ktor iklim dan angka insiden demam berdarah dengue di kabupaten

advertisement
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 14, NO. 1, JUNI 2010: 37-45
F:
\KTOR IKLIM DAN ANGKA INSIDEN DEMAM BERDARAH DENGUE
DI KABUPATEN SERANG
Amah Majidah Vidyah Dini, Rina Nur Fitriany*), Ririn Arminsih Wulandari
':1r.L13men Kesehatan
Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok l6424,Indonesia
-)
E -mail
; rina. nf@gmai l. com
Abstrak
urr isllr dampak dari perubahan iklim adalah kemungkinan peningkatan kejadian yang terus menerus d.arivector
'',. -ilsease. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit berbasis vektor yang menjadi penyebab kematian
;r:; 'li banyak negara tropis. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa variasi iklim (umlah hari hujan, lama
,r:"i :lran matahari, kelembaban) memiliki hubungan bermakna dengan insiden DBD di Kota Bogor. Tujuan
Irr.
''r"1r
:ran ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara faktor iklim (suhu, curah hujan, hari hujan, lama
' :3ran matahari, kelembaban, dan kecepatan angin) dengan kejadian DBD di Kabupaten Serang tahun 2007-2008.
i.r
'r'rl-tL
r;
-'
ang dikumpulkan meliputi data sekunder faktor iklim dan jumlah kasus DBD. Hasil penelitian ini menunjukkan
= itdak ada hubungan yang bermakta artara faktor iklim suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari,
r:'::aban, dan kecepatan angin
dengan angka insiden DBD di Kabupaten Serang tahun 2001-2008. Hal ini
.l::bkan karena kurang lamanya durasi data yang diambil, kurang lengkapnya data iklim yang didapat, dan
r
u-i:_lnva frekuensi data insiden DBD yang diambil.
Abstract
-lj.mate
and Incidence Rate of Dengue Haemorrhagic Fever in Serang District. One of the impacts of climate
r:-,:e is the possibility of continuous increase in the incidence of vector borne disease. Dengue hemorrhagic fever
- iF t is a vector-based disease that causes many deaths in tropical countries. Previous research stated that climate
"r-:iion (number of rainy days, solar radiation, humidity) was significantly related to the high incidence of dengue in
r' -.'r city. The purpose of this research,is to know the description and the correlation between climatic factors
L:-:,!erature, rainfall, rainy days, solar radiation, humidity and wind speed) and the incidence of DHF in Serang Districl
I - tt,)7-2008. The data collected include secondary data on climatic factors and the number of dengue cases. The
'.'-.:s olthis study indicate that there was no significant correlation between the climate factors (temperature, rainfbll,
-. '. days, solar radiation, humidity, and wind speed) and the incidence rate of DHF in Serang District in 2007-2008.
:: reasons for this are the following: the data were not collected for a sufficiently long period of time; the obtained
" :rete data were incomplete; and there was insufficient data on the frequency of DHF incidences taken.
,
-.
,rords: climate, dengue, dengue haemorrhagic fever, vector-borne disease
Fendahuluan
meningkat dengan perubahan iklim. Di banyak negara
ini merupakan penyebab kematian
tropis penyakit
:::ularan beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi
..:h laktor iklim.r Parasit dan vektor penyakit sangat
:,eka terhadap faktor iklim, khususnya suhu, curah
--ltan, kelembaban, permukaan air, dan angin.2 Begifu
,!ra dalam hal distribusi dan kelimpahan dari organisme
,:ktor dan host intermediate. Penyakit yang tersebar
:elalui vektor (vector borne disease) seperli malaria
:.rn Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu diwaspadai
irrena penularan penyakit seperti
ini
akan makin
utama.3
Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan
ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah
penyakit demam berdarah dengue.a Penyakit ini terus
menyebar luas di negara tropis dan subtropis.t,o Sekitar
2,5 milyar orang (215 penduduk dunia) mempunyai
risiko untuk terkena infeksi virus dengue. Lebih dari
100 negara tropis dan subtropis pernah mengalami
Download