Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF. Senam Ibu Hamil A dalah suatu keadaan yang ironis, bahwa masih kian tinggi angka kematian ibu di masa hamilnya maupun di sekitar masa persalinannya, padahal telah tersedia kian banyak bidan maupun tenaga kesehatan lainnya. Para bidan itu ada yang dari lulusan sekolah bidan zaman dulu, dari akademi kebidanan, ataupun bahkan sarjana kebidanan. Permasalahan ini jadi lebih membingungkan lagi jika diingat pula kian banyaknya dokter umum maupun spesialis dari sekian banyak fakultas kedokteran. Klinik. Kehamilan pada hakikanya adalah suatu keadaan yang alami untuk mempertahankan keberadaan manusia di alam ini. Kehamilan adalah suatu rangkaian perubahan struktur dan fungsi tubuh sebagai akibat dari pertumbuhan janin di dalam rahim, dari yang semula hanya berupa satu sel telur yang telah dibuahi untuk tumbuh menjadi bayi yang seberat sekitar 3,5 kg di saat lahir. Pertumbuhan ini akan disertai perubahan pada si ibu untuk “melayani kebutuhan” janin yang tumbuh itu, misalnya pertumbuhan Rahim dan perkembangan payudara ibu untuk siap menyusui si bayi sesudah lahir. Proses persalinan (baca: melahirkan) bukanlah proses yang sederhana, walaupun ini juga alami; proses ini “singkat” tetapi tidak selalu mudah. Untuk lancarnya semua itu si ibu perlu menjaga kesehatannya secara menyeluruh, terrmasuk kecukupan 46 MPA 324 / September 2013 gizinya maupun kesiapan tubuhnya, tanpa boleh mengabaikan kesiapan jiwanya; kehamilan harus diterima sebagai amanah, bukannya sebagai beban! Diagnosa penyulit. Jika terjadi perubahan yang tidak wajar selama kehamilan, sebaiknya ibu hamil selalu dalam pengawasan tenaga kesehatan. Perubahan itu antara lain mual atau muntah yang berlebihan dan berkelanjutan, berat badan naik berlebihan, kaki bengkak, pening yang berlebihan ataupun tekanan darah naik sangat (keduanya ini harus dicurigai sebagai “keracunan kehamilan” yang dapat mematikan), terjadi perdarahan yang berulang ataupun terlalu banyak, “mulas” yang sering terjadi sebelum saat kelahiran yang normal harus dianggap ancaman keguguran ataupun persalinan sebelum waktunya. Namun demikian walaupun tidak terasa adanya kelainan, ada baiknya ibu hamil juga “lebih bersiap”, yaitu dengan melakukan senam ibu hamil Secara sederhana dapatlah disebutkan bahwa senam ibu hamil itu akan bermanfaat antara lain mengurangi atau meringankan kelesuan, sulit tidur, ketidaknyamanan, stress. Selain itu senam ibu hamil akan membantu meningkatkan kebugaran yang secara tidak langsung akan membantu kelancaran persalinan, mempercepat pemulihan pasca persalinan. Secara lebih khusus senam ibu hamil akan mengurangi rasa sakit ketika melahirkan (kontraksi rahim), menambah kekuatan otot terkait saat mengeluarkan bayi dari rahim. Mengendalikan berat badan selama hamil, karena selama masa kehamilan berat badan pastinya akan terus mengalami kenaikan sejalan dengan umur kehamilan; kenaikan ini tidak boleh berlebihan. Tindakan. Kelainan-kelainan akibat kehamilan biasanya memerlukan tindakan yang khas, sesuai dengan kenyataan kelainan (baca: penyakit) yang dijumpai. Adapun senam ibu hamil harus dianggap sebagai upaya untuk lebih bersiap terhadap saat melahirkan nanti, menjaga daya tahan tubuhnya; kesehatan janin merupakan hal yang paling utama agar nantinya dapat dilahirkan bayi yang sehat. Kesiapan ini meliputi pemahaman tentang proses kelahiran itu sendiri, maupun kesiapan diri untuk mempersiapkan organ-organ yang penting dalam proses kelahiran ini; misalnya pernafasan dada (otot dada dan diafragma), maupun otot lainnya (pinggang, punggung, dada; dinding dan dasar rongga perut), serta kesehatan secara umum. Pencegahan munculnya penyulit. Gerakan senam ibu hamil dapat menggunakan pelatih khusus seperti halnya senam yang lain. Masingmasing pelatih dapat saja membuat variasi sendiri, sama halnya dengan berbagai senam aerobik yang ada yang ditayangkan di televisi. Jika ingin lebih rinci, senam ibu hamil ini dapat pula disesuaikan dengan umur kehamilan. Namun ada berbagai gerakan sederhana yang tidak memerlukan pelatih khusus dan bisa dilakukan di rumah; gerakan-gerakan dapat diulang-ulang beberapa kali dalam sehari, masing-masingnya kalau mampu sampai sekitar 4-8 kali. Gerakan-gerakan itu di antaranya tis­ merupakan gerakan melatih elas­ itas otot-otot tubuh, latihan perna­ fasan diafragma dan dada. Jika tak ada kelainan yang jelas, boleh dikata aktivitas “berat” bukanlah merupakan pantangan untuk ibu hamil; atlet masih bisa berlatih lari untuk kemudian baru berhenti lari sepekan sebelum melahirkan tanpa perlu takut bermasalah dengan kehamilannya. Gerakan dasar sederhana untuk senam ibu hamil antara lain: Duduklah bersila, punggung 1. tegak, dengan posisi lengan lurus ke depan. Gerakkan kepala tunduk-tengadah, lalu putar Jika terjadi perubahan yang tidak wajar selama kehamilan, sebaiknya ibu hamil selalu dalam pengawasan tenaga kesehatan. Perubahan itu antara lain mual atau muntah yang berlebihan dan berkelanjutan, berat badan naik berlebihan, kaki bengkak, pening yang berlebihan ataupun tekanan darah naik. kepala ke kanan ke kiri secara bergantian. 2. Duduk selonjor, punggung tegak, dengan posisi lengan di samping menopang tubuh agar tegak. Putar-putarlah ujung kaki seperti gerakan mengaduk lumpur. 3. Berbaring telentang, lengan lu­ rus di samping tubuh, kaki sedi­ kit ditarik sehingga lutut agak tertekuk; lalu kerut-kerutkan dubur seperti ketika menuntaskan buang air. 4. Berbaring telentang, tangan ditaruh di perut, kaki sedikit ditarik sehingga lutut agak ter­ te­ kuk. Tariklah nafas dalam; kemudian keluarkan nafas lewat mulut dengan bibir sedikit menutup seperti ketika meniup balon, tetapi dengan cara mengem­piskan perut. 5. Berbaring telentang, tangan lurus di samping tubuh, kaki sedikit ditarik sehingga lutut agak tertekuk. Bernafaslah agak cepat, lalu bernafas biasa. Selanjutnya bernafaslah cepat, tetapi dengan sesedikit mungkin gerakan perut. Kemudian bernafas biasa, lalu ulangi bernafas cepat, tetapi dengan sebanyak mungkin gerakan perut. 6. Berbaring telentang, tangan lurus di samping tubuh, kaki sedikit ditarik sehingga lutut agak tertekuk. Dengan menggunakan kedua lengan sebagai penyangga, dengan kepala sedikit tertekuk sampai dagu menekan dada, angkatlah punggung. Kemudian kembalilah ke posisi berbaring semula. 7. Berdiri tegak, kedua kaki agak renggang, lengan lurus di samping tubuh, kemudian jongkok pelan-pelan dengan tubuh tetap tegak, lalu berdiri tegak kembali seperti semula. 8.Tubuh dengan posisi seperti merangkak, paha dan lengan tegak. Dengan kepala mengarah ke depan, kendorkan punggung sehingga punggung lengkung ke bawah. Lanjutkan dengan kepala menunduk ke arah perut tariklah punggung melengkung ke atas. Ulangi gerakan punggung ini dengan gerakan kepala yang bergantian menoleh ke kanan dan ke kiri. 9. Jika kehamilan telah masuk bulan ke sembilan, gerakan ditambah dengan: Berbaring terlentang, tarik kaki sehingga lutut bisa dipegang dengan menaruh kedua tangan di belakangnya. Kemudian tarik nafas dalamdalam, kemudian katupkan mulut kuat-kuat dan mengejanlah. Penutup. Walaupun kehamilan dan melahirkan merupakan peristiwa yang alami, yang setiap perempuan mampu menyesuaikan diri, nyatanya tidak semua perempuan punya kemampuan yang sama untuk itu. Kemampuan untuk penyesuaian itu dapat dipelajari, kemampuan itu dapat dicapai dengan berlatih. Di sinilah jika kita ingin lebih baik, maka kita dihadapkan ke tantangan mau berlatih ataukah tidak; banyak buktibukti yang menunjukkan manfaat senam ibu hamil itu bagi si ibu maupun janin yang dikandungnya, menyelamatkan si ibu dan bayinya. Semoga uraian di atas bermanfaat. MPA 324 / September 2013 47