RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

advertisement
PENDAHULUAN
Latar belakang
Produktivitas kacang tanah di negara-negara tropis seperti Indonesia, India dan
negara-negara di Afrika pada umumnya hampir sama yaitu antara 0,7 ton/ha hingga 1,3
ton/ha. Produksi kacang tanah rata-rata daerah di Indonesia hanya sekitar 1,1 ton/ha.
Tingkat produktivitas
hasil
yang dicapai ini baru
setengah dari hasil riil apabila
dibandingkan dengan negara USA, Cina dan Argentina yang sudah mencapai lebih dari
2,0 ton/ha (Kasno, 2005).
Rendahnya produktivitas kacang tanah di Indonesia disebabkan oleh berbagai
faktor antara lain : teknik budidaya, hama penyakit, varietas, juga lamanya periode
kekeringan serta luas lahan pertanian yang semakin sedikit karena telah beralih fungsi
jadi pemukiman, pembangunan sarana dan prasarana sosial.
Menurut Wahyudi dan
Adrianton (2005) dewasa ini perluasan lahan pertanian diarahkan ke wilayah-wilayah
tanah marginal yang sebagian besar bereaksi masam seperti ultisol yang luasnya
mencapai 30 % dari luas daratan Indonesia.
Menurut Hidayat dan Mulyani (2002) tanah ultisol mempunyai tingkat
kemasaman yang tinggi, kandungan hara makro dan mikro rendah. Selain itu sering
terjadi kekurangan air terutama pada musim kemarau menyebabkan terjadinya cekaman
kekeringan. Keadaan ini mempengaruhi perkembangan morfologi dan proses fisiologi
tanaman sehingga menyebabkan rendahnya hasil.
Masalah utama tanah masam (Ultisol) erat hubungannya dengan ketersediaan hara
fosfat (P).
Banyaknya kandungan Fe dan Al
yang mengikat fosfat dalam bentuk
hidroksil harus dipisahkan sebelum unsur ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Aisyah Lubis : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Yang Diinokulasi Fungsi Mikoriza…, 2007
USU e-Repository © 2008
Tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan menambah unsur hara melalui pemupukan
dan menaikkan kadar pH tanah. Aktivitas ini sudah berlangsung lama dan biasanya
menimbulkan masalah baru yaitu kejenuhan tanah dalam menyerap unsur hara/pupuk
tersebut dan biaya yang sangat tinggi. Untuk itu perlu dilakukan kajian ulang dan
modifikasi pemupukan. Salah satunya dengan memberikan pupuk hayati yang berupa
pemanfaatan kerjasama antara akar tanaman dengan mikroorganisme tanah yang
menguntungkan (Delvian dkk, 2006).
Salah satu alternatif untuk mengatasi cekaman kekeringan dan kekurangan unsur
hara terutama fosfat dalam tanah adalah dengan penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskular
(FMA). Fungi mikoriza arbuskular adalah salah satu jasad renik tanah dari kelompok
jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Fungi ini mempunyai sejumlah pengaruh
yang menguntungkan bagi tanaman yang bersimbiosis dengannya. Beberapa peneliti
mengemukakan pengaruh
yang menguntungkan dari FMA antara lain adalah
kemampuannya yang tinggi dalam meningkatkan penyerapan air dan hara terutama
fosfor.
Selain itu FMA dapat meningkatkan hasil tanaman pada tanah mineral masam
tropika (Widada dan Kabirun 1977). Peningkatan hasil telah dilaporkan pada berbagai
jenis tanaman antara lain : jagung (93,0%), kedelai (56,2 %), padi gogo (25,0 %), kacang
tanah (23,8 %), cabai (22,0 %), dan bawang merah (62,0 %) .
Dari uraian-uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengaruh FMA pada tingkat pemberian air terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea.L) pada tanah ultisol.
Aisyah Lubis : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Yang Diinokulasi Fungsi Mikoriza…, 2007
USU e-Repository © 2008
Perumusan Masalah
1. Produktifitas kacang tanah secara umum masih rendah, sehingga penelitian berbagai
aspek budidaya sangat diperlukan.
2. Kacang tanah sangat responsif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Pada fase
tertentu kekurangan air dapat menurunkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
3. Kendala umum yang dijumpai pada tanah ultisol adalah tanah bereaksi masam,
miskin hara terutama fosfat, kekurangan air pada musim kemarau sehingga
menyebabkan cekaman kekeringan.
4. Penggunaan FMA diperlukan sebagai upaya mengatasi kekurangan air dan unsur hara
terutama fosfat dalam tanah, sehingga hasil dari penelitian diharapkan dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah pada tanah ultisol.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang tanah terhadap pemberian mikoriza dan air.
Hipotesis Penelitian
1. Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular dengan berbagai konsentrasi mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi kacang tanah.
2. Tingkat pemberian air mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kacang tanah.
3. Pemberian mikoriza dan pemberian air saling berinteraksi untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi kacang tanah.
Aisyah Lubis : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Yang Diinokulasi Fungsi Mikoriza…, 2007
USU e-Repository © 2008
Kegunaan Penelitian
Diharapkan dapat sebagai bahan informasi bagi masyarakat luas khususnya petani,
peminat tanaman kacang tanah.
Aisyah Lubis : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Yang Diinokulasi Fungsi Mikoriza…, 2007
USU e-Repository © 2008
Tanah ultisol. Status hara
buruk P↓ , pH ↓,Al ↑ , Fe↑
Cepat tergenang dan
musim kemarau cepat
kering
Pertumbuhan tanaman
terganggu. sehingga
produksi berkurang
Pemberian Fungi
Mikoriza
Arbuskular
Pemberian Air
Yang cukup
Meningkatkan
penyerapan unsur
hara dan air
Pertumbuhan meningkat
Produksi meningkat
Gambar.1. Kerangka konseptual pertumbuhan dan produksi kacang tanah dengan
pemberian FMA pada berbagai tingkat penyiraman pada tanah ultisol
Aisyah Lubis : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Yang Diinokulasi Fungsi Mikoriza…, 2007
USU e-Repository © 2008
Download