Perbatasan Ekspor Ikan Hidup Ke Hongkong

advertisement
c NATUNA- Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan
perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan
pendapatan, dan peningkatan taraf hidup bangsa pada umumnya, nelayan kecil, pembudi dayaikan kecil, dan pihak-pihak pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara
lingkungan, kelestarian, dan ketersediaan sumber daya ikan tertuang dalam UU tentang
Perikanan No 13 Tahun 2004.
Pelaksanaan penegakan hukum di bidang perikanan menjadi sangat penting dan strategis dalam
rangka menunjang pembangunan perikanan secara terkendali dan sesuai dengan asas pengelolaan
perikanan, sehingga pembangunan perikanan dapat berjalan secara berkelanjutan. Oleh karena
itu, adanya kepastian hukum merupakaan suatu kondisi yang mutlak diperlukan.
sekelumit cerita singkat dari Ujung Negeri Perbatasan Kab Natuna Berbeda dengan pola
kehidupan desa nelayan kebanyakan, masyarakat Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat,
Kabupaten Natuna, sudah tergolong desa makmur yang berkecukupan.
Hal ini ditopang dengan pola kehidupan masyarakatnya yang tidak hanya mengandalkan
kehidupan dari atas kapal ikan kini warga berbondong membudidayakan ikan hidup sebagai
penopang ekonomi warga di sana.
³Sudah lama masyarakat Sedanau tidak hanya mengandalkan kehidupan di darat dengan
bercocok tanam, sekarang banyak yang mengembangkan usaha perikanan dengan
mengembangkan budidaya ikan hidup,´ kata Nato, (34), seorang warga Sedanau yang juga
pengusaha ikan sekaligus pemilik Hotel Caesar kepada wartawan saat dijumpai beberapa waktu
lalu di Sedanau.
Menurut Nato, meski sebelumnya masyarakat Sedanau juga mengandalkan mata pencaharian
dari atas kapal sebagai nelayan dan bercocok tanam, namun seiring kemauan memajukan
pendidikan, secara perlahan pola mata pencaharian beralih dari bercocok tanam menjadi budi
daya ikan. Kini, masyarakat Sedanau telah menjadikan budidaya ikan sebagai sandaran hidup
yang baru.
³Masyarakat Sedanau sudah mengembangkan budidaya ikan laut seperti Kerapu Macan atau
Epinehelus fuscoguttatus, Kerapu Bebek atau Chromileptes Altivelis, Kerapu Sunuk atau Coral
Trout dan Kerapu Lumpur atau Estuary Grouper,´ ungkap Nato.
Dijelaskanya, ada dua cara pemeliharaan ikan kerapu, yakni pemeliharaan dengan tambak
maupun dengan jala terapung. Dari dua cara ini, pemeliharaan dengan jala terapung dinilai lebih
efektif dan mudah karena pada saat panen, nelayan tinggal mengangkat jala dan ikan kerapu
yang siap konsumsi sudah di depan mata.
Dari kegigihan para orang tua masyarakat Sedanau itulah, sehingga segi ekonomi dan
pembangunan desa tidak tertinggal oleh desa-desa lainnya. Bahkan dapat dikatakan kehidupan
masyarakat Sedanau sudah setara dengan kehidupan masyarakat di perkotaan.
Selain itu, para orang tua yang ada di Sedanau juga menginginkan kemajuan generasi penerusnya
di bidang pendidikan. Mereka umumnya, para orangtua di Sedanau, maksud Nato, sangat
memperhatikan pendidikan anak-anaknya, setidaknya bisa lulus hingga SMA, bahkan sebagian
diantaranya banyak yang sarjana. Dengan demikian derajat kehidupan masyarakat Sedanau juga
terangkat dengan sendirinya.
³Dengan modal kedisiplinan untuk mengejar ilmu pendidikan dan rasa kebersamaan dengan
tolong menolong sesama warga membuat Sedanau bisa sukses membangun dan dapat dijadikan
daerah percontohan,´ pungkasnya.
Rahmat warga Sedanau menceritakan kepada Media , kapal Hongkong (kapal penggangkut hasil
panen rakyat) yang berlabuh jangkar di Sedanau biasanya, dalam satu bulan dua kali tiba dengan
menggangkut sejumlah ternak ikan hidup yang akan dipasarkan ke mancanegara seperti Taiwan,
Jepang dan China. Produksi ikan di Natuna menurutnya belum bisa memenuhi kebutuhan pasar
ikan hidup di Asia, dan paling baru dua pertiga saja yang baru dapat terserap sehingga prospek
masih sanggat menjanjikan, kata Rahmat.
Dijelaskan Rahmat, dengan adanya penampung tetap dengan bermitra bersama bapak Nato,
warga Natuna tersebut merasa sangat terbantu dalam segi perekonomian bahkan usahanya sudah
tersebar di berbagai pelosok kecamatan seperti di Pulau laut, Midai, Serasan, Subi dan Ranai,
ujar Rahmat.
Dahulu. sekitar 6 tahun silam, nelayan mudah mendapatkan bibit ikan kerapu di laut, lalu kami
bisa menjual ikan sanggat mudah, bahkan alat transaksi dibayar mengunakan dolar Singgapura
bukan rupiah, kenanag Rahmat.
kini warga hanya memasukan hasil panen ke pak Nato dan dia yang bertransaksi kepada
pengusaha ikan tersebut, ujar Rahmat.
vc Nilai penjualan ikan ke luar negeri (Ekspor) dari Natuna bisa mencapai Rp12 miliar per bulan.
Tapi hingga saat ini sepeser pun tidak ada yang masuk ke kas daerah melalui Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
´ Bayangkan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 15 tahun atau tepatnya sejak tahun 1996 lalu,
namun apa yang didapat pemerintah daerah nihil, ini kan sangat disayangkan, sementara potensi
laut di daerah ini cukup menggiurkan, ´ ujar Camat Bunguran Barat Natuna Saidir yang ditemui
di kantor Bupati Natuna, Pekan lalu.
Saidir menyebutkan, ikan yang dikirim keluar negeri sejenis ikan hidup seperti ikan Napoleon
dan ikan Kerapu, dimana setiap satu kali pengiriman, bisa mencapai 15 ton. Sementara ikan
tersebut dikirim oleh pengusaha lokal yang sudah memiliki jaringan luas.
´ Ikan-ikan tersebut dikirim langsung ke Hongkong. Hanya saja, kontribusi kepada masyarakat
di Sedanau Kecamatan Bunguran Barat masih sangat sedikit,´ katanya.
Menurut Saidir, Perputaran ekonmi di sedanau rata rata mencapai 12 Milyar perbulannya terdiri
dari Eksport ikan serta sarana pengerak sector lainnya dengan harga rata-rata penjualan ikan
setiap kilogramnya jenis ikan Napoleon mencapai Rp1,3 juta per kilogram, dan jenis ikan kerapu
mencapai Rp80 ribu per kilogramnya. Sedangkan dari hasil penjualan tersebut, tidak ada
sedikitpun pemasukan bagi Daerah.
Untuk itu, Saidir berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna bisa segera melakukan
pembahasan untuk membuat Perda yang mengatur tentang penjualan ikan keluar negeri. Ini
bertujuan supaya ada pemasukan kepada daerah serta demi pemerataan kesejahteraan
masyarakat.
´ Saya berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah, karena ini bisa menjadi masukan buat
PAD daerah, untuk saat ini kelihatannya nelayan belum bisa sejahtera dengan kondisi yang ada,
´ harapnya.
Ditambahkan Saidir, dengan adanya penjualan ikan keluar negeri, sedikitnya sudah membantu
para nelayan lebih meningkatkan hasil tangkapannya serta usaha pembudidayaan ikan semakin
diperluas, ´ Yang ada saat ini sudah cukup membantu perekonomian nelayan, namun kalau
kontribusi dari usaha ini bisa lebih ditingkatkan dan diatur dalam perda, kenapa tidak dilakukan,´
pungkasnya.
( 
Download