siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
KPEI Penuhi Standar Internasional
Melalui Peluncuran Unit Enterprise Risk Management
28 Maret 2016
Per tanggal 28 Maret 2016, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) secara resmi meluncurkan
unit baru Enterprise Risk Management (ERM). Bertempat di Main hall Gedung Bursa Efek
Indonesia, Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI mengumumkan peluncuran tersebut
bersamaan dengan kegiatan training Executive Briefing & Awareness Program on Business
Performance & GRC yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Komite Audit, Dewan Direksi, serta
para peserta. Unit ERM akan langsung dipimpin oleh Chief Risk officer (CRO) yang dijabat oleh
Indriani Darmawati, Direktur KPEI.
Pembentukan unit ERM dilatarbelakangi oleh komitmen KPEI untuk terus memperbaiki diri untuk
meningkat kapabilitasnya sebagai Central Counterparty (CCP) berstandar internasional. Sebagai
informasi, pada tahun 2015 KPEI melakukan proses penilaian mandiri atas prinsip-prinsip yang
direkomendasikan oleh Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan
oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO), sebuah Badan Regulator Pasar
Modal Dunia.
Dari hasil penilaian mandiri tersebut, ditemukan adanya ‘gap’ yang menyatakan bahwa KPEI harus
memisahkan fungsi ERM yang selama ini melekat pada fungsi internal audit. Menurut Hasan,
pemisahan fungsi tersebut menjadi penting mengingat fungsi audit sebagai badan pemeriksa
sangat berbeda dengan fungsi manajemen risiko yang dimiliki ERM. “Pemisahan fungsi audit dan
manajemen risiko juga didasarkan pada teori manajemen risiko yaitu Three Lines of Defense,
dimana fungsi pengawasan sebaiknya dipisahkan menjadi tiga bagian yang berbeda,” ujar Hasan.
Fungsi pengawasan pertama untuk menangani risiko sehari-hari (managing risks) yang terjadi dan
dilakukan oleh masing-masing unit terkait. Fungsi pengawasan kedua adalah untuk mengawasi
risiko secara lebih menyeluruh (overseeing risks) yang dilakukan oleh bagian organisasi yang
ditunjuk sebagai bagian manajemen risiko. Fungsi pengawasan ketiga bersifat independen
(independent assurance)untuk memastikan fungsi pengawasan pertama dan kedua telah berjalan
dengan baik
Lebih lanjut, menurut rekomendasi PFMI, sebaiknya fungsi manajemen risiko yang dimiliki ERM
disatukan dengan fungsi manajemen risiko operasional yang diperuntukan untuk anggota kliring.
Kedua fungsi manajemen risiko ini nantinya harus memberikan laporan kepada seorang CRO, yang
merupakan perwakilan salah satu Direksi.
Hasan berharap dengan konsep manajemen risiko yang sesuai dengan standar internasional, KPEI
mampu memberikan layanan dan jasa yang lebih baik lagi sehingga dapat bermanfaat untuk
seluruh pemangku kepentingan. “Penyesuaian struktur organisasi sesuai rekomendasi
internasional juga diharapkan mampu memantapkan KPEI untuk menjadi world class organization
dan mampu bersaing dalam kancah internasional,” tutup Hasan.
Siaran Pers KPEI – Implementasi Derivatif
1/2
Pengertian dan Fungsi ERM
ERM adalah sebuah sistem manajemen risiko perusahaan yang berfungsi untuk mengurangi atau
menekan risiko sekecil mungkin, sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan dengan hasil yang
optimal. Fungsi pengelolaan risiko perusahaan yang dimiliki ERM sangat dibutuhkan seiring
dengan semakin besarnya pengaruh dari perkembangan lingkungan internal maupun eksternal
yang semakin kompleks terhadap kinerja perusahaan. Dengan penerapan fungsi ERM, seluruh
risiko perusahaan diharapkan dapat terkelola dengan baik, sehingga seluruh pencapaian sasaran
perusahaan dapat terpenuhi tanpa ada kendala.
Informasi lebih lanjut
Suryadi
Sekretaris Perusahaan
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190 - Indonesia
Telp: +61.21.515 5115
Fax: +62.21.515 5120
www.kpei.co.id
Siaran Pers KPEI – Implementasi Derivatif
2/2
Download