pengembangan model bisnis produk dodol rumput

advertisement
1
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK DODOL
RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII)
FAHMI TRI WENDRAWAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
2
3
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Model
Bisnis Produk Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013
Fahmi Tri Wendrawan
NIM F34090009
*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
4
5
ABSTRAK
FAHMI TRI WENDRAWAN. Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol
Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Dibimbing oleh INDAH YULIASIH.
Dodol rumput laut merupakan salah satu jenis camilan tradisional yang
sehat dan dihasilkan dari rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh
profil produk dodol rumput laut, mendapatkan model bisnis terbaik untuk usaha
produk dodol rumput laut, dan merancang pengembangan bisnis produk dodol
rumput laut. Pada tahapan pengembangan profil produk dilakukan dengan metode
pembuatan dodol, uji kesukaan panelis, identifikasi nutrisi produk dan desain
kemasan. Pada pengembangan model bisnis dilakukan dengan metode test the
problem, test the solution dan verifikasi model bisnis. Pada pengembangan bisnis
dodol rumput laut dilakukan dengan menganalisis kebutuhan pasar dan
perhitungan HPP produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk model
bisnis terbaik pada value proposition adalah produk yang mengandung serat
rumput laut, membantu memperlancar pencernaan, memiliki rasa enak, unik dan
kenyal, tersedia dalam berbagai varian rasa dan ukuran kemasan. Pada customer
segment adalah pembeli online, seluruh wilayah Jabodetabek, anak-anak (indirect
consumer), wanita karir dan reseller. Selanjutnya pada revenue stream terbaik
adalah penjualan langsung produk dan program reseller dan dropshipper.
Kata kunci: rumput laut, dodol rumput laut, model bisnis
ABSTRACT
FAHMI TRI WENDRAWAN. Business Model Development of Seaweed-Made
“Dodol” (Eucheuma cottonii ). Supervised by INDAH YULIASIH.
Seaweed-made “dodol” is a healthy traditional snack produced from
seaweed. The purpose of this research were to obtain the product profile of
seaweed-made “dodol”, to generate the best business model, and to design a
business development. The steps of the research included dodol production, test
panel, nutrition identification and packaging design. The process method for
business model development were testing the problem, testing the solution and
verifying the business model. The method step for business development were
analyzing the market needs than calculate the cost of production. The results of
research showed that the best value proposition were containing seaweed fiber,
helping digestion, having a good taste, unique and chewy, available in many
flavors and also available on many range of packaging sizes. The customer
segments were online shoppers, Jabodetabek area, children (as an indirect
consumer), career woman and resellers. The best revenue streams were direct
sales, reseller and dropshipper program.
Keywords : Seaweed , Seaweed-made dodol, Business Model
6
7
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK DODOL
RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII)
FAHMI TRI WENDRAWAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
8
9
Judul Skripsi : Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol Rumput Laut
(Eucheuma Cottonii)
Nama
: Fahmi Tri Wendrawan
NIM
: F34090009
Disetujui oleh
Dr Indah Yuliasih, STP MSi
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
10
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penyusunan skripsi berjudul “Pengembangan Model Bisnis Produk
Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) berhasil diselesaikan. Tema yang
diangkat dalam penelitian yang dilaksanakan selama Februari 2013 sampai
September 2013 ini ialah Technopreneur yaitu menggabungkan antara beberapa
bidang ilmu yang telah sebelumnya dipelajari untuk menghasilkan produk yang
siap untuk dipasarkan dan discale up .
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan teristimewa kepada:
1. Ibu Dr. Indah Yuliasih selaku Pembimbing Akademik atas perhatian dan
bimbingannya selama penelitian dan penyelesaian skripsi
2. Ayahanda Suwardji, Ibunda Dwi Pariani, kakak Puguh Dwi Friawan, adikadik Nisa Aulia Rahmani dan Arina Windri Rivarti serta Annafi Widya
Astika atas semua dukungan, doa, dan kasih sayangnya
3. Keluarga besar TIN 46 atas dukungan, kekompakkan dan kenangan indah tak
terlupakan
4. Seluruh sanak dan kerabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2013
Fahmi Tri Wendrawan
11
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 2
METODE ................................................................................................................ 2
Pengembangan Profil Produk .............................................................................. 3
Pembuatan Dodol Rumput Laut ...................................................................... 3
Uji Kesukaan Panelis ....................................................................................... 4
Identifikasi Nutrisi Produk............................................................................... 6
Desain Kemasan Produk .................................................................................. 6
Pengembangan Model Bisnis .............................................................................. 6
Pengembangan Bisnis.......................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
Pengembangan Profil Produk .............................................................................. 7
Uji Kesukaan Panelis ....................................................................................... 9
Desain Kemasan ............................................................................................ 13
Identifikasi Nutrisi Produk............................................................................. 14
Identifikasi Model Bisnis .................................................................................. 15
Pengujian Masalah (Test The Problem) ......................................................... 17
Pengujian Solusi (Test The Solution) ............................................................. 18
Verifikasi Model Bisnis ................................................................................. 18
Pengembangan Bisnis .................................................................................... 19
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 22
Simpulan ............................................................................................................ 22
Saran .................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perlakuan perbandingan sukrosa dan glukosa dalam produk
dodol rumput laut ................................................................................ 5
Tabel 2. Kriteria penilaian bobot ...................................................................... 5
Tabel 3. Hasil pengamatan kondisi perendaman rumput laut ........................... 7
Tabel 4. Hasil pengamatan suhu pemasakan dodol rumput laut....................... 8
Tabel 5. Matriks keputusan MPE ................................................................... 10
Tabel 6. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan
sukrosa dan glukosa yang berbeda ................................................... 11
Tabel 7. Perbaikan formula dodol rumput laut dengan perbandingan
sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda .................................... 12
Tabel 8. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan
sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda .................................... 13
Tabel 9. Komposisi kimia dodol rumput laut ................................................. 14
Tabel 10. Persentase AKG dodol rumput laut (takaran saji=100g) .................. 15
Tabel 11. Rincian biaya investasi ..................................................................... 20
Tabel 12. Biaya bahan baku dan kemasan ........................................................ 20
Tabel 13. Biaya overhead ................................................................................. 21
Tabel 14. Perhitungan HPP ............................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Diagram alir metode penelitian ........................................................ 2
Diagram alir proses persiapan bahan baku rumput laut ................... 3
Diagram alir proses pembuatan produk dodol rumput laut ............. 4
Diagram alir proses dan kondisi proses persiapan bahan baku
rumput laut ....................................................................................... 8
Diagram alir proses dan kondisi proses pembuatan produk
dodol rumput laut ............................................................................. 9
Grafik hasil uji kesukaan panelis terhadap penampilan,tekstur
dan rasa produk dodol rumput laut dengan perbandingan
sukrosa dan glukosa yang berbeda ................................................ 12
Grafik hasil uji kesukaan panelis pada produk dodol rumput
laut terhadap penampilan, tekstur, warna, aroma dan rasa
dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang
berbeda .......................................................................................... 14
Kemasan primer dodol rumput laut ............................................... 14
Penampilan kemasan sekunder dodol rumput laut......................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil uji panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa
produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan
glukosa yang berbeda .................................................................. 25
Lampiran 2. Hasil uji kesukaan panelis terhadap dodol rumput laut
dengan perbandingan sukrosa dan glukosa berbeda .................. 267
13
Lampiran 3.
Saran dari panelis untuk perbaikan formula produk dodol
rumput laut ................................................................................ 28
Lampiran 4. Hasil uji kesukaan panelis terhadap produk dodol rumput
laut dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa
yang berbeda ............................................................................. 29
Lampiran 5. Kanvas model bisnis 0 ............................................................... 30
Lampiran 6. Data responden test problem dan test solution .......................... 31
Lampiran 7. Kuisoner panduan wawancara test the problem ........................ 32
Lampiran 8. Hasil wawancara test the problem ............................................. 34
Lampiran 9. Kanvas model bisnis 1 ............................................................... 35
Lampiran 10. Kuisoner panduan wawancara test the solution ......................... 36
Lampiran 11. Data wawancara test the solution............................................... 37
Lampiran 12. Kanvas model bisnis 2 ............................................................... 38
Lampiran 13. Penampakan web penjualan online ............................................ 39
Lampiran 14. Data pembeli (buyer) verifikasi model bisnis ............................ 40
Lampiran 15. Data verifikasi model bisnis ...................................................... 41
Lampiran 16. Kanvas model bisnis 3 ............................................................... 42
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masyarakat Indonesia memiliki tingkat konsumsi tinggi terhadap makanan.
Salah satu makanan yang cukup diminati adalah camilan atau makanan ringan.
Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap makanan jadi seperti camilan
menunjukkan trend peningkatan setiap tahunnya. Menurut data BPS pada tahun
2002 tingkat konsumsi makanan jadi di Indonesia hanya 9,7% sedangkan untuk
tahun 2012 tingkat konsumsi sudah mencapai 11,65%. Hal ini didukung dengan
meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang menyebabkan
tingkat kesadaran untuk mengkonsumsi camilan sehat dan bergizi semakin
meningkat.
Salah satu komoditi Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan
menjadi camilan sehat adalah rumput laut. Hal ini dikarenakan produksi rumput
laut di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada kurun waktu 20102011 saja produksi rumput laut meningkat sebesar 10,25% dari 3,9 juta ton pada
tahun 2010 menjadi 4,3 juta ton pada tahun 2011 (Kementrian Kelautan dan
Perikanan 2012).
Rumput laut dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis produk turunan
dengan nilai kesehatan yang tinggi. Salah satunya adalah dodol rumput laut.
Dodol rumput laut merupakan makanan yang tergolong pangan semi basah
(intermediate moisture food) yang bertekstur kenyal dan memiliki cita rasa manis.
Dodol sebagai makanan semi basah memiliki beberapa keunggulan seperti awet
tanpa proses pendinginan, pemanasan maupun pengolahan lebih lanjut, dodol siap
dikonsumsi dengan nilai gizi yang tinggi dan mudah penanganannya (Rolfe 1976).
Dodol rumput laut dibuat dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang dapat
mencegah penyakit gondok dan penyakit degeneratif seperti kanker kolon dan
gangguan pencernaan karena mengandung iodium dan serat yang cukup tinggi
(Winarno 1993).
Berdasarkan pertimbangan kesehatan tersebut, maka perlu dilakukan
analisis lanjutan untuk menilai tingkat kelayakan produk berdasarkan parameter
sensori. Penilaian ini akan berguna untuk melihat tinggi rendahnya daya terima
konsumen terhadap produk yang dihasilkan sebelum produk dijual ke pasar.
Beberapa atribut sensori yang penting dalam makanan diantaranya adalah tekstur,
rasa, aroma, warna dan bentuk (Fellows 1992).
Potensi pengembangan usaha juga perlu dianalisis dengan menggunakan
model bisnis untuk menentukan karakteristik usaha yang akan dijalankan.
Menurut Pravitasari (2012) model bisnis adalah sebuah prototipe yang
dikembangkan oleh perusahaan dalam rangka menjelaskan bagaimana proses
bisnis sebuah perusahaan dan bagaimana proses penciptaan nilai bagi
stakeholders dalam perusahaan. Model bisnis menjadi suatu hal yang penting
dalam sebuah usaha karena dengan model bisnis yang baik maka suatu usaha
dapat memenangkan persaingan pasar dan melemahkan daya saing kompetitor.
Potensi produk dodol rumput laut dirasa cukup menjanjikan sehingga perlu
dilakukan perancangan model bisnis terbaik untuk usaha dodol rumput laut.
2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain:
1. Menghasilkan profil produk dodol rumput laut
2. Mendapatkan rancangan model bisnis terbaik untuk usaha produk dodol
rumput laut.
3. Merancangan pengembangan bisnis produk dodol rumput laut
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pembuatan profil produk dodol rumput
laut yang terbaik, perancangan kanvas model bisnis, dan perancangan
pengembangan bisnis untuk produk dodol rumput laut.
METODE
Pada penelitian ini metodologi yang digunakan terdiri atas tiga tahap yaitu
pengembangan profil produk, pengembangan model bisnis, dan pengembangan
bisnis. Metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar1.
Mulai
Pembuatan Dodol Rumput Laut
Tidak
Pengembangan
Profil Produk
Uji Kesukaan Panelis
Iterasi
Proses
Pembuatan
Produk
Ya
Identifikasi Nutrisi Produk
Desain Kemasan
Profil Produk
Identifikasi Model Bisnis
Tidak
Pengembangan
Model Bisnis
Pengujian Model Bisnis
Ya
Model Bisnis Terbaik
Pengembangan Bisnis
Pengembangan
Bisnis
Selesai
Gambar 1. Diagram alir metode penelitian
Pivot Model
Bisnis
3
Pengembangan Profil Produk
Pengembangan profil produk dilakukan untuk mendapatkan profil produk
yang siap untuk dikembambangkan model bisnisnya. Pengembangan profil
produk dilakukan mulai dari pembuatan dodol rumput laut, uji kesukaan panelis,
identifikasi nutrisi produk sampai desain kemasan produk. Secara lebih lengkap
masing-masing proses adalah sebagai berikut:
Pembuatan Dodol Rumput Laut
Pembuatan dodol rumput laut dilakukan berdasarkan pada beberapa
penelitian sebelumnya yang mengolah rumput laut jenis Eucheuma cottonii
menjadi dodol rumput laut yaitu pada penelitian Suheti (2000), Nurlela (2001),
Marpaung (2001) dan Widiatmoko (2002). Proses pembuatan ini kemudian
dimodifikasi dengan metode trial and error sehingga didapatkan proses
pembuatan produk standar. Proses pembuatan dodol dibagi menjadi dua tahap
yaitu persiapan bahan baku dan pembuatan produk.
1. Persiapan bahan baku
Pada tahap ini dilakukan penyiapan bahan baku rumput laut mentah sampai
menjadi bahan semi jadi yang siap diolah menjadi dodol rumput laut. Diagram alir
proses persiapan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 2.
Rumput laut
Eucheuma cottonii kering
Air
Pencucian
Air Limbah
Perendaman
Pengecilan ukuran
Pemasakan
Penyaringan
Ampas
Pemasakan
Bubur Rumput Laut
Gambar 2. Diagram alir proses persiapan bahan baku rumput laut
Pada proses persiapan bahan baku mula-mula rumput laut kering dicuci
dengan untuk membersihkan garam dan kotoran lainnya yang masih menempel
pada rumput laut. Setelah itu rumput laut yang telah dicuci direndam untuk
meningkatkan kekuatan gel rumput laut. Rumput laut yang telah kemudian
4
diblender sehingga diperoleh ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan
ekstraksi. Setelah dikecilkan ukurannya, rumput laut kemudian dimasak. Setelah
diperoleh rumput laut yang telah dimasak maka dilakukan penyaringan untuk
memisahkan ampas. Ampas yang diperoleh kemudian dimasak kembali.
selanjutnya rumput laut dimasak lagi sehingga didapatkan bubur rumput laut siap
olah ataupun disimpan.
2. Pembuatan produk
Pada proses pembuatan produk dilakukan pengolahan filtrat rumput laut
sampai menjadi produk dodol rumput laut. Diagram alir proses pembuatan produk
dapat dilihat pada Gambar 3.
Gula dan air
Bubur Rumput Laut
Pemasakan
Perisa dan Pewarna
Larutan Kental Dodol
Rumput Laut
Pencetakan dan pendinginan
Tepung Gula : Tepung Terigu
(1:1)
Pelapisan
Dodol Rumput Laut
Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan produk dodol rumput laut
Pada proses pembuatan produk dodol rumput laut mula-mula bubur rumput
laut yang telah dihasilkan sebelumnya dimasak dan dicampur dengan gula dan air
sampai mengental. Setelah kental, dodol kemudian dicampurkan perisa dan
pewarna sebelum dicetak. Setelah itu didinginkan, dodol kemudian dipotongpotong. Dodol yang telah dipotong kemudian dilapisi dengan campuran tepung
gula dan tepung terigu dengan perbandingan 1:1.
Uji Kesukaan Panelis
Uji kesukaan panelis dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama diujikan
produk dodol rudengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda. Enam
formula yang ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 1.
5
Tabel 1. Perlakuan perbandingan sukrosa dan glukosa dalam produk dodol
rumput laut
Kode
Formula
101
206
233
122
301
252
Komposisi (%)
Sukrosa
33,3
50,0
30,5
39,1
36,0
25,0
Glukosa
66,7
50,0
69,5
60,9
64,0
75,0
Penilaian formula terbaik dilakukan oleh 10 orang panelis. Metode penilaian
panelis dilakukan dengan menggunakan skala ordinal (generik) yaitu : 1 (Sangat
Kurang), 2 (Kurang), 3 (Biasa), 4 (Agak Biasa), 5 (Baik), dan 6 (Sangat Baik).
Analisis hasil penilaian panelis pada tahap ini dilakukan dengan metode MPE
(Metode Perhitungan Eksponensial). Menurut Eriyatno (1996) MPE digunakan
untuk membandingkan beberapa alternatif dengan menggunakan sejumlah
parameter yang ditentukan. Parameter penilaian yang diujikan adalah penampilan,
tekstur, dan rasa. Masing-masing parameter penilaian memiliki nilai pembobotan
yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kepentingan parameter terhadap
produk. Penentuan nilai pembobotan untuk tiap parameter dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria penilaian bobot
Parameter
Analisis
Penampilan
(PM)
Tekstur
(TK)
Rasa
(RS)
Dasar Pertimbangan Kepentingan
Penampilan merupakan kesan
pertama yang berpengaruh terhadap
kriteria mutu dodol rumput laut oleh
konsumen
Tekstur dalam dodol sangat
berpengaruh terhadap tingkat
kesukaan konsumen karena
menunjukkan tingkat kekenyalan
produk.
Rasa adalah parameter paling penting
karena meskipun parameter lain baik
namun rasa tidak baik maka produk
sulit diterima konsumen
Nilai Kepentingan
3
4
5
Perhitungan metode MPE dengan melibatkan nilai kepentingan setiap
parameter adalah sebagai berikut:
6
MPE = (PM)3 + (TK)4 + (RS)5
Keterangan:
PM = Penampilan
TK = Tekstur
RS = Rasa
Tiga formula dodol terbaik yang terpilih dari hasil penilaian panelis
berdasarkan metode MPE selanjutnya dilakukan pengujian panelis dengan metode
hedonik. Parameter-parameter yang dinilai meliputi penampilan, tekstur, warna,
aroma atau rasa. Pengujian panelis dua tahap selanjutnya dilakukan dengan
menggunakan metode hedonik. Pada tahap pertama menggunakan skala hedonik
(tingkat kesukaan) yang meliputi penampilan, tekstur, dan rasa. Skala hedonik
yang digunakan adalah (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak suka
(4) Biasa, (5) agak suka (6) suka, dan (7) sangat suka. Pada lembar penilaian juga
disertai dengan saran atau keterangan dari panelis. Jumlah panelis yang digunakan
pada uji hedonik adalah sebanyak 30 orang.
Identifikasi Nutrisi Produk
Pada tahap ini dilakukan identifikasi nutrisi produk berupa uji proksimat
produk dodol rumput laut yaitu uji protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu,
kadar karbohidrat dan nilai AKG (Angka Kelengkapan Gizi).
Desain Kemasan Produk
Desain kemasan produk dilakukan dengan penentuan kemasan terbaik
untuk digunakan berdasarkan sifat produk dan tujuan penggunaan kemasan. Pada
produk dodol rumput laut digunakan dua jenis kemasan yaitu kemasan primer dan
kemaan sekunder.
Pengembangan Model Bisnis
Pengembangan model bisnis dilakukan setelah mendapatkan profil produk.
Pada tahap ini diawali dengan penentuan hipotesis model bisnis awal. Model
bisnis awal ini kemudian diuji apakah sesuai dengan yang diharapkan konsumen
sehingga diperoleh perubahan-perubahan untuk perbaikan model bisnis.
Pengembangan Bisnis
Pengembangan bisnis adalah gambaran perencanaan pembangunan bisnis
secara nyata sesuai dengan profil produk dan model bisnis terbaik yang telah
didapatkan. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan pasar berdasarkan model
bisnis. Selanjutnya berdasarkan kebutuhan pasar yang didapatkan dilakukan
perhitungan investasi yang diperlukan untuk pembangunan industri dodol rumput
laut.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan Profil Produk
Teknologi Proses Produk Dodol Rumput Laut
Produk dodol merupakan produk tradisional yang mulai dilirik dan diminati
oleh masyarakat secara luas. Beberapa produk dodol sudah bisa masuk pasar ritel
dan mulai dikenal masyarakat umum. Contoh produk dodol yang mudah ditemui
di berbagai tempat ritel seperti dodol Garut. Dodol rumput laut sendiri belum
berkembang secara luas di Indonesia. Beberapa produsen dodol rumput laut hanya
merupakan industri rumah tangga yang produknya sendiri masih banyak
kekurangan baik dari segi rasa, tekstur maupun kemasannya. Berdasarkan hal
itulah potensi pengembangan produk dodol rumput laut untuk dijadikan usaha
masih sangat luas.
Sebelum melakukan pengembangan produk, perlu dilakukan pengujian
untuk mengetahui teknologi proses terbaik dalam pembuatan dodol rumput laut.
Uji dilakukan dengan metode trial and error untuk mencari formula dasar
pembuatan dodol rumput laut. Percobaan pertama dilakukan dengan
membandingkan mutu dodol rumput laut yang dilakukan perendaman selama ±24
jam dengan alkali (KOH) dan tanpa alkali (air tawar). Percobaan ini didasari oleh
beberapa penelitian sebelumnya mengenai dodol rumput laut. Pada penelitian
sebelumnya beberapa melakukan perendaman dengan alkali dan beberapa hanya
merendam dengan air. Perendaman dengan air dilakukan oleh Suriaty (2002),
Marpaung (2001), Kemala (2002), dan Widiatmoko (2002). Perendaman dengan
alkali antara lain dilakukan sebelumnya oleh Nurlela (2001), Suheti (2000), dan
Farida (2002). Hasil pengamatan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengamatan kondisi perendaman rumput laut
Perlakuan
Air Tawar
KOH 0,1 N
Tekstur
Kurang Kenyal
Kenyal
Warna
Keruh
Transparan
Berdasarkan pengamatan diperoleh bahwa dari penampilan dan tekstur
dodol rumput laut yang sebelumnya direndam alkali memiliki warna yang lebih
transparan dan tekstur lebih kenyal dibandingkan dengan yang tidak direndam
alkali. Perlakuan terbaik yang dipilih adalah perendaman dengan alkali KOH 0,1
N selama 24 jam.
Selanjutnya percobaan yang dilakukan adalah menguji suhu pemasakan
dodol rumput laut yang tepat dengan membandingkan dua suhu yaitu 110 oC dan
suhu 80 oC. Menurut Aprilia, dkk (2006) suhu minimal pemasakan rumput laut
agar dapat terekstrak adalah sekitar 80 oC. Hasil pengamatan yang didapatkan
dapat dilihat pada Tabel 4.
8
Tabel 4. Hasil pengamatan suhu pemasakan dodol rumput laut
Suhu
80 oC
110 oC
Tekstur
Kurang Kenyal
Kenyal
Waktu
2 jam
1,5 jam
Dodol yang dimasak dengan suhu 110 oC membutuhkan waktu masak yang
lebih singkat yaitu 1,5 jam dan tekstur dodol yang dihasilkan lebih kenyal
dibandingkan dengan dodol rumput laut yang dimasak dengan suhu 80 oC.
Pemasakan dengan suhu 80oC membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan teksur dodol
yang dihasilkan bersifat kurang kenyal. Suhu pemasakan yang dipilih adalah suhu
pemasakan 110oC selama 1,5 jam.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan diagram
alir proses persiapan bahan baku dengan kondisi proses sebagai berikut dapat
dilihat pada Gambar 4.
Rumput laut
Eucheuma cottonii kering
Air
Pencucian
Air Limbah
Perendaman dengan KOH 0,1 N (t = 24 jam; pH=10)
Air
Pencucian sampai netral
Air
Limbah
Pengecilan ukuran (blender)
Pemasakan rumput laut dengan
T =100oC; t= 1 jam
Penyaringan
Ampas
Pemasakan rumput laut dengan suhu
100oC;t=2 jam
Bubur Rumput Laut
Gambar 4. Diagram alir proses dan kondisis proses persiapan bahan baku rumput
laut
Pada proses persiapan bahan baku mula-mula rumput laut kering dicuci
dengan air tawar untuk membersihkan garam dan kotoran lainnya yang masih
menempel pada rumput laut. Setelah itu rumput laut yang telah dicuci direndam
dengan KOH konsentrasi 0,1 N dan pH sekitar 10 yang berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan gel rumput laut. Selanjutnya dilakukan penetralan dengan
mencuci rumput laut dengan air tawar. Rumput laut yang telah netral kemudian
9
diblender sehingga diperoleh ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan
ekstraksi. Setelah dikecilkan ukurannya, rumput laut kemudian dimasak dengan
suhu 100oC selama 1 jam. Setelah diperoleh rumput laut yang telah dimasak maka
dilakukan penyaringan untuk memisahkan kotoran selanjutnya rumput laut
dimasak lagi dengan suhu 100oC selama 2 jam sehingga didapatkan bubur rumput
laut siap olah ataupun disimpan.Selanjutnya diagram alir proses untuk pembuatan
dodol rumput laut dapat dilihat berikut pada Gambar 5.
Glukosa,
Sukrosa,
Fruktosa,
dan Air
Bubur Rumput Laut
Pemasakan ( T = 110oC; t=1,5jam)
Perisa dan Pewarna
Larutan Kental Dodol
Rumput Laut
Pencetakan dan pendinginan
Tepung Gula : Tepung Terigu
(1:1)
Pelapisan
Dodol Rumput Laut
Gambar 5. Diagram alir proses dan kondisis proses pembuatan produk dodol
rumput laut.
Pada proses pembuatan produk dodol rumput laut mula-mula bubur
rumput laut yang telah dihasilkan sebelumnya dimasak dan dicampur dengan
glukosa, sukrosa, fruktosa dan air selama kurang lebih 1,5 jam dengan suhu 110oC
sampai mengental. Setelah kental, dodol kemudian dicampurkan perisa dan
pewarna sebelum dicetak. Setelah didinginkan selama 12 jam dodol kemudian
dipotong-potong. Dodol yang telah dipotong kemudian dilapisi dengan campuran
tepung gula dan tepung terigu dengan perbandingan 1:1
Kesukaan Panelis Terhadap Produk Dodol Rumput Laut
Pada pengembangan profil produk maka perlu dilakukan penentuan formula
terbaik sesuai dengan tingkat kesukaan panelis. Penentuan formula produk ini
dilakukan melalui beberapa tahap berikut.
10
Uji kesukaan panelis dengan MPE (Metode Perhitungan Eksponesial)
dilakukan untuk mendapatkan tiga formula terbaik dari enam formula yang sudah
ditetapkan. Panelis yang digunakan sebanyak sepuluh orang dengan penentuan
tiga formula terbaik berdasarkan perhitungan MPE. Hasil yang diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks keputusan MPE
Alternatif
101
Kriteria (a)
PM TK RS
1,5 2
3
Skor
Peringkat(b)
262,375
4
206
4
1
1
66,000
6
233
122
301
5
6
3
5
4
6
5
4
6
3.875,000
1.496,000
9.099,000
2
3
1
1,5 3
2
116,375
5
252
a = semakin besar kriteria pembobotan maka semakin baik
b = semakin kecil peringkat maka semakin baik
PM = Penampilan
TK = Tekstur
RS = Rasa
Tabel di atas menjelaskan bahwa alternatif formula produk terbaik adalah
produk 301 dengan jumlah skor 9.099 diikuti oleh produk 233 dengan skor 3.875
dan produk 122 dengan skor 1.496. Formula terbaik yang terpilih adalah formula
301 karena memiliki komposisi sukrosa dan glukosa yang seimbang sehingga
tekstur dan rasa yang diperoleh dapat diterima baik oleh panelis. Selanjutnya
dilakukan pengujian tahap lanjut terhadap tiga formula produk terpilih yaitu
formula 301, 233, dan 122. Selengkapnya data hasil uji panelis dengan MPE dapat
dilihat pada Lampiran 1.
Setelah didapatkan tiga formula terbaik dari pengujian sebelumnya
kemudian dilakukan uji hedonik dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik
berdasarkan tingkat kesukaan produk oleh panelis. Pengujian hedonik dilakukan
sebanyak dua kali dengan jumlah panelis sebanyak 30 panelis. Pada pengujian
pertama digunakan tiga parameter yaitu penampilan, tekstur dan rasa. Penampilan
adalah daya tarik awal suatu produk yang mempengaruhi tingkat penerimaan
konsumen. Tekstur pada dodol merupakan parameter penting karena berpengaruh
terhadap kekenyalan produk. Rasa merupakan parameter yang sangat penting
dalam suatu produk dan sangat mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen.
Berdasarkan uji hedonik tahap pertama didapatkan hasil seperti pada Gambar 6.
skor hedonik rata-rata
11
7
6
5
4
233
3
122
2
301
1
Penampilan
Tekstur
Rasa
Gambar 6. Grafik hasil uji kesukaan panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa
produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa
yang berbeda
Grafik di atas menggambarkan kesukaan panelis pada produk dodol rumput
laut berdasarkan parameter penampilan, tekstur, dan rasa. Berdasarkan parameter
penampilan produk yang paling disukai adalah formula yaitu sebanyak 83,33%
panelis. Tekstur terbaik menurut panelis adalah pada formula 301 dengan
kesukaan panelis sebanyak 93,33%. Pada parameter rasa produk yang paling
disukai adalah produk 233 dengan persentase kesukaan sebesar 96,67%.
Selengkapnya hasil uji kebetrimaan panelis dapat dilihat pada Lampiran 2.
Karena tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk setiap sampel,
maka pemilihan sampel terbaik dilakukan dengan menganalisis biaya bahan baku
paling murah. Hasil perhitungan kebutuhan dan biaya bahan baku untuk masingmasing sampel produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa dan
glukosa yang berbeda
Bahan Baku
Sukrosa
Glukosa
Total Biaya
Bahan Baku
Formula
(Sukrosa: Glukosa)
233
122
301
Harga/kg
(30,5 : 69,5)
(39,1 : 60,9) (36,0 : 64,0)
g
Biaya
g
Biaya
g
Biaya
13.500 305 4.117,5 391 5.278 360 4.860
10.000 695 6.950,0 609 6.090 640 6.400
11.067,5
11.368
11.260
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan biaya bahan baku, maka biaya
bahan baku paling rendah adalah sampel 233 dengan total biaya sebesar
Rp 11.067,5. Biaya bahan baku rendah membuat sampel 233 menjadi sampel
terbaik yang selanjutnya akan diujikan pada uji kebetrimaan produk dengan
parameter penapilan, tekstur, warna, aroma dan rasa.
12
Pengujian kesukaan produk yang dilakukan terhadap produk terbaik yang
terpilih kemudian akan dibandingkan dengan sampel formula baru. Setelah
dilakukan evaluasi produk dodol rumput laut, maka dibuat sampel baru dengan
tambahan gula buah atau fruktosa. Jenis fruktosa yang digunakan adalah HFS
(High Fructose Syrup). Penggunaan HFS ini berdasarkan saran dari beberapa
panelis dan bertujuan memperkuat rasa buah pada perisa yang digunakan untuk
produk dodol rumput laut. Pada kuisoner di uji hedonik I sebanyak 26,7% panelis
menyarankan untuk menambahkan gula fruktosa, sebanyak 23,3% menyarankan
untuk menggunakan rasa unik yang jarang beredar di pasaran, 13,3% dari panelis
menyarankan untuk dibuat dengan bentuk yang unik, selanjutnya 6,67%
menyarankan untuk dipotong lebih kecil, dan 6,67% menyarankan untuk dilapis
coklat. Selengkapnya saran dari panelis dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perbandingan komposisi yang digunakan untuk masing-masing formula dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Perbaikan formula dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa,
glukosa dan fruktosa yang berbeda
Formula
223
531
Sukrosa
30,5
10,6
Konsentrasi (%)
Glukosa
69,5
85,1
Fruktosa
0
4,3
skor hedonik rata-rata
Parameter yang digunakan untuk uji kebetrimaan produk tahap selanjutnya
adalah penampilan, tektur, warna, aroma dan rasa. Pada uji digunakan panelis
sebanyak 30 orang. Hasil uji kesukaan oleh panelis dapat dilihat pada Gambar 7.
7
6
5
4
233
3
531
2
1
Penampilan
Tekstur
Warna
Aroma
Rasa
Gambar 7. Grafik hasil uji kesukaan panelis pada produk dodol rumput laut
terhadap penampilan, tekstur, warna, aroma dan rasa dengan
perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda
Grafik di atas menggambarkan hasil uji kesukaan panelis terhadap produk
pada parameter penampilan, tekstur, warna, aroma, dan rasa. Pada parameter
penampilan yang paling banyak disukai panelis adalah formula 531 sebanyak
63,33%. Tekstur yang paling disukai adalah formula 531 dengan jumlah panelis
yang suka sebesar 93,37%. Warna yang paling banyak disukai oleh panelis adalah
13
formula 531 dengan banyaknya yang suka sebesar 73,33%. Pada parameter aroma
panelis lebih menyukai formula 233 dengan banyak yang suka sebesar 80%. Pada
parameter rasa paneli lebih menyukai formula 531 dengan jumlah panelis yang
suka sebesar 80%. Selengkapnya hasil uji kebetrimaan produk dpat dilihat pada
Lampiran 4.
Hasil yang menunjukkan bahwa sampel tidak berbeda secara signifikan
menyebabkan pemilihan sampel terbaik dipilih berdasarkan biaya bahan baku
yang paling murah. Hasil perhitungan kebutuhan dan biaya bahan baku untuk
masing-masing sampel produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa, glukosa
dan fruktosa yang berbeda
Bahan Baku
Harga/kg
Sukrosa
Glukosa
Fruktosa
Total Biaya
Bahan Baku
13.500
10.000
16.000
Formula
Sukrosa : glukosa : fruktosa
(30,5 : 69,5 : 0)
(10,6 : 85,1 : 4,3)
233
531
g
Biaya
g
Biaya
305
4.117,5
106
1.431
695
6.950,0
851
8.510
0
0
43
688
11.067,5
9.941
Menurut hasil perhitungan kebutuhan bahan baku maka sampel 532 adalah
sampel terbaik karena memiliki biaya bahan baku paling murah yaitu Rp 9.941
sedangkan untuk sampel 233 membutuhkan biaya bahan baku Rp 11.067,5.
Berdasarkan hasil uji kesukaan panelis maka diperoleh formula produk dodol
rumput laut yang terbaik adalah produk dengan komposisi sukrosa 10,6%, glukosa
85,1% dan fruktosa 4,3%.
Desain Kemasan
Kemasan dapat diartikan sebagai tempat atau wadah dari produk yang akan
dikemas (Shacharow dan Griffin 1980). Secara umum kemasan dibagi menjadi
tiga yaitu kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan
primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang dapat
langsung mempengaruhi rasa, aroma dan penampilan produk. Kemasan sekunder
adalah kemasan lapis kedua yang lebih bersifat melindungi produk sedangkan
kemasan tersier adalah kemasan yang dimaksudkan untuk memudahkan
tranportasi dan pengangkutan.
Pada produk dodol rumput laut digunakan dua jenis kemasan yaitu
kemasan primer dan kemasan sekunder. Kemasan primer yang digunakan harus
bisa menunjukkan penampilan produk sehingga harus transparan. Pemilihan
kemasan yang transparan adalah jenis kemasan plastik. Kemasan primer akan
mengalami kontak langsung dengan bahan makanan sehingga kemasan yang
digunakan harus bersifat food grade. Kemasan plastik food grade yang dipilih
menjadi kemasan primer produk dodol rumput laut adalah plastik PP
14
(polypropilene). Penampakan penggunaan plastik primer dodol rumput laut dapat
dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Kemasan primer dodol rumput laut
Kemasan sekunder dibutuhkan dalam produk dodol rumput laut karena
kemasan primer bersifat transparan dan tidak bisa memuat informasi produk.
Selain itu kemasan sekunder juga berfungsi untuk melindungi kemasan primer
dan promosi produk. Pemilihan kemasan sekunder berdasarkan kemudahan untuk
menampilkan informasi produk serta memiliki kekuatan untuk mempertahankan
dodol dari benturan yang dapat mengubah maupun merusak produk sehingga
dipilih alternatif kemasan berupa kertas karton. Penampilan kemasan sekunder
produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Gambar 9.
(a)
(b)
Gambar 9. Penampilan kemasan sekunder dodol rumput laut: (a) tampak depan
dan (b) tampak belakang
Identifikasi Nutrisi Produk
Setelah mendapatkan komposisi terbaik untuk produk dodol rumput laut
maka perlu dilakukan identifikasi nutrisi produk. Identifikasi nutrisi produk untuk
mengetahui kandungan yang terdapat dalam produk dodol rumput laut. Hasil
pengujian untuk analisis proksimat produk dodol rumput laut dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9. Komposisi kimia dodol rumput laut
Komposisi Kimia
Kadar Air (%)
Kadar Abu (% bk)
Kadar Lemak (% bk)
Kadar Protein (% bk)
Kadar Serat Kasar (% bk)
Kadar Karbohidrat (% bk)
Jumlah
1,32
20,15
0,21
0,47
0,80
77,05
15
Berdasarkan analisis komposisi kimia yang diperoleh dalam produk dodol
rumput laut maka dilakukan perhitungan nilai persentase AKG (Angka
Kecukupan Gizi) dan diperoleh hasil selengkapnya pada Tabel 10.
Tabel 10. Persentase AKG dodol rumput laut (takaran saji=100g)
Zat Gizi
Komposisi
Lemak
Protein
Serat
Karbohidrat
Kalori
0,47 g/100g
0,80 g/100g
1,32/100g
77,05 g/100g
315 kkal/100g
Jumlah
Zat Gizi/
Takaran
0g
1g
1g
77 g
315 kkal
Standar AKG
%AKG
62 g
60 g
28 g
300 g
2000 kkal
0
1
4
25
15
Identifikasi Model Bisnis
Menurut Blank dan Dorf (2012) model bisnis merupakan konsep yang baru
dan berbeda dengan bisnis plan. Pada bisnis plan terdapat asumsi-asumsi yang
sebenarnya masih merupakan hipotesis yang belum teruji. Dengan menggunakan
model bisnis maka asumsi-asumsi dapat lebih mudah dituangkan untuk diuji lebih
lanjut dalam kanvas model bisnis. Banyak penelitian telah mengembangkan
berbagai definisi model bisnis. Para akademisi memberikan pengertian yang
cukup beragam mengenai model bisnis. Meskipun demikian, pengertian model
bisnis dapat dipilah menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu model bisnis sebagai metode
atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model
bisnis sebagai strategi bisnis. Pengertian model bisnis sebagai metode adalah
suatu cara untuk menciptakan nilai, sedangkan pengertian model bisnis dilihat
dari komponen-komponennya, misalnya adalah model bisnis terdiri dari
komponen produk, manfaat dan pendapatan, pelanggan, aset, dan pengetahuan.
Pengertian model bisnis sebagai strategi bisnis adalah model bisnis yang
digunakan sebagai alat untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan. Pada
penelitian ini model bisnis yang digunakan adalah pendekatan dengan kanvas
model bisnis.
Kanvas model bisnis digambarkan melalui blok-blok bangunan dasar yang
menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk
menghasilkan uang. Blok-blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu
pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Pada tahap awal
dalam sebuah model bisnis adalah menentukan hipotesis model bisnis dengan
kanvas model bisnis (Blank dan Dorf, 2012).
Usaha dodol rumput laut ini mengambil jenis market cloning. Pada market
cloning ini usaha dodol rumput laut ingin meniru usaha dodol rumput laut yang
telah sukses di daerah Lombok untuk diimplementasikan di daerah Jabodetabek.
Berikut adalah hipotesis awal kanvas model bisnis untuk usaha produk dodol
rumput laut:
16
1. Customer Segments
Pada blok ini ditentukan segmen pasar atau target pasar yang ingin dimasuki
oleh produk dodol rumput laut. Pasar terdiri atas berbagai macam pembeli yang
membeli suatu produk sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan
kebiasaan membeli. Pada usaha produk dodol rumput laut segmen pasar yang
dipilih adalah unsegmented.
2. Value Propositions
Value propositions (Nilai tambah yang diberikan kepada para pelanggan)
adalah nilai tambah yang diberikan produk dodol rumput laut kepada konsumen
yang dapat menambah ketertarikan konsumen untuk mengkonsumsi produk dodol
rumput laut. Pada usaha dodol rumput laut value proposition produk yang ingin
diberikan adalah mengandung serat alami rumput laut dan membantu
memperlancar pencernaan.
3. Channels
Channels adalah saluran untuk berhubungan dengan para pelanggan.
Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual atau sales merupakan salah satu
usaha perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Untuk usaha produk
dodol rumput laut ini channel yang ingin digunakan adalah direct selling
(penjualan langsung), online selling, dan supermarket.
4. Customer Relationships
Customer relationships adalah tipe hubungan yang ingin dijalin dengan para
pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Pada usaha produk dodol rumput laut
ini customer relationship yang digunakan adalah dengan mengkikuti pameran,
melakukan survei pelanggan sehingga dapat mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi oleh pelanggan serta menyediakan layanan konsumen yang dapat
menanggapi dan mengatasi keluhan-keluhan dari pelanggan.
5. Revenue Streams
Revenue Streams adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari masingmasing segmen pasar atau dengan kata lain revenue streams adalah pemasukan
yang biasanya diukur dalam bentuk uang yang diterima perusahaan dari
konsumen. Pada usaha produk dodol rumput laut revenue stream yang ditargetkan
adalah penjualan langsung produk.
6. Key Resources
Key resources adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh perusahaan
supaya model bisnis dapat berjalan. Sumber daya utama ini membuat sebuah
perusahaan dapat membentuk dan menawarkan value propositions, mendapatkan
pasar, mengawasi hubungan dengan segmen-segmen pasar, dan mendapatkan
penghasilan. Key Resources untuk usaha produk dodol rumput laut ini ada tiga
yaitu physical resources yaitu pabrik dan infrastukturnya, bahan baku (rumput
17
laut dan bahan pendukung), financial resources seperti investor dan human
resources yaitu karyawan bagian produksi dan pemasaran.
7. Key Activities
Key activities adalah kegiatan-kegiatan utama yang perlu dilakukan oleh
organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah dengan baik.
Setiap model bisnis memiliki aktivitas-aktivitas utama. Aktivitas utama yang
penting dalam usaha dodol rumput laut adalah pengolahan dan penyimpanan
bahan baku, dan supply chain (rantai pasok) bahan baku untuk menunjang
ketersedian bahan baku. Produksi yaitu mencakup produksi produk dodol rumput
laut serta riset dan pengembangan produk. Pemasaran termasuk didalamnya
promosi, iklan, maintenance website, dan SEO (Search Engine Optimizer)
advertising yaitu memeasang iklan online untuk mengoptimasi pencarian halaman
web didalam mesin pencarian seperti google dan bing.
8. Key Partnership
Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier,
sehingga model bisnis dapat berjalan. Mitra utama yang diperlukan dalam usaha
dodol rumput laut adalah petani rumput laut, supplier bahan kimia pendukung
serta suplier kemasan, media cetak untuk promosi (koran, majalah), media online
untuk promosi (media sosial/blog), distributor makanan dan minuman untuk
membantu pendistribusian produk serta jasa kurir pengiriman JNE/TIKI.
9. Cost Structure
Cost structure adalah komponen-komponen biaya yang digunakan supaya
organisasi atau perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Cost
structure dalam usaha dodol rumput laut ini adalah biaya investasi, biaya produksi,
biaya overhead, dan biaya promosi. Secara keseluruhan gambaran kanvas model
bisnis awal dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pengujian Masalah (Test The Problem)
Setelah menentukan hipotesis awal model bisnis maka tahap selanjutnya
adalah melakukan pengujian masalah. Pengujian masalah adalah untuk
mengetahui apakah hipotesis model bisnis yang dirancang sesuai dengan masalah
yang dihadapi konsumen. Menurut Blank dan Dorf (2012) dalam buku berjudul
“The Startup Owner Manual” menjelaskan bahwa dalam tahap ini adalah
melakukan survei langsung terhadap minimal 50 calon konsumen potensial untuk
menguji permasalahan dalam model bisnis. Pada penelitian ini dipilih 25 orang
responden wanita dan sisanya pria. 10 responden merupakan anak-anak umur
dibawah 15 tahun, 20 adalah remaja (umur 16-25 tahun) dan 20 sisanya adalah
yang sudah dewasa (umur >25 tahun) selengkapnya data responden pada
Lampiran 6.
Berdasarkan hasi survei dengan menggunakan panduan wawancara seperti
pada Lampiran 7, didapatkan data bahwa 84% dari total responden pernah
membeli produk dodol rumput laut dan sisanya pernah mencoba dodol rumput
laut. Dari total responden yang pernah membeli dodol rumput laut sebanyak 92%
18
menyatakan bahwa alasan membeli dodol rumput laut karena rasa yang unik,
kenyal, dan enak. Selanjutnya dari total seluruh responden diketahui bahwa
sebanyak 76% menyatakan setuju produk dodol rumput laut harus aman (bebas
pengawet dan pemanis buatan), dan sebanyak 58% menyatakan bahwa dodol
rumput laut harus sehat (mengandung serat dan vitamin). Sebanyak 84% dari total
responden bersedia membeli dodol rumput laut di retail. Saat survei sebanyak
62% mau membeli secara online produk dodol rumput laut. Selengkapnya data
hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 8.
Hasil yang diperoleh berdasarkan survei untuk pengujian masalah
mendorong untuk memperbaharui model bisnis awal (hipotesis). Pada value
proposition perlu ditambahkan poin memiliki rasa unik, kenyal, dan enak serta
aman dikonsumsi (tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan). Pada poin
channels penjualan online (online selling) dapat dipertahankan. Selengkapnya
model bisnis 1 dapat dilihat pada Lampiran 9.
Pengujian Solusi (Test The Solution)
Pada tahap selanjutnya setelah pengujian masalah maka dilakukan
pengujian solusi. Pada tahap ini pengujian dilakukan dengan melakukan survey
kembali dengan para responden dengan menawarkan solusi dari hasil test the
problem. Survey pada tahap test the solution menggunakan panduan wawancara
sesuai pada Lampiran 10.
Berdasarkan hasil survey dari total 50 responden 100% menyukai dodol
rumput laut karena unik, dan seluruh responden setuju bahwa camilan dodol
rumput laut harus aman dari bahan pengawet dan pemanis buatan. Sebanyak 88%
responden sudah setuju dengan kemasan primer dan sekunder yang digunakan
pada produk dodol rumput laut. Berdasarkan saran dari responden sebanyak 66%
menyarankan untuk menyediakan produk dodol rumput laut dalam berbagai
varian rasa. Selengkapnya data hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 11.
Berdasarkan hasil test the solution maka perlu dilakukan perbaikan pada
kanvas model bisnis yaitu pada value proposition perlu ditambahkan poin tersedia
dalam berbagai varian rasa. Selengkapnya kanvas model bisnis terbaru dan terbaik
dapat dilihat pada Lampiran 12.
Verifikasi Model Bisnis
Pada tahap ini dilakukan verifikasi model bisnis dengan mencoba menjual
produk ke pasar. Pada pengujian ini produk dicoba dijual secara online yaitu
melalui web yang selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 13. Berdasarkan
penjualan produk selama periode bulan Mei - Juli 2013 diperoleh sebanyak 16
pembeli dodol rumput laut. Data pembeli selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 14. Berdasarkan data diketahui bahwa dari total pembeli 87,5% berasal
dari Jabodetabek. Total pembeli yang berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar
12,5% sisanya 87,5% adalah wanita. Setelah disurvey ternyata 92% dari total
pembeli wanita adalah wanita karir. Sebanyak 18,75% dari total pembeli
menawarkan untuk menjadi reseller dan dropshipper. Sebanyak 62,5% dari total
pembeli menanyakan ketersediannya kemasan dengan ukuran lain yang lebih
besar. Sebanyak 50% dari pembeli membeli dodol rumput laut untuk dikonsumsi
bersama keluarga dan anak-anak. Selengkapnya data survey dengan pembeli ada
pada Lampiran 15.
19
Berdasarkan data hasil verifikasi model bisnis maka perlu dilakukan
beberapa perbaikan dalam kanvas model bisnis yaitu pertama pada poin value
proposition ditambahkan tersedianya produk dengan ukuran kemasan yang lebih
besar. Selanjutnya pada customer segmen yang semula unsegmented diubah
menjadi seluruh wilayah Jabodetabek, wanita karir, anak-anak sebagai pembeli
tidak langsung (indirect consumer) dan ditambahkan juga poin untuk segmen
pembeli reseller. Pada poin terakhir di Revenue Stream perlu ditambahkan poin
program reseller dan dropshipper. Dropshipper adalah suatu bentuk kerjasama
antara dua pihak dalam suatu rantai penjualan retail. Pihak pertama bertindak
sebagai supplier dan pihak kedua berfungsi sebagai dropshipper. Dropshipper
tugasnya mencari order. Setelah pesanan pembelian didapat, selanjutnya
diteruskan kepada supplier. Pihak supplier kemudian mengurus pengiriman
barangnya atas nama pihak dropshipper kepada pelanggan. Selengkapnya kanvas
model bisnis dapat dilihat pada Lampiran 16.
Pengembangan Bisnis
Pengembangan bisnis adalah rencana implementasi usaha dodol rumput
laut berdasarkan profil produk dan model bisnis yang telah diperoleh.
Berdasarkan model bisnis terbaik yang diperoleh customer segment tujuan adalah
pembeli online, wanita karir di wilayah Jabodetabek. Pembangunan pabrik dodol
rumput laut akan direncanakan dekat dengan konsumen yaitu di wilayah
Jabodetabek.
Data BPS tahun 2011 menyatakan bahwa jumlah penduduk di wilayah
Jabodetabek berjumlah sekitar 24.383.969 jiwa. Jumlah penduduk yang berjenis
kelamin wanita di Jabodetabek adalah 11.704.305 jiwa. Jika diasumsikan dari
jumlah penduduk yang berjenis kelamin wanita sebanyak 5% merupakan wanita
yang bekerja maka terdapat 585.215 jiwa wanita yang bekerja. Jumlah wanita
yang bekerja ini kemudian diasumsikan 40% merupakan pengguna internet aktif
maka ada 234.086 jiwa calon konsumen potensial. Jika dari total calon konsumen
ini 10% saja yang membeli dodol rumput laut 1 kg per tahun maka kebutuhan
produksi per tahunnya adalah 23.408 kg. Setiap bulan diasumsikan produksi
selama 25 hari maka kebutuhan produksi per hari untuk membangun industri
dodol rumput laut adalah sekitar 80 kg per harinya.
Berdasarkan kapasitas produksi yang dibutuhkan maka dilakukan
perhitungan analisis finansial untuk menghitung jumlah investasi yang diperlukan
dan nilai harga pokok produksi (HPP) produk dengan penyusutan. Asumsi yang
digunakan adalah kapasitas produksi sebesar 80 kg per hari dan jumlah hari kerja
per tahunnya adalah 300 hari. Selanjutnya dilakukan analisis finansial untuk usaha
produksi dodol rumput laut, rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 11.
20
Tabel 11. Rincian biaya investasi
Peralatan
Cetakan
Panci Pemasak
Harga (Rp)
200.000
2.000.000
Umur
ekonomis
(tahun)
5
5
Nilai sisa
Penyusutan
(Rp)
%
Rp
5
5
10.000
100.000
38.000
380.000
Kompor gas
800.000
5
5
40.000
152.000
Tabung gas
500.000
5
10
50.000
90.000
Alat pemotong
150.000
5
5
7.500
28.500
Bak perendaman
rumput laut
250.000
5
10
25.000
45.000
Sealer Plastik
Semi Automatis
Total Biaya
7.000.000
5
10
700.000
1.260.000
932.500
1.993.500
10.900.000
Pada perhitungan biaya investasi maka diperoleh total biaya penyusutan
yang harus ditanggung dalam usaha pembuatan dodol per tahunnya adalah sebesar
Rp 1.993.500. Selanjutnya untuk analisis finansial dilakukan perhitungan biaya
produksi yang dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Biaya bahan baku dan kemasan
Substansi
Harga satuan
(Rp)
Satuan Jumlah
Total biaya produksi
(Rp)
per hari
per tahun
Rumput laut
kering
Sukrosa
9.000
Kg
3,2
28.800
8.640.000
13.500
Kg
8,48
114.480
34.344.000
Glukosa
10.000
Kg
68.08
680.800
204.240.000
Fruktosa
16.000
Kg
3.44
55.040
16.512.000
KOH
Essens
Gula Halus
35.000
250
11.000
Kg
Ml
Kg
0,48
800
1,6
16.800
200.000
17.600
5.040.000
60.000.000
5.280.000
Tepung Terigu
9.000
Kg
1,6
14.400
4.320.000
Kemasan
4.000
Unit
400
1.600.000
480.000.000
2.727.920
818.376.000
Jumlah Total Biaya Bahan Baku dan Kemasan
Berdasarkan rincian biaya bahan baku dan kemasan, maka diperoleh bahwa
biaya bahan baku dan kemasan per hari untuk usaha dodol rumput laut
21
berkapasitas 80 kg per hari adalah sebesar Rp 2.727.920 per hari atau
Rpj818.376.000 per tahun. Analisis biaya overhead selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 13.
Tabel 13. Biaya overhead
Substansi
Jumlah
Gaji karyawan
Listrik
Air
Gas
Sewa bangunan
Pemeliharaan
Promosi
5 orang
15 kWH/hari
800 liter/hari
4 tabung/hari
-
Total Biaya overhead
Biaya
per bulan
per tahun
10.000.000
120.000.000
450.000
5.400.000
120.000
1.440.000
840.000
10.080.000
3.500.000
42.000.000
300.000
3.600.000
1.000.000
12.000.000
16.210.000
194.520.000
Pada rincian biaya overhead maka diperoleh biaya overhead atau
operasional per bulan sebesar Rp 16.210.000 dan pertahunnya sebesar
Rpg194.520.000. Biaya overhead ini berdasarkan asumsi sebelumnya yaitu
kapasitas produksi sebesar 80 kg/hari dengan asumsi jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebanyak lima orang karyawan. Setelah didapatkan biaya penyusutan,
biaya bahan baku dan kemasan serta biaya overhead maka dilakukan analisis HPP
(Harga Pokok Produksi). Analisis perhitungan harga pokok produksi (HPP) dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Perhitungan HPP
Total biaya per tahun (Rp)
Rumus
Perhitungan
Hasil
[Biaya penyusutan + biaya
bahan baku dan kemasan +
biaya overhead]
[1.993.500 + 818.376.000+
194.520.000]
1.014.889.500
Kapasitas
produksi per
tahun (kg)
[kapasitas
produksi
perhari x
jumlah hari
kerja setahun]
[80x 300]
24.000
HPP (Rp/kg)
[total biaya per
tahun : kapasitas
produksi per
tahun]
[1.014.889.500
: 24.000
42.287
Berdasarkan perhitungan diperoleh harga pokok produksi produk dodol
rumput laut sebesar Rp 42.287 per kilogramnya untuk kapasitas produksi 80 kg
per hari. Sehingga untuk kemasan produk 200 g biaya produksinya adalah sebesar
Rp 8.457,4. Harga di pasaran produk dodol rumput laut adalah berkisar antara
Rpg18.000 – Rp 22.000 per 200 gr. Dengan demikian produk masih layak untuk
dijual dengan harga Rpg18.000 per kemasan 200 g.
22
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dodol merupakan makanan semi basah yang berpotensi dikembangkan dari
kekayaan alam rumput laut Indonesia. Teknologi proses terbaik untuk pengolahan
bahan mentah rumput laut menjadi dodol adalah perendaman rumput laut dalam
larutan alkali KOH 0,1 N dan pemasakan rumput laut selama 1,5 jam pada suhu
110oC. Komposisi produk dodol rumput laut terbaik adalah dengan komposisi
sukrosa 10,6%, glukosa 85,1% dan fruktosa 4,3%. Kemasan primer yang
digunakan adalah kemasan plastik PP (polypropylene) dan kemasan sekundernya
adalah kertas karton.
Model bisnis yang paling baik yang diperoleh untuk usaha produk dodol
rumput laut adalah model bisnis dengan poin-poin kanvas sebagai berikut. Pada
key partners terdapat key supplier yaitu petani rumput laut, supplier bahan kimia
pendukung serta suplier kemasan, media cetak untuk promosi (koran, majalah),
media online untuk promosi (media sosial/blog), distributor makanan dan
minuman, serta jasa kurir (TIKI/JNE). Pada key activities atau aktivitas penting
yang perlu diperhatikan adalah supply chain, proses produksi dan pemasaran.
Keunggulan yang ditawarkan atau value proposition pada produk dodol rumput
laut adalah mengandung serat alami rumput laut, membantu memperlancar
pencernaan, memiliki rasa unik dan kenyal, tersedia dalam banyak varian rasa
dan tersedia dalam berbagai ukuran kemasan. Pada poin selanjutnya yaitu
hubungan dengan konsumen atau customer relationship adalah dengan mengikuti
pameran, promosi melalui media online, promosi melalui website, menawarkan
langsung ke konsumen, melakukan survei pelanggan, dan menyediakan layanan
konsumen. Segmen pasar atau customer segments terbaik antara lain pembeli
online, seluruh wilayah Jabodetabek, anak-anak (indirect consumen), wanita karir
(ibu-ibu) dan reseller. Selanjutnya key resources yang harus diperhatikan adalah
physical resources yaitu pabrik dan infrastukturnya, bahan baku (rumput laut dan
bahan pendukung), financial resources yaitu investor, dan human resources
seperti manager, staff, dan pekerja. Cost structure yang dibutuhkan adalah biaya
penyusutan, biaya bahan baku dan kemasan, serta biaya overhead. Selanjutnya
channels yang dapat dilakukan adalah penjualan langsung atau direct selling dan
online selling. Pada poin terakhir yaitu revenue streams dapat diperoleh dari
penjualan langsung produk dan program reseller dan dropshipper.
Pengembangan bisnis dodol rumput laut lebih berpotensi untuk didirikan di
daerah Jabodetabek dekat dengan konsumen. Kapasitas produksi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah 80 kg per hari dengan HPP (Harga
Pokok Produksi) produk per kg adalah sebesar Rp 8.457,4 per 200 gr masih
dibawah harga pasaran dodolrumput laut yaitu sebesar Rp 18.000-22.000,
sehingga harga jual sebesar Rp 18.000 masih layak digunakan.
23
Saran
Perlu diteliti lebih lanjut untuk umur simpan produk dodol rumput laut.
Model bisnis akan terus berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman
maupun teknologi sehingga evaluasi model bisnis yang baru perlu terus dilakukan
secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, A, Rakhmawati, T dan Utami, H. 2006. Ekstraksi Karaginan dari Rumput
Laut Jenis Eucheuma Cottonii. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia
Blank, S dan Dorf, B. 2012. The Startup Owner’s Manual: The Step-by Step
Guide for Building a Great Company. United State of America: K&S Ranch,
Inc. Publisher
Badan Pusat Statistik. Statistik Konsumsi dan Pengeluaran Indonsia. 2012.
Badan Pusat Statistik. Statistik Kependudukan Indonsia. 2012.
Eriyatno. 1996. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen.IPB
Press, Bogor.
Farida, I. 2002. Pengaruh Pengeringan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Dodol
Rumput Laut. Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Fellows, P. 1992. Food Processing Technology Principle and Practice. Eilis
Hardword, Oxford. England.
Kemala, R. 2002. Penggunaan Natrium Benzoat untuk Memperpanjang Daya
Awet Dodol Rumput Laut. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Statistik Perikanan Budidaya
Indonesia 2012. Jakarta : Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Marpaung, P. 2001. Pengaruh Konsentrasi Gula Pasir Terhadap Mutu Dodol
Rumput Laut. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Nurlela. 2001. Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Dodol Rumput
Laut .Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Pravitasari, R.J. 2012. Desain Model Bisnis “Mr.BrownCo” Bogor.
Skripsi. Fateta. Institut Pertanian Bogor.
Rolfe, E.J. 1976. A Place For Intermediete Moisture Foods. Applied Science, Ltd.
London.
Sacharow. S. dan R.C. Griffin. 1980. Principle of Food Packaging. The AVI
Publishing. Co.Inc.Westport. Connecticut.
Suheti, E. 2000. Pengaruh Penambahan KL Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut.
Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Suriaty. 2002. Pengaruh Penambahan Santan Kelapa Terhadap Mutu Dodol
Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii. Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Widiatmoko, M. Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Daya Awet Dodol
Rumput Laut. Skripsi. 2002. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 1. Hasil uji panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa produk dodol
rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda
1. Parameter Penampilan
Perlakuan
Panelis ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
101
206
233
122
301
252
3
4
4
5
3
2
3
5
6
4
3,9
3
4
4
4
3
5
4
3
6
6
4,2
4
4
4
5
5
5
5
4
6
6
4,8
3
4
4
5
5
6
7
5
7
6
5,2
4
5
5
5
4
3
4
3
3
4
4,0
4
5
5
5
4
3
4
3
3
3
3,9
2. Parameter Tekstur
Perlakuan
Panelis ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
101
206
233
122
301
252
3
4
4
5
5
4
4
5
3
3
4,0
2
3
3
4
5
3
4
4
5
3
3,6
5
4
5
4
6
4
4
5
5
4
3
4
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
6
5
4
5
5
5
5
4,6
4,4
4,8
6
4
5
5
4
3
3
4
4
3
4,1
26
3. Parameter Rasa
Perlakuan
Panelis ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
101
206
233
122
301
252
3
3
4
3
4
3
4
6
5
6
4,1
4
2
3
3
3
2
3
6
3
3
3,2
3
4
4
5
5
3
4
6
5
4
3
2
2
4
4
4
4
7
6
6
5
3
4
6
4
4
5
6
6
3
4,3
4,2
4,6
5
7
4
4
3
3
4
5
3
2
4,0
4. Hasil olah data dengan MPE (Metode Perhitungan Eksponensial)
Alternatif
101
206
233
Kriteria (a)
PM TK
1,5
2
4
5
1
5
RS
3
1
5
Perhitungan
Skor
(1,5)3+(2)4+(3)5
262,375
4
3
4
5
66,000
6
3
4
5
3.875,000
2
3
4
5
1.496,000
9.099,000
3
1
116,375
5
(4) +(1) +(1)
(5) +(5) +(5)
122
301
6
3
4
6
4
6
(6) +(4) +(4)
(3)3+(6)4+(6)5
252
1,5
3
2
(1,5)3+(3)4+(2)5
Keterangan :
a = semakin besar kriteria pembobotan maka semakin baik
b = semakin kecil peringkat maka semakin baik
PM : Penampilan
TK : Tekstur
RS : Rasa
Peringkat(b)
27
Lampiran 2. Hasil uji kesukaan panelis terhadap dodol rumput laut dengan
perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda
Parameter
233
Jumah
Penampilan
Suka
Netral
Tidak Suka
Tekstur
Suka
Netral
Tidak Suka
Rasa
Suka
Netral
Tidak Suka
%
Formula
122
Jumlah
%
301
Jumlah
%
24
5
1
80,00
16,67
3,33
24
6
-
80,00
20,00
-
25
5
-
83,33
16,67
-
27
2
1
90,00
6,67
3,33
23
6
1
76,67
20,00
3,33
28
2
-
93,33
6,67
-
29
1
96,67
3,33
27
2
1
90,00
6,67
3,33
27
2
1
90,00
6,67
3,33
28
Lampiran 3. Saran dari panelis untuk perbaikan formula produk dodol rumput laut
Saran
Jumlah Panelis
Persentase
Ditambahkan gula fruktosa
untuk memperkuat rasa buah
8
26,7%
Dibuat rasa yang unik yang
jarang ada dipasaran
7
23,3%
Dibentuk yang lucu-lucu
4
13,3%
Dipotongnya lebih kecil
2
6,67%
Ditambah lapisan coklat
2
6,67%
Kosong (tanpa saran)
7
23,3%
Jumlah
30
100,0%
29
Lampiran 4.
Hasil uji kesukaan panelis terhadap produk dodol rumput laut
dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda
Formula
Parameter
Penampilan
Suka
Netral
Tidak Suka
Tekstur
Suka
Netral
Tidak Suka
Warna
Suka
Netral
Tidak Suka
Aroma
Suka
Netral
Tidak Suka
Rasa
Suka
Netral
Tidak Suka
233
Jumah
%
531
Jumlah
%
18
7
5
60,00
23,33
16,67
18
5
6
63,33
16,67
20,00
25
5
-
83,33
16,67
6,67
28
2
-
80,00
20,00
-
21
7
2
70,00
23,33
6,67
22
6
2
73,33
20,00
6,67
24
3
3
80,00
10,00
10,00
22
6
2
73,33
20,00
6,67
23
5
2
76,67
16,67
6,67
24
6
-
80,00
20,00
-
1
30
Lampiran 5. Kanvas model bisnis 0
Dodol Rumput Laut
-
-
-
-
Key supplier: Petani
rumput laut, bahan
kimia pendukung serta
suplier kemasan
Media cetak untuk
promosi (koran,
majalah)
Distributor makanan
dan minuman
Jasa Kurir TIKI/JNE
Supply chain
Proses produksi
Pemasaran
-
Mengandung serat
alami Rumput Laut
Membantu
memperlancar
pencernaan
-
•
•
•
-
Physical resources
Pabrik dan
infrastukturnya , bahan
baku (rumput laut dan
bahan pendukung)
Financial
resources:Investor
Human resources:
karyawan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi
Biaya Pemeliharaan
Biaya Sewa Bangunan
Gaji Karyawan
Biaya Promosi
-
-
BM 0
Mengikuti pameran
Menawarkan langsung ke
konsumen
Melakukan survei
pelanggan
Menyediakan layanan
konsumen
Direct selling
Online Selling
Supermarket
Penjualan langsung produk
•
Unsegmented
131
Lampiran 6. Data responden test the problem dan test the solution
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Inisial
HRW
SPI
ISW
YDA
NCA
AWA
DTA
HYW
MDA
AWR
AMB
DAP
AKA
IYP
DTA
CRA
HPP
DER
YAN
DPA
NAR
AAN
FIN
KWI
TKU
DAS
AKI
DNB
KWN
LIA
EWA
GNA
AFA
ADS
GLS
SDM
LWA
SPR
BRA
GLW
ZAB
AIL
HJA
FRA
KHA
DRD
HSY
RZA
LRP
DRA
Jenis Kelamin
(L/P)
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
< 15 Tahun
5
5
Usia
(tahun)
22
23
22
23
21
21
22
20
19
19
36
29
31
29
28
31
31
28
29
36
12
12
9
10
12
22
23
22
22
23
22
23
22
23
21
34
41
45
29
31
36
31
33
37
41
9
13
13
13
10
Mahasiswa
Pegawai Swasta
Pegawai Swasta
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Guru
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Pegawai Swasta
Pegawai Swasta
Pegawai Swasta
IRT
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Wiraswasta
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
PNS
PNS
PNS
Pegawai Swasta
PNS
PNS
Pegawai Swasta
PNS
PNS
PNS
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Umur Responden
Total
16-25 Tahun
10
10
Profesi
> 25 Tahun
10
10
25
25
32
2
Lampiran 7. Kuisoner panduan wawancara test the problem
KUISIONER (terututup) PANDUAN WAWANCARA
PRODUK DODOL RUMPUT LAUT
A. Identitas Responden:
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Profesi
:
:
:
:
B. Test the Problem (Pengujian Hipotesis Identifikasi Masalah)
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu permasalahan yang sedang
dihadapi masyarakat terkait camilan sehat, dan produk dodol rumput lau yang
telah beredar di pasaran. Hasil identifikasi masalah ini akan erat kaitannya
dengan solusi yang ingin ditawarkan dari produk dodol rumput laut. Terdapat
tiga elemen utama model bisnis yang akan dilakukan pengujian, yaitu:
1. Value Propositions
mengandung serat alami rumput laut, membantu memperlancar pencernaan
2. Customer Segments
Unsegmented
3. Channels
direct selling, supermarket, online selling.
Pertanyaan:
Saran:
1. Apakah anda tahu tentang produk dodol rumput laut?
2. Apakah anda pernah mencoba atau membeli dodol rumput laut?
3. Apa alasan anda membeli dodol rumput laut?
4. Menurut anda apakah produk dodol harus aman dikonsumsi?
5. Menurut anda apakah produk dodol rumput laut harus sehat (mengandung
vitamin, serat)?
33
3
6. Apa kekurangan dodol rumput laut yang beredar di pasaran?
7. Di manakah kira-kira anda mau membeli produk dodol rumput laut?
8. Apa yang masih kurang dalam produk dodol rumput laut yang dipasaran?
9. Bagaimana jika dodol rumput laut dijual secara online apakah anda mau
membelinya?
434
Lampiran 8. Hasil wawancara test the problem
Pertanyaan
Pernah Membeli
Hanya Mencicipi
Alasan Membeli
Unik, Kenyal dan Enak
Lainnya
Dodol harus aman (bebas pengawet)
Setuju
Tidak
Dodol harus sehat (serat)
Setuju
Tidak
Tempat membeli dodol
Retail
Lainnya
Keinginan membeli dodol secara online
Iya
Tidak
Laki-Laki
Perempuan
18 orang
7 orang
24 orang
1 orang
16 orang
9 orang
23 orang
2 orang
20 orang
5 orang
18 orang
7 orang
18 orang
7 orang
11 orang
14 orang
22 orang
3 orang
20 orang
5 orang
12 orang
13 orang
19 orang
6 orang
1
Lampiran 9. Kanvas model bisnis 1
Dodol Rumput Laut
-
-
-
-
Key supplier: Petani
rumput laut, bahan
kimia pendukung serta
suplier kemasan
Media cetak untuk
promosi (koran,
majalah)
Distributor makanan
dan minuman
Jasa Kurir TIKI/JNE
Supply chain
Proses produksi
Pemasaran
-
-
•
•
•
-
Mengandung serat
alami Rumput Laut
Membantu
memperlancar
pencernaan
Memiliki rasa enak,
kenyal dan unik
Tanpa bahan pengawet
dan pemanis buatan
Physical resources
Pabrik dan
infrastukturnya , bahan
baku (rumput laut dan
bahan pendukung)
Financial
resources:Investor
Human resources:
karyawan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi
Biaya Pemeliharaan
Biaya Sewa Bangunan
Gaji Karyawan
Biaya Promosi
-
-
-
BM 1
Mengikuti pameran
Menawarkan langsung ke
konsumen
Melakukan survey
pelanggan
Menyediakan layanan
konsumen
•
Unsegmented
Direct selling
Online Selling
Supermarket
Penjualan langsung produk
35
362
Lampiran 10. Kuisoner panduan wawancara test the solution
PANDUAN WAWANCARA TEST THE SOLUTION
PRODUK DODOL RUMPUT LAUT
C. Identitas Responden:
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Profesi
:
:
:
:
tahun
D. Uji Penerimaan Produk
Tanggapan mengenai produk Dodol Rumput Laut, sbb:
1. Dodol sudah dibuat kenyal dan unik. Apakah anda menyukai produk
seperti ini?
Alasan: …
2. Dodol sudah dibuat tanpa pengawet dan pemanis buatan. Apakah anda
menyukai produk seperti ini?
Alasan: …
3. Apakah kemasan produk dodol rumput laut sudah sesuai? Kalau tidak
seharusnya bagaimana?
Jawaban: …
Tambahan saran, masukan, atau komentar lainnya:
373
Lampiran 11. Data wawancara test the solution
Pertanyaan
Menyukai Dodol Rumput Laut Yang Unik,
Kenyal, Enak
Ya
Tidak
Dodol Rumput Laut Harus Aman dari
Pengawet dan Pemanis Buatan
Setuju
Tidak
Kemasan Dodol Rumput Laut
Suka
Tidak
Saran untuk dodol rumput laut
Varian rasa
Lainnya
Laki-Laki
Perempuan
25 orang
-
25 orang
-
25 orang
-
25 orang
-
20 orang
5 orang
4 orang
1 orang
14 orang
11 orang
19 orang
6 orang
381
Lampiran 12. Kanvas model bisnis 2
Dodol Rumput Laut
-
-
-
-
Key supplier: Petani
rumput laut, bahan
kimia pendukung serta
suplier kemasan
Media cetak untuk
promosi (koran,
majalah)
Distributor makanan
dan minuman
Jasa Kurir TIKI/JNE
Supply chain
Proses produksi
Pemasaran
-
-
•
•
•
-
Mengandung serat
alami Rumput Laut
Membantu
memperlancar
pencernaan
Memiliki rasa enak,
kenyal dan unik
Tanpa bahan pengawet
dan pemanis buatan
Tersedia dalam
berbagai varian rasa
buah-buahan
Physical resources
Pabrik dan
infrastukturnya , bahan
baku (rumput laut dan
bahan pendukung)
Financial
resources:Investor
Human resources:
karyawan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi
Biaya Pemeliharaan
Biaya Sewa Bangunan
Gaji Karyawan
Biaya Promosi
-
-
-
BM 2
Mengikuti pameran
Menawarkan langsung ke
konsumen
Melakukan survey
pelanggan
Menyediakan layanan
konsumen
Direct selling
Online Selling
Supermarket
Penjualan langsung produk
•
Unsegmented
39
Lampiran 13. Penampakan web penjualan online
40
Lampiran 14. Data pembeli (buyer) verifikasi model bisnis
No
Inisial
1
KYA
Jenis
Kelamin
(L/P)
P
2
JSU
P
27
3
NRA
P
27
4
LSI
P
26
5
FJI
P
32
6
YNU
P
28
7
8
9
DBA
DAP
RAH
L
P
P
27
38
27
10
CHD
P
31
11
SHF
P
34
12
IBE
P
25
13
DRO
P
27
14
MYA
P
26
15
16
NZK
AIN
L
P
23
22
Usia
(tahun)
29
Profesi
Asal
Telp.
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
swasta
PNS
Trenggalek
0813350903xx
Wirausaha
PNS
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta
Mahasiswa
Mahasiswa
Jakarta
Utara
Jakarta
Selatan
Yogyakarta
021927760xx
0815866291xx
085628786xx
Jakarta
Pusat
Jakarta
Pusat
Bekasi
Bogor
Bandung
08131101811xx
Bekasi
0812794567xx
Bandung
0877222924xx
Jakarta
Selatan
Jakarta
Timur
Bekasi
0878886866xx
Jakarta
Bogor
0857160177xx
0857185771xx
0812866446xx
0857299211xx
0857192446xx
022950732xx
081315226390
0821220573xx
415
Lampiran 15. Data verifikasi model bisnis
1. Data asal wilayah pembeli
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Responden
Jabodetabek
Luar
2 orang
12 orang
2 orang
2. Data jumlah pembeli berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Wanita
2 orang
14 orang
3. Data pekerjaan pembeli berjenis kelamin wanita
Responden
Wanita Karir
Lainnya
13 orang
1
4. Data jumlah penawaran reseller atau dropshipper dari pembeli
Laki-Laki
Pertanyaan
Jumlah Penawaran Reseller atau Dropshipper
dari Pembeli
Menawarkan
Tidak
2 orang
Pembeli yang Menanyakan Ketersediaan
Kemasan Ukuran Lainnya
Ya
Tidak
2 orang
Tujuan Pembelian
Konsumsi Sendiri
Konsumsi dengan keluarga (anak-anak)
2 orang
Dijual Kembali
-
Perempuan
3 orang
11 orang
10 orang
4 orang
5 orang
6 orang
3 orang
426
Lampiran 16. Kanvas model bisnis 3
Dodol Rumput Laut
-
-
-
-
Key supplier: Petani
rumput laut, bahan
kimia pendukung serta
suplier kemasan
Media cetak untuk
promosi (koran,
majalah)
Distributor makanan
dan minuman
Jasa Kurir TIKI/JNE
Supply chain
Proses produksi
Pemasaran
-
-
•
•
•
-
Mengandung serat
alami Rumput Laut
Membantu
memperlancar
pencernaan
Memiliki rasa enak,
kenyal dan unik
Tanpa bahan pengawet
dan pemanis buatan
Tersedia dalam
berbagai variasi rasa
buah-buahan
Tersedia dalam
berbagai ukuran
kemasan
Physical resources
Pabrik dan
infrastukturnya , bahan
baku (rumput laut dan
bahan pendukung)
Financial
resources:Investor
Human resources:
karyawan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi
Biaya Pemeliharaan
Biaya Sewa Bangunan
Gaji Karyawan
Biaya Promosi
-
-
-
BM 3
Mengikuti pameran
Menawarkan langsung ke
konsumen
Melakukan survey
pelanggan
Menyediakan layanan
konsumen
Direct selling
Online Selling
Supermarket
Penjualan langsung produk
Program Reseller dan Dropshipper
•
•
•
•
•
Seluruh wilayah
Jabodetabek
Pembeli Online
Anak-anak (indirect
konsumen)
Wanita Karir
Reseller
7
43
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Blora, provinsi Jawa Tengah,
pada tanggal 1 Mei 1991 dari ayah Suwardji dan ibu
Dwi Pariani dengan kakak Puguh Dwi Friawan dan adik
Arina Windri Rivarti dan Nisa Aulia Rahmani. Penulis
berdarah Jawa ini menempuh studi taman kanak-kanak
sampai kelas 3 sekolah dasar di Wagga-Wagga Public
School, NSW Australia (1997-2003), SDN 1 Midang
(2000-2003), SMP 2 Mataram (2003-2006), dan SMAN
1 Mataram (2006-2009) dan diterima di Departemen
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI) pada tahun 2009.
Penulis melaksanakan Praktek Lapangan pada JuliAgustus 2012 di perusahaan ritel PT. Matahari Putra Prima,Tbk. Judul praktek
lapang adalah “Pengawasan Mutu Buah Salak Pondoh di Ritel PT. Matahari Putra
Prima Tbk.” di Tanggerang.
Selama masa perkulihan penulis menjabat Staff Kewirausahaan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fateta (BEM-F) periode 2010-2011, staff Kewirausahaan
Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMALOGIN) periode
2011-2012 dan menjadi Programmer dalam project ASPK 2012. Penulis mejadi
asisten mata kuliah Teknologi Gula dan Sukrokimia pada tahun 2013, asisten
mata kuliah Analisis Sistem Pengambilan Keputusan (ASPK) 2013.
Download