Kesehatan Ibu Hamil di Kalimantan Selatan Implikasi Kebijakan dan

advertisement
Kesehatan Ibu Hamil di Kalimantan Selatan
Implikasi Kebijakan dan Program
M
enurut SDKI 2002-2003, sekitar 307 wanita meninggal setiap 100.000 kelahiran hidup. Kementerian
Kesehatan memperkirakan bahwa dari lima juta kelahiran setiap tahun di Indonesia sekitar 20.000 ibu
meninggal. Banyak dari kematian ini dapat dicegah bilamana mereka memperoleh perawatan yang cukup selama
kehamilan, melahirkan di pusat kesehatan dengan bantuan perawat terlatih, dan memperoleh perawatan cukup segera
setelah melahirkan. SDKI 2007 mengukur elemen esensiil ini yang memberikan kontribusi terhadap masa kehamilan
yang aman. Dibanding dengan rata rata nasional, sebanyak 66% wanita memenuhi skedul ANC. Ini berarti ibu
sebanyak 59% masih berada dibawah rata rata nasional terhadap perawatan kehamilan. Dibanding dengan wanita
perdesaan, wanita perkotaan di Kalimantan Selatan lebih cenderung memenuhi skedule yang direkomendasikan oleh
ANC. Hal serupa juga dijumpai pada tingkat nasional.
Pemerintah Indonesia menyarankan bahwa
setiap wanita hamil memperoleh satu kali kunjungan
perawatan sebelum melahirkan dalam trimester
pertama. Paling sedikit satu kali dalam trimester
kedua, dan paling sedikit dua kunjungan dalam
trimester ketiga. Secara nasional, dua pertiga wanita
hamil mengikuti skedul ini begitu pula di Provinsi
Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan sebanyak
83,7% wanita hamil perkotaan memperoleh
perawatan lengkap dan di perdesaan sedikit lebih
rendah yaitu 72,6%. Hampir semua ibu di Kalimantan
Selatan menerima perawatan dari tenaga medis
professional.
Gambar 1
Cakupan Perawatan Antenatal menurut Tempat
Tinggal
73
59
53
ditempat fasilitas kesehatan hanya berjumlah 19,4%.
Di perdesaan yang melahirkan di tempat fasilitas
kesehatan lebih rendah yaitu 13,7% dibanding di
perkotaan yang mencapai 32,6%. Jumlah wanita yang
melahirkan ditempat fasilitas kesehatan berkorelasi
negative dengan urutan kelahiran, positif dengan
pendidikan dan kekayaan.
Gambar 2
Pemeriksaan Pasca Persalinan
Dalam 2
hari
setelah
m elahir
kan
70%
3-6 hari
setelah
melahir
kan
14%
Tdk
Mndapa
t
Pemerik
saan*
9%
7-41
hari
setelah
me lahir
kan
7%
Sumber Data : SDKI, 2007
Jumlah
Perkotaan
Pedesaan
Sumber Data : SDKI, 2007
Hampir 80 persen kelahiran hidup di
Kalimantan Selatan terjadi di rumah sedangkan
Ibu di Kalimantan Selatan cenderung lebih
banyak yang memperoleh pemeriksaan dua hari
setelah melahirkan (70,3%) dibandingkan dengan rata
rata nasional (70 %). Hanya sedikit saja ibu yang
tidak mendapat pemeriksaan sama sekali setelah
mereka melahiran (8,6%).
Implikasi Kebijakan dan Program
Adalah
merupakan
prioritas
nasional
menurunkan kematian dan morbiditas di Indonesia
termasuk di . Kalimantan Selatan walaupun provinsi
ini memiliki indikator kesehatan ibu yang lebih baik
daripada tingkat nasional. Kelahiran dirumah dibantu
oleh tenaga kesehatan (bidan). Disinilah pentingnya
peranan bidn baik secara kuantitas maupun kualitas
padahal jumlah bidan yang ada di Kalimantan Selatan
masih belum seimbang dengan jumlah desa yang ada
disamping terdapat kecenderungan lebih banyak
bidan berada di perkotaan daripada diperdesaan.
Upaya untuk mendorong wanita hamil
memeriksakan kehamilannya dan melakukan
persalinan pada tempat dimana terdapat fasilitas
kesehatan dalam jangka panjang mencakup
peningkatan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi.
Dalam hal ini kebijakan dan progam selaras dengan
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) perlu lebih digalakkan. Selain pendidikan
dalam arti formal perlu lebih disosialisasikan
pendidikan infromasl seperti hak kesehatan
reproduksi yang responsive gender. Peningkatan
kesejahteraan dalam arti bekerja bagi wanita menjadi
penting mengingat hanya 42% wanita responden yang
bekerja. Ini berarti sebagian besar masih tergantung
pada suami.
Referensi
BPS, BKKBN, Macro Int. 2008. Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta
Policy Brief ini ditulis oleh Drs. SURYANI, MA dan
BANDI SULISTIYANTO, SE dan MAWARDI
berdasarkan hasil penelitian Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia Policy Brief ini dibiayai oleh Proyek
Optimalisasi data SDKI 2007, USAID. Isi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penulis.
Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan Kesehatan
Reproduksi (PUSNA)
Jl. Permata No.1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur
13650
Telp. 8098019, 8009029-45-53-69-77-85, Fax.8008535
Homepage : http://www.bkkbn.go.id/Webs/Litbang.php
2
Policy
Brief
Download