Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Hasil

advertisement
78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada siswa kelas V SD Negeri Kalijambe yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kalijambe
maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalijambe Kecamatan
Bringin Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Sebelum diterapkan Model
Pembelajaran Inkuiri dari 28 siswa terdapat 19 siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar (KKM= 78) dan hanya 9 siswa (32%) yang mencapai ketuntasan
belajar. Sedangkan setelah dilakukan siklus I adanya peningkatan jumlah siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 14 siswa dengan persentasi 50%, sedangkan
yang belum mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 14 siswa dengan persentasi 50%.
Setelah dilakukan siklus I masih ada siswa yang belum mencapai (KKM= 78), maka
dilakukan untuk siklus II dan sebanyak 26 siswa dengan persentasi 92% telah
mencapai (KKM= 78) sedangkan yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentasi
8%.
Dengan kata lain, model pembelajaran inkuiri memberi kemudahan pada
siswa kelas V dalam memahami pelajaran, menarik perhatian dan minat siswa, daya
ingat siswa pun sangat terbantu dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri dan
siswa mempunyai pengalaman dan kesan yang banyak.
5.2. Saran-saran
Sebelum mengakhiri penulisan skripsi ini penulis ingin memberikan saransaran sebagai berikut: (1) Bagi para guru kelas yaitu, dalam rangka peningkatan
kualitas kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti mengharapkan para guru SD dapat
79
mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan metode atau model
pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan bukan hanya hasil belajar tetapi
juga keaktifan siswa serta lebih memperhatikan lagi siswa yang belum mencapai
KKM dengan perhatian khusus misalnya: diberi tambahan pelajaran, pekerjaan
tambahan dengan harapan agar siswa tersebut dapat mencapai ketuntasan sesuai
dengan KKM yang telah ditetapkan (2) Bagi sekolah, peneliti mengharapkan pihak
sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran inkuiri untuk pembelajaran pada
mata pelajaran lainnya. (3) Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian yang
sama dengan penelitian ini disarankan agar pengarahan siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran lebih diperhatikan. Dengan memperhatikan karakteristik siswa dan
kondisi siswa saat penelitian dilakukan agar siswa tidak merasa bingung saat
pembelajaranberlangsung
80
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Moh.(1987). Mengajar IPA dengan Menggunakan “Discovery dan Inquiry”
Jakarta: Depdikbud.
Arikunto, suharsimi .2006. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta :Bumi Aksara.
Basyarudin, Usman. M. 2002. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Bloom, B. S. et al. (1997). Handbook of Evaluation: Sumatif and Formatif
Evaluation of Student Learning. New Your: Mc Graw Hill.
Carin, A. A., (1997). Teaching Modern Science. Six Edition New York: Macmillan
Publishing.
Departemen Pendidikan Nasional.(1994/1995). Metodik Khusus Pengajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdikbud.
Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: LPPTK Rektorat
Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Gagne, R.M.(1985), The Condition of Learning and Theory of Instruction. New
York: Holt, Rinehort and Winston.
Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005.
Hamalik, O.,(1989). Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan: Berdasarkan
Pendekatan Kompetensi. Bandung: Mandar Maju.
Joyce, B., Weil, M & Showers,. (1992). Models of Teaching. London: Prentice-Hall
International.
Moedjiono & Dimyati. (1992). Strategi Beajar Mengajar. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Piaget, J.(1971). Psychology and Epistemology, New York: The Viking Press.
81
Ruseffendi, E. T.(1991) Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam pengajaran ntuk meningkatkan CBSA. Tarsito:
Bandung.
Sagala, S.,(2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W.,(2007). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Media Prenada.
Saptono, Sigit.(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang. UNNES.
Sugiyono. (2010). Metode penlitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Sugiyono.(2008).
Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sudjana N., (1989). Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sund, R.B., & Carin, A.(1978). Creative Questioning and Sensitive Listening
Techniques. Columbus: Charless E. Merril.
Sund, R.B., & Trowbridge, L. W.,(1973). Teaching Science by Inquiry in the
Secondary School. Second edition. Columbus, Ohio: Charless E. Merril
Publishing Company.
Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming A Secondary School Science
Teacher 5th ed. Columbus: Merrill Publishing Company.
Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1986). Becoming A Secondary School Science
Teacher: Merrill Publishing Company.
Download