Ekonomi Isalam - lppm stkip bima

advertisement
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
AA. Nur Kasman
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Pictures and
Student Active dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi
tentang sel di SMA Yasim Kota Bima tahun pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data tes hasil belajar proses pembelajaran dianalisis dengan
menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal 85 % dari jumlah siswa
yang memperoleh nilai ≥ 65. Hasil penelitian siklus I dengan rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 78,78% dan siklus II 90.9 %. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan strategi Pictures and Student Active dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran biologi tentang sel di SMA Yasim Kota Bima tahun pembelajaran 2013/2014.
Berpedoman pada hasil yang dicapai dalam penelitian ini maka saran-saran dari penulis adalah
diharapkan kepada guru untuk menggunakan Pembelajaran Pictures and Student Active pada
materi pembelajaran biologi serta mengoptimalkan penggunaannya
Kata Kunci:. Pictures and Student Active, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar Siswa
Peningkatan
mutu
pendidikan
tidak hanya berkaitan dengan penambahan
merupakan suatu masalah yang menuntut
ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
suatu perhatian karena pendidikan memegang
kecakapan, keterampilan, sikap, minat, watak,
peran penting bagi kelangsungan hidup
dan penyesuaian diri.
manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari
Kenyataan yang banyak dijumpai di
tahun ke tahun selalu diupayakan baik
kelas-kelas suatu sekolah selama ini adalah
pendidikan pada tingkat dasar, menengah dan
pembelajaran berpusat pada guru (teacher
di
untuk
centered learning) yang meletakkan guru
meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi
sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan
oleh
media
cara penyampaian pengetahuannya cenderung
pembelajaran, metode pembelajaran, dan
masih didominasi dengan metode ceramah.
sistem evaluasi.
Penggunaan
Perguruan
Tinggi.
kurikulum,
buku
Pembelajaran
Upaya
pelajaran,
ceramah
tersebut
membawa
menyebabkan partisipasi rendah, kemajuan
perubahan pada pokoknya adalah diperoleh
siswa, perhatian dan minat siswa tidak dapat
kecakapan baru melalui suatu usaha. Jadi
dipantau. Dengan dominasi metode tersebut,
pembelajaran
suatu
siswa tidak aktif. Ketidakaktifan siswa selama
yang
proses pembelajaran merupakan salah satu
pembelajaran (Hamalik, 2010). Perubahan
faktor yang dapat mengakibatkan siswa sulit
perubahan
34
dapat
metode
akan
pada
membawa
individu-individu
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
memahami konsep suatu materi. Dengan
guru mencapai tujuan pembelajaran sejalan
perolehan hasil belajar yang tidak optimal,
dengan ketidakmampuan guru mengelola
maka dikatakan bahwa tujuan pembelajaran
kelas. Karena tujuan pengelolaan kelas itu
tidak tercapai (Irianto, 2002). Walaupun
adalah agar setiap di kelas dapat bekerja
demikian, bukan berarti metode ceramah tidak
dengan
cocok digunakan untuk belajar biologi.
pembelajaran secara
Supaya hasil belajaryang diperoleh dapat
(Wena,
menjadi lebih baik, perlu dicoba pembelajaran
kondisi di atas, guru dituntut untuk dapat
yang menggunakan metode ceramah yang
melakukan usaha perbaikan yaitu memilih
dikombinasikan dengan model pembelajaran
model pembelajaran yang dapat mendukung
lain (Muslich, 2007).
keberhasilan
Hasil
pengamatan
terhadap
proses
belajar biologi di kelas XIIPASMA Yasim
tertib
sehingga
2009).
tercapai
tujuan
efektif dan
efisien
Dengan
proses
memperhatikan
pembelajaran
dapat
meningkatkan minat belajar biologi (Rusman,
2011).
Kota Bima, menunjukkan bahwa interaksi
Salah satu cara untuk membantu siswa
pembelajaran dalam kelas relatif masih
dalam proses pembelajaran, adalah adanya
rendah dan berlangsung satu arah. Dikelas
kemauan
tersebut, siswa cenderung pasif, tidak berani
mengembangkan metode pembelajaran, dan
mengungkapkan pendapat atau pertanyaan,
pemanfaatan
dan
pembelajaran,
motivasi
siswa
dalam
mengikuti
dan
kemampuan
guru
untuk
lingkungan
sebagai
sumber
sehingga
siswa
dapat
pembelajaran rendah. Hal ini dapat dilihat
memahami
dari sedikitnya siswa yang mendengarkan
mengembangkan kemampuan intelektualnya.
penjelasan guru, bahkan ada siswa yang diam
Metode pembelajaran yang diusahakan dalam
saja dan ada juga yang bermain-main sendiri
penelitian ini adalah penerapan PASA pada
saat guru sedang menerangkan pembelajaran.
pembelajaran
Selain
juga
terjemahan dari pembelajaran aktif dengan
menunjukkan bahwa dalam mengajarkan
menggunakan gambar, adalah suatu metode
suatu
tidak
pembelajaran yang menggunakan gambar dan
mengaitkan materi atau konsep tersebut
dipasangkan dan diurutkan menjadi urutan
dengan kehidupan sehari-hari siswa
logis (Syahrir, 2010).
itu
materi
Kondisi
hasil
atau
pengamatan
konsep
disebabkan
yang
biologi.
diajarkan
PASA
dan
merupakan
oleh
Penerapan metode pembelajaran yang
masalah pengelolaan kelas. Gagalnya seorang
baik merupakan prasyarat bagi siswa untuk
35
tersebut
guru
konsep
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
dapat pembelajaran dengan baik, karena pada
materi yang diberikan dan dikondisikan di
hakekatnya mengajar adalah membantu siswa
dalam kelas (Rusman, 2011).
untuk
memperoleh
dan
Menurut Diedrich (Sardiman. 2006)
metode
model pembelajaran merupakan cara/teknik
pembelajaran yang menggunakan gambar dan
penyajian data yang digunakan guru dalam
dipasangkan dan diurutkan menjadi urutan
proses pembelajaran agar tercapai tujuan
logis.
guru
pembelajaran. Model/model sangat penting
ingin
peranannya
ketrampilan.PASA
pengetahuan
adalah
suatu
Langkah-langkah PASA: (1)
menyampaikan
dicapai,
(2)
pengantar,
kompetensi
menyajikan
(3)
memperlihatkan
guru
yang
materi
sebagai
menunjukkan
gambar-gambar
dalam
pembelajaran,
karena
melalui pemilihan model/model yang tepat
atau
dapat
mengarahkan
guru
pada
kualitas
yang
pembelajaran efektif (Rusman, 2011).
berkaitan dengan materi, (4) guru menunjuk
Menurut Kemp (dalam Wina, 2008)
dan memanggil siswa secara bergantian
bahwa model pembelajaran dapat diartikan
memasang dan mengurutkan gambar-gambar
sebagai kerangka konseptual yang digunakan
menjadi
sebagai
urutan
yang
logis,
(5)
guru
pedoman
dalam
melakukan
menanyakan alasan atau dasar pemikiran
kegiatan.Model dapat dipahami sebagai: 1)
urutan gambar tersebut, (6) dari urutan
suatu tipe atau desain, 2) suatu deskripsi atau
gambar tersebut guru memulai menanamkan
analogi yang digunakan untuk membantu
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi
proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat
yang ingin dicapai, (7) kesimpulan atau
dengan langsung diamati, 3)
rangkuman (Sanjaya, 2011).
asumsi-asumsi,
data-data,
suatu sistim
dan
inferensi-
inferensi yang dipakai untuk menggambarkan
KAJIAN PUSTAKA
secara matematis suatu objek peristiwa, 4)
Model Pembelajaran PASA
suatu desain yang disederhsiswaan dari suatu
Model pembelajaran dapat diartikan
sistim kerja, suatu terjemahan realitas yang
sebagai cara, contoh maupun pola yang
disederhsiswaan, 5) suatu deskripsi dari suatu
mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada
sistim
siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan
penyajian
dipahami yaitu dengan cara membuat suatu
menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk
pola atau contoh dengan bahan-bahan yang
aslinya.
yang
mungkin
yang
atau
diperkecil
imajer,
agar
6)
dapat
dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan
36
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
PASA
merupakan
terjemahan
dari
pembelajaran aktif dengan menggunakan
ISSN:2089-3205
(1) memakan banyak waktu, dan (2) banyak
siswa yang pasif(Sardiman. 2006).
gambar, adalah suatu metode belajar yang
menggunakan
gambar
dan
dipasangkan/
diurutkan menjadi urutan logis (Slamet,
2003). PASA adalah suatu metode belajar
yang
menggunakan
gambar
dan
dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah
menyampaikan
PASA:
(1)
kompetensi
Guru
yang
ingin
dicapai, (2) Menyajikan materi sebagai
pengantar,
(3)
Guru
menunjukkan/memperlihatkan
gambar-
gambar yang berkaitan dengan materi, (4)
Guru
menunjuk/memanggil
siswa
secara
bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis, (5) Guru
menanyakan alas an/dasar pemikiran urutan
gambar tersebut, (6) Dari alasan/urutan
gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin
dicapai,
(7)
Kesimpulan/
rangkuman(Djamarah, 2006).
Seperti
pembelajaran
halnya
model-model
lainnya,
pembelajaran
PASAmemiliki kelebihan dan ketidakan.
sebagai berikut. Kelebihannya yaitu (1) guru
lebih mengetahui kemampuan masing-masing
siswa.,
(2)
melatih
berpikir
logis
dan
sistematis. sedangkan kelemahannya adalah:
Aktivitas Belajar Siswa
Belajar bukan kegiatan menghafal suatu
konsep,
pengertian
dari
suatu
materi
pelajaran.Namun, pada hakikatnya belajar
tidak terlepas dari melakukam suatu tindakan
ataupun aksi yang menyebabkan terjadinya
perubahan
bagi
orang
yang
melakukannya.Tindakan tersebut dinamakan
aktivitas. Sardiman (2006) mengatakan bahwa
“pada prinsipnya belajar adalah berbuat,
berbuat untuk mengubah tingkah laku”.Maka,
tidak ada belajar tanpa disertai aktivitas.Itulah
sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang
sangat
penting
di
dalam
intraksi
pembelajaran.
Djamarah (2006) mengatakan bahwa
“belajar
bukanlah
berproses
dalam
kehampaan, tidak pula sepi dari berbagai
aktivitas.Tidak pernah terlihat orang yang
belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya”.
Di sekolah seorang guru berperan sangat
penting untuk dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Proses
pembelajaran
yang
dilakukan dalam kelas merupakan aktivitas
menstransformasikan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan.
Guru
mengembangkan
diharapkan
kapasitas
mampu
belajar,
kompetensi dasar dan potensi yag dimiliki
37
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
siswa serta guru perlu menimbulkan aktivitas
kemampuan yang dimiliki. Belajar menurut
siswa dalam berpikir (psikis) maupun dalam
Shappe (2004) adalah suatu proses yang
berbuat (fisik). Pembelajaran yang dilakukan
kompleks yang terjadi pada semua orang dan
lebih berpusat pada siswa sehingga siswa
berlangsung seumur hidup. Sejak bayi hingga
aktif dalam proses pembelajaran.
masuk liang kubur. Sedangkan menurut Gulo
Sanjaya
(2001)
bahwa
Menurut
“aktivitas
tidak
(2002) belajar diartikan sebagai usaha untuk
dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik,
mengubah tingkah laku. Belajar adalah suatu
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat
proses
psikis seperti aktivitas mental”. Sedangkan
seseorang yang mengubah tingkah lakunya,
Atsyad (2003) berpendapat bahwa “seorang
baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap
siswa berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
dan berbuat. Hasil belajar adalah tingkat
berbuat siswa tak dapat berpikir.Agar ia
keberhasilan
berpikir sendiri, ia harus diberi kesempatan
mempelajari bahan pelajaran di sekolah yang
untuk berbuat sendiri”.Dua aktivitas (fisik dan
diberi oleh guru.Hasil itu dinyatakan dari
psikis) ini harus dipandang sebagai hubungan
hasil mengenal materi pembelajaran yang
yang erat, maka pada saat siswa aktif
bersangkutan (Suwondo, 2008).
jasmaninya, dengan sedirinya juga aktif
yang
Menurut
berlangsung
pada
diri
Tirtaraharja
didalam
siswa
(2005)
diri
dalam
hasil
jiwanya.Namun, siswa dikatakan aktif (on
belajar siswa adalah hasil yang diperoleh
task), apabila tidak melakukan penyimpangan
siswa dari pekerjaan yang dilakukannya yang
dalam hal berbicara di luar pelajaran,
ditandai dengan perubahan individu dalam
memandang ke kiri ke kanan, mengganggu
kebiasaan sikap yang didapat dinilai dari
teman, mencari perhatian, mengerjakan tugas
proses belajar yang dicapai siswa.Secara garis
lain, ke luar masuk kelas.
besar menurut Suwondo (2008) ada
faktor yang dapat
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai
mempengaruhi
dua
hasil
belajar yaitu; (i) faktor internal, adalah faktor
yang menyangkut seluruh aspek pribadi
oleh siswa yang telah mengikuti proses
siswa, baik
fisik
pembelajaran merupakan variabel belajar
psikisnya yang ikut menentukan berhasil
yang hanya dapat diukur dengan tes hasil
tidaknya
belajar. Menurut Qohar (2008) bahwa kata “
meliputi jasmani, kondisi psikologi dan (ii)
seseorang
maupun
dalam
mental atau
belajar
yang
hasil “ berarti hasil yang dicapai karena
38
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
faktor eksternal, meliputi faktor keluarga,
tidaknya
faktor sekolah dan faktor masyarakat
berbagai
jenis
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
kendala
dalam
Belajar
penguasaan
model,
menjadi
memilih
dan
menentukan model itulah yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
biasanya dirasakan oleh mereka
hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
yang
a) Faktor Eksternal/Eksogen.
pendidikan
Faktor eksternal/eksogen yaitu
faktor yang berasal dari luar diri siswa.
bukan
berlatar
guru
belakang
(Suryabrata,
2004).
3) Faktor Masyarakat
Dapat di simpulkan bahwa hambatan
Yang
itu mencakup dari beberapa faktor
masyarakat
antara lain:
mempengaruhi kemajuan belajar
1) Faktor Keluarga
siswa ialah misalnya: media masa,
dimaksud
lingkungan
yang
dapat
Faktor ini mempengaruhi faktor
bioskop, radio, televisi, surat kabar
orang tua, suasana rumah dan
dan lain-lain. Semua ini dapat
keadaan ekonomi keluarga.Faktor
memberi pengaruh yang tidak baik
orang tua merupakan faktor yang
terhadap siswa.
besar
pengaruhnya
terhadap
kemajuan belajar siswa.
b) Faktor Internal/Indogen
Faktor internal/indogen yaitu
2) Faktor Sekolah
faktor yang berasal dari dalam diri
Faktor sekolah kadang-kadang juga
siswa itu sendiri. Yang termasuk dalam
menjadikan hambatan bagi siswa
faktor internal ini adalah:
yang termasuk dalam faktor ini
1) Faktor Fisiologis
misalnya: cara penyajian pelajaran
a) Motivasi
yang tidak baik dan hubungan guru
Motivasi
dan siswa yang tidak baik, dan
mempengaruhi hasil belajar yang
hubungan antar siswa yang tidak
dicapai
menyenangkan
alat-alat
motivasi merupakan pendorong
sekolah
yang tidak
bagi seseorang untuk melakukan
Guru
diakui
belajar di
lengkap.
mempengaruhi
39
terhadap
serta
kompetensi,
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
kegiatan
dapat
seseorang,
juga
sebab
belajar.Motivasi
merupakan hal yang penting
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
dalam manusia berbuat. Dengan
tahap
adanya motivasi yang kuat dari
tindakan, observasi dan refleksi.
individu maka ia berusaha untuk
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
menghadapi tugas yang telah
SMA YASIM Kota Bima Tahun Penelitian
ditentukan.
siswa
2013/2014 sebanyak 33 siswa. Instrumen
mempunyai motivasi yang cukup
yang digunakan dalam mengumpulkan data
kuat untuk belajar, maka ia akan
adalah Lembar observasi dengan Indikator
berusaha supaya ia dapat belajar
yang digunakan adalah, dan Tes hasil belajar
sebaik-baiknya.
yang disusun dalam bentuk uraian sebanyak 5
Bila
b) Minat.
yaitu
ISSN:2089-3205
perencanaan,
pelaksanaan
Subjek
butir soal.
Belajar
tanpa
minat
dan
Data yang diperoleh dari pelaksanaan
perhatian belum tentu berhasil,
observasi
sebab
harus
sedangkan data dari hasil belajar biologi
dan
siswa di analisis secara kuantitatif. Hasil tes
perhatian yang sungguh-sungguh
tiap siklus mencerminkan pencapaian hasil
(Sardiman, 2000).Minat adalah
belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
salah satu faktor yang bisa
Indikator yang menunjukkan bahwa hasil
mempengaruhi motivasi, minat
belajar siswa meningkat dapat diketahui
juga
dengan membandingkan analisis hasil tes
dalam
didasarkan
bisa
belajar
atas
minat
memperkuat
atau
memperlemah motivasi.
dianalisis
secara
kualitatif,
pada tiap-tiap siklus.
2) Faktor Biologis
Data
yang
terkumpul
dianalisis
statistik
deskriptif
dengan
Faktor biologis adalah faktor yang
dengan
berhubungan dengan jasmani siswa,
menggunakan rumus sebagai berikut:
misalnya: kesehatan, cacat badan
kk 
(Suwondo, 2008).
n1
x100 %
n
Keterangan :
kk = ketuntasan klasikal
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai 
tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian
65
tindakan
n = Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya
kelas
ini
terdiri
dari
dua
siklus.Dalam setiap siklus terdiri dari empat
40
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
siswa)
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
Jika P ≥ 85 % maka belajar dikatakan tuntas
secara klasikal, sedangkan jika P < 85%
dikatakan
tidak
tuntas
secara
klasikal
siswa
dalam
proses
pembelajaran dikatakan tuntas apabila siswa
memperoleh nilai  65 (Sugiyono, 2003).
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai
apabila target pencapaian ideal  85% dari
jumlah siswa dalam kelas (Sugiyono, 2003).
Setelah
diperoleh
nilainya
kemudian
diterjemahkan menurut kriteria di bawah ini:
Tabel 1. Kategori Hasil Belajar Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun data yang diperoleh adalah
data kualitatif dan data kuantitatif. Dari hasil
(Sugiyono, 2003).
Setiap
ISSN:2089-3205
Persentase
85%  x1  100 %
70%  x1  85%
55%  x1  70%
40%  x1  55%
0%  x1  40%
HasilBelajar
SangatTinggi
Tinggi
Cukup
observasi diperoleh data kualitatif tentang
kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa
selama proses pembelajaran, sedangkan data
dari hasil tes yang diperoleh berupa data
kuantitatif. Data-data tersebut selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan metode dan
rumus yang telah ditetapkan setidaknya.
Adapun analisis data tiap-tiap siklus akan
dipaparkan sebagai berikut:
a. Data Hasil Observasi Siklus I
Hasil
observasi
diperoleh
dari
pengamatan yang dilakukan oleh guru
Rendah
(observer)
dengan
mengisi
SangatRendah
observasi
yang telah
disiapkan
lembar
yang
bertujuan untuk menekan jalannya proses
Ketuntasan aktivitas belajar dikatakan
pembelajaran. Observasi terhadap aktivitas
telah dicapai apabila target pencapaian ideal ≥
siswa
75% dari jumlah siswa dalam kelas.
perilaku siswa pada saat diskusi dalam
Tabel 2.KualifikasiAktivitasBelajarSiswa
kelompoknya
dan
pembelajaran.
Semua
No.
1.
2.
3.
4
Persentase
75%  x1  100 %
65%  x1  75%
55%  x1  65%
0%  x1  55%
AktivitasBelajar
SangatAktif
dilakukan
dengan
mengamati
dalam
aktivitas
proses
yang
Aktif
tampak pada setiap siswa dicatat dalam
CukupAktif
lembar observasi sesuai dengan descriptor
KurangAktif
yang tampak. Adapun hasil observasi dan
(Arikunto, 2006)
analisis yang diperoleh pada siklus I dan II
sebagai berikut
Tabel 3 Hasil Evaluasi Tes Akhir Siklus I
dan Siklus II
41
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
No
EVALUASI I & II
SI
Keterangan
S II
Keterangan
1
85
Tuntas
86
Tuntas
2
90
Tuntas
88
Tuntas
3
86
Tuntas
55
Tuntas
Tidak Tuntas
82
4
77
Tuntas
5
75
Tuntas
85
6
62
Tidak Tuntas
62
Tuntas
Tidak Tuntas
7
80
Tuntas
86
Tuntas
8
93
Tuntas
90
Tuntas
ketuntasan
klasikal
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1) Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I
Siswa
: 33 orang
Tuntas
: 26 orang
Tidak tuntas : 7 orang
n
kk  1 x100 %
n
26
kk  x 100 % = 78,78%
33
Katergori : Tidak Tuntas
2) Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II
9
88
Tuntas
85
Tuntas
10
93
Tuntas
88
Tuntas
11
90
Tuntas
88
Tuntas
12
90
Tuntas
85
Tuntas
13
93
50
Tuntas
Tidak Tuntas
75
14
50
Tuntas
Tidak Tuntas
15
88
Tuntas
83
Tuntas
16
55
Tidak Tuntas
75
Tuntas
17
75
Tuntas
89
Tuntas
18
88
Tuntas
85
Tuntas
19
85
Tuntas
70
Tuntas
20
90
Tuntas
53
Tuntas
Tidak Tuntas
85
21
65
Tuntas
22
83
Tuntas
93
Tuntas
23
85
Tuntas
85
Tuntas
24
83
Tuntas
90
Tuntas
25
80
Tuntas
86
Tuntas
26
85
85
Tuntas
(PTK) yang telah ditetapkan diawal dengan
27
56
Tuntas
Tidak Tuntas
93
Tuntas
tahapan-tahapan
28
75
Tuntas
74
Tuntas
29
88
Tuntas
90
Tuntas
30
86
Tuntas
82
Tuntas
refleksi. Pada tahap pelaksanaan dilakukan
31
85
Tuntas
90
Tuntas
32
dalam
73
86
33
54
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
jmlh 2597
42
dan
ISSN:2089-3205
56
2689
Siswa
: 33 orang
Tuntas
: 30 orang
Tidak tuntas : 3 orang
n
kk  1 x100 %
n
30
kk  x 100 % = 90,9%
33
Katergori : Tuntas
Pembahasan
Penelitian
ini
dilaksanakan
sesuai
dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas
pelaksanaan
2
berikut:
tindakan,
(dua)
menggunakan
kali
strategi
perencanaan,
observasi
kegiatan
PASA.
sampai
dengan
Langkah-
langkah pembelajaran tertuang dalam rencana
Berdasarkan data hasil evaluasi
pelaksanaan pembelajaran. Adapun data hasil
siklus I dan Siklus II pada tabel di atas,
observasi dan evaluasi hasil belajar siswa
selanjutnya mencari nilai rata-rata kelas
sebagai berikut:
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
1) Aktivitas Siswa dan Guru
PASA
Berdasarkan analisis data pemberian
tindakan pada siklus I menunjukkan ratarata skor aktivitas siswa sebesar 2,7 dan
pembelajaran.
aktivitas
guru
Rata-rata
sebesar
aktivitas
Bima Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2) Hasil Belajar
Berdasarkan
pelaksanaan
analisis
tindakan
data,
pada
siklus
I
kategori
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas
kegiatan guru dinyatakan cukup baik. Hal
78,69 dan porsentase ketuntasan klasikal
ini disebabkan oleh: 1) Tidak adanya
78,78% ini berarti hasil belajar siswa tidak
komunikasi dua arah antara guru dan
tuntas. Hasil belajar siswa tidak mencapai
siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan
target yang ditetapkan. Ketuntasan klasikal
dalam
ada
dikatakan telah dicapai apabila target
dalam
pencapaian ideal  85%, maka perbaikan-
kelompok, serta tidak ada bimbingan guru
perbaikan pada siklus II. Berdasarkan hasil
dalam diskusi. 2) Guru tidak mengatur
analisis data pada siklus II terdapat nilai
waktu, sehingga waktu untuk mengerjakan
rata-rata
LKS
tidak
ketuntasan belajar sebesar 90,9%. Hasil
memotivasi siswa dalam membangkitkan
analisis data pada siklus II telah mencapai
minat pada awal pembelajaran. Jika dilihat
target.
dari
menggunakan
mengerjakan
komunikasi
dan
tidak
tugas,
tidak
kerjasama
cukup.
aktivitas
2.67
skor
meningkatkan
belajar siswa kelas XI-B SMA Yasim Kota
tergolong cukup aktif dalam mengikuti
proses
dapat
ISSN:2089-3205
siswa
3)
Guru
dan
guru
tidak
kelas
Hasil
sebesar
yang
81,48
diperoleh
strategi
dan
dengan
PASA
dapat
mencapai target yang ditetapkan, maka
mempermudah guru dalam menyampaikan
perbaikan-perbaikan
informasi
Berdasarkan
pada
analisis
siklus
data
II.
pemberian
atau
pengetahuan,
karena
pembelajaran PASA memiliki kelebihan
tindakan pada siklus II menunjukkan rata-
yaitu,
rata skor aktivitas siswa sebesar 3.5 dan
kemampuan masing-masing siswa., 2)
tergolong sangat aktif dalam mengikuti
melatih berpikir logis dan sistematis,
proses
sehingga
aktivitas
pembelajaran.
guru
sebesar
Rata-rata
3.75
skor
kategori
1)
pembelajaran
guru
siswa
sangat
lebih
akan
mengetahui
merasakan
bermanfaat
dan
kegiatan guru dinyatakan sangat baik.
menciptakan pembelajaran menjadi lebih
Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
menarik atau menyenangkan karena siswa
bahwa
akan belajar melaui pengalaman bukan
43
dengan
menggunakan
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
strategi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
menghafal, sehingga strategi PASA dapat
pada kelas XI di SMA Yasim Kota Bima
meningkatkan hasil belajar biologi kelas
Tahun 2014
XI-B SMA Yasim Kota Bima Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
Berdasarkan
diperoleh
pada
penggunaan
DAFTAR RUJUKAN
hasil
belajar
penelitian
ini
strategi
PASA
yang
bahwa
sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dan nilainya sudah sesuai dengan target
yang diinginkan oleh peneliti atau sekolah.
Sehingga
usaha
mengembangkan
dan
meningkatkan kualitas pendidikan tercapai.
Hal tersebut sangat diperlukan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang
cerdas dan terampil, sehingga kurikulum
pendidikan
kita
terus
mengalami
perubahan dan perbaikan.
Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
dan
pembahasan dapat di tarik kesimpulan
antara lain:
1. Implementasi model pembelajaran PASA
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran Biologi tentang sel
pada kelas XI di SMA Yasim Kota Bima
Tahun 2014.
2. Implementasi model pembelajaran PASA
dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
dalam pembelajaran Biologi tentang sel
44
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Aqib, 2007, Penelitian tindakan kelas.
Bandung : CV Yrama Widya
Atsyad, 2003. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Rosdakarya
Djamarah, 2006. Pendekatan Kontekstual
(Contekstual Teaching and Learning).
Jakarta: Depdiknas
Gulo, 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi
Guru. Surabaya: Usaha Nasional
Hamalik, 2010. Prosess Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Irianto,
2002.
Konsep
Strategi
Pembelajaran.Bandung :PT Refika
Aditama.
Muslich, M.2007. Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
dan
Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Qohar, 2008. Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Rusman, 2011. Model-Model Pembelajaran.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sardiman, 2000. Evaluasi pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional
Sanjaya, 2011. Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Shappe, 2004. Menjelajah Pembelajaran
Inofatif. Mosmedia Buana Pusaka:
Surabaya
Slamet, 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Suhadjono, Supardi, 2011. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Sugiyono. 2003. Statistik Peneltian. Bandung:
Alfabeta
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Implementasi Model Pembelajaran Pasa Dalam Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Tentang Sel
Dikelas XI SMA Yasim Kota Bima
ISSN:2089-3205
Suryabrata, 2004. Perencanan Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Suwondo (2008
Efektivitas Penerapan
Metode PASA dalam Pembelajaran
Pola Kalimat Bahasa Jepang
Terhadap Hasil Belajar Siswa.
http://repository.upi.edu/skripsiview.
php?no_skripsi=169
Syahrir, 2010. Metodologi pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Naufan
Pustaka.
Tirtaraharja, 2005. Cooperative Learning
Teori
dan
Aplikasi
Model
Pembelajaran Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wena, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer. Jakarta Timur: PT Bumi
Aksara.
45
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 November 2013
Download