.
Dari adanya tanggapan masyarakat mengenai keberadaan Soekarno saat
diasingkan, maka terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan Soekrno
ketika Soekarno diasingkan yakni:
1. Nilai Nasionalisme dan Patriotisme dari peristiwa pengasingan Soekarno
di Ende
Dengan
pengasingan
Soekarno
di
Ende
maka
Soekarno
mendapatkan banyak hal disana. Soekarno taat dan patuh menjalankan
hukuman tersebut karna Soekarno mencintai tanah airnya sendiri sehingga
apapun yang menjadi resikonya akan dijalani olehnya. “Beri aku 1000
orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan gunung semeru. Beri
aku 10 pemuda yang membara cintanya kepada tanah air (berkarakter),
dan aku akan mengguncang dunia”(Soekarno). Kutipan diatas merupakan
sebuah kalimat yang menurut saya sangat sederhana tetapi memiliki arti
yang sangat mendalam, sebuah ekspresi dari bapak bangsa yang sangat
luar biasa tentang peranan seorang pemuda.Bangsa yang besar adalah
bangsa yang mau dan mampu menghargai sejarah perjuangan para
pendahulunya nasionalisme merupakan suatu konsep penting yang harus
tetap dipertahankan untuk menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kokoh
dalam
kerangka
sejarah
pendahulunya,
dengan
37
semangat
nasionalisme yang tinggi maka eksistensi suatu negara akan selalu terjaga
dari segala ancaman, baik ancaman secara internal maupun eksetrnal.
Semangat nasionalisme dan sikap patriotisme Soekarno saat itu
seyogyanya kita jadikan panutan dalam mengisi kemerdekaan Negara
Republik Indonesia dewasa ini. Seperti apa yang dikatakan Ir Soekarno,
salah satu The Founding Fathers sekaligus proklamator Kemerdekaan
Indonesia bahwa “Jangan Sekali-kali kita melupakan sejarah” memang
benar adanya. Tanpa masa lalu tak akan ada masa kini karena masa kini
ditentukan oleh masa lalu. Memetik nilai nasionalisme dan patriotisme
yang ada pada kronologi Proklamasi dalam tataran persiapan sampai
pelaksaan tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, tak berlebihan kiranya
jika masa itu mampu memberi pengetahuan dan pemahaman kepada
generasi agar dapat memetik nilai Nasionalisme serta sikap patriotisme
yang terkandung didalamnya.
2. Nilai Perjuangan Soekarno ketika di asingkan di Ende
Soekarno merupakan sosok yang selalu berjuang dengan apa yang
dia lihat dan rasakan. Ketika Ia melihat kondisi saat itu masyarakat sedang
mengalami banyak tantangan maka Soekarno sendiri tidak tinggal diam.
Berbagai cara dan upaya dia lakukan untuk mensejahterakan masyarakat
Indonesia walaupun sampai pada akhirnya Soekarno harus diasingkan di
Ende.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Soekarno sebagai pemimpin lahir dan besar setelah bersentuhan
langsung dengan penderitaan rakyat dan bangsa Indonesia di setiap tempat
pengasingan.Kemampuan atau lebih tepat kepekaan Soekarno menyelami
perasaan dan maksud orang di hadapannya merupakan kelebihan yang
tidak jarang menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam posisi sulit.
Kesulitan ini bisa dilihat dari keputusan berat yang harus diambil dan
kepentingan lain yang seolah diabaikan.
Belum banyak tokoh pemimpin nasional lahir dan dibesarkan
seperti Soekarno, tugas pendidikan karakter melahirkan pemimpin
berkaliber seperti Soekarno pun tak hanya bisa diujudkan melalui
kesempatan belajar di sekolah semata.Karena seperti Soekarno muda, dia
pun justeru banyak belajar di luar sekolah.
3. Nilai Pantang Menyerah Soekarno
Semangat pantang menyerah yang dilakukan Soekarno bukan
merupakan hal yang biasa.Soekarno dengan gigihnya selalu berkorban
demi masyarakat Indonesia.Dengan semangat pantang menyerah yang
dimiliki Soekarno, segalanya bukan menjadi hambatan bagi Soekarno
untuk mensejahterakan masyarakatnya.Saat pengasingan di Ende juga
bukan merupakan hal mudah untuk merubah pola berpikir masyarakat
setempat yang awalnya sangat takut dengan Soekarno.Namun dengan
semangat pantang menyerahnya kemudian Soekarno bisa diterima baik
oleh masyarakat terutama oleh para nelayan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
BAB V
KESIMPULAN
Pengasingan Soekarno di Ende mendapatkan apresiasi baik dari
masyarakat Ende maupun dari pemerintah sendiri.Soekarno tidak hanya
meninggalkan sejarah dan pemikiran besar, tetapi juga ideologi besar, yakni
Pancasila. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik
kesimpulan :
1.
Faktor pendorong Soekarno diasingkan ke Ende yaitu disebabkan oleh
kegiatan politiknya yang menurut pemerintah kolonial Belanda dianggap
membahayakan. Pemikiran Soekarno dalam bidang politik tersebut mengacu
tentang nasionalisme, Islam dan sikap Soekarno terhadap komunisme. Selain
faktor politik ada juga faktor sosial yang mendorong Soekarno diasingkan ke
Ende yaitu sosio-nasionalisme yang mengandung paham kebangsaan yang
sehat berdasarkan perikemanusiaan, persamaan nasib, gotong royong,
kerjasama antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
Sosio-demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang bertujuan
memperbaiki nasib rakyat yang berarti menghilangkan kemiskinan rakyat dan
Marhaenisme yang merupakan teori politik dan perjuangan bagi rakyat
Indonesia memperoleh bentuk formal sebagai filsafat dan dasar Negara
Republik Indonesia yaitu Pancasila yang merupakan dasar ideologi dalam kita
bermasyarakat dan bernegara.
2.
Kegiatan politik Soekarno selama pengasingan di Ende yaitu Soekarno
merumuskan konsep bernegara yaitu merancang Pancasila yang sekarang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
merupakan dasar Negara Indonesia. Dalam bidang sosial, Soekarno dapat
mempengaruhi
masyarakyat
Ende
dalam
mengobarkan
semangat
nasionalisme dan bangkit untuk terus berjuang melawan penjajah yaitu
dengan cara Soekarno menjalin hubungan dengan masyarakat Ende untuk
mematahkan politik isolasi yang dijalankan oleh Belanda.
3.
Keberadaan Soekarno di Ende menghasilkan dampak positif bagi masyarakat
setempat yaitu: dalam bidang politik Soekarno adalah seorang negarawan
yang memikirkan masa depan Bangsanya. mengobarkan semangat juangnya
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah, dan berhasil melakukan
kegiatan politiknya di Ende yang di kenal sebagai “Pancasila”. Selain itu dari
bidang sosial yaitu dengan pendekatan yang dilakukan Soekarno, mampu
membuat masyarakat Ende lebih berani melawan Belanda. Dimana pada
awalnya masyarakat memang takut terhadap Belanda, namun saat disana
Soekarno kemudian membuat banyak perubahan bagi masyarakat Ende dan
akhirnya disegani oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu masyarakat
Ende sangat antusias bahwa pengasingan tersebut pada dasarnya dilakukan
baik untuk kepentingan bangsa Indonesia juga.
Dampak yang dihasilkan dalam bidang budaya yaitu saat Soekarno
membentuk
perkumpulan sandiwara
yang bertujuan
sebagai
sarana
pendidikan politik bagi masyarakat sekaligus untuk membangkitkan semangat
perjuangan melawan penjajah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Ali Sastroamidjojo. 1961. Dasar-dasar Pokok Marhaenisme. Jakarta : Partai
Nasional Indonesia.
Asmara, Hadi (H.R.). 1961. Marhaenisme Adjaran Bung Karno.Jakarta : Partai
Nasional Indonesia.
Cindy Adams. 2007..Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta: Media
Pressindo.
Dahm, Bernhard. 1987. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta : Partai
Nasional Indonesia.
Dhakidae, Daniel. 2013.Soekarno : Membongkar Sisi-sisi Hidup Putera Fajar.
Jakarta : PT kompas Media Nusantara.
Feith, Herbert dan Lanc Castles, ed. 1988. Pemikiran Politik Indonesia
1945-1965. Jakarta : LP3ES.
Legge, John D. 1972.Sukarno sebuah Biografi Politik.Jakarta : Penerbit Sinar
Harapan.
Peter Kasendra. 2010.Sukarno Muda : Biografi Pemikiran 1926-1933, Jakarta :
Komunitas Bambu.
Ruslan Abdulgani. 1957. Negara dan Dasar Negara. Jakarta : Penerbit Endang.
Solichin Salam. 1966. Bung Karno Putera Fajar.Djakarta : Penerbit P.T. Gunung
Agung.
Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional : Dari Budi Utomo sampai
Proklamasi (1908-1945). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
Sukarno. 1926. Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme dalam Indonesia Moeda.
Jakarta: Panitia Penerbit Bendera Revolusi.
Yulianto Sigit Wibowo. 2005. Marhaenisme ; Ideologi Perjuangan Soekarno.
Yogyakarta : Buana Pustaka.
Website
http://berdikarionline.com/sisi-lain/20140120/melihat-soekarno-dan-gebrakanpolitiknya-di-ende.html/ Diunduh 20 Agustus 2014 jam 11.20
http://demawalisongo.wordpress.com/2014/09/22/marhaenisme-soekarno-jejakpemikiran-kiri-moderat-indonesia/ Download 21 Agustus 2014 jam 16.00
http:// fajar.co.id/read-20120629003207-bung-karno-yang-dihujat-yang-dikagumi.
Diunduh 2 September 2014 jam 09.00
http://gerobakpengetahuan.wordpress.com/2011/10/06/analisa-pemikirananaktivitas-soekarno/. Download 7 September 2014 jam 10.30
http://gerobakpengetahuan.wordpress.com/2011/10/06/hello-world/. Diunduh 20
September 2014 jam 18.00
http://halamanputih.wordpress.com/tag/pemimpin-pergerakan-pemuda-indonesia/)
(30 september 2014 jam 21.35
http://history-verny.blogspot.com/2012/07/skripsi-fungsi-museum-bung-karnoende.html#.VA__rErgyTY/ Diunduh 10 Oktober 2014 jam 12.25.
http://mangapo.wordpress.com/2011/07/27/seputar-pemikiran-sukarno/, download
15 Oktober 2014jam20.00
http://politik.kompasiana.com/2013/06/09/bung-karno-dan-gagassan-gagasannya567110.html. Diunduh 20 Oktober 2014 jam 13.00
http://rubijanto.wordpress.com/2013/06/02/dari-ende-pancasila-dirumuskan-2/
Diunduh 1 November 2014 jam 19.30.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
SILABUS
: SMA TIGA MARET YOGYAKARTA
: Sejarah
: XI/ 1
: Merekonstruksi Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Menganalisis
peran tokohtokoh
Nasional dan
Daerah dalam
perjuangan
pergerakan
Negara
Republik
Indonesia.
Pembuangan Soekarno
ke Ende.
Pengalaman
Belajar
Melalui metode
diskusi siswa
mengetahui
latar belakang
pengasingan
Soekarno ke
Ende tahun
1934-1938.
Melalui diskusi
kelompok siswa
mengetahui
kegiatan
sosial,politik
Soekarno
selama
pengasingan di
Ende
Indikator
Teknik
Mendeskripsikan
dan menjelaskan
latar belakang
Soekarno
diasingkan di
Ende Flores
tahun 19341938.
Tes
Penilaian
Bentuk
Contoh Instrumen
Instrumen
Uraian
Jelaskan bagaimana
latar belakang
pengasingan Soekarno
ke Ende tahun 19341938.
Portofolio
Mendeskripsikan
kegiatan politik
dan dampak
keberadaan
Soekarno di Ende
bagi masyarakat
Ende
buatlah satu contoh
kegiatan politik Soekarno
selama di pengasingan di
Ende tahun 1934-1938.
Alokasi
Waktu
90 Menit
90 Menit
Sumber
Belajar/Alat/
Bahan
Sumber:
Alfian,
Magdalia dkk.
2006. Sejarah
untuk SMA
dan MA Kelas
XI Program
Ilmu
Pengetahuan
Sosial.
Jakarta: ESIS
Buku
penunjang
Alat:
Media
penempel
gambar
LCD
White board
Bahan:
Kertas
Folio
Pulpen
Spidol
Kertas
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Mengetahui,
Kepala Sejolah
Yogyakarta, April 2015
Guru Mata Pelajaran
Sun Lestari, S. Pd
Mariana Febriani
NIM. 101314046
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMA TIGA MARET YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Sejarah
Kelas / Semester
: XI / 1
Pertemuan
: 1 (Satu)
Alokasi Waktu
: 45 Menit (1 Pertemuan)
Materi
: Pembuangan Soekarno ke Ende
Standar Kompetensi
:Merekonstruksi
Perjuangan
Bangsa
Indonesia
Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa.
I.
Kompetensi Dasar
: Menganalisis peran tokoh-tokoh Nasional dan Daerah dalam
perjuangan pergerakan negara Republik Indonesia.
II.
Indikator
Mendeskripsikan dan menjelaskan latar belakang Soekarno diasingkan di Ende
Flores tahun 1934-1938.
Mendeskripsikan kegiatan politik dan dampak keberadaan Soekarno di Ende bagi
masyarakat Ende tahun 1934-1938.
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
Mendeskripsikan dan menjelaskan latar belakang Soekarno diasingkan ke Ende
Flores tahun 1934-1938.
Mendeskripsikan kegiatan politik dan dampak keberadaan Soekarno di Ende bagi
masyarakat Ende tahun 1934-1938.
IV. Materi Pokok
(terlampir)
V.
Metode / Pendekatan Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu:
Model Pembelajaran
: Cooperatif Learning
Strategi
: Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode Pembelajaran
: diskusi, presentasi, penugasan
VI. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
Deskripsi
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan materi
d. Guru menuliskan tujuan pembelajaran
Alokasi
Waktu
10’
Eksplorasi
Guru menyampaikan materi yang akan dibahas
hari ini yaitu tentang pengasingan Soekarno di
Ende Flores tahun 1934-1938..
Elaborasi
1. Peserta didik dibagi dalam lima kelompok.
2. Masing-masing peserta didik dalam satu
kelompok diberikan gambar secara acak
mengenai pengasingan Soekarno di Ende Flores.
3. Peserta
didik
mendiskusikanpengasingan
Soekarno di Ende Floresberdasarkan gambargambar yang telah diberikan tersebut.
65’
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
4. Dalam kelompok peserta didik mengurutkan
gambar – gambar dan ditempelkan pada kertas
karton menjadi suatu rangkaian cerita yang
sesuai dengan runtutan waktu.
5. Peserta didik mendiskusikan urutan rangkaian
gambar tentang pengasingan Soekarno di Ende
Flores.
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya
didepan kelas.
Konfirmasi
3. Penutup
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
Setelah peserta didik melakukan presentasi
kemudian guru mengklarifikasi dari hasil
masing – masing kelompok dan memberikan
kesimpulan dati tiap – tiap jawaban peserta
didik.
Peserta didik menyampaikan nilai-nilai apa saja
yang diperoleh dari pelajaran hari ini
Guru memberikan konfirmasi atas jawaban
peserta didik
Guru memberikan post test kepada peserta didik
Guru memberikan tugas lanjutan mengenai
pengasingan Soekarno di Ende Flores kepada
peserta didik
Informasi rencana pembelajaran yang akan
datang
Guru mengucapkan salam kepada peserta didik
15’
Media / Alat Sumber Pembelajaran
1. Alat dan Bahan
: Papan tulis, gambar-gambar, kertas karton, spidol.
2. Sumber Belajar
:
a. Alfian, Magdalia dkk. 2006. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: ESIS
b. http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_peristiwa_ilmu_seni di akses pada 21Maret
2015 pukul 06.13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Penilaian Hasil Belajar
1. Jelaskan faktor pendorong Soekarno di asingkan ke Ende Tahun 1934-1938?
2. Bagaimana kegiatan Politik Soekarno selama pengasingan di Ende tahun 1934-1938?
3. Apadampak keberadaan Soekarno di Ende bagi Masyarakat Ende tahun 1934-1938?
Kunci jawaban
1. Faktor pendorong Soekarno diasingkan ke Ende tahun 1934-1938 karena
disebabkan oleh kegiatan politiknya yang menurut pemerintah kolonial Belanda
dianggap membahayakan.Diawali berdirikannya sebuah partai politik yang
bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 yang bertujuan untuk
kemerdekaan Indonesia. Pemerintahan kolonial Belanda mengawasi dengan ketat
perkembangan PNI, karena propaganda yang dilakukan oleh Soekarno mendapat
dukungan dari masyarakat. Pada akhir tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat
provokatif bahwa PNI diduga akan melakukan pemberontakan pada awal tahun
1930. Berdasarkan berita tersebut maka pada tanggal 24 Desember 1929,
Soekarno ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Hukuman terhadap
pemimpin PNI ini membuat anggota yang aktif dalam keadaan bahaya, atas
pertimbangan tersebut ,maka PNI memutuskan pembubaran dan memecahkan
kelompok menjadi dua kubuh yang saling bersaing. Perbedaan sikap politik
Soekarno yang radikal dan revolusioner membuat PNI kemudian pecah menjadi
dua, Sartono mendirikan Partai Indonesia (Partindo) yang dipimpin oleh Soekarno
dan Sjahrir mendirikan PNI-Baru yang dipimpin oleh Moh. Hatta. Bagi Soekarno,
Partindo sangat sesuai dengan keinginanya, karena Partindo memberikan
kebebasan dalam kegiatan politiknya sehingga Soekarno memilih masuk Partindo.
Inilah istilah Marhaenisme mulai mendapatkan tempat yang luas. Partindo yang
dipimpin oleh Soekarno menjalankan kegiatan politik dengan gerakan protes
terhadap kebijakan pemerintah kolonial dan menggalang partisipasi rakyat dalam
bidang politik. Pada masa ini dapat dipahami bahwa gerakan Soekarno sebagai
perwujudan keterampilan politik dalam mengaplikasikan gagasannya untuk
menentang pemerintah kolonial pada waktu itu. Dalam gerakan penentangan
kebijakan terhadap pemerintah kolonial tersebut, akhirnya pihak pemerintah
kolonial menangkap sejumlah tokoh-tokoh yang berpengaruh pada waktu itu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
termasuk Soekarno yang kemudian dibuang ke daerah Ende, Flores tahun 19341938. Semua ini disebabkan karena pemerintahan Belanda merasa terusik oleh
keberhasilan Soekarno yang terus-menerus membangkitkan kaum marhaen.
2. Kegiatan politik Soekarno selama pengasingan di Ende tahun 1934-1938 yaitu
:ketika di Ende memanfaatkan sebagian waktu pembuangannya untuk melakukan
permenungan mendalam tentang butir- butir Pancasila yang kini menjadi dasar
negara Indonesia. Tokoh Proklamator ini sering bermain bola bersama masyarakat
setempat. Saat lelah ia bernaung di bawah pohon sukun berbatang lima. Seokarno
duduk pada sebuah bangku kecil, sambil membaca sebuah buku, setelah di baca
kemudian Soekarno menutup bukunya, tangannya disandarkan ke belakang untuk
menopang kepalanya. Kepala Soekarno mendongak ke atas melihat cabangcabang pohon sukun yang berjumlah itu lima sambil menikmati hembusan angin
dan mulai berfikir jauh tentang Indonesia. Di bawah pohon sukun inilah, Soekarno
menemukan konsep dasar Indonesia, Pancasila. Di Pulau Flores, Soekarno
menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah pohon sukun di halaman
rumahnya, merenungkan ilham yang diturunkan oleh Tuhan, yang kemudian
dikenal sebagai ―Pancasila‖. Lima mutiara berharga itu adalah: Kebangsaan,
Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial dan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Rumusan inilah yang kemudian menjadi Pancasila
sekarang, dan termuat dalam satu alinea dalam bentuk UUD 1945 alinea IV. Bung
Karno mengatakan, apa yang dia kerjakan hanyalah menggali dari bumi dan
tradisi-tradisi Nusantara sendiri. ―Dan Sukarno menemukan lima butir mutiara
yang indah‖. Guna mengenang keberadaan Soekarno di Ende dan pengingat
lahirnya Pancasila, saat ini patung Bung Karno berdiri tegak untuk memberikan
semangat Nasionalisme kepada Bangsa Indonesia.
3. Dampak keberadaan Soekarno di Ende bagi Masyarakat Ende tahun 1934-1938
yaitu :Soekarno dengan pendekatannya mampu membuat masyarakat menjadi
lebih berani melawan Belanda, termasuk masyarakat Ende. Semangatperlawanan
Soekarno menggerakan masyarakat Ende dan kegigihannya bertahan melawan
tekanan kolonialisme. Banyak permasalahan yang terjadi pada Soekarno ketika di
asingkan, tetapi Soekarno berusaha mendekatkan dirinya terhadap masyarakat
Ende. Dengan mengajarkan masyarakat yang buta huruf, mengadakan pentas
drama dan bergabung dengan pastor SVD.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
LAMPIRAN 1 : Penilaian Tes
Sekolah
: SMA TIGA MARET Yogyakarta
Kelas
: XI
Semester
: Ganjil
Tahun Ajaran : 2014/2015
No
Nama
Siswa
Skor Maksimal
Jumlah Skor
Soal No.
Soal No
Soal No
1
2
3
(5)
(5)
(5)
1
Syantikara Rena
4
4
4
12
2
Vino Bastian
4
5
5
14
3
Dst.....
Keterangan: Setiap nomor skor maksimal 5
Petunjuk penghitungan skor :
1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Skor Akhir Siswa
NA : Jumlah Skor x 100
Skor maksimal (15)
LAMPIRAN 2: Penilain Sikap Sosial
No
Nama
Menghargai
Mengambil
Mengajukan
Mempresen
Menjawab
Mendengar
giliran
pertanyaan
tasikan
pertanyaan
kan
Hasil
hasil
1
Syantikara Rena
2
1
4
5
5
3
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
2
Vino Bastian
5
5
3
4
3
2
22
3
Juliana
4
4
3
5
3
4
23
4
Trivilla
4
4
4
5
5
5
27
5
Desinta
5
5
4
5
4
5
28
Kriteria penilaian menggunakan skala sikap 1 s.d 5 dengan kriteria:
Skor 1 : Pasif, tidak cooperative dan tidak menghargai teman.
Skor 2 : Pasif, tidak cooperative dan menghargai teman.
Skor 3 : Pasif, cooperative dan menghargai teman.
Skor 4 : Aktif, cooperative dan menghargai teman.
Skor 5 : Sangat aktif, sangat cooperative dan menghargai teman.
N = Jumlah Skor x 100 %
30
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN3: Penilain kompetensi keterampilan
Aspek yang dinilai
NO
Nama Siswa
Skor Total
1
2
3
4
5
1.
Syantikara Rena
3
4
4
3
4
18
2.
Vino Bastian
3
2
2
3
4
14
3
Dst...
Aspek yang dinilai meliputi:
1. Menyampaikan gagasan
2. Menanggapi gagasan
3. Menyampaikan kritik
4. Penguasaan pengetahuan
5. Kreatifitas
Skala Penilaian : 1—4
4= sangat aktif
3=aktif
2=kurang
1=tidak aktif
Penskoran = nilai
Skor total = penjumlahan seluruh aspek yang dinilai
Kriteria Penilaian = 16 s.d 20 = A
= 11 s.d 15 =B
= 6 s.d 10 = C
= 1 s.d 5 =D
Catatan : untuk nilai D perlu pembimbingan
Yogyakarta, 27 Mei 2015
Guru Mata Pelajaran,
Mariana Febriani
52
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
1. Lampiran Materi
Pengasingan Soekarno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur tahun
1934-1938.
Sejarah mencatat pada tanggal 14 Januari 1934, dengan dikawal
dengan serdadu Belanda menggunakan kapal Van Riebek dari Pelabuhan
Surabaya, Seokarno dan istri, Inggit Ganarsih, ibu mertua dan anak angkat
Ratna Djuami, diasingkan di Kota Ende, menghabiskan waktu mereka
selama 4 tahun (1934-1938). Empat tahun pengasingan yang dihabiskan
Soekarno di Ende, barangkali termasuk masa kehidupannya yang paling
bahagia atau paling tidak yang paling tenang, walaupun Soekarno sendiri
mungkin tidak melihatnya demikian.
Di
Ende
Soekarno
mulai
mengalami
kehangatan
hidup
berkeluarga, juga menemukan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan
baru
dalam
dirinya.Ia
memperdalam
pandangan
religiusnya
dan
menciptakan Pancasila, yang sampai saat ini masih menjadi falsafah
negara Indonesia.Selama pembuangan di Ende ada beberapa tempat yang
menjadi saksi bisu Soekarno melakukan perenungan atau melakukan
kegiatan. Disalah satu sudut kota Ende ada sebuah lapangan, yang biasa
disebut Lapangan Perse. Nama Perse yang diambil karena Perse
merupakan persatuan sepakbola yang ada di Kota tersebut. Lapangan ini
berada di jln Soekarno, persis di depan bekas rumah jabatan Bupati dan
Kantor Bupati Ende. Dilapangan ini pula sebuah rahasia besar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
tersembunyi.Rahasia itu bercerita tentang sebatang pohon sukun.Pohon
sukun itu berada persis di belakang tiang gawang sebelah utara.Pohon
sukun itu dikelilingi tembok berbentuk lingkaran.Kini pohon sukun yang
asli memang tak ada lagi.Sudah mati seiring berjalannya waktu.
Ditanamlah bibit pohon sukun baru, persis dengan pohon sukun berbatang
lima terdahulu, untuk mengenang keberadaan Soekarno dan pohon sukun
kala itu. Bagi masyarakat ende pohon sukun tersebut sangat istimewa,
Sukun yang diyakini akar, batang, cabang, ranting, daun,bunga dan
buahnya mengandung nilai luhur.Tanah tempat sukun itu tumbuh pun
dipandang
istimewa.Begitu
pula
kerindangannya
diyakini
telah
menghasilkan iklim mikro yang memberikan kesegaran spesifik bagi Bung
Karno sehingga cakranya terbuka dan menghasilkan sesuatu yang tak
ternilai.
Dibawah pohon sukun itu Bung Karno menyulam ilham. Bung
Karno berhasil mengurai saripati nilai-nilai kebangsaan yang kemudian
menjadi dasar negara. Pancasila, Tuhan bersemayam didalamnya.Beberapa
orang Ende menyebutkan Bung Karno biasa duduk di bawah pohon sukun
pada sore hari.Ada yang menyebutkan sampai menjelang magrib.Konon,
posisi duduk Bung Karno selalu menghadap ke laut.Matanya menerjang
jauh hingga membentur Pulau Ende.Pulau itu hanya sesekali terlihat,
muncul diantara gelombang lautan.Sejumlah orang meyakini di pulau
kecil
itu
Embu
Rambotu,
nenek
moyang
orang
Ende
bermukim.Keberadaaan Soekarno di Ende kala itu, ialah karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
diasingkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Di tempat itu pula ia
bermukim di sebuah rumah. Tak jauh dari keberadaan pohon
sukun.Sebuah rumah berada di sisi jalan bercat putih, pintu dan jendela
kayu berwarna kuning gading, serta jendela berpayung warna putih
bergaris hijau.Rumah mungil memiliki pekarangan tak terlalu luas.Terlihat
asri dengan rimbunan pohon di sampingnya ditambah dengan balutan
arsitektur colonial.Rumah tiga kamar tersebut juga memiliki kamar khusus
untuk bersembahyang di bagian belakang yang terkunci rapat, sedangkan
dapur, kamar mandi, toilet, dan sumur berada di bangunan berbeda di
belakang rumah. Sebagian halaman belakang rumah ini pun tertata rapi
dan "berkarpetkan" rumput nan hijau. Pada satu sudut di tembok halaman
belakang tertera beberapa nama bank nasional dan perusahaan swasta.
Rumah tersebut berada di jln perwira, Ende, Flores.Ende adalah
rahim yang mengandung pancasila dan Bung Karno adalah ibu yang
melahirkan Pancasila. Perkawinan imajiner Bung Karno dan Ende di
semasa pembuangannya menjadikan nafas, jiwa dan roh bangsa Indonesia
tak bisa dipisahkan dari Ende, sebuah kota kecil di Pulau Flores.
Download