PRUlinkQuarterly Newsletter

advertisement
PRUlink Quarterly Newsletter
Publikasi dari PT Prudential Life Assurance
Kuartal Kedua 2012
Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia
Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan
A. Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
Beberapa Catatan Penting Selama Kuartal II 2012:
•
Bank sentral China, untuk pertama kalinya dalam empat tahun, melonggarkan kebijakan moneter dengan
memangkas tingkat bunga pinjaman dan simpanan sebesar 25 basis poin menjadi masing-masing 6,31%
(dalam Rupiah)
dan 3,25%, untuk mendukung pertumbuhan domestik di tengah pelemahan ekonomi global.
•
Hasil positif pemilihan umum ulang Yunani pada tanggal 17 Juni membantu memperbaiki sentimen di
pasar. Kepercayaan investor kembali pulih seiring meredanya kekhawatiran bahwa Yunani akan keluar
dari Uni Eropa pasca kemenangan tipis partai pendukung progam dana talangan.
•
Rencana pemerintah untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi dengan
kapasitas mesin di atas 1.500 cc ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Penundaan tersebut
dilakukan karena pemerintah menilai pelaksanaannya sulit diawasi.
•
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS turun drastis di bulan Mei akibat tingginya permintaan valuta asing
seiring maraknya aksi jual saham dan obligasi Indonesia oleh investor luar negeri. Menjelang akhir kuartal,
B. Tingkat Bunga BI Rate dan Inflasi
Rupiah sedikit menguat dan ditutup di level Rp 9.480/US$.
•
Cadangan devisa Indonesia turun sebesar US$ 4 miliar menjadi US$ 106,5 miliar pada kuartal kedua
akibat intervensi Bank Indonesia di pasar mata uang untuk mencegah agar pelemahan Rupiah tidak
terus berlanjut.
•
Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5,75%, mengingat tingkat inflasi
masih terkendali. Selama periode April-Juni, inflasi harga konsumen tetap stabil di kisaran 4,5% secara
tahunan, sebagian berkat meredanya tekanan inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintah.
: Inflasi
: BI Rate
C. Indeks Harga Saham Gabungan
(dalam miliar US Dollar)
D. Posisi Cadangan Devisa Indonesia
•
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik naik 3,20% di bulan Juni 2012, menghapus
sebagian penurunan bulan sebelumnya. Sepanjang kuartal kedua, IHSG melemah sebesar 4,03%.
•
Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun naik pada kuartal pertama dari 6,01%
menjadi 6,14%, sedangkan kepemilikan asing di surat utang Indonesia tercatat tidak berubah dari
posisi Rp 224 triliun kuartal sebelumnya.
(dalam Triliun Rupiah)
E. Kepemilikan Investor Asing atas Obligasi Pemerintah
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 1 dari 8
Grafik Harga per Unit (Non Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Rupiah Equity Fund (REF)
Rupiah Cash Fund (RCF)
• Harga per unit REF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 11.786,04.
• Harga per unit RCF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 2.500,99.
• Pasar saham terkoreksi di kuartal kedua setelah sempat menguat di
• BI rate dipertahankan di posisi 5,75% di tengah tingkat inflasi yang
kuartal pertama. Krisis utang zona Eropa kembali meredam keberanian
investor mengambil risiko.
Pandangan ke depan:
• Manajer Investasi terus mewaspadai risiko fluktuasi mata uang
terkendali.
Pandangan ke depan:
• Bank Indonesia diharapkan akan mempertahankan kebijakan suku
bunga tidak berubah, mengingat bahwa inflasi kemungkinan tetap
selama periode penghindaran risiko akibat ketergantungan Indonesia
tinggi selama bulan Ramadhan, yang dimulai pada bulan Juli.
terhadap pendanaan asing. Namun, koreksi pasar yang tajam
RCF akan lebih memaksimalkan penempatan dana di deposito
merupakan sebuah kesempatan untuk mengakumulasi saham-saham
berjangka atau obligasi jangka pendek.
berfundamental kuat pada tingkat harga yang menarik.
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
Dollar Fixed Income Fund (DFF)
• Harga per unit RFF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 4.243,11.
• Harga per unit DFF pada akhir Juni 2012 adalah US$ 2,57899.
• Pasar obligasi lokal Indonesia mengalami koreksi di bulan Mei seiring
• Penerbitan obligasi global korporasi diharapkan akan semakin banyak
aksi jual pemodal yang disebabkan oleh penghindaran risiko global dan
tahun ini menyusul keputusan pemerintah untuk tidak menerbitkan
pelemahan Rupiah.
obligasi dolar karena memburuknya situasi ekonomi Eropa.
• Kuartal kedua ditutup dengan rasa optimis di pasar obligasi setelah KTT
Uni Eropa menyepakati pemberian bantuan kepada Spanyol dan Italia.
Pandangan ke depan:
• Manajer investasi akan mempertahankan dan menambah alokasi pada
Pandangan ke depan:
obligasi korporasi dengan pertimbangan bahwa prospek risiko kredit
• Imbal hasil obligasi pemerintah sedikit turun setelah akhir Mei dan masih
akan tetap terjaga dan penawaran perdana obligasi korporasi masih
berada pada rentang historis terendah. Sehingga, pasar obligasi masih
sangat terbatas.
rentan tekanan akibat penghindaran risiko oleh investor global.
: 2011
: 2012
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil investasi pada periode mendatang, bisa naik atau turun.
Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan
kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji.
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 2 dari 8
Grafik Harga per Unit (Non Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Rupiah Managed Fund (RMF)
Rupiah Managed Fund plus (RMP)
• Kinerja RMF sangat tergantung dari kinerja RCF, RFF dan REF. Harga per
• Kinerja RMP sangat tergantung dari kinerja RCF, RFF dan REF. Harga
unit RMF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 6.902,26.
per unit RMP pada akhir Juni 2012 adalah Rp 2.173,22.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Koreksi harga yang terjadi baru-baru ini berpotensi memperbaiki
• Koreksi harga yang terjadi baru-baru ini berpotensi memperbaiki
valuasi saham, dan karenanya, manajer investasi sedikit menambah
valuasi saham, dan karenanya, manajer investasi sedikit menambah
bobot pada aset berisiko.
bobot pada aset berisiko.
• Imbal hasil obligasi pemerintah sedikit turun setelah akhir Mei dan
• Imbal hasil obligasi pemerintah sedikit turun setelah akhir Mei dan
masih berada pada rentang historis terendah. Sehingga, pasar
masih berada pada rentang historis terendah. Sehingga, pasar
obligasi masih rentan tekanan akibat penghindaran risiko oleh
obligasi masih rentan tekanan akibat penghindaran risiko oleh
investor global.
investor global.
: 2011
: 2012
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil investasi pada periode mendatang, bisa naik atau turun.
Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan
kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji.
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 3 dari 8
Grafik Harga per Unit (Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Syariah Equity Fund (SEF)
Syariah Cash And Bond Fund (SCBF)
• Harga per unit SEF pada akhir Juni 2012 adalah Rp1.681,31.
• Harga per unit SCBF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 1.427,30.
• Pasar saham terkoreksi di kuartal kedua setelah sempat menguat di
• Minat investor terhadap sukuk negara menurun pada lelang di bulan
kuartal pertama. Krisis utang zona Eropa kembali meredam keberanian
Juni karena adanya kekhawatiran bahwa perdagangan di pasar sekunder
investor mengambil risiko.
tidak likuid. Meskipun demikian, prospek sukuk Indonesia tetap positif.
Pandangan ke depan:
Pandangan ke depan:
• Manajer Investasi terus mewaspadai risiko fluktuasi mata uang
• Krisis utang yang melanda Eropa memberikan peluang bagi pasar sukuk
selama
periode
penghindaran
risiko
akibat
ketergantungan
Indonesia terhadap pendanaan asing. Namun, koreksi pasar yang
tajam merupakan sebuah kesempatan untuk mengakumulasi saham-
Indonesia untuk berkembang.
• SCBF akan berpartisipasi dalam penawaran perdana obligasi syariah
negara dan obligasi syariah korporasi yang berkualitas.
saham berfundamental kuat pada tingkat harga yang menarik.
Syariah Managed Fund (SMF)
• Kinerja SMF sangat tergantung dari kinerja SEF dan SCBF. Harga per unit
SMF pada akhir Juni 2012 adalah Rp 1.695,79.
Pandangan ke depan:
• Koreksi harga yang terjadi baru-baru ini berpotensi memperbaiki valuasi
saham, dan karenanya, manajer investasi sedikit menambah bobot pada
aset berisiko.
• Imbal hasil obligasi pemerintah sedikit turun setelah akhir Mei dan masih
berada pada rentang historis terendah. Sehingga, pasar obligasi masih
rentan tekanan akibat penghindaran risiko oleh investor global.
: 2011
: 2012
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil investasi pada periode mendatang, bisa naik atau turun.
Komentar: Dana-dana di atas dikelola untuk mengoptimalkan hasil investasi dalam jangka panjang. Dana-dana tersebut dikelola oleh pengelola keuangan
kami yang profesional dengan pengalaman yang sangat baik, dan berdedikasi sepenuhnya mengelola dana dengan ragam teknik yang sudah teruji.
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Halaman 4 dari 8
Alokasi Aset PRUlink (Non Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Berdasarkan Jenis Aset
Rupiah Equity Fund (REF)
Rupiah Cash Fund (RCF)
Kas
8,57%
Saham
91,43%
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
Kas
92,42%
Rupiah Managed Fund (RMF)
Kas
4,46%
Instrumen Pasar Uang
dan Obligasi
7,58%
Obligasi
95,54%
US Dollar Fixed Income Fund (DFF)
Rupiah Managed Fund Plus (RMP)
Kas
4,51%
RCF
18,59%
RCF
19,10%
REF
24,61%
RFF
56,80%
RFF
26,66%
Obligasi
95,49%
REF
54,24%
Berdasarkan Alokasi Industri
Rupiah Equity Fund (REF)
Lain-lain
18%
Rupiah Cash Fund (RCF)
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
Keuangan
3%
Keuangan
28%
Barang
Konsumsi
9%
Infrastruktur
3%
Keuangan
100%
Properti
10%
Infrastruktur
14%
Rupiah Managed Fund (RMF)
Barang Konsumsi
Lain-lain
12%
3%
Infrastruktur
Perdagangan dan Jasa
Properti
7%
Pemerintah
6%
11%
Lain-lain
18%
Properti
2%
1%
Pemerintah
64%
Keuangan
Rupiah Managed Fund Plus (RMP)
US Dollar Fixed Income Fund (DFF)
Pertambangan
17%
4%
Pertambangan
Barang
Konsumsi
1%
Pemerintah
91%
Pertambangan
10%
Manufaktur
11%
Pertanian
2%
Infrastruktur
19%
61%
Manufaktur
7%
Pertambangan
7%
Infrastruktur
10%
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Pemerintah
31%
Keuangan
20%
Halaman 5 dari 8
Alokasi Aset PRUlink (Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Berdasarkan Jenis Aset
Syariah Equity Fund (SEF)
Syariah Cash & Bond Fund (SCBF)
Syariah Bond
41,86%
Kas
9,50%
Saham
90,50%
Cash
58,14%
Syariah Managed Fund (SMF)
Kas
3,73%
SCBF
41,28%
SEF
54,99%
Berdasarkan Alokasi Industri
Syariah Equity Fund (SEF)
Syariah Managed Fund (SMF)
Manufaktur
18%
Lain-lain
11%
Perdagangan
dan Jasa
11%
Lain-lain
15%
Pemerintah
23%
Perdagangan Jasa
8%
Pertambangan
9%
Industri Dasar
dan Kimia
16%
Barang Konsumsi
18%
Infrastruktur
17%
Industri Dasar
dan Kimia
11%
Barang Konsumsi
13%
Manufaktur
13%
Infrastruktur
17%
Syariah Cash and Bond Fund (SCBF)
Infrastruktur
18%
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Pemerintah
82%
Halaman 6 dari 8
Grafik Dana Kelolaan (Non Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Rupiah Cash Fund (RCF)
(dalam miliar rupiah)
Rupiah Equity Fund (REF)
(dalam miliar rupiah)
Rupiah Fixed Income Fund (RFF)
(dalam miliar rupiah)
US Dollar Fixed Income Fund (DFF)
(dalam juta dolar)
Rupiah Managed Fund (RMF)
(dalam miliar rupiah)
Harap membaca ketentuan pada halaman terakhir dokumen ini.
Rupiah Managed Fund Plus (RMP)
(dalam miliar rupiah)
Halaman 7 dari 8
Grafik Dana Kelolaan (Syariah)
(per Juni 2012)
Laporan ini tidak diaudit.
Syariah Equity Fund (SEF)
(dalam miliar rupiah)
Syariah Cash & Bond Fund (SCBF)
(dalam miliar rupiah)
Syariah Managed Fund (SMF)
(dalam miliar rupiah)
Ketentuan
• Laporan ini hanya merupakan informasi yang disebarluaskan untuk kalangan sendiri dan ditujukan bagi
para nasabah dan calon nasabah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Laporan ini tidak
diperbolehkan untuk dicetak, dibagikan atau direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau
sebagian kepada orang lain tanpa izin tertulis dari Prudential Indonesia. Laporan ini bukan merupakan
penawaran atau mengajak melakukan pemesanan, pembelian, atau penjualan aset-aset keuangan yang
tertulis di dalamnya. Prudential Indonesia tidak memberikan pertimbangan dan tidak akan melakukan
investigasi atas tujuan investasi, kondisi keuangan atau kebutuhan tertentu dari penerima laporan ini,
sehingga tidak ada jaminan dan kewajiban apapun yang akan kami berikan atau terima atas kerugian
yang timbul secara langsung maupun tidak langsung yang diderita oleh penerima laporan ini karena
informasi, opini atau estimasi yang ada dalam laporan ini. Prudential Indonesia dan semua perusahaan
yang terkait dan berafiliasi dengannya, termasuk jajaran direksi dan staf di dalamnya, dapat memiliki
atau mengambil posisi atas aset keuangan yang tercantum dalam laporan ini dan dapat melakukan atau
sedang menjajaki jasa perantaraan atau jasa investasi lainnya dengan perusahaan-perusahaan yang aset
keuangannya tercantum dalam laporan ini, termasuk dengan pihak-pihak di luar laporan ini. Kinerja
masa lalu dan perkiraan yang dibuat bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Nilai dan hasil
investasi bisa naik atau turun.
PT Prudential Life Assurance | Customer Line: 500085 | www.prudential.co.id |
• Prudential Indonesia adalah bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka
dari Inggris. Grup Prudential pada tanggal 31 Desember 2011 memiliki total dana kelolaan sebesar lebih dari
£ 351 miliar (Rp 4,946 triliun). Prudential Indonesia dan Prudential plc tidak memiliki afiliasi apapun dengan
Prudential Financial Inc, suatu perusahaan yang berdomisili di Amerika Serikat.
www.facebook.com/PrudentialIndonesia
Halaman 8 dari 8
Download