99 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA

advertisement
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 99
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Oleh
dan Abdul Putra Ginda Hasibuan2
Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania1
Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania 2
[email protected] dan [email protected]
Safrudin1
Article History
Received : Oktober 2016
Accepted : November
2016
Published : Desember 2016
Keywords
Hasil belajar IPS, media
gambar.
Abstract
This study aims to improve learning outcomes IPS by
using media images to the fourth grade students of SD
Negeri 008 Tanjung Alam District of Fullness of Rokan
Hulu. The method used was classroom action research
model Mc Kemmis hashtag. The results showed that
there was an increase in the results of social studies
class IV SDN 008 Desa Tanjung Alam Fullness Fullness
Eastern District of learning outcomes pratindakan
current class average is 65.76, for completeness there
are 12 students or 48% and was not finished there are
13 students or 52 %.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar
IPS dengan menggunakan media gambar pada siswa
kelas IV SD Negeri 008 Tanjung Alam Kecamatan
Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. Metode yang di
gunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model
Kemmis Mc tagar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada peningkatan hasil belajar IPS kelas IV SD
Negeri 008 Tanjung Alam Desa Kepenuhan Barat
Kecamatan Kepenuhan Hasil belajar saat pratindakan
rata-rata kelas adalah 65,76, untuk ketuntasan ada 12
Siswa atau 48% dan belum tuntas ada 13 siswa atau
52%.
99
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Hasil Belajar IPS MenggunakanJurnal
Media Gambar
Pendidikan
Bagi Siswa Kelas VII Sekolah Dasar
Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 100
A. Pendahuluan
sangatlah dibutuhkan guna terciptanya
Pendidikan
merupakan
pada
lembaga
dasarnya
yang
efisien dalam pengembangan kemampuan
menyelenggarakan program pendidikan
siswa yang memiliki karakteristik yang
enam tahun bagi anak-anak usia 6-12
beragam guru sebagai fasilitator dalam
tahun. Pendidikan sekolah dasar dimaksud
pendidikan harus mampu menumbuhkan
untuk memberikan bekal kemampuan
minat belajar siswa. Dalam kegiatan
dasar
pembelajaran guru adalah orang yang akan
kepada
pendidikan
proses pembelajaran kreatif, efektif dan
anak
didik
berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mengemabngakan
yang bermanfaat bagi dirinya sesuai
demokrasi bagi siswa untuk mengkaji apa
dengan tingkatan perkembangan.
yang menarik dan mengekspresikan ide-
Jenjang
pendidikan
dasar
ide kreatif.
merupakan peranan yang sangat penting
dalam
mengembangkan
Menurut (Nurul Zuriah & Hari
fisik,
Sunaryo,2008: 1-5) bahwa pembelajaran
intelektual, religius, moral, sosial, emosi,
demokrasi (democratic teaching) adalah
pengetahuan
suatu bentuk uapaya menjadikan sekolah
pengalaman
peserta
pendidikan
dasar,
sebagai
pusat
diharapkan dapat menghasilkan manusia
melalui
proses
Indonesia yang berkualitas. Di masa yang
demokratis, secara singkat pembelajaran
akan datang para siswa akan menghadapi
demokratis adalah proses pembelajaran
tantangan
karena
yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi
kehidupan masyarakat global yang selalu
yaitu penghargaan terhadap kemampuan
mengalami perubahan. Oleh karena itu
menjunjung
mata pelajaran IPS
dirancang untuk
persamaan kesempatan dapat mengahrgai
pengetahuan,
gagasan orang lain, mau hidup bersama
didik.
dan
aspek,
pembelajaran
Melalui
yang
cukup
mengembangkan
pemahaman
dan
berat
kemampuan
kehidupan
demokrasi
pembelajaran
keadilan,
yang
menerapkan
analisis
dalam perbedaan, dan memperhatikan
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
keragaman peserta didik dalam prakteknya
memasuki kehidupan masyarakat yang
para pendidik hendaknya memposisikan
dinamis (Suharjo, 2006:1)
peserta didik sebagai insan yang harus
Profesionallisme
seorang
guru
dihargai
kemampuannya
dan
diberi
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 101
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensinya.
Selain
bertanggung
jawab
dalam
upaya
peningkatan mutu pendidikan dapat di
itu
harus
tempuh
media
proses,metode dan media sebagai sarana
pembelajaran yang tepat dan menarik
penyampaian pembelajaran. Bagaimana
sebagai
pembelajaran
menggunakan
upaya
guru
metode
juga
dan
meningkatkan
kualitas
dengan
pembaharuan
yang disampaikan
guru
pembelajaran pemilihan berbagai metode
dapat dipahami oleh siswa secara benar
dan media pembelajaran yang banyak
dengan demikian proses pembelajaran
jenisnya tentu harus dipertimbangkan
ditentukan sampai sejauh mana guru dapat
sebelum
menggunakan
digunakan
misalnya
dengan
memperhatikan beberapa aspek seperti
metode
dan
media
pembelajaran dengan baik.
materi yang akan disampaikan tujuan
Berdasarkan hasil observasi di
pembelajaran,waktu yang tersedia serta
kelas dan wawancara dengan guru kelas
hal-hal yang berkaitan dengan proses
IV SD Negri 008 Tanjung Alam Desa
pembelajaran (Zamroni, 2000:61).
Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan
Di SD Negeri 008 Tanjung Alam
pada Tanggal 22 Juli - September 2016
kegiatan pembelajaran terutama pelajaran
dalam pembelajaran
IPS, masih dilakukan dengan metode yang
bahwa proses pembelajaran masih bersipat
belum bervariasi dan guru masih jarang
teacher
menggunakan
digunakan
media
pembelajaran
center
IPS
karena
belum
menunjukan
metode
bervariasi
yang
sehingga
sehingga kegiatan pembelajaran kuarang
siswa kurang mendapat kesempatan untuk
efektif misalnya pada materi kenampakan
aktif berpikir, mengeluarkan pendapat
alam,kebudayaan
berinteraksi dengan teman sekelasnya, dan
daerah
dan
kondisi
sosial negara tetangga memerlukan media
pembelajaran.
siswa merasa bosan.
Guru kelas IV SD Negeri 008
Pendidikan di setiap jenjang perlu
Tanjung Alam dalam proses pembelajaran
ditingkatkan agar di peroleh kualitas
sudah menggunakan buku paket sebagai
sumber daya manusia Indonesia yang
sumber belajar di kelas tetapi belum
dapat menunjang pembangunan nasional
semua siswa mendapatkan dikarenakan
guru merupakan institusi pendidikan yang
jumlah yang tidak mencukupi. Guru dalam
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 102
menyampaikan materi pelajaran IPS hanya
kegiatan
menjelaskan pokok-pokok materi setelah
mengakibatkan hasil belajar IPS siswa
itu siswa disuruh mengerjakan lembar
kelas IV tahun pelajaran 2016-2017 yang
kerja.
diperoleh lebih rendah jika dibandingkan
Sehingga
pembelajaran
kurang
menarik dan untuk konsep-konsep yang
bersipat
abstrak
masih
belum
divisualisasikan.
pembelajaran
diatas
dengan mata pelajaran lain.
Berdasarkan tersebut dapat dilihat
bahwa hasil rata-rata nilai semester I
Obsevrver mengamati sebahagian
siswa Kelas IV untuk mata pelajaran IPS
besar siswa kelas IV SD Negeri 008
masih rendah dibandingkan dengan mata
Tanjung
kurang
pelajaran lain.
karena
KKM IPS yaitu 70, sementara dari 25
menurut siswa banyak materi pelajaran
siswa 12 siswa 48% yang mencapai KKM
yang membosankan dan penuh dengan
dab 13 siswa 51% belam mencapai KKM.
kapalan-hapalan khususnya sejarah. Guru
Dari hasil pengamatan pada kelas IV SD
dalam
belum
Negeri 008 Tanjung Alam Kepenuhan
dapat
terlihat guru belum menggunakan media
Alam
menyenagi
Kepenuhan
pembelajaran
proses
pembelajaran
menggunakan
media
membantu
dalam
pemahaman
IPS
siswa
yang
menjelaskan
mengenai
materi
pembelajaran
apabila jika dilihat dari
secara
optimal
sebagai
penunjang proses menggunakan media
pelajaran. Sementara alternatif yang bisa
pembelajaran
ditempuh oleh seorang guru dalam rangka
konsep-konsep IPS. Padahal di sekolah
meningkatkan hasil belajar adalah dengan
terdapat fasilitas media pembelajaran
menggunakan
seperti gambar pahlawan, globe peta dan
media
Penggunaan media
pembelajaran.
secara
tepat
dan
komputer.
dalam
Guru
penyampaian
dalam
proses
bervariasi mempunyai nilai praktis antara
pembelajaran belum menggunakan media
lain: mengatasi keterbatasan pengalaman
khususnya
belajar siswa mengkonkritkan pesan yang
beberapa alasan. Alasan pertama guru
abstrak, menanamkan konsep dasar yang
belum
benar, meningkatkan mutu pembelajaran,(
pembelajaran karena mengajar dengan
Oemar Hamlik, 1986:15).
menggunakan media perlu persiapan yang
Sebagai
dampak
dari
proses
lama
media
gambarkarena
menggunakan
dan
media
memakan
ada
dalam
waktubanyak
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 103
sehinggatidak efisien.jadi guru jarang
yaitu gambar daftar yang tidak tembus
menggunakan
pandang
media
dalam
proses
berupa
gambar
pembelajaran apalagi kalau media itu
fotografi,ilustrasi
semacam OHP, audio visual, VCD, slide,
Media gambar yang dominan dipakai
proyektor atau internet. Alasan kedua
adalah media gambar foto yang berupa
guru tidak sempat memikirkan membuat
foto alat komunikasi dan foto alat
media pembelajaran dan biaya yang
transportasi. Media gambar ini mudah
mahal.
pengadaannya dan biasanya relatif murah.
Demikianlah
alasan
yang
guru mau berpikir dari aspek lain bahwa
dipergunakan untuk memyisualisasikan
dengan media kegiatan pembelajaran akan
atau menyalurkan pesan dari sumber ke
lebih efektif walaupun sedikit repot tetapi
penerima
akan mendapatkan hasil yang optimal.
disampaikan
menggunakan
Pesan
dituangkan
yang
ke
media
akan
dalam
komunikasi visual, di samping itu media
dan
gamabar berfungsi pula untuk menghiasi
metode yang inovatif untuk meningkatkan
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
proses pembelajaran di kelas penggunaan
atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
media pembelajaran bukan sekedar upaya
Penggunaan media gambar dalam proses
untuk membantu guru dalam mengajar
kegiatan pembelajaran akan memberikan
tetapi
hasil belajar IPS yang optimal jika
lebih dari
media
(siswa).
adalah
cetak.
Jadi
hendaknya
gambar
lukisan
dikemukakan oleh guru. Padahal kalau
Berdasarkan masalah di atas guru
media
dan
foto,gambar
itu sebagai
usaha
memudahkan siswa dalam mempelajari
digunakan secara tepat.
materi pelajaran. Oleh karena itu pendidik
harus
membangun
kemampuan
pada
dirinya agar dapat merubah gaya-gaya
B. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian
mengajar bersipat tradisional menjadi
tindakan
kelas
(classroom
Action
gaya mengajar moderen sehingga guru
Research) kolaborasi menurut (Wina
mengajar dengan luwes dan gembira
Sanjaya, 2009: 13 ) PTK merupakan
(Oemar Hamalik,1986 : 13-14).
salah satu upaya yang dapat dilakukan
Media gambar dimaksud dalam
guru untuk meningkatkan kualitas peran
penelitian adalah Flat opaque picture,
dan tanggung jawab guru khususnya
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 104
dalam pengelolaan pembelajaran menurut
berikut:
Kemmis
1.Siklus I
dan
Taggart
(Suwarsih
madya,1994 : 2) penelitian tindakan kelas
a.Tahap Perencanaan
adalah suat bentuk peneliitian refleksif
Pada tahap perencanaan dimulai
diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-
dari mengajukan permohonan ijin kepada
pesertanya dalam situasi sosial untuk
kepala
meningkatkan penalaran dan keadilan
bekerjasama dengan guru kelas melakukan
praktek pendidikan dan praktek sosial
penemuan
masalah
dan
kemudian
mereka
merancang
tindakan
yang
dilakukan,
serta
pemahaman
praktek-praktek
tempat
itu
terhadap
terhadap
dilakukan
situasi
praktek-praktek
tersebut.
Kemudian
penelitian
ini
peneliti
menggunakan model Kemmis dan Mc
Taggar (1988) yang dikenal dengan
spiral
(Surhasimi
peneliti
seperti:
a. Menemukan masalah penelitian yang
ada dilapangan
Dalam
model
sekolah.
dengan
melakukan
diskusi dengan guru siswa melalui
observasi di dalam kelas.
b. Merencanakan
langkah-langkah
Arikuntoro,
pembelajaran (menyusun RPP), sesuai
2006) Model ini dapat di lihat melalui
dengan prinsip media gambar. RPP ini
gambar sebagai berikut :
berguna sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas.
c. Penyiapan
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS),lembar observasi,dan menyusun
soal tes.
d. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini
sebagai pelaksanaan
peneliti
Rancangan penelitian yang akan
ditempuh dalam penelitian tindaka
ini
secaralebih rinci akan dijelaskan sebagai
sebagai
adalah guru
pengamat.
dan
Pelaksana
melaksanakan pembelajaran berdasarkan
skenario
dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disiapkan oleh
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 105
peneliti. Tindakan ini dilakukan dengan
d.Refleksi
menggunakan paduan perencanaan yang
Refleksi merupakan bagian akhir
telah dibuatdan dalam pelaksanaannya
dari
bersifat fleksibel dan terbuka terhadap
memahami
perubahan-perubahan.
terhadap proses hasil pembelajaran yang
Selama
proses
siklus yang sangat
dan
memberikan
makna
pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang
terjadi
pengamat untuk mengamati siswa dan
memikirkan
guru di
dilakukan, (b) ketika tindakan sedang
kelas.
Setelah pembelajaran
dilaksanakan
evaluasi
IPS
menggunakan
media
gambar
disiapkan
oleh
peneliti
yang
penting untuk
dengan
dilakukan,
yang
dilakukan.
pada
saat
melakukan perencanaan.
dilakukan
dengan:
tindakan
yang
dan
(c)
setelah
(a)
akan
tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada saat
merefleksi adalah melakukan analisis, dan
mengevaluasi atau mendiskusikan data
c. Pengamatan /observasi
yang
Kegiatan pengamatan dilaksanakan
diperolah.
dikumpulkan
Data
dalam
yang
telah
observasi
harus
bersamaan dengan proses pembelajaran.
secepatnya
Hal
diinterprestasikan (diberi makna) sehingga
yang
dicatat
dalam
kegiatan
dianalisis
pengamatan ini antara lain proses tindakan
dapat
yang disengaja maupun tidak disengaja,
dilakukan untuk mencapai tujuan, jika
situasi tempat dan tindakan,dan kendala
interprestasikan
yang dihadapi. Semua hal tersebut dicatat
mencapai tujuan yang diharapkan maka
dalam kegiatan pengamatan /observasi
peneliti dan observer melakukan langkah-
yang
dan
langkah perbaikan untuk diterapkan pada
mengetahui
proses
siklus selanjutnya demi tercapainya hasil
dilakukan
sesuai
belajar siswa yang maximal. Sejalan
terencana
transparan.
Untuk
pembelajaran
dengan
secara
yang
skenario
yang
fleksibel
telah
disusun
dengan
segera
diberi
atau
data
pendapat
tindakan
tersebut
Arikunto
belum
(2009:19)
bersama, perlu dilakukan evaluasi yang
menjelaskan
bertujuan
merupakan kegiatan untuk mengemukakan
untuk
mengetahui
tingkat
apa
bahwa
yang
yang
kegiatan
sudah
refleksi
ketercapaian sasaran pembelajaran yang
kembali
dilakukan.
diharapkan.
Kegiatan ini sangat tepat dilakukan ketika
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 106
guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan
peneliti
untuk
jabaran siklus diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian siklus adalah suatu
putaran kegiatan yang terdiri dari:(1)
perencanaan
(planning),
(2)pelaksanaan/tindakan
(action),
(3)
pengamatan/observasi(obseving), dan (4)
refleksi (reflecting). Siklus kedua akan
dilaksanakan dengan tahap yang sama
pada
1. Deskripsi Data Awal Siswa Pra Siklus
mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. Dari
apabila
Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
siklus
pertama
belum
mencapai indikator keberhasilan/tujuan
begitu seterusnya.
Data awal yang
sebagai
pedoman
peneliti anggap
awal
melakukan
penelitian yaitu menggunakan hasil tes
semester
I.
Data
tersebut
nantinya
digunakan sebagai patokan awal sebelum
dilakukan tindakan. Penelitian ini dimulai
dengan observasi dan wawancara dengan
guru kelas IV. Berdasarkan wawancara
dan observasi, permasalahan yang terjadi
didalam kelas tersebut diantaranya adalah
guru
belum
menggunakan
media
pembelajaran secara optimal dan belum
menggunakan metode yang
bervariasi.
Hal tersebut menyebabkan siswa kurang
2.Siklus II
antusias dalam proses pembelajaran dan
SiklusII dilaksanakan atas dasar
cenderung
siswa pasif dalam proses
hasil refleksi siklus I apabila pada siklusI
pembelajaran.
belum memenuhi KKM. Apabila indikator
Hal
diatas
menyebabkan
hasil
belum tercapai pada siklus II maka
belajar
dilaksanakan siklus berikutnya dengan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka perlu
alur yang sama.
diadakan suatu tindakan untuk mengatasi
IPS
siswa
kurang
optimal.
permasalahan di atas. Adapun data awal
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian
tindakan
kelas
sebelum tindakan adalah sebagai berikut:
ini
dilakukan di SDN 008 Tanjung Alam
Kepenuhan
yang
terletak
di
Desa
Kepenuhan Barat Kecamatan Kepenuhan
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 107
dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri
Tabel Awal Prasiklus
dari 2 pertemuan, dimana setiap siklus
Jumlah Siswa
Tuntas
KKM
Rata-rata
kelas
Persentase
Belum
Tuntas
KKM
Tuntas
KKM
diadakan
evaluasi
untuk
mengetahui
tingkat kemampuan siswa setelah proses
Belum
Tuntas
KKM
pembelajaran berlangsung. Siklus 2 terdiri
dari 2 pertemuan sama seperti siklus 1.
12
13
48 %
52 %
65,76
Untuk lebih jelasnya rincian pelaksanaan
penelitian terdapat pada tabel sebagai
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
berikut :
dijabarkan sebagai berikut, dari 25 siswa,
Tabel RincianWaktu
Pelaksanaan Penelitian di Kelas
IV Semester II SDN 008
Kepenuhan Tahun
Ajaran2016/2017
sebanyak 12 siswa atau 48% sudah tuntas
atau mencapai KKM. Sebanyak 13 siswa
atau 52% belum tuntas atau belum
mencapai KKM. Rata-rata kelas
Sebesar
65,76.
Untuk
memperjelas
No.
Hari/
Tanggal
1.
Jumat, Kegiatan
12 April Belajar
2016
Mengajar
Jenis-jenis
teknologi
komunikasi masa lalu dan
masa kini.
2.
Jumat, Kegiatan
19 April Belajar
2016
Mengajar
Kelebihan kelemahan dan
peranan
teknologi
komunikasi masa lalu
dan masa kini serta cara
menggunakan teknologi
komunikasi
3.
Jumat, Kegiatan
26 April Belajar
2016
Mengajar
Jenis-jenis teknologi
Transportasi masa lalu
dan masa kini
4.
Jumat, 3 Kegiatan
Mei
Belajar
2016
Mengajar
Kelebihan,
kelemahan
dan peranan teknologi
transportasi masa lalu
dan masa kini serta
menerapkan sikap yang
baik dalam menggunakan
teknologi transportasi.
pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat
dalam diagram sebagai berikut ini :
Kegiatan
Materi
Diagram Pencapaian Prasiklus
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas.
Peneliti
Kemmis dan Mc
menggunakan
Model
Taggart (1988) yang
dikenal dengan model spiral. Penelitian ini
Adapun
proses
penelitian
adalah
sebagai berikut :
Kegiatan
pembelajaran
ini
materinya
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 108
adalah
tentang
jenis-jenis
teknologi
siswa tersebut adalah diberikan remidial
komunikasi masa lalu dan masa kini.
untuk memperbaiki nilai. Berdasarkan
1. Perencanaan
hasil observasi pada pra siklus keaktifan
a. Peneliti dan guru sebagai kolaborator
siswa masih kurang, hal ini dikarenakan
menyiapkan
materi
yang
akan
dikuasai oleh guru dan guru belum
disampaikan kepada siswa.
b.
Menyiapkan
rencana
pelaksanaan
Menyusun
lembar
menggunakan media pembelajran yang
ada. Setelah dilakukan tindakan hasilnya
pembelajaran (RPP).
c.
sebagian besar proses pembelajran masih
observasi
mulai ada peningkatan. Pada siklus I
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
keaktifan
siswa
Lembar observasi ada 2 macam yaitu
terlihat,meskipunyang aktif sebagian besar
lembar observasi aktivitas siswa dan
adalah
lembar.
keberanian,namun pada siklus II guru
siswa
yang
mulai
mempunyai
dari
merencanakan untuk mengaktifkan siswa
peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai
yang belum berani, dengan memberikan
rata-rata kelas pada prasiklus sebesar
kesempatan
65,76 kemudian pada siklus I menjadi
menjawab
71,92 dan pada siklus II menjadi 79,6.
diajukan
Hal
diatas
dapat
dilihat
Jumlah siswa mampu mencapai KKM
70 pada prasiklus ada 12 siswa, pada
siklus I ada 15 siswa, dan pada siklus II
ada 22 siswa. Persentase ketuntasan pada
pra siklus yaitu 48%, siklus I yaitu 60 %
dan siklus II 88%. Sehingga pada siklus II
sudah lebih mencapai kriteria 75% siswa
meningkat
untuk
bertanya
pertanyaan-pertanyaan
guru
dan
dan
yang
sehingga
siswa
lebih
merata.
Untuk
lebih
menghidupkan suasana dan semangat
siswa guru memberikan motivasi dengan
memberikan hadiah pengahargaan kepada
siswa
terbaik.
Pada
siklus
II
guru
meningkatkan kualitas pewarnaan dan
grafis gambar sehingga siswa lebih tertarik
dalam pembelajaran.
mencapai KKM
yang
belum
70 dan bagi 3 siswa
mencapai
KKM
akan
diserahkan pada guru kelasnya untuk
dilakukan
remidial. Solusi bagi ketiga
D. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan
hasil
yang
telah
diperoleh dari siklus I sampai siklus II
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 99 - 109 | 109
dapat
disimpulkan
penggunaan
bahwa
media
dengan
gambar
dapat
meningkatkan hasil belajar IPS
siswa
kelas IVSD Negeri 008 Tanjung Alam
Desa
Kepenuhan
Kepenuhan
Barat
Kabupaten
Kecamatan
Rokan
Hulu
Propinsi Riau.
Daftar Pustaka
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarata: Bumi Akasara.
Nurul Zuriah dan Hari Sunaryo. 2008)
.Inovasi
Model
Pembelajaran
Demokratis Berperspektif Gender.
Malang: UMM Press.
Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan.
Bandung alumni.
Sanjaya,
Wina.
2009.
Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada
Media
Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan
Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Suwarsih Madya. 1994. Panduan
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian
IKIP Yogyakarta.
Zamroni.2006. Paragdigma Pendidikan
Masa Depan. Jakarta: Bayu Indra
Grafika.
ISSN. 2527-6018
e-ISSN. 2548-4141
Download