7 BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab dua, penulis

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam bab dua, penulis akan menuliskan beberapa teori yang akan digunakan
untuk mendukung analisis makna fukugoukeiyoushi kusai pada bab tiga. Teori dasar
yang akan digunakan dalam analisis adalah teori semantik yang digunakan dalam
melihat makna kata yang ada dalam kutipan novel yang menjadi korpus penelitian ini,
dan dilanjutkan dengan teori makna kata kusai itu sendiri yang di dukung dengan
teori hinshi dan teori fukugoukeiyoushi.
2.1 Teori Semantik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, semantik adalah ilmu
bahasa yang mempelajari tentang makna kata dan kalimat atau juga dijelaskan
sebagai pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata atau bagian
struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan. Menurut Parera
(2004:42) semantik adalah salah satu ilmu dan analisis tentang linguistik. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu bahasa yang mempelajari
mengenai makna kata.
Menurut Hiejima (1991:3):
意味の問題は、間違いなく本来 客観的 であるというよりは、むしろ主義的あ
るといえよう。なぜなら、語や文は人間が日常 使用するものであり、個人によ
ってそれらの意味には差異が生ずるものだからである。
Imi no mondai wa, machigainaku honrai kakkantekidearu to iu yori wa,
mushiro shugi-teki aru to ieyou. Nazenara,go ya bun wa ningen ga nichijou
shiyou suru monodeari, kojin ni yo tte sorera no imi ni wa sai ga shouzuru
monodakaradearu.
Terjemahan :
Permasalahan makna, dapat dikatakan bahwa dibandingkan untuk tujuan
aslinya,dapat dianggap seperti prinsip. Hal ini dikarenakan manusia
menggunakan bahasa dan kalimat setiap hari maka apa yang mereka maksud
akan berbeda tiap individu.
7
8
Berdasarkan hal tersebut, semantik dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari makna kata, frasa, dan kalimat. Dalam sebuah kalimat, makna yang
ditangkap oleh pembaca atau lawan bicara dari penutur bisa jadi berbeda-beda. Hal
ini dikarenakan perbedaan sudut pandang dan situasi dari setiap orang itu berbeda.
Mengenai makna kata, Parera (2004:97-98) juga menambahkan bahwa makna
kata ada dua macam, yaitu makna denotasi dan makna konotasi.
2.1.1 Makna Denotasi
Menurut Parera (2004:97) makna denotasi adalah makna yang wajar, yang
asli, yang muncul pertama, yang diketahui pada mulanya, makna sebagai mana
adanya, dan makna sesuai kenyataan. Selain itu, Waridah (2013:302) juga
menyatakan makna denotasi adalah makna suatu kata sesuai dengan konsep asalnya,
tanpa mengalami perubahan makna atau penambahan makna. Maka dari itu, makna
denotasi adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata yang sudah ada sejak
mulanya tanpa mengalami perubahan apapun.
2.1.2 Makna Konotasi
Menurut Parera (2004:98) makna konotasi adalah makna dari kata asli atau
makna denotasi yang telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu,
nilai tertentu, dan rangsangan tertentu yang bervariasi dan juga tak terduga. Selain itu,
Waridah (2013:302) juga berpendapat bahwa makna konotasi adalah makna suatu
kata berdasarkan perasaan atau pemikiran seseorang. Hal ini memaksudkan, makna
konotasi adalah makna yang sudah berubah daripada makna aslinya karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor tambahan.
2.2 Teori Fukugougo
Dalam bahasa Jepang, kata dibagi dalam dua bagian yaitu kata tunggal atau
tango dan kata majemuk yang disebut fukugougo. Kata fukugou itu sendiri memiliki
makna kumpulan atau gabungan. Maka dari itu, fukugougo dapat siartikan sebagai
kata majemuk atau kata yang terdiri dari gabungan dua buah kata yang membentuk
suatu makna baru. Menurut Nakaya (2013:147) Fukugougo adalah kata yang
digabungankan antara dua kata dasar atau lebih secara semantik dan sintaksis yang
membentuk senyawa kosakata baru.
9
Nakaya dalam jurnalnya yang berjudul Fukugou to sono bunrui ni tsuite juga
menjelaskan bahwa Fukugougo itu sendiri terbagi dalam beberapa tipe berdasarkan
kelas kata yang menjadi bagian inti maknanya atau sebagai kepala kata. Kata yang
menjadi kepala (head) dalam kata majemuk dapat terletak di bagian depan maupun
belakang kata yang berperan sebagai kata yang diterangkan. Ada juga dalam kasus
tertentu, kata majemuk yang terbentuk dari dua kata yang digabungkan secara
sintaksis menjadi suatu kata majemuk jika ditambahkan pewatas (modifier) ditengah
dua kata penyusunnya. Gabungan dua kata menjadi kata majemuk secara sintaksis
membentuk sebuah makna baru, oleh karena itu terdapat kata yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain.
Menurut Tamura (2006:13) dalam bahasa Jepang ada tujuh jenis fukugougo.
Diantaranya adalah :
1. 「複合名詞」atau kata majemuk nomina.
Contoh : 「山道」、「日暮れ」
2. 「複合動詞」atau kata majemuk verba.
Contoh : 「食べ始める」、「食べ終わる」
3. 「複合助動詞」atau kata majemuk kata kerja bantu.
Contoh : 「だろう」、「でしょう」
4. 「複合形容詞」atau kata majemuk adjektif.
Contoh : 「幅広い」、「目新しい」
5. 「複合形容動詞」atau kata majemuk kata kerja adjektif (adjektif -na).
Contoh : 「気長」、「手近」
6. 「複合副詞」atau kata majemuk adverbia.
Contoh : 「前もって」、「思う存分」
7. 「複合助詞」atau kata majemuk partikel.
Contoh : 「によって」、「に対して」
Jenis-jenis fukugougo ini dibagi atau dikelompokkan berdasarkan struktur
kata pembentuknya, hal ini biasanya ditentukan dari jenis kata yang ada di bagian
belakang suatu kata majemuk.
10
2.2.1 Teori Fukugoukeiyoushi
Tamura (2006:13) menyatakan bahwa fukugoukeyoushi berdasarkan struktur
katanya dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu :
名詞 + 形容詞
このグループの属する複合形容詞には、前項の名詞と後項の形容詞が主
語と述語の関係のあるもの...。
1.
Kono guruupu no zokusuru fukugou keiyoushi ni wa, zenkou no meishi to
koukou no keiyoushi ga shugo to jutsugo no kankei no aru mono...
Terjemahan :
Dalam grup ini, kata majemuk adjektiva yang terbentuk adalah gabungan dari
nomina sebagai kata depan dan adjektiva sebagai kata belakang yang
memiliki hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh :
「気弱い」、「口汚い」、「目早い」
形容詞の語幹 + 形容詞
このグループに属する複合形容詞は、A.前項の形容詞が後項の形容詞を
修飾するもの。B.前項と後項が並列的な関係のあるもの。
2.
Kono guruupu ni zokusuru fukugou keiyoushi wa, A. Zenkou no keiyoushi ga
koukou no keiyoushi wo shuushoku suru mono. B. Zenkou to koukou ga
heiretsu-tekina kankei no aru mono.
Terjemahan :
Dalam grup ini, kata majemuk adjektiva yang terbentuk adalah, A. Adjektiva
pada bagian depan adalah kata modifier dari adjektiva yang ada di bagian
belakang. B. Bagian depan dan belakangnya adalah kata yang memiliki
hubungan pararel.
Contoh :
「青白い」、「甘辛い」、「暑苦しい」
動詞の連用形 + 形容詞
このグループの属する複合形容詞は、前項に立つ動詞の動作·作用を後項
の形容詞が修飾する関係にあるもの...。
3.
Kono guruupu no zokusuru fukugou keiyoushi wa, zenkou ni tatsu doushi no
dousa · sayou wo koukou no keiyoushi ga shuushoku suru kankei ni aru
mono.
Terjemahan :
11
Dalam grup ini, kata majemuk adjektiva yang terbentuk adalah gabungan dari
kata adjektiva yang menjadi kata belakang yang memiliki fungsi sebagai
modifier dari tindakan dan gerakan verba yang menjadi kata bagian depan.
Contoh : 「考え深い」、「聞き苦しい」、「見よい」
2.3 Teori Hinshi 「品詞」 atau Kelas Kata
Seperti dalam bahasa lainnya, dalam bahasa Jepang, setiap kata juga
diklasifikasikan berdasarkan karakteristiknya dan dibagi menjadi beberapa kelas kata
atau hinshi. Pengelompokan kelas kata biasanya dilakukan berdasarkan pada
Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004:14,15) menyatakan bahwa kelas kata dalam
bahasa Jepang ada sepuluh kelas kata, yaitu doushi atau kata kerja, i-keyoushi atau
kata sifat-i, na-keyoushi atau kata sifat-na, meishi atau kata benda, fukushi atau kata
adverbia, rentaishi atau kata pronomina, setsuzokushi atau kata konjungsi, kandoushi
kata interjeksi, jodoushi atau kata bantu verba, dan joshi yaitu partikel.
Arti hinshi atau kelas kata menurut Masuoka dan Takubo (2000:8) adalah:
いう。
文中での動き(統語的機能)に基づいて語を分類したものを「品詞」と
Bunchuu de no ugoki (tougo-teki kinou) nimotozuite-go o bunrui shita
mono o `hinshi' to iu.
Terjemahan:
Hinshi adalah pengelompokan kata berdasarkan pada kedudukannya
di dalam kalimat (berdasarkan fungsi sintaksis).
Berdasarkan hal tersebut, Hinshi adalah sebuah sistem pengelompokan kata
berdasarkan kedukukan atau fungsi kata tersebut dalam suatu kalimat secara
gramatikal. Pengelompokan kata ini bertujuan untuk membagi tiap-tiap kata sesuai
dengan fungsi, bentuk serta maknanya dalam kalimat. Menurut Masuoka dan Takubo,
kelas kata dibagi dalam sebelas kelas kata. Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan pengelompokan kelas kata menurut Masuoka dan Takubo
2.3.1 Kelas Kata menurut Masuoka dan Takubo
Masuoka dan Takubo membagi hinshi ke dalam 11 bagian, yaitu:
12
1. Doushi
「動詞」
Arti doushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:12):
動詞の基本的な性格は、単独で述語の動きをし、文中での動きの違
いに応じて活用することである。
Doushi no kihon-tekina seikaku wa, tandoku de jutsugo no ugoki o shi,
bunchuu de no ugoki no chigai ni oujite katsuyou suru kotodearu.
Terjemahan:
Sifat dasar dari doushi adalah, dapat menjadi sebuah predikat, dan
dapat berkonjugasi tergantung dari kedudukannya di dalam kalimat.
Contoh :
2. Keiyoushi
「飲む」「待つ」「買う」
「形容詞」
Arti keiyoushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:21):
形容詞は、何らかの状態を表し、述語の動きと名詞の修飾語の動き
をする。また、文中での動きの違いに応じて活用する。
Keiyoushi wa, nanrakano joutai o arawashi, jutsugo no ugoki to
meishi no shuushoku-go no ugoki o suru. Mata, bunchuu de no ugoki no
chigai ni oujite katsuyou suru.
Terjemahan:
Keiyoushi adalah kata yang menunjukkan kondisi dari suatu hal,
berkedudukan sebagai predikat dan sebagai modifikator dari nomina. Selain
itu, keiyoushi dapat berkonjugasi tergantung dari kedudukannya di dalam
kalimat.
Contoh :
3. Hanteishi
「寒い」「強い」「好きーな」
「判定詞」
Arti hanteishi menurut Masuoka dan Takubo (2000:25):
名詞と結合して述語を作るのが「判定詞」である。判定詞には文体の
違いに対応して、「だ」、「である」、「です」の3つの系例がある。これらは、い
ずれも文中での動きの違いに応じて活用する。
Meishi to ketsugou shite jutsugo o tsukuru no ga `hantei shi'dearu.
Hantei shi ni wa buntai no chigai ni taiou shite,`da',`dearu',`desu' no mittsu
13
no kei rei ga aru. Korera wa, izure mo bunchuu de no ugoki no chigai ni
oujite katsuyou suru.
Terjemahan:
Hanteishi adalah kata yang bergabung dengan meishi sehingga
menjadi sebuah predikat. Hanteishi secara literatur dibagi menjadi tiga,
contoh yang paling umum adalah (da), (de aru), dan (desu). Bergatung pada
kedudukannya dalam kalimat hanteishi dapat berkonjugasi.
Contoh :
4. Jodoushi
「だ」「である」「です」
「助動詞」
Arti jodoushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:25):
述語「動詞、形容詞、(名詞+)判定詞」の基本形、タ形、連体形に
接続して複雑な述語を作る語を「助動詞」と呼ぶ。
Jutsugo `doushi, keiyoushi,(meishi +) hantei shi' no kihonkei, ta-gata,
ren taikei ni setsuzoku shite fukuzatsuna jutsugo o tsukuru go o `jodoushi' to
yobu.
Terjemahan:
Jodoushi adalah kata yang digabungkan dengan bentuk kata dasar
(doushi, keiyoushi, (meishi+) hanteishi), bentuk ta, dan bentuk penghubung
sehingga membentuk sebuah predikat yang kompleks.
Contoh :
5. Meishi
「ようだ」「べきだ」「そうだ」
「名詞」
Arti meishi menurut Masuoka dan Takubo (2000:33):
名詞は、提題助詞を付けて文の主題となったり、格助詞を付けて文
の補足語となったり、判定詞を付けて文の述語になったりする。
Meishi wa, hisage dai joshi o tsukete bun no shudai to nattari,
kakujoshi o tsukete bun no hosoku-go to nattari, hantei shi o tsukete bun no
jutsugo ni nattari suru.
Terjemahan:
Meishi adalah kata yang jika ditambahkan teidaijoshi akan menjadi
subjek, jika ditambahkan kakujoshi akan menjadi kata keterangan, dan jika
ditambahkan dengan hanteishi akan menjadi predikat.
14
Contoh :
6. Shiteishi
「時間」「月」「人」
「指定詞」
Arti shiteishi menurut Masuoka dan Takubo (2000:38):
指定詞は、現場の事物や話題の中の事物が、話し手·聞き手が関係
する諸領城の中のどの領域にあるかを示す動きをする。
Shiteishi wa, genba no jibutsu ya wadai no naka no jibutsu ga,
hanashite· kikite ga kankei suru shoryou-jou no naka no dono ryouiki ni aru
ka o shimesu ugoki o suru.
Terjemahan:
Shiteishi adalah kata yang menyatakan elemen di tempat kejadian atau
di dalam sebuah topik, dan menunjukan dari segi mana kata tersebut
diucapkan apakah dari pembicara atau dari pendengar.
Contoh :
7. Fukushi
「どこ」「これ」「この」
「副詞」
Arti fukushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:41):
副詞とは、述語の修飾語として動くのを原則とする語をいう。
Fukushi to wa, jutsugo no shuushoku-go to shite ugoku no o gensoku
to suru go o iu.
Terjemahan:
Fukushi adalah kata yang secara prinsipnya memiliki kedudukan
sebagai modifikator dari predikat.
Contoh :
8. Joshi
「ゆっくり」「ちょっと」「よく」
「助詞」
Arti joshi menurut Masuoka dan Takubo (2000:49):
名詞に接続して補足語や主題を作る働きをするものや、語と語、節と
節を接続する働きをするもの、等を一括して「助詞」という。
Meishi ni setsuzoku shite hosoku-go ya shudai o tsukuru hataraki o
suru mono ya,go to go,setsu to setsu o setsuzoku suru hataraki o suru mono,tō o ikkatsushite `joshi' to iu.
15
Terjemahan:
Joshi adalah kata yang jika disambung dengan meishi dapat menjadi
pelengkap atau subjek, selain itu joshi juga memiliki fungsi sebagai
penghubung antar kata dan antar bagian.
Contoh :
9. Rentaishi
「に」「が」「で」
「連体詞」
Arti rentaishi menurut Masuoka dan Takubo (2000:55):
連体詞は、もっぱら名詞修飾(連体修飾)の機能を果たす。
Rentaishi wa, moppara meishishuushoku (rentai shuushoku) no kinou o
hatasu.
Terjemahan:
Rentaishi adalah kata yang secara khusus memiliki fungsi sebagai
modifikator dari meishi.
Contoh :
10. Setsuzokushi
「ある」「かかる」「来る」
「接続詞」
Arti setsuzokushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:57):
たす。
接続詞は、文頭において、先行する文とのつながりを示す役割を果
Setsuzokushi wa, buntou ni oite, senkou suru bun to no tsunagari o
shimesu yakuwariwohatasu.
Terjemahan:
Setsuzokushi adalah, kata konjungsi yang berfungsi untuk
menunjukkan hubungan antara awal kalimat dengan kalimat sebelumnya.
Contoh :
11. Kandoushi
「また」「なお」「しかし」
「感動詞」
Arti kandoushi menurut Masuoka dan Takubo (2000:60):
16
感動詞は、文の他の要素と結びついて事態を表すというよりも、事態
に対する感情や相手の発言に対する受け答え等を、一語で非分析的に表
す形式である。
Kandoushi wa, bun no ta no youso to musubitsuite jitai o arawasu to
iu yori mo, jitai ni taisuru kanjou ya aite no hatsugen ni taisuru ukekotae
nado o, ichigo de hi bunseki-teki ni arawasu keishikidearu.
Terjemahan:
Kandoushi adalah kata yang selain menunjukkan keadaan yang
berhubungan dengan unsur lain dalam kalimat, juga menunjukan perasaan
terhadap suatu kondisi serta respon terhadap lawan bicara, kata ini dapat
menganalisa semua hal tersebut hanya dengan satu kata.
Contoh :
「まあ」「ええ」「さあ」
2.4 Teori Keiyoushi
Seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya, Masuoka dan Takubo
(2000:21) menyatakan keiyoushi atau kata sifat adalah kata yang menunjukkan
kondisi dari suatu hal, yang berkedudukan sebagai predikat dan modifikator dari
nomina. Keiyoushi itu sendiri juga dapat berkonjungasi bergantung pada
kedudukannya dalam kalimat. Sehingga dapat disimpulkan, keiyoushi adalah kata
yang berperan sebagai predikat atau modifikator dari nomina yang juga berperan
untuk menunjukkan keadaan atau kondisi dari suatu hal dan dapat juga berkonjugasi
sesuai kedudukannya.
Menurut Masuoka dan Takubo, dalam menggambarkan suatu keadaan
Keiyoushi dibagi dalam dua jenis yaitu :
形容詞が表す状態には、人やものの属性(性質や特徴)の場合と、人の感
情·感覚の場合がある。これらの形容詞を、それぞれ「属性形容詞」、「感情
形容詞」という。
Keiyoushi ga arawasu joutai ni wa, hito ya mono no zokusei (seishitsu ya
tokuchou) no baai to, hito no kanjou · kankaku no baai ga aru. Korera no
keiyoushi, sorezore `zokusei keiyoushi',`kanjou keiyoushi' to iu.
Terjemahan :
Pada keiyoushi yang menggambarkan suatu kondisi, ada yang menunjukkan
konteks keadaan orang dan barang (sifat dan karakteristik) dan yang
menunjukkan konteks perasaan serta sensasi dari seseorang. Keiyoushi ini
masing-masing disebut “zokuseikeiyoushi” dan “kanjoukeiyoushi”.
17
Berdasarkan hal tersebut, keiyoushi yang menunjukkan kondisi dari suatu hal
dibagi menjadi zokuseikeiyoushi dan kanjoukeiyoushi. Zokuseikeiyoushi adalah kata
yang berperan untuk menunjukkan keadaan dari suatu benda atau orang, seperti
い 」 dan 「強い」 .
「長
Sedangkan kanjoukeiyoushi adalah kata yang berperan untuk
menggambarkan perasaan seseorang atas suatu hal. Contohnya ialah
つかしい」、「いやだ」.
「ほしい」、「な
Bergantung pada keadaannya, kanjoukeiyoushi juga dapat
berperan sebagai zokuseikeiyoushi yang memperlihatkan keadaan dari suatu hal yang
bersifat negatif atau masalah.
Masuoka dan Takubo juga menyatakan bahwa berdasarkan bentuk
akhirannya ketika berfungsi sebagai modifier dari meishi, keiyoushi dibedakan
menjadi dua yaitu i-keiyoushi dan na-keiyoushi. kedua kata sifat ini, masing-masing
dapat berperan sebagai predikat dan dapat juga berfungsi untuk menerangkan kata
lain dalam kalimat.
2.5 Teori Makna Kusai
Kata kusai sering digunakan untuk menyatakan suatu bau yang buruk atau
bau busuk dalam percakapan umum sehari-hari. Kata tersebut sering kita temui
dalam percakapan yang ada dalam manga, novel, maupun dorama Jepang. Dalam
kamusnya, Shiang (2013:263) menuliskan bahwa dalam bahasa Indonesia kata kusai
bisa berarti bau, berbau atau bernuansa.
Kata kusai juga sering digunakan dalam bentuk kata majemuk dalam bahasa
Jepang atau sebagai fukugoukeiyoushi. Kata kusai biasanya menyatakan keadaan
berbau atau bernuansa dari kata lain yang menjadi bagian depan atau head dari kata
majemuk tersebut. Berdasarkan keadaan dan situasinya, Hida dan Asada (1991:204206) membagi makna kusai dalam enam bagian baik makna secara denotasi maupun
konotasi , yaitu :
•
Makna kata kusai secara denotasi.
1.
具体的な物がよくないにおいのする様子を表す。
Gutaitekina-mono ga yokunai nioi no suru yousu o arawasu.
Menyatakan makna suatu benda spesifik memiliki bau yang buruk.
18
Contoh :
この魚はもうくさいなってるよ。
Ikan ini sudah berbau busuk loh.
彼はくさい飯をたべったことがある。
Dia pernah memakan nasi yang berbau busuk.
2. 名詞について「〜くさい」の形で用いられ、「〜」のにおいがするという様
子を表す。
Meishi ni tsuite “~kusai” no katachi de mochiirare,”~” no nioi ga suru to
iu yousu o arawasu.
Menyatakan makna dimana suatu benda memiliki bau seperti nomina yang
ada di depan kata “~kusai”.
Contoh :
彼は酒くさい息を吐いた。
Dia mengeluarkan napas berbau sake.
宴会をやったら、カーテンがたばこくさいなった。
Setelah pesta, tirainya jadi bau rokok.
•
Makna kata kusai secara konotasi.
3.
疑惑があり不審である様子を表す。
Giwaku ga ari fushindearu yousu o arawasu.
Menyatakan makna adanya perasaan curiga terhadap hal yang aneh.
Menurut situs kotobank.jp, kata giwaku adalah perasaan curiga yang
dirasakan seseorang saat tidak tahu apakah suatu hal yang dilihatnya atau
dirasakannya itu adalah kebenaran atau bukan.
Contoh :
あの男がくさいと刑事はにらんだ。
Laki-laki itu menatap si detektif dengan curiga.
あの二人、くさいね。
Mereka berdua, mencurigakan ya.
芝居·演技などについて用いられ、不自然で作為が感じられる様子を表
す。
4.
19
Shibai · engi nado ni tsuite mochiirare, fushizende sakui ga kanjirareru
yousu o arawasu.
Menyatakan makna perasaan yang dirasakan terhadap suatu perbuatan
yang tidak alami seperti dalam akting dan drama. Menurut situs gogenallguide.com, kata shibai itu sendiri memiliki arti pertunjukkan atau akting
yang biasa dibawakan di teater yang bisa juga disebut engeki
karena
pada mulanya kata shibai itu sendirilah yang dimaksud dengan tempat
dimana pertunjukkan teater itu ditampilkan.
「演劇」
Contoh :
そんなくさい芝居をするな。
Jangan memainkan drama yang tidak bagus.
新人の演技はどうもくさくていけない。
Akting pemain baru itu entah mengapa buruk.
5. (2)から一歩進んで、いかにも「〜」のような感じである様子を表す。この
場合にも、前に来る名詞は好ましくないものとしてとらえられている。
(2) Kara ippo susunde, ikanimo “~” no youna kanjidearu yousu o arawasu.
Kono baai ni mo, mae ni kuru meishi wa konomashikunai mono toshite
toraerareteiru.
Melanjutkan makna kedua, menyatakan perasaan yang dirasakan seperti
nomina yang ada di bagian depan kata “~kusai”. Pada kondisi ini, ada
pernyataan rasa tidak suka terhadap nomina yang ada di bagian depan.
Contoh :
彼はちょっとも学者くさくない。
Dia sama sekali tidak menunjukkan sikap sebagai pelajar
彼の話はどうもうそくさい。
Perkataan orang itu entah mengapa seperti bohong.
6.
(2)(5)から進んで、前にくる言葉の意味を軽蔑的に強める意味を表す。
(2) (5) Kara susunde, mae ni kuru kotoba no imi o keibetsu-teki ni
tsuyomeru imi o arawasu.
Melanjutkan makna kedua dan kelima, makna ini memperkuat secara kasar
makna kata yang ada di bagian depan kata “~kusai”.
Contoh :
こんなばかくさい話につきあっていられない。
20
Tidak perlu mengikuti pembicaraan yang bodoh seperti ini.
彼の議論はいつもふるくさい。
Argumennya selalu ketinggalan zaman.
Download
Study collections