pemetaan hotel dan wisata kota yogyakarta berbasis web

advertisement
1
PEMETAAN HOTEL DAN WISATA KOTA YOGYAKARTA
BERBASIS WEB
Husnul Septia Khoirani1, Edi Iskandar2
1
Peneliti Muda
2
Teknik Informatika, STMIK EL RAHMA Yogyakarta
e-mail: [email protected] , [email protected]
Abstract
The tourism sector in the city of Yogyakarta continue to be built by the government to achieve progress better
tour and comfortable place to visit. Most attractions are the beaches, in addition to the city of Yogyakarta also has
beautiful scenery, tourist attraction in the city center such as Malioboro shopping center, palace, square south and
north, the people were warm-hearted and others. Therefore traveler visitors many local governments do the construction
of the hotel, inn, or stay home in all corners of the city of Yogyakarta.
Technology Geographic Information Systems (GIS) have grown rapidly. SIG made using information derived from a
number of data management, the geographic data or data relating to the position of objects on the earth's surface. GIS
technology integrates database-based data processing operations that are commonly used today, such as taking a typical
visualization and are able to offer various advantages of geographical analysis through the map images.
To facilitate the public to know the potential of an area such as Yogyakarta need for an effective medium in the
display. One of the use and utilization of information technology with a web-based geographic information system.
With media web-based geographic information system, information can be communicated and understood by the public.
Key : hotel dan wisata yogyakarta, WebGis, Yogyakarta
PENDAHULUAN
Kota Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan
peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi
Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas
satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan.
Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi
1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa
per km2.
DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 8º 30' - 7º
20' Lintang Selatan dan 109º 40' - 111º 0' Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY
dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunung api Merapi,
satuan fisiografi Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon
Progo, dan satuan fisiografi Dataran Rendah
(http://alumni.ugm.ac.id/simponi/?page=ibrt_ugm&bid=49).
Sektor pariwisata yang ada di Kota Yogyakarta terus dibangun oleh pemerintahan untuk
mencapai kemajuan wisata yang lebih baik dan nyaman untuk dikunjungi. Objek wisata yang paling
banyak adalah pantai-pantainya, selain itu Kota Yogyakarta juga memiliki pemandangan yang indah,
obyek wisata di tengah kota seperti pusat perbelanjaan malioboro, kraton, alun-alun selatan dan
utara, masyarakat yang ramah tamah dan lain-lain. Oleh karena pengunjung wisatawan yang banyak
1
2
maka pemerintah daerah melakukan pembangunan hotel, penginapan atau stay home di segala penjuru
daerah Kota Yogya.
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan
menggunakan informasi yang berasal dari pengelolaan sejumlah data, yaitu data geografis atau data
yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi
pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan visualisasi yang
khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambar-gambar
petanya. SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. SIG juga
memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan
strategis lainnya serta dapat membantu menganilis permasalahan umum seperti masalah ekonomi,
penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata.
Berdasarkan masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul
yaitu “PEMETAAN HOTEL DAN WISATA DI KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB”.
Sehingga diharapkan dengan menggunakan sistem informasi geografis yang berbasis web, masyarakat
maupun wisatawan dapat mengakses informasi wisata di Kota Yogyakarta dengan mudah, cepat,
hemat, serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa mengenal jarak dan waktu.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang mendukung penelitian,
pencarian dan pengumpulan data-data melalui Website resmi pemerintahan Bakosurtanal. Data
spasial berupa peta Kota Yogyakarta sebagai peta dasar pembuatan SIG ini.
b. Analisis dan Perancangan sistem
Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, setelah
mengumpul.kan sebagian kebutuhan pengguna sistem, maka tahap selanjutnya yang harus
dilakukan adalah peranangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna,
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya dan memperoleh informasi yang
diinginkan.
Metode Analisis dengan SIG dimulai dengan:
1) Pengumpulan berbagai data, baik itu data spasial maupun data-data atribut/non spasial yang
akan dijadikan input data dalam pengolahan SIG.
2) Mengorganisasikan kedua jenis data di atas (data spasial dan data atribut ke dalam sebuah
basis data sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate dan diedit)
3) Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan SIG. Dalam hal ini yaitu
informasi-informasi yang berkaitan dengan keberadaan industri wisata.
4) Perancangan dimulai dengan membuat interface dari Sistem Informasi web hotel Kota
Yogyakarta.
c. Implementasi
Tools yang digunakan seperti sistem operasi Windows, MYSQL database dan web browser.
Pada tahap ini merupakan implementasi hasil ranangan ke dalam program komputer yang alam hal
ini menggunakan pemrograman PHP. Untuk pemrograman ini diperlukan atribut yang berupa basis
data, data spasial yang berupa peta Kota Yogyakarta dan peta grafis untuk pembuatan interface
untuk memperindah tampilan sehingga lebih atraktif.
1. Data Atribut
2
3
Data atribut ini disusun dalam bentuk sistem basis data. Dalam aplikasinya nanti, basis data
ini memiliki kemudahan dalam hal updating berupa penambahan, penghapusan data maupun
pengeditan sehingga memudahkan dalam manajemen data.
2. Data Spasial
Data spasial berupa peta Kota Yogyakarta yang berguna untuk menunjukan posisi dari lokasi
hotel. Dalam data spasial ini juga memiliki data tabular yaitu informasi kecamatan dan jalan hotel.
3. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan sistem apakah hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan penelitian dan menjawab permasalahn yang telah ditentukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan Diagram ER (Entity Relationship)
Diagram ER mempresentasikan secara grafis hubungan antar entitas dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Diagram ER (Entity Relationship)
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau aoutput dari sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
3
4
Diagram konteks dapat dilihat pada Gambar
2.
Gambar 2. Diagram Konteks
Keterangan :
1). Admin, Admin sangat berhubungan dengan sistem, karena admin yang menangani ksesluruhan
sistem baik input atau outpuy.
2). Pengunjung, Pengunjung berhubungan dengan sistem informasi. Pengunjung menerima
informasi dari sistem, dan Admin yang mengedit data sistem agar dapat menampilkan informasi.
4
5
Diagram Alir Data (DATA) Level 0
Gambar 3. DAD Level 0
Keterangan :
DAD level 0 merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses diagram konteks. Pada
diagram level 0, admin mengedit data hotel, data pantai, data gunung, data bandara, data monument,
data webref_peta dan data profil kemudian disimpan di tabel masing-masing. Data yang telah
disimpan pada tabel masing-masing akan ditampilkan pada 2.0 Tampilkan Informasi, sehingga
pengunjung dapat memperoleh informasi hotel, pantai, gunung, kecamatan, bandara, monument,
webref_peta, dan profil begitu juga dengan admin.
5
6
DAD Level 1
Gambar 4. DAD Level 1 Edit Data
Keterangan :
Admin mengedit data hotel pada 1.1. dan akan disimpan pada tabel hotel. Edit data
pantai pada 1.2 dan akan disimpan pada tabel pantai, Edit data kecamatan pada 1.3 dan akan
disimpan pada tabel kecamatan, Edit data bandara pada 1.4 dan akan disimpan pada tabel bandara,
Edit data gunung pada 1.5 dan akan disimpan pada tabel gunung, Edit data profil pada 1.6 dan akan
disimpan pada tabel profil, Edit data monument pada 1.7 dan akan disimpan pada tabel monumen,
Edit data webref_peta pada 1.8 dan akan disimpan pada tabel webref_peta,
6
7
DAD Level 1 Proses
Gambar 5. DAD Level 1 Proses
Keterangan :
Tabel lokasi yang berisi data hotel akan ditampilkan pada 2.1 informasi hotel, Tabel lokasi yang berisi
data pantai akan ditampilkan pada 2.2 informasi pantai, Tabel lokasi yang berisi data fasilitas umum
akan ditampilkan pada 2.3 informasi umum, Tabel lokasi yang berisi data kecamatan akan
ditampilkan pada 2.4 informasi kecamatan, Tabel lokasi yang berisi data monumen akan ditampilkan
pada 2.5 informasi monumen, Tabel lokasi yang berisi data profil akan ditampilkan pada 2.6
informasi profil, Tabel lokasi yang berisi data webref_peta akan ditampilkan pada 2.7 informasi
webref_peta, Tabel lokasi yang berisi data gunung akan ditampilkan pada 2.8 informasi gunung.
Informasi-informasi tersebut dapat dilihat oleh pengunjung dan admin.
7
8
Tampilan Menu Utama Website
Tampilan menu utama website ini menampilan menu-menu pada website untuk pengunjung.
Dengan adanya menu-menu yang tersusun memudahkan pengunjung dalam mengakses sistem.
Menu yang ditampilan antara lain menu beranda, menu profil, menu hotel, menu pantai, menu
fasilitas umum dan menu kontak. Adapun tampilan menu utama website dapat dilihat pada Gambar
6.
Gambar 6. Tampilan Menu Utama Website
Tampilan Menu Utama pMapper
Tampilan menu pMapper sangat user friendly bagi pengunjung, pengunjung dapat dengan
mudah dalam mengaksesnya karena tampilan cepat dipahami. Pengunjung dapat menggunakan tools
yang tersedia pada pMapper seperti zoom out, zoom in, identify, measure, searc for. Adapaun tampilan
pMapper dapat dilihat pada gambar 7.
8
9
Gambar 7. Tampilan Menu Utama pMapper
Tampilan Jendela Hasil Query
Tampilan jendela hasil query merupakan hasil tampilan dari pencarian pengunjung, jika disaat
pengunjung membutuhkan informasi disimpan pada pemyimpan memory, pengunjung dapat mendownload informasi tersebut dengan mudah tanpa harus mencatat manual. Adapun tampilan jendela
hasil query dapat dilihat pada gambar 9.
9
10
Gambar 9. Tampilan Jendela hasil Query
Tampilan Halaman Admin
Tampilan menu utama admin ini menampilan menu-menu pada website. Dengan
adanya menu-menu tersbut dapat dengan mudah admin dalam menedit data tanpa harus membuka
server database. Adapun menu-menu yang telah disusun antara lain menu Home, menu Pantai, menu
Bandara, menu Monumen, menu Gunung, menu Kecamatan, dan menu Profil Adapun tampilan
halaman admin dapat dilihat pada gambar 11.
10
11
Gambar 11. Tampilan Halaman Admin
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang “Pemetaan Hotel dan Wisata Kota Yogyakarta Berbasis Web”
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Sistem Informasi Geografis berbasis web dapat di akses dengan menggunakan keyword (kata
kunci) sesuai layer yang ada pada pencarian data yang terdapat pada pMapper.
b. Pengunjung dapat mengaktifkan atau menon aktifkan layer pada peta sesuai yang dibutuhkan.
SARAN
Aplikasi SIG Hotel dan Pariwisata Kota Yogyakarta yang telah dibangun pada penelitian ini
masih memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa diperbaiki dan dikembangkan lagi.
Berdasarkan kekurangan tersebut, maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan teknologi website yang terbaik, adanya komponen pendukung seperti hardware yang
baik, dapat meningkatkan kecepatan akses website Pemetaan Hotel dan Wisata Kota
Yogyakarta Berbasis Web.
b. Menambahkan fasilitas pencarian rute terpendek, agar memudahkan pengunjung dalam mencari
rute menuju suatu daerah.
c. Menambahkan layer dan vector tambahan agar disaat di zoom adanya layer layer sperti jalan, atau
gedung baik berupa point, polyline dan polygon memberikan informasi yang lebih rinci.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akhwan, 2013, Sistem Informasi Geografis Profil Kabupaten Kulon Progo berbasis WEB, Skripsi,
Yogyakarta.
[2]
Alumni,
2014,
Sekilas
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta,
http://alumni.ugm.ac.id/simponi/?page=ibrt_ugm&bid=49, 22 Juli 2014, diakses 03 Agustus
2014.
11
12
[3] Aziz, 2006, SIG Berbasis Desktop dan Web, Gava Media, Yogyakarta.
Fakar, 2011, Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Karanganyar Berbasi Sistem Informasi Geografi.
Skripsi, Yogyakarta.
[4] Hanisa, 2011, Sistem Informasi Geografi Objek Wisata Di Kabupaten Magelang, Skripsi, Yogyakarta.
[5] Inggou, 2012, Sistem Informasi Geografis Daerah Objek Wisata Kabupaten Deli Serdang Berbasis WEB,
Skripsi, Yogyakarta.
[6] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis. Yogyakarta
[7] Kerzner, 2001, Project Management: A System to Planning, Scheduling
Wiley & Sons, Canada.
and Controlling, Edisi ke 7, John
[8] Kadir.1999, Konsep Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta.
[9] Prahasta, 2006, Membangun Aplikasi Web-based GIS Dengan MapServer. Informatika, Bandung.
[10] Prahasta, 2012, Tutorial PostgreSQL, PostGIS dan pgRouting, Informatika. Bandung.
[11] Nuarsa, 2005, Menganalisis Data Spasial dengan ArcView GIS 3.3 untuk Pemula, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
[12] Soyusiawaty, Dewi, 2007, Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berbasis WEB, Skripsi, Yogyakarta.
12
Download