bab ii landasan teori

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pemasaran
Menurut American Marketing Associates (Kotler et al., 2008, p6) pemasaran
adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi,
dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan
para
srakeholder-nya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5), pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka inginkan atau butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai dengan individu atau sekedar mengumumkan dan menjual saja melainkan
juga mengenai bagaimana caranya untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Djaslim Saladin (2003, p1), Pemasaran adalah suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan mencapai pasar serta tujuan perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah proses penyusunan komunikasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
8
9
2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Buchari Alma (2003, p284), bauran pemasaran adalah suatu usaha
mencari kombinasi yang diberikan hasil maksimal dari unsur-unsur produk,
distribusi, harga dan komunikasi.
Menurut Djaslim Saladin (2003, p3), Bauran pemasaran adalah serangkan
dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan
untuk mencapa tujuan dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler & Armstrong (2008, p76), bauran pemasaran adalah
kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yang luas disebut ” 4P ” dalam
pemasaran , yaitu :
1)
Product (produk)
Segala sesuatu yang ditawarkan di dalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
konsumen.
2)
Price (harga)
Harga adalah jumlah uang yang dikenakan untuk produk atau jasa
tertentu atau jumlah nilai yang ditukar konsumen untuk memperoleh
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
3)
Place (lokasi)
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran.
10
Memahami dimana, mengapa, kapan dan bagaimana pelanggan sasara
membeli merupakan langkah penting.
4)
Promotion (promosi)
Promosi merupakan dari keseluruhan aktifitas perusahaan yang
menangani tentang komunikasi dan menawarkan produknya kepada
target pasar.
Promosi memiliki alat-alat, yaitu:
a) Advertising
b) Sales Promotion
c) Personal selling
d) Public Relation
e) Direct Marketing
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Bauran
pemasaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran produk.
Pengertian tersebut dapat diperjelas pada gambar berikut ini:
11
Sumber: Buku Manajemen Pemasaran (Kotler, 2004, p18)
Gambar 2.1 Komponen 4P dalam bauran pemasaran
2.1.3 Produk
Menurut Kotler & Armstrong (2010, p248), Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan
atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Menurut Tjiptono (2008, p95), Produk merupakan segala suatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.
Pengertian tersebut dapat diperjelas pada gambar berikut ini:
12
Sumber: buku Strategi Pemasaran (Tjiptono, 2008, p95)
Gambar 2.2 Pengertian Produk
2.1.3.1 Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2008, p103) Atribut produk adalah unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan.
Menurut Adi Haryadi (2007, p29) Atribut produk meliputi dimensi –
dimensi produk juga menyangkut apa saja yang dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan untuk membeli, menonton, memperhatikan suatu produk,
seperti harga, ketersediaan produk, merk, harga jual kembali, ketersediaan suku
cadang, layanan purnajual, dll.
13
Menurut Kotler & Amstrong (2010, p254), atribut produk merupakan
karakteristik dari produk atau jasa yang menghasilkan kemampuan untuk
memuaskan yang dinyatakan atau tersirat pada kebutuhan konsumen.
1)
Kualitas produk
Merupakan salah satu alat positioning utama dalam pemasaran yang
mempunyai dampak langsung pada kinerja produk serta terhubung
dekat dengan nilai dan kepuasaan pelanggan. Kualitas produk
memiliki 2 dimensi:
a)
Performance quality
Yaitu kemampuan sebuah produk untuk melakukan fungsinya
dan ketahanan produk.
b)
Conformance quality
Yaitu suatu produk bebas dari kecacatan atau kerusakan dan
konsisten dalam memberikan target tingkat kinerja.
2)
Fitur produk
Merupakan
sarana
kompetitif
untuk mendiferensiasi
produk
perusahaan dari pesaing.
3)
Gaya dan desain produk
Merupakan cara lain untuk menambahkan nilai pada pelanggan.
Desain yang baik tidak hanya fokus pada penampilan tetapi juga
pada manfaat produk untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Sedangkan gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya
sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang
14
indah, tetapi gaya tidak benar-benar membuat kinerja produk
menjadi lebih baik.
2.1.3.2 Pendekatan Atribut Produk
Menurut Donald R. Lehmann dan Russel S. Winer (Adi Haryadi, 2007,
p22), Konsumen memiliki sikap yang berbeda – beda dalam memandang atribut –
atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar sebuah
produk sering dapat disegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol dalam
kelompok konsumen yang berbeda beda.
Analisis atribut pada perilaku konsumen merupakan teori permintaan
yang cukup baru, yang mana analisis pendekatan atribut produk menyatakan
bahwa kepuasan seseorang terhadap barang dan jasa yang dibeli sebenarnya
bukan terletak pada barang atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau
atribut yang melekat pada barang yang bersangkutan. Dengan kata lain konsumen
akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk.
Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk
sesuai dengan kepentinganya (Simamora, 2002, p17).
2.1.3.3 Kelas Produk Menurut Jenis Konsumen yang Menggunakan
Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p280), produk dibagi menjadi dua
kelas menurur jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu:
15
1.
Produk konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk
konsumsi pribadi. Pemasar mengklasifikasikan produk konsumen ini
menurut cara membeli konsumen yang meliputi:
•
Produk sehari-hari
Produk sehari-hari adalah produk yang biasanya sering dan cepat
dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit
dalam membandingkan dan membeli. Misalnya sabun, Koran, dan
fast food.
•
Produk shopping
Produk shopping adalah produk konsumen dimana konsumen
dalam
proses
menyeleksi
dan
membeli
biasanya
membandingkannya berdasarkan pada kecocokan, kualitas, harga
dan gaya. Contohnya pakaian dan mobil
•
Produk spesial
Produk spesial adalah produk konsumen dengan karakteristik
unik atau identifikasi merk yang dicari oleh kelompok pembeli
tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk
memperolehnya. Contohnya merk dan jenis mobil tertentu.
•
Produk yang tidak dicari
Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen dimana
keberadaannya
tidak
diketahui
atau
jika
diketahui
oleh
16
konsumenpun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya.
Contohnya asuransi jiwa dan donor darah untuk palang merah.
2.
Produk industri
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemprosesan lebih
lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Tiga kelompok
produk industri ini, yaitu:
• Bahan dan suku cadang
meliputi bahan baku, bahan manufaktur dan suku cadang
• Bahan modal
Bahan modal adalah produk industry yang membantu produksi
atau operasi pembelian, termasuk pemasangan dan peralatan
tambahan. Misalnya pembelian pabrik dan peralatannya.
• Perlengkapan dan jasa
Meliputi perlengkapan operasi dan alat-alat perbaikan dan
pemeliharannya
2.1.3.4 Pengembangan Produk Baru
Perubahan dalam selera konsumen, teknologi dan persaingan yang cepat
mendorong perusahaan untuk mengembangkan suatu produk dan jasa baru.
Menurut Alma (2007, p139), Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan
produknya, memperbaiki produk lama, menambah produk baru atau jasa yang
sudah ada, dan mengurangi biaya – biaya produksi dan biaya pembungkus.
17
Pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan menurut Kotler
dan Armstrong (2004, p315) dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Akuisisi
Akuisisi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : membeli perusahaan
lain, mendapatkan hak paten dari perusahaan lain, atau membeli
lisensi serta waralaba dari perusahaan lain.
2. Pengembangan produk baru
Pengembangan produk dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Perusahaan dapat mengembangkan produk baru di laboratoriumnya
sendiri atau membuat kontrak dengan peneliti independen atau
perusahaan pengembangan produk baru untuk mengembangkan
produk khususnya bagi perusahaan itu.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan produk baru merupakan pengembangan produk original, perbaikan
produk, modifikasi produk melalui upaya penelitian dan pengembangan
perusahaan sendiri.
2.1.3.4.1 Pengertian Produk Baru
Menurut Tjiptono (2002, p118), Pengertian produk baru meliputi produk
original, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merk baru
yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.
18
2.1.3.4.2 Kategori Produk Baru
Menurut Kotler dan Keller (2006, p586), terdapat enam kategori produk
baru, yaitu :
1.
Produk yang baru bagi dunia
Yaitu produk baru yang menciptakan pasar baru
2.
Lini produk baru
Yaitu produk baru yang mengijinkan perusahaan untuk masuk ke
pasar yang sebelumnya sudah ada untuk pertama kalinya
3.
Tambahan pada lini produk lama
Yaitu produk baru yang memberikan tambahan atas lini produk lama
(ukuran kemasan, rasa, dan sebagainya)
4.
Peningkatan dan perbaikan atas produk lama
Yaitu produk baru yang menunjukan peningkatan kinerja atau nilai
yang menggantikan produk lama
5.
Penetapan kembali posisi
Yaitu produk lama yang diarahkan pada dasar atau segmen pasar
baru
6.
Penurunan biaya
Yaitu produk baru yang memberikan kinerja yang sama pada biaya
yang lebih rendah
19
2.1.4 Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010, p108), Perilaku konsumen sebagai
perilaku yan menampilkan pelanggan dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk dan layanan yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005, p9), perilaku konsumen adalah studi
tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok,
ataupun organisasi membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Menurut Kotler dan Armstrong (Simamora, 2002, p2), Perilaku konsumen
adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga,
yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas, Simamora (2002, p2) menarik beberapa
kesimpulan:
1)
Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
2)
Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum
pembelian
serta
tindakan
dalam
memperoleh,
memakai,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk.
3)
Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati
seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan
bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga variabelvariabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki
konsumen,
kebutuhan
pribadi,
persepsi,
bagaimana
mereka
20
mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang
kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.
Perilaku konsumen terbagi dua bagian, yang pertama adalah perilaku
yang tampak, misalnya jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan
bagaimana konsumen melakukan pembelian. Yang kedua adalah perilaku yang
tak tampak, misalnya persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan
kepemilikan oleh konsumen.
2.1.4.1 Peran Pembelian
Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai
faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam
pembelian dan keputusan untuk membeli. Terdapat lima peran yang terjadi dalam
keputusan membeli, yaitu (Simamora, 2002, p15):
1.
Pemrakarsa (Initiator).
Orang yang pertama kali menyarankan membeku suatu produk atau
jasa tertentu.
2.
Pemberi pengaruh (Influencer).
Orang yang pandangan / nasihatnya memberi bobot dalam
pengambilan keputusan akhir.
3.
Pengambil keputusan (Decider).
Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan
pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli,
dengan bagaimana cara membekum dan dimana akan membeli.
21
4.
Pembeli (Buyer).
Orang yang melakukan pembelian nyata.
5.
Pemakai (User).
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
2.1.5 Proses Pengambilan Pembelian Konsumen
Menurut Kotler (2008, p179-p181), proses keputusan pembelian terdiri dari
lima tahap yaitu:
Sumber : Kotler (2005, p224)
1.
Pengenalan masalah
Tahap pertamap proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang
diinginkan. Kebutuhan dipicu oleh rangsangan internal, contohnya
adalah kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, seks
muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan.
Dapat dipicu jua oleh rangsangan eksternal seperti pengaruh dari
orang-orang sekitar konsumen, contoh hobby fotografi dengan melihat
22
kamera milik seorang teman dapat mempengaruhi konsumen untuk
memiliki kamera.
2.
Pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi: konsumen
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari
informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam
memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
Sumber-sumber informasi yang dapat diperoleh oleh konsumen
sebagai berikut:
•
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
•
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dealer, kemasan,
pajangan
•
Sumber public: media massa, organisasi penilai pelanggan
•
Sumber
pengalaman:
menangani,
memeriksa,
menggunakan produk
Ketika semakin banyak informasi yang didapat bertambah pula
kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai merek yang tersedia
dan sifat-sifatnya.
3.
Evaluasi berbagai alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek
23
alternative dalam satu susunan pilihan. Konsep-konsep dasar yang
membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen:
•
Pertama, kita berasumsi bahwa setiap konsumen melihat
suatu produk sebagai satu paket atribut.
•
Kedua, konsumen akan memberikan tingkat kepentingan
yang berbeda pada atribut-atribut yang berbeda menurut
kebutuhan dan keinginannya yang unik.
•
Ketiga, keyakinan merek mengenai posisi setiap merek
pada setiap atribut. Seperangkat keyakinan mengenai merek
tertentu tersebut dikenal sebagai brand image.
•
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan
bervariasi terhadap tingkat-tingkat atribut yang berbeda. Contoh
keterseiaan barang dan harga yang terjangkau.
•
Kelima, konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek
yang berbeda lewat prosedur evaluasi. Konsumen didapati
menggunakan satu atau lebih beberapa prosedur evaluasi,
tergantung pada konsumen dan keputusan pembeliannya.
4.
Keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli produk. Ada dua faktor yang dapat
muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian. Faktor
pertama adalah sikap orang lain yang dapat mempengaruhi keputusan
konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan.
24
Konsumen membentuk niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan, dan manfaat
produk yang diharapkan.
5.
Perilaku pasca pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen mengambil tindakan lanjut setelah membeli berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan. Yang menentukan
pembeli puas atau tidak puas adalah pada hubungan antara harapan
konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari produk. Semakin besar
kesenjangan
antara
harapan
denga
kinerja,
semakin
besar
ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk melebihi apa yang
diharapkan konsumen, maka akan menghasilkan kepuasan konsumen.
2.1.6 Preferensi konsumen
Preferensi merupakan bagian dari perilaku konsumen, berasal dari bahasa
Inggris “Preference” yang berarti sesuatu yang lebih diminati, suatu pilihan
utama yang merupakan kebutuhan prioritas.
Menurut sudibyo (2002), menyatakan bahwa pengukuran terhadap
preferensi konsumen sangat penting karena:
1)
Sebagai dasar untuk menarik minat pembeli konsumen pada suatu
produk.
2)
Sebagai acuan bagi perusahaan untuk menerapkan program-program
pembangunan loyalitas konsumen.
25
3)
untuk menjaga interaksi yang terus berkelanjutan antara konsumen
dan perusahaan.
Preferensi konsumen berkaitan erat pada penilaian konsumen akan
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap produk atau jasa bahkan juga pada
perusahaan tertentu, dalam mengevaluasi tingkat kepuasan terhadap produk ada
beberapa indikator yang sering digunakan antara lain (Tjiptono, 2008) :
a.
Kinerja (Performance).
Karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli, misalnya
produk yang dikonsumsi praktis untuk dibawa.
b.
Ciri –ciri atau keistimewaan tambahan (Features).
Karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya tekstur yang halus,
desain kemasan dan bentuk produk yang menarik serta harga yang
murah.
c.
Keandalan (Reliability).
Kemungkinan kecil produk yang dipakai akan mengalami kerusakan,
seperti produk yang dikonsumsi tidak sering rusak atau tidak dapat
dikonsumsi lagi.
d.
Kesesuaian dengan spesifikasi (Confomance to specification).
Seperti apa ciri desain dan bentuk produk yang memenuhi standar,
dan sesuai dengan ketentuan yang adam misalnya produk makanan
harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan atau memiliki sertifikat halal.
26
e.
Daya tahan (Durability).
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan,
seperti kadaluarsa produk.
f.
Pelayanan (Service ability).
Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemudahan.
g.
Estetika (Aistethic).
Faktor – faktor yang menjadi daya tarik produk terhadap panca indra
seperti bentuk fisik, warna, dan model.
h.
Kualitas yang dipersepsikan (Perceived quality)
Merupakan citra dan reputasi produk, misalnya merek.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa preferensi adalah suatu
tindakan evaluasi untuk mengambil keputusan mengenai barang yang akan
dipilih, hal ini dilakukan oleh konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan
alternatif produk yang terbaik, sehingga dari produk tersebut konsumen dapat
memperoleh kepuasan yang maksimum.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
dan Tahun
Judul Penelitian
Alat
Analisis
Hasil Penelitian
Handy Wijaya
Analisis faktor-faktor
(2012)
yang mempengaruhi
Analisis
paling dipertimbangkan oleh
pertimbangan konsumen
Faktor
konsumen dalam melakukan
dalam melakukan
Terdapat empat faktor yang
keputusan pembelian yaitu:
27
keputusan pembelian air
faktor kualitas, desain, fitur,
conditioner di DKI
dan harga
Jakarta
Pendekatan Model
Terdapat tujuh faktor yang
Hirarki Dalam
paling dipertimbangkan oleh
Menganalisa Faktor –
konsumen dalam melakukan
Robert T.
Faktor Pendukung
Herman dan
Pengambilan Keputusan
Aditya Arta
Pembelian Mobil : Studi
(2011)
Kasus Wilayah Jakarta
Barat (BINUS
Analisis
Faktor
dan
AHP
keputusan pembelian yaitu:
faktor harga, perfoma,
desain, kualitas,
kenyamanan, after sales
service, dan keamanan
BUSINESS REVIEW
Vol. 2 No. 1 Mei 2011:
341-355)
Analisis Faktor Yang
terdapat lima faktor yang
Mempengaruhi Calon
menjadi pertimbangan calon
Mahasiswa Dalam
mahasiswa dalam memilih
Wirawan dan
Memilih Jurusan Teknik
jurusan Teknik Industri
Dyah
Industri UBINUS
Budiastuti
Dengan Metode Cochran
(2003)
Q Test (Vol. 4 No. 2.
lulusan, persepsi lulusan
Oktober 2003: 65-74)
UBiNus mudah mendapatkan
Cochran UBinus, yaitu terakreditas B,
Q Test
ISO 9001:2000, kualitas
pekerjaan, serta fasilitas
komputer dan internet.
Download