PERANCANGAN INPUT POWER SUPPLY PORTABEL KAPASITAS

advertisement
PERANCANGAN INPUT POWER SUPPLY PORTABEL
KAPASITAS 300 WATT BERBASIS SOLAR SELL
TRANSISTOR TIPE 2N3055
TUGAS AKHIR
Oleh :
GATOT NURMANSYAH
NPM : 29321005
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2013
PERANCANGAN INPUT POWER SUPPLY PORTABEL
KAPASITAS 300 WATT BERBASIS SOLAR SELL
TRANSISTOR TIPE 2N3055
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh :
GATOT NURMANSYAH
NPM : 29321005
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2013
ii
PERANCANGAN INPUT POWER SUPPLY PORTABEL
KAPASITAS 300 WATT BERBASIS SOLAR SELL
TRANSISTOR TIPE 2N3055
NAMA
: GATOT NURMANSYAH
FAKULTAS : TEKNIK
JURUSAN : TEKNIK MESIN
NPM
: 29321005
Mengetahui/Disetujui Oleh :
Dosen pembimbing
Slamet riyadi ., ST ., MT
iii
Telah diterima dan disetujui oleh tim penguji Tugas Akhir serta
dinyatakan LULUS.
Dengan demikian Tugas Akhir ini dinyatakan sah untuk melengkapi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra Surabaya.
Surabaya, 15 Maret 2013
Tim Penguji Tugas Akhir :
1. Ketua
2. Penguji :
Anggota
: ( Slamet Riyadi ., ST ., MT ) (.....................................)
(Dekan )
: 1. Muharom ., ST
( Dosen Penguji I )
(.....................................)
: 2.
( Dosen Penguji II )
(.....................................)
iv
Abstrak
Energi listrik merupakan salah kebutuhan masyarakat modern yang sangat
penting dan vital. Ketiadaan energi listrik akan sangat mengganggu
keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh karena itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan.
Energi baru dan yang terbarukan menjadi pilihan dalam memenuhi kebutuhan
energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk pembangkitpembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang akan
menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan juga
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan
hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan
intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi
alternatif sumber energi masa depan di Indonesia.
Energi surya atau matahari dapat dirubah menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan efek fotolistrik yang terjadi pada komponen fotovoltaik atau sel
surya. Sel surya atau komponen fotovoltaik dapat mengubah sinar matahri
menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh beban atau
disimpan dalam battery, semacam alat elektrokimia yang dapat menyompan
muatan listrik dalam bentuk energi kumia. Energi listrik yang dihasilkan oleh cell
surya hampir dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima oleh matahari.
Untuk mendapatkan daya dan tegangan listrik yang diinginkan, sel-sel surya
dihubungkan secara seri dan pararel menjadi sebuah modul solar cell.
Kata kunci : perancangan input power supply portable
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur terucapkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan tugas akhir ini terselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dengan segala kemampuan dan konsentrasi yang ada untuk
menyelesaikannya. Adapun permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini dengan
judul :
PERANCANGAN INPUT POWER SUPPLY PORTABLE KAPASITAS 300 WATT
BERBASIS SOLAR SELL TRANSISTOR TIPE 2N3055
Kami menyadari akan adanya kekurangan atau kesalahan yang mungkin
ada pada penulisan ini. Oleh karena itu kami selaku penulis dalam hal ini sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
penyajian yang lebih baik dimasa mendatang. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga atas terselesaikannya penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak antara lain :
1.
Bapak Slamet Riyadi.,ST.,MT selaku Dekan program studi strata 1 Teknik
Mesin Universitas Wijaya Putra Surabaya. sekaligus selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir ini yang telah banyak memberikan arahannya dengan jelas.
vi
2.
Bapak Siswadi.,ST.,Msi selaku kepala program studi Strata I Teknik Mesin
Universitas Wijaya Putra Surabaya. Sekaligus dosen wali Tugas Akhir ini yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbinganya.
3.
Bapak Muharrom., ST selaku dosen penguji Tugas akhir ini yang telah
menguji dan memberikan arahannya dengan jelas.
4.
Seluruh staf pengajaran dan dosen jurusan Strata I Teknik Mesin
Universitas Wijaya Putra yang telah memberi kuliah dengan sabar dan ikhlas
selama ini.
6.
Terima kasih banyak pada Ayah dan Ibu dan seluruh keluarga yang telah
banyak memberikan dukungan moral maupun materiil.
7.
Terima kasih pada anggota kelompok saya, M. Poniran yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
8.
Terima kasih buat teman-teman Strata I Teknik Mesin Universitas Wijaya
Putra Surabaya, atas kerjasama dan dukungannya khususnya angkatan 2008
kompak selalu amiin.
9.
Dan tak lupa yang terpenting lagi dan terutama yaitu Allah SWT serta
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan / membawa
kita semua kejalan yang lurus.
vii
Teriring doa yang tulus semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas atas budi
baik semuanya. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis sangat menyadari masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
mencapai kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.
Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama kepada penulis sendiri.
Surabaya 6 Januari 2013
Gatot Nurmansyah
viii
DAFTAR ISI
Halaman Muka ................................................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ............................................................................................................iv
Abstrak ................................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah .................................................................................................. 2
1.3 Batasan masalah ....................................................................................................... 2
1.4 Tujuan ....................................................................................................................... 3
1.5 Manfaat ..................................................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 5
2.1 Energi listrik............................................................................................................... 5
2.2 Sel surya .................................................................................................................... 5
2.3 Bagian-bagian mesin ................................................................................................. 6
2.3.1 Transistor ........................................................................................................... 6
2.3.2 Mika Transistor .................................................................................................. 7
2.3.3 Plat Pendingin .................................................................................................... 8
2.3.4 Kumparan tembaga beremail ............................................................................ 8
2.3.5 Reflektor............................................................................................................. 9
2.3.6 Skun Kabel ........................................................................................................ 10
2.3.7 Kabel................................................................................................................. 10
2.3.8 Soket kabel ....................................................................................................... 11
2.3.9 Fan pendingin................................................................................................... 11
2.3.10 Bola lampu ..................................................................................................... 12
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..................................................................................... 13
3.1 Flow chart ............................................................................................................... 13
ix
3.2 Metodologi perencanaan........................................................................................ 14
3.3 Pemilihan komponen .............................................................................................. 14
3.3.1 Pemilihan transistor ......................................................................................... 14
3.3.2 Pemilihan Battery............................................................................................. 15
3.3.3 Pemilihan pelat pendingin ............................................................................... 16
3.4 Perakitan komponen ............................................................................................... 16
3.4.1 Pembuatan pelat pendingin ............................................................................. 16
3.4.2 Pemasangan Transistor .................................................................................... 16
3.4.3 Perakitan lampu ............................................................................................... 17
3.5 Pengujian komponen .............................................................................................. 17
3.5.1 Karakteristik dari Transistor ............................................................................. 17
3.5.2 Pengujian transistor dengan multitester ......................................................... 18
3.5.3 Pengujian Battery ............................................................................................. 19
BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN, ANALISIS DATA ......................................... 20
4.1 Perhitungan dan pemilihan peralatan solar cell ..................................................... 20
4.2 Pemilihan Battery / Accu. ....................................................................................... 20
4.3 Pemilihan transistor ................................................................................................ 20
4.4 Pengisian battery .................................................................................................... 21
4.5 Pengeluaran battery ............................................................................................... 22
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 24
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 24
5.2 Saran ....................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Taransistor 2N3055 ............................................................................................ 7
Gambar 2 Mika Transistor .................................................................................................. 7
Gambar 3 Rancangan plat pendingin .................................................................................. 8
Gambar 4 Kumparan tembaga beremail ............................................................................ 9
Gambar 5 Reflektor ............................................................................................................. 9
Gambar 6 Skun Kabel ........................................................................................................ 10
Gambar 7 Kabel................................................................................................................. 10
Gambar 8 Soket kabel ....................................................................................................... 11
Gambar 9 Fan Pendingin ................................................................................................... 11
Gambar 10 Bola lampu ..................................................................................................... 12
Gambar 17 Flow Chart ...................................................................................................... 13
Gambar 18 Rangkaian transistor seri dan pararel ............................................................ 15
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi akhir-akhir ini sangatlah besar, dikarenakan pesatnya
perkembangan teknologi disemua bidang. Dengan kebutuhan energi yang begitu
banyak, bahan bakar fosil dan gas dan gas bumi tidak mampu lagi mencukupi
semua kebutuhan, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut dimanfaatkan
energi terbarukan yaitu energi yang tidak akan ada habisnya. (Suriadi dan Syukri,
2010)
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai potensi energi surya yang
tinggi dengan radiasi harian rata-rata (insolasi) sebesar 4.5 kWh/m2/hari
(Solarex, 1996). Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif
yang murah dan tersedia sepanjang tahun. Disamping itu, kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menyebabkan masih banyaknya daerah
terpencil yang belum terjangkau listrik PLN. Oleh karena itu penerpan teknologi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memanfaatkan potensi energi
surya yang tersedia di lokasi-lokasi tersebut merupakan solusi yang tepat. (
Backtiar, 2006)
Ada beberapa jenis panel surya yang dijual di pasaran. Jenis pertama,
yang terbaik sa’at ini adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki efisiensi 12-14
%. Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multikristalin, yang terbuat dari
kristal silikon dengan efisiensi 10-12%. Jenis ketiga adalah silikon jenis
amorphous, yang bebrbentuk film tipis. Efisiensinya 4-6%. Panel surya jenis ini
1
banyak di pakai di mainan anak-anak , jam dan kalkulator. Yang terakhir adalah
panel surya yang terbuat dari GaAs ( Gallium Arsenide) yang lebih efisien pada
temperatur tinggi. (Damastuti, 1997)
1.2 Perumusan masalah
Permasalahan yang terjadi adalah harga dari jenis-jenis panel surya yang
telah di jelaskan di atas tidaklah murah, maka penulis berusaha mencari bahanbahan sehari-hari yang mudah ditemukan dan harganya sedikit lebih miring.
Penulis menggunakan transistor 2N3055 atau lebih umum disebut transistor
jengkol sebagai bahan dasar pembuat panel surya yang akan di rangkai sehingga
dapat menghasilkan arus listrik.
Berdasarkan permasalahan diatas adalah, bagaimana merancang input
power supply portable dengan memanfaatkan transistor 2N3055 sebagai bahan
panel surya sehingga dapat menghasilkan arus listrik dan mendesain alat
tersebut sehingga dapat dibawa dan dipindahkan kemana saja.
1.3 Batasan masalah
Agar tercapai tujuan dalam perancangan alat ini maka batasan-batasan
masalah tersebut adalah:
1. Panel surya hanya menggunakan transistor 2N3055 sebagai bahan dasar
pembuatnya.
2
2. Panel surya ini hanya mampu menghasilkan daya sebesar 300 watt saja,
apabila terjadi overload maka alat ini akan terbakar.
3. Ketahananan alat ini dalam mensuplai listrik tergantung dari proses
pengisian, kapasitas aki dan beban pemakaian.
1.4 Tujuan
Tujuan dibuatnya rancangan input power supply portable kapasitas 300
watt berbasis solar sell transistor tipe 2N3055 ini adalah, agar dapat
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan sebagai pengganti listrik PLN dan
bentuknya yang portable memungkinkan untuk di bawa kemana saja.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari perencanaan dan pembuatan alat
rancangan power supply portable kapasitas 300 watt berbasis solar sell yang
menggunakan bahan dasar transistor tipe 2N3055 ini adalah:
1. Dapat menciptakan energi listrik sendiri dengan daya sebesar 300 watt
2. Mampu menggantikan energi listrik pada saat listrik PLN padam
3. Dapat dipakai sebagai sumber listrik darurat pada saat berada di tempat
yang jauh dari sumber listrik PLN
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, sistematika penulisan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
3
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diberi penjelasan mengenai latar belakang, permasalahan,
tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, cara kerja, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar teori yang dipakai untuk
membahas permasalahan didalam pembuatan tugas akhir.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini tentang bagaimana proses pengerjaan dan perencanaan
ulang alat power supply portabel berbasis solar sel.
BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Pada bab ini dijelaskan/diuraikan mengenai perencanaan dalam
mengevaluasi alat yang mencakup perhitungan hingga dimensi dari peralatan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini memberikan penjelasan mengenai hasil kerja dari peralatan
yang telah dibuat dengan memberikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Energi listrik
Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar
generator sehingga didapat energi listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi
mekanik yang dibutuhkan berasal dari mesin penggerak mula bisa mesin diesel atau
turbin air. Mesin-mesin penggerak ini memperoleh energi dari proses pembakaran
bahan bakar (mesin-mesin termal) atau air terjun untuk turbin air.
Jadi sesungguhnya mesin penggerak generator melakukan konversi energi
primer menjadi energi mekanik penggerak generator. Proses konversi energi primer
menjadi energi mekanik menimbulkan limbah serta kebisingan yang perlu dikendalikan
agar tidak menimbulkan masalah di lingkungan. ( Marsudi, 2005)
Energi baru dan terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk
pembangkit-pembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang akan
menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan juga akan
berdampak negativ pada lingkungan. Salah satu upaya yang dikembangkan adalah
pembangkit listrik tenaga surya. (Wahyu, 2008)
2.2 Sel surya
Sel surya adalah suatu teknologi yang dapat mengubah energi sinar
matahari secara langsung menjadi energi listrik. ( Efendi, 2001)
Sel surya adalah piranti semikonduktor yang dapat merubah cahaya
secara langsung menjadi arus listrik searah. (Backtiar, 2006)
5
2.3 Bagian-bagian mesin
2.3.1 Transistor
Transistor adalah piranti elektronik dari bahan semikonduktor yang
mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan
pemancar (emitor). Piranti ini berfungsi sebagai penguat sinyal.
Transistor berasal dari kata “transfer” yang artinya pemindahan dan
“resistor” yang berarti pengambat. Transistor berarti pemindahan atau peralihan
bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu tertentu.
Transistor ditemukan oleh William Shockley, John Barden, dan W. H
Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai dalam praktik pada tahun 1958. Ada 2
jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
Transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor
juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
6
Gambar 1
Taransistor 2N3055
www.rmcybernetics.com
2.3.2 Mika Transistor
Mika transistor terbuat dari sebuah mika dan berbentuk menyerupai bagian
bawah transistor. Berfungsi sebagai isolator sehingga body transistor yang terbuat dari
besi tidak akan bersentuhan dengan komponen yang terbuat dari besi lainnya agar
hubungan arus pendek tidak terjadi.
Gambar 2
Mika Transistor
www.ebay.com.au
7
2.3.3 Plat Pendingin
Dalam proses kerjanya, suhu alat ini bisa meningkat tajam, semakin
optimal kerjanya maka semakin panas alat ini. Panas dapat mengakibatkan
rusaknya komponen-komponen elektronika dan memutuskan sirkuit-sirkuit di
dalamnya. Maka untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh alat ini, penulis
memakai pendingin berbentuk plat lembaran.
Plat pendingin ini terbuat dari alumunium, karena jenis besi ini paling
cepat dalam perambatan panasnya dan akan segera dingin ketika besi ini terkena
hembusan udara. Bentuk plat pendingin ini berukuran 50cmx50cm dan di desain
sedemikian rupa sehingga cocok digunakan pada alat ini.
Gambar 3
Rancangan plat pendingin
2.3.4 Kumparan tembaga beremail
Sebagai penghubung antar komponen satu ke komponen yang lain maka
penulis mempergunakan kumparan tembaga, kumparan tembaga yang di pakai
adalah kumparan tembaga yang beremail, kumparan jenis ini memiliki lapisan
8
tipis berwarna kecoklat-coklatan, sehingga apabila kumparan tembaga ini
bersentuhan dengan kumparan tembaga lainnya maka tidak akan terjadi
hubungan arus pendek.
Gambar 4
Kumparan tembaga beremail
www.indonetwork.com
2.3.5 Reflektor
Refelktor adalah suatu permukaan yang dapat memantulkan atau
mencerminkan suara atau gelombang cahaya, reflektor pada umumnya
berbentuk lingkaran atau segitiga dengan ukuran 12”, 22” dan sebagainya.
Gambar 5
Reflektor
www.forumkita.org
9
2.3.6 Skun Kabel
Adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pengikat ujung kabel, skun
kabel terdiri dari beberapa jenis dan ukuran sehingga pemakaiannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 6
Skun Kabel
www.indolistrik.com
2.3.7 Kabel
Kabel berfungsi sebagai penghubung arus listrik dari suatu komponen
elektronika satu ke komponen elektronika yang lain. Seperti halnya skun, kabel juga
terdapat beberapa jenis dan macamnya.
Gambar 7
Kabel
www.id.wilkipedia.org
10
2.3.8 Soket kabel
Soket kabel berfungsi sebagai rumah penghubung antar kabel dengan
jumlah kabel yang terhubung lebih dari satu kabel, seperti halnya dengan skun
kabel,
soket
kabel
juga
mempunyai
beberapa
bentuk
dan
ukuran.
Gambar 8
Soket kabel
www.kaskus.co.id
2.3.9 Fan pendingin
Fan pendingin ini berfungsi sebagai mempercepat proses pendinginan
pada plat pendingin, sehingga komponen terjaga dalam keadaan tidak terlampau
panas dalam proses kerjanya.
Gambar 9
Fan Pendingin
www.bhinneka.com
11
2.3.10 Bola lampu
Bola lampu atau lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang
dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya. ( Klipstein, Donald L. (2006). “ The Great
Internet Light Bulb Book, Part I “.
Gambar 10
Bola lampu
www.id.wilkipedia.org
12
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Flow chart
Pada gambar berikut ini ditunjukkan diagram alir :
Start
Tinjauan
pustaka
Pengamatan
lapangan
Perencanaan alat
Mencari bahan & material yang sesuai
Perakitan komponen
Pengujian komponen
T
Hasil sesuai
dengan konsep
Y
finish
Gambar 17
Flow Chart
13
3.2 Metodologi perencanaan
Untuk merancang input power supply portable kapasitas 300 watt
berbasis solar sell dengan transistor tipe 2N3055 melalui beberapa tahapan
proses sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan penelitian penulis mencari dan mempelajari literatur
yang berkaitan dengan penelitian ini yang didapat dari perpustakaan,
internet, buku-buku dan lain sebagainya.
2. Komponen utama yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah
transistor NPN dengan nomer seri 2N3055.
3. Menentukan desain alat ini, sehingga memungkinkan untuk dipindah dan
dibawa kemana-mana (portabel).
4. Alat ini hanya mampu mensupply energi listrik kurang lebih 300 watt.
5. Ketahanan alat ini dalam mensupply energi listrik tergantung beban
pemakaian dan kapasitas battery.
3.3 Pemilihan komponen
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumya bahwa alat ini dibuat
dengan komponen-komponen yang mudah ditemui di sekitar kita.
3.3.1 Pemilihan transistor
Komponen utama yang penulis gunakan adalah transistor tipe NPN
dengan nomer seri 2N30355, karena hanya dengan komponen transistor jenis
14
inilah apabila permukaan bagian atasnya dibuka dan diberi sinar matahari,
komponen ini akan mengeluarkan energi listrik dengan voltase sekitar 0.6 Volt
dan 120 mikro amper.
Komponen-komponen ini akan disusun secara seri dan pararel sehingga
dapat digunakan untuk mengisi ulang daya battery.
Gambar 18
Rangkaian transistor seri dan pararel
3.3.2 Pemilihan Battery
Battery merupakan elemen sekunder yaitu elemen elektronika yang
bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui. Cara memperbaharuinya adalah
dengan mengalirkan arus listrik dari sumber arus listrik dari sumber arus listrik
yang lain yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan oleh elemen
sekunder tersebut.
Jika energi listrik dalam battery telah habis, kita dapat mengisinya
kembali energi listrik battery, sehingga dapat digunakan kembali.
15
3.3.3 Pemilihan pelat pendingin
Pelat pendingin ini berfungsi sebagai peletakan komponen transistor yang
disusun secara seri dan pararel, serta berfungsi sebagai penyerap panas dari
transistor ini sendiri. Plat pendingin ini terbuat dari logam alumunium, karena
sifat dari logam aluminium ini paling cepat dalam perambatan panasnya,
sehingga cocok sebagai pendinginan.
3.4 Perakitan komponen
3.4.1 Pembuatan pelat pendingin
Pelat pendingin terbuat dari lempengan alumunium setebal 2 mm denga
ukuran 50 cm x 50 cm, pelat ini di lubangi dengan bor berdiameter 1 mm.
Pelubangan pelat disesuaikan dengan bentuk kaki transistor sehingga pelat
dengan ukuran diatas dapat memuat transistor sejumlah 54 buah.
3.4.2 Pemasangan Transistor
Sebelum transistor di pasang dan di rangkaikan satu sama lain, transistor
di buka penutup atasnya dengan gergaji besi, agar terlihat komponen solar sell
didalamnya. Komponen inilah yang akan dikenai cahaya sehingga menghasilkan
arus listrik.
Transistor yang telah terbuka dibagian atasnya akan dipasang pada pelat
pendingin yang telah dibuat beserta dengan mikanya, serta dirangkaikan kakikakinya seri dan pararel antara satu sama lain dengan menggunakan kawat
tembaga dan solder sehingga semua transistor saling berhubungan. Untuk
16
menghindari arus yang kembali dari battery ke panel, maka perlu ditambahkan
komponen dioda yang dirangkaian pada terminal positif pada panel.
3.4.3 Perakitan lampu
Rakitan lampu ini tersusun oleh komponen elektronika :
1. Lampu 70 watt 220 Volt
2. Reflektor kotak
Komponen-komponen diatas dirangkai menurut skema, penempatan
lampu beserta dudukannya dipasang pada bagian dalam reflektor sehingga
cahaya lampu akan terpantul oleh reflektor menyebar kearah bawah. Reflektor
tersebut dipasang pada bagian atas pelat pendingin yang telah tersusun oleh
transistor dan sekaligus sebagai penutup panel tersebut.
3.5 Pengujian komponen
3.5.1 Karakteristik dari Transistor
Untuk transistor NPN, kaki basis memiliki hubungan forward dari basis ke
koletor dan dari basis ke emitor serta hubungan reverse untuk posisi sebaliknya.
Untuk transistor PNP, kaki basis memiliki hubungan reverse dari basis ke koletor
dan dari basis ke emitor serta hubungan forward untuk posisi sebaliknya. Pada
transistor secara umum antara kaki kolektor dan kaki emitor memiliki resistansi
yang tak berhingga pada saat basis tidak mendapat bias tegangan. Kemudian pada
saat basis diberikan bias maka antara kolektor ke emitor akan memiliki resistansi
17
rendah dengan hubungan forward untuk transistor NPN dan hubungan reverse
untuk transistor PNP.
3.5.2 Pengujian transistor dengan multitester
Untuk mengetahui kondisi transistor dengan multimeter kita harus seting
multimeter pada posisi OHM meter dengan skala x10 atau x100 untuk test kaki
basis, kemudian untuk test hubungan kolektor emitor pada skala x10k.
Test basis untuk transistor NPN, hubungkan kaki basis dengan probe
hitam dan probe merah ke kaki kolektor dan emitor. Pada kedua posisi tersebut
jarum multimeter harus bergerak menunjuk nilai resistansi ratusan sampai puluhan
Ohm (bukan 0 Ohm). Kemudian posisi sebaliknya, kaki basis dihubungkan
dengan probe merah kemudian probe hitam ke kaki kolektor dan emitor. Pada
kedua posisi ini jarum multimetrer tidak bergerak atau menunjuk resistansi tak
berhingga.
Test transistor sebagai saklar untuk transistor NPN, hubungkan probe
hitam ke kaki kolektor sambil menempelkan jari kita ke kaki kolektor dan probe
merah ke kaki emitor tanpa tersentuh jari atau badan kita sedangkan kaki basis
dibiarkan tidak terhubung, pada posisi ini jarum multimeter harus diam atau
menunjuk ke resistansi tak berhingga. Kemudian sentuh kaki basis dengan jari
kita, pada posisi basis tersentuh jari maka transistor mendapat bias basis dan
seharusnya jarum multimeter bergerak menunjuk ke suatu nilai resistansi yang
rendah.
18
Apabila pada pengujian dengan kondisi diatas dan syarat tersebut tidak terpenihi
maka transistor dapat dikatakan paada kondisi tidak baik atau rusak.
3.5.3 Pengujian Battery
Pengujian battery ini dilakukan dengan menggunakan multitester.
Langkahnya adalah, setting multitester pada skala dc volt 50 V, hubungkan probe
merah ke terminal positive battery dan probe hitam ke terminal negative pada
battery, slaka yang tertunjuk harus 12 V – 13 V. Penggujian ini dilakukan untuk
mengetahui
besar
tegangan
yang
19
tersimpan
di
dalam
battery.
BAB IV
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Perhitungan dan pemilihan peralatan solar cell
Pada sub bab ini dilakukan perhitungan perencanaan input untuk peralatan
power supply portable berbasis solar sel dan pemilihan komponenya sesuai
dengan beban dan perhitungan yang telah di ketahui.
4.2 Pemilihan Battery / Accu.
Battery yang digunakan mempunyai kapasitas 65 ampere dengan arus 12 volt,
maka daya yang akan dihasilkan oleh alat ini sebesar :
(Toyota New Step One, 1995)
Dari perhitungan diatas maka alat ini dapat menghasilkan daya maksimal 780
watt yang habis dalam waktu kurang lebihnya selama 1 jam.
4.3 Pemilihan transistor
Transistor ini hanya dapat mengeluarkan arus sebesar 120 mikro amper dan
tegangan dc sebesar 0.6 volt perbuahnya. Dengan perangkaian seri dan pararel maka di
dapat:
6 buah transistor yang dirangkai seri :
20
(Toyota New Step One, 1995)
Transistor yang dirangkaian secara seri dapat menghasilkan jumlah tegangan
sebesar 3.6 volt dan mengeluarkan arus sebesar 120 mikro ampere. 6 buah rangkaian
transistor seri tersebut dirangkaian secara pararel untuk mendapatkan hasil keluaran
arus yang lebih besar.
(Toyota New Step One, 1995)
Jumlah rangkaian transistor seri adalah 9 buah, maka arus total yang dihasilkan
adalah 1080 mikro ampere. Jadi rangkaian transistor yang dirangkaiakan secara seri dan
pararel akan menghasilkan arus sebesar 1080 mikro ampre yang mempunyai tegangan
sebesar 3.6 volt.
4.4 Pengisian battery
Battery ini di isi dengan menggunakan panel surya yang terbuat dari rangkaian
transistor 2n3055. untuk mengisi battery ini maka digunakan perhitungan:
21
(Toyota New Step One, 1995)
Jadi arus pengisian sebesar 21 ampere dan pengisian harus dilakukan selama
kurang lebih 1 jam untuk mengembalikan kondisi dari battery ini. Untuk memperbesar
dan mempercepat pengisian maka upaya penaikan tegangan harus dilakukan, alat ini
menggunakan travo step up yang berfungsi menaikkan tegangan pengisian menjadi 42
volt. Maka secara otomatis arus pengisiannya akan turun menjadi 12 ampere.
4.5 Pengeluaran battery
Dalam alat ini battery berfungsi sebagai sumber energi listrik utama, energi
listrik yang terdapat dalam battery digunakan untuk menyalakan lampu yang
menghasilkan cahaya khusus sebagai penyinaran pada panel surya, di samping battery
mensuply inverter yang digunakan sebagai keluaran energi listrik atau beban pemakai.
Perhitungan pengeluaran battery dapat dihitung dengan rumus:
(Toyota New Step One, 1995)
22
Total pengeluaran dicari dari jumlah total daya beban pemakai yang ditambah
dengan jumlah daya lampu khusus yang digunakan sebagai pencahayaan pada panel
surya.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisa dan perhitungan pada bab sebelumnya bisa
didapatkan data-data dan kesimpulan sebagai berikut :
1. Tipe transistor 2n3055 bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuat
pane surya sederhana.
2. Daya yang hilang pada battery harus sama jumlahnya atau lebih kecil dari
daya yang masuk pada battery.
3. Untuk mengisi daya battery harus diperlukan arus pengisian sebesar 12
ampere dan tegangan sebesar 42 volt sehingga battery tidak segera
kehilangan muatannya.
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk kemajuan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut :
Penyempurnaan pada rangkaian pengisian akan membuat proses pengisian
lebih stabil dan membuat umur battery menjadi lebih panjang.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, M. (2006). Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Untuk Perumahan ( Solar Home System). Jurnal Smartek, Vol. 4, No. 3 .
Damastuti, A. .. (1997). Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Wacana No. 7, 1-2.
Djoko Arisworo, Y. (2006). Ipa Terpadu.
Efendi, A. (2011). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Daerah Pedesaan. Jurnal Teknik
Elektro ITP, 1-6.
Syukri, S. d. (2010). Perencanaan pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpadu
menggunakan software PVSYST Pada Komplek Perumahan di Banda Aceh. Jurnal
Rekayasa Elektrika, Vol.9 , No. 2.
Toyota. (1995). Toyota New Step One. Jakarta: Toyota.
25
Download