Sistem Muskuloskeletal pada Manus

advertisement
Sistem Muskuloskeletal pada Manus
Regita Tanara (102015121) B1
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510
E-mail: [email protected]
Abstrak
Dalam tubuh manusia terdapat banyak elemen yang berfungsi membatu
manusia dalam melakukan aktivitas yang menunjang kehidupan, elemen
tersebut membentuk sistem yang dinamakan sistem muskuloskeletal,
yang dimaksud elemen tersebut antara lain ada tulang untuk menopang
tubuh, otot untuk membantu pergerakan, sendi yang menghubungkan 2
tulang, dan juga ligamen. Ada pula sistem yang mensarafi pergerakanpergerakan tersebut, serta refleks yang akan terjadi guna membantu
menjaga tubuh dari hal-hal yang berbahaya di sekitar. Semua elemen
tersebut saling berhubungan dan bersambungan sehingga terjadilah
pergerakan, bukan hanya dari segi makro (anatomi) melainkan juga dari
segi mikro (histologi), fisiologi, dan biokimia.
Kata kunci: muskuloskeletal, anatomi, histologi, fisiologi, biokimia
Abstract
In human’s body theres a lot of elements that helps human to do daily
activity, the elements forming a system that called musculoskeletal
system, the elements is bone to help sustain body, muscle to help
movement, joints that connect 2 bones, and ligament. There is also a
system that help innervation movements, and reflex that help prevent bad
things around to harm people’s body. All the elements connected each
other and relatable so there was movement happen, not only from macro
side (anatomy) but also mikro (histology), physiology, and bio-chemistry.
Key words: musculoskeletal, anatomy, histology, physiology, biochemistry.
Pendahuluan
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdapat dalam tubuh
manusia. Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki berbagai
macam organ-organ dengan struktur kompleks dan sebagian besar
anatomi tubuhnya disusun oleh tulang dan otot. Tulang dan otot
merupakan jaringan dalam tubuh yang memiliki massa yang paling besar. 1
Bukan hanya massa, tetapi tulang dan otot berperan penting dalam
aktivitas kita sehari-hari. Tulang menopang dan melindungi organ dalam
kita, karena itu tulang memiliki struktur yang kaku. Tulang juga
merupakan tempat melekatnya otot sedangkan penggerak bagi
tulang yang adalah otot yang melekat pada tulang tersebut, dengan
kerjasama dari tulang dan otot maka kita dapat bergerak dan
berpindah.2
Struktur Manus (Extremitas Superior)
Anatomi
Tulang
Struktur anatomi tulang tangan, tulang jari-jari tangan, dan pergelangan
tangan meliputi, tulang tangan (ossa manus), yang meliputi kelompok
tulang jari tangan atau tulang falang atau digiti (ossa phalanges),
kelompok tulang telapak tangan atay tulang metacarpus (metacarpal ),
dan pergelangan tangan (ossa carpalia), yaitu tulang-tulang yang terdiri
atas tulang hamatim (hamate), tulang kapitatum (capitate), tulang
trapezoid (multangulum majus), tulang trapezium (multangulum minus),
tulang skapoid (naviculare), tulang lunatum (lunate), tulang trikuetrum
(truquetrum), dan tulang pisiform (pisiform).3
Sendi
Sendi adalah bagian tubuh tempat 2 tulang saling berhubungan. Sendi itu
dapat merupakan suatu hubungan yang dapat bergerak atau yang tidak
dapat bergerak.2
Otot
Tangan memiliki banyak otot kecil yang tumpang-tindih dari sendi ke
sendi, yang memberikan kelenturan dan kekuatan. Ketika tangan dirawat
dengan baik, otot-otot ini tetap lentur dan gemulai.
Abductor memisahkan jari satu dengan yang lain dan adductor
menyatukkan jari-jari. Kedua jenis otot ini terletak di pangkal ibu jari dan
jari-jari lain. Otot opponent di telapak tangan mengarahkan jempol ke jarijari lain, dan menimbulkan gerakan menggenggam pada tangan.4
Ligamen
Gerakan jari dan tangan untuk menulis dan menari diurus oleh otot yang
terdapat di telapak tangan (otot intrinsic tangan) yang dinamakan juga
otot untuk ‘precision-grip’. Kedua kelompok otot ini dipersarafi oleh saraf
yang berbeda sehingga kerusakan saraf yang satu tidak mengganggu
fungsi kelompok otot yang lain. Otot power-grip diurus n.medianus
(bersama n.radialis) dan precision-grip oleh n.ulnaris.
Untuk mencapai tulang jari, sebagian otot lengan bawah dan sarafnya
akan melalui suatu celah di antara tulang pergelangan tangan yang
diperkuat oleh suatu ligamen atau urat. Jika terjadi gangguan pada tulang
atau ligamen, hal itu sebagai akibat gerakan salah atau suatu penyakit,
otot, dan saraf akan terjepit sehigga menimbulkan nyeri hebat yang
disertai kelumpuhan gerakan jari, dinamakan carpal-tunnel syndrome. 2
Histologi
Tiga puluh hingga empat puluh peratus (30%-40%) berat badan manusia
terdiri daripada tisu otot. Sejumlah lebih kurang 600 otot terdapat pada
tubuh badan, berdasarkan jenisnya, ada 3 otot yaitu otot jantung, otot
tulang rangka (lurik), dan otot polos.
Pada manus terdapat otot tulang rangka (lurik), merupakan otot yang
bergerak berdasarkan kemauan dan bergantung kepada SSP (Sistem Saraf
Pusat). Otot lurik mempunyai serat yang panjangn dan bercabang dan
dari kumpulan 1 otot terbentuklah berkas otot. Kumpulan beberapa bekas
otott membentuk otot. Tiap otot diliputi oleh sejenis jaringan perantara
yang dikenal sebagai “fasia”. Fasia meliputi semua otot yang dikendalikan
sesuai dengan kemauan sendiri dan memisahkan satu dengan yang lain. 5
Fisiologi
Refleks
Refleks adalah gerakan otomatis super cepat yang dilakukan tubuh
sebagai tanggapan dari suatu rasa. Refleks diatur oleh syaraf, sehingga
terjadi sebelum dipikirkan. refleks melindungimu dari bahaya, misalnya
menarik tanganmu menjauhi benda tajam secara otomatis.6
Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh
dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar, misalnya menutup mata
pada saat terkena debu, menarik kembali tangan dari benda panas
menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat dihambat
oleh kemauan sadar; misalnya, bukan saja tidak menari tangan dari benda
panas, bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu. 7
Kontraksi Otot
Otot berkontraksi jika ada rangsangan. Energi kontraks berasal dari
pemecahan adenosine trifosfat (ATP) dan kalsium. Beberapa tipe kontraksi
otot, yaitu:
1. Tonik, yaitu kontraksi sebagian otot secara terus menerus, yang
penting dalam mempertahankan postur tubuh.
2. Isotonik adalah kontraksi otot yang otot menjadi tegang, tetapi
kontraksi tersebut tidak mengubah otot, hanya mengubah panjang
otot (otot lebih pendek)
3. Isometrik, pada isometrik ketegangan otot meningkat, namun otot
menjadi lebih pendek
4. Twich adalah reaksi sentakan (refleks) pada suatu stimulis
5. Tetanik adalah kontraksi yang lebih menopang darpada twich yang
dihasilkan akibat rangkaian stimulus yang cepat
6. Treppe adalah kontraksi twich yang lebih kuat dalam merespons
stimulus yang terus-menerus berulang secara konstan dan kuat
7. Fibrillation adalah kontraksi asincronus pada setiap otot individu
8. Konvulsi adalah kontraksi titanik yang terkoordinasi secara normal
pada kelompok otot tertentu.8
Mekanisme Gerak Otot
Mekanisme gerak otot yang akan dibahas adalah mekanisme gerak pada
otot rangka, sedangkan pada otot polos dan otot jantung prinsipnya sama
dengan mekanisme gerak otot rangka.
Serabut halus sel otot rangka atau miofibril mengandung filamen protein
(miofilamen) yaitu filamen halus dan filamen kasar. filamen halus
dibangun oleh dua untai aktin dan satu untai protein regulator (pengatur)
berupa tropomiosin dan troponin kompleks yang membelit masing-masing
untaian aktin. Filamen kasar yang dibangun oleh miosin. Kombinasi kedua
filamen protein ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap pada otot
rangka. Setiap unit pola terang dan gelap tersebut disebut sakromer.9
Sistem Motorik & Sensorik
Sistem saraf mengontrol semua aktivitas tubuh, baik sadar dan tidak
sadar. Sistem saraf somatik mengatur semua kegiatan yang dikendalikan
secara sadar seperti berjalan, berbicara dll.
Ada tiga jenis serabut saraf; saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf
penghubung. Saraf ini diperbolehkan untuk mentransfer impuls sensorik
dan motorik dalam sistem saraf.
Saraf sensorik
Saraf sensorik yang cukup kompleks dan bertanggung jawab untuk
membawa informasi sensorik dari organ sensorik ke sistem saraf pusat.
Ada banyak jenis saraf sensorik dalam sistem saraf manusia. Salah satu
jenis yang membuat retina mata, sehingga bertanggung jawab untuk
penglihatan. Jenis lain adalah bertanggung jawab atas mekanisme
pendengaran dan keseimbangan di telinga. Lainnya berada di dalam kulit,
otot, sendi, paru-paru, dan organ lainnya. Ada saraf sensorik khusus untuk
mendeteksi sensasi seperti panas, dingin, posisi, gerakan, tekanan, rasa
sakit, keseimbangan, rasa dll reseptor saraf sensorik mendeteksi sensasi
dan mengirimkan melalui saraf sensorik ke sistem saraf pusat. Proses ini
dikoordinasi oleh neuron sensorik, yang terletak di sepanjang jalur
konduksi saraf.
Saraf motorik
Saraf motorik menghubungkan sistem saraf pusat dan otot dalam tubuh,
melalui neuron motorik, di mana saraf motorik berasal. Badan sel untuk
setiap saraf terletak pada sumsum tulang belakang. Setiap saraf motorik
menghubungkan otot tertentu dalam tubuh, dan membawa impuls, yang
menyebabkan otot berkontraksi.
Apa perbedaan antara Saraf sensorik dan motorik?
1.
saraf sensorik membawa impuls sensorik dari tubuh ke sistem saraf
pusat, sedangkan saraf motorik membawa impuls motorik dari
sistem saraf pusat ke otot-otot tubuh.
2.
Saraf sensorik muncul dari neuron sensorik, sedangkan saraf
motorik timbul dari neuron motorik.
3.
saraf sensorik membawa impuls terhadap sistem saraf pusat,
sementara saraf motorik membawa impuls dari sistem saraf pusat. 10
Biokimia
Metabolisme Otot
Yang jika diurutkan dalam proses metabolisme secara general ke lokal
adalah
1. Adanya kemampuan fungsi optimal dari sistem kardiorespirasi
2. Co-Enzim yang mengaktifkan enzim. Misal Acetyl Co-Enzim A untuk
mengaktifkan Co-Enzim A dalam siklus Kreb
3. Ketersediaan enzim sebagai katalisator reaksi.
MisalkanMyokinase untuk pembentukan ATP di otot, dan
4. Mass action atau kemampuan suatu substansi dalam menimbulkan
reaksi yang luas, misalkan oksigen.11
Metabolisme Tulang
Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pada metabolisme tulang, yaitu vitamin
D, vitamin A, vitamin C, estrogen, hormone paratiroid, klasitonin,
glukokortikoid dan growth hormone. Vitamin D mempunyai fungsi, yaitu
untuk meningkatkan absorbs Ca usus, membantu mineralisasi normal
tulang dan mempercepat reabsorpsi Ca dari tulang. Vitamin A juga
berfungsi untuk pertumbuhan tulang. Pada vitamin C berperan untuk
pertumbuhan tulang normal, karena dibutuhkan pada sintesis kolagen.
Estrogen berfungsi menghambat produksi asam laktat pada glikolisis
dalam tulang, sehingga terjadi mineralisasi tulang. Hormon paratiroid
berguna untuk meningkatkan reasorbsi tulang. Pada kalsitonin berperan
untuk mempercepat pemasukan Ca dan P dari darah ke tulang. Growth
hormone berfungsi untuk meningkatkan sintesis kolagen, meningkatkan
pertumbuhan tulang panjang pada epifisis.1
Tulang mengalami suatu siklus modeling dan remodeling. Pada
tahap modeling, ini terjadi pada usia 0-30 tahun. Pada proses modeling,
seseorang akan mengalami masa pembentukkan tulang sejatinya/bentuk
tulang seseorang, karena setiap orang memiliki perbedaan bentuk tulang.
Pada masa modeling tulang, faktor paling penting yaitu suatu kalsium.
Karena dengan banyaknya calcium yang ada di dalam tubuh kita, maka
proses modeling tulang seseorang tidak mengalami gangguan. Pada
proses remodeling tulang terjadi secara konstan pada orang dewasa yang
normal dan sehat tanpa perubahan neto massa tulang. Jadi pada proses
remodeling, osteoklas berperan untuk menggali lorong pada permnukaan
tulang
dan
osteoblas
mengisinya
dengan
tulang
baru
sehingga
memberikan kekuatan yang lebih besar dan memperbaiki mikro-faktur.12
Kesimpulan
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang penting membantu
berlangsungnya pergerakan manusia untuk melakukan aktivitas sehari
hari, di mulai dari segi mikro sampai makro. Serta ada juga pentingnya
sistem persarafan dan refleks untuk membantu menghindari hal-hal yang
dapat berbahaya untuk tubuh manusia.
Daftar Pustaka
1 Mardiana D. Buku pintar nyeri tulang dan otot. Jakarta: Erlangga;
2007.
2 Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2007.
3 B.P. Suhartono, Hidayat EPS. Teknik radiografi tulang ektremitas
atas. Jakarta: EGC, 2008.
4 Toselli L. Panduan lengkap manikur&pedikur. Jakarta: PT
Gramedia pustaka utama, 2008.
5 Dahari MH. Latihan beratan, weight training. Kuala Lumpur:
Utusan publications, 2007.
6 Walker R. Ensiklopedi mini tubuh manusia. Jakarta: Erlangga,
2008.
7 Pearce EC. Anaomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT
gramedia, 2009.
8 Suratun SKM, Heriyati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan
sistem musculoskeletal: seri asuhan keperawatan, Jakarta: EGC,
2009.
9 Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni EW. Biologi, Jakarta:
Erlangga, 2008.
10 Sridianti. Sridianti.com 24 Februari 2016.Perbedaan antara saraf
sensorik dan motorik. Diunduh dari
http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-saraf-sensorik-danmotorik.html, 24 Maret 2016.
11 Binuko Amarseto. http://en.gravatar.com/binukoamarseto, 24
Maret 2016.
12 Brashers LV. Aplikasi klinis patofisiologis. Jakarta: EGC; 2007.
Download