Ekonomi Global - Kementerian Keuangan RI

advertisement
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Ekonomi Global
Industri Manufaktur Dunia Kembali Menggeliat
Setelah meningkat ke posisi 51,1 pada
bulan Maret 2012, JP Morgan Global
Manufacturing Index (PMI) kembali
meningkat pada bulan April 2012 ke
posisi 51,4. Angka di atas 50,0
mengindikasikan adanya ekspansi.
Perkembangan Aktivitas Industri Manufaktur
65
60
55
50
45
Global
Sumber : Bloomberg
Cina
Apr-12
Mar-12
Jan-12
Eropa
Feb-12
Dec-11
Oct-11
AS
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Aug-11
Jun-11
Apr-11
May-11
Feb-11
Mar-11
Jan-11
40
Peningkatan PMI dunia di dorong oleh
penguatan PMI AS dan Cina. PMI AS
meningkat dari 53,4 pada bulan Maret
2012 menjadi 54,8 pada April 2012.
Peningkatan ini didorong oleh kenaikan
order dan produksi mobil yang masih
tetap tinggi.
Sementara, PMI Cina pada bulan April meningkat dari 53,1 ke level 53,3.
Berbeda dengan AS dan Cina, aktivitas industri manufaktur Eropa masih tetap
menunjukkan kontraksi. PMI Eropa kembali merosot yaitu dari 47,7 di bulan Maret
2012 menjadi 45,9 di bulan April 2012. Di sisi lain, aktivitas perdagangan Eropa
menunjukkan adanya peningkatan pada bulan Maret 2012, penjualan ritel Eropa
meningkat dari minus 1,1 persen pada Februari 2012 meningkat ke level 1 persen pada
Maret 2012.
1|Page
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Kepercayaan Konsumen Global Meningkat pada Q1-2012
Di tengah perlambatan ekonomi global, Indeks Kepercayaan Konsumen Global yang
dilansir oleh Nielsen pada triwulan I tahun 2012 justru meningkat 5 poin ke level 94,
dengan peningkatan pada tingkat pengeluaran dan tabungan.
India menjadi negara dengan tingkat kepercayaan pasar tertinggi selama 9 kuartal
dengan Indeks Kepercayaan Konsumen yang mencapai 123 pada triwulan I tahun 2012.
Arab Saudi dan Indonesia menempati peringkat kedua dan ketiga dengan Index
Kepercayaan Konsumen sebesar 119 dan 118. Sementara, Index Kepercayaan Konsumen
terendah dialami oleh negara-negara Eropa, yakni Hongaria sebesar 32 , Yunani sebesar
37, dan Portugal sebesar 39.
Perang mata uang kembali bergejolak
Perang mata uang antara China dan AS kembali bergejolak, Pemerintah AS mendesak
China untuk membiarkan nilai tukar Yuan menguat sesuai mekanisme pasar. Selain itu,
Pemerintah AS juga mendorong reformasi ekonomi yang lebih mengandalkan konsumsi
dalam negeri dibanding ekspor yang akan mendorong pemulihan perekonomian global.
Pemerintah AS menghitung mata uang Yuan sudah menyesuaikan diri terhadap US
dolar sebanyak 13 persen dalam dua tahun terakhir.
Di sisi lain, Pemerintah China menegaskan negerinya sudah banyak membuat kemajuan
dan meminta AS untuk tidak mempolitisasi isu-isu ekonomi dan berharap bahwa AS
akan melonggarkan kontrol atas ekspor komoditas berbasis teknologi tinggi ke China,
mengembangkan kerjasama infastruktur, meningkatkan akses pasar finansial, dan
menghindari politisasi isu-isu ekonomi. Pemerintah China berpandangan bahwa nilai
tukar Yuan bergerak secara bertahap untuk menciptakan nilai tukar yang fleksibel.
Uni Eropa akan Melonggarkan Aturan Defisit
Pemerintah Eropa mengindikasikan bahwa Uni Eropa akan menerapkan fleksibilitas
dalam memberlakukan aturan defisit anggaran di kawasan tersebut. Hal ini
2|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
dilatarbelakangi kesulitan yang dialami oleh negara-negara di kasawan tersebut untuk
mendorong pertumbuhan di tengah pemangkasan utang. Kandidat Presiden yang
menjadi unggulan di Perancis menyerukan lebih fokus kepada pertumbuhan kawasan
dibandingkan pengetatan kebijakan fiskal. Sementara itu, di Yunani, sebagian besar
pemilih mendukung kelompok anti-bailout yang menjanjikan berakhirnya kebijakan
penghematan anggaran. Sedangkan, Spanyol dan Belanda merupakan dua negara di
kawasan Eropa yang berkomitmen untuk memberlakukan aturan defisit yang ketat di
tengah perlambatan ekonomi.
Pengangguran Eropa Mencapai 10,9 Persen pada Maret 2012
Tingkat Pengangguran Eropa (%)
30
25
24.1
20
15
10
5
0
15.3
14.6
13.9
12.6
11.2
10.9
10.1
10.2
10.0
Tingkat pengangguran Eropa pada bulan
Maret 2012 mencapai 10,9 persen
meningkat
dibandingkan
bulan
sebelumnnya yang sebesar 10,8 persen.
Sedangkan, pada Maret 2011 tingkat
tingkat pengangguran Eropa mencapai
9,4 persen.
Spanyol merupakan negara dengan
tingkat pengangguran tertinggi di
2010 2011 Mar-12
kawasan
Eropa
dengan
tingkat
Sumber: Eurostat, Mei 2012
pengangguran mencapai 24,1 persen pada bulan Maret 2012, meningkat dari periode
yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 20,8 persen. Negara dengan tingkat
pengangguran tertinggi lainnya yaitu Portugal dan Irlandia yang mencapai 15,3 persen
dan 14,6 persen pada Maret 2012. Sedangkan, Austria, Belanda dan Luxemburg
merupakan negara dengan tingkat pengangguran terendah di kawasan Eropa dengan
tingkat pengangguran pada Maret 2012 masing-masing sebesar 4,0 persen, 5,0 persen,
dan 5,2 persen.
3|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Tingkat Pengangguran AS Turun
Tingkat Pengangguran AS (%)
9.5
9
8.5
8.3 8.3
8.2
8.1
8
7.5
Sumber: Bloomberg
Apr-12
Mar-12
Jan-12
Feb-12
Dec-11
Oct-11
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Aug-11
Jun-11
May-11
Apr-11
Mar-11
Jan-11
Feb-11
Dec-10
7
Indikator perekonomian AS terus
menunjukkan perbaikan salah satunya
tingkat pengangguran AS kembali
menunjukkan penurunan pada bulan
April mencapai 8,1 persen. Meskipun
tingkat pengangguran kembali menurun,
tingkat kenaikan penyerapan tenaga
kerja masih lebih rendah dari perkiraan
yaitu hanya menyerap 115.000 orang dari
perkiraan sebesar 160.000 orang.
Di sisi lain, defisit perdagangan AS pada Maret 2012 diperkirakan akan membesar yang
didorong oleh penguatan kinerja impor. Defisit perdagangan diperkirakan akan
meningkat dari US$46 miliar pada Februari 2012 menjadi US$50 miliar pada Maret
2012. Dengan membersarnya defisit perdagangan AS, maka AS tidak bisa bergantung
kepada neraca perdagangan untuk mendorong pertumbuhan.
Bank Sentral Australia Memangkas Suku Bunga Acuan
Bank Sentral Australia memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps dari 4,25 persen
ke 3,75 persen. Perlambatan perekonomian Australian serta meningkatnya tekanan
inflasi menjadi faktor pendorong kebijakan penurunan suku bunga acuan tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Australia pada tahun 2012 diperkirakan 3 persen (yoy) lebih
rendah dari perkiraan sebelumnnya sebesar 3,5 persen (yoy), sedangkan laju inflasi
hingga akhir tahun 2011 diperkirakan akan mencapai 2,25 persen (yoy). Selain itu,
kondisi pasar tenaga kerja saat ini mengalami pelemahan dimana penyerapan tenaga
kerja di sektor manufaktur, perhotelan, dan sektor ritel masih rendah. Peningkatan
penyerapa tenaga kerja terjadi di sektor pertambangan dan sektor industri jasa.
4|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Harga Minyak WTI Turun di Awal Mei
Harga minyak mentah dunia pada
awal Mei 2012 menunjukkan adanya
120
penurunan. Pada akhir minggu lalu
110
(4/5/2012) harga minyak jenis
100
Brent berada pada posisi US$113,16
90
80
per barel atau meningkat 5,2 persen
70
(ytd), sedangkan harga minyak WTI
60
turun ke level US$98,48 per barel
atau turun 0,3 persen (ytd).
Brent
WTI
ICP Minas
Penurunan ini di dorong oleh
sentimen pasar tenaga kerja di AS serta kondisi politik di Eropa terkait dengan pemilu
Prancis.
140
130
Perkembangan Harga Minyak Dunia
(US$ per barel)
Penurunan harga minyak mentah dunia mendorong penurunan harga minyak nasional
(Indonesia Crude Price Oil/ICP). Harga ICP pada 4 Mei 2012 turun ke level US$122,61
per barel. Sedangkan di sepanjang bulan April 2012, rata-rata harga minyak ICP
mencapai US$124,63 per barel atau turun US$3,51 per barel dari bulan Maret 2012
yang mencapai US$ 128,14 per barel. Penurunan harga minyak domestik ini di dorong
oleh sentimen global seperti meredanya ketegangan politik di Iran, penguatan produksi
minyak Arab Saudi mencapai 10 juta barel per hari, peningkatan produksi minyak AS
yang tumbuh 7 persen dalam 5 tahun terakhir, dan proyeksi permintaan minyak global
yang mengalami penurunan.
5|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Serjalan Pergerakan Harga Minyak, Harga Komoditas Global juga Turun
Perkembangan Harga Komoditas Pangan
(Des 2010=100)
Perkembangan Harga Komoditas Tambang
(Des 2010 = 100)
150
120
110
100
90
80
70
60
50
130
110
90
70
50
allumunium
tembaga
Emas
Palm Oil
Kedelai
Gandum
Sejalan dengan penurunan harga minyak mentah dunia, harga berbagai komoditas di
pasar internasional juga cenderung turun. Harga emas misalnya, mengalami penurunan
pada perdagangan akhir pekan lalu (4/5/2012) dan mencapai level US$1642,22 per troy
ons. Untuk harga komoditas pangan seperti kedelai, juga mengalami penurunan cukup
tajam di pasar komoditas berjangka. Salah satu faktor pendorong pelemahan harga
kedelai adalah faktor instabilitas cuaca.
Data per 4 Mei 2012 pada perdagangan di bursa berjangka Chicago (Chicago Board of
Trade-CBOT) menunjukkan harga kedelai untuk kontrak pengiriman bulan Juli
mengalami penurunan tajam sebesar 11.50 sen berada di posisi 14.7350 dolar per
bushel.
6|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Saham Global
Perkembangan Nilai Tukar per 4 Mei 2012 (ytd)
Perkembangan Saham per 4 Mei 2012 (ytd)
India
8.90
Filipina
21.17
Thailand
13.01
Jepang
10.94
Indonesia
10.33
Korea
Amerika
6.72
5
1.97
Korea
1.85
0.95
-0.18
Indonesia
-1.57
Japan
1.49
0
3.52
Thailand
China
3.94
Inggris
4.17
EU
8.95
Malaysia
4.17
Malaysia
Filipina
19.71
Singapura
Singapura
10
15
20
25
-3.68
-6
-4
-2
0
2
4
6
Pada penutupan perdagangan saham hari Jumat (04/05/2012), kinerja Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tipis sebesar 7,32 poin atau 0.17
persen dan ditutup pada level 4216,68. Pada perdagangan hari Jum’at tersebut, indeks
bergerak pada kisaran 4202,67–4234,7
Dari total 443 saham yang diperdagangkan, 106 saham mengalami kenaikan harga, 149
turun, dan 188 stagnan. Sementara, nilai kapitalisasi pasar yang terbentuk sebesar
Rp3,697 triliun dengan total 4,12 miliar saham yang diperdagangkan.
Sejalan dengan pergerakan IHSG, Indeks Bisnis-27 juga melemah 1,882 poin atau 0,53
persen ke 353,98. Indeks ini bergerak pada kisaran 352,93–356,03.
Sementara itu, di tengah tekanan di pasar ekuitas, nilai tukar Rupiah terhadap US dolar
justru menguat 17 poin (0,18 persen) ke kisaran Rp9.214 dari posisi penutupan sehari
sebelumnya di level Rp9.231 per US dolar. Pergerakan Rupiah di hari Jum’at
(04/05/2012) berada pada kisaran Rp9.190 - Rp9.251 per US dolar.
Secara sektoral, beberapa saham penopang laju IHSG pada Jum’at (04/05/2012) adalah
Saham Unilever, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia.
7|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
May 07th, 2012
Saham penopang IHSG, Jum’at (04/05/2012)
Saham
Perubahan
Harga
PT Unilever Indonesia
+Rp550
Rp21.250
PT Bank Mandiri
+Rp100
Rp7.350
PT Bank Negara Indonesia
+Rp75
Rp4.025
PT Sumber Alfaria Trijaya
+Rp350
Rp5.400
Saham yang membebani IHSG, Jum’at (04/05/2012)
Saham
Perubahan
Harga
-Rp1.500
Rp72.700
PT XL Axiata
-Rp200
Rp5.600
PT United Tractors
-Rp450
Rp29.300
PT Gudang Garam
-Rp850
Rp58.400
PT Astra International
Untuk bursa regional, Senada dengan IHSG, Indeks Saham Hangseng di bursa saham
Hongkong juga ditutup menguat pada untuk penutupan perdagangan pada Jum’at,
04/05/2012. Sementara itu, Indeks S&P 500, justru mengalami penurunan sebesar 1,6
persen dan ditutup pada posisi 1369.10 poin di akhir pekan lalu. Selama satu minggu
indeks ini mengalami penurunan sebesar 2.4 persen. Sedangkan Dow Jones mengalami
penurunan sebesar 168.32 poin (1.3 persen) dan berakhir pada posisi 13038.27. Untuk
Indeks Nasdaq turun sebesar 2.5 persen dipicu oleh turunnya harga saham Apple.
Untuk Indeks US Dollar, pada perdagangan periode 30/04/2012 April – 05/05/2012
secara umum terpantau menguat . Indeks US Dollar setelah dibuka pada kisaran 78,76
di awal perdagangan telah naik sekitar 74 pips atau sekitar 0.94 persen dan ditutup
pada kisaran 79,50.
Sementara, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US dolar pada hari Jum’at
(04/05/2012) diperdagangkan pada kisaran 9.232 per dolar AS atau terkoreksi 35 poin
dibanding posisi sebelumnya 9.197 per US dolar. Dalam satu minggu terakhir, Rupiah
cenderung mengalami penurunan sebesar 49 poin dari penutupan perdagangan minggu
lalu yang ada di level Rp9.183 per US dolar.
8|Page
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Ekonomi Domestik
Pertumbuhan Indonesia 6,3 Persen di Triwulan I 2012
Pada triwulan I tahun 2012, kinerja ekonomi Indonesia mampu berekspansi sebesar
6,3 persen (yoy). Perekonomian Indonesia diukur berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2012 mencapai
Rp1.972,4 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai
Rp632,8 triliun.
Secara sektoral, pertumbuhan PDB ini didukung oleh semua sektor dengan
pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Sektor Pengangkutan dan Komukasi yang
mencapai 10,3 persen. Setelah itu, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi kedua
dan ketiga adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang tumbuh 8,5 persen
(yoy) serta Sektor Konstruksi yang berekspansi sebesar 7,3 persen (yoy).
Setelah itu, pertumbuhan sektoral secara berturut-turut adalah Sektor Keuangan, Real
Estat, dan Jasa Perusahaan 6,3 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,1 persen;
Sektor Industri Pengolahan 5,7 persen; Sektor Jasa-jasa 5,5 persen; Sektor Pertanian,
Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 3,9 persen; serta Sektor Pertambangan dan
Penggalian 2,9 persen.
Sementara itu, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam pertumbuhan
triwulan I tahun 2012 adalah Sektor Industri Pengolahan (Manufaktur) sebesar 23,6
persen, diikuti oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan
peranan sebesar 15,2 persen. Sedangka, peringkat ketiga sektor ekonomi yang
memberikan peranan terbesar adalah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar
13,5 persen. Untuk Sektor Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Konstruksi
masing-masing memberikan andil sebesar 12,7 persen dan 10,2 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2012
yang sebesar 6,3 persen (yoy) ditopang oleh kenaikan komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,9 persen, Belanja Pemerintah sebesar 5,9 persen, dan
9|Page
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,9 persen. Untuk Ekspor Barang Jasa dan Impor
Barang Jasa masing-masing tumbuh sebesar 7,8 persen dan 8,2 persen.
Sementara itu, struktur PDB triwulan I-2012 menurut pengeluaran atas dasar harga
berlaku, tampak bahwa komponen Konsumsi Rumah Tangga memberikan kontribusi
terbesar 55,0 persen, Belanja Pemerintah memberikan andil 7,0 persen, PMTB
memberikan kontribusi 31,8 persen, sedangkan andil dari Ekspor Barang Jasa dan
Impor Barang Jasa masing-masing sebesar 24,8 persen.
Penghematan BBM 6,0 Juta Kl
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lima langkah
kebijakan penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga enam juta kilo
liter, sehingga kuota BBM bersubsidi dapat dikendalikan di sekitar 40-42 juta
kiloliter. Ini artinya, tanpa kebijakan penghematan, konsumsi BBM bersubsidi bisa
mencapai 47 juta kilo liter.
10 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Secara detail, lima langkah kebijakan penghematan BBM tersebut diantaranya:
Pertama, pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil dinas Pemerintah Pusat,
BUMN, BUMD, dan Kepala Daerah secara bertahap;
Kedua, pelaksanaan konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG) karena gas relatif
murah dan persediaannya cukup banyak d Indonesia;
Ketiga, perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan tidak boleh
menggunakan BBM bersubsidi. Untuk itu, nantinya, Pertamina akan memasok solar
non subsidi;
Keempat, PLN tidak diperkenankan lagi membangun pembangkit listrik baru yang
menggunakan BBM. Namun, harus menggunakan sumber energi lain seperti batubara,
gas, geothermal, matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Air (hidro), dan biogas.
Kelima, pengaturan penggunaan listrik untuk gedung-gedung pemerintah. Untuk
mendukung hal tersebut, akan dibentuk satuan-satuan pengawas untuk
pelaksanaannya.
Selanjutnya, lima langkah kebijakan penghematan BBM bersubsidi tersebut akan segera
dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM pada bulan Mei ini.
Pemerintah Akan Membangun SPBU Khusus Pertamax
Demi melakukan penghematan dan pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak,
Pemerintah akan mulai membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
yang hanya menjual bensin Pertamax.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah sebelumnya telah membatalkan rencana
pengendalian BBM bersubsidi melalui kebijakan bahwa kendaraan dengan kapasitas
silinder di atas 1.500 cc tidak boleh menggunakan Premium. Ini dikarenakan
penerapannya dinilai tidak akan efektif alias lebih banyak mudharat daripada
manfaatnya.
Berbagai kebijakan pengendalian BBM bersubsidi ditempuh Pemerintah dalam rangka
menjaga agar kuota penggunaan BBM bersubsidi tidak melebihi 40 juta kilo liter
sebagaimana telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan 2012.
Menurut Kementerian ESDM, tanpa berbagai kebijakan penghematan dan
pengendalian, konsumsi BBM bersubsidi bisa mencapai 47 juta kilo liter pada tahun
2012 ini.
11 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Bea Keluar Atas Ekspor Bahan Tambang Mineral
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung kebijakan Pemerintah yagn
menetapkan Bea Keluar sebesar 20 persen atas ekspor 14 jenis Barang Tambang
Mineral dalam bentuk mentah. Menurut Kadin, kebijakan tersebut dapat mengurangi
terjadinya ekspor barang tambang mentah tak resmi di daerah. Ini karena ditengarai
sejak pemberlakuan otonomi daerah, terjadi banyak ekspor tambang yang dilakukan
secara ilegal.
Kebijakan mengenai Pajak Ekspor atas 14 jenis Barang Tambang Mineral yang
dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Keuangan pada dasarnya merupakan tindak
lanjut dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7
Tahun 2012 mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral Kegiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral.
Perlu diketahui bahwa Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012 diterbitkan
dalam rangka untuk mengamankan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, khususnya terkait dengan
kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri paling lambat tanggal 12
Januari 2014. Sejak diterbitkannya UU Nomor 4 tahun 2009 tersebut, belum tercermin
suatu rencana yang komprehensif dari pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Mineral untuk melaksanakan UU dimaksud khususnya dalam pembangunan fasilitas
pengolahan dan pemurnian, dan/atau bentuk kerja sama pengolahan dan pemurnian
mineral di dalam negeri.
Selanjutnya, pengaturan mengenai tata niaga ekspor mineral akan diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan. Dalam tata niaga ekspor tersebut, ekspor mineral
dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Kementerian
ESDM. Pemberian rekomendasi didasarkan pada evaluasi administratif sejak
diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012, yaitu :
1. Status IUP Mineral Clear and Clean (C&C);
2. Pelunasan kewajiban pembayaran keuangan kepada negara;
12 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
3. Penyampaian rencana kerja dan/atau kerjasama dalam pengolahan dan
pemurnian mineral di dalam negeri;
4. Penandatanganan Pakta Integritas;
5. Pengenaan Bea Keluar sesuai ketentuan pemerintah;
6. Kuota ekspor mineral dan jangka waktu.
Kembali kepada kebijakan Pajak Ekspor atas 14 jenis Barang Tambang Mineral, Kadin
menilai hal ini sudah tepat. Pasalnya, selain masih dalam rentang persentase yang
diusulkan Kadin, penetapan Bea Keluar tersebut dinilai wajar dengan pertimbangan
bahwa IUP pada umumnya baru berproduksi 2011–2012.
Meskipun pada prinsipnya Kadin mendukung kebijakan pengenaan Pajak Ekspor atas
14 jenis Barang Tambang Mineral, di sisi lain Kadin menilai bahwa masih terdapat
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian untuk dibicarakan bersama antara
Kementerian ESDM dan Kadin untuk melancarkan dan mengurangi permasalahan di
lapangan sehingga implementasi Keputusan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012
berjalan lancar.
Beberapa hal yang masih perlu diperhatikan diantaranya mengenai proses sertifikasi
yang diharapkan dapat lebih cepat sehingga ekspor juga dapat lebih lancar. Selain itu,
perusahaan juga harus mengajukan rencana pengolahan/pemurnian serta para
eksportir tambang dinilai perlu menekan pakta integritas. Kemudian, Kadin meminta
proses peningkatan nilai tambah tambang tidak langsung 99 persen namun dilakukan
secara bertahap agar tidak mengganggu iklim investasi.
Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia Meyakinkan
Islamic Development Bank menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan
pertumbuhan ekonomi syariah tertinggi di dunia. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
syariah global adalah 15–20 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan ekonomi
syariah Indonesia rata-rata mencapai 35 persen per tahun. Ekonomi syariah masih
berpotensi tumbuh semakin tinggi karena tingginya permintaan di seluruh dunia
apalagi setelah krisis ekonomi global 2008.
13 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa total aset ekonomi syariah di
Indonesia telah mencapai Rp214 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh aset bank
syariah yang mencapai 69,5 persen dan sukuk yang mencapai 18,7 persen.
Menurut BI, pembiayaan sektor produktif lebih berkembang sementara di Malaysia dan
negara-negara lain lebih menyoroti tentang pasar keuangan
Penambahan Kota Kreatif
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana akan menambah jumlah kota
kreatif di Indonesia selain yang sudah ada selama ini yaitu Bandung, Solo, dan
Yogyakarta. Untuk merealisasikan hal tersebut, saat ini Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif tengah mencari kota yang berpotensi dikembangkan menjadi kota
kreatif.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia memiliki potensi
untuk mengembangkan ekonomi kreatif secara lebih luas karena memiliki kekayaan
alam, seni, dan budaya yang merupakan bahan baku dari industri kreatif. Namun,
kendalanya ada pada masalah pembiayaan, pengelolaan, dan jangkauan produk kreatif
bagi masyarakat luas.
Terkait masalah pembiayaan, Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan
mempelajari formulasi agar pembiayaannya bisa dibantu oleh pihak perbankan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan membuat semacam inkubasi agar
pelaku usaha kreatif yang kebanyakan berasal dari industri kecil dapat membuat
perencanaan bisnis, mentoring, serta tes pasar. Dengan cara tersebut, para pengusaha
industri kreatif dapat memperoleh bantuan pembiayaan dan mengembangkan usaha
bisnisnya.
Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik
Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat dalam periode 23
April 2012 hingga 2 Mei 2012 harga beberapa kebutuhan hanya mengalami pergerakan
harga secara tipis. Untuk Beras misalnya, dalam periode 30 April-2 Mei 2012 harga
rata-ratanya berkisar Rp7.947 per kg atau turun 0,21 persen dibandingkan harganya
dalam periode 23-27 April 2012 yang berkisar Rp7.963 per kg. Sementara, untuk Cabai
14 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Merah Keriting dalam periode yang sama harganya turun tipis 1,47 persen, sedangkan
harga Bawang Merah naik 4,37 persen dalam periode tersebut.
Sektor Keuangan
Pembiayaan Perumahan Syariah
Bisnis perbankan syariah khususnya di sisi pembiayaan perumahan terus mengalami
pertumbuhan. Bank Indonesia (BI) melihat porsi pembiayaan perumahan di perbankan
syariah masih relatif kecil yaitu dibawah 10 persen. Meskipun demikian, BI akan terus
mengevaluasi penyaluran pembiayaan perbankan syariah di sektor perumahan,
termasuk masalah rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF). BI
akan tetap menjaga kualitas pembiayaan perumahan di perbankan syariah, walaupun
hal tersebut belum disertakan dalam aturan Loan to Value (LTV).
15 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Pembatasan Kepemilikan Investor Di Bank
Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan aturan kepemilikan bank, diantaranya aturan
yang mewajibkan bank mengurangi kepemilikan saham mayoritas. Namun, BI belum
memastikan batasan kepemilikan mayoritas untuk investor maupun mekanisme
divestasinya. Menurut beberapa bankir, kemungkinan BI akan membatasi kepemilikan
saham investor di sebuah bank di bawah 50 persen.
Tujuan BI sebenarnya adalah agar investor tidak menjadi pemegang saham pengendali
pada dua bank atau lebih. Tidak menjadi masalah apabila investor memiliki saham di
beberapa bank, asal tidak menjadi pemegang saham pengendali. Jika investor dominan
menjadi pemegang pengendali, mereka akan terkena aturan kepemilikan tunggal atau
Single Presence Policy (SPP).
Meskipun demikian, aturan ini masih mempunyai celah untuk praktik saling tukar
saham dan kepemilikan bank. Dalam bisnis, praktik ini wajar karena semua investor
menginginkan mitra strategis yang memiliki kesamaan visi serta untuk meredam
gejolak internal bank.
Insentif Bagi Kredit Produktif
Kebijakan Loan to Value (LTV) terhadap kredit properti dan kendaraan berpotensi
menurunkan penyaluran kedua jenis kredit tersebut. Untuk itu, Bank Indonesia (BI)
menyiapkan beberapa insentif agar bank bisa menggenjot kredit produktif dan tetap
menjaga pertumbuhan kredit.
BI akan memberikan insentif jika kredit pemilikan rumah (KPR) turun signifikan dan
berpotensi mempengaruhi kinerja kredit. BI membuka peluang mengevaluasi lagi
kebijakan ini. Jika keadaan lebih baik dimana pertumbuhan kredit properti sudah aman
dari ancaman bubble atau penyaluran kredit turun drastis, bukan tidak mungkin aturan
LTV dilonggarkan lagi.
16 | P a g e
May 07th, 2012
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office
Center for Macroeconomic Policy
Selain itu BI juga akan memberikan insentif bagi kredit produktif. Cara pemberian
insentif kredit produktif ini akan mengikuti langkah otoritas perbankan negara lain,
salah satunya Singapura. Adapun yang akan diterapkan diantaranya:
1. BI akan mempermudah usaha kecil menengah (UKM) dalam memproses perizinan,
akses ke pasar maupun pinjaman ke bank sehingga diharapkan akan merangsang
bank untuk membiayai UKM.
2. Membolehkan bank menggunakan kapal nelayan sebagai agunan kredit. Namun
dalam hal ini bank melibatkan asuransi untuk menanggung risiko.
Kesempatan Membela Diri Bagi Pelaku Bursa
Bapepam-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah menyiapkan aturan baru yang
memfasilitasi para pelaku bursa seperti perusahaan efek, manajer investasi, hingga
emiten, untuk mengajukan pembelaan atas sanksi. Kebijakan ini bertujuan memberi
prosedur yang jelas bagi pelaku usaha saat mengajukan keberatan atas sanksi. Draft
aturan ini mulai disosialisasikan dalam web Bapepam-LK dan dimintakan tanggapan
sejak 30 April 2012 hingga 22 Mei 2012.
Menurut rancangan aturan ini, semua pihak yang terkena sanksi dari Bapepam-LK atau
lembaga pengatur bursa seperti Bursa Efek Indonesia hingga PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia, bisa mengajukan keberatan atau pembelaan maksimal 20 hari setelah
pemberian sanksi. Permohonan keberatan hanya boleh diajukan sekali per sanksi. Isi
keberatan, minimal memuat alasan permohonan dan hal-hal yang diinginkan pemohon.
Pemohon bisa juga melampirkan bukti-bukti. Bila Bapepam-LK merasa bukti itu perlu
tambahan, pemohon harus melengkapinya maksimal dalam 14 hari kemudian.
17 | P a g e
Download