media matrasain - E

advertisement
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
EKSPLORASI TERHADAP ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI
Disusun oleh :
Hyginus J. Mantiri 1), I. Makainas 2)
1)
2)
Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat
Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat
ABSTRAK
Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang berpengaruh
dalam perkembangan perancangan sejak awal kemunculannya pada dekade 1980-an.
Dekonstruksi adalah suatu pendekatan terhadap perancangan bangunan dengan mencoba melihat
arsitektur dari segi fragmentasi (potongan), manipulasi permukaan struktur dan façade, serta
olahan bentuk-bentuk non-rectilinear. Dalam arsitektur kontemporer, strategi perancangan
dengan menggunakan prinsip dekonstruksi telah melahirkan bangunan-bangunan luar biasa
dengan bentukan dan gubahan massa yang tidak teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravitasi. Arsitek-arsitek yang populer dengan sebutan ‘the seven architects’ (Bernard Tschumi,
Peter Eisenman, Frank Gehry, Rem Koolhaas, Zaha Hadid, Daniel Libeskind dan Coop
Himmelblau) menjadi tokoh-tokoh terkemuka dibalik kesuksesan dekonstruksi dalam membangun
suatu citra baru terhadap arsitektur. Kaidah-kaidah tradisional dalam arsitektur klasik maupun
modern yang selama bertahun-tahun dan bahkan berabad-abad diyakini dan dijadikan sebagai
dasar bagi perancangan ditentang secara radikal dan konseptual melalui eksplorasi dan olah
kreativitas dalam desain. Segera setelah kemunculannya, dekonstruksi menjadi aliran baru yang
menggantikan gaya Internasional (International Style) yang sebelumnya mendominasi karakter
desain bangunan. Pengaruh filosofi dekonstruksi yang diperkenalkan oleh Jacques Derrida serta
konstruktivisme yang berkembang di Rusia pada awal abad ke-20 melahirkan dua aliran utama
dalam arsitektur dekonstruksi yang dikenal sebagai dekonstruksi derridean dan dekonstruksi nonderridean. Dalam karya ilmiah ini pemahaman terhadap arsitektur dekonstruksi diterangkan
melalui eksplorasi preseden-preseden arsitektural yang terkait secara teoritis sebagai manifestasi
strategi dekonstruksi dalam transformasi desain.
Kata kunci : dekonstruktivisme, dekonstruksi derridean, dekonstruksi non-derridean
dari langgam arsitektur postmodern yang
1. PENDAHULUAN
Dekonstruktivisme
arsitektur
yang
dekonstruksi,
dekonstruksi
68
lazim
atau
merupakan
dalam
disebut
dimulai
pada
akhir
dekade
1980-an.
sebagai
Arsitektur dekonstruksi dikarakterisasikan
arsitektur
menurut konsep-konsep seperti fragmentasi
pengembangan
(pemecahan),
ketertarikan
dalam
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
memanipulasi permukaan suatu struktur atau
Melalui penulisan karya ilmiah ini
façade, serta bentuk-bentuk non-rectilinear
penulis bertujuan untuk menggali sedalam-
yang menciptakan distorsi dan dislokasi
dalamnya
terhadap elemen-elemen arsitektur tertentu,
arsitektur dekonstruksi sebagai isu tematik
seperti struktur dan selubung bangunan.
yang nantinya dapat diterapkan sebagai
Penyelesaian akhir terhadap tampilan visual
salah satu substansi dalam perancangan
bangunan
objek arsitektural yang dapat dipergunakan
yang
menampilkan
langgam
segala aspek terkait dengan
dekonstruksi dihadirkan dengan stimulasi
sebagai
yang tidak terduga melalui ketidakteraturan
perancangan tugas akhir. Penulis merasa
yang
penting
tetap
menyimpan
keteraturan
di
usulan
untuk
judul
dalam
mengangkat
proses
topik
ini
dalamnya (controlled chaos). Kehadiran
dikarenakan
dekonstruksi pada hakikatnya bertujuan
pembangunan yang secara global telah
untuk
dari
semakin pesat dewasa ini. Melalui berbagai
pemahaman sempit para praktisi yang hanya
macam media massa baik cetak, elektronik,
berdasarkan pada prinsip-prinsip arsitektur
serta yang paling aktual saat ini yaitu
modern seperti “form follows function”,
internet, kita dapat menyaksikan kehadiran
“purity of form”, “truth to materials”, dan
berbagai jenis bangunan dengan variasi
lain sebagainya.
langgam
membebaskan
arsitektur
oleh
arsitektur
perkembangan
yang
beberapa
Semenjak awal kemunculan-nya,
diantaranya mengacu pada prinsip-prinsip
dekonstruksi telah menjadi salah satu ikon
dekonstruksi yang menjadikannya sebagai
yang mampu menarik minat para praktisi
karya
terhadap
arsitektur.
mempopulerkan nama arsitek perancangnya,
Penerapan olahan bentuk geometri yang
juga mampu menjadi bagian penting yang
kadang secara sepintas terlihat sebagai
menggantikan
sesuatu
eksplorasi
yang
desain
absurd
yang
peran
selain
bangunan
suatu
pendahulunya sebagai ikon yang turut
bertujuan
membangun citra kota tempatnya dibangun
untuk menyampaikan ekspresi bangunan
terhadap dunia. Selain daripada itu, melalui
sebagai sebuah objek arsitektural yang
penulisan karya ilmiah ini penulis ingin
mengandung makna dan nilai-nilai estetika.
menghadirkan suatu kajian tematik yang
Berangkat dari keistimewaan tersebut, serta
dapat menjadi salah satu referensi serta
ketertarikan penulis sejak pertama kali
sumber konsep yang mampu membantu,
berkenalan dengan dekonstruksivisme pada
mendorong dan mengembangkan kreativitas
proses studi sebagai mahasiswa arsitektur,
penulis dalam mengolah objek rancangan
penulis merasa tertantang untuk membahas
dengan tetap berpatokan pada kriteria-
sekaligus mempelajari langgam arsitektur ini
kriteria terkait karakteristik objek.
keistimewaan
tersendiri
menjadi
masterpiece
yang
secara lebih mendalam melalui penulisan
karya ilmiah dengan judul “Eksplorasi
Terhadap Arsitektur Dekonstruksi” ini.
69
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
2. PEMBAHASAN
what remains to be thought: a logic of
Definisi Dekonstruksi
destabilization always already on the
Secara
etimologis,
move in ‘things themselves’: what
dari
makes every identity at once itself and
gabungan kata ‘de-‘ (menyatakan kebalikan)
different from itself: a logic of
dan ‘construction’ (konstruksi, susunan)
spectrality:
yang secara sederhana berarti “memecah ke
practical parasitism or virology: what
dalam bagian-bagian”. Istilah dekonstruksi
is happening today in what is called
lahir pada akhir abad ke-19, namun baru
society,
dikenal secara luas sejak tahun 1967 setelah
economics, historical reality, and so
seorang filsuf Perancis keturunan Yahudi
on: the opening of the future itself.
(english:
deconstruction)
dekonstruksi
berasal
bernama Jacques Derrida menerbitkan
a
theoretical
politics,
and
diplomacy,
 Jorge Glusberg
karyanya berjudul “Of Grammatology”,
The substitute for this present-to-
yang diakui sebagai fondasi awal terhadap
historic, anti-historic, and the essence
segala karya tulis yang berhubungan dengan
of what is a transitory, fleeting
kritik dekonstruktif.
contingent of a Post-Modern time and
Beberapa
definisi
dekonstruksi
dalam bidang filsafat maupun arsitektur
antara lain adalah sebagai berikut:
architectural
tendency,
associated both with poststructuralist
DE
theory and constructivist forms, is in
CONSTRUCTION] a. The action of
part a vehement reaction against
undoing the construction of a thing. b.
postmodernism
and
what
Philos. and Lit. Theory. A strategy of
perceived
its
conservative
critical analysis associated with the
dimensions.
French philosopher Jacques Derrida
dispersion,
(b. 1930), directed towards exposing
schizophrenia, disturbance are the
unquestioned
metaphysical
new objectives; it is from these
internal
qualities that architecture is to gain
and
contradictions in philosophical and
literary language.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia
as
are
Fragmentation,
decentering,
its “critical” edge.
Filsafat Dekonstruksi
 Bahasa
Dekonstruksi / dékonstruksi/ n 1
Struktur tanda ditentukan oleh jejak
Penataan ulang; 2 n bentuk struktur
(trace)
bangunan yang tidak lazim, misalnya
membawa kita pada tanda yang lain dan
bangunan berbentuk miring
seterusnya
 Nicholas Royle
70
new
+
assumptions
[f.
 Mary McLeod
A
 Oxford English Dictionary
Deconstruction
space.
yang
senantiasa
tanpa
batas,
absen.
yang
Tanda
secara
bergiliran menjadi penanda dan petanda.
Deconstruction n. not what you think:
Makna tidak pernah identik dengan tanda.
the experience of the impossible:
Makna berubah menurut konteks atau rantai
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
penanda yang mengikatnya. Pada akhirnya
sesuatu
dapat disimpulkan bahwa bahasa tidaklah
kehadiran makna tersebut harus didahului
stabil
oleh kehadiran tanda-tanda lain.
seperti yang
dikemukakan
para
pemikir strukturalis. Elemen-elemen bahasa
tidak bisa didefinisikan, karena senantiasa
yang
hakiki
Dekonstruktivisme dalam arsitektur
menggariskan
yang lain.
sebagai berikut, bahwa:
Dekonstruksi
 Tidak
prinsip-prinsip
ada
yang
penting
absolut
dalam
Derrida
arsitektur. Tidak ada satu cara atau
adalah metode membaca teks secara teliti,
gaya yang terbaik, atau landasan
sehingga premis-premis yang melandasinya
hakiki dimana seluruh arsitektur harus
dapat
berkembang. Gaya klasik, tradisional,
digunakan
menurut
karena
Arsitektur Dekonstruksi
dibaca dan ditelusuri dalam kaitan dengan
 Metode Dekonstruksi
(origin),
untuk
meruntuhkan
argumentasi yang disusun atas premis
modern
dan
lainnya
mempunyai
tersebut. Dengan demikian, dekonstruksi
posisi dan kesempatan yang sama
membuktikan bahwa bibit kehancuran
untuk berkembang.
suatu teks ada dalam teks itu sendiri,
 Tidak ada ontologi dan teologi dalam
berupa inkonsistensi dan paradox dalam
arsitektur. Tidak ada tokoh atau figure
penggunaan premis dan konsep.
yang perlu didewakan atau disanjung.
 Phonosentrisme
dapat
 Dominasi pandangan dan nilai absolut
Dalam bahasa ucapan, manusia
dalam arsitektur harus segera diakhiri.
menangkap
Perkembangan arsitektur selanjutnya
makna
dan
kesan
kehadiran secara langsung. Kata-kata yang
harus mengarah pada
diucapkan manusia segera hadir dalam
pandangan dan tata nilai.
kesadarannya secara intim, sementara tulisan
 Visiocentrism
atau
keragaman
pengutamaan
cenderung merampas eksistensi manusia.
indera penglihatan dalam arsitektur
Bahasa tulisan dianggap sekedar peniruan
harus diakhiri. Potensi indera lain
atau
harus
transkripsi
dari
bahasa
ucapan.
Akibatnya bahasa ucapan dihargai lebih
tinggi
dari
bahasa
tulisan.
Derrida
dimanfaatkan
pula
secara
seimbang.
 Arsitektur tidak lagi identik dengan
mendekonstruksi kedudukan bahasa ucapan
produk
dan bahasa tulisan sehingga keduanya
terkandung dalam ide gambar, model
berada pada posisi yang sejajar atau setara.
dan
 Logosentrisme
bangunan.
fisik
jangkauan
Apabila Phonosentrisme bertumpu
Arsitektur
bangunan,
dan
dengan
aksentuasi
yang
berbeda. Prioritas yang diberikan
pada suara, maka logosentrisme menurut
pada
Derrida bertumpu pada konsep kebenaran
bangunan harus setara, karena ide,
dan realitas hakiki yang tak dapat dikritik,
gambar
yang disebut metafisika. Derrida menilai
berfungsi
makna
representasi gedung, tetapi juga bisa
transendental
tersebut
sebagai
ide,
gambar,
dan
model
sebagai
model
tidak
simulasi
dan
hanya
atau
71
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
menjadi produk atau tujuan akhir
Dalam
sistem
tanda,
konsep
differance melihat bahwa antara yang hadir
arsitektur.
Arsitektur dekonstruksi bisa lahir
dan yang absen berada dalam kondisi saling
dari pengaruh filsafat Derrida, sehingga
tergantung, bukannya saling meniadakan.
disebut sebagai “dekonstruksi derridean”.
Kehadiran baru mempunyai makna bila ada
Selain daripada itu, arsitektur dekonstruksi
kemungkinan absen yang setara.
juga bisa hadir sebagai produk pragmatis
 Pembalikan Hierarki
dan
formal
yang
disebut
sebagai
“dekonstruksi non-derridean”
Dalam memahami suatu fenomena,
Strukturalisme
selalu
mengadakan
pemilahan (differensiasi) ke dalam elemenA. Dekonstruksi Derridean
Berikut
pemikiran
ini
Derrida
elemen yang merupakan hasil abstraksi.
adalah
yang
beberapa
Differensiasi secara ketat menghasilkan
mempunyai
perbedaan dua kutub yang dipertentangkan
hubungan langsung dengan rancangan.
 Pembedaan
Dan
secara diamatral yang dikenal sebagai
Penundaan
oposisi biner (binary opposition).
Derrida melakukan dekonstruksi
Makna
Derrida
seluruh
terhadap pandangan oposisi ini dengan
tradisi filsafat Barat yang bermuara pada
menempatkan kedua elemen tersebut tidak
pengertian “ada” sebagai “kehadiran”, atau
secara hierarkis yang satu di bawah yang
yang
disebut
(metaphysics
terhadap
of
mempersoalkan
metafisika
kehadiran
lain, tetapi sejajar sehingga secara bersama-
presence).
Pemahaman
sama dapat menguak makna (kebenaran)
metafisika
kehadiran
dapat
dijelaskan sebagai yang hadir itulah yang
yang lebih luas.
 Pusat Dan Marjinal
“ada”. Apabila sesuatu yang tidak hadir
Perbedaan antara “pusat” dengan
ingin dihadirkan maka tanda dapat menjadi
“marjinal” merupakan konsekwensi dari
penggantinya. Tanda menghadirkan atau
adanya hierarki yang ditimbulkan oposisi
merepresentasikan
biner. Marjinal adalah segala sesuatu yang
yang
tidak
hadir
(absence).
berada pada batas, pada tepian, maupun di
Menurut Derrida, kata atau tanda
luar (outside), karena itu dianggap tidak
kini tidak mampu lagi menghadirkan makna
penting. Sementara pusat adalah yang
sesuatu yang dimaksud secara serta-merta.
terdalam, pada jantung daya tarik dan makna
Makna harus dicari dalam rangkaian tanda
dimana
yang lain yang mendahului tanda yang
merupakan
pertama.
marjinal.
Derrida
menciptakan
konsep
“differance”, yang secara etimologis berasal
setiap
gerakan
tujuan
gerakan
Derrida
berasal
dan
dari
yang
mempertanyakan
dari paduan dua kata dalam bahasa Inggris,
keabsahan
yaitu “to differ” (membedakan) dan “to
“parergon” (para: tepi, ergon: karya), yaitu
defer” (menunda).
bingkai lukisan. Sebagai yang marjinal,
posisi
ini
dalam
konsep
parergon oleh Derrida diberi peranan yang
72
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
penting
untuk
menunjukkan
sikap
Arsitek-arsitek
kelompok
ini
yang
termasuk
adalah
Gunther
pembalikan hierarki, sehingga memiliki
dalam
posisi setara dengan yang utama dan
Behnish, Jean Nouvel, Helmut Jahn,
mempunyai otonominya sendiri.
Emilio Ambasz, dan Eric Owen Moss.
2. Shard & Sharks
 Pengulangan Dan Makna
Kelompok
Suatu kata atau tanda memperoleh
ini
menampilkan
maknanya dalam suatu proses berulang
bentuk-bentuk yang menyerupai serpihan
(iterative) pada konteks yang berbeda.
batang dan lempeng yang dikomposisikan
Dalam arsitektur, penggunaan metafora
sedemikian rupa sehingga menampilkan
secara
membuka
kesan yang semrawut dan penuh teka-teki.
pemahaman yang lebih baik terhadap makna
Diantara semua kelompok yang termasuk
yang
dalam
berulang-ulang
dimaksudkan
akan
oleh
suatu
objek
Dekonstruksi
Non-Derridean,
kelompok ini adalah yang paling radikal.
arsitektural.
Programnya adalah membedah, mengolokolok dan merombak falsafah arsitektur
B. Dekonstruksi Non-Derridean
Dekonstruksi
non-derridean
mencakup dekonstruksi bentuk dan struktur
modern
sehingga
mencerminkan
suatu
tatanan yang tidak beraturan (chaos).
Arsitek-arsitek
bangunan yang didasarkan pada konsep-
yang
termasuk
konsep seperti “disruption”, “dislocation”,
dalam kelompok ini adalah Frank Gehry,
“deviation”
Gunther Domenig, Coop Himme(l)blau,
dan
“distortion”,
sehingga
menyebabkan stabilitas, kohesi dan identitas
bentuk-bentuk murni menjadi terganggu.
Dekonstruksi
Kazuo Shinohara, dan Zaha Hadid.
3. Textualist
Kelompok
Non-Derridean
yang
ini
melihat
bahwa
ada
sebagai
“built
dikelompokkan kedalam lima kelompok
arsitektur
utama oleh Aaron Betsky, yaitu sebagai
language”,
berikut:
mencerminkan struktur dan kebenaran yang
yang
tidak
mampu
lagi
ada, seperti halnya kata sebagai tanda tidak
1. Revelatory Modernist
Diantara semua kelompok yang
mampu secara serta-merta menyampaikan
Non-
makna (kelompok ini sebenarnya masih
merupakan
termasuk dalam kelompok Dekonstruksi
konservatif.
Derridean). Denah dan tampak bangunan
Kelompok ini masih mengutamakan prinsip
yang ada hanyalah menampilkan bias yang
abstraksi
pucat
termasuk
dalam
Dekonstruksi
Derridean,
kelompok
kelompok
yang
dan
ini
paling
mengutamakan
fungsi,
(topeng)
dari
struktur-struktur
mengoptimalkan kemungkinan hasil industri
kenyataan yang ada dengan terlalu banyak
bahan dan prefabrikasi dengan menciptakan
diredam (repressed). Untuk itu struktur-
fragmentasi
konteks
struktur yang diredam (absence) perlu
dan program prefabrikasi tersebut dan
ditampilkan dengan mengangkat konflik-
hasilnya adalah kumpulan ruang dan objek
konflik internal yang ada.
potongan-potongan,
yang terfragmentasi.
73
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Arsitek-arsitek
dalam
kelompok
Eisenman,
yang
ini
Bernard
termasuk
teknologi dan membuatnya menjadi artefak
Peter
yang tidak hanya menjadikan teknologi
Ben
sebagai usaha untuk menciptakan ekstensi,
adalah
Tschumi,
Nicholson, Steven Holl, dan Diller +
manipulasi,
Scofidio.
memetakan kembali self-nya.
mediasi,
representasi
Arsitek-arsitek
4. New Mythologist
yang
serta
termasuk
yang
dalam kelompok ini adalah MacDonald +
selalu ada pada setiap kurun waktu, karena
Salter, Toyo Ito, Morphosis Architects,
tiada harapan tanpa utopia. Utopia arsitektur
Holt, dan Hinshaw.
Utopia
merupakan
mitos
modern adalah dunia yang satu, utuh dan
nyaris sama (international style), yang telah
gagal
memenuhi
misi
kemanusiaannya.
Utopia kedua adalah kebalikannya; Dystopia
atau vision of self-destruction yang tidak
berkembang
karena
kesadaran
manusia
C. Dekonstruksi Bentuk Arsitektural
Dekonstruksi bentuk arsitektural
dapat dilakukan melalui beberapa cara:
 Secara
intelektual
permainan
untuk tetap mempertahankan kehidupan.
yang
Kelompok ini ingin menciptakan suatu
teknologi
utopia sebagai suatu mitologi baru, suatu
banyak
dunia lain yang lokasi dan kaitannya dengan
Eisenman.
melalui
sistem-sistem
kompleks
dan
geometri
melibatkan
canggih,
seperti
yang
dilakukan
oleh
Peter
masa lalu, masa kini dan masa mendatang
 Secara pragmatik atau mekanik
tidak dikenali. Diilhami cerita dan film-film
melalui model trial and error, sketsa
fiksi seperti Star Wars, Blade Runner dan
dan eksperimen lapangan, seperti
Star Trek, kelompok ini menggagas proyek-
dilakukan oleh Frank Gehry, Zaha
proyek
Hadid dan Coop Himme(l)blau.
imajiner
yang
menerobos
kungkungan gravitasi, iklim, langgam dan
semua tatanan yang ada.
Arsitek-arsitek
 Secara
intuitif
melalui
pengembangan respons dan impuls
yang
termasuk
kreatif dalam diri arsitek, seperti
dalam kelompok ini adalah Paulo Soleri,
terjadi pada Rem Koolhaas dan
Lebbeus Woods, serta Hodgetts & Fung
OMA.
Design Associates.
5. Technomoprisme
Pada
menciptakan
D. Dekonstruksi Struktur
mulanya
teknologi
manusia
hanya
sebagai
perpanjangan tangannya, namun seiring
dengan
perkembangannya,
hubungan
Dekonstruksi
struktur
umumnya
dilakukan melalui metoda pragmatis trial
and error, dan dibedakan sebagai berikut:
 Dekonstruksi
konstruksi
massa,
manusia dengan teknologi telah menjadi
seperti pada “Chora L Works” karya
sedemikian
Peter Eisenman dan Jacques Derrida.
proyek
selesai,
74
menyatu.
arsitektur
kelompok
Sebagai
modern
ini
penerus
yang belum
 Dekonstruksi konstruksi bidang,
mengakomodasi
seperti pada “Best Products” karya
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
James Wines atau “Jewish Museum”
dan konfigurasi ruang kedua; misalnya
karya Daniel Libeskind.
supermarket
 Dekonstruksi
seperti
pada
konstruksi
baja,
karya-karya
Coop
 Dekonstruksi konstruksi kulit, yang
Peter
Implementasi
Dekonstruksi
Dalam Perancangan Objek Arsitektural
Dekonstruksi
Eisenman
strategi
menggunakan
untuk
melakukan
dekonstruksi program, yaitu:
 Penolakan terhadap antroposentrisme
masih jarang ditemukan.
Strategi
dengan
perkantoran.
beberapa
Himme(l)blau.
dikombinasikan
dapat
dilakukan
terhadap program yang dominan dalam
dalam desain, yaitu rujukan pada
proporsi fisik tubuh manusia sebagai
ukuran ideal bagi segalanya.
 Penerapan proses scaling melalui
tradisi arsitektur modern, seperti konsep
pengembangan
estetika murni, kaitan bentuk dengan fungsi,
destabilisasi,
dan
recursibility, dan self-similarities.
lain-lain.
Dekonstruksi
program
tiga
yaitu
konsep
discontinuity,
berusaha mematahkan otonomi modernism
 Penolakan terhadap center sebagai
dan kaidah-kaidahnya dengan menggunakan
bagian paling penting dan memiliki
pembalikan konsep-konsep yang diturunkan
hirarki lebih tinggi dibanding bagian
dari modernism sendiri atau sumber-sumber
lain.
Bernard
lain.
dekonstruksi
Tschumi
program
melakukan
dengan
beberapa
pendekatan, yakni:
 Penolakan terhadap kekakuan oposisi
dialektis
dan
kategori
follows
tradisional
seperti
Crossprogramming
function”,
“ornament
Menggunakan konfigurasi spatial
structure”, digantikan oleh “existing
tertentu untuk program yang sama sekali
between”, “almost this or almost that,
berbeda; misalnya bangunan rumah ibadah
but not quite either”.

“form
hirarkis
added
to
digunakan untuk klub malam. Menempatkan
 Pemahaman arsitektur secara tekstual
suatu konfigurasi spatial pada lokasi yang
dalam kaitan dengan otherness, trace
tidak
dan absence.
berkaitan;
misalnya
museum
diletakkan dalam bangunan parkir.

yang
 Eisenman dalam proyek “Romeo and
Transprogramming
Juliet” untuk Venice Biennale 1986
Mengkombinasikan dua program
mencoba
sifat
dan
berbeda;
konfigurasi
misalnya
dikombinasikan
dengan
lahan
spatialnya
sebagai “palimpsest” dan “quarry”
planetarium
yang memiliki jejak-jejak memori dan
roller-coaster,
potensi untuk digali lebih lanjut,
perpustakaan dengan trek balap mobil.

memperlakukan
sementara dalam proyek “House X”,
Disprogramming
ia mencoba menghindari adanya pusat
Mengkombinasikan dua program
di dalam rumah.
sedemikian rupa sehingga konfigurasi ruang
program pertama mengkontaminasi program
75
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Eksplorasi Terhadap Dekonstruktivisme
konflik antara satu sistem dengan sistem
Melalui Preseden Arsitektural
lainnya. Tiap-tiap layer memiliki makna dan
1.
Parc de la Villette
Parc de la Villette, Paris, berawal
mula dari konsep taman yang ditawarkan
oleh Bernard Tschumi. Berbeda dengan
pandangan masyarakat saat itu bahwa taman
adalah
tempat
melupakan
dimana
city.
mereka
Tschumi
dapat
berusaha
Gbr. 1. Konsep Parc de la
Villettesuatu proses untuk
tujuan tersendiri dalam
melahirkan suatu event dalam ruang. Bila
kita cermati, layer-layer ini pada awalnya
merupakan layer-layer yang mengandung
Gbr. 2. Parc de la Villette
menghadirkan konsep murni berupa Urban
Park. Konsep yang berusaha dihadirkannya
ini benar-benar tidak berasal dari lingkungan
sekitar site yang berupa daerah industri tua
di Paris. Sebagai langkah awal ia melihat
beberapa preseden organisasi ruang tamantaman kota yang ada di Paris dari abad ke-18
hingga
abad
ke-20.
Dari
situlah
ia
menemukan layer-layer berupa point and
grid system yang dapat diaplikasikan pada
desainnya.
Secara mendasar proses Tschumi
dalam menghasilkan bentuk folie yang
abstrak ini adalah dengan menggunakan
teknik
superimposition
menggabungkan
beberapa
dimana
layer
ia
yang
berbeda satu sama lain ke dalam satu bidang
datar. Prosesnya adalah dengan menyatukan
tiga layer dasar pembentukan geometri yaitu
titik, garis, dan bidang sehingga pada hasil
akhirnya yang terjadi adalah tabrakan atau
76
keteraturan
(order)
keteraturan
orientasi
di
dalamnya.
dan
arah
Ada
dalam
membagi grid, penitikan kubus yang disebar
dengan jarak dan ritme yang memiliki pola
yang sama, dan bentuk bidang-bidang
geometri yang mendasar. Namun pada hasil
akhirnya, ketika proses superimpose tersebut
telah dilakukan, kita tak dapat menemukan
lagi order dari layer-layer sebelumnya.
Terlihat dari proses pemikiran Bernard
Tschumi ketika mendesain proyek Parc de la
Villette ini adanya transformasi dari sesuatu
yang memiliki kemurnian, kesempurnaan
dan order dalam bentuk – proporsi ideal
menurut Vitruvius – menjadi sesuatu yang
lain dalam keadaan kacau dan tidak
lagi
sempurna di mata manusia yang melihatnya.
Tschumi
berusaha
menjadikan
bentuk-
bentuk geometri dasar yang ideal sebagai
sumber bentuk-bentuk yang tidak lagi pure,
seimbang dan berbeda.
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Selain
(distorsi)
menciptakan
antar
superimpose
yang
sistem,
konflik
hasil
digunakan
dari
dengan bentuk L yang saling bersinggungan,
saling menembus dan saling menjalin.
Tschumi
Bagi Eisenman sebagai seorang
dalam desain Parc de la Villette ini juga
arsitek
menghasilkan distorsi melalui konflik antar
Guardiola
elemen yang ada dalam sistem dengan
manifestasi dimana irasionalitas dan jejak
forces
memberikan
twist
konseptual,
House
rancangan
merupakan
sebuah
atau
(trace) dari logika menjadi bagian intrinsik
pemutar-balikan. Dalam proses distorsi,
objek. Ia berada diantara natural dan
terjadi proses pembongkaran (decomposition
rasional, antara logic dan chaos. Rancangan
atau extraction) pada tiap-tiap folie yang
ini merupakan dobrakan dari gagasan figur
dikombinasikan (reconstruction) lagi dengan
dan bingkai. Secara simultan ia adalah figur
permutasi tiap-tiap elemen penyusun hasil
sekaligus frame, suatu ekspresi arsitektur
ekstraksi.
yang mengesampingkan order. Guardiola
Setelah
berupa
yang
proses
rekonstruksi,
dilakukan
force
dengan
House bukan merupakan sebuah objek
terhadap
bentuk
tersebut
dalam pengertian tradisionalnya – sebuah
tersebut sebagai penyesuaian bentuk dengan
hasil akhir dari suatu proses – namun lebih
program aktifitas atau event yang ingin
tepatnya merupakan rekaman dari suatu
dihadirkan.
proses.
kemudian
deformation
2.
Dalam rancangan Guardiola House
Guardiola House
Peter
ini, Peter Eisenman menggunakan cukup
Eisenman merupakan rumah berlibur bagi
banyak olah geometri. Pada rancangan
seorang ayah dan anaknya yang berlokasi di
tampak dan denahnya Eisenman mengolah
Bay of Cadiz, Santa Maria del Mar,
melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
Spanyol. Bangunan ini mulai dibangun
displacement, intersection, solid with voided
sekitar
intersection, rotation, displacement between
Guardiola
akhir
House
November
karya
1988,
dengan
bentukan dasar geometri berupa persegi
solid
and
imprinting
void,
imprinting
through
solid
dan
surface.
Gbr. 3. Guardiola House
77
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Gbr. 4. Konsep Gubahan Massa Guardiola House
3.
kebudayaan kaum Yahudi di Berlin mulai
Jewish Museum
Jewish Museum
adalah
dari abad keempat hingga masa sekarang.
karya Daniel Libeskind yang membuatnya
Sebagai seorang Yahudi yang pada masa
mendapat pengakuan dunia. Bangunan ini
kecilnya tinggal sangat dekat dari Berlin dan
merupakan
dikerjakan
menjadi salah satu dari kaum Yahudi yang
Libeskind setelah memenangkan sayembara
keluar dari Jerman dan sekitarnya untuk
desain museum untuk mengenang sejarah
mempertahankan diri pada masa terjadinya
keberadaan kaum Yahudi di Jerman dan
Holocaust, menyebabkan Libeskind merasa
peristiwa
proyek
Berlin,
yang
Holocaust.
Museum
ini
terkait secara internal dengan proyek ini.
menampilkan sejarah sosial, politik, dan
Gbr. 5. Aerial View Jewish Museum
Gbr. 6. Jewish Museum
Walaupun secara umum proyek ini disebut
patahan namun tetap menerus walaupun
sebagai Jewish Museum, tetapi Libeskind
dengan arah yang tidak pasti. Pemikiran ini
sendiri
yang
menjadi salah satu dasar yang menghasilkan
dikerjakannya ini sebagai “Between the
bentuk-bentuk geometris pada bangunan ini
Lines”,
selanjutnya.
menyebut
yang
penggambaran
proyek
bermakna
pemikiran,
Seperti yang kemudian dihasilkan,
organisasi dan hubungan (antara sejarah
bentuk geometri Jewish Museum merupakan
kaum Yahudi dan sejarah Jerman). Salah
sebuah massa zig-zag yang diinterupsi oleh
satunya adalh garis lurus, namun terpecah
jajaran void didalamnya yang membentuk
menjadi banyak bagian fragmen-fragmen,
garis lurus maya yang terputus-putus. Disini,
dan satunya lagi garis penuh tekukan dan
informasi mengenai eksistensi garis lurus ini
78
dua
garis
sebagai
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
sebenarnya tidak akan terlalu terbaca ketika
kritis dan bahkan radikal untuk membuka
kita melihat massa bangunan ini dari luar,
pemahaman-pemahaman baru terhadapnya
tetapi ketika kita mencoba menghubungkan
tanpa
titik-titik skylight di bagian atap bangunan,
pemahaman sebelumnya.
meninggalkan
jejak-jejak
(trace)
maka kita akan dapat melihat garis ini. Hal
Seiring dengan perubahan tren
ini menyebabkan terjadinya paradox antara
dalam arsitektur dari yang sebelumnya
visibilitas dan invisibilitas yang saling
modern ke arsitektur postmodern, konsep-
berdampingan dan saling ter-superimpose
konsep dalam filsafat dekonstruksi turut
antara
diadopsi ke dalam arsitektur kontemporer.
kedua
garis
yang
dihadirkan
Libeskind.
Sebuah konsep baru dalam mengolah desain
Jewish
Museum
dapat
dibaca
segera menjadi fenomena baru dalam dunia
sebagai sebuah arsitektur yang dari luar
arsitektur, menyebabkan perancangan objek-
terlihat
objek
terdisintegrasi,
didalamnya
rangkaian
semuanya
perjalanan
namun
jauh
menjadi
suatu
yang
menyatu.
Superimpose antara apa yang terlihat di luar
arsitektural
yang
sebelumnya
berpegang pada kaidah-kaidah ‘tradisional’
dalam
arsitektur
mengalami
perubahan
secara filosofis maupun pragmatis.
dan apa yang ada di dalam (tidak terlihat
Dalam
merancang
dengan
dari luar) menjadi sistem yang bekerja
berpegang pada kaidah-kaidah dekonstruksi,
membentuk bangunan ini. Dalam hal ini,
suatu objek akan mengalami dua proses
tidak ada satu bagian yang menjadi lebih
utama secara garis besar, yang pertama
penting
adalah
dibanding
invisibilitas
dan
bagian
yang
visibilitas,
lain;
keduanya
objek
tersebut
(deconstructing)
ke
akan
ataupun
dihancurkan
menjadi fitur penting yang berperan sama
(destroy)
kuat membentuk Jewish Museum ini dari
(fragments). Yang kedua adalah potongan-
luar ke dalam dan sebaliknya.
potongan tersebut kemudian dirangkaikan
kembali
dalam
diuraikan
potongan-potongan
(reconstructing)
menjadi
suatu
bentuk baru dengan identitas yang sama
3. PENUTUP
Berdasarkan
pada
pembahasan
sekali berbeda dengan sebelumnya. Dalam
mengenai dekonstruksi dalam arsitektur
identitas baru tersebut terkandung makna-
beserta
yang
makna intrinsik, yang mampu menjelaskan
berhubungan dengannya, kita dapat menarik
kekacauan (chaos) dan ketidakteraturan
beberapa
(disorder) yang ditimbulkannya.
preseden-preseden
kesimpulan
penting
sebagai
substansi dalam studi tematik mengenai
Dekonstruktivisme dalam arsitektur
dekonstruksi. Dekonstruksi merupakan suatu
bukanlah
metode pembacaan teks yang diperkenalkan
pendahulunya. Meskipun terdapat kemiripan
dan
pada
dipopulerkan
oleh
filsuf
Post-
suatu
desain
langgam
seperti
karya-karya
para
yang
Strukturalis asal Perancis, Jacques Derrida.
mengisyaratkan kehadirannya, dekonstruksi
Metode
pemikiran-
tetap tinggal sebagai sebuah metode dalam
pemikiran klasik yang bersifat absolut secara
melahirkan strategi transformasi yang dapat
ini
memandang
79
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
menghasilkan berbagai macam ide dalam
dihasilkannya
desain,
menyampaikan makna-makna intrinsik yang
berdasarkan
konsep
dan
pola
pemikiran arsitek sebagai perancang. Ia
dalam
usaha
untuk
terkandung didalamnya.
dapat berwujud sebagai suatu strategi yang
berdasarkan pada nilai-nilai falsafah seperti
yang
diperlihatkan
oleh
dekonstruksi
DAFTAR PUSTAKA

Broadbent, Geoffrey. Deconstruction:
derridean, namun ia juga dapat lahir dari
A Student Guide. London, Academy
proses pragmatis seperti pada dekonstruksi
Editions, 1991.
non-derridean. Diluar daripada keduanya,
entah
sebagai
suatu
metode

untuk
Disjunction. Cambridge, The MIT
menciptakan instrument simbolik dalam
menyampaikan ekspresi dalam suatu desain
Tschumi, Bernard. Architecture and
Press, 1994.

Hays, K. Michael. Architecture
bangunan, maupun sebagai suatu metode
Theory Since 1968. New York,
dalam filsafat dan sastra, dekonstruksi tetap
Columbia University Graduate School
tak dapat didefinisikan secara pasti, sebab
Of Architecture, Planning And
berdasarkan
Preservation, 1998.
pada
konsep
hakiki
yang
mendasarinya, saat dekonstruksi telah

Darma, Agus. Paradigma Konseptual
dapat terdefinisikan, ia tidak lagi dapat
Arsitektur Dekonstruksi. Universitas
disebut sebagai dekonstruksi.
Gunadarma.
Melalui kajian tematik terhadap

Alamsyah, Bhakti & Pane, Imam
dekonstruksi dalam arsitektur ini, kita dapat
Faisal. Tengarah Rancangan
menemukan beberapa metode populer yang
Dekonstruksi Dalam Konteks
dapat
Rancangan Kiwari. Universitas
digunakan
implementasi
dalam
sebagai
strategi
merancang
objek
arsitektural yang nantinya akan ditetapkan
Sumatera Utara.

sebagai objek rancangan tugas akhir. Dalam
pemilihan
alternatif
objek
penulis
melihat
adanya
dekonstruksi dalam perancangan nantinya.
Objek-objek seperti concert hall, museum,
perpustakaan, taman kota, hingga rumah
tinggal dapat dijadikan sebagai objek utama
Dengan
pengolahan
yang
benar, kreatif dan terkonsep, objek paling
sederhana sekalipun dapat mengesankan dan
menimbulkan pengalaman luar biasa bagi
penikmatnya
80
melalui
ekspresi
Desain Guardiola House, Spain.
banyak
diolah dan dikembangkan dengan konsep
perancangan.
Geometri Peter Eisenman: Pada
rancangan,
kemungkinan pemilihan objek yang dapat
yang
Hadinugroho, Dwi Lindarto. Olah
Universitas Sumatera Utara.

Royle, Nicholas. What Is
Deconstruction?

http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstru
ctivism

http://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_
Derrida

http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstru
ction

http://oxforddictionaries.com/definitio
n/deconstruction
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

http://arsitektur.net/20092/superimposition-of-events

http://arsitektur.net/2009-2/colourblending-process

http://arsitektur.net/volume-4-no22010/when-invisibility-meets-visibilityeksplorasi-selubung-berdasarkangagasan-arsitektur-daniel-libeskind
81
Download