BAB VII PENUTUP 7.1 KESIMPULAN Dari hasil

advertisement
135
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan antara lain :
1. Dilakukan perhitungan struktur sekunder terlebih dahulu
seperti perhitungan tangga, pelat lantai, dan balok anak
terhadap beban-beban yang bekerja baik beban mati, beban
hidup maupun beban terpusat.
2. Analisa balok dihitung terhadap kontrol lendutan, kontrol
penampang (local buckling), kontrol lateral buckling dan
kontrol geser.
3. Prinsip dasar bahwa struktur sekunder menjadi beban pada
struktur utama, dan setelah itu dilakukan analisa struktur
utama dengan bantuan program yaitu SAP 2000 versi 9.03.
4. Dilakukan kontrol terhadap balok utama dengan anggapan
balok adalah balok baja dianggap sebagai struktur komposit
dengan pelat pada saat komposit. Dimana balok menerima
beban dari struktur sekunder yang harus dilakukan kontrol
meliputi : kontrol lendutan, kontrol penampang (local
buckling), kontrol lateral buckling dan kontrol geser.
5. Dilakukan kontrol kekuatan struktur kolom komposit yang
meliputi kontrol luas minimum beton pada kolom
komposit, perhitungan kuat tekan aksial kolom, perhitungan
kuat lentur kolom, dan kontrol kombinasi aksial dan lentur.
6. Rigid connection adalah tipe sambungan yang cocok untuk
jenis bangunan baja seperti ini. Selain memiliki kekakuan
yang lebih stabil juga lebih mudah dalam pelaksanaan di
lapangan.
7. Balok induk dengan bentang 8 m menggunakan WF
600.200.13.23.
8. Balok anak dengan bentang 8 m menggunakan WF
400.200.8.13, sedangkan bentang 4 m menggunakan WF
250.125.5.8.
136
9. Kolom lantai 1-6 menggunakan kolom KC 500.200.10.16
(kolom 70 cm x 70 cm),
10. Pondasi yang digunakan memakai tiang pancang diameter
50 cm dengan kedalaman 23 m.
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standardisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-17262002).
2. Badan Standardisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan
Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI
03-1729-2002).
3. Badan Standardisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan
Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI
03-2847-2002).
4. Buku diktat Struktur Baja 2 Teknik Sipil ITS.
5. Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983.
6. Salmon, Charles G. & E.Johnson, John.1996. Struktur Baja
Desain Dan Perilaku Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh
Ir.Mc.Prihminto Widodo. Jakarta : PT.Gramedia.
7. Smith, J,C,1996. Structural Steel Desain LRFD Approach
Second Edition. John Wiley & Sons, Inc : United States of
Amerika.
8. Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam.
Surabaya : ITS
137
BIODATA PENULIS
Fadli Jaya Hardika.
Lahir di Surabaya
pada tanggal 17 Agustus
1987, merupakan anak
pertama
dari
dua
bersaudara. dari pasangan
Moestafa
dan
Lilik
nurhayati.
Penulis
telah
menempuh
pendidikan
formal di SDN Kedung
doro II / 307 Surabaya
lulus pada tahun 1999,
SMPN 7 Surabaya lulus
pada tahun 2002, dan
SMUN 21 Surabaya lulus
pada
tahun
2005.
Kemudian Pada tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan
sarjana dan diterima di Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS Surabaya
melalui jalur SPMB dan terdaftar dengan NRP 3105.100.129.
Di Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS Surabaya, penulis
adalah Mahasiswa Program Sarjana (S1) dengan bidang Studi
Struktur.
Download