BAB II ISI 2.1 Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah

advertisement
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan
penerimaan data dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop,
printer dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan
melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa fiber optic (serat
optik), microware dan sebagainya. Komunikasi data merupakan gabungan
dari beberapa teknik pengolahan data.
2.1.1 Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
1. Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya.
Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur
jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain:
Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN Multi Service
dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
2. Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah
yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi
yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial
namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya
proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang
matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun
sekali.:
2
2.1.2 Tujuan komunikasi data adalah sebagai berikut :

Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien, tanpa
kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan
pendukung dari jarak jauh (remote computer use).

Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun
secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol,
baik desentralisasi ataupu sentralisasi.

Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data
yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.

Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.

Mendapatkan data langsung dari sumbernya.

Mempercepat penyebarluasan informasi.
 Hal-hal yang menyebabkan komunikasi data sangat dibutuhkan:
1. Dengan menggunakan sistem ini akan terasa lebih efisien.
2. Karena sebaian besar pengguna komputer hampir menggunakan
data sebagai alat komunikasi antar kantor, perusahaan dan
institusi institusi lainnya.
 Inilah yang menyebabkan sistem komunikasi data diperlukan:
1. Menjaga data agar sampai sesuai tujuan yang diinginkan.
2. Dapat mengurangi keterbatasan waktu.
3. Data menjadi terahasiakan bila ada data yang tidak boleh
diketahui pihak lain.
 Cara menjaga data dalam sistem komunikasi data:
1. Pastikan media transmisi tidak rusak.
2. Pastikan Alamat IP yang mau dikirim benar.
3. Lindungi kabel-kabel dari binatang perusak.
4. Letakan Kabel kabel ditempat yang aman.
5. Selalu rutin scan virus. Recomendasi sehari 2x.
3
6. HDD (Hard Disk Drive) yang digunakan tidak boleh bad sector.
7. Agar lebih baik, HDD (Hard Disk Drive) yang digunakan tidak
dicampur dengan game, hal ini membuat file menjadi lemot untuk
dibuka.
 Prinsip komunikasi data:
1. Pengirim atau senter.
2. Media Penghantar.
3. Sink atau penerima.
2.2 OSI Layer
OSI atau Model Open Systems Interconnection diciptakan oleh
International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower
layer. Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
dipresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu
desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan
dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklo jaringan dan
metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan
fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan
layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan
protokol dan standard.
4
2.2.1 Bagian – Bagian Osi Layer
OSI Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristik dan fungsiya
masing masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di
atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protokol
dan standar. Berikut bagian-bagian layer dan fungsinya dalam OSI model
:
Gambar 1. 1 Bagian-bagian Layer OSI
1. Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer
ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer,
seperti program e-mail dan service lain yang berjalan di jaringan seperti
server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka
dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP,
SMTP, dan NFS.
2. Presentation
Presentation layer ini
bertanggung jawab bagaimana data
dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text
5
ASCII untuk dokumen yaitu GIF, dan JPG untuk gambar layer. Dan ini
membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi, selain itu
layer ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director
(redictor Software). Seperti layanan worksatation (dalam Windows NT) dan
juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau
Remote Dekstop Protocol (RDP).
3. Session
Session layer menentukan bagaimana dua terminal menjaga,
memelihara
dan
mengatur
koneksi.
Bagaimana
mereka
saling
berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut session. Session
Layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama.
4. Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan
penanganan error (error handling). Transport ini berfungsi untuk
memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement)
dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah
jalan.
5. Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan,
menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian
tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Network ini berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paketpaket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan
menggunakan router dan switch layer 3.
6
6. Datalink
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkan-nya
menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut
melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, dan mengatur
komunikasi layer physical antara sistem koneksi dengan penaganan error.
Datalink
ini
berfungsi
untuk menentukan
bagaimana
bit-bit data
dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada
level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan
menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
7. Physical
Physical layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik
antar sistem. Physical ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card
(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Secara fungsional 7 layer OSI dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Upper layers adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan user
interface, data formatting, dan communication session, atau lebih
tepatnya banyak berkaitan dengan aplikasi (software). Yang
termasuk dalam Upper Layers yaitu Application Layer, Presentation
Layer, dan Session Layer
2. Lower layer adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan network
atau jaringan, data flow atau bagaimana data mengalir. Bagian dari
7
Lower Layers yaitu Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer,
dan Transport Layer
Gambar 1.2 Upper Layer dan Lower Layer
Tujuh dari model OSI mendefinisikan interface antara softwaresoftware yang berkomunikasi dan aplikasi yang memerlukan untuk
berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer
Application OSI memiliki fungsi-fungsi:
1. Mendukung file transfer
2. Kemampuan untuk melakukan
3. Pencetakan (print) pada jaringan
4. Surat elektronik (email)
5. Pengiriman pesan elektronik (electronic messaging)
6. Melakukan browsing pada World Wide Web
Protocol- protocol yang mengimplementasikan aturan Layer Application
yaitu:
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file
HTML dan Web .
2. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk
distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
3. DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan
nomor IP.
8
4. FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
5. MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk
mengirim file biner dalam bentuk teks.
6. NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima
dan mengirim newsgroup
7. POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari
server.
8. SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai
server file DOS dan Windows.
9. SAP (Netwares Service Advertising Protocol)
10. NFS (Network File System)
11. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
12. E-Mail (Electronic Mail)
2.3 Circuit Switching
Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah
sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk
digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak
dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan
koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung
pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat
digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan
telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.
Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif
lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari
node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang
menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone
Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.
9
Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan
menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal
terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk link antar telephone
exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan
informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit
tersebut.
2.3.1 Kelebihan Circuit Switching:

Karena menggunakan jalur yang tetap, sehingga mempunyai
kemungkinan yang kecil terjadinya kesalahan pengiriman data
dikarenakan alamat yang dituju salah.

Bandwith dapat digunakan secara maksimal saat terjadi panggilan.

Kualitas service terjamin.

Sangat baik untuk komunikasi real time.

Cocok mentransfer voice karna sifat koneksi yang dapat menjamin
waktu dan jitter yang disyaratkan untuk mentransfer voice.
2.3.2 Kekurangan Circuit Switching

Mengurangi efisiensi penggunaan suatu jaringan sirkuit. Karena
jaringan sirkuit hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja.

Untuk koneksi dari terminal komputer kapasitas menjadi tidak jalan
selama koneksi berlangsung.

Dalam hal kinerja, terjadi suatu penundaan yang berkaitan dengan
transfer sinyal untuk pembentukan panggilan.
2.3.3 Contoh komunikasi yang menggunakan circuit switching:

Sistem telepon zaman dahulu merupakan penggunaan circuit
switching. Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan
mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang
sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain.
10
Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah
koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon
berlangsung. Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi
ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain, walaupun
para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi
tidak digunakan (silent). Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan
multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah
konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang
mengalami multiplexing selalu berada pada salah satu dari dua
kondisi ini yaitu dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam
keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena
kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat
tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Di sisi lain,
keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan
koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.

Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang
akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi
kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan
melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak
membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi.
Dengan pendekatan ini banyak pasangan node dapat melakukan
komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama. Dengan
tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang
diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat
mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.
2.4 Packet Switching
Packet switching merupakan suatu metode transportasi data yang
dilakukan dengan cara memecah-mecah data yang akan dikirimkan
menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan agar muncul fleksibilitas dalam
11
proses pengiriman data. Fleksibilitas yang dimaksud di sini adalah data
yang dikirim tidak harus secara seri melalui satu jalur tertentu saja, tetapi
bisa secara paralel dengan memanfaatkan jalur koneksi lain yang tingkat
kepadatannya tidak tinggi.
Metode ini lahir karena sebelumnya proses transportasi data
dilakukan menggunakan circuit switching yang menggunakan dedicated
connection, sehingga memicu adanya kekakuan dalam proses transfer data
dari suatu titik ke titik lain, karena data dikirimkan secara seri melalui satu
jalur saja. Gambar dibawah mengilustrasikan pemecahan/ pembagian data
yang akan ditransfer menggunakan packet switching.
Pada gambar di atas, diilustrasikan bahwa data dari user dipecah ke
dalam tiga bagian yang kecil. Setiap bagian diberik sebuah header (packet
header) yang berisi informasi mengenai keseluruhan data yang akan
dikirimkan. Setiap packet header pada setiap pecahan data setidaknya
mengandung informasi mengenai origin (sumber data), destination (tujuan
data), dan place in file (posisi setiap pecahan paket dari data sebenarnya).
12
Gambar di atas mengilustrasikan skema jaringan menggunakan
packet switching dari satu node ke node lainnya. Data dikirimkan oleh
computer di sebelah kiri dalam bentuk pecahan-pecahan data secara
terurut yang disebut packet. Masing-masing packet melewati jaringan dari
satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan. Pada setiap titik dimana paket
diterima, paket disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik
berikutnya hingga akhirnya diterima oleh komputer di sebelah kanan dalam
bentukk pecahan-pecahan data juga, dan selanjutnya pecahan-pecahan
data tersebut akan disatukan berdasarkan informasi yang ada pada packet
header di setiap pecahan data tersebut.
2.4.1 Kelebihan Packet Switching
1. Jalur efisiensi yang lebih besar

Jalur dari simpul ke simpul dibagi secara dinamik beberapa
paket sepanjang waktu.

Paket diantrikan dan ditransmisi secepat mungkin.

Meningkatkan efisiensi jalur komunikasi.
2. Konversi rate data

Setiap stasiun terhubung ke simpul lokal pada rate data yang
sesuai.
13

Simpul penyangga /buffer data di butuhkan untuk penyangga
rate.

Dapat mengatasi permasalahan data rate yang berbeda
antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
3. Paket dapat diterima meskipun sedang sibuk

Pengiriman dapat saja terlambat.

Packet dapat diterima meskipun network dalam keadaan
sibuk/ padat.
4. Skala Prioritas dapat digunakan

Dapat menggunakan prioritas dalam proses pengiriman
paket.
2.4.2 Kekurangan Packet Switching

Paket yang dikirimkan mempunyai kemungkinan untuk hilang
atau corrupt saat pengiriman

Akan terjadi delay pada penggunaan secara besar besaran

Paket data akan hilang atau corupt

Untuk tipe data sream, paket data tidak terlalu bagus karena
adanya kemungkinan paket data yang tidak berurutan
sehingga frame yang ditampilkan dapat hilang begitu saja
2.4.3 Teknik-Teknik Dalam Packet Switching
Ada dua teknik dalam proses transportasi data menggunakan packet
switching, yakni datagram dan virtual circuit.
1. Teknik Datagram
Teknik ini melakukan pengiriman paket data secara independen,
tanpa tergantung dengan paket data yang lain. Artinya, setiap paket diberi
informasi mengenai alamat tujuan, lalu setiap paket tersebut akan
14
dikirimkan
melalui
jalur-jalur
yang
berbeda-beda
secara
paralel.
Keuntungan dari teknik ini adalah pengiriman data lebih fleksibel, dan
stasiun penerima dapat mengurutkan kembali paket-paket data yang
diterima dalam kondisi acak (tidak terurut). Kelemahan dari teknik ini adalah
paket dapat saja hilang dalam proses pengiriman.
Pada gambar di atas, komputer/ stasiun A mengirimkan dua buah
data, yakni data B dan data C, dimana data B akan dikirimkan ke stasiun B,
dan data C akan dikirimkan ke stasiun C. Masing-masing data B dan C
tersebut dipecah kedalam tiga paket data, yakni B.1, B.2, dan B.3, serta
C.1, C.2, dan C.3. Terlihat bahwa, ketika setiap paket data yang sampai di
masing-masing stasiun (B dan C) berada dalam keadaan tidak terurut. Hal
ini terjadi karena setiap paket dikirimkan melalui jalur yang berbeda-beda,
sehingga panjang jalur yang dilalui pun akan berbeda-beda. Secara lebih
detail, teknik datagram ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
15
2. Teknik Virtual Circuit
Teknik ini pada dasarnya adalah membuat sebuah hubungan secara
lojik antara satu node, stasiun dengan node atau stasiun lainnya yang
menjadi tujuan pengiriman data. Pada teknik ini, sebuah rute khusus
dibangun sebelum melakukan pengiriman paket (tetapi jalur ini tidak
menjadi
dedicated
path).
Kemudian,
stasiun
sumber
mengirimkan request kepada stasiun yang dituju untuk mengaktifkan
koneksi (handshake). Setiap paket data diberikan label sirkuit atau jalur
yang akan dilaluinya. Gambar dibawah mengilustrasikan proses pengiriman
data menggunakan virtual circuit.
16
Stasiun A mengirimkan 6 paket. Jalur antara A dan B secara logik
disebut sebagai jalur 1, sedangkan jalur antara A dan C disebut sebagai
jalur 2. Paket pertama yang akan dikirimkan lewat jalur 1 dilabelkan sebagai
paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang dilewatkan jalur yang sama
dilabelkan sebagai paket 1.2 dan paket terakhir yang dilewatkan jalur 1
disebut sebagai paket 1.3. Sedangkan paket yang pertama yang dikirimkan
lewat jalur 2 disebut sebagai paket 2.1, paket kedua sebagai paket 2.2 dan
paket terakhir sebagai paket 2.3. Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa
paket yang dikirimkan diberi label jalur yang harus dilewatinya dan paket
tersebut akan tiba di stasiun yang dituju dengan keadaan terurut.
Keuntungan dari teknik ini antara lain, jaringan dapat menyediakan
mekanisme pengurutan paket data dan error control, selain itu, paket data
juga dapat dikirim dengan lebih cepat. Pada teknik ini, tidak terjadi
proses routing decision(penentuan jalur), sebab jalur pengiriman telah
ditentukan sebelumnya.
Secara detail, proses pengiriman data menggunakan teknik virtual
circuit dapat dilihat pada gambar dibawah.
17
2.4.4 Perbandingan Circuit Virtual dan Datagram
1. Circuit Virtual

Paket diteruskan lebih cepat (tidak perlu jalur khusus).

Kurang handal (simpul mengalami kegagalan seluruh sirkuit
virtual yang melintasi simpul bisa hilang).

Jaringan dapat melakukan deretan dan kontrol kesalahan.
2. Datagram

Panggilan untuk setup fase dapat dihindari (lebih baik daripada
paket-paket yang sedikit).
18

Lebih fleksible (jika terjadi kegagalan paket berikutnya dapat
menemukan rute pengganti).
2.4.5 Contoh Komunikasi Pada Packet Switching

TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching”
yang berasal dari proyek DARPA (development of Defense
Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal
dengan nama ARPANET. Packet-switching yaitu transfer informasi
dilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi
menjadi potongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya
connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan
harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai
protokol yang berfungsi sebagai interface (antarmuka) untuk
menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, membuat tiap
komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap atau
bertukar informasi dengan kecepatan tinggi (sampai dengan
155Mbps).

GPRS adalah teknologi Packet Switching data pada GSM. Teknologi
yang dikenal sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan
dari teknologi Circuit Switching pada GSM. Berbeda dengan
teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya
dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim
sekaligus dalam satu paket sehingga lebih efisien dibanding koneksi
permanen pada teknologi circuit-switching. Sehingga biaya yang
dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi
datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second
(Kbps). Padahal, sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM
hanya 9,56 Kbps.

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi
(personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth
19
menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar
informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan
bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok
Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita
frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping
traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak
terbatas. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara
circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung
sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau
sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data
asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah
kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung
kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah
sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s.
Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan
kecepatan 433,9 kb/s.
20
Download