Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung
Banteng
Eka Setya Ningsih
(Eka Setya Ningsih/148620600018/6/B1) S-1 PGSD Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses
pembelajarandengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) terhadap kelas V SDN Kedung Banteng dalam
Pemecahan Masalah pada mata pelajaran matematika dengan materi
Pecahan. Sample yang digunakan adalah peserta didik kelas V di SDN
Kedung Banteng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data
penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan
tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan evaluatif.
Kata kunci: CTL (Contextual Teaching and Learning),
bilangan pecahan
PENDAHULUAN
Persaingan dalam
berfikir kreatif dalam menyusun model
dunia
dan metode pembelajaran
pendidikan
semakin meningkatdan berkembang pula
model-model dan metode-metode dalam
untuk
proses pembelajaran yang lebih baik dari
pengetahuan dapat dipahami oleh peserta
sebelumnya
didik.
pembelajaran
merupakan
peserta
didik
agar
ilmu
mendapatkan
Salah satu mata pelajaran yang di
pengetahuan dan pengalaman. Proses
anggap membosankan dan sukar untuk di
pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD)
pahami peserta didik adalah matematika.
seorang
Matematika adalah ilmu pengetahuan
suatu
proses
untuk
gurudiharuskan
untuk
lebih
tentang
1
bilangan
-
bilangan
yang
(Ningsih), (Metode Pembelajaran) ...
bersumber dari pemikiran manusia yang
Pembelajaran
matematika
pada
berhubungan dengan ide, proses, dan
peserta didik kelas V SDN Kedung
penalaran untuk menarik kesimpulan
Banteng dari hasil tes ulangan materi
sebuah
pelajaran
pecahan menunjukkan adanya kesulitan
matematika sampai saat ini masih menjadi
dalam hal menyelesaikan soal. Hal ini
mata pelajaran yang masih dibilang cukup
diakibatkan dalam proses pembelajaran
sukar untuk dipelajari. Bahkan banyak
matematika masih belum optimal karena
dari peserta didik mengubah bahwa mata
peserta didik masih belum paham dalam
pelajaran matematika tidaklah menarik.
mengerjakan soal evaluasi operasi hitung
Kenyataan pada saat proses pembelajaran
pecahan dan menentukan perbandingan
dilapangan guru menyampaikan materi
dan
terlalu menekankan pada hafalan rumus
menerapkan model pembelajaran yang
dan penanaman konsep tersebut sehingga
konvensional. Peserta didik disini hanya
matematika tidak teraplikasikan kepada
menghafal konsep tanpa memahaminya
hal yang konkret.
sehingga akan terdampak pada sulitnya
gagasan.
Menurut
Mata
Yaniawati
skala,
sedangkan
guru
masih
(2006),
peserta didik dalam menerapkan konsep
dirumuskan lima tujuan pembelajaran
penyelesaian soal evaluasi yang diberikan
matematika yaitu:
oleh
1. Matematika adalah belajar untuk
berkomunikasi
(mathematical
communication)
guru.
Selain
itu
pada
proses
pembelajaran komunikasi guru dengan
peserta didik kurang aktif, sehingga
peserta didik hanya mendengarkan dan
2. Matematika adalah belajar untuk
mencatat apa apa yang disampaikan oleh
bernalar (mathematical reasoning)
guru. Kesempatan peserta didik untuk
3. Matematika adalah belajar untuk
bertanya pun hanya sedikit, sehingga
memecahkan
masalah
(mathematial problem solving)
peserta
ide
(mathematical
connections)
5. Matematika adalah pembentukan
sikap positif (positive attitudes)
kurang
aktif
dalam
pembelajaran.
4. Matematika adalah belajar untuk
mengaitkan
didik
Dari
uraian
diatas
adapunkarakterisktik pembelajaran pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dalam proses pembelajaran di
SD.
Diharapkan
guru
mampu
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
memberikan pengalaman belajar kepada
hubungan
peserta
dimilikinya dengan penerapannya dalam
didik
dengan
mengaitkan
antara
pengetahuan
pengetahuan pada kegiatan sehari-hari,
kehidupan
memberikan soal evaluasi sesuai dengan
keluarga dan masyarakat.Proses dalam
pengalaman belajar peserta didik seperti
pembelajaran Contextual Teaching and
penyelesaian soal dengan cara-cara yang
Learning
mampu memunculkan rasa ingin tahu
pemikiran tentang belajar. Belajar yang
peserta
tidak hanya menghafal, peserta didik
didik
dengan
misalnya
cara
penyelesaian
cerita
dan
lain
harus
mereka
sebagai
yang
mendasarkan
mengkontruksikan
anggota
diri
pada
pengetahuan
sebagainya,mengintegrasikan
pada benak mereka sendiri. Belajar dari
pembelajaran dengan kegiatan sehari- hari
pengalaman,
dengan
sendiri
media
konkret
serta
dapat
peserta
pola-pola
didik
mencatat
bermakna
dari
membangun kerja sama dengan orang tua
pengetahuan baru dalam ingatan mereka.
lain atau lingkungannya sehingga proses
Peserta didik harus dibiasakan untuk
pembelajaran matematika menjadi efektif,
memecahkan masalah dan menemukan
lebih menarik dan menyenangkan.
suatu
Sesuai dengan kurikulum tingkat
satuan
pendidikan
solusi.
Metode
pembelajaran CTL ini melibatkan tujuh
komponen utama dalam pembelajaran
dikembangkan
efektif, yakni: membentuk pengetahuan
melalalui pembelajaran CTL (Depdiknas,
benak peserta didik, memunculkan rasa
2007:21).
ingin tahu dengan bertanya, menemukan
Dasar
perlu
Model
Contextual
Teaching
pokok
atau
di
Sekolah
materi
ide
pembelajaran
and
Learning
pengetahuan
itu
sendiri,
masyarakat
merupakan konsep yang menghubungkan
sebagai sumber belajar, permodelan, dan
materi dengan kehidupan sehari - hari
penilaian subjektif.
dalam proses pembelajaran. Menurut
Berdasarkan
uraian
di
atas
Amir (2015) Pembelajaran kontekstual
terdapat karakteristik pembelajaran KTSP
atau Contextual Teaching and Learning
dalam proses pembelajaran, anatara lain
(CTL)
yang
menyediakan pengalaman belajar bagi
membantu guru mengaitkan antara materi
siswa dengan mengaitkan pengetahuan
yang diajarkannya dengan situasi dunia
dengan situasi dunia nyata, menyediakan
nyata dan mendorong siswa membuat
berbagai
merupakan
konsep
3
pengalaman
belajar
dengan
(Ningsih), (Metode Pembelajaran) ...
melibatkan
pengalaman
konkret,
studi
kasus
yang
bertujuan
mengintegrasikan proses pembelajaran
mendeskripsikan
yang memungkinkan terjadinya interaksi
siswa terhadap materi pecahan.Sample
dengan lingkungan, serta melibatkan
yang diambil dalam penelitian adalah 19
siswa secara emosional dan sosial agar
siswa kelas V A dan 1 guru kelas.
pembelajaran
matematika
menjadi
menarik dan menyenangkan.
Penelitian
perencanaan
ini
pemecahan
untuk
Penelitian
masalah
dilakukan
untuk
mengumpulkan data secara langsung
akan
mengkaji
pembelajaran,
proses
terkait
dengan
proses
pembelajaran
matematika pada materi pecahan. Selain
pembelajaran serta memotivasi belajar
itu
peserta
untuk
dokumentasi yang di peroleh untuk
dalam
menganalisis data terhadap pelaksanaan
didik
kelas
menggunakan
V
SD
pecahan
memecahkan
masalah
dengan
terdapat
sampai
pada
pengkajian
evaluasi
metode
pembelajaran.
pembelajaran CTL. Kemampuan peserta
Teknik analisis data yang digunakan
didik
dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
dalam
memecahkan
masalah
bilangan pecahan serta hasil tes soal yang
evaliatif.
baik salah satunya adalah ketepatan guru
penelitian
dalam mengelola pembelajaran.
penelitian yang berdasarkan wawancara,
METODE PENELITIAN
pengamatan langsung, dan dokumentasi.
Penelitian
ini
deskriptif
dalam
memaparkan
hasil
menggunakan
Analisis evaluatif dalam penelitian ini
pendekatan kualitatif. Menurut Moleong
yakni menganalisis semua dokumen yang
(2007: 6), penelitian kualitatif adalah
sudah diperoleh kemudian mengaitkannya
penelitian
dengan teori yang ada.
yang
ini
Analisis
bermaksud
untuk
memahami fenomena yang dialami oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN
subjek
Keterlaksanaan Pembelajaran
penelitian,
misalnya
perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain,
Sekenario pembelajaran adalah
secara holistik, dan dengan cara deskripsi
kunci dalam proses pembelajaran. Dalam
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
sekenario pembelajaran tersusun menjadi
suatu konteks khusus yang alamiah dan
RPP (Rencana Proses Pembelajaran). RPP
dengan memanfaatkan berbagai metode
yang
alamiah. Penelitian ini menggunakan
berdampak pada hasil dari keberhasilan
berjalan
dengan
sesuai
akan
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
peserta didik menerima materi. Suatu
pengetahuan
proses
berkembang melalui pengalaman peserta
pembelajaran
juga
akan
bergantung pada guru di dalam kelas
tersebut.
Baik
pembelajran
tidaknya
proses
yang meliputi
keaktifan
akan
tumbuh
dan
didik.
Melalui lembar soal evaluasi yang
diberikan pengamat yang menunjukkan
peserta didik dan tercapainya tujuan suatu
bagaimana peserta didik bisa memahami
pembelajaran akan diatasi oleh guru.
materi yang sudah dipelajari. Peserta
Karena guru merupakan fasilitator di
didik lebih mampu mengerjakan soal
dalam kelas.
evaluasi yang diberikan dengan baik. Dan
Keaktifan peserta didik sangat
melalui wawancara pengamat dengan
penting untuk menunjang tercapainya
peserta didik, ada berbagai pendapat dan
tujuan
pembelajaran.
pernyataan yang berbeda – beda dari
Komunikasi antara guru dan peserta didik
masing – masing peserta didik. Salah satu
menunjukkan
model
pertanyaan “apakah kalian memahami
pembelajaran Contextual Teaching and
model pembelajaran yang baru saja
Learning meningkatkan keaktifan peserta
diberikan
didik dalam mengungkapkan rasa ingin
pertanyaan tersebut terdapat 3 pendapat
tahunya terkait materi yang diajarkan.
yang berbeda. Yakni
Dengan
peserta
dalam
proses
bahwa
dengan
memberikan
suatu
masalah,
peserta didik akan memecahkan masalah
tersebut
dengan
ide
–
ide
oleh
didik
bapak
guru?”.
Dari
pendapat
berkemampuan
dari
tinggi,
sedang dan rendah. Peserta didik yang
yang
berkemampuan tinggi memberi pendapat
ditemukannya.
bahwa model Contextual Teaching and
Learning lebih menyenangkan dan bisa
Tugas
memfasilitasi
guru
disini
proses
hanya
berdiskusi dengan teman – temannya
pembelajaran
tentang bagaimana menemukan suatu ide
tersebut dengan menjadikan pengetahuan
untuk memecahkan masalah pada materi.
peserta didik bermakna dan relevan,
Peserta didik yang berkemampuan rendah
memberikan sebuah kesempatan pada
peserta
didik
mengaplikasikan
untuk
mencari
idenya
memberi
dan
pendapat
pembelajaran
dalam
mengetahui
melakukan pembelajaran. Karena sebuah
5
tersebut
dan
tentang
model
bahwa
sedikit
memahami
tentang
(Ningsih), (Metode Pembelajaran) ...
materi, karena di dalam kelompok diskusi
1. Bagi Guru
bisa memberikan ide kepada teman –
Penerapan model pembelajaran
temannya. Tetapi secara keseluruhan,
Contextual Teaching and Learning
peserta didik merasa senang sehingga
agar lebih dikembangkan agar
suasana kelas dan proses pembelajaran
lebih
tidak berjalan monoton dan menjadikan
Karena dapat mempermudah guru
peserta didik lebih aktif.
dalam
SIMPULAN
perkembangan
Sesuai dengan hasil penelitian di
Contextual
Teaching
and
dan
interaktif.
memperhatikan
kemampuan
peserta didik untuk memecahkan
SDN Kedung Banteng pada peserta didik
kelas V dengan model pembelajaran
menarik
masalah dan menemukan ide.
2. Bagi Peneliti
Learning
Perlu adanya peninjauan ulang
terhadap pemecahan masalah dengan
terkait penelitian tentang model
materi pecahan terdapat kesimpulan yaitu
pembelajaran
sebgai berikut:
Teaching and Learning.
1. Peserta didik sangat aktif pasa saat
proses
pembelajaran
dengan
Contextual
DAFTAR PUSTAKA
Amir,
M.
F.
(2015,
October).
model Contextual Teaching and
PengaruhPembelajaran Kontekstual
Learning
Terhadap Kemampuan Pemecahan
2. Kemampuan peserta didik dalam
memecahkan
masalah
menemukan
ide
memecahkan
masalah
terbilang
baik,
Masalah Matematika Siswa Sekolah
dan
Dasar. In PROSIDING SEMINAR
untuk
NASIONAL PENDIDIKAN (pp. 34-
tersebut
mengingat
kemampuan peserta didik yang
berkembang dengan baik
42).
Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran
Efektif. Bandung : Yrma Widya
Terdapat saran dari peneliti untuk
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik
menunjang hasil pengamatan dan proses
Pendidikan Keterampilan. Jakarta:
pembeljaran kedepannya agar lebih baik
Depdiknas.
lagi, diantaranya:
Diakses 4 Agustus 2017 jam 19.30
(www.puskur.net).
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
:
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Trianto.
(2007).
Pembelajaran
Model
Inovatif
–
Model
Berorientasi
Konstruktivistik .Jakarta : Prestasi Pustaka
Publisher
7
Download