Gizi Olahraga / 08

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
insert
s No. 290
e
Permenk
8
0
Tahun 20
g
tentdaaknan Kedokteran
juan Tin
Persetu
:
69 Tahun
es No. 2
Permenk
2008
g
tentmaMnedis
Reka
Januari 2013 Vol.17 No. 1
Bantal Tumit Untuk Mengurangi
Luka Lecet Saat Pemasangan
Traksi Skeletal / 04
Gizi Olahraga / 08
Makanan Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Anak / 27
ISSN : 14106450
PELATIHAN DAN WORKSHOP AKREDITASI RS BAGI PIMPINAN RSUD Dr. SOETOMO
TRETES RAYA HOTEL, 17-18 JANUARI 2013
Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan ketua SMF, Kepala Instalasi di lingkungan RSUD Dr. Soetomo, materi pelatihan
dan workshop meliputi Basic Life Support (BLS), K3RS, dan Patient Safety.
Tampak April Poerwanto Basoeki, dr, SpAn sebagai pembicara dan Ketua SMF Bedah Agung Prasmono, dr, Sp.B(K) TKV melakukan
praktek pijat jantung.
Tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo dr Dodo Anondo, MPH
mempraktekan memberikan nafas buatan dan atas Kepala
Bagian Kepegawaian Edison Siregar, drg, M.Pd.J praktek
pijat jantung dan bawah kanan Direktur praktek K3RS cara
memadamkan api kebakaran.
daftar isi
januari 2013 Vol. 17 No. 1
02
ARTIKEL KESEHATAN
1. Penanganan gigi goyang pada kasus periodontal
2. Efektifitas penggunaan bantal tumit untuk
mengurangi Kejadian luka lecet pada
pemasangan traksi skeletal
3. Tulang dan sendi sehat lebih lama
4. Gizi Olahraga
5. Olahraga untuk yang sakit jantung
6. Merawat sendi biar bebas nyeri
7. Obat Rumahan untuk Osteoporosis
12
AKTUALITA
1. Nasib Komite Perawatan
13
berita foto
1. Pengantar Purna Tugas
2. Penyerahan Bayi ke Dinas Sosial
3. Perayaan Natal 2012
4. HUT Dharma Wanita Persatuan
5. Petugas Upacara Hari Pahlawan 2012
6. Pemberian cindera mata
7. Penandatanganan Komitmen Bersama
8. Simposium dan Workshop
9. Kunjungan kerja Komite III DPD RI
10. Peserta studi banding berkunjung ke Museum
19
27
29
SEKILAS INFO
1. Persi Award 2012
2. Doenia Istri
3. Muhammadiyah and radicalism
4. Keajaiban air
ARTIKEL KELUARGA
1. Makanan untuk meningkatkan kecerdasan
anak
RUANG WANITA
34
35
• Ikan Steam Bumbu
Acar
• Lapis Warna-Warni
RUANG UNIK & LUCU
36
kuis mimbar
COVER :
Dalam rangka HUT Dharma
Wanita Persatuan RSUD Dr.
Soetomo & Fk Unair Ke 13 dan
Peringatan Hari Ibu Ke 84 Tahun
2012 pada Senin tanggal 17
Desember 2012 memberikan
bantuan beasiswa kepada anak
asuh dari putra-putri karyawan
karyawati RSUD Dr. Soetomo
Harian, Golongan I & II sebanyak
36 siswa, yaitu SD 20 siswa, SMP
8 siswa dan SMA 8 siswa.
Dari Redaksi
Selamat Tahun Baru 2013 untuk pembaca yang kami
hormati, semoga Allah menjadikan Tahun terbaik untuk kita
semua disemua bidang.
Mimbar Januari 2013 Vol. 17 No. 1 sebagai pembuka tahun
2013 menyampaikan isi yang menarik ada 7 artikel kesehatan,
4 sekilas info, 1 artikel keluarga dan banyak berita foto kegiatan
RSUD Dr. Soetomo serta dua insert, yaitu Peraturan Menteri
Kesehatan RI tentang Rekam Medis dan Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
Perlu diketahui pada Persi Award 2012 RSUD Dr. Soetomo
memenangkan 2 hadiah yaitu Juara I kategori Technical
Service Improvement Project dan Runner Up kategori Quality
Medical Care Project. Selamat untuk unit kerja Irna Bedah A
dan F dan Instalasi Rehabilitasi Medik yang telah berhasil
mengharumkan nama RSUD Dr. Soetomo. Semoga di tahun
2013 kita tetap bersemangat untuk ikut dan dapat lagi lebih
mengharumkan nama RS yang kita cintai ini.
Selamat membaca dan juga selamat mengisi Sudoku obat
anti pikun dan kuis lainnya.
Semangat, semangat, semangat terus untuk memajukan
RSUD Dr. Soetomo di tahun 2013.
Susunan Redaksi
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
RUANG SENI
Uang Rp 1.000,- dan Rp 100.000,-
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, dra. Esti Handayani, Apt.MARS
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama
30
Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
tokoh
Dewi Maryam, S.Kep.Ns, M.Kep
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
Foto-foto : ZM
Adi Sukrisno, S.Kep, NS
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
januari 2013 mimbar 1
artikel kesehatan
PENANGANAN GIGI GOYANG
PADA KASUS PERIODONTAL
Oleh : Retno Wulandari, SMF Kesehatan Gigi & Mulut RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Abstrak
Gigi goyang dapat terjadi akibat kelainan periodontal
yang disebabkan oleh adanya kerusakan tulang alveolar.
Tahap awal perawatan adalah dengan mencari dan
menghilangkan penyebab kelainan periodontal, selanjutnya
dilakukan perawatan dalam upaya untuk menstabilkan
gigi tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain
adalah dengan melakukan stabilisasi gigi yang goyang
dengan cara splinting, mengganti jaringan yang hilang atau
mengupayakan terjadinya regenerasi jaringan periodontal
yang rusak dengan menggunakan bone graft dan GTR
(Guide Tissue Regeneration), mengeliminasi faktor penyebab,
melakukan penyesuaian oklusi, dan penggunaan obatobatan baik secara sistemik maupun topical.
PENDAHULUAN
Gigi menjadi goyang disebabkan karena adanya jaringan
penyangga gigi yang tidak sehat, akibat adanya infeksi
jaringan periodontal yaitu Periodontitis. Tanda-tanda dari
periodontitis adalah adanya keradangan disertai kerusakan
tulang alveolar dengan adanya poket periodontal, keadaan
ini menyebabkan gigi goyang. Apabila hanya keradangan
saja yang terjadi di periodontal ligamennya yang secara
rontgen foto tampak adanya pelebaran periodontal space
maka perawatannya cukup dikuret saja dengan tujuan
menghilangkan keradangan dengan harapan kegoyangan
gigi akan sembuh kembali, tetapi bila sudah terjadi
kerusakan tulang alveolar secara permanen ataupun adanya
poket, maka kegoyangan gigi perlu penanganan khusus.
Paradigma saat ini harus diupayakan gigi dapat
dipertahankan selama mungkin di dalam mulut. Beberapa
hal yang harus diperhatikan untuk merawat gigi goyang
antara lain menghilangkan penyebab, menyembuhkan
penyakit, dan upaya untuk menstabilkan gigi. Berdasarkan
berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan,
akhir-akhir ini banyak upaya yang telah dilakukan untuk
mempertahankan gigi goyang agar dapat berfungsi optimal.
2 mimbar januari 2013
BEBERAPA CARA PERAWATAN TERHADAP GIGI
GOYANG
Perawatan terhadap gigi goyang dapat dikelompokkan
dalam beberapa hal, antara lain:
a. Menstabilisasi gigi Goyang.
b. Menyembuhkan / merangsang terjadinya
regenerasi sebagai pengganti jaringan yang
hilang.
c. Mengeliminasi faktor penyebab.
a. Menstabilisasi Gigi Goyang.
Indikasi
Splinting,
harus
mempertimbangkan
penyebab dari goyangnya gigi, antara lain:
1. Besarnya kehilangan jaringan pendukung gigi.
2. Perubahan kualitas jaringan pendukung yang
disebabkan karena traumatic oklusi.
3. Trauma jangka pendek karena perawatan
periodontitis.
4. Kombinasi dari ketiga butir di atas.
Gigi goyang yang derajat kegoyangannya tidak
meningkat pada umumnya tidak memerlukan splinting.
Sedangkan gigi goyang karena berkaitan dengan
traumatik oklusi harus dirawat dengan penyesuaian oklusi
(occlusal adjustment) bukan dengan splinting.
Splinting dapat diklasifikasikan sebagai splinting
sementara, splinting semi permanen, dan splinting
permanen.
Indikasi splinting sementara atau semi permanen
adalah untuk gigi goyang yang sangat berat. Dipergunakan
sebelum dan selama terapi periodontal. Perannya adalah
untuk mengurangi trauma pada waktu perawatan.
Macamnya adalah wire ligature sebagai splint sementara
cekat (sudah jarang dipergunakan), komposit, dan akrilik
bening.
Untuk gigi goyang berat yang mengganggu
pengunyahan setelah terapi periodontal, maka splinting
semi permanen atau permanen dapat dipergunakan.
Kadang-kadang alat retensi juga dapat dianggap sebagai
splinting semi permanen atau permanen. Untuk gigi-gigi
anterior splin semi permanen yang sering dipergunakan
adalah komposit resin (light cured). Splint ini digunakan
sebelum, selama dan sesudah terapi periodontal pada
prognosa yang belum pasti.
Khusus untuk splinting permanen pada umumnya
dikaitkan dengan protesa periodontal. Splint ini hanya
dapat dibuat beberapa bulan setelah terapi periodontal
dan kesembuhan sudah sempurna serta harus
memperhatikan motivasi pasien. Tujuan utamanya adalah
untuk memperoleh fungsi kunyah yang lebih efektif.
Protesa dapat berupa jembatan, protesa lepasan atau
protesa kerangka logam. Untuk jembatan persyaratan
yang harus dipenuhi adalah tepi mahkota harus supra
gingival, bagian interdental harus mudah dibersihkan,
oklusi harus atraumatik. Khusus untuk protesa kerangka
logam persyaratannya klasp harus memegang gigi secara
penuh, harus ada occlusal rest, dan tidak ada splint
panjang.
b. Menyembuhkan/merangsang terjadinya regenerasi
sebagai pengganti jaringan yang hilang.
Dalam kasus-kasus tertentu, setelah perawatan
diharapkan terjadinya kesembuhan atau regenerasi
jaringan yang telah rusak secara fisiologis atau dengan
bantuan bahan-bahan tertentu. Ada 3 prosedur
regenerasi. Prosedur tersebut meliputi pembersihan defek
tulang dengan kuretase, bone grafting, dan guide tissue
regeneration. Ketiga-tiganya dilakukan dengan prosedur
pembedahan.
Bone Graft
Secara umum kesembuhan atau regenerasi fisiologis
dapat terjadi karena regenerasi dari beku darah setelah
tindakan bedah. Oleh karena itu beku darah harus
dilindungi sedemikian rupa agar tidak rusak. Faktor penting
dalam regenerasi adalah keberadaan dinding alveolar.
Makin banyak dinding tulang alveolar (berdinding 1, 2, 3,
atau 4) regenerasi jaringan yang terjadi akan lebih baik.
Pada kasus yang disertai dengan banyaknya tulang
alveolar yang hilang, maka dapat dilakukan bone
grafting atau dengan menggunakan bahan guide tissue
regeneration (GTR).
Tujuan dari bone grafting adalah mengurangi
kedalaman poket periodontal, peningkatan perlekatan
secara klinik, pengisian tulang di daerah defek dan
regenerasi dari tulang baru, semen dari ligament
periodontal. Dengan demikian akar gigi diharapkan dapat
terdukung dengan lebih baik.
Guide Tissue Regeneration
Periodonsium terdiri dari 4 bagian yaitu; jaringan
epithelium gingival, jaringan ikat gingival, tulang dan
ligament periodontal. Setelah prosedur flap, apabila
epithelium gingival bergerak sepanjang jaringan ikat di
sebelah akar yang dirawat, kesembuhan akan terjadi tanpa
perlekatan yang baru terhadap akar (perlekatan semu).
Prinsip guide tissue regeneration, diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan epitel yang mempunyai
potensi pertumbuhan sangat cepat, mendahului
pencapaian jaringan ikat gingival dan sel-sel yang lain.
Dengan demikian terjadinya perlekatan semu dapat
dicegah. Sedangkan periosteum dan sel-sel dalam sumsum
tulang mempunyai peran juga dalam proses regenerasi. Di
samping itu ligament periodontal mengandung sel-sel
yang mempunyai peran untuk terjadinya perlekatan baru
c. Mengeliminasi faktor penyebab
1. Menghilangkan Traumatik Oklusi.
Gigi goyang juga merupakan salah satu tanda
klinis adanya traumatic oklusi, meskipun tidak semua
gigi goyang disebabkan traumatic oklusi. Pelebaran
space periodontal, terutama pada daerah alveolar
crest, perubahan dari furkasi dan lamina dura dalam
gambaran rontgen foto sering dikaitkan dengan tekanan
yang berlebihan yang mengakibatkan goyangnya gigi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Traumatik oklusi tidak menyebabkan perubahan
patologis pada jaringan ikat supra alveolar atau
epithelium perbatasan.
b. Traumatik oklusi dapat menyebabkan kegoyangan
gigi, tetapi bila penyebabnya dihilangkan,
kegoyangan gigi dapat hilang (reversible).
c. Dalam proses melanjutnya penyakit periodontal yang
berkaitan dengan bakteri plak, traumatic oklusi dapat
memperhebat kerusakan dan kegoyangan gigi.
Splinting hanya diindikasikan apabila diperkirakan
kegoyangan gigi akan menjadi lebih berat dan
menimbulkan gangguan fungsi kunyah pasien.
2. Pemberian Obat-obatan.
Periodontitis ataupun abses periodontal sebagai
penyakit periodontal telah dibuktikan dalam beberapa
penelitian disebabkan oleh kuman-kuman tertentu.
Untuk menghilangkan faktor penyebab tersebut maka
dapat diberikan antibiotika baik secara sistemik maupun
secara lokal. Apabila penyakit periodontalnya sembuh
maka kegoyangan gigi akan normal kembali.
Sistem pemberian obat/antibiotika dapat secara
lokal dan atau sistemik. Dengan pemberian obat secara
topical, maka untuk memperoleh efektifitas yang optimal
maka obat harus dapat mencapai dasar poket, dan
dapat bertahan lebih lama. Macam sediaan yang dapat
digunakan antara lain: tetracycline, minocycline 2% dan
metronidazole 25%.
Hasil uji klinis menunjukkan adanya penurunan
kedalaman poket yang cukup signifikan bila dibandingkan
dengan scaling saja. Keuntungan pemberian antibiotika
topical adalah dengan dosis minimal akan diperoleh
hasil yang maksimal.
KEPUSTAKAAN
Carranza FA , et al . 2006 : Clinical Periodontology, 10th.
Philadelphia, W.B. Saunders Co.Ltd: pp 309 -41, 391,
461-65,654-65.
Arrington ED, Smith WJ, Chambers HG, et al: Complications
of iliac crest bone graft harvesting. Clin Orthop
329:300–309, 1996.
Banwart JA, Asher MA, Hassanein RS: Iliac crest bone graft
harvest donor site morbidity. A statistical evaluation.
Spine 20:1055–1060, 1995.
Begley CT, Doherty MJ, Hankey DP, et al: The culture of
human osteoblasts upon bone graft substitutes. Bone
14:661–666, 1993.
Boden SD, Martin GJ Jr, Horton WC, et al: Laparoscopic
anterior spinal arthrodesis with rhBMP-2 in a titanium
interbody threaded cage. J Spinal Disord 11:95–101,
1998.
Boden SD, Schimandle JH: Fusion. Biology of lumbar
spine fusion and bone graft materials. In: International
Society for Study of the Lumbar Spine (ed). The
Lumbar Spine (2nd ed.). Philadelphia: WB Saunders,
pp 1284–1306, 1996.
januari 2013 mimbar 3
artikel kesehatan
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BANTAL
TUMIT UNTUK MENGURANGI
KEJADIAN LUKA LECET PADA
PEMASANGAN TRAKSI SKELETAL
Oleh : Dewi Maryam, S.Kep.Ns.M.Kep.
ABSTRAK
Fraktur femur menempati angka kejadian tertinggi di ruang
Orthopedi IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya, salah satu
penatalaksanaannya adalah dengan pemasangan traksi, hal
ini seringkali menimbulkan keluhan pasien diantaranya adalah
adanya keluhan luka lecet pada tumit akibat penekanan dan
kurangnya mobilisasi pada bagian yang sakit.
Makalah ini merupakan jenis metode penelitian korelatif
dengan pendekatan cross seksional ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran “Efektifitas penggunaan bantal
tumit untuk mengurangi kejadian luka lecet di tumit pada
pemasangan traksi skeletal di ruang Orthopedi IRNA Bedah
RSUD Dr. Soetomo Surabaya”.
Populasi penelitian ini adalah pasien kasus Orthopedi yang
dirawat di Irna Bedah RSU Dr. Soetomo Surabaya berjumlah
22 pasien berdasarkan rumus uji beda proporsi. Analisis data
menggunakan langkah-langkah univariat, bivariat dan
multivariat.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara penggunaan bantal tumit
(p=0,001) dengan luka lecet di tumit, dengan penggunaan
bantal tumit akan menurunkan kejadian luka lecet di tumit.
Usulan penelitian selanjutnya diantaranya merekomendasikan
untuk penelitian lanjutan yang bertujuan menggali lebih
dalam penerapan program keselamatan pasien di rumah sakit.
LATAR BELAKANG
Perkembangan Iptek dan globalisasi menuntut rumah
sakit untuk lebih meningkatkan mutu layanannya dalam
menghadapi persaingan pangsa pasar. Upaya yang dilakukan
rumah sakit saat ini ditujukan pada ‘Pelayanan Prima’ yaitu
pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan kepuasan
pasien sebagai pelanggan. Williams (1997, dalam Dingman,
2002) menyatakan bahwa reaksi klien dan kepuasan klien
terhadap pelayanan asuhan keperawatan adalah faktor
penentu dalam seluruh kepuasan pelayanan di rumah sakit.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Brady et al (1993)
dalam Loviredge dan Cumming (1996) menyatakan
bahwa dengan memberikan pelayanan keperawatan yang
berkualitas dapat menurunkan angka kesalahan dalam
melakukan perawatan, menekan peningkatan length of stay
dan memberikan suasana emosional yang positif pada klien,
keluarga dan staf perawatan.
Salah satu cara mengantisipasi dan meningkatkan
mutu layanan suatu rumah sakit adalah dengan mencegah
dan mengurangi risiko terjadinya Dekubitus pada pasien.
Dengan usaha pencegahan ini diharapkan risiko klinik
menurun, keluhan pasien berkurang serta mutu pelayanan
dan citra rumah sakit meningkat.
4 mimbar januari 2013
RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah rumah sakit tipe A
sebagai RS rujukan utama Indonesia Timur. Berdasarkan
hasil studi penelitian awal yang dilakukan peneliti dari
14 pasien yang terpasang traksi yang ada di ruangan
Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 9
orang yang mengalami kemerahan pada daerah sekitar
pantat dan tumit kaki.
Gangguan integritas kulit pada pasien tirah baring
seperti pada pasien yang terpasang traksi dapat terjadi
akibat personal hygiene yang kurang dan tekanan yang
tidak merata pada kulit. Hal ini dapat berlanjut pada keadaan
dekubitus yang dapat menambah lama hari perawatan
pasien. Keadaan ini dapat meningkatkan ketidakpuasan
pasien akan pelayanan rumah sakit sehingga berdampak
pada berkurangnya tingkat kunjungan dan tingkat
kepercayaan masyarakat akibat mutu pelayanan rumah
sakit yang kurang memuaskan masyarakat, menurunkan
citra keperawatan dan menurunkan praktik keperawatan
yang profesional.
HASIL PENELITIAN
Hasil analisis univariat didapatkan usia pasien paling
banyak adalah pada rentang usia 26 - 45 tahun (51,8%).
Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu
16 pasien (72,7%). Status perkawinan pasien paling banyak
yang sudah menikah yaitu 19 pasien (86,4%). Tingkat
pendidikan paling banyak adalah SD dan SMP yaitu 12
orang (54,5%). Cara membayar biaya rumah sakit paling
banyak dengan menggunakan Askeskin yaitu 20 orang
(90,9%). Pasien yang tidak memiliki pengalaman opname
paling banyak yaitu 12 orang (54,5%) dibandingkan
dengan yang pernah opname sebelumnya.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dari
pemasangan bantal tumit selama lebih dari 3 hari hanya
didapatkan 1 orang yang mengalami kemerahan pada
tumitnya dengan p-Wald sebesar 0.001.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh antara pemasangan bantal tumit dengan
penurunan kejadian luka lecet di tumit pada pasien yang
terpasang traksi skeletal. Dari 9 kejadian turun menjadi 1
kejadian. Peneliti berasumsi, bahwa dengan pemasangan
bantalan pada tumit akan mengurangi penekanan yang
berlebihan pada kulit sehingga akan dapat menghindari
terjadinya gesekan yang akan menimbulkan luka lecet
dan bahkan dekubitus pada tumit. Adapun masih
ditemukannya 1 kejadian hal ini dikarenakan kaki pasien
yang terlalu kecil sehingga lubang bantalan menjadi
terlalu longgar dan menimbulkan luka lecet.
Peneliti berasumsi bahwa kegiatan keperawatan
yang sudah dilakukan oleh perawat dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari menjadi tidak bermakna dihadapan
pasien bila perawat hanya melaksanakannya tanpa
mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan serta
kepuasan pasien. Masih adanya kejadian kemerahan di
tumit akibat terlalu besarnya lubang bantalan terjadi akibat
tidak adanya bantal tumit yang lebih kecil ukurannya. Hal
ini sangat dibutuhkan terutama untuk pasien traksi yang
ukuran kakinya lebih kecil seperti pasien anak-anak atau
pasien dengan traksi kulit.
IMPLIKASI PENELITIAN
Untuk lebih memahami harapan-harapan pasien
dari berbagai kelas perawatan dan untuk meningkatkan
citra perawat di masa mendatang maka pihak rumah
sakit hendaknya lebih proaktif di dalam melakukan
penelitian atas indikator mutu pelayanan Rumah Sakit
seperti kejadian dekubitus, pengendalian infeksi dan
keselamatan pasien. Hal ini diperlukan sebagai langkah
untuk memperbaiki mutu rumah sakit.
Perkembangan IPTEK kesehatan dan makin banyaknya
penyakit maka diperlukan banyak penelitian yang
mengkaji dan menghubungkan IPTEK kesehatan dan
kepuasan pasien. Program keselamatan pasien ini
diharapkan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan
keperawatan dengan bobot kredit yang memadai dan
mencakup berbagai cabang ilmu keperawatan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme
lulusan perawat.
REFERENSI
Dingman, S. (2002) Nursing service caring. Diambil pada
tanggal 5 Pebruari 2009 dari http/www.The Quality
Hospital.com /Egi.win/ mercyweb .exe /caring.htm.
Gambar 1 : Pasien Tn.A yang terpasang skeletal traksi di ruang
bedah Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya menggunakan
bantalan air dari handschoen pada tanggal 2 Januari 2012, sehari
setelahnya bantalan air tersebut bocor dan membasahi alas traksi.
Gambar 2 : Dekubitus di tumit pada pasien R setelah mengalami
penekanan & imobilisasi selama 2 hari paska pemasangan traksi.
Gambar 3 : Pasien Tn. S yang terpasang skeletal traksi di ruang
bedah Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya menggunakan
bantalan kaos baju pasien pada tanggal 2 Januari 2012.
Gambar 4 : Pembuatan bantal tumit oleh petugas ruang bedah
Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, pengukuran awal pada
tanggal 6 Januari 2012 menggunakan 3 sampel pasien yang
kemudian diujicobakan pada 5 pasien dengan hasil 3 orang
menyatakan merasa nyaman dan pas dengan tumit sedangkan
2 orang mengatakan lubang terlalu besar, pengukuran ke dua
dilakukan pada 10 sampel pasien pada tanggal 11 Januari 2012
hasil tersebut kemudian dibuat rata-rata dan dibuat bantal tumit
yang baru dan kemudian diujicobakan pada periode tanggal 15
Januari 2012 sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2012 sebanyak 22
orang.
januari 2013 mimbar 5
artikel kesehatan
Gillies, D.A (1994) Nursing management : A system approach
(3rd ed). Philadelphia. WB Saunders Company
Loveridge & Cumming. (1996) Nursing management in the
new paradigm. Maryland: An Aspen Publication.
Hidayat, (2003) Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta.
Rineka cipta.
Nugroho W. (2000) Perawatan di Bangsal Bedah. Jakarta.
EGC
Nursalam. (2001) Konsep dan penerapan dan Metodologi
Penelitian dan Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika.
Notoatmodjo S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, Pariani S. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi
Riset Keperawatan. Jakarta : Info Medika
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta
: Penerbit Salemba Medika.
Patricia (2005) Perawatan dasar. Jakarta. EGC
Smeltzer, Suzanne C (2002) Buku Ajar Perawatan Medikal
Bedah. Jakarta. EGC
Wolf, Wiezel, Forest (1998) Dasar-dasar Keperawatan.
Jakarta. EGC
Worldpress.com/2012/11/01/ Dekubitus Findarticles.
com/p/Dekubitus, diambil pada tanggal 15
November 2011 pk. 10.00 WIB
Sumber dana riset: DASK Irna Bedah
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Gambar 5 : Pemasangan bantal tumit pada pasien Tn. R pada
tanggal 15 Januari 2012 yang terpasang skeletal traksi di ruang
bedah Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Gambar 6 : Pemasangan bantal tumit pada pasien Tn. W pada
tanggal 16 Januari 2012 yang terpasang skeletal traksi di ruang
bedah Flamboyan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
6 mimbar januari 2013
TULANG
&
SENDI
SEHAT LEBIH LAMA
Ketika bantalan sendi mulai aus, nyeri sendi
mulai dirasakan. Sendi yang aus terjadi
ketika usia bertambah tua. Meskipun begitu,
bukan berarti kita tak bisa melakukan
pencegahan atau mengontrol agar nyeri itu
tidak menyiksa. Ada cara menjaga fungsi
sendi agar bekerja dengan mulus.
B
ayangkan betapa repotnya hidup ketika tubuh
diserang nyeri sendi. Aktivitas sehari-hari sangat
terganggu. Gara-gara nyeri sendi, bangkit berdiri
dari sofa empuk bisa jadi siksaan berat.
"Sekitar sepertiga sampai separuh mereka yang periksa
ke dokter punya masalah musculoskeletal. Masalah nyeri
sendi memang masalah kesehatan yang paling umum,"
kata Sharon Kolasinski, MD, associate professor dari
kedokteran klinis University of Pennsylvania, AS.
Di tubuh kita ada beberapa jenis persendian. Bahu
memiliki konstruksi sendi yang berbeda dengan sendi
lutut. Sendi lutut bekerja seperti engsel pintu.
Meski begitu, semua sendi memiliki dasar anatomi
dan fungsi yang sama. Sendi-sendi itu menghubungkan
satu tulang dengan tulang lain dan memungkinkan kita
melakukan gerakan membungkuk, menekuk dan menari
dengan indah.
Ligamen dan Kartilage
Di dalam persendian terdapat jaringan penghubung
bernama ligamen yang berfungsi sebagai jembatan
dari satu tulang ke tulang lain lewat otot-otot. Ada juga
kartilage, jaringan elastis yang berfungsi sebagai bantalan
di antara sendi.Kartilage berfungsi sebagai peredam
kejut agar tulang tidak berbenturan satu sama lain. Nyeri
sendi terjadi ketika hantalan sendi mulai aus dan tulang
bergesekan.
"Kartilage menipis ketika kita menua," kata David
Felson, MD, profesor kedokteran dari Boston University
yang ahli masalah tulang dan sendi.
Karena penuaan, bantalan sendi Iebih mudah rusak.
Selama bertahun-tahun permukaan kartilage berubah
dari mulus menjadi pecah-pecah. ltulah saat dimulainya
Kartilage yang sudah aus tidak bisa dikembalikan.
Kendati nyeri sendi umum terjadi pada usia menua, bukan
berarti nyeri sendi tak bisa dihindari. Kita bisa melakukan
hal-hal dasar untuk menjaga kesehatan sendi.
Menjaga Berat Badan Sehat
Ini cara terbaik untuk menjaga kesehatan persendian
Menurunkan berat badan juga membantu mengurangi
sobekan kecil yang merusak cartilage.
Penurunan berat badan seberat lima kilogram bisa
mengurangi nyeri artritis sampai 50 persen pada perempuan.
Penurunan berat badan juga memperlambat keparahan
osteoarthritis.
Variasikan Olahraga
Olahraga bisa membantu mengurangi kekakuan
di persendian. Kolansinski merekomendasikan latihan
bervariasi antara latihan bersifat aerobik low impact seperti
berenang, ja!ari kaki, dan bersepeda dua kali seminggu
dengan latihan beban ringan dua kali seminggu. Latihan
beban membantu menguatkan otot dan ligamen di sekitar
persendian dan melindunginya dari kerusakan.
Kolansinski juga menyarankan modifikasi gerakan,
sehingga tidak menyiksa persendian. Contohnya, penderita
artritis sebaiknya melakukan latihan mengangkat kaki
sambil duduk, bukan squat dan lunges karena akan menekan
lutut.
terjadi erosi kartilage.
Cedera kecil di persendian di masa lalu bisa menjadi
faktor penyebab nyeri sendi. "Bahkan kadang kita tak ingat
cedera itu," kata Felson.
Radang juga memengaruhi terjadinya nyeri sendi.
"Bagian dan proses perusakan osteoartritis adalah cedera
mikrotraumatis yang menyebabkan radang dalam kadar
rendah. Sel-sel radang itu bisa berkumpul di tempat cederà
dan mengeluarkan kimiawi yang merusak kartilage," papar
Kolasinski.
Karena Proses Penuaan
Sejatinya nyeri sendi bisa menyerang siapa saja,
bergantung faktor risikonya. Namun, umumnya nyeri
sendi dimulai ketika tubuh menunjukkan tanda-tanda
penuaan. Perempuan mulai mengalaminya seringkali
setelah usia 50 tahun, sedangkan pria cenderung sebelum
usia 45 tahun.
Terdapat pula perbedaan lokasi nyeri sendi antara pria
dan wanita. Perempuan cenderung menderita nyeri sendi
di tangan, lutut, pergelangan tangan atau kaki. Sementara
pria cenderung menderita di pergelangan tangan, pinggul
atau tulang belakang.
Kompres Es
Mengompres persendian setelah olahraga membantu
mengatasi nyeri dan mencegah pembengkakan. Ketika berolah
raga, kita menarik pelumas bernama synovial ke persendian.
"Es menyebabkan cairan synovial keluar dari persendian
menuju sistem limfatik, saluran pembuangan tubuh," kata
Kevin Olds, ahli terapi fisik dan Campbell Clinic di Memphis,
Tennesse.
Berikan kompres di persendian setelah olahraga selama
10 menit.
Konsumsi Omega-3 dan Vitamin D
Penelitian membuktikan bahwa asam lemak omega-3
bisa membantu mengurangi nyeri sendi dan mengurangi
radang yang mungkin menyebabkan nyeri. Sumber terbaik
asam lemak omega-3 ada pada ikan laut dalam seperti
tuna dan salmon. Vitamin D juga membantu melindungi
persendian karena punya dampak anti radang. Vitamin D
bisa didapat dari susu dan sinar matahari pagi.
Sumber :
Diyah Triarsari, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No. 27/Th. XIII,
28 september – 4 Oktober 2012, halaman 8.
Hari Besar Kesehatan
NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
15 Januari
Hari Kanker Anak Sedunia
2
25 Januari
Hari Gizi Nasional
3
27 Januari
Hari Kusta Se-Dunia
4
04 Pebruari
Hari Kanker Se-Dunia
5
11 Pebruari
Hari Penyakit Se-Dunia
6
24 Maret
Hari Tuberkolosis Se-Dunia
Sumber :
Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41,
4 Januari 2013
januari 2013 mimbar 7
artikel kesehatan
GIZI OLAHRAGA
F.X. Wahyurin Mitano, SKM, Instalasi Gizi/Team Sport Clinic
O
lahraga merupakan salah satu aktifitas fisik yang
sangat membutuhkan energi tinggi. Biasanya
olahraga dilakukan dengan waktu yang relative
lama, intensitas yang sangat tinggi, gerakan yang dilakukan
adalah gerakan yang terus-menerus.
Sesuai prinsip dasar “Gizi Seimbang” yang mengandung
cukup karbohidrat, lemak, protein, mineral, air dan serat.
Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbedabeda, bergantung kepada berbagai faktor, antara lain : umur,
jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta berat ringannya
aktifitas sehari-hari. Untuk menunjang prestasinya
olahragawan memerlukan nutrisi/zat gizi yang cukup baik
kualitas maupun kuantitas.
Pada dasarnya nutrisi dikelompokkan menjadi 2
golongan yakni: makro nutrisi, yaitu zat gizi yang diperlukan
tubuh dalam jumlah banyak meliputi: karbohidrat, lemak
yang berperan sebagai pemberi energi dan protein berfungsi
memelihara pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh
seperti kulit, otot dan rambut. Pengelompokan zat gizi yang
kedua adalah mikro nutrisi yaitu zat gizi yang diperlukan
tubuh dalam jumlah sedikit meliputi: vitamin dan mineral
yang berperan memperlancar berbagai proses di dalam
tubuh.
Gizi olahraga merupakan aspek penting untuk
meningkatkan kualitas hidup dan prestasi seorang atlet.
Kehidupan seorang atlet tentu berbeda dengan manusia
lainnya. Seorang atlet harus benar-benar menjaga pola
hidup, terutama makanannya yang ia konsumsi setiap
harinya. Biasanya seorang atlet sudah mempunyai standar
tersendiri mengenai gizi apa saja yang harus ia dapatkan
dalam menunjang aktifitas kesehariannya.
Gizi olahraga mempunyai hubungan simetris dengan
tingkat prestasi seorang atlet. Kok bisa begitu? Sebagai
contoh, seorang atlet binaraga harus benar-benar menjaga
kadar gizi dari setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsinya.
Jelas bukan lemak yang harus diperbanyak. Karena
yang paling dibutuhkan adalah zat yang mampu berfungsi
untuk memperbesar otot, yakni protein. Makanya tak heran
kalau atlet binaraga biasanya mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung protein seperti telur, susu, ayam,
daging dan sebagainya.
Gizi olahraga merupakan studi multidisiplin yang lebih
diarahkan pada penggabungan biokimia, fisiologi terapan
dan biologi molekuler. Tujuan pemenuhan gizi pada atlet
adalah untuk memperoleh penampilan yang prima, menjaga
kondisi tubuh, dan menjaga stamina tubuh dengan ritme
latihan dan jadwal tanding yang padat.
Bagi seorang olahragawan, kehadiran gizi dalam
tubuhnya sulit untuk dihindarkan. Manfaat dari diperolehnya
kebutuhan gizi dalam kehidupan seorang atlet, yakni :
• Sejumlah protein yang banyak bermanfaat sebagai
zat pembangun, menjaga, memperbaiki dan
mempertahankan semua jaringan dalam tubuh.
• Karbohidrat dan lemak yang berfungsi sebagai sumber
tenaga.
8 mimbar januari 2013
• Kandungan air yang memadai. Sebagaimana
kita ketahui bahwa dalam setiap tubuh manusia
mengandung 70 % air, makanya kekurangan cairan
dalam tubuh akan menimbulkan banyak kerugian.
• Vitamin dan mineral yang berfungsi untuk membantu
proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan Gizi
Kehidupan seseorang sangat bergantung dari
seberapa banyak zat gizi yang mampu dicukupinya.
Seseorang akan merasakan hidup yang maksimal, selalu
fit, bertenaga, dan bagi atlet mampu berprestasi apabila
segala kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik. Secara
rata-rata kebutuhan kalori bagi tiap atlet berkisar antara
2500 – 5000 dengan proporsi seperti: lemak 20 – 30 %,
protein 13 – 20 %, karbohidrat 55 – 70 %.
Protein tidak digunakan sebagai sumber energi para
atlet, melainkan sebagai zat pembangun dan pengatur
cairan tubuh. Kebutuhan protein sangat dipengaruhi oleh
menu yang disajikan.
Seperti diketahui, olahraga dapat meningkatkan
metabolisme yang terjadi di dalam tubuh sejalan dengan
makin meningkatnya kebutuhan zat-zat gizi untuk
menyokong kegiatan atlet.
Kebutuhan gizi setiap atlet harus benar-benar
diperhatikan, disesuaikan dengan kondisi tubuh dan
aktifitas yang dilakukan.
Dalam keseharian seorang olahragawan perlu
diperhatikan
keseimbangan
elektrolit.
Keluarnya
keringat yang berlebihan karena udara yang panas harus
diimbangi dengan pemberian cairan tubuh supaya tidak
menimbulkan efek yang serius dan berkepanjangan.
Untuk memperoleh prestasi yang optimal, perlu
disusun perencanaan makanan berjangka, baik jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang yang
selanjutnya dijabarkan dalam program perencanaan
makanan atlet.
Perencanaan makanan atlet perlu diselaraskan dengan
perencanaan program latihan meliputi : periode persiapan,
pertandingan dan transisi. Perencanaan gizi meliputi 4 hal
yaitu :
1. Perbaikan status gizi : pada umumnya perbaikan status
gizi dilaksanakan pada periode persiapan umum.
2. Pemeliharaan status gizi : dapat dimulai sejak awal
periode persiapan apabila atlet telah memiliki status
gizi normal, sedangkan atlet yang belum memiliki
status gizi normal pemeliharaan status gizi dilakukan
setelah status gizi normal tercapai.
3. Pengaturan gizi pertandingan : pada periode
pertandingan perlu disusun perencanaan makanan:
sebelum bertanding, saat bertanding dan setelah
bertanding, terutama untuk olahraga yang memerlukan
waktu bertanding lebih dari 60 menit.
4. Pemulihan Status Gizi : perencanaan makanan untuk
memulihkan kondisi fisik olahragawan, dilaksanakan
pada periode transisi.
OLAHRAGA UNTUK YANG SAKIT JANTUNG
Olahraga teratur bukan saja baik untuk menyehatkan jantung, tetapi juga diperlukan untuk memelihara kebugaran mereka
yang sudah terlanjur sakit jantung. Kendati demikian, ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam berolahraga demi
kesehatan jantung. Alih-alih ingin sehatkan jatung, olahraga yang tanpa ukuran bikin tubuh malah kepayahan.
G
aya hidup tak aktif adalah satu dari faktor risiko
terbesar untuk kena penyakit jantung. Faktor risiko
tersebut mudah dikendalikan. Hanya dengan
berolahraga teratur, khususnya olahraga aerobik, kita bisa
menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
Bagaimana Memulainya ?
Selalulah berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung
atau spesialis olahraga sebelum memulai program. Dokter
akan membañtu Anda menemukan program olahraga
yang sesuai dengan kondisi fisik dan kebugaran.
Jangan lupa tanyakan hal berikut kepada dokter :
• Berapa banyak saya boleh berolahraga setiap hari ?
• Berapa kali seminggu boleh berolahraga ?
• Jenis olahraga apa yang sebaiknya dilakukan ?
• Aktivitas apa yang sebaiknya dihindari ?
• Haruskah minum obat di waktu-waktu tertentu di sela
jadwal olahraga ?
• Haruskan saya mengukur denyut nadi sambil
berolahraga ?
Jenis Terbaik
Olahraga terbagi menjadi dua jenis dasar :
1. Kardiovaskular atau aerobik adalah aktivitas fisik yang
terus-menerus menggunakan kelompok otot besar.
Olahraga jenis ini menguatkan jantung dan paruparu serta memperbaiki kemampuan tubuh untuk
menggunakan oksigen.
Jenis olahraga aerobik paling bermanfaat untuk
jantung. Selama bertahun-tahun olahraga aerobik
membantu mengontrol tekanan darah dan
memperbaiki kemampuan bernapas.
2. Latihan beban adalah kontraksi otot berulang. Latihan
ini membantu menguatkan otot, memperbaiki
kekuatan, dan meningkatkan metabolisme.
Contoh aerobik : jalan cepat, joging, lompat tali,
bersepeda, mendayung, senam aerobik.
Seberapa Sering ?
Umumnya untuk mencapai manfaat maksimum, kita
harus bertahap memulai olahraga sampai bisa melakukan
paling tidak 20 menit sampai 30 menit olahraga aerobik.
Latihan setiap hari membantu kita memulai kebiasaan
berolahraga secara teratur.
The American Heart Association merekomendasikan
olahraga tiga sampai empat kali sepekan.
Apa Saja yang Dilakukan ?
Setiap latihan olahraga harus meliputi pemanasan,
fase conditioning, dan pendinginan.
• Pemanasan
Tahap ini membantu tubuh menyesuaikan diri perlahan
dari istirahat bersiap ke olahraga. Pemanasan mengurangi
stres di jantung dan otot, perlahan meningkatkan napas,
detak jantung, dan suhu tubuh.
Salah satu contoh pemanasan yang baik adalah
gerakan sun salutation di dalam yoga. Bisa juga memulai
latihan joging dengan jalan kaki terlebih dahulu.
• Conditioning
Selama tahap ini, manfaat olahraga bisa dirasakan dan
kalori dari makanan dibakar. Namun, jika mengalami nyeri
dada, susah bernapas hebat, pening, sebaiknya segera
berhenti dan laporkan gejala-gejala ini kepada dokter,
• Pendinginan
Ini adalah tahap akhir olahraga. Pendinginan membuat
tubuh perlahan memulihkan diri. Detak jantung dan
pembuluh darah akan kembali ke fase istirahat.
Pendinginan bukan berarti duduk-duduk. Jangan duduk.
Berdirilah tenang atau berbaringlah setelah olahraga. Selesai
olahraga langsung duduk bisa menyebabkan pening atau
rasa berdebar-debar di jantung.
Cara terbaik pendinginan adalah perlahan menurunkan
intensitas olahraga, misalnya dari lari dengan laju 5 km/jam
di treadmill, menjadi 4 km/ jam dan seterusnya. Bisa juga
dengan memencet tombol cool down di treadmill. Otomatis
treadmill akan mengurangi laju secara bertahap.
Imbangi dengan Cukup Istirahat
• Pastikan aktivitas mengangkat atau mendorong bendabenda berat dalam kegiatan sehari-hari tidak berlebihan.
Pekerjaan rumah tangga mungkin terasa berat buat
beberapa orang pasien penyakit jantung. Pastikan pasien
penyakit jantung mampu melakukan pekerjaannya tanpa
kelelahan.
• Pilih olahraga yang aman. Dapatkan persetujuan dokter
sebelum memutuskan melakukan joging, berenang, atau
mengangkat beban di gym.
• Pastikan olahraga juga diimbangi dengan hari istirahat.
• Jangan biarkan pasien penyakit jantung latihan di luar
di suhu yang dingin, panas, atau lembab. Kelembaban
tinggi bisa membuat tubuh cepat lelah. Suhu ekstrem
bisa memengaruhi sirkulasi darah, membuat napas jadi
sulit, dan menyebabkan nyeri dada. Paling baik adalah
olahraga di dalam ruangan seperti jalan kaki di treadmill
atau jalan-jalan di mal.
• Pastikan selalu cukup minum. Penting untuk minum air
putih sebelum haus, khususnya di hari-hari panas.
• Hindari mandi sauna atau mandi terlalu panas atau
terlalu dingin setelah olahraga. Suhu ekstrem akan
meningkatkan beban kerja jantung.
• Cari tempat Iatihan yang datar. Hindari jalan kaki di
daerah perbukitan yang menanjak.
• Acara rutin olahraga mungkin terganggu beberapa hari
karena cuaca buruk, acara keluarga atau kantor. Usahakan
untuk kembali rutin berolahraga. Mulai lagi olahraga
dengan kadar aktivitas yang dikurangi.
Sumber : Diyah Triarsari, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.30/
Th.XIII, 19-25 Oktober 2012, hal.13
januari 2013 mimbar 9
artikel kesehatan
Merawat Sendi Biar Bebas Nyeri
Setiap aktivitas dalam kehidupan kita memerlukan persendian yang sehat. Jika
ada satu sendi saja cedera atau terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tajam,
bakal kacau. Bukan sekadar rasa sakit yang muncul, tetapi banyak kegiatan akan
terbengkalai. Mau berdiri, berjalan, memegang sesuatu, serba susah.
B
anyak kondisi yang bisa menimbulkan keluhan nyeri
sendi. Osteoartritis salah satunya, merupakan penyakit
sendi karena penuaan dan menjadi kasus nyeri sendi
terbanyak.
Seiring pertambahan usia, tulang rawan sendi yang
menyokong sendi sebagai bantalan bisa menjadi kaku, tidak
lentur lagi, dan terancam rusak. Bila tulang rawan sendi
rusak, tulang di persendian bisa saling bergesekan, sehingga
terasa nyeri.
Ini bisa terjadi pada hampir semua persendian, utamanya
dijari-jari, lutut, tulang belakang, dan panggul. Gejalanya
seperti persendian sakit, nyeri dan kaku.
Meski gejalanya nyaris sama, yaitu sendi nyeri dan
bengkak, kaku, serta terasa letih, reumatoid artritis (RA)
lebih disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri
yang mempengaruhi sistem imun sehingga menyerang
persendian.
Nyeri sendi juga bisa diakibatkan oleh penyakit
polymyalgia rheumatica (PMR), yang biasanya disebabkan
oleh reaksi sistem imun terhadap tubuh sendiri (autoimun).
Pada PMR, selain demam dan berat badan turun, juga terasa
nyeri pada sendi, terutama di panggul dan bahu. Gara-gara
kondisi ini, pasien kesakitan saat hendak menyisir rambut
atau bangkit dari duduk.
Diagnosis Secara Benar
Jika tak segera ditangani secara benar, nyeri sendi bisa
menjadi kronis, persendian telanjur rusak, dan keadaan pun
kian berat yang berakhir dengan kecacatan. Sayang, masih
banyak kasus nyeri sendi yang dikonsultasikan ke dokter
ketika sudah dalam keadaan lanjut.
Di negara maju seperti Amerika sekalipun, banyak orang
yang terkena nyeri sendi tidak Iangsung ke dokter. Mereka
umümnya lebih dulu mengatasinya dengan minum obat
bebas untuk pereda nyeri.
“Memang ada banyak teknik untuk mengeloIa nyeri,
tetapi sebaiknya berkonsultasi ke ahli untuk mengetahui
apa yang sebenarnya terjadi”, ada pelayanan manajemen
nyeri di Stanford Hospital & Clinic, di Stanford University,
seperti dikutip WebMD.
Untuk mendiagnosis artritis itu tidak gampang.“Itu karena
ada lebih dari 100 jenis peradangan. Diagnosis yang benar
sangat penting untuk mendapatkan penanganan tepat,”
lanjut Robert Hoffman, MD, kepada bagian reumatologi di
University of Miami Miller School of Medicine.
Modifikasi Gaya Hidup
Para ahli menyatakan bahwa belum ada obat untuk
menyembuhkan nyeri sendi, tetapi nyeri itu bisa diredakan.
Perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, atau
operasi bisa membantu mengelola gangguan ini.
Bagi mereka yang kelebihan berat badan, mengurangi
beberapa kilogram bobot tubuh akan sangat berarti. Suatu
10 mimbar januari 2013
studi menunjukkan susutnya berat badan sekitar 5 kg
saja bisa memangkas risiko nyeri sendi di lutut hingga 50
persen.
Olahraga juga diperlukan. Bagi yang sudah mengalami
nyeri sendi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter Ahli
untuk mendapatkan jenis latihan yanq terbaik dan tidak
memperparah kondisi sendi.
Olahraga low impact lebih dianjurkan karena tidak
membebani persendian. Berenang atau berjalan di kolam
renang juga akan sangat membantu latihan karena air
akan mendukung berat badan.
Penggunaan alas kaki yang tepat dan nyaman dengan
bantalan yang Iembut juga penting. Bagi perokok, segera
menghentikan kebiasaan itu akan berefek sangat baik
bagi sendi dan respon pengobatan.
Obat-obatan pereda nyeri dan suplementasi yang
mengandung glukosamin dan kondroitin bisa membantu
meredakan nyeri. Glukosamin adalah cairan yang alami
diproduksi tubuh dan berperan membangun tulang
rawan sendi.
Seperti dirilis dalam situs University of Maryland
Medical Center, hasil sejumlah studi ilmiah yang dirancang
dengan baik menyatakan, suplemen glukosamin efektif
mengobati OA, terutama di lutut dan panggul.
Mitos nyeri sendi
• Nyeri sendi hanya dialami orang tua.
Seiring bertambahnya usia, kartilago memang bisa
aus sehingga berisiko terjadi nyeri sendi. Namun, nyeri
sendi juga tak jarang mengenai anak-anak, remaja dan
dewasa muda usia 20-30 an tahun.
• Nyeri sendi hanya masalah biasa.
Artritis atau nyeri sendi bisa menyebabkan kecacatan
dan membatasi gerak hidup seseorang. Biaya untuk
mengobati penyakit ini juga tidak kecil.
• Tak banyak cara untuk memerangi artritis.
Perjalanan penyakit bisa dihambat agar persendian
tidak terlanjur rusak berat, nyeri juga bisa dikurangi.
Penanganan dan obat baru, program latihan,
pengelolaan diri, hingga tindakan bedah yang terus
berkembang telah membantu mempertahankan atau
meningkatkan kualitas pasien artritis.
Sumber : Saptorini, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.28/
Th.XIII, 5-11 Oktober 2012, hal.22
Obat Rumahan untuk Osteoporosis
Ada banyak cara untuk membalikkan bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit yang menipiskan
tulang itu. Semakin cepat anda memulai, semakin besar Osteoporosis akan menghindar.
“Obat-obat" berikut ini bisa ditemukan di rumah. Jadi,
mengapa tidak mencoba bahan-bahan dari dapur sendiri
yang dapat menebalkan kembali tulang Anda ?
• Buncis Kalengan
Ambil dua kaleng buncis atau kaleng makanan apa
saja asalkan beratnya tidak lebih dari 0,5 kg. Genggam
kaleng pada masing-masing tangan dan angkat
beberapa kali. Kaleng-kaleng tersebut memiliki berat
ideal untuk pemula yang ingin rnenguatkan otot.
Menguatkan otot akan memperkuat tulang.
• Selai Kacang
Menurut situs How Stuff Works, studi terbaru
pada nutrisi dan osteoporosis menemukan
bahwa magnesium adalah komponen vital untuk
memperkuat, memelihara, dan membangun kembali
tulang. Anda bisa mendapatkan 50 mg magnesium
dengan mengonsumsi 2 sendok makan selai kacang.
• Cuka
Beberapa tetes cuka ketika Anda memasak sup akan
menambah cadangan kalsium dalam tulang. Demikian
pula jika ingin menjadikan cuka sebagai bagian dari
salad dressing.
• Apel
Boron adalah mineral minor yang dapat membantu
tubuh mempertahankan kalsium. Boron juga berfungsi
sebagai pengganti estrogen kelas ringan. Semakin
cepat estrogen menghilang semakin cepat tulang
keropos. Boron terdapat dalam apel dan juga buah lain,
seperti pir, kurma, kismis, dan persik. Bisa juga dijumpai
dalam kacang-kacangan seperti almon, kacang tanah,
dan hazelnut.
• Pisang
Makan satu buah pisang per hari untuk membangun
tulang. Studi membuktikan, kaum perempuan yang
mengasup banyak kalium juga memiliki tulang
punggung dan pinggul yang lebih kuat.
• Susu
Agar tulang kuat, mendapatkan kalsium yang cukup
adalah kewajiban. Satu cangkir susu mengandung 300
mg kalsium.
• Jus Jeruk
Minum satu gelas jus jeruk untuk mendapatkan vitamin
C diperlukan dalam upaya membangun kembali tulang.
Asupan vitamin C yang cukup, sangat vital untuk
mencegah osteoporosis.
• Jus Nanas
Minum satu cangkir jus nanas dan tubuh Anda akan
mendapatkan mangan. Studi menemukan bahwa
defisiensi mangan dapat menyebabkan tulang keropos.
Sumber lain mangan adalah oat, kacang-kacangan,
buncis, sereal, bayam, dan teh.
• Salmon dan sarden
Keduanya kaya akan kalsium. Salmon juga kaya akan
vitamin D.
• Brokoli
Makan setengah mangkuk brokoli yang telah diolah
untuk mendapatkan vitamin K. Studi menemukan
bahwa perempuan yang telah menopause akan
mengalami osteoporosis jika rendah asupan vitamin K.
• Tahu
Kedelai terbukti merupakan makanan potensial untuk
memperkuat tulang. Kedelai mengandung protein yang
bertindak selaku estrogen lemah, disebut fitoestrogen,
yang membantu perempuan mendapatkan tulang kuat.
• Sayuran berdaun
Bayam, selada, collard, dan kale adalah pilihan tepat.
• Yoghurt
Laktosa atau gula dalam yoghurt sudah dipecah sehingga
penderita intoleransi laktosa pun dapat menyantapnya
dan mendapatkan kandungannya yang kaya kalsium.
• Margarin
Oleskan satu sendok makan margarin rendah Iemak
trans di atas roti untuk satu dosis vitamin D, yang dapat
membantu tubuh menyerap kalsium.
Sumber : Dian Savitri, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.29/
Th.XIII, 12-18 Oktober 2012, hal.12
januari 2013 mimbar 11
aktualita
Nasib Komite Perawatan
Heri Wahyudiono, Kepala Perawatan Instalasi Rawat Darurat
M
elihat perkembangan komite keperawatan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya yang gonjang-ganjing
dengan dikeluarkannya SK direktur No………
tahun 2011, yang menunjuk Bapak Arie Sunarno selaku
ketua dst. Yang akhirnya menjadi pembicaraan dikalangan
profesi keperawatan dari tingkat manajemen sampai tingkat
pelayanan. Secara pribadi saya menjadi bertanya-tanya
dalam hati, apakah para sejawat perawat telah benar-benar
mengerti tentang Komite Keperawatan?
Karena kalau kita mengacu pada Undang Undang no 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, ada sesuatu yang hilang
di Profesi Perawatan. Sesuatu itu adalah Komite Perawatan,
yang sebelumnya oleh Kepmendagri no 1 tahun 2002 telah
disahkan menjadi sarat berdirinya sebuah rumah sakit
daerah.
Dengan Undang Undang Rumah Sakit ini, Komite
Perawatan sudah tidak menjadi kelompok yang dianggap
penting di rumah sakit, setidaknya menurut yang membuat
undang undang itu. Karena di BAB IX pasal 33 ayat b hanya
disebutkan, “Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri
atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang
medis, Komite Medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan.”
Di sini tidak menyebut sama sekali tentang Komite
Perawatan. Bandingkan dengan Komite Medis. Undang
undang mempersyaratkan adanya Komite Medis di sebuah
rumah sakit dalam masalah pengorganisasiannya.
Dari berbagai sumber yang saya baca, ada beberapa
catatan/pendapat yang mungkin bisa kita ambil pelajaran
dari keluarnya Undang Undang no 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, bagi Komite Perawatan :
1. Semenjak Kepmendagri dikeluarkan tahun 2002, profesi
perawat di rumah sakit daerah tidak mempedulikan
dengan Keputusan Mentri Dalam Negeri itu. Walaupun
Mendagri mengakui tentang adanya Komite Perawatan,
tapi pada kenyataannya setelah 8 tahun keputusan
itu diberlakukan, ternyata tidak semua RSUD memiliki
Komite Perawatan. Padahal di Kepmendagri itu
disebutkan di BAB II Pasal 6, “Susunan organisasi Rumah
Sakit Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari; Direktur,
Wakil Direktur; Sekretariat, Bidang, Komite Medik,
Staf Medik Fungsional, Komite Keperawatan, Instalasi,
Susunan Pengawas Intern”
2. Undang Undang RS itu sebagai evaluasi atas keberadaan
Komite Perawatan di rumah sakit. Diakui atau tidak, selain
masih banyaknya rumah sakit yang tidak memiliki Komite
Perawatan, banyak juga rumah sakit yang memiliki Komite
Perawatan tapi tidak ada suaranya sama sekali. Komite
Perawatan hanya sekedar terdengar namanya, ada
pengurusnya dan mungkin ada kantornya, tapi absen dari
aktifitas dan miskin kegiatan. Bahkan sebagian rumah
sakit, keberadaan Komite Perawatan dimanfaatkan
oleh sebagian anggotanya hanya untuk mengkritisi
kebijakan Bidang Perawatan bahkan kebijakan Direktur
12 mimbar januari 2013
Rumah Sakit. Hingga muncul konflik yang sama sekali
tidak produktif dan tidak menguntungkan komunitas
perawat.
3. Kontribusi Komite Perawatan dianggap tidak ada atau
setidaknya dipertanyakan. Hal ini yang menjadikan
Komite Perawatan dianggap “ada atau tidak ada komite
keperawatan tidak ada pengaruhnya bagi RS” Di sini
kemampuan loby, komunikasi, bermain strategi, kerja
keras, pengorbanan, cucuran keringat bahkan air mata,
konsentrasi, membangun image, keseriusan dalam
perjuangan, bijak dalam sikap, kemampuan impression
management menjadi begitu penting dikuasai dan
dimiliki oleh Komite Perawatan. Idealisme yang
dibangun tanpa dibalut persyaratan yang sebutkan
di atas, hanya akan menimbulkan konflik yang justru
menjadi kontra produktif.
4. Komite Perawatan tidak mampu menunjukan
eksistensinya sebagai perwakilan Komunitas Perawat.
Teman teman di rumah sakitpun kebanyakan mengakui
eksistensi Bidang Perawatan dibanding Komite
Perawatan. Hal ini sebenarnya bukan masalah Bidang
Perawatan ada strukturnya dan Komite Perawatan
tidak ada strukturnya. Tapi memang karena komitmen
Komite Perawatan terhadap komunitas masih belum
meyakinkan. Komite tidak mampu menunjukan kerja
riil yang bisa dilihat oleh komunitas semacam advokasi,
kepedulian, peningkatan kompetensi dll.
5. Komite Perawatan tidak mampu bersinergi dengan
Bidang Perawatan disebabkan oleh “berebut pengaruh”
di dalam komunitas. Ketika keinginan yang tinggi
untuk mempengaruhi komunitas itu muncul,
terkadang lepas kontrol dan terjerumus pada perilaku
menyalahkan dan merendahkan Bidang Perawatan.
Kondisi seperti ini justru akan semakin mengerdilkan
peran Komite Perawatan, karena dengan merendahkan
dan tidak mau menghormati Bidang Perawatan, saya
mengibaratkan “menggali lubang kuburnya sendiri” ,
maka setelah lubang dibuat, untuk siapa kalau bukan
untuk dirinya sendiri.
Dan mungkin masihbanyak lagi alasan lain, mengapa
UU no 44 tahun 2009 tidak mengakomodasi Komite
Perawatan. Tapi memang, daripada Komite Perawatan
dan Bidang Perawatan tidak mampu bersinergi, lebih baik
tidak usah berdiri Komite Perawatan. Mengapa?
Karena tidak akan selamat, sebuah kapal besar yang
berlayar di lautan lepas dinakhkodai oleh dua orang.
Perawat adalah komunitas yang terbesar di rumah sakit.
Maka bila Komite dan Bidang Perawatan masing masing
ingin menjadi nakhkoda, bersiap siaplah, komunitas
perawatan akan bingung menentukan sikap, dan
kapalpun tidak memiliki arah yang jelas yang pada akhirnya
tenggelam di tengah samudra.
Semoga dengan tulisan ini akan sedikit memberikan
wawasan kepada sejawat.
(Dari berbagai sumber)
seputar soetomo
Pengantar purna tugas pejabat struktural di lingkungan RSUD Dr. Soetomo menerima cindera mata yang diberikan langsung oleh
Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH pada Kamis tanggal 10 Januari 2013, yaitu : Kepala Bidang Perbekalan Medik
Drs. Mansyur, Msi, Kepala Sub.Bag. Formasi Kepegawaian Drs. Imam Sabarudin Harahap, Kepala Seksi Peralatan Medik
Drs. Djoko Sarwono dan Kepala Bidang Perawatan Hermin Tumini, SKM, SPd, MM.Kes yang diwakili oleh Kasi Pelayanan
Keperawatan Kushartinah, S.Kep, Ns
Penyerahan bayi kepada Dinas Sosial pada Jum’at tanggal
18 Januari 2013 dilakukan oleh Kasi Pengembangan Mutu
Keperawatan Lilik Suliati, SST dan Kepala Sub. Bag. Perundangundangan & Ketertiban RSUD Dr. Soetomo.
januari 2013 mimbar 13
seputar soetomo
PERAYAAN NATAL 2012 BERSAMA RSUD Dr. SOETOMO DAN FK UNAIR
SABTU, 12 JANUARI 2013
TEMA : ANAK MANUSIA DATANG UNTUK MELAYANI (MATIUS 20:38)
(Tampak kiri) Pdt. Simon Filantropa, S.Th sedang memberikan khotbah dengan tema ”Anak Manusia Datang Untuk Melayani (Matius 20:38).
(dan kanan) dr. Susanto Suryaatmadja,SpAnd dan dr. Heru Purwanto,SpB.Onk.
(Dari kiri) Anak-anak dengan penuh suka cita memperingati Natal Bersama RSUD Dr.Soetomo – Fk Unair. (Dan kanan) Paduan suara dari
Instalasi Rehabilitasi Medik.
Foto bersama di akhir perayaan Natal. (Dari kiri ke kanan) dr.Irwan Kristyono,SpTHT-KL (Ketua Binroh Kristen-Katholik RSUD Dr.Soetomo),
Drs Heru Mistiyono (Mewakili Direktur), Prof.Dr.Agung Pranoto,dr,MSc,SpPD,K-EMD (Dekan FK Unair), Ibu Dekan, Drg. Florentina
Joestandari,MMT (Ketua Panitia), dr. Ratna Anggraeni,SpS(K), dr.Syntje Rondonuwu, MARS & dr.Rwahita Setyawati, Sp.KFR.
14 mimbar januari 2013
DHARMA WANITA PERSATUAN RSUD Dr. SOETOMO DAN FK UNAIR
MEMPERINGATI HUT DHARMA WANITA KE 13 DAN PERINGATAN HARI IBU KE 84 TAHUN 2012
DENGAN TEMA : OPTIMALISASI PENCAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA MELALUI
SUKSESNYA UNGGULAN DHARMA WANITA, SURABAYA 17 DESEMBER 2012
(Dari kiri) Sambutan pembukaan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo Rini Dodo Anondo, Ketua Dharma Wanita
Persatuan FK. Unair drg.Dyah Ernawati dan Ketua Panitia Trisniartami Setyaningrum, dr, SpKK dari SMF Kesehatan Kulit & Kelamin.
Acara pembukaan diawali dengan tari Cendrawasih. dan ditandai pemotongan tumpeng oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan
RSUD Dr. Soetomo Rini Dodo Anondo dan Ketua Dharma Wanita Persatuan FK Unair drg. Dyah Ernawati dan Ketua Panitia
Trisniartami Setyaningrum, dr, SpKK dari SMF Kesehatan Kulit & Kelamin.
Acara juga dimeriahkan dengan senam cuci tangan, paduan suara dari Instalasi Rehabilitasi Medik dan (kanan) Nalini Muhdi, dr, SpKJ dan
Rahmadewi, dr, SpKK menyampaikan materi sesuai dengan bidangnya masing-masing.
januari 2013 mimbar 15
seputar soetomo
Petugas upacara memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 Nopember 2012 dari Instalasi Rawat Darurat.
Pemberian cindera mata oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH bagi karyawan karyawati RSUD Dr. Soetomo yang
purna tugas bersama dengan apel pagi pada Kamis tanggal 17 Desember 2012.
16 mimbar januari 2013
PENANDA TANGANAN KOMITMEN BERSAMA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
DENGAN PERSI WILAYAH SURABAYA TENTANG PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN BAYI DI KOTA SURABAYA
DI LINGKUNGAN RS ANGGOTA PERSI SURABAYA - RABU, 31 OKTOBER 2012
Penandatanganan Komitmen oleh Ketua Persi Jatim dr. Dodo Anondo, MPH dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya
dr. Esty Martiana Rachmie beserta Direktur RS anggota Persi Wilayah Surabaya menyetujui 10 Langkah Upaya Penurunan Kematian Ibu
dan 10 Langkah Upaya Penurunan Kematian Bayi.
Simposium dan Workshop Bedah Kepala Leher dengan topik ‘Tumor Kelenjar Liur’ telah berlangsung dengan sukses tanggal 16-17
Desember 2012 di RSUD Dr. Soetomo (SMF/Departemen Bedah & GBPT) diikuti para Ahli Bedah seluruh Indonesia untuk menambah
kompetensi para Ahli Bedah Umum.
januari 2013 mimbar 17
seputar soetomo
KUNJUNGAN KERJA KOMITE III DPD RI KE RSUD Dr. SOETOMO
Selasa, 11 Desember 2012
Kunjungan kerja anggota DPD RI dalam rangka mendapatkan
informasi yang menyeluruh berkenaan dengan rancangan Undangundang tentang tenaga kesehatan diterima langsung oleh Direktur
RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH. Wakil Ketua Komite
III DPD RI Dr. Sulistyo, MPD memberikan Cindera mata kepada
Direktur RSUD Dr. Soetomo.
Salah satu peserta studi banding dari Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo berkunjung ke Museum RSUD Dr. Soetomo
pada Kamis 6 Desember 2012.
18 mimbar januari 2013
sekilas info
PERSI AWARD 2012
Oleh : Seksi Pemasaran RSUD Dr. Soetomo
P
ERSI Award merupakan kegiatan tahunan yang 7. Social Responsibility Project, yaitu segala kegiatan Rumah
diadakan oleh PERSI (Persatuan Rumah Sakit Seluruh
Sakit yang berkaitan dengan kepedulian / tanggung
Indonesia) Pusat, dimana anggotanya merupakan
jawab sosial kepada masyarakat.
Rumah Sakit se-Indonesia. PERSI Award 2012 merupakan 8. Human Resources Development Project, yaitu segala
tahun ke 6 diselenggarakannya kegiatan tersebut. Kegiatan
kegiatan Rumah Sakit yang berkaitan dengan upaya
ini dimaksudkan untuk memacu para pengelola Rumah
peningkatan mutu / kinerja & pengembangan SDM.
Sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Sejak tahun 2011, RSUD Dr. Soetomo melalui
serta melakukan inovasi dalam bidang manajemen,
Seksi Pemasaran telah berperan serta dalam kegiatan
produk jasa, maupun peralatan/sarana/prasarana.
tersebut dengan mengirimkan dua belas makalah dan
Dalam ajang PERSI Award ini, ada 8 (delapan) kategori
delapan diantaranya masuk final. Dalam ajang PERSI
lomba yaitu :
Award 2012 ini, RSUD Dr. Soetomo mengirimkan sepuluh
1. Patient Safety Project, yaitu segala kegiatan Rumah
makalah yang terdiri dari empat kategori. MakalahSakit dalam pelaksanaan/implementasi patient safety.
makalah tersebut kemudian dipresentasikan di depan
2. Hospital Family Planning Project, yaitu segala kegiatan
tim pembimbing PERSI Award RSUD Dr. Soetomo dan
di Rumah Sakit khususnya dalam upaya peningkatan
kemudian akan mendapatkan masukan, koreksi, kritik,
pelayanan KB di Rumah Sakit. Kategori ini merupakan
dan saran.
kerja sama PERSI dengan BKKBN, dalam upaya meningkatkan peran Rumah Sakit untuk mensukseskan
Adapun sepuluh judul makalah yang dikirim untuk PERSI
program KBRS.
Award 2012 yaitu :
3. Quality Medical Care Project,
yaitu
segala kegiatan di
NO
KATEGORI
UNIT KERJA
JUDUL
Rumah Sakit yang berkaitan
1
Technical Service
IRNA Bedah A
1. Efektifitas Penggunaan Bantal Tumit
dengan upaya peningkatan
Improvement
Untuk Mengurangi Kejadian Luka Lecet
mutu pelayanan kesehatan.
Project
Pada Pemasangan Traksi Skeletal
4. Customer Service, Marketing &
Instalasi Sanitasi
2. Sampah Organik ku Terbuang
Public Relations Project, yaitu
“SAYANG”
Instalasi Bank
3. Chitosan Limbah Berguna Yang
segala kegiatan di Rumah Sakit
Jaringan
Terabaikan
yang berkaitan dengan upaya
Instalasi Bank
4. Platelet Rich Plasma (PRP) Alternatif
peningkatan mutu pelayanan
Jaringan
Penyembuhan Yang Aman dan Alami
kepada pelanggan eksternal,
Instalasi Bank
5. Peranan Hidroksiapatit Bagi
pemasaran, dan hubungan
Jaringan
Perkembangan Dunia Medis
2
Quality Medical
Instalasi
6. Sport Clinik RSUD Dr. Soetomo
masyarakat (humas).
Care Project
Rehabilitasi
Meningkatkan Performance
5. Internal Service Project, yaitu
Medik
Olahragawan Pasca Cedera Lutut
segala kegiatan di Rumah
3
Patient
Safety
Instalasi
Bedah
7.
Efektifitas Penggunaan Chlorhexidine
Sakit yang berkaitan dengan
Project
Pusat
Gluconat 4 % Ethanol Propanol dan
upaya peningkatan pelayanan
Chlorhexidine Gluconat 4 % + Ethanol
terhadap pelanggan internal
Propanol Terhadap Pertumbuhan
(karyawan,
provider,
dll)
Koloni Kuman Pada Cuci Tangan
termasuk peningkatan budaya
Sebelum Pembedahan (Surgical Hand
kerja / perusahaan.
Washing)
Bidang
8. Mengolah Potensi Petugas Dalam
6. Technical Service Improvement
Pelayanan
Implementasi Keselamatan Pasien
Project, yaitu segala kegiatan
Diagnostik
dan
(Patient Safety)
di Rumah Sakit yang berkaitan
Khusus
dengan upaya peningkatan
4
Customer Service, Bidang
9. Pengaruh Faktor Karakteristik Pasien
mutu dengan aspek teknis
Marketing dan
Keperawatan
Mutu Pelayanan & Tingkat Kepuasan
antara lain : Sistem Informasi
Public Relation
Pasien Terhadap Loyalitas Pasien di
Manajemen (SIM) Rumah
Project
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
5
Human Resources Seksi Pelayanan
10.Internalisasi Budaya Pelayanan Melalui
Sakit, inovasi / pengembangan
Development
Diagnostik
Program Pelatihan Layanan Sepenuh
produk, inovasi alat kesehatan
Project
Hati (LSH)
/ alat non kesehatan, dll.
januari 2013 mimbar 19
sekilas info
Dari sepuluh judul makalah tersebut, dua diantaranya
masuk babak final yaitu “Efektifitas Penggunaan Bantal Tumit
Untuk Mengurangi Kejadian Luka Lecet Pada Pemasangan
Traksi Skeletal” dari IRNA Bedah A dan “Sport Clinik RSUD Dr.
Soetomo Meningkatkan Performance Olahragawan Pasca
Cedera Lutut” dari Sport Klinik. Presentasi kedua finalis
dilaksanakan pada 7 November 2012 di Jakarta Convention
Center yang diwakili oleh Adi Sukrisno, S.Kep Ns (Irna Bedah)
dan dr. I.P Alit Pawana (Sport Klinik).
Hasil penilaian PERSI Award 2012 diumumkan bersamaan
dengan Malam Penganugerahan pada 9 November 2012 di
Jakarta Convention Center dan merupakan kabar bahagia
untuk RSUD Dr. Soetomo karena memperoleh Juara I
untuk kategori Technical Service Improvement Project
dengan judul “Efektifitas Penggunaan Bantal Tumit Untuk
Mengurangi Kejadian Luka Lecet Pada Pemasangan
Traksi Skeletal” dari Irna Bedah. Sedangkan judul “Sport
Clinik RSUD Dr. Soetomo Meningkatkan Performance
Olahragawan Pasca Cedera Lutut” dari Sport Klinik
memperoleh Runner Up.
Menurut keterangan panitia PERSI Award, Juara I
akan mewakili Indonesia dalam lomba Asian Hospital
Management Award (AHMA) pada tahun 2013. Semoga
berhasil.
(Tampak atas) Piala dan Piagam Juara I serta Piagam Runner Up, dan (tampak bawah) penyerahan Piala dan Piagam oleh
Direktur dari kanan Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anond, dr, MPH, Tim Juara I Adi Sukrisno, S.Kep.Ns, Dewi Maryam,
M.Kep, & Omasidah, S.kep.Ns, Juara Runner Up dr. I.P Alit Pawana, Ketua Komite Mutu Sjahjenny Mustokoweni, dr, SpPA dan
Kabid Pelayanan Medik Dr. Joni Wahyudi, dr, SpBS.
20 mimbar januari 2013
DOENIA ISTRI
MAS RORO SOERTI
(Gadis Djawa jang pertama-tama djadi Ind. Arts)
Mas Roro Soerti Tirtotenojo, jang gambarnja dengan
senang hati kami tera dihalaman ini, beloem selang lama
loeloes oedjian penghabisan di N.I.A.S. (sekolah dokter)
di Soerabaja. Ialah gadis Djawa jang pertama-tama
loeloes oedjian itoe. la teroes diangkat djadi Ind, Arts dan
ditempatkan di C.B.Z. Soerabaja.
Mas Roro Soerti Tirtotenojo
Djadi dengan angkatannja itoe, Roro Tirtotenojo
masoeklah kemasjrakat (pergaoelan hidoep) kita.
Kedatançjan dokter perempoean moeda itoe kita samboet
dengan riang hati dan oetjapan selamat.
Pengaroeh Barat makin lama makin bertambah keras
masoeknja kepada kehidoepan kita. Bangsa kita, lakilaki dan perempoean, jang berpeladjaran Barat, teroesteroes bertambah banjaknja. Pikiran kita dari sehari-hari
berlangkah meninggalkan tjara jang lama, masoek kepada
tjara jang baroe. Kehidoepan kita sehari-hari tidak lagi
semata-mata tjara dahoeloe, melainkan berangsoerangsoer beroebah djoega, beroebah djadi tjara sekarang
tjara jang modern.
Tidak dalam perkara pengetahoean dan pikiran sadja,
melainkan djoega dalam perkara pènjakit dan pengobatan.
Makin lama makin tegoeh pertjaja orang akan dokter,
sedang kejakinan orang kepada doekoen kampoeng
bertambah soesoetnja. Kalau kita oekoer, masoeknja
pengaroeh Barat atas pikiran dan pengertian kita, djaoeh
lebilh tjepat djalannja dari pada bertambahnja dokter. Oleh
karena itoe masjarakat kita senantiasa kekoerangan dokter,
dan kekoerangan itoe makin lama makin bertambah sangat
djoega.
Njonja Moehamad
Joesoef, selagi gadisnja
bernama nona Marie
Thomas : inilah gadis
Boemipoetera jang
pertama-tama loeloes
pedjian Ind.Arts, Nona
Marie Thomas nikah
dengan toean Moeh.
Joesoef Ind.Arts diroemah
sakit mata Padang.
Kita kekoerangan dokter laki-laki; kekoerangan dokter
perempoean lebih lagi sangatnja. Dalam kehidoepan kita
Boemipoetera sehari-hari, baik diroemah-roemah sakit, atau
dalam perdjalanan, banyak sekali hal-ihwal jang isteri kita
lebih senang, seandainja ditolong oleh dokter perempuan;
tetapi karena .......apa boléh boeat .......tidak tjoekoep
banjaknja dokter perempoean, terpaksa dipakai orang djoega
dokter laki-laki.
Keadaan ini patoet beroebah, dan moedah-moedahan
dengan segera.
Dokter perempoean bangsa kita sekarang bertambah
seorang lagi banjaknja. Sekali ini seorang gadis Djawa,
dahoeloe jang pertama dan jang kedoea, gadis Manado.
Kami tera gambar ketiga pengandjoer itoe disini. Moedahmoedahan djadilah ketiganja itoe besi beraini jang koeat
menarik kaoemnja - kaoem isteri – hingga soeka berloemba
banjak-banjak masoek ke N.I.A.S. dan ke Sekolah Dokter
Tinggi.
Mas Roro Soerti Tirtotenojo gadis Djawa jang pertamatama mendjabat Ind. Arts. Bilamanakah akan dapat kami
tera gambar gadis Soenda, Madoera, jang pertama-tama
!oloes oedjian dokter itoe djoega? Soenggoehpoen kami
boekan pihak jang gemar memetjah-metjah tanah Hindia ini
djadi bermatjam-matjam ternbikar atau : tembéréng, tetapi
dalam hal ini kami ta’ segan mengharap bilamanakah gadis
jang pertama-tama dari Soematera, Borneo, Celebes Tengah
dan Selatan, koepoelauan Maloeka, Soenda Ketjil dll. akan
mendjabat pangkat Ind. Arts atau Arts? ,,Mendjabat pangkat”
ini koerang tepat kami katakan.
Njonja
Karamoy,
selagi gadisaja
bernama nona
Warouw, gadis
Boemipoetera
jang kedoea
loeloes oedjian
lnd. Arts. Nona
Warouw nlkah
dengan toean
Karamoy, lnd. Arst
jang baroe-baroe
ini dipindahkan
dari Makasar ke
Gorontalo.
Mendjabat pangkat Ind. Arts atau Arts itoe atau tidak, bagi
kami nomor doea; jang kami harapkan pertama-tama ialah
banjaknja orang perempoean bangsa kita jang berdiploma
Arts, jang dengan kepandaian dan ketjakapannja itoe hidoep
diantara kita. Itoelah jang lebih penting.
Roro S. Tirtotenojo, poetera marhoem Mas Ngabei
Tirtotenojo, semasa hidoepnja djadi Patih di Pekalongan
hingga pensioen. Konon kabarnja beliau berkeloearga dengan
sekilas info
R.A.A. Tirtokoesoemo, marhoem Boepati Karanganjar, seorang
Boepati jang terkenal soeka madjoe, dan soeka mernadjoekan
ra’jat dalam daérah kaboepaténnja; dan jang pernah djoega
djadi Voorzitter Hoofdbestuur Boedi Oetomo. Kalau kabar
itoe benar, djadi Roro Tirtotenojo itoe datangnja memang dari
keloearga jang soeka madjoe.
Moedah-moedahan tjontoh jang diberikan oléh Roro itoe
oentoek mengedjar ilmoe kedokteran, banjak diikoeti oléh
kaoemnnja.
Achirnja: kami membatja dalam Pew. Soer, bahwa Roro
Tirtotenojo telah bertoenangan dengan Tengkoe Amir
Hoedin, jang djoega sedang menempoeh oedjian Ind. Arts di
N.I.A.S. Kalau kedoea-doeanja loeloes, perkawinan akan lekas
dilangsoengkan.
Kami tidak ada mendengar kabar itoe lebih djaoeh.
Itoepoen kalau berita itoe benar, disini tidak kami loepakan
mengoetjap selamat kepada Mas Roro Soerti Tirtotenojo itoe
atas loeloesnja oedjian, keangkatannja djadi Ind. Arts. dan
djoega atas pernikahannja.
Moedah-moedahan beliau dikoerniaI Allah kehidoepan
jang bahagia antara soeami isteri, dan jang besar berkatnja
kepada masjrakat kita. Amin. q
MENTJARI MAS JANG TENGGELAM DI LAOET
Doea boeah kapal Italia, Artiglio dan Rostro namanja,
beloem selang berapa lamanja jang laloe telah berlajar
kedekat pantai Perantjis, bersama-sama dengan kapal api
Egypte, akan mentjahani mas dan pérak jang terbenam
didalam Iaoet disana. Sekarang kapal itoe telah kembali dan
berlaboeh di Brest.
Kenjataan pada kepala-kepala toekang menjelam dalam
kapal itoe, bahwa dengan perkakas jang biasa dipakainja
tiada akan dapat mengangkat peti-peti serta potonganpotongan mas den pérak jang ada didasar laoet itoe, karena
amat sangat dalamnja. Olëh sebab itóelah maka meréka
akan mempergoenakan perkakas menoeroet pendapatannja
sendiri. Dengan perkakas pendapatan baroe itoe nistjaja ta’
akan ada sedikit djoeapoen logam2 jang berharga itoe akan
ketinggalan lagi dalam laoet, meski jang ketjil sekalipoen.
Semoea akan terbawa keloear.
Ta’ lama lagi kedoea boeah kapal itoe akan berlajar poela
kembali ketempat logam jang berharga itoe, jane sekarang
masih terbenam didalam laoet. Banjak disediakan macaroni
dikapal itoe sebagai barang makanan .
KEKAJAAN AMERIKA SERIKAT
Menoeroet taksiran prof. Morris A. Copeland dalam
beritanja jang dioemoemkan baroe-2 ini, njatalah bahwa
Amérika Serikat itoe hal ekonominja madjoe sekali.
Beliau menaksir belandja di Amérika Serikat dalam tahoen
1928 ada 89.000 djoeta dollar (1 dollar ± f 2.50) atau bagi tiaptiap orang ada 1.860 roepi. Bahwa belandja itoe senantiasa
bertambah-tambah sadja, njatalah dari angka-angka dibawah
ini.
Dalam tahoen 1914 djoemlah semoea belandja 35.000
djoeta dollar, dalam tahoen 1919 ada 60 djoeta, dalam tahoen
1923 ada 74.000 djoeta dan dalam tahoen 1927 ada 87.500
djoeta.
Njatalah djoega, bahwa jang sangat oentoeng didapat
ialah dalam tahoen 1919 dan sedang dalam 2 tahoen jang
terachir ini djoema ta’ seberapa tambahnja.
Sumber : Majalah Pandji Poestaka Tanggal 9-8-1929, Th.
VII, Halaman 1014, sumbangan Ir. Oerip Soedarman.
22 mimbar januari 2013
Kata Mutiara
**********
"Saran hadiah : untuk musuh,
maaf. Untuk penentang, toleransi.
Untuk sahabat, hati anda. Untuk
pelanggan, pelayanan. Untuk semua
orang, kemurahan hati. Untuk setiap
anak, contoh yang baik. Untuk diri
sendiri respek."
-- Oren Arnold -"Langkah pertama untuk akuisisi
kebijaksanaan adalah dengan hening,
kedua dengan mendengarkan, ketiga
mengingat, keempat praktik, kelima
mengajari orang lain."
-- Solomon Ibn Gariol -"Salah satu menjadi juara adalah
dengan bertindak seperti juara. Anda
harus belajar cara menang dan tidak
lari ketika kalah. Semua pernah
gagal dan pernah meraih sukses,
anda harus hati-hati agar tidak
kehilangan percaya diri atau menjadi
terlalu percaya diri."
-- Nancy Kerrigan -"Jika ingin sukses, anda harus pergi
ke jalan baru, daripada turun
kejalan yang sudah dilalui untuk
meraih sukses."
-- John D. Rockefeller -"Jauh lebih mudah bijak kepada
orang lain, ketimbang pada diri
sendiri."
-- Francois de la Rochefoucauld -"Alasan adalah paku yang digunakan
untuk membangun rumah
kegagalan."
-- Don Wilder --
Muhammadiyah and radicalism:
Relationships and intersections
I
Pradana Boy ZTF, Singapore *)
n commemorating its centennial anniversary November
this year, Muhammadiyah, the second largest Islamic
organization in Indonesia, is organizing an International
Research Conference on Muhammadiyah, or IRCM, at
Muhammadiyah University of Malang, East Java, from Nov.
29-Dec. 3. More than a dozen internationally reputable
experts in Muhammadiyah studies will discuss, scrutinize,
asses and analyze many aspects of Muhammadiyah’s
movements, ranging from its religious stance, social
achievements, education, to political dynamics. Among so
many topics that are highly debated will be Muhammadiyah
and radicalism.
It cannot be denied that the ascendance of Islamic
radicalism in the post-New Order Indonesia has created
a number of schools of thought. Among them is the
association of Islamic radicalism with modernist and puritan
Islamic groups, including Muhammadiyah. One main reason
for this attribution is the fact that some main players of
radicalism in Indonesia are connected to Muhammadiyah,
including, 2002 Bali bombers Amrozi, Mukhlas and Ali
Imron, being the most popularly cited examples.
In responding to this fact, two opposing views emerged.
On the one hand, some observers and scholars, such as
Nahdlatul Ulama (NU) chairman Said Agil Siradj, have
exaggerated the fact and jumped into the conclusion
that Muhammadiyah is a “producer” of radicals.
Muhammadiyah’s inner circles, on the other hand, are
defensive by stating that the association is non-sense and is
politically motivated. However, both views are not based on
a rigorous assessment and mostly motivated by prejudices
and a shallow understanding of the complex dynamic of
Muhammadiyah, on the part of observers; and by exclusivemindedness and fanaticism, on the part of Muhammadiyah
activists.
Based on my research, which took the case of emerging
radicalism in predominantly Muhammadiyah region of
Lamongan, East Java, it can be concluded that basically
Muhammadiyah has made an indirect contribution to the
emergence of radicalism among the youth. The contribution
can be described in the following points.
In terms of religious doctrine, Muhammadiyah shares
certain fundamental traits with radical Islamic groups.
Those intersections are their attitude toward the Scripture,
local cultures and traditions. Theoretically, Muslims’
attitude toward the interpretation of the Koran can be
broadly identified in terms of literalist, semi-literalist and
progressive.
While the founder of Muhammadiyah took a progressive
approach in interpreting the Koran, most Muhammadiyah
members in the current context adopt the second approach,
while it is academically accepted that the second approach
is also followed by most radicals, most notably their
ideologues such as Sayyid Qutb and Abul A’la al-Mawdudi.
For the lack of a better term, I refer to this intersection
as the “elementary relationship” of Muhammadiyah and
radicalism. At this stage of the interplay, Muhammadiyah’s
doctrine of puritanism has a minor but determining role
in spreading the seeds of radicalism among certain activists.
However, those seeds developed and advanced not in
Muhammadiyah milieu, but outside Muhammadiyah. The
case of Ali Imron and Amrozi evidence of this.
In his memoir, Imron (2007) acknowledged that the seeds
of radicalism were firstly planted in him when he was educated
at a Muhammadiyah boarding school in his hometown
Lamongan. However, the seeds did not grow into fertile plants
until he was involved in jihad training in Afghanistan, a path
paved by his brother, Mukhlas, who was running an Islamic
boarding school in Johor, Malaysia.
Interestingly, those who have transformed into radical
activists although previously connected to Muhammadiyah,
have now separated from it on the basis that it is less radical
and not in line with radicals’ agenda of the Islamization of
society. The dispute between Mukhlas and his brother Khozin,
who is currently a Muhammadiyah member, is a clear example.
When Mukhlas transformed into a radical, he often warned
Khozin not to maintain his association with Muhammadiyah,
since in Mukhlas’ view being involved in Muhammadiyah
would bring no benefits.
The next type of relationship between radicalism and
Muhammadiyah is what I term as the “return-for-salvation”
stage. At this stage, the established radicals now return to
Muhammadiyah not to rejoin the organization but come
with a claim to save it from elements, doctrines, beliefs and
practices that they perceive as un-Islamic, on the one hand;
and to persuade Muhammadiyah youths to join radical fronts,
on the other.
In many cases, those who previously studied in
Muhammadiyah educational institutions now dare to openly
challenge and question Muhammadiyah local leaders’
positions on certain Islamic topics. Although those radicals
are aggressively approaching Muhammadiyah youths, it is
interesting to note that Muhammadiyah youths are different
in responding to radical calls: those who accept the calls and
those who critically reject them.
The former group is generally those who are experiencing
the crisis of identity that, as in the Lamongan case, is
caused by the exclusive attitude of most Muhammadiyah
local leaders. This attitude has furthermore led them to be
deterministic in identifying what thoughts and practices are
in line with Muhammadiyah and which are not. Consequently,
this attitude has also contributed to the emergence of new
radicals among the youth.
For its 100th anniversary, therefore, it is important
for Muhammadiyah to reassess its religious doctrines,
reformulate it reform attitudes, as well as revisit its leaders’
attitude toward differences, especially in dealing with the
youth who are experiencing crisis of identity and “religious
openings” and “cognitive seeking.”
If Muhammadiyah local leaders do not change their
deterministic attitude, in the long run, Muhammadiyah will
be no more interesting for the youth and they will switch their
preference to radical Islamic groups. When this happens, it is
hard to deny that Muhammadiyah is actually playing its role in
strengthening Islamic radicalism.
*) The writer is an activist of Muhammadiyah Young
Intellectual Network (JIMM) and is pursuing a PhD at National
University of Singapore.
Sumber : The Jakarta Post, Tuesday, November 20, 2012,
Page : 7.
januari 2013 mimbar 23
sekilas info
KEAJAIBAN
AIR
(MAGIC OF WATER)
Oleh : Kushartinah - Bidang Keperawatan
A
ir adalah sumber kehidupan, tanpa air makhluk hidup
akan mati. Bayangkan saja ketika kita dilanda kemarau
berkepanjangan, begitu sulit mendapatkan air,
bahkan sampai ada yang saling bunuh untuk mendapatkan
air, itulah sebabnya air menjadi kebutuhan yang sangat
pokok untuk kelangsungan kehidupan di alam semesta
ini. Para ahli menjelaskan bahwa air merupakan komponen
utama sel, jaringan, dan organ manusia. Penurunan total
cairan tubuh bisa menyebabkan penurunan volume cairan,
baik intrasel maupun ekstrasel, yang dapat berimbas pada
kegagalan organ, bahkan kematian.
Beberapa keajaiban air bagi tubuh kita diantaranya :
• Minum 2 gelas air setelah bangun tidur, dapat
membantu mengaktifkan organ internal.
• Minum segelas air 30 menit sebelum makan, dapat
membantu fungsi seluruh pencernaan dan ginjal.
• Minum segelas air sebelum mandi, dapat menurunkan
tekanan darah.
• Minum segelas air sebelum tidur, dapat mencegah
Stroke dan Serangan Jantung.
Subhanallah! Oleh karena itu, “Mengapa Rasulullah SAW
melarang kita minum sambil berdiri?”
Ternyata secara medis dalam tubuh manusia terdapat
Sfringer. Jaringan tersebut dapat terbuka ketika kita duduk,
dan tertutup ketika kita berdiri.
Air yang kita minum belum 100% steril untuk diolah
oleh tubuh. Bila kita minum sambil berdiri, maka air tidak
tersaring oleh sfringer karena sfringer tertutup. Air yang
tidak tersaring oleh Sfringer langsung masuk ke Kantung
kemih, dapat menyebabkan Penyakit Kristal Ginjal.
Di balik Sunnah Pasti Ada Kejayaan... Subhanallah! jauh
sebelum dunia modern, kita telah diajarkan Rasulullah
SAW untuk janganlah minum sambil berdiri.. perintah itu
24 mimbar januari 2013
bukanlah tanpa alasan, dan setelah zaman sudah modern
barulah diketahui mengapa minum tidak boleh sambil
berdiri?
Dalam kitab-kitab tafsir klasik, dikatakan bahwa tanpa
air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr.
Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun
melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari
air mata di Pulau Honshu dido’akan secara agama Shinto,
lalu didinginkan sampai -50C di laboratorium, lantas difoto
dengan mikroskop electron dengan kamera kecepatan
tinggi. Ternyata molekul air membentuk Kristal segi enam
yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan
kata, “Arigato (Terima kasih dalam Bahasa Jepang)” di
depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat
indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan Jepang
“Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama
selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, Kristal membentuk
buruk. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan
“peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang
bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba
dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima
cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah…..!!!
Berikut adalah gambar
keajaiban air tsb :
Ketika dibacakan doa
untuk kesembuhan didepan
sebotol air maka terekam
kristal seperti gambar di
samping.
Ketika dicoba dibacakan
doa Islam, kristal bersegi
enam dengan lima cabang
daun muncul berkilauan.
Selanjutnya ditunjukkan kata ”Malaikat” : terbentuk
rantai dengang kristal hexagonal yang indah (gambar kiri)
dan ketika ditunjukan kata “setan”, kristal berbentuk buruk
dengan bola api ditengah (gambar kanan).
Ketika diputarkan musik
symphony Mozart, kristal
muncul berbentuk bunga.
Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal akan
hancur.
Kristal
air
ini
merekam
lagu
‘Imagine’ dari John
Lennon.
Seperti
lagunya, kristal ini
unik dan indah. Setiap
elemen
tumbuh
dengan harmonis.
Saat diungkapkan ‘war’, kepada kristal air (sebelah
kiri), maka bentuk kristal ‘peace’ (kanan) tertabrak oleh
benda mirip Pesawat (WTC 9 september). Gambar direkam
sebelum kejadian.
Kristal air yang direkam
dari mata air yang masih
jernih di Jepang.
Word arigato
Kata happy Christmas
Truth
family love
kata thank you
Eternity
Hope
januari 2013 mimbar 25
sekilas info
Adolf Hitler
Love
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan
percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina,
dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New
York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan
Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata,
bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya The Hidden Message in Water,
Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa
merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam
pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui
molekul air yang lain.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al Quran tentang air,
kita akan tersentak bahwa Allah SWT rupanya selalu menarik
perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh,
dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia.
Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat
wajib perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami
istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada
agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan
ada yang dibakar.
Tetapi kita belum melakukan dzikir air. Kita masih
perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubadzir,
bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang
hidup, apakah mereka beriman ? ” (QS. Al Anbiya : 30) Secara transparan Allah SWT dalam ayat ini menyebut air
sebagai sumber kehidupan. Dari ayat ini menurut penjelasan
banyak riwayat dan tafsirnya dapat dipahami bahwa air
menjadi tiang dan pokok bagi penciptaan ilahi. Air adalah
ibu bagi segala fenomena alam. Dari ayat-ayat lain dengan
jelas dapat dimengerti betapa Allah SWT menisbatkan air
untuk segala bentuk kehidupan dan keberadaan. Artinya,
tanpa air kehidupan menjadi tidak bermakna.
Penemuan oleh Dr. Masaru Emoto sungguh sangat
menakjubkan. Beliau membuktikan bahwa susunan molekul
molekul air boleh merubah mengikuti apa yang di ucapkan
ke atas air tersebut. Dalam seminarnya di tunjukkan melalui
slide, contoh air yang dilihat dari mikroskop. sumber air
diambil dari laut, sungai, empang, perigi dan sebagainya.
Ada berbagai bentuk dan rupa yang cantik bercahaya
seolah-olah seperti berlian dan ada juga dengan bentuk
yang jelek, mengerikan “serupa dengan jin bertelinga besar,
bertanduk dan seterusnya.”
26 mimbar januari 2013
Suatu ketika bila ditunjukkan “rupa air yang cantik dan
bercahaya” molekul molekul tersusun secara apik, seperti
berlian bersegi-segi, bersinar, berwarna-warni melebihi 12
warna, dan para hadirin telah di tanya apakah gerangan
air apakah itu?
Salah seorang hadirin menerka bahwa itu mungkin
Zam- Zam (air yang di sucikan oleh umat muslim), ternyata
sampel air itu memang air Zam-Zam.
Kemudian para hadirin dipilih untuk membuat
percoba’an diatas pentas dan di suruh membaca apa
saja kearah air masing masing. Lalu salah seorang hadirin
disuruh menunjukkan hasilnya. pada screen monitor
akan terlihat molekul-molekul air itu membentuk seperti
tokong cina, dengan janggut yang panjang dan perut
yang buncit.
Tiba giliran Ustadz Abdullah, air tersebut di bacakan
surah Al-Fatihah, Solawat dan Ayat Kursi, dan di lihat di
screen monitor kelihatan molekul seperti berkilau cantik
dan bercahaya.
Kemudian beliau di suruh membaca ayat atau kata kata
yang tidak bagus dan dilihat di screen monitor berubahlah
menjadi sel sel yang kelihatan seperti bara api.
Banyak hadist dan ayat Al-Quran, yang menceritakan
fenomena ini. Air juga makluk Allah SWT yang bernyawa
dan dengan ijin Allah SWT, ia mampu menyembuhkan
atau memudaratkan seseorang karena dalam islam ada
kaedah-kaedah tertentu yang mengunakan air untuk
berikhtiar mengobati penyakit. Salah satunya dengan
jampi seperti yang pernah diamalkan Rasulullah, dan
diikuti ulama ulama Islam lainnya.
http://www.masaru-emoto.net/
http://destinationheavenindonesia.blogspot.
com/2009/01/keajaiban-air.html
artikel keluarga
MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN ANAK
Oleh : Dyah Puspita Sari, S.KM
S
etiap orang tua pasti menginginkan punya anak
yang sehat dan cerdas. Akan tetapi keinginan orang
tua tersebut tidak mungkin semua terpenuhi, karena
kecerdasan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Ada tiga hal yang mempengaruhi perkembangan
kecerdasan seseorang yaitu genetik, lingkungan dan
gizi. Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam
perkembangan kecerdasan. Tetapi faktor genetik bukan
yang terpenting, sampai saat ini belum ada penelitian
yang menunjukkan mana di antara ketiga faktor tersebut
yang berperan lebih besar.
Gizi merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak.
Selama berada dalam kandungan anak tergantung
pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu, sedangkan
setelah lahir kebutuhan gizi anak tergantung pada
tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran
cerna. Pemenuhan gizi yang baik sangat berperan dalam
pencapaian pertumbuhan yang optimal termasuk
didalamnya pertumbuhan otak anak.
Perkembangan otak anak paling cepat terjadi pada
trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia 18 bulan.
Setelah itu otak masih tumbuh tetapi dengan kecepatan
yang semakin berkurang hingga usia 5 tahun. Oleh
karena itu pada usia 0 sampai dengan 5 tahun disebut
dengan masa keemasan ( golden age ), karena otak anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Oleh sebab itu pada masa-masa ini asupan zat gizi
khususnya untuk otak sangat penting untuk diperhatikan
sehingga nantinya anak akan memiliki kemampuan otak
yang baik.
Makanan yang disediakan untuk anak sebaiknya
memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang
meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Susunan hidangan disesuaikan dengan selera dan
pola makan anak sehingga dapat meningkatkan napsu
makannya.Porsi makanan diberikan sesuai kebutuhan dan
makanan dihidangkan dalam keadaan hiegenis.
Adapun zat gizi yang menunjang perkembangan otak
dan kecerdasan anak adalah ;
1. Karbohidrat, dalam bentuk sederhana ( gula ) dan
kompleks ( pati ), dibutuhkan sebagai sumber energi
untuk membentuk sel-sel otak baru.
2. Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis
asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya
neurotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari
sel otak satu ke sel otak yang lain.
3. Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai
bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak
60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak
yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh
rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA.
Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan
dalam ikan.
4. Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk
membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem
imun dan sistem saraf pusat.
5. Vitamin A.C, dan E adalah anti oksidan yang melindungi
tubuh dan otak dari racun dan polusi. Vitamin C untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Vitamin B untuk fungsi otak, sistem saraf dan metabolisme
energi
7. Seng penting untuk fungsi otak dan memori
8. Zat besi berfungsi membawa oksigen dalam
darah sehingga anak tidak mudah lelah, dan dapat
berkonsentrasi.
Bahan makanan yang merupakan asupan yang
berkualitas bagi otak si anak antara lain:
1. Ikan
Ikan baik ikan laut ( terutama salmon ) maupun ikan
tawar. Ikan ini merupakan sumber terbaik asam lemak
omega 3, asam lemak DHA dan EPA yang penting untuk
fungsi dan pertumbuhan otak anak.
2.Telur
Jenis makanan ini sangat mudah dan murah, tetapi
sangat bergizi. Telur merupakan sumber protein. Kuning
telur yang berada di dalamnya mengandung kolin yang
berkhasiat untuk meningkatkan daya ingat anak. 3. Kacang
Kacang adalah makanan yang kaya akan vitamin E dan
juga antioksidan yang dapat melindungi membran sel - sel
otak terhadap radikal bebas terutama kacang almond.
4. Sayuran bewarna
Tomat, wortel, bayam dan sayuran yang berwarna adalah
makanan yang kaya antioksidan. Makanan ini dipercaya
dapat membantu menguatkan dan menyehatkan sel otak.
5. Gandum atau nasi
Otak membutuhkan glukosa yang konstan yang bisa
januari 2013 mimbar 27
artikel keluarga
dipenuhi oleh gandum dan nasi, selain itu gandum dan nasi
mengandung serta vitamin B.
6. Buah-buahan
Terutama buah seperti stroberi, blueberi dan buahbuahan yang berwarna dimana mempunyai kandungan
antioksidan yang tinggi dan mengandung vitamin C.
7. Kacang hijau
Makanan ini adalah salah satu yang sangat direkomendasikan
untuk dikonsumsi oleh anak-anak mengingat nutrisinya yang
sangat lengkap. Selain tinggi kadar protein dan karbohidrat
kompleks, kacang hijau juga memiliki kandungan vitamin C,
asam folat, zat besi, zinc, potassium, magnesium, tembaga,
mangan, fosfor dan thiamin yang semuanya penting bagi tubuh
dan perkembangan otak.
8. Susu dan yogurt
Produk susu termasuk di dalamnya yogurt adalah
makanan yang kaya protein, vitamin D dan vitamin B yang
berperan penting dalam pertumbuhan jaringan otak,
neurotransmitter dan enzim. Yogurt merupakan makanan
yang semi padat sehingga lebih mudah dicerna dalam
proses metabolisme tubuh.
9. Daging
Makanan ini adalah sumber zat besi yang dapat membantu
membuat anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di
sekolah. Daging merupakan sumber terbaik zat besi karena
mudah diserap oleh tubuh. Daging juga mengandung zinc
yang membantu memelihara daya ingat.
Dengan demikian bila umur anak kita masih dibawah 3
tahun maka adalah saat yang tepat untuk memberikan zat
gizi yang penting untuk kecerdasan otak anak. Namun
perlu diperhatikan bahwa ada makanan yang dapat
melemahkan atau menurunkan kemampuan otak anak
yaitu ;
1. Gula. Gula olahan merupakan salah satu penyebab
turunnya kemampuan otak. Biasanya gula olahan
ini terdapat pada makanan yang sudah diproses
seperti : kue, biskuit, sereal dll.
2. Makanan olahan. Makanan olahan banyak
mengandung zat-zat buatan seperti pewarna,
pengawet, penambah cita rasa, garam dan gula.
Biasanya cenderung kaya akan asam lemak
jenuh dan asam lemak terhidrogenasi (trans fat)
sehingga berakibat penurunan kemampuan
sistem pencernaan, sirkulasi, proses mental serta
penyumbatan arteri yang meningkatkan resiko
serangan jantung dan kanker,
3. Minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi
ini mengandung fosfor yang dapat menghambat
penyerapan kalsium. Kalsium sangat penting
untuk produksi neurotransitter dalam otak yang
berpengaruh terhadap emosi.
4. Bahan-bahan aditif. Bahan aditif ditambahkan
dalam makanan untuk meningkatkan cita rasa,
tekstur, dan penampilan makanan. Bahan aditif
ini walaupun tidak semua berbahaya tetapi
dapat berpengaruh diantaranya menyebabkan
hiperaktivitas pada anak-anak sensitif, menimbulkan
reaksi allergi, daya ingat lemah dan depresi.
Dengan mengetahui bahan makanan yang berkualitas
kita dapat memilih dan menyediakan makanan yang
seimbang untuk anak kita sehingga dapat menjadi modal
yang terbaik untuk kehidupannya.
Tips Diet Untuk Kaum Pria
1.Minum vitamin setiap pagi
2.Ketika sarapan tuang kopi dalam susu dan bukan; sebaliknya susu ke dalam kopi.
3.Minum dua gelas air putih sebelum makan. Air membuat làpar berkurang dan asupan
makan pun lebih sedikit.
4.Tambahkan bawang bombai ke semua makanan, kecuali ketika sedang kencan !
5.Santap pizza dengan lebih banyak saus tomat dan lebih sedikit keju.
6.Usal makan fast food, segera minum dua gelas air putih.
7.Makan ikan, minimal satu kali tiap pekan. Pilih hari yang paling menyenangkan untuk
Anda.
8.Selalu santap hidangan penutup dalam porsi cukup. Pilih yang rendah lemak dan jangan
terlalu banyak gula.
Sumber : Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.29/Th.XIII, 12-18 Oktober 2012, hal. 06
28 mimbar januari 2013
ruang seni
UANG Rp1000 DAN Rp100.000
Uang Rp.1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak dan
diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan
berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka
bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda.
Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan,
yang Rp.100.000 bertanya kepada yang Rp.1000, "Kenapa badan kamu begitu
lusuh, kotor dan bau amis...? "
Dijawablah oleh yang Rp. 1000, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung
berada di tangan orang2 bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan
dan di tangan pengemis."
Lalu Rp.1000 bertanya balik kepada Rp.100.000, "Kenapa kamu kelihatan begitu
baru, rapi dan masih bersih? "
Dijawab oleh Rp. 100.000, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung
disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di mall dan
juga hotel2 berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari
dompet."
Lalu Rp.1000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? "
Dijawablah, "Belum pernah."
Rp.1000. pun berkata lagi, "Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini
adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di Mesjid2, dan di tangan anak2 yatim,
bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan
karena sebuah nilai tapi karena manfaat."
Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi
tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat
penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga
kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri Anugerah dan
memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.
Sumber : FP Strawberry kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI
januari 2013 mimbar 29
tokoh
DEWI MARYAM, S.Kep.Ns.M.Kep.
Wakil Kepala
Ruangan Bedah
Flamboyan
“Menyerah itu Haram”
Tokoh di edisi awal tahun 2013
Volume 17 No. 1 menampilkan
sosok Dewi Maryam, S.Kep.
Ns.M.Kep. sebagai Wakil Kepala
Ruangan Bedah Flamboyan
dan sebagai penulis artikel
‘Efektifitas Penggunaan Bantal
Tumit Untuk Mengurangi
Kejadian Luka Lecet Pada
Pemasangan Traksi Skeletal’ yang
memenangkan Juara I Tingkat
Nasional Lomba Persi Award
2012, ikuti kisahnya berikut ini.
30 mimbar januari 2013
RIWAYAT PEKERJAAN
• Mulai bekerja setelah lulus dari D3 Keperawatan
dibidang Pendidikan, awalnya di AKPER YARSI Surabaya
sebagai dosen tetap, mengundurkan diri pada tahun
1999 karena melanjutkan kuliah di PSIK FK UNAIR
Surabaya. Selepas kuliah S1 bekerja sebagai dosen di
AKPER Pemda Gresik.
• Pada tahun 2005 diterima sebagai PNS di IRNA Bedah
RSUD Dr. Soetomo Surabaya diruang Bedah Orthopedi
(sekarang R. Bugenvill). Pada tahun 2009 ditempatkan
diruang Flamboyan sampai dengan sekarang.
Pengalaman selama bekerja di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
• Bekerja di pelayanan sangatlah berbeda dengan di
pendidikan, namun mbak Dewi merasakan kepuasan
dalam bekerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini.
Pengasuh Pusat Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah
yang bekerja sama dengan BKKBN Jatim ini mengaku
sangat menyukai penelitian & tulis menulis, beberapa
artikelnya telah dimuat di majalah MIMBAR dan di
beberapa majalah wanita Jawa Timur serta Jurnal
Keperawatan Indonesia. Beberapa kompetisi &
perlombaan pernah diikuti, seperti ; klomca mimbar,
konvensi mutu RS, sampai gelar budaya kerja Propinsi.
• Banyak pengalaman yang didapat selama berdinas
di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, beragamnya budaya
pasien & keluarga, salah satu yang sangat tak
Bersama Komite Mutu melakukan Study banding Quality Control di
PT Asahi Mas Sidoarjo, September 2012.
Tim Flamboyan berlaga di Gelar Budaya Kerja Propinsi Jawa Timur di
Kota Sumenep, September 2012.
terlupakan adalah ketika mendapatkan kesempatan
dari RS untuk melanjutkan kuliah S2 di UI Jakarta,
mulai dari antre tiket mudik hari raya, ketinggalan
pesawat, salah naik kereta api, sampai pengalaman
praktek lapangan di RSCM dan RS Kepolisian Sutanto,
serta studi banding di beberapa RS ternama di Jakarta
dan RS di Malaysia semuanya memberikan hikmah
tersendiri terutama sebagai pendewasaan diri dan
menambah pengetahuan & ketrampilan.
• Suatu ketika pada saat masih kuliah di Jakarta, mbak
Dewi pernah ikut sebagai supporter di lomba PERSI
Award, sejak saat itulah mbak Dewi bertekad ingin
masuk sebagai peserta dan membawa nama RS
tercinta RSUD Dr. Soetomo Surabaya di ajang bergengsi
tersebut. Alhamdulillah akhirnya pada tahun ini
kelompok kami dapat masuk nominasi lomba tersebut
dan menyabet gelar juara. Meskipun sedikit kecewa
karena berhalangan hadir pada saat lomba karena
sedang menunaikan ibadah Haji bersama suami.
Target selanjutnya adalah membawa nama RSUD Dr.
Soetomo Surabaya ke kancah Internasional, ya Allah,
semoga bisa segera terwujud.
itu mendapatkan ganti Nya dengan memenangkan Persi
Award 2012.
SUKA DAN DUKA
• Sangat mencintai ruang Flamboyan karena ruangan
yang sangat kondusif, team yang solid, solidaritas yang
tinggi, dokter & staf ruangan saling bahu membahu
dalam bekerja.
• Bersyukur karena mempunyai atasan yang selalu
memfasilitasi kegiatan anak buahnya, mensupport
kegiatan-kegiatan kami, seperti mengadakan ronde
keperawatan, diskusi kasus, mendukung penuh
kami untuk mengikuti berbagai perlombaan seperti
konvensi mutu dan lomba lainnya, hal inilah yang
meningkatkan produktifitas kerja, motivasi kerja & etos
kerja kami.
• Duka : kesedihan yang mbak Dewi rasakan adalah
saat mengikuti lomba budaya kerja propinsi Jatim di
Sumenep pada bulan September kemarin, karena team
sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi rupanya
kami belum berjodoh & pulang tanpa membawa piala.
Akan tetapi kami tetap harus optimis, “Menyerah itu
Haram” itu semboyannya, Alhamdulillah, kesedihan
PESAN-PESAN
• Mbak Dewi selalu teringat pesan dari Almarhumah
ibundanya “Nak, bekerja adalah ibadah, ikhlaslah,
semangatlah dan berupayalah sebaik mungkin,
insyaalloh akan diberikan yang terbaik untukmu.”
Inilah yang selalu menjadi suntikan semangat dalam
menghadapi rintangan yang ada.
• Perawat adalah garda depan layanan RS, Mbak Dewi
selalu teringat kata-kata dr. Sunarso Suyoso,Sp.KK
pada saat memberikan pelatihan LSH, “Senyum adalah
sedekahmu yang termudah & termurah.” Maka, Marilah
kita mencari amalan sebanyak-banyaknya sebagai bekal
di akherat nanti dengan memberikan senyum pada
pasien & orang sekitar kita.
• Terakhir, yang selalu diingat mbak Dewi adalah katakata dari almarhum ayahanda yang mengutip salah satu
filosof terkenal : “ Cintai pekerjaanmu, maka we will enjoy
our live.” Semoga kita mendapatkan ilmu dan kehidupan
yang bermanfaat. Amien.
•
•
•
•
RIWAYAT PENDIDIKAN
AKPER Muhammadiyah Surabaya
S1 Keperawatan UNAIR Surabaya
S2 Keperawatan Univ. Indonesia Jakarta
Pelatihan-pelatihan dalam dan luar RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
RIWAYAT HIDUP
Lahir di Sidoarjo, 6 Desember 1975 ini anak ke 5 dari
6 bersaudara pasangan Bapak Drs. Abdullah Faqih (Alm)
dengan Ibu Hamdiyah,S.Ag (Alm). Kakak dari dr. Hidayat
(PPDS Anestesi) ini menikah dengan Susilo Harianto, S.Kep.
Ns.M.Kes pada tanggal 7 Januari 2000. Saat ini suaminya
bertugas sebagai dosen di AKPER Pemda Gresik. Dari
pernikahan tersebut dikarunia 3 orang anak :
1. Muhammad Naufal Alfarizi, 10 tahun
2. Amira Syifa’ Khairina, 7 tahun
3. Riffat Faqih Alkhairi, 2 tahun
Semoga bermanfaat.
januari 2013 mimbar 31
tokoh
Tokoh di edisi awal
tahun 2013 Volume
17 No. 1 menampilan
sosok Adi Sukrisno,
S.Kep.Ns sebagai Plt.
Kepala Ruangan Bedah
Aster dan sebagai
salah satu Tim dari
Ruang Flamboyan yang
mewakili RSUD Dr.
Soetomo memenangkan
Juara I lomba Persi
Award Tahun 2012. Ikuti
kisahnya berikut ini.
ADI SUKRISNO, S.Kep, Ns
TOKOH
Plt. Kepala Ruangan Bedah Aster
RIWAYAT PEKERJAAN
• Bekerja di Puskesmas Jombang tahun Agustus 1993 s/d
November 1994
• Kemudian bekerja di RSUD Dr Soetomo;
a. Dinas di ruang Mata (sekarang ruang Melati) November
1994 s/d 2004
b. Dinas di ruang Bedaha Aster mulai tahun 2004 s/d
sekarang
PENGALAMAN SELAMA BEKERJA DI RSUD Dr
SOETOMO SURABAYA
Selama bekerja di RSUD Dr Soetomo banyak pengalaman
dan kesempatan yang kami dapat. Selama dinas di ruang
mata saat itu banyak pengalaman yang kami dapat salah
satunya adalah menjadi tenaga perawat instrumen mata
dalam program pemberantasan buta katarak baik di Darmais
maupun CBM (Catarac Blinded Mission).
Tahun 2002 merupakan awal saya masuk kegiatan
problem solving. Awalnya Ibu Sri Hariyati menelpon saya
untuk mengikuti konvensi GKM tingkat RS. Kemudian saya
menghadap dan oleh beliau saya diberi buku tentang GKM
untuk saya pelajari dan dipertemukan anggota kelompok lain.
Anggota GKM PELITA saat itu adalah ibu Suprihatin (mantan
karu bedah F), ibu Ninik (Mantan Karu Bedah F setelah bu
Suprihatin), ibu Sunarsih (Karu Bedah Herbra saat ini) dan ibu
Omasida (Wakil Karu bedah edelweis saat ini). Tidak disangka
saat konvensi RS kami masuk 3 besar (lupa juara berapa).
Sehingga kami mewakili RS maju tingkat nasional bersama
dengan kelompok Prisma saat itu dipimpin oleh ibu Sumiatun
(Mantan Kabid Keperawatan), Ibu Lilik Suliati (sekarang Plt
Kepala Bidang Keperawatan), ibu Luh Gede Arsiti (mantan
Karu THT) dan ibu Supina (Karu bedah Melati) serta GKM
dari Gizi. Selama proses persiapan lomba ke nasional ini saya
32 mimbar januari 2013
benar-benar diajari oleh ibu Sri Haryati untuk tahan banting
dan siap mental, kami menyiapkan makalah hampir 2 bulan
dan hampir setiap hari kami bergadang di rental komputer
sampai jam 1 pagi (karena kami tidak punya komputer
saat itu), kami harus berlatih mulai dari presentasi sampai
penampilan pakaian, bahkan untuk menyiapkan bahan
presentasi sempat 2 hari tidak tidur. Alhamdulilah kami
saat itu kami sukses dengan mendapat 2 perunggu dan 3
favorit. Kelompok kami mendapat juara favorit.
Tahun 2008 saya mendapat kesempatan yang tidak saya
impikan sama sekali, suatu hari saya ditelpun ibu Sumiatun
(saat itu Kabid Keperawatan) untuk ikut test mengikuti
training ke Belanda, tepatnya di Hanze Univercity Groningen
dan magang di UMCG. Alhamdulilah akhirnya saya lolos
seleksi. Selama di Belanda saya belajar tentang Competensi
Base Learning. Saat itu saya berangkat dengan 18 Perawat
se-Indonesia yang berasal dari 8 Perguruan Tingggi Negeri
dan 6 RS.
Kesempatan kedua belajar di luar negeri datang tahun
2011, setelah lolos seleksi yang diadakan oleh Kemenkes
saya mengikuti pelatihan ke Khoo Tech Puat Hospital
Singapur. Selama di sana kami belajar untuk menjadi Trainer
On Trainer. Untuk kedua kalinya saya belajar langsung cara
kerja negara maju dalam bidang kesehatan, kususnya
keperawatan.
Belajar Organisasi di lingkungan RS, khusunya
keperawatan merupakan kesempatan yang banyak kami
dapat di Rumah Sakit Dr soetomo; belajar menjadi panitia
seminar, workshop dan pelatihan merupakan kesempatan
yang banyak diberikan oleh senior-senior kami. Kesempatan
menjadi ketua SKF bedah di Komite Keperawatan dan
anggota Komite mutu sebagai Mentor Problem solving
merupakan pengalaman yang berharga buat saya. Menjadi
Koordinator kendali mutu Irna Bedah yang salah satunya
mengkoordinir kegiatan ISO di Instalasi Rawat Inap
Bedah dan kesempatan membantu Bidang keperawatan
Menyiapkan dokumen ISO merupakan pengalaman yang
baik buat Kami.
Saya mewakili Tim GKM Flamboyan dalam lomba Persi
Award di Jakarta merupakan realitas yang tidak pernah
saya bayangkan. Sebenarnya Irna Bedah mengirim dua
makalah satu tentang pendidikan kesehatan cuci tangan
kepada keluarga oleh tim PKRS Irna Bedah dan makalah
tentang efektifitas bantal tumit oleh kelompok KBK
Flamboyan. Karena hasil penilaian juri RS menunjukkan
nilai pendidikan kesehatan kurang memuaskan maka kami
Irna bedah menarik makala tsb untuk tidak ikut lebih lanjut.
Kebetulan pada kedua kegiatan tersebut saya menjadi
fasilitator. Penyampaian Kelompok KBK Flamboyan lolos ke
jakarta benar-benar mendadak, karena info kami dapat baru
H-1 malam hari. ditambah dengan anggota KBK banyak
yang tidak bisa berangkat karena alasan yang berbeda; Ibu
Dewi Maryam sedang Ibadah haji, saudara Fery S sedang
cuti, ibu Omasida tidak bisa saya hubungi. Tinggal saya dan
saudara Feri Firdaus yang sedang dinas malam. Sehingga
saya minta ijin Pak Mail (karu bedah Flamboyan) dan Pak
Bambang (kaper Irna Bedah) mengajak saudara Feri Firdaus
ikut mewakili presentasi ke Jakarta. Allah Maha besar proses
perjalanan kami sangat lancar, kami bisa menyelesaikan
tugas kami presentasi dihadapan juri Persi Award dan
kembali ke Surabaya hari itu juga. Sekali lagi Allah Maha
Besar, jumat tgl 9 Desember jam 22.00 kami di SMS oleh
seksi Pemasaran jika KBK Flamboyan juara 1 Persi Award.
Semua itu karunia Allah SWT.
•
•
•
•
•
•
SUKA DAN DUKA SELAMA BEKERJA DI RUMAH SAKIT
Suka adalah:
Ketika menjadi perawat Instrumen operasi mata, merasa
ikut senang jika pasien bisa melihat kembali
Selama di bedah Aster dengan tim bisa menolong
pasien dalam kondisi kritis, setelah melakukan RJPO
pasien kembali tertolong dan pasien pulang sembuh.
Banyak mendapat kesempatan belajar baik sekolah
maupun pelatihan dalam maupun luar negeri
Beberapa kali dengan tim GKM/KBK mendapat piagam
penghargaan; GKM pelita ; juara konvensi RS, juara
Favorit nasional tahun 2002, juara harapan 1 konvensi
KBK propinsi tahun 2004, dan juara 3 konvensi RS
dengan KBK Aster terakhir mewakili KBK Flamboyan
Juara 1 Persi Award Nasional
Membimbing mahasiswa keperawatan
Bekerjasama dengan teman-teman perawat di ruangan
dan perawat senior pada kegiatan-kegiatan rumah sakit
dan instalasi menghasilkan produk atau kegiatan yang
bermanfaat bagi Rumah Sakit
Dukanya:
• Komplain pasien merupakan hal yang harus kami
hadapi, meskipun komplain bukan karena masalah
keperawatan, kami harus lapang dada menerima
• Kami sering merasa gagal memberi pengertian
pengunjung pasien terutama soal jam berkunjung dan
tata tertib RS pada pasien dan keluarga, tidak jarang
kami sering dimaki pengunjung pasien tentang aturan
berkunjung di UPI, meskipun jelas tata aturan sudah
tertulis dipintu masuk ruangan.
PESAN-PESAN :
• Bekerja adalah ibadah, apalagi merawat orang sakit
insya allah adalah ibadah dengan pahala yang besar jika
dilakukan dengan ikhlas,
• Belajar adalah Ibadah, proses yang harus kita jalani jika
kita ingin berkembang termasuk dalam pelayanan pada
pasien, karena dengan belajar kita bisa intropeksi diri
terhadap kekurangan kita.
• Konsep ilmu keperawatan saat ini sudah maju,
Pelayanan Keperawatan akan berkualitas apabila
perencanaan/program disusun dengan baik berdasar
konsep keperawatan yang aplikatif, kebijakan RS yang
mendukung, implementasi yang utuh dan baik, monitor
pelaksanaan dan evaluasi yang terus menerus.
• Quality improvement merupakan kegiatan yang harus
dikembangkan di rumah sakit untuk meningkatkan
kwalitas pelayanan kepada pasien.
•
•
•
•
•
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN) Mojongapit Jombang 1987
SMPN 2 Jombang 1990
SPK Pemda Jombang 1993
AKPER Soetomo 2001
FK Program Studi Ilmu Keperawatan tahun 2008
RIWAYAT HIDUP
Saya dilahirkan di Dusun Legarang Desa Brambang Diwek
Jombang pada tanggal 6 Oktober 1974. Saya anak ke 3 dari
11 bersaudara, satu orang meninggal. Bapak saya seorang
Guru sebelum berkarir di dinas P& K. Ibu saya seorang Ibu
rumah tangga yang juga berdagang makanan. Orang tua
saya mendidik kami untuk menjadi orang yang bertanggung
jawab terhadap keluarga,
lingkungan dan pekerjaan.
Pendidikan agama adalah dasar yang diberikan orang tua
kami. Belajar mengaji dan sholat 5 waktu di mushola wajib
kami kerjakan.
Masuk sekolah perawat adalah saran orang tua saya,
Ketika saat itu saya diterima 2 sekolah; yaitu SMA negeri 2 di
Jombang dan SPK pemda Jombang, orang tua mengatakan
bahwa sekolah perawat akan mudah dapat pekerjaan,
sehingga saya memilih sekolah perawat. Tidak mudah
menjadi perawat awal-awal saat saya lulus menjadi perawat.
Meskipun lama-lama saya menyadari profesi perawat bukan
pekerjaan rendahan, seperti pandangan orang. Perasaan itu
semakin mantap ketika saya mengikuti training di Belanda;
saya merasa seandainya saya tidak mengikuti saran orang
tua saya jadi Perawat tentunya saya tidak akan bisa ke belajar
sampai ke Belanda.
Saya menjalani profesi perawat dengan dimulai menjadi
perawat Honorer di Puskesmas Jombang tepatnya saya di
beri tanggung jawab mengelolah Pustu di desa Plandi dan
desa Candi dengan jadwal hari yang berbeda.
Bekerja Di RSUD Dr Soetomo awalnya adalah ajakan kakak
kandung saya yang saat itu bekerja di ruang bedah F (saat Ini
Ruang Bedah Flamboyan) meskipun setelah saya diterima di
RSUD Dr Soetomo kakak saya pulang kampung ke Jombang
karena mendapat amanah menjadi Kepala Desa di Jombang
sampai sekarang. Saya bekerja di RSUD Dr.Soetomo mulai
tahun 1994 sebagai tenaga honorer yang ditempatkan
di ruang mata. Tahun 1996 saya diangkat sebagai CPNS
dan tahun 1997 diangkat sebagai PNS. Selama bekerja di
rumah sakit saya mendapat kesempatan tugas belajar dan
pelatihan, yaitu D3 keperawatan dan S1 Keperawatan dan
mengikuti pelatihan di dalam dan luar negeri. Saat ini saya di
beri amanah sebagai Plt Kepala Ruangan Bedah Aster.
Saya Menikah dengan teman kuliah D3 keperawatan,
kami menikah tahun 2002. Istri saya perawat yang bekerja
di RS Jiwa Menur. Kami di karuniai dua orang anak keduanya
laki-laki. Nomer pertama bernama Danendra Kent Adinatha
kelas IV SD dan Farrel Maulana Adinatha sekolah di TK B.
januari 2013 mimbar 33
ruang wanita
IKAN
STEAM BUMBU ACAR
(untuk 5 porsi)
Eko Dwi Martini, DCN, Unit Gizi GRIU Graha Amerta
Bahan :
- 250 gr
- 50 gr
- 50 gr
- 1 sdm
Ikan kakap, potong fillet dan
marinate (direndam) dengan perasan
air jeruk nipis, garam dan lada.
mentimun, potong dadu
wortel, potong dadu
cuka
Lapis Warna-Warni
Rr Harudiyati, DCN - Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Bumbu yang dihaluskan:
- 4 butir
Bawang merah
- 2 siung Bawang putih
- 1 ruas
Jahe, haluskan
- 1 ruas
kunyit, haluskan
- 1 batang serai, geprek
- 2 butir
kemiri, haluskan
Bahan :
- 500 gr tepung beras
- 500 gr tepung tapioka/kanji
- 1000 gr gula pasir
- 4 liter santan dari 600 gr kelapa parut
- Garam
- Daun pandan, daun suji
- Pewarna kue
Cara Membuat :
1. Kukus ikan kakap yang telah dipotong fillet dan di
marinate
2. Tumis bumbu yang telah dihaluskan, tambahkan
serai, masak hingga tumisan harum
3. Masukkan wortel dan mentimun dan cuka, masak
hingga matang.
4. Sajikan kukusan ikan kakap dengan bumbu acar.
Cara membuat :
1. Rebus santan, garam dan daun pandan sampai
mendidih.
2. Campur tepung beras, tepung kanji, dan gula pasir,
sampai tercampur rata.
3. Uleni campuran tepung ini dengan santan hangat
sampai kalis ± 30 menit
4. Bagi adonan menjadi 3 bagian, tambahkan warna
sesuai selera ( untuk warna hijau gunakan daun
suji yang ditumbuk ), warna merah dari pewarna
kue.
5. Panaskan alat pengukus yang sudah diletakkan
loyang ukuran 24x24x7 cm
6. Sebelumnya loyang diolesi dengan minyak
goreng agar tidak lengket.
7. Tuang adonan lapis demi lapis bergantian warna
ke dalam loyang @ 100 cc per adonan
8. Tunggu 5 menit sebelum adonan berikutnya
dituang. Setelah adonan selesai dituangkan semua,
kukus selama 60 menit.
9. Setelah dingin, keluarkan kue lapis dari loyang dan
potong menjadi ± 60 potong
Kandungan Zat Gizi per porsi :
Energi : 282,5 kalori
Protein
: 42,5 gram
Lemak
: 11,3 gram
Karbihidrat
: 0
gram
Kandungan zat gizi per porsi :
Energi 161 kkal, Protein 1 gr, Lemak 3,5 gr, KH
31 gr
34 mimbar januari 2013
ruang unik & lucu
PUSER SAYA KAN MEMANG SUDAH BOLONG
Di Ruang Cendrawasih ada seorang pasien yang tak kunjungkunjung pulang karena luka SC nya jelek sehingga harus rawat luka
setiap hari.
Pasien : Sus, kapan saya bo!eh pulang???
Suster : Ya sabar, ini kan luka ibu masih jelek.
Pasien : Jelek gimana sih sus?? Saya ini sudah bosen gak
pulang-pulang
Suster : Ya, ini lukanya masih basah dan sedikit membuka, jadi
kelihatan agak berlubang
Pasien : Haaahhh, iya tah Sus....,, dimananya ... ?????? Koq saya
gak kerasa sakit...???
Suster : ini di dekat pusennya ibu, tapi yang di bawah sudah
lumayan kering.
Pasien : Lhooo .... gimana sih sus, puser saya kan memang
sudah bolong.....??????
Suster : Hahahahahahaha........... bukan pusernya, tapi bawab
pusemya buk, klo pusemya mah dari dulu emang udah bolong....
Melati Yuli Dwi Lestari – Ruang Cendrawasih
WHO AM I ?
Sabtu pagi, saat semua orang meletakkan sejenak pekerjaan
menjauhkan diri dari rutinitas sehari-hari dan menghabiskan
waktu bersama keluarga membayar waktu keluarga yang sempat
digunakan untuk hal lain. Tapi yah .... disinilah saya di RS ini, lagilagi bertugas, namun sembari berjalan menelusuri lorong menuju
bagian Bedah, saya berusaha menghimpun kembali niat dan
menabung keikhlasan. Untuk sedikit menghibur diri sendiri, saya
membayangkan apa yang akan saya lakukan selepas tugas nanti.
Membayangkan makan enak, nonton konser diakhiri nonton DVD
koleksi sembari menghabiskan malam. Dengan begitu, saya pun
mulai menikmati perjalanan ke bagian Bedah, langkahpun menjadi
ringan, senyumpun merekah lebar, tak satu pin orang-orang yang
berjalan melewati saya luput dari sapa ramah dan senyum lebar
saya. Wah saya dalam spirit Salam Senyum Sapa ala dr. Soetomo
nih pikir saya.
Tiba-tiba di pertigaan koridor ke arah Departemen Jiwa-SarafBedah ada pria berseragam abu-abu berteriak lantang, ’mau
kemana mas?’ karena banyak orang di sekitar saya, saya pun tidak
menyadari bahwa pertanyaan tersebut dilayangkan terhadap
saya sampai saya berusaha mengkomfirmasi ’Siapa? Saya?’ sambil
menunjuk ujung hidung saya sendiri. ”Iya kamu ! mau kemana
kamu ?” ”saya mau ke bagian Bedah pak”jawab saya, ”ngapain
mau lari ke Bedah, ayo kembali kamu !” ”...........” Speech less, masih
berusaha merenung apa yang sebenarnya terjadi. Saya mencoba
analisa secara runtut, saat ini saya lupa mengenakan jas putih saya
ditambah lagi ada seseorang yang bertanya dengan nada tinggi
seolah mengenal saya lama ditambah lagi bahasa tubuh bapak
tersebut yang sambil menuding-nuding pintu jeruji departemen
Psikiater-Saraf. Ahah, mata saya terbelalak menyadari apa yang
terjadi, jawaban saya singkat dan tak kalah lantang. ”Saya bukan
pasieeeeen, paaaak ..............!! T.T.
Brian ER – SMF Penyakit Dalam
SALAH DENGAR
Pada jam kerja di Instalasi Radiodiagnostik sekitar pukul 09.00
wib. Beberapa PoI.PP sedang berjaga dengan sigapnya, beberapa
pengunjung duduk dengan antrian yang rapi, karena memang
sudah disediakan tempat duduk oleh pihak pengelola, sarana dan
prasarana Instalasi Radiodiagnostik amat bagus udara cukup sejuk,
sehingga beberapa keluarga pasien tampak betah menunggu.
Hampir setiap hari pengunjung Instalasi Radiologi cukup padat,
kesibukan para petugas membuat suasana semakin ramai, namun
rata-rata mereka menunjukkan prilaku yang baik hal ini dapat
dilihat ketika beberapa keluarga pasien mencoba menanyakan
surat-surat kesehatan yang masih belum jelas mereka menjelaskan
dengan ramah dan santun. Suasana kehidupan di Instalasi
Radiodiagnostik dan lantai I hingga lantai 7 cukup bersih sesuai
dengan standar kebersihan.
Pada saat jam sibuk tiba-tiba ada beberapa pejabat RSUD
Dr. Soetomo yang mengadakan lnspeksi mendadak dengan
CARI TANGAN
Pada suatu hari, datanglah seorang laki-laki ke Bank Jaringan. Lakilaki ini berusia sekitar 30 an tahun. Penampilannya cukup menarik.
Wajahnya baby face, bajunya rapi, bercelana jeans dan rambutnya
potongan cepak. Kemudian dilayani oleh petugas
Laki-laki : Bu, saya mau tanya. Apakah disini saya bisa mendapat
jaringan???
Petugas : Iya pak, bapak perlu jaringan apa???
Laki-laki : Seketika laki2 ini langsung melepas tangannya (mulai
dari bahu ke bawah, kemudian diletakkan di meja tempat petugas
melayani.)
Petugas : (Kaget) Tangane copot, piye iki ??? Dalam hati (Tangannya
lepas, gimana ii???)
Laki-laki : lni bu saya mau beli jaringan tangan saya buat ganti
tangan palsu saya. Saya pingin tangan yang asli.
Temyata dia adalah pasien yang tangannya diamputasi dan diganti
dengan tangan palsu.
Petugas : (Glagapan ....ndak tau mau bilang apa. Hingga terdiam
beberapa detik) Setelah agak tenang...
Petugas : maaf pak disini ndak menyediakan tangan. Disini
menyediakan jaringan seperti tulang dan jaringan amnion yang sudah
diproses.
Laki-laki : Janingan tangan gak ada ya bu???? ini kan bank
Janingan??? Saya Kira disini ada tangan, kaki, ginjal, mata, kuping, ginjal
dli. Pokoknya yang dari manusia ada disini. Asli bukan buatan.
Petugas : Maaf pak, kita tidak menyediakan itu. Disini kita hanya
menyimpan dan memproses jaringan supaya tahan lama. Jaringan
yang diproses seperti tulang, amnion, otot dan kulit. Bukan tangan,
kaki, seperti yang bapak maksud.
Laki-laki : Owh ... saya kira disini ada bermacam-macam jaringan
manusia kayak tangan ,kaki, kuping, mata, hidung, ginjal, hati ... trus
saya tinggal pilih mau yang mana???
Petugas : (Kaget dalam hati tapi berusaha tetap cool)
Laki-laiki : Ya sudah bu klo begitu. Terima kasih informasinya.
Setelah pasien berlalu, petugas mbatin ... Lha sampeyan pikir apa
disini bank manusia kok cari "onderdil" kaya gitu. Klo emang benar
disini ada Onderdil kaya gitu, udah ditangkap polisi aku, dikira mutilasi.
Hahahahah.....
Analisa Sawiji Putriyekti – Instalasi Bank Jaringan
BON TABUNG
Pada suatu saat keluarga pasien disuruh oleh suster D untuk Bon
Tabung di GRIU.
Suster D : Bu kesini (pasien) tolong panggilkan keluarganya untuk
Bon Tabung
Pasien : Sebentar ya sus ….. saya panggilkan diluar.
Kemudian tak berapa lama .................
Pasien : Ini Lho sus keluarga saya, empat laki-laki semua
Suster D : Buat apa manggil keluarganya banyak-banyak ???
Pasien : Tadi katanya untuk disuruh ngebon tabung
Suster D : Oalah bu .............. iniloh tabungnya kecil ngapain bawa
keluarga banyak-banyak wkwkwk ......................
Akhirnya keluarga pasien tertawa terbahak-bahak.
Revina, Icha, Yani – Irna Obgyn (Ruang Merak)
tujuan persiapan HUT RSUD Dr. Soetomo ke-70, tahun 2008 waktu
itu Direktumya" Dr.H.Slamet Riyadi Yuwono, dr. DTM&H, MARS. Dan
disana ada seorang Satpol PP yang berdiri mengawasi dan menjaga
keamanan pengunjung dilokasi tersebut, dan tidak di sangka-sangka
oleh Satpol PP itu ada seseorang memanggil dari belakang, kemudian
ia menoleh kearah suara tersebut, ternyata suara itu dari Pejabat Nomor
I di RSUD Dr. Soetomo: "Tolong panggilkan Pak Tony kata Pak Direktur
dengan nada cepat, dengan sigap Pol PP itu menjawab" Siap Pak! perlu
diketahui bahwa Tony Sumartono adalah termasuk pejabat struktural
di Radiologi. Sambil berlari Pol PP itu mengambil Sebuah Troly pasien
dan langsung diberikan kepada Pak Direktur, beberapa pejabat yang
mendampingi Bapak Direktur pada tersenyum melihat anggota
Pol PP itu, namun dengan penuh santun Bapak Direktur mencoba
menjelaskannya "bukan Troly mas tapi Pak Tony” dengan tersipu malu
Pol PP itu pergi dan memanggil Pak Tony.
Agung P, S.Sos – Bidang Perbekalan & Peralatan Medik
januari 2013 mimbar 35
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
8
7
3
9
6
9
1
5
3
3
Jawaban Su Doku
4
6
8
1
3
7
9
2
5
1
9
7
6
2
5
4
3
8
3
5
2
4
8
9
1
7
6
8
1
9
7
5
4
3
6
2
6
2
3
8
9
1
5
4
7
5
7
4
2
6
3
8
1
9
7
8
5
3
4
6
2
9
1
9
3
1
5
7
2
6
8
4
2
4
6
9
1
8
7
5
3
9
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
1.Nasron
Banpol PP
RSUD Dr. Soetomo Sby
2. Kharisma Hanggari, SKM
Komite Mutu
RSUD Dr. Soetomo Sby
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 16, No.4 :
Tebak Siapa Dia:
Sutrisno
Instalasi Pemeliharaan Sarana
Medik
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pemenangnya :
1. Tri Marlijati
Ruang THT
RSUD Dr. Soetomo Sby
2. Slamet Pribadi
IPSM
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
36 mimbar januari 2013
6
2
8
1
1
6
6
7
9
7
1
3
1
2
8
4
5
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
Jasman, A.Md PK
Ruangan Bedah Eidelwais
RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Berita Foto)
Para Peserta Pelatihan dan Workshop Akreditasi RS Bagi Pimpinan RSUD Dr.Soetomo foto bersama di Tretes Raya Hotel, 17-18 Januari 2013
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008
TENTANG
PERSETUJUAN TINDAKAN
KEDOKTERAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 45
Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, perlu
mengatur kembali Persetujuan Tindakan
Medik dengan Peraturan Menteri
Kesehatan;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1966 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2803);
4. Peraturan
Pemerintah
Nomor
32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor
39 Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta Di Bidang
Medik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah
Sakit sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Nomor 191/MenkesKesos/SK/II/2001 tentang Perubahan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
157/Menkes/SK/III/1999 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang
Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/
Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295/
Menkes/Per/XII/2007 tentang Perubahan
Pertama Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan
yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah
mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien.
2. Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu
kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara kandung
atau pengampunya.
3. Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
selanjutnya disebut tindakan kedokteran adalah suatu
tindakan medis berupa preventif, diagnostik, terapeutik
atau rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi terhadap pasien.
januari 2013 mimbar
i
4. Tindakan Invasif adalah suatu tindakan medis yang
langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan
tubuh pasien.
5. Tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi
adalah tindakan medis yang berdasarkan tingkat
probabilitas tertentu, dapat mengakibatkan kematian
atau kecacatan.
6. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan
kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan.
7. Pasien yang kompeten adalah pasien dewasa atau
bukan anak menurut peraturan perundang-undangan
atau telah/pernah menikah, tidak terganggu kesadaran
fisiknya, mampu berkomunikasi secara wajar, tidak
mengalami kemunduran perkembangan (retardasi)
mental dan tidak mengalami penyakit mental sehingga
mampu membuat keputusan secara bebas.
BAB II
PERSETUJUAN DAN PENJELASAN
Bagian Kesatu
Persetujuan
Pasal 2
(1) Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan secara tertulis maupun lisan.
Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(3) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang
diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran
dilakukan.
Pasal 4
(1) Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan
jiwa pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak
diperlukan persetujuan tindakan kedokteran.
Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran
(2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diputuskan oleh
dokter atau dokter gigi dan dicatat di dalam rekam
medik.
Dalam hal dilakukannya tindakan kedokteran
(3) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dokter atau
dokter gigi wajib memberikan penjelasan sesegera
mungkin kepada pasien setelah pasien sadar atau
kepada keluarga terdekat.
Pasal 5
(1) Persetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan
atau ditarik kembali oleh yang memberi persetujuan
sebelum dimulainya tindakan.
Pembatalan persetujuan tindakan kedokteran
(2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan
secara tertulis oleh yang memberi persetujuan.
(3) Segala akibat yang timbul dari pembatalan persetujuan
tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) menjadi tanggung jawab yang
membatalkan persetujuan.
Pasal 6
Pemberian persetujuan tindakan kedokteran tidak
menghapuskan tanggung gugat hukum dalam hal
terbukti adanya kelalaian dalam melakukan tindakan
kedokteran yang mengakibatkan kerugian pada pasien
Bagian Kedua
Penjelasan
Pasal 3
Pasal 7
(1) Setiap tindakan kedokteran yang mengandung
risiko tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis
yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan.
(2) Tindakan kedokteran yang tidak termasuk dalam
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diberikan dengan persetujuan lisan.
(3) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam
formulir khusus yang dibuat untuk itu.
(4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
diberikan dalam bentuk ucapan setuju atau bentuk
gerakan menganggukkan kepala yang dapat diartikan
sebagai ucapan setuju.
(5) Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dianggap meragukan, maka
dapat dimintakan persetujuan tertulis.
(1) Penjelasan tentang tindakan kedokteran harus
diberikan langsung kepada pasien dan/atau keluarga
terdekat, baik diminta maupun tidak diminta.
(2) Dalam hal pasien adalah anak-anak atau orang yang
tidak sadar, penjelasan diberikan kepada keluarganya
atau yang mengantar.
(3) Penjelasan tentang tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sekurangkurangnya mencakup:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran;
b. Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan;
c. Altematif tindakan lain, dan risikonya;
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
f. Perkiraan pembiayaan.
ii
mimbar januari 2013
Pasal 8
(1) Penjelasan tentang diagnosis dan keadaan kesehatan
pasien dapat meliputi :
a. Temuan klinis dari hasil pemeriksaan medis hingga
saat tersebut;
b. Diagnosis penyakit, atau dalam hal belum dapat
ditegakkan, maka sekurang-kurangnya diagnosis
kerja dan diagnosis banding;
c. Indikasi atau keadaan klinis pasien yang
membutuhkan dilakukannya tindakan kedokteran;
d. Prognosis apabila dilakukan tindakan dan apabila
tidak dilakukan tindakan.
(2) Penjelasan tentang tindakan kedokteran yang
dilakukan meliputi :
a. Tujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa
tujuan preventif, diagnostik, terapeutik, ataupun
rehabilitatif.
b. Tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan
dialami pasien selama dan sesudah tindakan, serta
efek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin
terjadi.
c. Alternatif tindakan lain berikut kelebihan dan
kekurangannya dibandingkan dengan tindakan
yang direncanakan.
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada
masing-masing alternatif tindakan.
e. Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan
untuk mengatasi keadaan darurat akibat risiko
dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga
lainnya.
(3) Penjelasan tentang risiko dan komplikasi tindakan
kedokteran adalah semua risiko dan komplikasi yang
dapat terjadi mengikuti tindakan kedokteran yang
dilakukan, kecuali:
a. risiko dan komplikasi yang sudah menjadi
pengetahuan umum
b. risiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi
atau yang dampaknya sangat ringan
c. risiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan
sebelumnya (unforeseeable)
(4) Penjelasan tentang prognosis meliputi:
a. Prognosis tentang hidup-matinya (ad vitam);
b. Prognosis tentang fungsinya (ad functionam);
c. Prognosis tentang kesembuhan (ad sanationam).
terdekat dengan didampingi oleh seorang tenaga
kesehatan lain sebagai saksi.
Pasal 10
Penjelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
(1) diberikan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat
pasien atau salah satu dokter atau dokter gigi dari tim
dokter yang merawatnya.
(2) Dalam hal dokter atau dokter gigi yang merawatnya
berhalangan untuk memberikan penjelasan secara
langsung, maka pemberian penjelasan harus
didelegasikan kepada dokter atau dokter gigi lain yang
kompeten.
(3) Tenaga kesehatan tertentu dapat membantu
memberikan penjelasan sesuai dengan kewenangannya.
(4) Tenaga kesehatan tertentu sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien.
Pasal 11
(1) Dalam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan
tindakan kedokteran, dokter yang akan melakukan
tindakan juga harus memberikan penjelasan.
(2) Penjelasan kemungkinan perluasan tindakan kedokteran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar
daripada persetujuan.
Pasal 12
(1) Perluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat
indikasi sebelumnya, hanya dapat dilakukan untuk
menyelamatkan jiwa pasien.
(2) Setelah perluasan tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan, dokter atau dokter
gigi harus memberikan penjelasan kepada pasien atau
keluarga terdekat.
BAB III
YANG BERHAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN
Pasal 9
Pasal 13
(1) Penjelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang
mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk
mempermudah pemahaman.
Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam
medis oleh dokter atau dokter gigi yang memberikan
penjelasan dengan mencantumkan tanggal, waktu,
nama, dan tanda tangan pemberi penjelasan dan
penerima penjelasan.
(3) Dalam hal dokter atau dokter gigi menilai bahwa
penjelasan tersebut dapat merugikan kepentingan
kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan
penjelasan, maka dokter atau dokter gigi dapat
memberikan penjelasan tersebut kepada keluarga
(1) Persetujuan diberikan oleh pasien yang kompeten atau
keluarga terdekat.
(2) Penilaian terhadap kompetensi pasien sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh dokter pada saat
diperlukan persetujuan.
BAB IV
KETENTUAN PADA SITUASI KHUSUS
Pasal 14
Tindakan penghentian/penundaan bantuan hidup
(1) (withdrawing/withholding life support) pada seorang
pasien harus mendapat persetujuan keluarga terdekat
pasien.
januari 2013 mimbar iii
(2) Persetujuan penghentian/penundaan bantuan hidup
oleh keluarga terdekat pasien sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan setelah keluarga mendapat
penjelasan dari tim dokter yang bersangkutan.
(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
diberikan secara tertulis.
Pasal 15
Dalam hal tindakan kedokteran harus dilaksanakan sesuai
dengan program pemerintah dimana tindakan medik
tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak, maka
persetujuan tindakan kedokteran tidak diperlukan.
BAB V
PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Pasal 16
(1) Penolakan tindakan kedokteran dapat dilakukan oleh
pasien dan/atau keluarga terdekatnya setelah menerima
penjelasan tentang tindakan kedokteran yang akan
dilakukan.
(2) Penolakan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan secara tertulis.
(3) Akibat penolakan tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung jawab pasien.
(4) Penolakan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak memutuskan hubungan dokter dan
pasien.
BAB VI
TANGGUNG JAWAB
Pasal 17
(1) Pelaksanaan tindakan kedokteran yang telah mendapat
persetujuan menjadi tanggung jawab dokter atau dokter
gigi yang melakukan tindakan kedokteran.
(2) Sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas
pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 18
(1) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
iv
mimbar januari 2013
pengawasan dengan melibatkan organisasi profesi
terkait sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Pasal 19
(1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri,
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mengambil tindakan
administratif sesuai dengan kewenangannya masingmasing.
(2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis
sampai dengan pencabutan Surat Ijin Praktik.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 585/MENKES/PER/
IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 21
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan. Agar setiap orang rnengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Maret 2008
Menteri Kesehatan,
Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008
TENTANG
REKAM MEDIS
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 47
ayat (3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran, perlu
mengatur
kembali
penyelenggaraan
Rekam Medis dengan Peraturan Menteri
Kesehatan;
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
Mengingat : tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor
125,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Penganti Undang­-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan atas Undang-­
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1966 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2803);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920/
Menkes/Per/XII11986
tentang
Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta Di Bidang
Medik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159b/
Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/
Menkes/Per/XII/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG REKAM MEDIS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
2.Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan
januari 2013 mimbar
v
kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan.
3.
Sarana
pelayanan
kesehatan
adalah
tempat
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang
dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau
kedokteran gigi.
4. Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan
yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung kepada pasien selain dokter dan dokter gigi.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
6. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau
dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan
kesehatan.
7. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau
tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan
penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian
dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar
pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik.
8. Organisasi Profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk
dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk
dokter gigi.
BAB II
JENIS DAN ISI REKAM MEDIS
Pasal 2
(1)Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan
jelas atau secara elektronik.
(2)Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan
teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut
dengan peraturan tersendiri.
Pasal 3
(1)Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana
pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien;
b. tanggal dan waktu;
c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit;
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan;
g. pengobatan dan/atau tindakan;
h. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik; dan
j. persetujuan tindakan bila diperlukan.
(2)Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan
satu hari sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien;
vi
mimbar januari 2013
b. tanggal dan waktu;
c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit;
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan;
g. pengobatan dan/atau tindakan;
h. persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;
j. ringkasan pulang (discharge summary);
k. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan;
I. pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan tertentu; dan
m.
untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik.
(3)Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurangkurangnya memuat :
a. identitas pasien;
b. kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan
kesehatan;
c. identitas pengantar pasien;
d. tanggal dan waktu;
e. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit;
f. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
g. diagnosis;
h. pengobatan dan/atau tindakan;
i. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan
pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak
lanjut;
j. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan;
k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien
yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan
kesehatan lain; dan
l.pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
(4)Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana,
selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditambah dengan :
a. jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan;
b. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana
masal; dan
c. identitas yang menemukan pasien;
(5)Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan.
(6)
Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau
pengobatan masal dicatat dalam rekam medis sesuai
ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan
disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang
merawatnya.
Pasal 4
(1)Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal
3 ayat (2) harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi
yang melakukan perawatan pasien.
(2)Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien;
b. diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat;
c. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut; dan
d. nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi
yang memberikan pelayanan kesehatan.
BAB III
TATA CARA PENYELENGGARAAN
(2)
Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat
dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan
tindakan medik.
(3)
Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan
untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
(4)
Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan, ayat (3),
dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan
sarana pelayanan kesehatan.
Pasal 9
Pasal 5
(1)Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.
(2)Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan.
(3)
Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
(4)
Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter,
dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
(5)
Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan
pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan
pembetulan.
(6)Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa
menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi
paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
tertentu yang bersangkutan.
Pasal 6
Dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu
bertanggungjawab atas catatan dan/atau dokumen yang
dibuat pada rekam medis.
(1)Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non
rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat.
(2)Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan.
Pasal 10
(1)
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat
penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan
pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter
gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
(2)
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat
penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan
dapat dibuka dalam hal :
a. untuk kepentingan kesehatari pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum
dalam rangka penegakan hukum atas perintah
pengadilan;
c. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
institusi/lembaga
beRdasarkan
d.
permintaan
ketentuan perundang-undangan; dan
e. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan
audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas
pasien.
(3)Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan secara tertulis
kepada pimpinan sarana pelayanan.
Pasal 7
Pasal 11
Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas
yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam
medis.
BAB IV
PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN KERAHASIAAN
Pasal 8
(1)Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat atau dipulangkan.
(1)
Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh
dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat
pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
(2)
sarana
pelayanan
kesehatan
dapat
Pimpinan
menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau
langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
BAB V
KEPEMILIKAN, PEMANFAATAN DAN TANGGUNG JAWAB
januari 2013 mimbar vii
Pasal 12
Pasal 17
(1)Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
(2)Isi rekam medis merupakan milik pasien.
(3)Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dalam bentuk ringkasan rekam medis.
(4)
Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau dicopy
oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang
berhak untuk itu.
(1)Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri,
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dapat mengambil
tindakan administratif sesuai dengan kewenangannya
masing-masing.
(2)Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis
sampai dengan pencabutan izin.
Pasal 13
(1)Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:
a. pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;
b. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin
kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan
etika kedokteran dan etika kedokteran gigi;
c. keperluan pendidikan dan penelitian;
d. dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan
e. data statistik kesehatan.
(2)Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c yang menyebutkan identitas pasien
harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien
atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya.
(3)Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan
dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien,
bila dilakukan untuk kepentingan negara.
Pasal 14
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab
atas hilang, rusak, pemalsuan, dan/atau penggunaan oleh
orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam medis.
BAB VI
PENGORGANISASIAN
Pasal 15
Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan
organisasi dan tata kerja sarana pelayanan kesehatan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Dokter, dokter gigi, dan sarana pelayanan kesehatan
harus menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan ini paling lambat 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal ditetapkan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Menteri
ini
dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Maret 2008
MENTERI KESEHATAN,
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
(1)Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan organisasi profesi terkait
melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
peraturan ini sesuai dengan tugas dan fungsi masingmasing.
(2)Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
viii mimbar januari 2013
SITI FADILAH SUPARI, dr., Sp.JP (K)
Download