penetapan presiden republik indonesia nomor 2

advertisement
www.hukumonline.com
PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 1961
TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA RAYA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a.
bahwa Jakarta Raya sebagai Ibu-kota Negara patut dijadikan kota indoktrinasi, kota teladan dan kota citacita bagi seluruh bangsa Indonesia;
b.
bahwa sebagai Ibu-kota Negara, Daerah Jakarta Raya perlu memenuhi syarat-syarat minimum dari kota
Internasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya;
c.
bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka kepada, Jakarta Raya harus diberikan kedudukan
yang khusus sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi.
Mengingat:
Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang tanggal 5 Juli 1959 juncto pasal 18 Undang-undang Dasar;
Mendengar:
Menteri Pertama, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan Menteri Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PENETAPAN PRESIDEN TENTANG PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBU-KOTA JAKARTA RAYA.
Pasal 1
Pemerintahan Jakarta Raya yang wilayahnya meliputi Daerah Kotapraja Jakarta Raya dikuasai (langsung) oleh
Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Pertama.
Pasal 2
Kewenangan Pemerintah Daerah Khusus Ibu-kota Jakarta Raya, disamping tugas kewajiban tersebut dalam
Penetapan Presiden Nomor 6 tahun 1959 (disempurnakan), mengerjakan semua tugas pelaksanaan dan
Pemerintah yang langsung menyangkut kegiatan dan kepentingan masyarakat Jakarta Raya yang kini
dikerjakan oleh Pemerintah Pusat.
Pasal 3
1/4
www.hukumonline.com
Anggaran Belanja Jakarta Raya dimasukkan dalam Anggaran Belanja Badan-badan Pemerintah Agung.
Pasal 4
Penyerahan tugas pelaksanaan dari Pemerintah yang langsung menyangkut kegiatan dan kepentingan
masyarakat Jakarta Raya yang kini dikerjakan oleh Pemerintah Pusat sebagaimana tersebut dalam pasal 2
diatas, dilaksanakan dalam waktu sesingkat-singkatnya oleh Menteri Pertama;
Pasal 5
Penetapan Presiden ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Penetapan Presiden ini
dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan Di Jakarta,
Pada Tanggal 28 Agustus 1961
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SOEKARNO.
Diundangkan Di Jakarta,
Pada Tanggal 28 Agustus 1961
SEKRETARIS NEGARA,
Ttd.
MOHD. ICHSAN.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1961 NOMOR 274
2/4
www.hukumonline.com
PENJELASAN
PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 1961
TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA RAYA
UMUM
Berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dewasa ini daerah Jakarta Raya merupakan suatu daerah
swatantra tingkat I yang pemerintahannya dipimpin oleh seorang Gubernur/Kepala Daerah yang bertanggung
jawab kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi tanggal 5 Juli 1959 pembangunan dan kegiatankegiatan di segala bidang pemerintahan di daerah Jakarta Raya adalah demikian pesat jalannya sehingga
daerah tersebut sebagai Ibukota Negara patut dijadikan kota indoktrinasi, kota teladan dan kota cita-cita bagi
seluruh bangsa Indonesia serta sebagai Ibukota Negara, Daerah Jakarta Raya perlu memenuhi syarat-syarat
minimum dari kota internasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Seperti diketahui, kini terdapat kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaannya berhubung dengan hal-hal seperti
berikut:
a.
adanya kesimpang-siuran pembagian tugas antara Pemerintah Pusat (Departemen-departemen) dan
Pemerintah Daerah Jakarta Raya sehingga menimbulkan keseretan di dalam jalannya pelaksanaan
pemerintahan;
b.
bahwa di daerah Jakarta Raya, Pemerintah Pusat dalam berbagai hal menjadi pelaksana, sedang
Pemerintah Daerah seolah-olah menjadi pemegang kebijaksanaan dan yang menjalankan tugas
pengawasan;
c.
adanya kemacetan dan keseretan penyaluran, penyampaian dan pelaksanaan anggaran belanja;
d.
adanya ketidak-seimbangan antara hasil pendapatan Pemerintah Daerah Jakarta Raya dan kegiatankegiatan masyarakat Jakarta Raya;
e.
besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan yang dalam waktu singkat harus
dilaksanakan;
f.
tidak adanya kemanfaatan yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat daerah mengenai adanya
perusahaan-perusahaan yang ada di daerah Jakarta Raya;
g.
tidak adanya persediaan khusus alat-alat-pembayaran luar negeri (devisen) bagi Pemerintah Daerah
Jakarta Raya.
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut di atas maka kepada kota tersebut sudah sewajarnya diberikan
kedudukan yang khusus yang berbeda dengan daerah-daerah swatantra Tingkat I lainnya, ialah sebagai daerah
yang dikuasai langsung oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi, serta memasukkan keuangannya ke dalam
anggaran belanja Badan-badan Pemerintah Agung.
Berdasarkan kedudukan yang khusus itu, maka sebutan daerah Swatantra Tingkat I tidak berlaku lagi untuk
Jakarta Raya.
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
3/4
www.hukumonline.com
Karena dipandang telah cukup jelas, maka tidak perlu diberikan penjelasan pasal demi pasal.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2316
4/4
Download