BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN MI MUHAMMADIYAH

advertisement
BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN MI MUHAMMADIYAH
PROGRAM KHUSUS KARTASURA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata1 pada Jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Diajukan Oleh:
AMIN ROCHMATUN
A510130020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN MI MUHAMMADIYAH
PROGRAM KHUSUS KARTASURA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bauran pemasaran jasa pendidikan
MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura dan hambatan serta solusi dalam
penerapan bauran pemasaran. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan
desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
teknik. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga
tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) bauran pemasaran jasa pendidikan MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura terdiri dari 7P yaitu: a) Product
(produk), produk jasa yang ditawarkan adalah menciptakan siswa berkembang
bakatnya serta mengamalkan ajaran agama Islam. Pilihan program yang ditawarkan
yaitu kelas fullday, kelas tahfidz, dan kelas SME (Science, Mathematic and English);
b) Price (harga), harga jasa pendidikan berdasarkan pada biaya kebutuhan
operasional sekolah; c) Place (tempat), berada di lokasi yang strategis, mudah
diakses baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum dan dekat dengan pusat
kegiatan ekonomi; d) Promotion (promosi), promosi yang dilakukan dengan iklan
melalui berbagai media, berkunjung ke TK-TK, dan kegiatan hubungan masyarakat
seperti takjil on the road; e) People (sumber daya manusia), sumber daya manusia
terdiri dari 28 guru, 8 guru pendamping khusus, 10 tenaga kependidikan. Kualitas
sumber daya manusia MI Muhamamdiyah Program Khusus Kartasura selalu
diperhatikan dengan adanya program guru belajar, program magang di sekolah maju,
seminar dan rekrutmen melalui tes seleksi; f) Pshycal evidence (bukti fisik), sarana
dan prasarana di MI Muhammadiyah program Khusus Kartasura memadai dan
menunjang kegiatan proses belajar mengajar; g) Process (proses), menggunakan
kurikulum KTSP dengan pendekatan multiple intelligence, memiliki 23
ekstrakurikuler, beberapa program pendukung, dan pembiasaan kegiatan Islami, 2)
Hambatan yang dialami adalah harga jasa yang ditawarkan dianggap mahal oleh
beberapa masyarakat dan kesulitan guru dalam membagi waktu antara promosi
dengan agenda guru. Solusi dari hambatan tersebut adalah dengan memberikan
keringanan biaya bagi masyarakat yang kurang mampu dan menyerahkan kegiatan
promosi pada guru yang memiliki kelonggaran waktu.
Kata kunci: bauran pemasaran, jasa pendidikan, pemasaran
Abstract
This study aims to describe the marketing education service mix of MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura and obstacles and solutions in the
application of marketing mix. This study is a qualitative research with
phenomenology design. Data collection techniques using interviews, observation,
and documentation. Data validity using triangulation of source and technique. Data
analysis using Miles and Huberman model which consist of three stages that is data
1
reduction, data presentation, and conclusion. The result of the research shows that
1) marketing education service mix of MI Muhammadiyah Program Khusus
Kartasura consists of 7P, namely: a) Product (product), service products offered is
to create students to develop their talents and practice the teachings of Islam. The
program options offered are class fullday, tahfidz class, and SME class (Science,
Mathematic and English);b) Price, price of education services based on the cost of
school operational needs; c) Place, in a strategic location, accessible to both private
and public transportation and close to the center of economic activity; d) Promotion
(promotion), promotions made by advertising through various media, visiting TKTK, and public relations activities such as takjil on the roa ; e) People (human
resources), human resources consists of 28 teachers, 8 special escort teachers, 10
education personnel. The quality of human resources MI Muhamamdiyah Special
Program Kartasura always be concerned with the existence of teacher learning
programs, internship programs in advanced schools, seminars and recruitment
through selection tests; f) Pshycal evidence (physical evidence), facilities and
infrastructure at MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura adequate and
support the activities of teaching and learning process; g) Process (process), using
curriculum KTSP with multiple intelligence approach, has 23 extracurricular, some
support programs and habituation of Islamic activity, 2) The barrier experienced is
the price offered is considered expensive by some society and teacher difficulties in
dividing the time between promotion with teacher agenda. The solution of these
obstacles is to provide cost relief for the underprivileged and submit promotional
activities to teachers who have time constraints.
Keywords: marketing mix, education service, marketing
1. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat. Masyarakat
berusaha untuk mencari sekolah yang sesuai dengan harapan mereka. Hal
tersebut, membuat sekolah berlomba-lomba untuk mewujudkan harapan
masyarakat. Persaingan antar lembaga pendidikan dalam era globalisasi saat ini
sangat terasa sekali. Sekolah yang tidak mampu bersaing dapat ditinggalkan oleh
masyarakat. Oleh karenanya, agar dapat memenangkan persaingan maka sekolah
harus memperhatikan aspek-aspek tertentu utamanya dalam hal
pemasaran
karena bila tidak dilakukan sekolah bisa tutup atau digabung dengan sekolah
yang lain sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan sendiri termasuk
ke dalam produk jasa. Kotler dalam Hidayat dan Machali (2012: 228)
menjelaskan bahwa jasa adalah “setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan
oleh satu pihak yang lainnya yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak
2
menyebabkan kepindahan kepemilikan”. Sehingga dalam pemasarannya, hal
yang ingin ditawarkan kepada masyarakat adalah jasa pendidikan.
Dalam mewujudkan pelayanan pendidikan yang prima dan memuaskan
siswa diperlukan strategi pemasaran khususnya bauran pemasaran (Machali dan
Hidayat, 2016: 290). Bauran pemasaran menurut Kotler dkk dalam Hidayat dan
Machali (2012: 238) adalah “ serangkaian unsur-unsur pemasaran yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan dan dipadukan sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai tujuannya dalam pasar sasaran”. Bauran pemasaran menurut Zeithaml
dan Bitzer sebagaimana dikutip oleh Hidayat dan Machali (2012: 238-241)
terdiri
dari
7P
(product,
price,
place,
promotion,
people,
phsycal
evidence,process). Sehingga agar pemasaran dapat berhasil maka sekolah dapat
memperhatikan seluruh unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran.
MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura pernah mengalami masamasa yang begitu sulit karena hampir saja sekolah tersebut mau tutup karena
jumlah siswanya yang sedikit. Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah dan
berbagai pihak seperti Ranting Muhammadiyah Kartasura berusaha untuk
menghidupkan kembali sekolah tersebut. Usaha-usaha yang dilakukan pun dapat
dilihat hasilnya saat ini dimana jumlah siswa pada tahun pelajaran 2016/2017
adalah sebanyak 463. Bahkan pada tahun pelajaran 2017/2018 jumlah siswa
menjadi 509. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bauran
pemasaran jasa pendidikan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura dan
hambatan serta solusi yang dihadapi dalam penerapan bauran pemasaran jasa
pendidikan.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian fenomenologi.
Penelitian fenomenologi adalah penelitian yang mengungkap fenomena khusus
dengan berusaha memahami arti dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi tertentu (Ulfatin, 2015: 25). Narasumber dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala bidang humas, kepala
3
bidang akademik, kepala bidang kesiswaan, pengurus BPH, orangtua siswa dan
siswa.
Teknik
pengumpulan data
meliputi
wawancara,
observasi,
dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik induktif.
Menurut Sugiyono (2015: 89), analisis data kualitatif bersifat induktif artinya
analisis data yang diperoleh dikembangkan menjadi hipotesis yang kemudian
ditarik kesimpulan berdasarkan data. Analisis data yang digunakan adalah analisis
data Miles and Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan
menggunakan uji kredibilitas dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan
teknik.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan MI Muhamamdiyah Program
Khusus Kartasura
Bauran pemasaran MI Muhamamdiyah Program Khusus Kartasura
terdiri dari 7P yaitu:
3.1.1
Product (produk)
Secara umum MI Muhammadiya Program Khusus Kartasura
menawarkan produk jasa berupa siswa dapat berkembang bakatnya serta
mengamalkan ajaran agama Islam. MI Muhammadiyah Program Khusus
Kartasura memiliki 3 pilihan program khusus yaitu: a) kelas fullday adalah
kelas
yang
didesain
untuk
sarana
belajar
yang
fun,
smart
dan
menggembirakan dengan program tahfidz juz 30, belajar baca Al-Qur’an,
sevent habbit, active learning, experiment, catalyst day (kurikulum yang
dibuat oleh para siswa), dan program-program menarik lainnya; b) kelas SME
(Science, Mathematic and English) adalah kelas yang didesain untuk anakanak berbakat di bidang science (ilmu pengetahuan alam) dan math
(matematika) yang diperkaya dengan bahasa Inggris sebagai bekal masa
depan yang semakin competitive, baik tantangan dakwah, sosial, politik,
maupun ekonomi (mulai kelas 1); c) kelas tahfidz adalah kelas yang didesain
untuk yang berbakat di bidang tahfidz (min. 3 juz), menghafal kitab suci-Nya
4
akan memberikan bekal kedepan dengan Al-Qur’an yang senantiasa
menemaninya dalam meniti karir agar tetap pada jalan-Nya dan kelak akan
memberikan mahkota kepada kedua orangtuanya di akhirat. Ketiga program
khusus yang dimiliki MI Muhammadiyah Program Khusus memiliki
keunikan tersendiri serta menawarkan manfaat-manfaat yang akan diterima
siswa. Hal ini sependapat dengan Surmayanto dalam jurnal ekonomi dan
kewirausahaan (2011: 51) yang mengatakan bahwa “keunggulan
suatu
produk jasa tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa
tersebut”. Oleh karenanya, sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan
harus menunjukkan sebuah produk jasa yang unggul yaitu produk yang unik
dan berkualitas sehingga dapat menarik minat pelanggan jasa pendidikan. Hal
yang sama juga diungkapkan Kompri (2015: 335) bahwa produk pada
dasarnya adalah nilai kepuasan yang kompleks. Nilai tersebut ditetapkan oleh
pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima.
3.1.2
Price (harga)
Dalam penetapan harga, yang menjadi bahan pertimbangan MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura adalah kebutuhan operasional
sekolah dimana berkaitan dengan program yang ingin dijalankan sekolah. MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tidak menggunakan konsep
memungut biaya serendah-rendahnya agar menarik minat orangtua siswa. Hal
ini sependapat dengan Evans sebagaimana yang dikutip oleh Ho dalam jurnal
Asian Social Science (2014: 17) yang mengatakan bahwa “setting a suitable
price is crucial to marketing success. If the perceived price of a product is
much higher than its perceived value, it will become a deterrent to customers.
On the contrary, if the perceived price is too low, buyers will be wary about
the quality of the product”. Evans mengatakan bahwa penetapan harga yang
sesuai sangat penting dalam pemasaran karena jika harga produk dirasa lebih
tinggi dari nilai yang dirasakan, maka pelanggan akan jera dan jika harga
yang dirasa rendah maka pembeli akan ragu akan kualitas produk.
5
3.1.3
Place (tempat)
Tempat yang strategis, mudah diakses, tersedianya alat transportasi
umum merupakan nilai positif tersendiri bagi MI Muhammadiyah Program
Khusus Kartasura. MI Muhammadiyah Program Khusus terletak di daerah
kota dan dekat dengan pusat kegiatan ekonomi seperti toko-toko dan pasar..
Halaman yang dimiliki juga luas. Keamanan menjadi perhatian pihak
sekolah. Hal ini dikarenakan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura
berada di pinggir jalan raya yang lalu lintasnya sangat ramai. Oleh karenanya,
agar tidak menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua siswa akan keamanan
anaknya maka ketika pembelajaran berlangsung gerbang depan sekolah selalu
dijaga oleh petugas keamanan. Mengenai kondisi lalu lintas jalan depan yang
ramai, maka ketika jam masuk dan pulang sekolah petugas kemanan juga
membantu untuk mengatur lalu lintas agar lancar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Holcomb yang dikutip Ho (2014: 18) yang mengatakan bahwa
“moreover, safety is of prime concern to parents, and schools need to ensure
parents that they are offering a safe learning environment and transportation
services”. Berdasarkan pendapat Holcomb diatas, bahwa keamanan menjadi
perhatian utama para orangtua dan tugas sekolah adalah memastikan
lingkungan belajar yang aman dan ketersediaan layanan transportasi.
3.1.4
Promotion (promosi)
Promosi sangat penting dilakukan karena tanpa kegiatan promosi
maka masyarakat tidak mengetahui informasi tentang sekolah. Teknik
promosi yang dilakukan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura
melalui media cetak seperti brosur, banner, spanduk, baliho, koran. Brosur
biasanya dibagikan di TK-TK, lembaga mitra, tempat usaha orangtua siswa.
Banner dan spanduk yang dipasang di jalan-jalan. Kegiatan promosi yang
dilakukan melalui koran adalah peliputan kegiatan sekolah dan pencantuman
nama sekolah bagi guru yang menulis artikel. Sedangkan promosi
menggunakan media elektronik
dilakukan melalui web site, facebook,
youtube. Pelaksanaan promosi yang dilakukan dengan menggunakan media
elektronik dilakukan sepanjang tahun dan informasi yang disampaikan berisi
6
proses pembelajaran, kegiatan PPL, publikasi kejuaraan, dan kegiatan sekolah
lainnya. Promosi penjualan dilakukan dengan mengikuti pameran pendidikan
yang diadakan di TK-TK. Selain itu penjualan tatap muka dilakukan dengan
mengadakan roadshow ke TK-TK. Kegiatan promosi juga dilakukan melalui
kegiatan hubungan masyarakat yaitu melalui kegiatan takjil on the road.
Kegiatan promosi juga dilakukan melalui kegiatan hubungan masyarakat
yaitu melalui kegiatan takjil on the road. Cowel dalam Irianto dan Prihatin
(2010: 344) menerangkan bahwa tujuan promosi adalah sebagai berikut:
(a) Membangun kepedulian dan ketertarikan terhadap produk jasa
dan lembaga penyedia jasa;
(b) Membedakan jasa yang ditawarkan lembaga dari pesaing;
(c) Mengkomunikasikan dan menggambarkan kelebihan dari jasa
yang tersedia/lembaga penyedia jasa tersebut;
(d) Membujuk customer untuk membeli dan menggunakan jasa
tersebut.
Sehingga agar tujuan promosi dapat tercapai maka sekolah dapat
mengembangkan strategi promosi yang dilakukan. Penelitian yang
dilakukan oleh Rahmatika dalam jurnal
Hanatawidya (2016: 109)
menemukan bahwa promosi dapat dilakukan melalui media
cetak,
mengadakan lomba, open house, seminar, dan media elektronik.
3.1.5
People (sumber daya manusia)
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura adalah 46 orang terdiri dari 28
guru, 8 GPK (guru pendamping khusus), dan 10 tenaga kependidikan.
Mengenai kualifikasi akademik tenaga pendidik, hampir semua berijazah S1.
Sedangkan kualifikasi tenaga kependidikan terdiri S1, D3, SMA, SMP, dan
SD. MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura selalu berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya yang dimilikinya. Hal ini terlihat dari
adanya program guru belajar yang diadakan setiap Sabtu kedua dan keempat,
mengikutsertakan guru ke acara seminar dan mengirim guru untuk magang di
sekolah yang maju. Tenaga kependidikan khususnya TU juga mendapatkan
pelatihan seperti pelatihan masalah pengelolaan biaya sekolah oleh bank.
7
Rekrutmen tenaga pendidik dilakukan dengan melalui tes seleksi. Tes seleksi
terdiri dari tes administrasi, psikotes, tes wawancara, tes keagamaan (AlIslam dan Kemuhammadiyahan), tes mengaji dan tahfidz, serta tes praktik
mengajar. Hal yang sama juga berlaku bagi tenaga kependidikan kecuali tes
praktek mengajar. Upaya-upaya yang dilakukan MI Muhammadiyah Program
Khusus Kartasura mulai dari pelatihan, seminar, kegiatan magang, hingga
perekrutan melalui seleksi merupakan dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto
dan Prihatin (2010: 349) bahwa “sumber daya manusia disini menyangkut
pemimpin dan civitas akademika dalam meningkatkan citra lembaga, dalam
arti semakin berkualitas unsur pemimpin dan civitas akademika dalam
melakukan pelayanan pendidikan maka akan meningkatkan jumlah
customer”.
3.1.6
Pshycal evidence (bukti fisik)
MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura memiliki sarana dan
prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimiliki seperti masjid,
UKS, 15 ruang kelas, resource room (ruang bagi anak berkebutuhan khusus),
taman bermain, lapangan futsal, AC, kipas angin, LCD, LED TV. MI
Muhammadiyah
Program
Khusus
Kartasura
dahulunya
memiliki
perpustakaan sekolah, akan tetapi sekarang berganti menjadi perpustakaan
kelas dimana setiap kelas terdapat kotak yang berisi buku-buku. Fasilitas AC
dan LED TV baru terdapat di kelas 1, sedangkan yang lainnya menggunakan
kipas angin. Setiap kelas memiliki fasilitas air minum dan loker. Ruang kelas
dibuat menarik dengan berbagai tempelan hasil karya siswa. Meja kursi dicat
berwarna-warni sehingga terlihat menarik. Laboratorium komputer, IPA
ataupun bahasa belum dimiliki MI Muhammadiyah Program Khusus
Kartasura. Menurut Irianto dan Prihatin (2010: 349) bahwa bentuk fisik
seperti bangunan, sarana dan prasarana, desain interior dan eksterior serta
fasilitas penting lainnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan customer
pendidikan.
8
3.1.7
Process (proses)
Dilihat dari aspek prosesnya, maka MI Muhammadiyah Program
Khusus Kartasura
termasuk ke dalam proses jasa pendidikan yang
memperhatikan kebutuhan siswanya. Dalam proses pembelajaran, MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura menggunakan kurikulum KTSP
dari kementerian agama sehingga muatan agama lebih banyak. Proses
pembelajaran MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura menggunakan
pendekatan multiple intelligence. Jadi pembelajaran disesuaikan dengan gaya
belajar siswa. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa melakukan
kegiatan alpha zone yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan
kondisi siswa agar dalam keadaan alfa/fresh. Kegiatan alpha zone berupa
permainan yang menyenangkan. Inovasi pembelajaran juga dilakuakan
dengan adanya catalyst day yaitu kurikulum yang dibuat sendiri oleh siswa
yang dilakukan di Sabtu ke-3. Catalyst day berisi kegiatan yang ingin
dipelajari siswa misalnya kegiatan sehari-hari seperti memasak. Kegiatan
eksperimen yaitu kegiatan praktek untuk kelas 1 dan 2. Outing class yaitu
kegiatan pembelajaran di luar seperti berkunjung ke kantor polisi atau atau
kantor pemadam kebakaran, kids market yaitu kegiatan jual beli yang
dilakukan siswa, PPL (praktek pembelajaran lapangan) yaitu kegiatan
outbound, berkunjung ke tempat industri, dll. Beberapa kegiatan Islami yang
ada seperti pembiasaan shalat dhuha, infaq Jum’at, menghafal hadits-hadits,
tadarus, shalat Jum’at, shalat jama’ah, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, do’ado’a harian. Dalam pengembangan bakat, MI Muhammadiyah Program
Khusus Kartasura memiliki 23 kegiatan ekstrakurikuler yaitu bahasa Jepang,
panahan, renang, sempoa, english club, bulu tangkis, seni tari, sains club,
menggambar, tenis meja, paduan suara, kepanduan hizbul wathon,
taekwondo, seni bela diri “tapak suci”, jurnalistik, desain grafis, futsal, math
club, gitar, robotic, cooking class, qiro’ah, drum. Semua kegiatan yang
dilakukan adalah untuk menciptakan lulusan yang diharapkan oleh MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura yaitu berkembang bakatnya dan
mampu mengamalkan nilai-nilai keagamaan. Sebagaimana yang diungkapkan
9
oleh Hidayat dan Machali (2012: 241) bahwa “proses jasa pendidikan
meliputi segala kegiatan yang mendukung terselenggaranya kegiatan belajarmengajar guna terbentuknya produk/lulusan yang diinginkan”.
3.2 Hambatan dan Solusi dalam Penerapan Bauran Pemasaran Jasa
Pendidikan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura
3.2.1 Hambatan
Dalam menerapkan bauran pemasaran, MI Muhammadiyah Program
Khusus Kartasura juga memiliki hambatan yaitu harga jasa pendidikan
dianggap mahal oleh beberapa masyarakat. Masalah biaya memang menjadi
masalah yang sangat sensitif. Hal ini tidak terlepas dari status sekolah yaitu
sekolah swasta yang mana harus mandiri dalam segi pembiayaan.
Kesulitan guru membagi waktu antara promosi dengan agenda guru.
Tidak adanya tenaga khusus pemasaran dan hanya memaksimalkan tenaga
pendidik dalam hal promosi ke TK-TK terkadang membuat kesulitan guru
dalam membagi tugas antara mengajar dan promosi ke TK-TK. Pada
pelaksanaan promosi terkadang berbenturan dengan kegiatan mengajar guru
atau agenda lain seperti rapat.
3.2.2 Solusi
Dalam menghadapi hambatan dalam menerapkan bauran pemasaran,
maka sekolah memberikan solusi yaitu kepala sekolah MI Muhammadiyah
Program Khusus Kartasura memberikan keringanan biaya bagi masyarakat
yang kurang mampu, di MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura. Bagi
masyarakat yang meninginkan keringanan biaya dapat menemui kepala
sekolah untuk didiskusikan bersama.
Solusi dari permasalahan yang dialami guru dalam hal membagi
waktu antara kegiatan promosi dan agenda yang dimiliki guru adalah dengan
menyerahkan kegiatan promosi kepada guru yang memiliki kelonggaran
waktu untuk menggantikan guru yang tidak bisa melaksanakan kegiatan
promosi ke TK-TK.
10
4. PENUTUP
Bauran pemasaran MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura terdiri
dari 7P yaitu: a) Product (produk), produk jasa yang ditawarkan adalah
menciptakan siswa berkembang bakatnya serta mengamalkan ajaran agama
Islam. Pilihan program yang ditawarkanyaitu kelas fullday, kelas tahfidz, dan
kelas SME (science, mathematic and english). b) Price (harga), konsep harga
adalah sesuai dengan kebutuhan operasional sekolah. c) Place (tempat), MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura berada di lokasi yang strategis,
mudah diakses baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum dan dekat
dengan pusat kegiatan ekonomi. d) Promotion (promosi), promosi yang
dilakukan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura adalah iklan melalui
berbagai media baik cetak maupun elektronik,
roadshow ke TK-TK, dan
kegiatan hubungan masyarakat seperti takjil on the road. e) People (sumber daya
manusia), sumber daya manusia terdiri dari 28 guru, 8 guru pendamping khusus,
10 tenaga kependidikan. Kualitas sumber daya manusia MI Muhamamdiyah
Program Khusus Kartasura selalu diperhatikan dengan adanya program guru
belajar, program magang di sekolah maju, seminar dan rekrutmen sumber daya
manusia
melalui tes seleksi. f) Pshycal evidence (bukti fisik), sarana dan
prasarana di MI Muhammadiyah program Khusus Kartasura memadai dan
menunjang kegiatan proses belajar mengajar. g) Process (proses), proses
pembelajaran menggunakan kurikulum KTSP dengan pendekatan multiple
intelligence, memiliki 23 ekstrakurikuler, beberapa program pendukung dan
pembiasaan kegiatan Islami.
Hambatan yang dihadapi dalam menerapkan bauran pemasaran adalah
harga jasa pendidikan dianggap mahal bagi beberapa masyarakat dan kesulitan
guru dalam membagi waktu antara promosi dengan agenda guru. Solusi dari
hambatan tersebut adalah dengan memberikan keringanan biaya bagi masyarakat
yang kurang mampu dan menyerahkan kegiatan promosi kepada guru yang
memiliki kelonggaran waktu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Ara dan Imam Machali. 2012. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta:
Kaukaba
Ho,
Hsuan-Fu. 2014. “Revamping the Marketing Mix for Elementary
Schools in Taiwan”. Asian Social Science Vol. 10, No. 3; 2014 pp. 1525.
Diakses
pada
28
Maret
2017
(http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/viewFile/33835/1
9504)
Irianto, Yoyon Bahtiar dan Eka Prihatin. 2010. “Pemasaran Pendidikan”
dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta (hal. 327-350)
Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan 3. Bandung: Alfabeta
Machali, Imam dan Ara Hidayat. 2016. The Handbook of Education Management
Teori dan Praktik Peneglolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Jakarta:
Prenadamedia Group
Muhaimin, dkk. 2010. Manajemen Pendidikan” Aplikasinya Dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana
Rahmatika, Merry Dita. 2016. “Upaya
Sekolah
dalam
Meningkatkan
Animo
Calon
Peserta Didik di Sekolah Dasar (SD) Jogja Green
School Jogja”. Dalam Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016 hal.
109-121.
Diakses
pada
24
Maret
2017
(http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/fipmp/article/view/29
31)
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sumaryanto. 2011. “Strategi Sukses Bagi Usaha Pemasaran Jasa Pendidikan Berbasis
Manajemen Proses”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 11, No. 1, April
2011
:
48
–
60.
Diakses
pada
23
Maret
2017
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=115129&val=5259)
Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Ulfatin, Nurul. 2015. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. Malang:
MNC Publishing
12
Download