model terapi dalam keluarga

advertisement
MODEL TERAPI DALAM KELUARGA
Oleh : Ummu Hany Almasitoh
Abstrak
Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang menyusun aturan, peran,
struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat melaksanakan
berbagai kegiatan dengan lebih efektif. Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan anak. Keluarga nuclear
yang diperluas : keluarga nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga lain; keluarga tiri, orang tua
single menikah dengan orang lain; keluarga campur; dua orang tua single yang membawa anak-anak mereka
bersatu dalam satu keluarga; keluarga tunggal yaitu individu dengan anak-anak yang tidak pernah kawin,
yang bercerai, atau janda duda mati, keluarga yang terdiri atas kakek nenek dengan cucu-cucunya, keluarga
yang mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau lesbian).
Terapi keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku,
perkembangan simptom dan cara pemecahannya. Model terapi yang diterapkan dalam keluarga antara lain
Experiential/Humanistic, Bowenian, Psikodinamika dan Behavioral.
Kata Kunci: keluarga, terapi keluarga, model terapi keluarga
PENGERTIAN KELUARGA
Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial
yang alami, dimana seseorang menyusun aturan,
peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara
mendiskusikan pemecahan masalah sehingga dapat
melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih efektif.
keluarga; keluarga tunggal yaitu individu dengan
anak-anak yang tidak pernah kawin, yang bercerai,
atau janda duda mati, keluarga yang teridiri atas kakek
nenek dengan cucu-cucunya, keluarga yang
mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau
Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa keluarga
adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak
lesbian).
sesuai menurut tingkat persepsi peran dan interaksi
di antara kinerja peran dari macam-macam anggota.
Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan
anak. Keluarga nuclear yang diperluas: keluarga
nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga
lain; keluarga tiri, orang tua single menikah dengan
TIPE KELUARGA
Di Amerika terdapat beberapa bentuk atau tipe
keluarga, diantara beberapa tipe keluarga yang ada di
Amerika adalah sebagai berikut:
1.
orang lain; keluarga campur; dua orang tua single yang
membawa anak-anak mereka bersatu dalam satu
N uclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri, anak
Ummu Hany Almasitoh : adalah dosen Psykologi UNWIDHA Klaten
26
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
Model Terapi dalam Keluarga
2.
Extended family, yaitu nuclear family ditambah
kakek, paman, bibi
SISTEM KELUARGA
3.
Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari
Suami, istri ditambah anak dari pernikahan
sebelumnya
perspektif yang dapat memberikan kejelasan
mengenai system keluarga. Tiga perspektif tersebut
adalah sebagai berikut:
Common –law family, yaitu keluarga yang terdiri
1.
4.
Dalam mempelajari sistem keluarga ada tiga
dari laki-laki, perempuan, dan mungkin anak
yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun
Dapat dilihat sebagai dyadic yaitu subsistem
suami isteri, saudara kandung, dan anak dengan
orang tua, dan tryadic yaitu subsistem ibu-nenek-
tanpa diikat oleh pernikahan yang sah
5.
Single parent family, yaitu rumah tangga yang
terdiri dari satu orang tua (laki-laki atau
perempua) yang mungkin disebabkan oleh
perceraian, kematian, ditinggalkan atau tidak
pernah menikah
6.
Commune family, laki-laki, perempuan dan anak
tinggal bersama, berbagi hak dan kewajiban,
memiliki dan menggunakan perbotan bersama,
kadang memutuskan untuk melakukan
pernikahan monogamy
7.
Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari
laki-laki atau perempuan yang telah menikah
berkali-kali kemudian mendapatkan pasangan
dan keluarga sepanjang hidupnya tetapi hanya
sekali mempunyai nuclear family
8.
Composite Family, adalah Bentuk pernikahan
poligami dimana 2 atau lebih nuclear family
Struktural
anak perempuan atau ayah, kakek dan anak
perempuan
2.
Fungsional
Adalah bagaimana cara keluarga melindungi,
merawat dan mendidik anak. Bagaimana
membuat lingkungan fisik, social dan ekonomi
untuk mendukung perkembangan individu,
bagaimana menciptakan ikatan yang kuat dan
terpelihara, bagaimana orangtua mendidik anak
supaya sukses dikehidupan dunia
3.
Developmental
Keluarga seperti individu, dimana dalam
kehidupannya berbagai tugas perkembangan
harus dikuasai dan cara untuk beradaptasi harus
selalu disempurnakan.
berbagi suami (poligini) atau istri (poliandri)
9.
Cohabitation, Hubungan yang kurang permanen
DINAMIKA KELUARGA
antara 2 orang yang tidak menikah dengan jenis
kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa
Untuk menjelaskan menganai dinamika
keluarga terdapat tiga teori yang menjelaskan
adanya aturan yang sah
dinamika keluarga yaitu: teori peran, teori
perkembangan dan teori system.
10. Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis
kelamin sama yang membina hubungan
homoseksual
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
27
Model Terapi dalam Keluarga
1.
c.
Teori Peran
Konflik peran terjadi ketika dua atau lebih
anggota keluarga berselisih paham tentang
Peran pokok dalam perkawinan menurut
Parsons dan Bales’s (1955) menyatakan adanya
dua peran pokok dalam perkawinan, yaitu
suatu peran. Contoh: ayah tiri mengambil
tanggung jawab pendisiplinan, sedang
eksperimental dan ekspresif. Peran instrumental
adalah melakukan segala hal yang perlu
istrinya menganggap itu sebagai tugasnya
dilakukan yaitu mencari uang dan menjaga
hubungan luar yang memuaskan dengan system
ekonomi dan system sekolah. Peran ekspresif
terutama memperhatikan hubungan yang
d.
a.
Komplimentaris peran, yaitu anggota
keluarga melakukan peran yang berbeda,
yang melengkapi satu sama lain dalam
menyelesaikan fungsi keluarga. Dengan ini
kebutuhan keluarga dapat dipenuhi dengan
cara yang efisien, misalnya ayah
mendengarkan keluhan anak-anaknya,
ibunya membimbing anak-anak dan
memberi hukuman jika diperlukan.
b. Pertukaran peran
Pertukaran peran mencakup anggota
keluarga merespon permintaan-permintaan
baru pada keluarga dengan betukar peran,
misalnya:anak gadis harus mengasuh
adiknya karena ayah ibunya harus bekerja
dan akan bermasalah ketika dia belum
mampu memenuhi tuntutan tersebut.
Kebalikan peran
Kebalikan peran mencakup anggota keluarga
sementara memegang peran yang
berlawanan dengan peran-peran yang
biasanya dilakukan. Contoh: anak
perempuan berangan apa yang sesuai untuk
memuaskan di dalam keluarga dan ekspresi
perasaan yang berhubungan dengan hubungan
yang intim. Pada keluarga modern peran-peran
tersebut tidak dibagi secara eksak antara suami
dan isteri.
Dalam teori peran ada empat konsep dasar
yang merupakan dasar untuk mengerti kesehatan
mental dan keluarga, yaitu:
Konflik peran
dilakukan ibunya apabila anaknya
perempuan melanggar aturan jam malam
2.
Teori Perkembangan
Bagaimana keluarga berperan sangat
menentukan mengenai bagaimana keluarga
menghadapi krisis, dan ini akan berbeda-beda
dalam tahap-tahap yang berbeda dalam
kehidupan keluarga. Suatu krisis dapat
mengganggu keseimbangan peran dan seberapa
besar gangguan itu tergantung pada tahap
kehidupan keluarga. Oleh karena itu konselor
dalam mengintervensi harus memperhatikan
perkembangan keluarga.
Tahap-tahap perkembangan yang biasa
dilewati dalam sebuah bangunan dan system
keluarga adalah sebagai berikut:
a.
Keluarga yang baru mulai (suami isteri tanpa
anak)
b.
Keluarga denga anak (anak tertua: 30 bulan)
c.
Keluarga denga balita (anak tertua:30 bulan6 tahun)
d.
Keluarga dengan anak sekolah (anak tertua:
6- 13 tahun)
28
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
Model Terapi dalam Keluarga
e.
Keluarga dengan anak remaja (anak tertua
:13-20 tahun)
e.
Anggota keluarga harus berbagi tanggung
jawab bersama bagi problem-problemnya.
f.
Keluarga sebagai pusat peluncuran (anak
f.
Apabila beberapa tingkah laku terus timbul
dan terus ada, yang sangat menekan baik
bagi individunya atau bagi orang lain yang
prihatin terhadap tingkah laku tersebut, kl
pertama-anak terakhir meninggalkan rumah
g.
Keluarga tahun-tahun tengah: middle years:
sarang kosong sampai pensiun.
h.
Keluarga tua (pensiun sampai mati dari
suami isteri)
tidak hati-hati tingkah laku yang lain
mungkin terjadi di dalam system interaksi,
yang
dapat
menimbulkan
dan
Perkembangan ini berlaku bagi keluarga
nuclear. Perubahan-perubahan seperti perceraian,
orang tua tunggal, pernikahan kembali, keluarga
yang campur dapat mengganggu perkembangan
keluarga yang sehat.
3.
mempertahankan tingkah laku yang
bermasalah tersebut, padahal seharusnya
perlu ada usaha untuk memecahkannya.
Kerangka lain untuk mengerti dinamika
keluarga adalah perbedaan-perbedaan antara
keluarga yang sehat dan keluarga yang tidal dapat
berfungsi dengan baik.
Teori Sistem
Pada teori sistem terdapat beberapa
asumsi-asumsi inti mengenai yang dapat
menjelaskan mengenai keluarga. Beberapa
asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Keluarga bukan kumpulan individu.
Perubahan atau stress yang dialami salah
satu anggota keluarga akan berpengaruh
pada seluruh keluarga
b.
Keluarga mempunyai pola interaksi yang
mengatur tingkah laku anggotanya.
c.
Simptom individu dapat mempunyai satu
fungsi di dalam keluarga. Satu simtom fisik
maupun psikososial dapat dikaitkan dalam
pola interaksi keluarga begitu rupa sehingga
dapat mengganggu bagi harmoni keluarga.
d.
Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap
perubahan merupakan cirri berfungsinya
keluarga yang sehat. Dalam perubahan,
fleksibilitas dan adaptibilitas keluarga harus
diberi tekanan.
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
POLA KOMUNIKASI KELUARGA
Komunikasi merupakan sebuah proses saling
mendengarkan antara patner atau pasangan misalkan
saja seorang istri mendengarkan suaminya bicara dan
sebaliknya seorang suami mendengarkan istrinya
berpicara tatkala dalam mengeluarkan sebuah
pendapat (David H.Olson& Amy K.O:2000)
Dalam refrensi lain menyebutkan juga bahwa
sebuah konsep model untuk mengukur atau menilai
dari pasangan dan keluarga. Adapun tujuan dari model
penilaian dari pasangan dan famili tercantumkan
dalam lima konsep domain yang serupa yang
teridentivikasi didalam sebuah penilaian model yaitu:
a.
Konsep kognitif
b.
Afektif
c.
Komunikasi dan hubungannya degan orang lain
(interpersonal)
d.
Struktur dan perkembangannya.
29
Model Terapi dalam Keluarga
Kemudian kontrol situasi, dan hubungan perilaku
didalam domain. (Howard.A.L&dkk2001)
seseorang diberikan kebebasan untuk
mengungkapkan perasaan atau keinginannya di
Sedangkan disebutkan lagi bahwa adapun
dalam bertindak atau dalam melakukan sesuatu.
model-model komunikasi dalam lingkungan keluarga
atau luasnya lingkungan masyarakat adalah:
Terdapat beberapa faktor yang dapat
menunjukkan bahwa pola komunikasi pada
keluarga tersebut. Adapun pada keluarga yang
e.
a.
Komunikasi pasif
sehat dapat dilihat dari faktor-faktor berikut:
Karakteristik dari komunikasi pasif ini
adalah tidak adanya sebuah kebahagiaan dan dan
kejujuran dalam berbagi, yang mencakup
perasaan dan sebuah keinginan. Mungkin hal
tersebut akan mengakibatkan seseorang menjadi
1.
di dalam interaksi dalam keluarga
2.
Mempunyai sifat saling terbuka dan
menghargai dalam interaksi merekadan
bicara jujur dan tidak takut mengungkapkan
ketidaksetujuan tentang suatu pendapat/
sesuatu hal.
3.
Mempunyai abilitas untuk mendiskusikan
dan mampu focus pada apa yang menjadi
perhatinannya sekarang, bukan pada
kejadian-kejadian yang lampau atau pada
kekecawaan-kekecewaan.
4.
Berbagi pandangan umum mengenai realitas
di dalam keluarga
5.
Menggunakan cara negosiasi daripada
kekuasaan dalam memecahkan masalah
6.
Meningkatkan struktur keluarga tertentu
yang fleksibel dengan distribusi tanggung
jawab dan hak-hak yang sesuai antara anak-
harga dirinya lemah, dan tipe seperti ini oarng
lain akan membencinya dan membuat orang
tersebut menjadi sakit hati.
b.
Komunikasi yang agresif
Adapun karakteristik komunikasi yang
agresif adalah seorang individu yang yang
menyampaikan sebuah keinginannya menudian
disampaikan dengan tepaat dan di ikuti dengan
kata-kata yang memaksakan diri untuk harus bisa
untuk melakukannya atau dengan kata-kata tidak
pernah. Artinya bahwa dalam komunikasi agresif
seseorang berbicara dengan tepat apabila dia mau
melakukan sebuah perkerjaan maka dia langsung
berkata ya, sedangkan kalau tidak pernah
melakukannya langsung saja bilang tidak.
Menunjukkan sikap yang hangat dan percaya
anak dan orangtua.
c.
Komunikasi yang assertif
Komunikasi asertif mengijinkan seseorang
untuk mengungkapkan diri mereka, baik didalam
sebuah komunikasi kesehatan, baik
ketidaktergantungannya dan lain-lain. Secara
langsung hal ini menjelaskan apa yang di
7.
Menunjukkan inisiatif personal yang tinggi
dan meminta tanggung jawab personal bagi
pemilihan dan perhatiannya, juga bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan
disabilitas, kesehatan mental atau transisi
karier
inginkanorang lain, dan hal ini sangat dihargai
didalam sebuah komunikasi dengan orang lain.
Maksud dari komunikasi asertif ini adalah
30
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
Model Terapi dalam Keluarga
8.
Mempunyai
kemampuan
untuk
mendiskusikan dan untuk fokus pada apa
yang menjadi perhatiannya pada hal-hal
yang sekarang, bukan pada kejadian atau
pada kekecewaan yang lampau
9.
Mempunyai
menyesuaikan
kemampuan
untuk
pada
perubahan,
mempertahankan keseimbangan kohesian,
adaptibilitas dan komunikasi. Tetapi ini tidak
berarti bahwa keluarga yang sehat selalu
seimbang.
10. Mempunyai kemauan untuk menjaga diri
sendiri dengan baik, termasuk kemampuan
keluarga untuk menggunakan waktu luang
dengan baik, untuk santai, untuk mencari
keseimbangan antara tanggung jawab
keluarga, pekerjaan yang dibayar dan
rekreasi.
Sementara keluarga yang mempunyai
masalah dalam komunikasi dapat diketahui
melalui ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri keluarga
yang berfungsi salah, meliputi:
1.
2.
Komunikasi yang patologi, berupa pesan
yang berarti dobel yaitu yang membuat
penerima pesan gagal membuat respos
apapun, yang kedua adalah pesan yang
membingungkan/kurang jelas
Keterlibatan (enmeshment) hubungan
keluarga antara subsistem tidak jelas,
anggota sangat terkait dalam kehidupan satu
sama lainnya, tidak dapat di pisah
3.
Pengkambinghitaman yaitu salah seorang
anggota keluarga dianggap sebagai
penyebab ketidakharmonisan keluarga.
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
TERAPI KELUARGA
Terapi keluarga adalah cara baru untuk
mengetahui permasalahan seseorang, memahami
perilaku, perkembangan simtom dan cara
pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan
sesama anggota keluarga dan tidak memerlukan orang
lain, terapis keluarga mengusahakan supaya keadaan
dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang
satu dengan yang lain berbeda
Tujuan konseling keluarga terutama adalah
untuk mengerti keluarga penderita gangguan
skizofrenia, konseling keluarga dianggap cara baru
untuk mengerti dan menangani penderita gangguan
mental. Kemudian konseling keluarga tidak hanya
berguna untuk menangani individu dalam konteks
keluarga, tetapi juga keluarga yang tidak berfungsi
baik.
Model-model pendekatan-pendekatan baru
yang dikembangkan dalam konseling keluarga yaitu:
1.
Multiple Family Therapy
Keluarga-keluarga yang terpilih menemui
konselor tiap minggu, dan pada waktu itu mereka
menceritakan problem mereka masing-masing
dan membantu sesama dalam pemecahan
persoalan
2.
Multiple impact Therapy
Mencakup seluruh keluarga dalam sederetan
interaksi yang berkelanjutan dengan konselorkonselor komunitas yang multidisipliner
mungkin selama dua hari. Terapi ini mencakup
pemberian konseling secara penuh selama dua
hari atau lebih kepada satu keluarga
31
Model Terapi dalam Keluarga
3.
Terapi jaringan (Network Therapy)
b.
Menekankan pada pengorganisasian diri
Berusaha memobilisasi sejumlah orang untuk
berkumpul dalam suatu krisis untuk membentuk
secara menyeluruh. Focus utamanya adalah
membantu individu melalui transisinya dari
keadaan yang selalu dibantu oleh lingkungan
ke keadaan mandiri (self support).
suatu kekuatan terapeutik. Tujuan ini adalah
untuk memperkuat kekuatan dari jaringan yang
dikumpulkan untuk memberi kesempatan untuk
berubah di dalam sistem keluarga tersebut.
c.
kemungkinan setiap anggota keluarga untuk
menyadari keunikan dan potensi mereka
yang luar biasa.
Experiential/Humanistic
Tujuan dari terapi ini adalah insight,
kematangan psikoseksual, penguatan fungsi ego,
pengurangan gejala patologis, dan memuaskan
lebih banyak relasi obyek. Kerangka umumnya
adalah sejadian saat ini yaitu data terkini dan dari
pengalamanyang diobservasi secara langsung.
Aturan dari proses ketidaksadaran adalah pilihan
bebas dan kesadaran akan kemampuan diri lebih
penting daripada motivasi yang tidak disadari.
Fungsi utama dari terapis adalah sebagai
fasilitaor aktif pada potensi-potensi untuk
pertumbuhan dan menyediakan keluarga pada
pengalaman baru. Jenis-tenis terapi yang
digunakan dalam pendekatan experiential/
humanistic adalah sebagai berikut:
a.
Terapi pengalaman (Experiential or
symbolic family therapy)
Menggunakan pendekatan non-teoritis
dalam terapi tetapi lebih menekankan pada
proses, yaitu sesuatu yang terjadi selama
tahapan terapi keluarga dan bagaimana
setiap orang mengalami perasaan-perasaan
dan perubahan pada perilakunya.
Humanistik
Terapis berperan dalam memperkaya
pengalaman keluarga dan memperbesar
MODEL TERAPI DALAM KELUARGA
1.
Gestalt family therapy
d.
Pendekatan proses/komunikasi
Terapis dan keluarga bekerjasama untuk
menstimulasi proses healting-promoting.
Pendekatan yang digu akan adalah
mengklarifikasi adanya ketidaksesuaian dalam
proses kemunikasi diantara anggota keluarga.
2.
Bowenian
Tujuan terapi adalah memaksimalkan
diferensiasi diri pada masing-masing anggota
keluarga. Kerangka umumnya dari Bowen adalah
mengutamakan masa kini dan tetap memperhatikan
latar belakang keluarga. Atauran dari ketidak
sadaran adalah konsep terkini yang menyatakan
konflik yang tidak disadari meskipun saat ini
tampak pada masa interaktif. Fungsi utama dari
terapis adalah langsung tapi tidak konfrontasi dan
dilihat melalui penyatuan keluarga.
Bowen mencoba menjembatani antara
pendekatan yang berorientasi pada psikodinamika
yang menekankan pada perkembangan diri, isu-isu
antar generasi dan peran-peran masa laludengan
pendekatan yang membatasi perhatian pada unit
keluarga dan pengaruhnya dimasa kini.
32
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
Model Terapi dalam Keluarga
Bowen menggunakan 8 konsep dalam
dalam sistem hubungan emosional dalam
4.
Tujuan dari terapi behavioral adalah
merubah konsekuaensi perilaku anatar pribadi
yang mengarah pada penghilangan perilaku
keluarga yang digunakan Bowen untuk
menganalisis kasus adalah sebagai berikut:
3.
a.
Pebedaan individu
b.
Triangulasi
c.
Sistem emosional keluarga
d.
Proses proyeksi keluarga
e.
Pemutusan emosional
f.
Proses penularan multigenerasi
g.
Posisi saudara kandung
h.
Regenerasi masyarakat
maladaptif atau problemnya. Kerangka umum
dari pendekatan behavioral adalah masa kini yang
lebih memfokuskan pada lingkungan
interpersonal yang terpelihara dan muncul terus
dalam pola perilaku terkini. Fungsi utama dari
terapis adalah direktif, mengarahkan,
membimbing atau model dari perilaku yang
diinginkan dan negosiasi kontrak
Jenis terapi keluarga yang biasa digunakan
dalam pendekatan behavioral guna menyususn
kembali sebuah keutuhan keluarga adalah:
Psikodinamika
Tujuan dari terapi psikodinamika ini
adalah pertumbuhan, pemenuhan lebih banyak
pada pola interaksi yang lebih. Psikodinamikan
memandang keluarga sebagai system dari
interaksi kepribadian, duimana setiap individu
mempunyai usb-sistem yang penting dalam
keluarga, sebagaimana keluarga sebagai sebuah
sub-sistem dalam sebuah komunitas. Terapis
menjadi fasilitator yang menolong keluarga untuk
menentukan tujuannya sendiri dan bergerak
kearah mereka sebagaimana sebuah kelompok.
Kerangka umum adalah masa lalu, sejarah
dari pengalaman terdekat yang perlu diungkap.
Aturan dari ketidaksadaran adalah konflik dari
masa lalu yang tidak terselesaikan akan Nampak
pada perilaku sadar seseorang secara kontineu
Behavioral
5.
a.
Behavioral marital therapy
b.
Behavioral parent training
Struktural
Tujuan dari model pendekatan struktural
adalah perubahan pada konteks hubungan dalam
rangka rekonstruksi organisasi keluarga dan
merubah pola disfungsi transaksional. Kerangka
umum pendekatan struktural adalah masa kini
dan masa lalu yaitu struktur keluarga dipandang
dari pola transaksioanal permulaan, dengan kata
lain struktur keluatga masa kini dipengaruhi oleh
pola-pola transaksional sebelumnya. Fungsi dari
terapis adalah direktur panggung, yaitu
memanipulasi struktur keluarga dalam rangka
mengubah setting disfungsional.
untuk mrnghadapi situasi dan obyek yang ada
sekarang. Fungsi utama dari terapis bersikap
netral artinya membuat intepretasi tehadap pola
Pendekatan yang biasa digunakan dalam
terapi struktural untuk memanipulasi struktur
keluarga adalah:
perilaku individu dan keluarga.
a.
Menyusun ulang kesatuan disfungsional
b.
Teknik intervensi struktural
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
33
Model Terapi dalam Keluarga
6.
Komunikasi
PROSES KONSELING
Tujuan pendekatan komunikasi adalah
Dalam konseling ada beberapa proses yang
mengubah perilaku disfungsional dan rangkaian
perilaku yang tidak diinginkan antara anggota
harus dijalankan sebagai pelaksanaan dari sebuah
konseling. Ada empat langkah dalam proses
keluarga serta memperbanyak sekuensi perilaku
diantara anggota keluarga untuk mengurangi
konseling, proses tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Mengikutsertakan keluarga
timbulnya masalah-masalah dan simptomsimptom kerangka umum dari pendekatan
komunikasi adalah masa kini yaitu problem
terkini atau perilaku yang sedang terjadi berulang
b.
Menilai masalah
c.
Strateg-strategi khusus, dan
d.
Follow-Up
secara konsisten atar individu. Fungsi dari terapis
adalah aktif, manipulative, problem fokus,
paradoksial dan memberikan petunjuk.
DAFTAR PUSTAKA
David, H Olson, dkk, 2000 Empowering Couples;
Buliding or your strengths
PERAN INTERVENSI BAGI KONSELOR
KOMUNITAS
Peran dari konselor komunitas dalam
membantu klien dalam menyelesaikan permasalahan
dalam keluarga ada lima, peran tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Sebagai assessor atau penilai.
2.
Pemberi informasi atau pendidikan
3.
Pengembang sistem support
4.
Memberikan tantangan bagi keluarga
5.
Member fasilitas prevensi
34
Goldenberg, Irene & Goldenberg, Herbert. 1985.
Family Therapy: An Overview
Hershenson, David B, Power, Paul W, Waldo Michael.
1996. Community Conseling, Boston: Allyn and
Bacon.
Howard, A.L, dkk, 2001. Family Psychology. Sciencebased intervention, APA; Woshington DC.
Magistra No. 80 Th. XXIV Juni 2012
ISSN 0215-9511
Download