bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat
melanda pada akhir tahun 2000, dimana banyak sekali perusahaan dari
berbagai industri mengalami keterpurukan. Tetapi, dapat dirasakan dalam
beberapa tahun belakangan ini di Indonesia sedikit demi sedikit mulai
berkembang dan bangkit kembali. Seiring dengan perkembangan industri
yang pesat dapat membawa implikasi pada persaingan antara perusahaan
dalam industri. Perusahaan dapat dituntut untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerja agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun
persaingan yang ketat. Hal ini dapat memicu perkembangan, perusahaan
melakukan penambahan modal yakni dengan menjual surat berharga
perusahaan kepada pihak luar perusahaan atau investor.
Dalam perolehan modal, perusahaan mendapatkan modal berasal
dari sumber internal maupun sumber eksternal. Modal internal adalah
modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan sedangkan modal
eksternal adalah modal yang diperoleh dari pihak luar. Untuk
mengembangkan kegiatan usahanya, perusahaan tidak dapat hanya
mengandalkan modal internal. Hal tersebut disebabkan terbatasnya modal
yang dapat diberikan oleh pemilik perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
1
juga membutuhkan modal eksternal untuk memperluas kegiatan usahanya.
Modal eksternal dapat diperoleh dengan cara peminjaman uang (utang)
atau dengan cara penerbitan saham. Salah satu cara yang dapat digunakan
perusahaan untuk memperoleh modal dengan peminjaman uang adalah
dengan mengeluarkan surat hutang atau obligasi. Perusahaan harus
membayar bunga secara periodik apabila perusahaan memutuskan
menambah modal melalui peminjaman uang.
Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor juga
memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui
laporan keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media
informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Tujuan
menggunakan laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi
keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pihak
kreditur, investor dan manajemen dari perusahaan tersebut. Upaya
pembuatan keputusan yang rasional, pihak-pihak tersebut sebaiknya
menggunakan perhitungan yang mampu menganalisis laporan keuangan
yang disajikan perusahaan tersebut untuk mengetahui keadaan dan
perkembangan perusahaan.
Penerbitan saham dapat dilakukan dengan cara melakukan
penambahan modal untuk menjual sebagian kepemilikan perusahaan
dalam bentuk lembar saham kepada investor. Banyak modal yang bisa
diperoleh melalui penerbitan saham, berdasarkan dari jumlah lembar
saham yang diterbitkan perusahaan dan nilai par saham yang ditetapkan
2
oleh perusahaan. Semakin besar modal yang diperoleh oleh perusahaan,
maka semakin banyak lembar saham yang dibeli oleh investor.
Dalam melakukan pembelian saham, berbagai faktor dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembelian saham, salah
satunya adalah melalui harga saham perusahaan. Investor akan cenderung
memilih saham yang terus mengalami peningkatan harga. Hal itu
disebabkan investor dapat memperoleh keuntungan berupa capital gain
ketika investor melakukan penjualan kembali saham tersebut pada pihak
lain. Oleh karena itu, harga saham menjadi hal yang penting bagi investor
dan menjadi dasar pertimbangan investor dalam melakukan pembelian
saham.
Harga saham sangat penting bagi investor dalam melakukan
pembelian saham, karena investor harus melakukan analisa terhadap harga
saham perusahaan. Adanya kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan akan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang lebih
fundamental adalah rasio keuangan akan menunjukkan hubungan antar
dua atau lebih data keuangan.
Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh investor adalah
melalui faktor fundamental perusahaan. Menurut Vibby (2007:30), analisis
faktor fundamental lebih fokus pada laporan keuangan dengan
memperhitungkan apakah harga saham sudah dan belum diapresiasi secara
tepat. Analisis rasio keuangan akan lebih baik jika memiliki pemahaman
3
yang cukup terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada analisis data
keuangan saja.
Rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi harga saham
adalah rasio profitabilitas, dimana rasio profitabilitas juga dapat digunakan
untuk menilai harga saham. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah return on
assets (ROA). ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dengan menggunakan aset yang dimilikinya.
Semakin tinggi ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin baik dalam menghasilkan laba. Semakin banyak laba yang
dihasilkan oleh perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk
membagikan dividend kepada pemegang saham. Kinerja perusahaan yang
baik dan kemungkinan adanya pembagian dividend meningkatkan sinyal
bagi investor untuk membeli saham. Peningkatan permintaan atas suatu
saham akan berdampak pada peningkatan harga saham. Hasil penelitian
Nirohito (2009) membuktikan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Rasio keuangan selanjutnya adalah debt to equity ratio (DER) juga
memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham. Rasio ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya berdasarkan bagian modal yang dimiliki perusahaan. DER
memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan, semakin rendah DER
4
perusahaan, maka kinerja perusahaan itu akan membaik. Hal ini
disebabkan
karena
perusahaan
dapat
menggunakan
modal
yang
dimilikinya untuk membayar hutang, dan sisanya dialokasikan untuk
mengembangkan kegiatan operasi perusahaan. Semakin berkembang dan
meningkatnya kegiatan operasi perusahaan, maka laba yang dihasilkan
perusahaan
akan
meningkat.
Laba
perusahaan
meningkat
akan
berpengaruh terhadap dividen yang akan dibagikan perusahaan ke
pemegang saham. Pemegang saham akan membagikan dividen dan
mempengaruhi terhadap kenaikan permintaan terhadap saham, sehingga
harga saham akan terus meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Itabillah (2012) dan Ghozali (2012) menyatakan bahwa variabel DER
juga memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Rasio keuangan selanjutnya adalah Earning Per Share (EPS),
dimana rasio profitabilitas yang memiliki pengaruh terhadap perubahan
harga saham. Earning Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable
dan menarik investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan
efek positif pada harga saham. Pada umumnya, perusahaan yang stabil
memperlihatkan stabilitas pertumbuhan EPS setiap triwulan dan
berfluktuatif jika sebaliknya. Hasil penelitian Dwipratama (2009) dan
5
Ghozali (2012) membuktikan bahwa EPS berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Rasio keuangan lain yang dapat digunakan untuk mengukur harga
saham adalah rasio pasar. Rasio pasar adalah rasio yang menghubungkan
nilai-nilai dalam perusahaan terhadap nilai pasar perusahaan tersebut.
Rasio pasar terdiri dari Price Earning Ratio dan Price to Book Value.
Price earning ratio digunakan untuk mengukur harga saham yang
dibayarkan oleh investor dibandingkan dengan laba per saham. Semakin
rendah PER menunjukkan semakin besar laba per saham yang dapat
diperoleh dibandingkan dengan harga saham yang dibayarkan. Semakin
rendah PER juga menunjukkan semakin tinggi tingkat pengembalian
investor. Tingkat pengembalian yang semakin tinggi akan meningkatkan
permintaan investor terhadap suatu saham dan berdampak pada
peningkatan harga saham perusahaan. Hasil penelitian Stella (2009) dan
Wulandari (2009) membuktikan bahwa PER berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Rasio keuangan lain yang memiliki pengaruh terhadap harga saham
adalah Price to Book Value (PBV), yakni rasio yang membandingkan
harga saham dengan harga bukunya. Nilai PBV yang baik adalah lebih
dari satu, yang artinya harga saham yang dijual di pasaran lebih tinggi dari
nilai yang diterbitkan perusahaan. Semakin tinggi nilai PBV akan
menyebabkan peningkatan terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan
harga jual saham sebuah perusahaan yang terus meningkat dibanding
6
dengan nilai bukunya. Apabila nilai jual suatu saham di pasar terus
mengalami peningkatan, maka banyak investor yang akan tertarik untuk
membeli saham tersebut, terkait dengan capital gain yang bisa didapatkan
saat melakukan penjualan saham tersebut. Meningkatnya permintaan
terhadap saham sebuah perusahaan, akan menyebabkan peningkatan
terhadap harga saham tersebut. Menurut penelitian membuktikan bahwa
variabel PBV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Beberapa hasil studi penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan
terhadap harga saham sudah banyak dilakukan. Kusumawardani (2010)
dalam penelitiannya membuktikan bahwa EPS, PER, ROE, DER, ROA
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Itabillah (2012), membuktikan
bahwa EPS, DER, dan PBV memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Nirohito (2009) membuktikan
bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dan
sedangkan EPS, BVS, DPR dan Beta tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mereplikasi
variabel penelitian baik variabel dependen dan independen yang dilakukan
oleh Ghozali (2012). Perbedaan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan:
1. Pada penelitian Ghozali (2012), variabel independen yang digunakan
adalah variabel Return on Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan
Debt to Equity Ratio (DER). Penelitian ini menambahkan variabel
7
independen berupa Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book
Value (PBV).
2. Letak perbedaan penelitian yang dilakukan terletak pada periode
penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Ghozali (2012) ini
menggunakan periode waktu 2007–2011, dan periode waktu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 2009-2011.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada
perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan harus aktif
menerbitkan laporan keuangan selama periode tahun 2009–2011. Variabel
yang digunakan adalah rasio keuangan meliputi Return on Assets (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning
Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).
C. Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat
disimpulkan bahwa rumusan masalah yang terjadi pada variabel–variabel
yang akan diteliti.
Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah merumuskan
berdasarkan hasil penelitian:
1. Apakah Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap
harga saham?
8
2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) memiliki berpengaruh signifikan
terhadap harga saham?
3. Apakah Earning Per Share (EPS) memiliki berpengaruh signifikan
terhadap harga saham?
4. Apakah Price Earning Ratio (PER) memiliki berpengaruh signifikan
terhadap harga saham?
5. Apakah Price to Book Value (PBV) memiliki berpengaruh signifikan
terhadap harga saham?
6. Apakah Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning
per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value
(PBV) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meberikan informasi–informasi agar dapat
mengetahui seberapa besar dan bagaimana pengaruh variabel:
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA)
terhadap harga saham.
2.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap harga saham.
3.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS)
terhadap harga saham.
4.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Price Earning Ratio (PER)
terhadap harga saham.
9
5.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Price to Book Value (PBV)
terhadap harga saham.
6.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning
Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV) secara simultan terhadap
harga saham.
E. Manfaat Penelitian
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
1.
Bagi investor, penelitian ini dilakukan agar dapat memberi kontribusi
bagi investor dan melakukan investasi dengan bijaksana, serta
pengamatan terhadap kinerja emiten berdasarkan informasi laporan
keuangan dan harga saham.
2.
Bagi emiten, penelitian ini digunakan untuk melakukan pengamatan
kinerja perusahaannya dengan melihat apakah ada pengaruh dari
perubahan harga saham dan hasil rasio keuangan.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi peneliti tentang analisa dalam penggunaan beberapa
rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan properti untuk
melihat pengaruh dari perubahan harga saham properti.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan proposal skripsi ini terdiri dari:
10
BAB I
Pendahuluan
Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
dan Sistematika Penulisan.
BAB II
Telaah Literatur
Terdiri dari uraian tentang teori yang menjelaskan
permasalahan yang diteliti secara ringkas, cara penyelesaian
masalah terdiri dari konsep dasar sebagai landasan dalam
penelitian, penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis.
BAB III
Metode Penelitian
Berisi gambaran umum objek penelitian, metode penelitian,
penjabaran
mengenai
variabel
penelitian,
teknik
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis.
BAB IV
Analisis dan Pembahasan
Bab ini terdiri atas deskripsi penelitian berdasarkan datadata yang telah dikumpulkan, pengujian dan analisis
hipotesis, serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V
Simpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan yang didapatkan dari hasil analisis
data yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran serta
rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.
11
Download